- CHAPTER 1 -
Manages In The Workplace
Pada dasarnya, manajer adalah anggota organisasi yang mengatakan kepada orang
lain apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Namun seiring
berjalannya waktu, karena sulit membedakan manajer dan karyawan manajerial di
organisasi maka :
Manajer adalah seseorang yang mengkoordinasikan dan mengawasi pekerjaan
orang lain sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Pekerjaan manajer bukan personal achievement tapi membantu orang lain tapi
melakukan pekerjaannya.
Klasifikasi manajer dalam organisasi :
1. First Line Managers (Manajer Lini Pertama) dengan tugas mengelola
pekerjaan karyawan non-manajerial yang biasanya terlibat dengan memproduksi
produk-produk organisasi atau melayani pelanggan organisasi.
Jabatan : supervisors, shift managers, district managers, office managers
2. Middle Managers (Manajer menengah) dengan tugas mengelola pekerjaan
manajer lini pertama dan dapat ditemukan antara lowest level dan puncak
organisasi.
Jabatan : regional managers, project leader, store manager, divison
manager
3. Top Managers (Manajer Puncak) dengan tugas membuat keputusan seluruh
organisasi dan menetapkan rencana dan tujuan yang mempengaruhi seluruh
organisasi.
Jabatan : executive vice president, president, managing director, chief
operating officer, chief executive officer
Dalam studi pertamanya, Mintzberg menyimpulkan bahwa apa yang manajer lakukan
dapat digambarkan secara terbaik dengan melihat peran manajerial mereka dalam
bekerja. Peran manajerial ini merujuk pada tindakan tertentu atau perilaku yang
diharapkan dari dan diperlihatkan oleh seorang manajer. Pera-peran manajerial itu
adalah:
➢ Interpersonal Roles (Peran interpersonal) adalah yang melibatkan orang-orang
(bawahan dan orangorang di luar organisasi) dan tugas-tugas lain yang bersifat
simbolis secara alamiah.Peran Interpersonal mencakup figurehead, pemimpin
(leader) dan penghubung (liaison).
➢ Informational Roles (Peran informasional) melibatkan pengumpulan,
penerimaan, dan penyebaran informasi. Tiga peran informasional termasuk
monitor, disseminator (penyebar), dan spokesperson (juru bicara).
➢ Decisional Roles (Peran pengambilan keputusan) memerlukan pembuatan
keputusan atau pilihan. Peran Decisional termasuk entrepreneur (pengusaha),
disturbance handler (penangan gangguan), resource allocator (pengalokasi
sumber daya), dan negotiator(penegoisasi).
Karena manajer melakukan peran-peran ini, Mintzberg mengusulkan agar kegiatan
mereka meliputi reflection (berpikir) dan action (melakukan)
Pada tingkat yang lebih tinggi dari organisasi, peran penyebar/disseminator,
boneka/figurehead, penegosiasi/negotiator, penghubung/liaison, dan juru
bicara/spokesperson lebih penting, sedangkan peran pemimpin/leader (sesuai yang
didefinisikan Mintzberg) adalah lebih penting bagi manajer tingkat yang lebih rendah
ketimbang middle manager atau top level manager.
Robert L. Katz mengusulkan bahwa manajer membutuhkan tiga keterampilan yang
penting dalam mengelola organisasi yakni:
➢ Keterampilan Teknis/Technical Skills adalah pengetahuan dan teknik pada
pekerjaan tertentu yang dibutuhkan untuk mahir melakukan tugas-tugas dalam
pekerjaan. Keterampilan ini cenderung lebih penting bagi manajer lini
pertama/first line managers karena mereka biasanya mengelola karyawan yang
menggunakan alat dan teknik untuk menghasilkan produk atau jasa kepada
pelanggan organisasi.
➢ Human Skills (Keterampilan Manusia), yang melibatkan kemampuan bekerja
dengan orang lain secara baik dalam individu maupun dalam kelompok. Karena
semua manajer berhubungan dengan orang, keterampilan ini sama-sama penting
untuk semua tingkatan manajemen.
➢ Conceptual Skills (Keterampilan Konseptual) adalah keterampilan yang
digunakan manajer untuk berpikir dan membuat konsep mengenai situasi abstrak
dan kompleks. Menggunakan keterampilan ini, manajer melihat organisasi secara
keseluruhan, memahami hubungan antara berbagai subunit, dan membayangkan
bagaimana organisasi cocok ke lingkungan yang lebih luas. Keterampilan ini
yang paling penting bagi top managers.
- CHAPTER 2-
Making Decisions
- CHAPTER 3 -
Managing The External Environment and The Organization’s Culture
External environment, merupakan factor ekternal dan kejadian luar dalam organisasi
yang mempengaruhi kinerja organisasi. Komponen external environment:
1. Keadaan ekonomi, meliputi banyak factor seperti tingkat bunga,inflasi,
perubahan disposable income, fluktuasi pasar saham, tingkat siklus bisnis.
2. Keadaan demografi, berfokus pada karakteristik populasi seperti umur, ras,
gender, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, dan jumlah
keluarga.Terdapat 3 jenis populasi yakni Baby Boomers ( 1946-1964), Gen Y
(1978-1994) dan Post-Millenials/ iGeneration (Teens dan middle-schoolers)
3. Keadaan politik/hokum, seperti Negara bagian, kondisi stabilitas hukum dan
politik Negara tersebut.
4. Teknologi, menekankan pada inovasi industry.
5. Keadaan global, meliputi masalah yang terkait dengan globalisasi dan
ekonomi global.
Pengaruh external environment terhadap manajer:
1. Pekerjaan dan tenaga kerja, merupakan salah satu kendala yang jelas terjadi
dalam situasi yang baik maupun buruk.
2. Ketidakpastian menilai keadaan, menjadi salah satu kendala yang
mempengaruhi hasil kinerja organisasi. Environmental uncertainty
(ketidakpastian keadaan) merupakan tingkat perubahan dan kompleksitas
dalam lingkungan organisasi. Environmental complexity (keadaan
kompleksitas) merupakan komponen-komponen dalam lingkungan organisasi
dan tingkat pengetahuan organisasi tentang komponen tersebut.
3. Membentuk hubungan dengan stakeholder. Stakeholders adalah komponen
dalam lingkungan organisasi yang dipengaruhi oleh tindakan dan keputusan
organisasi. Contoh dari stakeholder adalah employees, customers, unions,
shareholders, communities, supplier, media, governments, trade and industry
associations, competitor dan social and political action groups.
Kultur organisasi (organizational culture) adalah nilai bersama, prinsip, tradisi, dan
cara berperilaku yang mempengaruhi tindakan anggota organisasi dan yang
membedakannya dengan organisasi lain. Dari pengertian diatas, terselubung makna
culture adalah perception (tidak bisa secara fisik dirasakan tapi employees perceive it
on the basis of what they experience within the organization), descriptive (how
members perceive the culture and describe it, not whether they like it), dan shared
(walaupun pekerja memiliki perbedaan latar belakang mereka akan describe the
organization’s culture in similar terms).
Dimensi dalam organizational culture :
➢ Attention to Detail : Degree to which employees are expected to exhibit precision,
analysis dan attention to detail
➢ Outcome Orientation : Degree to which managers focus on results rather than the
process
➢ People orientation : Degree to which management decisions take into account the
effects on people in organization
➢ Team Orientation : Degree to which work is organized around teams rather than
individuals
➢ Aggressiveness : Degree to which employees are aggresive and competitive
rather than cooperative
➢ Stability : Degree to which organizational decisions and actions emphasize
maintaining status quo
➢ Innovation and Risk Taking : Degree to which employees are encouraged to be
innovative and to take risks
Kultur organisasi meliputi Strong culture dan weak culture. Strong culture merupakan
kultur organisasi dimana nilai kunci sangat intensif dilakukan dan secara luas
pengaruhnya kepada karyawan dibanding dengan weak culture.
Strong Cultures Weak Cultures
Values widely shared Values limited to a few people-usually
top management
Culture conveys consistent messages Culture sends contradictory messages
about whats important about whats important
Most employees can tell stories about Employees have little knowledge of
company history or heroes company history or heroes
Employees strongly identify with culture Employees have little identification with
culture
Strong connection between shared values Little connection between shared values
and behaviors and behaviors
Kultur organisasi didapat melalui sosialisasi, yang merupakan suatu proses yang
membantu karyawan dalam beradaptasi dengan kultur organisasi. Sehingga,
membantu karyawan baru dalam memahami cara melakukan suatu hal didalam
organisasi. Secara umum, karyawan mempelajari kultur dengan cara:
• Stories, meliputi cerita dari peristiwa atau orang penting seperti pemilik
organisasi, aturan pelanggaran, reaksi kesalahan lampau.
• Rituals, mampu membentuk apa yang dianggap penting bagi karyawan
sehingga memperkuat nilai kepentingan dan tujuan dalam organisasi.
• Material artifacts and symbol, menunjukkan kepribadian organisasi yang
menjadi ikon peusahaan yang menyampaikan pesan kepada karyawan tentang
bermacam-macam kebiasaan yang diharapkan dan sesuai.
• Language, melalui bahasa karyawan mampu membuktikan penerimaan
mereka terhadap kultur dan kemauan mereka untuk mempertahankannya.
Keputusan manajer dipengaruhi oleh kultur oragnaisasi yang dioperasikan. Kultur
organisasi terutama yang sangat kuat berpengaruh dan membatasi cara manajer
dalam plan, organize, lead, dan control.
- CHAPTER 4 -
Managing In A Global Environment
Perspektif secara umum terdapat jenis Parochialism, yaitu melihat dunia hanya
dengan sudut pandang sendiri, menyebabkan ketidak mampuan untuk mengetahui
perbedaan diantara orang-orang. Beberapa macam sikap global, antara lain:
1. Ethnocentric attitude, yaitu keyakinan bahwa pendekatan kerja terbaik dan
prakteknya adalah dari Negara asal mereka.
2. Polycentric attitude, yaitu pandangan bahwa manajer di Negara tuan rumah
mengerti pendekatan kerja yang terbaik dan prakteknya dalam menjalankan
bisnisnya.
3. Geocentric attitude, yaitu sebuah pandangan berorientasi dunia yang
berfokus dalam menggunakan pendekatan terbaik dan orang-orang dari
seluruh dunia.
strategic
global exporting and foreign
licensing franchising alliances-joint
sourching importing subsidiary
venture
Global sourching membeli bahan baku atau tenaga kerja dari seluruh dunia yang
lebih murah
Exporting membuat produk local dan menjualnya ke luar negeri
Importingmembeli produk yang dijual di luar negeri dan menjualnya di dalam
negeri
Licensingsebuah organisasi yang memberi organisasi lain hak untuk membuat atau
menjual produk dengan menggunakan teknologinya atau spesifikasi produknya.
Franchising sebuah organisasi yang memberikan organisasi lain hak menggunakan
namanya dan mengoperasikan metodenya.
Strategic alliance persekutuan antara sebuah organisasi dengan mitra perusahaan
asing dimana keduanya saling bertukang sumber daya dan pengetahuan dalam
mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas produksi.
Joint venture tipe spesifik dari strategic alliance dimana mitra organisasi sepakat
memisahkan diri dan membentuk organisasi independen untuk beberapa tujuan bisnis.
Foreign subsidiary berinvestasi secara langsung di luar negeri dengan menyiapakan
fasilatas produksi atau kantor secara terpisah dan independen.
- CHAPTER 5 -
Managing Diversity
LO 1 - Diversity
LO 2 - Changing Workplace
Perubahan di dalam lingkungan kerja membuat para manajer harus bisa adaptif dan
menemukan ide-ide baru dalam mengelola peruubahan-perubahan yang ada.
Karakteristik orang Amerika : total populasinya banyak dan semakin meningkat
salah satunya karena immigrasi, multietnis, dan diprediksi akan dipenuhi oleh
orang-orang usia 80-an pada tahun 2050 nanti (aging population).
Prasangka Pribadi
Bias adalah istilah yang menggambarkan kecenderungan atau preferensi terhadap
perspektif tertentu atau ideologi. Ini umumnya dilihat sebagai perspektif "satu sisi".
Salah satu hasil dari bias pribadi kita bisa menjadi prasangka. Prasangka adalah
keyakinan yang terbentuk sebelumnya, pendapat, atau penilaian terhadap seseorang
atau sekelompok orang. Faktor utama dalam prasangka adalah stereotip/prejudice,
yang menilai seseorang berdasarkan persepsi seseorang tentang sebuah kelompok
dimana orang itu tergabung didalamnya. Prasangka dan stereotip dapat menyebabkan
seseorang memperlakukan orang lain yang menjadi anggota kelompok tertentu tidak
merata (Diskriminasi)
Glass ceiling
Glass ceiling adalah penghalang tak terlihat yang memisahkan perempuan dan
minoritas dari posisi manajemen puncak. Gagasan tentang "langit-langit" berarti
bahwa ada sesuatu yang menghalangi gerakan ke atas dan ide dari "kaca" adalah
bahwa apa pun yang menghalanginya tidak terlihat.
LO 5 - Diversity Initiatives
- CHAPTER 6 -
Managing Social Responsibility and Ethics
• Tanggung Jawab Sosial: Sebuah intensi bisnis, melampaui kewajiban legal dan
ekonomi, untuk melakukan hal yang benar dan bertindak dengan cara yang baik bagi
masyarakat.
Responsivitas sosial dan tanggungjawab sosial merefleksikan pandangan
Sosio-ekonomi: pandangan bahwa tanggungjawab sosial manajemen lebih dari
sekedar menghasilkan keuntungan dan termasuk melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Tanggung Jawab Sosial Responsivitas Sosial
Pertimbangan utama Etika Pragmatis
Fokus Tujuan akhir Makna/Tujuan
Penekanan Kewajiban Respons
Kerangka Kerja Keputusan Jangka Panjang Jangka menengah dan pendek
2. Karakter Individu
yaitu nilai dan kepribadian dari individu itu sendiri. Values/nilai adalah
keyakinan dasar mengenai benar atau salah. Perbedaannya dengan stage of moral
development; Values itu luas, mencakup berbagai isu, sedangkan the stage of
moral development adalah takaran atau ukuran kemandirian atau kemerdekaan
dari pengaruh luar.
Dua variabel kepribadian (personality) yang mempengaruhi tindakan individu:
✓ Ego Strength: mengukur kuat-tidaknya keyakinan seseorang. Individu
dengan ego strength yang tinggi lebih mungkin melakukan apa yang mereka
pikir adalah benar, dan lebih konsisten pada penilaian/pertimbangan sendiri.
✓ Locus of Control: taraf atau tingkatan di mana seseorang yakin dapat
mengontrol nasib mereka sendiri. Terbagi dua:
Internal Locus of Control meyakini mereka dapat mengontrol takdir
mereka sendiri, orang yang bertanggung jawab atas risiko dan
bergantung pada standar benar salah yang menuntun hidupnya
External Locus of Control meyakini bahwa yang terjadi adalah sebuah
keberuntungan atau kesempatan. Mereka lebih bergantung pada
kekuatan eksternal.
3. Variabel Struktural
Variabel struktural yang mempengaruhi perilaku etis karyawan yaitu goals,
performance appraisal systems, dan reward allocation procedures.
• Risiko dari diterapkannya Goals adalah dapat mengarahkan pada perilaku
tidak etis apabila tidak mencapai tujuan, misalnya perusahaan yang
mengabaikan produk yang belum jadi untuk mencapai tujuan atau “managing
earnings” agar mencapai ekspektasi financial analyst
• Organization’s performance appraisal systems juga dapat berpengaruh pada
perilaku etis, misalnya sebuah perusahaan hanya fokus pada outcome yang
dihasilkan, para karyawan akan merasa tertekan untuk melakukan apa yang
penting untuk menghasilkan outcome yang baik dan tidak peduli dengan
bagaimana cara menghasilkan outcome yang baik tersebut.
• Rewards allocation procedures: penghargaan maupun hukuman, semakin
banyak imbalan atau hukuman tergantung pada hasil tujuan tertentu,
karyawan semakin ditekan untuk melakukan apapun yang mereka harus
lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Budaya Organisasi
Budaya organisasi tercermin dari nilai-nilai di dalam perusahaan tersebut.
Perusahaan perlu menekankan value-based management. Value-based
management adalah nilai organisasi yang menuntun karyawan dalam cara mereka
melakukan pekerjaan mereka. Hal ini akan menciptakan iklim perusahaan yang
baik sekaligus mendidik pegawainya misalnya dengan nilai kejujuran, integritas,
dan keadilan.
5. Issue Intensity
6 characteristics determine issue intensity atau menentukan seberapa kuat
masalah etika bagi individu:
• seberapa banyak orang yang akan dirugikan
• seberapa jauh tindakan tersebut dianggap buruk
• apakah tindakan tersebut benar-benar akan sangat merugikan
• seberapa cepat konsekuensi tindakan tersebut diterima
• sejauh mana individu dapat merasakan kerugian yang dialami orang lain atas
suatu tindakan
• seberapa terkonsentrasi efek tindakan tersebut terhadap korban
Etika dalam Konteks Internasional
➢ Common moral beliefs yang ada, perbedaan sosial dan budaya yang berbeda di
setiap negara adalah faktor penting yang menentukan perilaku etis maupun
tidak etis.
➢ PBB membentuk United Nations Global Compact yang bertujuan agar bisnis
internasional tetap mempertahankan etika di dalam bidang HAM, buruh,
lingkungan, dan antikorupsi.
Isi dari UN Global Compact:
➢ Human Rights
Principle 1: Business should support and respect the protection of
internationally-proclaimed human rights within their sphere or influence
Principle 2: Make sure business corporations are not complicit in human rights
abuses
➢ Labor Standards
Principle 3: Business should uphold the freedom of association and the effective
recognition of the right to collective bargaining
Principle 4: The elimination of all forms of forced and compulsory labor
Principle 5: The effective abolition of child labor
Principle 6: The elimination of discrimination in respect of employment and
occupation
➢ Environment
Principle 7: Business should support a precautionary approach to environmental
challenges
Principle 8: Undertake initiatives to promote greater environmental responsibility
Principle 9: Encourage the development and diffusion of environmentally friendly
technologies
➢ Anti-Corruption
Principle 10: Business should work against corruption in all its form, including
extortion and bribery
• Social Entrepreneurship
Pengusaha berjiwa sosial memainkan peran yang penting dalam memecahkan
masalah-masalah sosial dengan cara mencari kesempatan-kesempatan untuk
memajukan masyarakat dengan menggunakan pendekatan yang praktis, inovatif, dan
berkelanjutan. Pengusaha berjiwa sosial harus mau untuk membuat dunia menjadi
lebih baik dan mempunyai semangat untuk mewujudkannya.
- CHAPTER 7 -
Managing Change and Innovation
- CHAPTER 8 -
Planning Work Activities
Jenis-jenis Tujuan
Keberhasilan suatu organisasi tidak ditentukan oleh satu tujuan. Dalam
kenyataannya, semua organisasi mempunyai banyak tujuan.
Sebagian besar tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai tujuan strategis atau
keuangan;
• Tujuan keuangan (financial goals) berhubungan dengan kinerja keuangan
organisasi
• Tujuan strategis (strategic goals) berhubungan dengan semua bidang/area lain
dari kinerja organisasi
Jenis-jenis tujuan:
• Tujuan yang dinyatakan (Stated goals): pernyataan resmi tentang apa yang
dikatakan organisasi dan yang ingin dipercaya oleh para pemangku
kepentingan – tentang tujuannya
• Tujuan riil (Real goals): tujuan yang benar-benar ingin dicapai oleh
perusahaan dan terlihat dari tindakan anggotanya.
Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan terbagi atas beberapa jenis:
• Berdasarkan luas/ kedalaman:
o Perencanaan strategis adalah perencanaan yang diaplikasikan untuk
keseluruhan organisasi dan menentukan tujuan organisasi secara keseluruhan
o Perencanaan operasional adalah perencanaan yang mencakup area
operasional tertentu dari organisasi.
• Berdasarkan jangka waktunya:
o Perencanaan jangka pendek (1 tahun atau kurang dari 1 tahun)
o Perencanaan jangka panjang (lebih dari 3 tahun).
• Berdasarkan atas kekhususan/ spesifikasi
o Perencanaan direksional merupakan perencanaan yang fleksibel dan
menentukan petunjuk umum
o Perencanaan yang spesifik merupakan perencanaan yang didefinisikan
secara jelas dan tidak memberi ruang bagi interpretasi
• Berdasarkan frekuensi penggunaan
o Single use plan merupakan perencanaan yang dikhususkan untuk situasi
tertentu
o Standing plan merupakan perencanaan berkelanjutan yang menyediakan
arahan untuk aktivitas yang dilakukan berulang.
CHAPTER 9
“MANAGING STRATEGY”
- CHAPTER 12 -
Managing Human Resources
LO-1 Explain the importance of the human resource management process and
the external influences that might affect that process.
Banyak organisasi menyatakan bahwa orang-orang mereka adalah aset mereka yang
paling berharga dan mengakui bahwa karyawan berperan penting dalam keberhasilan
organisasi.
➢ Manajemen sumber daya manusia adalah bagian/divisi dari organisasi yang
bergerak untuk SDM yang ada di organisasi tersebut. Mengapa MSDM itu
penting dan faktor eksternal apa yang mempengaruhi proses MSDM?
➢ MSDM itu penting dengan tiga alasan sebagai berikut:
o As various studies have concluded, it can be a significant source of
competitive advantage. And that’s true for organizations around the
world, not just U.S. firms.
o Achieve competitive success through people by treating employees as
partners
▪ To improve organizational performance
o High performance work practices lead to both high individual and high
organizational performance
High performance work practices:
o Praktek kerja yang mengarahkan kinerja individu dan organisasi yang
tinggi. Caranya:
▪ Tim dikelola sendiri
▪ Pengambilan keputusan bersifat desentralisasi
▪ Program pengembangan & pelatihan
▪ Penugasan kerja yang fleksibel
▪ Komunikasi yang terbuka
▪ Kompensasi berdasarkan kinerja
▪ Staffing berdasarkan bidangnya
➢ Faktor - Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Proses MSDM
o Faktor Ekonomi
▪ Sebuah survei dari perusahaan jasa Towers Watson menegaskan
bahwa resesi/krisis telah "secara mendasar mengubah cara
karyawan di Amerika Serikat melihat pekerjaan dan para
pemimpin mereka ... pekerja tersebut telah secara dramatis
menurunkan harapan karir dan harapan pensiun mereka di masa
mendatang." Temuan tersebut memiliki implikasi yang
mendalam mengenai bagaimana sebuah organisasi mengelola
sumber daya manusianya.
o Serikat Buruh Karyawan
▪ Serikat buruh adalah organisasi yang mewakili pekerja dan
berusaha untuk melindungi kepentingan mereka melalui
perundingan bersama. Dalam organisasi yang telah memiliki
serikat buruh, banyak keputusan MSDM ditentukan oleh
perjanjian perundingan bersama, yang biasanya mendefinisikan
hal-hal seperti sumber rekrutmen pegawai, kriteria perekrutan,
promosi, dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), kelayakan
pelatihan dan praktik disiplin.
▪ Meskipun serikat buruh dapat mempengaruhi praktek MSDM
organisasi, kendala lingkungan yang paling signifikan adalah
undang - undang dan peraturan pemerintah
o Undang - Undang dan Peraturan Pemerintah
▪ Praktek MSDM suatu organisasi diatur oleh hukum suatu
negara. Misalnya, keputusan mengenai siapa yang akan
dipekerjakan atau siapa yang akan dipilih untuk mengikuti
program pelatihan atau mengenai kompensasi/imbalan untuk
karyawan tanpa memandang ras, jenis kelamin, agama, usia,
warna kulit, asal negara atau kecacatan.
▪ Pengecualian dapat terjadi hanya dalam keadaan khusus.
Misalnya, petugas pemadam kebakaran dapat menolak lamaran
pekerjaan dari pelamar yang berjalan di atas kursi roda, tetapi
jika individu yang sama melamar pekerjaan di belakang meja,
maka kondisi cacat tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk
menolak pemberian pekerjaan.
• Tindakan afirmatif: program organisasi yang
meningkatkan status anggota kelompok yang
dilindungi.
• Dewan kerja: Kelompok karyawan yang ditunjuk atau
terpilih yang harus dikonsultasikan saat manajemen
membuat keputusan yang melibatkan personil.
• Perwakilan dewan: Karyawan yang duduk di dewan
direksi perusahaan dan mewakili kepentingan karyawan
perusahaan
o Tren Demografi
▪ Di tahun 2007, kepala pabrik BMW di Dingolfing, Jerman
khawatir tentang potensi penurunan yang tak terelakkan dalam
produktivitas karena tenaga kerja yang menua. Saat itulah
eksekutif perusahaan memutuskan untuk mendesain ulang
pabrik untuk pekerja yang lebih tua. Contoh ini menunjukkan
tren demografi yang berdampak praktek MSDM. Tren tenaga
kerja di paruh pertama abad kedua puluh satu akan menonjol
pada tiga hal:
• Perubahan komposisi ras dan etnis,
• Generasi baby boomers yang mengalami penuaan
• Semakin banyaknya generasi Y pada pekerja.
LO-2 Discuss the tasks associated with identifying and selecting competent
employees.
Tahap pertama dari proses MSDM ini melibatkan tiga tugas yaitu :
o Perencanaan Sumber Daya Manusia
▪ Perencanaan sumber daya manusia adalah proses dimana
manajer memastikan bahwa mereka memiliki orang - orang
dalam jumlah yang tepat, jenis yang tepat dan pada waktu yang
tepat.
▪ Melalui perencanaan, organisasi menghindari kekurangan dan
kelebihan orang - orang secara tiba-tiba. Perencanaan SDM
(Sumber Daya Manusia) memerlukan dua langkah:
• Menilai SDM di saat ini dan
o Manajer memulai perencanaan SDM dengan
inventarisasi karyawan yang ada saat ini. Ini
biasanya mencakup informasi tentang karyawan
seperti nama, pendidikan, pelatihan, pekerjaan
sebelumnya, bahasa yang digunakan,
kemampuan khusus dan keterampilan khusus.
o Analisis pekerjaan, yakni penilaian yang
mendefinisikan pekerjaan dan perilaku yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Informasi untuk analisis pekerjaan tersebut
dikumpulkan dengan mengamati secara
langsung pada karyawan yang bekerja,
mewawancarai karyawan secara perorangan atau
dalam kelompok, meminta karyawan mengisi
kuesioner atau catatan kegiatan sehari - hari di
buku harian atau meminta bantuan orang yang
ahli (biasanya manajer) untuk mengidentifikasi
karakteristik yang khusus dari pekerjaan
tersebut.
o Deskripsi pekerjaan adalah pernyataan tertulis
yang menjelaskan suatu pekerjaan – biasanya isi
pekerjaan, lingkungan dan kondisi kerja.
o Spesifikasi pekerjaan menyatakan kualifikasi
minimum yang harus dimiliki seseorang untuk
berhasil melakukan pekerjaan yang diberikan.
Hal tersebut mengidentifikasi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan secara efektif.
• Memenuhi Kebutuhan SDM di Masa Depan
o Kebutuhan SDM di masa depan ditentukan oleh
misi, tujuan dan strategi organisasi.
o Kebutuhan terhadap pegawai merupakan hasil
dari permintaan terhadap produk atau jasa suatu
organisasi.
o Setelah menilai baik kemampuan saat ini dan
kebutuhan di masa depan, manajer dapat
memperkirakan area di mana organisasi akan
mengalami kekurangan atau kelebihan pegawai.
o Rekrutmen dan Dekrutmen
▪ Proses rekrutmen, yaitu menemukan, mengidentifikasi dan
menarik pelamar yang mampu.
• Penelitian telah menemukan bahwa referensi dari
karyawan umumnya menghasilkan kandidat terbaik.
Mengapa? Karena karyawan pemberi referensi tahu
mengenai pekerjaan dan orang yang sedang dianjurkan,
mereka cenderung untuk merujuk pelamar yang
memenuhi syarat dengan baik.
• Dan karyawan sering merasa reputasi mereka
dipertaruhkan dan merujuk orang hanya bila mereka
yakin bahwa orang tersebut tidak akan membuat mereka
terlihat buruk.
▪ Di sisi lain, jika perencanaan SDM menunjukkan kelebihan
karyawan, manajer mungkin ingin mengurangi tenaga kerja
suatu organisasi melalui dekrutmen.
o Seleksi
▪ Seleksi adalah menyaring sekumpulan pelamar kerja untuk
menentukan siapa yang paling memenuhi syarat untuk
pekerjaan itu.
▪ Proses seleksi melibatkan kegiatan memprediksi pelamar yang
akan berhasil jika diterima masuk ke dalam organisasi.
Misalnya, dalam rekrutmen untuk posisi penjualan, proses
seleksi harus memprediksi pelamar yang akan menghasilkan
volume penjualan yang tinggi. Setiap keputusan seleksi akan
menghasilkan empat kemungkinan, yakni dua keputusan yang
benar dan dua keputusan yang salah.
▪ Penekanan utama dari setiap kegiatan seleksi harus mengurangi
kemungkinan kesalahan dalam menerima ataupun menolak
pelamar dan meningkatkan kemungkinan membuat keputusan
yang benar.
▪ Tipe penyeleksian adalah Form lamaran kerja, tes tertulis, tes
simulasi pekerjaan, interview, investigasi latar belakang
pegawai, tes kesehatan.
▪ Realistic Job Preview (RJP) adalah pratinjau pekerjaan yang
menyediakan informasi positif dan negative tentang pekerjaan
dan perusahaan.
LO-3 Explain the different types of orientation and training.
➢ Orientasi
o Orientasi adalah pengenalan terhadap pekerjaan tersebut dan organisasi
baru dimana dia berada.
o Ada dua jenis orientasi.
▪ Orientasi unit kerja membiasakan karyawan dengan tujuan
unit kerja, menjelaskan bagaimana pekerjaannya berkontribusi
untuk tujuan unit kerja dan termasuk pengenalan terhadap
rekan kerja barunya.
▪ Orientasi organisasi menginformasikan karyawan baru tentang
tujuan organisasi, sejarah, filsafat, prosedur dan aturan. Hal ini
juga harus mencakup kebijakan SDM yang relevan dan bahkan
mungkin meliputi tur/kunjungan terhadap lingkungan
organisasi.
➢ Pelatihan karyawan
o Pelatihan karyawan merupakan kegiatan MSDM yang penting. Dengan
berubahnya tuntutan pekerjaan, keterampilan karyawan pun harus
berubah.
o 2 tipe pelatihan untuk karyawan:
▪ Umum : Kemampuan berkomunikasi, mengaplikasikan
computer, CS, pengembangan eksekutif, kemampuan
manajemen, teknologi, pengetahuan, dsb
▪ Spesifik: Kemampuan bekerja, kreativitas, edukasi terhadap
pelanggan, sadar akan budaya, perubahan manajemen,
kepemimpinan, etika, keselamatan, kemampuan presentasi,
public speaking, dsb
LO-4 Describe strategies for retaining competent, high-performing employees.
➢ Manajemen Kinerja Karyawan
o Sistem manajemen kinerja, yakni menetapkan standar kinerja yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan.
➢ Kompensasi dan Tunjangan
o Hal ini dapat membantu menarik dan mempertahankan individu yang
kompeten dan berbakat yang membantu organisasi mencapai misi -
misi dan tujuan - tujuannya.
o Manajer harus mengembangkan sistem kompensasi yang mencerminkan
perubahan pekerjaan dan tempat kerja untuk menjaga orang - orang
tetap termotivasi.
o Banyak organisasi menggunakan dua pendekatan untuk menentukan
kompensasi: gaji berbasis keterampilan dan gaji variabel.
▪ Sistem gaji berbasis keterampilan menghargai karyawan
sesuai dengan keterampilan kerja dan kompetensi yang mereka
dapat tunjukkan.
▪ Sistem gaji variabel, di mana kompensasi individu bergantung
pada kinerja yang dihasilkannya.
LO-5 Discuss contemporary issues in managing human resources.
➢ Mengelola perampingan (downsizing)
o Downsizing adalah penghapusan pekerjaan yang direncanakan dalam
suatu organisasi.
o Manajer dapat mengelola perampingan dengan berkomunikasi secara
terbuka dan jujur, mengikuti undang-undang yang sesuai mengenai
pesangon atau tunjangan pesangon, memberikan dukungan / konseling
untuk karyawan, menugaskan kembali peran sesuai dengan talenta dan
latar belakang individu, dengan fokus pada peningkatan moral, dan
memiliki rencana untuk ruang kantor yang kosong.
➢ Mengelola pelecehan seksual
o Pelecehan seksual: tindakan atau aktivitas yang tidak diinginkan dari
sifat seksual yang secara eksplisit atau implisit mempengaruhi
pekerjaan, kinerja, atau lingkungan kerja individu
➢ Mengelola keseimbangan kehidupan kerja
o Dengan memberikan manfaat yang ramah keluarga (family-friendly
benefits); manfaat yang memberikan akomodasi untuk keseimbangan
kehidupan kerja seperti perawatan anak, kamp musim panas, dll
➢ Pengendalian biaya SDM
o Organisasi mengendalikan biaya SDM dengan mengendalikan biaya
perawatan kesehatan karyawan melalui inisiatif kesehatan karyawan
(mendorong perilaku sehat dan menghukum perilaku tidak sehat) dan
mengendalikan rencana pensiun karyawan dengan menghilangkan atau
membatasinya secara ketat.
-CHAPTER 13-
Managing Teams
- CHAPTER 14 -
Managing Communication
LO-1 Sifat dan Fungsi Komunikasi
➢ Seorang manajer tidak bisa membuat keputusan tanpa informasi. Informasi
tersebut harus dikomunikasikan. Setelah keputusan dibuat, komunikasi harus
terjadi kembali. Jika tidak, tak seorang pun akan tahu bahwa keputusan itu
telah dibuat. Ide terbaik, saran yang paling kreatif, rencana terbaik, atau desain
ulang pekerjaan yang paling efektif tidak dapat terjadi tanpa komunikasi.
➢ Komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman makna.
o Penyampaian makna: Jika informasi atau ide-ide belum disampaikan,
komunikasi tidak terjadi. Pembicara yang tidak terdengar atau penulis
yang tulisannya belum dibaca dapat dikatakan belum berkomunikasi.
o Pemahaman makna: Agar komunikasi menjadi berhasil, makna dari apa
yang disampaikan harus sampai dan dipahami. Sebuah surat yang
ditulis dalam bahasa Spanyol yang ditujukan kepada orang yang tidak
mengerti bahasa Spanyol tidak dapat dianggap komunikasi sampai
surat itu diterjemahkan ke dalam bahasa yang dimengerti orang
tersebut.
➢ Poin akhir yang ingin kita sampaikan tentang komunikasi adalah bahwa hal itu
mencakup baik komunikasi interpersonal – komunikasi antara dua orang
atau lebih – dan komunikasi organisasi, yaitu semua pola, jaringan dan
sistem komunikasi dalam suatu organisasi. Kedua jenis komunikasi tersebut
penting bagi manajer.
➢ Fungsi dari Komunikasi
o Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku karyawan
dalam beberapa cara. Organisasi memiliki hirarki otoritas dan
pedoman formal yang diharapkan untuk dipatuhi. Misalnya, ketika
karyawan diperlukan untuk mengkomunikasikan setiap keluhan yang
terkait dengan pekerjaan kepada manajer mereka, untuk mengikuti
deskripsi pekerjaan mereka atau untuk mematuhi kebijakan perusahaan;
komunikasi digunakan untuk melakukan pengendalian/mengontrol.
Komunikasi secara informal juga mengontrol perilaku. Ketika
kelompok kerja menggoda anggotanya yang bekerja terlalu keras
(mengabaikan norma yang ada dalam organisasi tersebut), mereka
secara informal mengendalikan perilaku anggota tersebut.
o Komunikasi bertindak untuk memotivasi dengan menjelaskan
kepada karyawan apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka
melakukan hal tersebut dan apa yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja. Seiring dengan karyawan menetapkan tujuan
yang spesifik, bekerja menuju tujuan tersebut dan menerima umpan
balik mengenai kemajuannya ke arah tujuan tersebut; komunikasi
diperlukan.
o Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber
utama dari interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi dalam kelompok
merupakan mekanisme penting dimana anggota berbagi frustrasi dan
perasaan mengenai kepuasannya. Komunikasi, oleh karena itu,
memberikan ekspresi emosional dari perasaan dan pemenuhan
kebutuhan sosial.
o Individu dan kelompok membutuhkan informasi untuk
menyelesaikan hal-hal yang dilakukan dalam organisasi.
Komunikasi menyediakan informasi tersebut.
LO-2 Metode Komunikasi Interpersonal
➢ Sebelum komunikasi dapat berlangsung, tujuan, dinyatakan sebagai pesan
yang ingin disampaikan, harus ada. Pesan ini lewat di antara sumber (pengirim)
dan penerima. Pesan tersebut diubah ke bentuk simbolik (disebut encoding)
dan diteruskan dengan beberapa media (channel) kepada penerima, yang
menerjemahkan pesan pengirim (disebut decoding). Hasilnya adalah
penyampaian makna dari satu orang ke orang lain.
➢ Seluruh proses ini rentan terhadap noise, yakni gangguan yang mengganggu
penyampaian, penerimaan atau umpan balik dari sebuah pesan. Contoh umum
dari noise ini termasuk cetakan yang tidak terbaca, gangguan dalam telepon,
kurangnya perhatian oleh penerima atau gangguan dari suara latar belakang
(seperti suara mesin atau rekan kerja).
➢ Proses komunikasi: tujuh elemen yang terlibat dalam penyampaian makna
dari satu orang ke orang lain.
➢ Bagian penting dari komunikasi interpersonal adalah komunikasi nonverbal,
yaitu komunikasi yang disampaikan tanpa kata-kata. Beberapa komunikasi
yang paling berarti seringkali tidak diucapkan atau tertulis.
➢ Di antara berbagai bentuk komunikasi nonverbal, jenis yang paling terkenal
adalah bahasa tubuh / body language dan intonasi verbal.
o Bahasa tubuh / body language mengacu pada gerak tubuh, ekspresi
wajah dan gerakan tubuh lainnya yang menyampaikan makna.
Seseorang yang mengerutkan kening "mengatakan" sesuatu yang
berbeda dari orang yang tersenyum. Gerakan tangan, ekspresi wajah
dan gerak tubuh lain dapat mengkomunikasikan emosi atau
temperamen seperti agresi, ketakutan, rasa malu, arogansi, sukacita dan
kemarahan.
o Intonasi Verbal mengacu pada penekanan seseorang pada kata-kata
atau frase untuk menyampaikan makna. Contoh: Nada suara yang
halus dan lembut menyampaikan rasa ketertarikan dan menciptakan
arti yang berbeda dari nada yang kasar dan menempatkan penekanan
kuat pada kata terakhir.
LO-3 Komunikasi Interpersonal yang Efektif
➢ Hambatan untuk Komunikasi
o Penyaringan adalah manipulasi yang disengaja terhadap informasi
untuk membuatnya tampak lebih menguntungkan bagi penerima.
Sebagai contoh, ketika seseorang memberitahu manajernya apa yang
ingin didengar oleh manajer tersebut, informasi tersebut sedang
disaring. Atau jika informasi yang dikomunikasikan ke tingkat
organisasi di atas terkondensasi oleh pengirim, itu termasuk
penyaringan.
o Emosi adalah bagaimana perasaan penerima ketika pesan diterima
mempengaruhi bagaimana ia menafsirkannya. Emosi ekstrim paling
mungkin untuk menghalangi komunikasi yang efektif. Dalam keadaan
ini, kita sering mengabaikan proses berpikir rasional dan obyektif dan
menggantikannya dengan penilaian emosional.
o Kelebihan Informasi. Misalkan seorang manajer pemasaran yang
sedang dalam perjalanan selama seminggu ke luar negeri di mana ia
tidak memiliki akses ke e-mail-nya, dan menghadapi 1.000 pesan pada
saat dia kembali kembali. Beliau tidak mungkin untuk sepenuhnya
membaca dan menanggapi setiap pesan tanpa menghadapi apa yang
disebut kelebihan informasi, yang berarti informasi melebihi kapasitas
pengolahan.
o Defensif. Ketika orang merasa mereka sedang terancam, mereka
cenderung bereaksi dengan cara yang menghambat komunikasi efektif
dan mengurangi kemampuan mereka untuk mencapai rasa saling
pengertian. Mereka menjadi defensive, yakni menyerang orang lain
secara lisan, membuat komentar sinis, menjadi terlalu menghakimi
atau mempertanyakan motif orang lain.
o Bahasa. Penulis / wartawan Ann Coulter dan rapper Nelly keduanya
berbahasa Inggris, tetapi masing-masing menggunakan gaya bahasa
yang sangat berbeda. Kata-kata memiliki arti yang berbeda bagi orang
yang berbeda. Umur, pendidikan dan latar belakang budaya adalah tiga
variabel yang lebih jelas yang mempengaruhi gaya bahasa seseorang
dan definisi yang dia berikan terhadap kata-kata. Dalam sebuah
organisasi, karyawan berasal dari latar belakang yang beragam dan
memiliki pola percakapan yang berbeda. Bahkan karyawan yang
bekerja untuk organisasi yang sama tetapi dalam departemen yang
berbeda sering memiliki jargon (istilah khusus atau bahasa teknis yang
digunakan anggota kelompok untuk berkomunikasi di antara mereka
sendiri) yang berbeda.
o Kebudayaan Nasional. Untuk alasan teknologi dan budaya,
orang-orang Cina tidak menyukai pesan suara/voicemail. Di negara
individualistis seperti Amerika Serikat, komunikasi lebih formal dan
jelas dijabarkan. Manajer sangat bergantung pada laporan, memo, dan
bentuk komunikasi formal lainnya. Di negara kolektivis seperti Jepang,
lebih banyak kontak interpersonal yang terjadi dan komunikasi dengan
tatap muka sangat dianjurkan.
-CHAPTER 15-
UNDERSTANDING AND MANAGING INDIVIDUAL BEHAVIOR
LO 4 Perception
➢ Persepsi adalah proses dimana kita memberi makna atau nilai pada
lingkungan kita dengan mengatur dan menafsirkan kesan sensorik. Factor yg
mempengaruhi persepsi:
o Perceiver atau penglihatan adalah karakteristik personal yang meliputi
tingkah laku, personality, ketertarikan, motivasi, pengalaman, ataupun
ekspektasi.
o Target adalah karakteristiknya latar belakang dari apa yang
mempengaruhi persepsi serta kecenderungan dan kesamaan dengan hal
lain.
a.Situation adalah waktu dan kondisi disaat kita elihat suatu hal atau
kejadian juga sangat penting missal lokasi, cahaya, warna, dll.
➢ Attribution theory adalah teori yang digunakan untuk menjelaskan
bagaimana kita menilai orang secara berbeda tergantung pada makna apa yang
kita berikan pada perilaku tertentu. Ada 3 faktor yang mempengruhi yaitu:
o Distinctiveness adalah dimana seseorang itu melakukan perilaku yang
berbeda dari biasanya
o Consensus adalah jika setiap orang dihadapkan dengan situasi yg sama,
dan melakukan cara yang sama untuk menghadapinya maka diebut
consensus.
o Consistency adalah perilaku yang lebih konsisten, semakin banyak
pengamat cenderung mengaitkannya dengan penyebab internal.
Fundamental attribution error adalah contoh seorang manajer marketing
yang mengaitkan kinerja buruk pegawai marketingnya dengan kemalasan dan
bukan pada produk inovatif yang diperkenalkan oleh pesaing.
Self-serving bias adalah kecenderungan lain adalah mengaitkan kesuksesan
kita dengan faktor internal, seperti kemampuan atau usaha, sekaligus
menyalahkan kegagalan pribadi pada faktor eksternal, seperti keberuntungan.
➢ Cara cepat menilai seseorang
o Assumed similarity adalah mengasumsikan bahwa orang lain juga
menginginkan hal yang sama. Meskipun tidak selalu.
o Stereotyping adalah menilai seseorang berdasarkan dari persepsi grup.
Misal, pegawai yang sudah menikah akan lebih stabil bekerja daripada
pegawai yang masih lajang. Stereotip yg didasarkan fakta akan
menghasilkan penilaian yang akurat, namun kebanyakan stereotip tidak
factual dan mendistorsi penilaian kita.
o Hallo-effect adalah kesan umum tentang seseorang bedasarkan
karakteristik tunggal misal kecerdasan, keramahan, penampilan.
Seorang pengajar mungkin pendiam, yakin, berpengetahuan luas, dan
berkualifikasi tinggi, namun jika gaya mengajar di ruang kelasnya
tidak memiliki antusiasme, dia mungkin dinilai lebih rendah untuk
karakteristik lainnya.
➢ Implikasi pada manajer
o Misal sebuah organisasi gajinya sudah termasuk tinggi didalam suatu
masyarakat. Namun tergantung persepsi dari karyawan. Kalau mereka
merasa bhawa gajinya masih lebih rendah mereka akan bersikap
seperti menuntut upah lagi. Karyawan menafsirkan apa yang mereka
lihat sehingga akan selalu terjadi perbedaan persepsi.
LO 5 Learning
➢ Learning adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen terjadi
sebagai hasil pengalaman.
➢ Operant conditioning adalah teori pembelajaran yang mengatakan bahwa
perilaku adalah fungsi dari konsekuensinya.
➢ Social learning theory adalah teori pembelajaran yang mengatakan bahwa
orang bisa belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Seberapa
besar pengaruhnya kepada individu sipengaruhi oleh 4 proses yaitu:
o Attentional processes, Orang belajar dari model saat mereka mengenali
dan memperhatikan fitur kritisnya.
o Retention processes, Pengaruh model akan bergantung pada seberapa
baik individu mengingat tindakan model, bahkan setelah model tidak
lagi tersedia.
o Motor reproduction processes, Setelah seseorang melihat perilaku baru
dengan mengamati modelnya, menonton harus dilakukan.
o Reinforcement processes, Individu akan termotivasi untuk
menunjukkan perilaku model jika ada insentif atau penghargaan
positif.
➢ Shaping behavior adalah proses membimbing pembelajaran dalam langkah
lulus dengan menggunakan penguatan atau penguatan. 4 cara membentuk
behavior yaitu
o Positive reinforcement is when a behavior is followed by something
pleasant, such as praising an employee for a job well done
o Negative reinforcement is rewarding a response by eliminating or
withdrawing something unpleasant
o Punishment is penalizes undesirable behavior and will eliminate it
o Extinction is eliminating any reinforcement that’s maintaining a
behavior
➢ Implication for manager
o Jika kinerja karyawan dihargai dengan kenaikan gaji dan promosi,
mereka akan memiliki sedikit alasan untuk mengubah perilaku mereka.
Kenyataannya, karyawan produktif yang melihat kinerja marjinal
dihargai bisa mengubah perilaku mereka.
LO 6 Contemporary issues in Organizational Behaviour
➢ Managing Generational Differences
o Siapa itu Gen Y? Hanya Siapa Gen Y? Tidak ada konsensus mengenai
waktu yang tepat yang dimiliki oleh Gen Y, namun kebanyakan
definisi mencakup individu-individu yang lahir dari tahun 1982 sampai
1997. Satu hal yang pasti - mereka membawa sikap baru kepada
mereka ke tempat kerja.
o Menghadapi tantangan manajerial. Menghadirkan beberapa tantangan
unik. Konflik dan dendam bisa timbul karena masalah seperti
penampilan, teknologi, dan gaya manajemen. Karyawan Gen Y
memiliki banyak hal dalam pengetahuan, semangat, dan kemampuan
mereka. Manajer harus mampu memahami perilaku kelompok ini
untuk menciptakan lingkungan tempat kerja yang efektif dan efisien.
o Menghadapi perilaku negative dalam tempat kerja. Hal yang utama
adalah menyadari adanya perilaku negative. Mencegah perilaku negatif
dengan secara hati-hati menyaring calon karyawan dengan ciri
kepribadian tertentu dan menanggapi dengan segera dan tegas terhadap
perilaku negatif dapat membantu kita dalam mengelola perilaku di
tempat kerja negatif.
- CHAPTER 16 –
Motivating Employees
LO 1 Define motivation.
➢ Motivasi mengacu pada proses dimana upaya seseorang diberi energi, terarah
dan berkelanjutan menuju pencapaian tujuan.
➢ Definisi ini memiliki tiga elemen kunci yaitu
o Unsur energi merupakan ukuran intensitas, dorongan dan semangat.
Seseorang yang termotivasi mengusahakan seluruh upaya dan bekerja
keras. Namun, kualitas dari usaha harus dipertimbangkan beserta
intensitasnya
o Tingginya tingkat usaha tidak selalu mengarah pada kinerja yang
diharapkan kecuali upaya tersebut disalurkan ke arah yang
menguntungkan organisasi. Upaya yang diarahkan dan konsisten
dengan tujuan organisasi adalah jenis upaya yang kita inginkan dari
karyawan.
o Unsur ketekunan adalah situasi dimana kita ingin karyawan untuk
bertahan dalam menempatkan berbagai upaya untuk mencapai tujuan
tersebut.
LO 2 Compare and contrast early theories of motivation.
➢ Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
o Maslow adalah seorang psikolog yang mengusulkan bahwa dalam setiap
orang ada sebuah hirarki dari lima kebutuhan:
▪ Kebutuhan Fisiologis/Physiological adalah kebutuhan
seseorang untuk makanan, minuman, tempat tinggal, sex dan
kebutuhan fisik lainnya.
▪ Kebutuhan Keselamatan/Safety adalah kebutuhan seseorang
untuk keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan
emosional, serta jaminan bahwa kebutuhan fisik akan terus
dipenuhi.
▪ Kebutuhan Sosial/Social adalah kebutuhan seseorang untuk
kasih sayang, rasa memiliki, penerimaan dan persahabatan.
▪ Kebutuhan Esteem/Penghargaan adalah kebutuhan seseorang
untuk faktor penghargaan internal seperti harga diri, otonomi,
prestasi dan faktor penghargaan eksternal seperti status,
pengakuan dan perhatian.
▪ Kebutuhan Aktualisasi Diri/Self-Actualization adalah
kebutuhan seseorang untuk pengembangan, mencapai potensi
dan pemenuhan diri seseorang, dorongan untuk menjadi apa
yang mampu dicapai oleh seseorang.
o Kebutuhan fisiologis dan keamanan merupakan kebutuhan tingkatan
rendah; sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan dan kebutuhan
aktualisasi diri merupakan kebutuhan tingkatan tinggi. Kebutuhan
tingkatan rendah sebagian besar dipuaskan/dipenuhi secara eksternal
sedangkan kebutuhan tingkat tinggi dipenuhi secara internal.
o Manajer yang menggunakan teori hirarki Maslow untuk memotivasi
karyawan melakukan hal-hal dalam pememenuhan kebutuhan
karyawan. Namun teori ini juga mengatakan bahwa sekali kebutuhan
secara substansial dipuaskan/terpenuhi, seorang individu tidak lagi
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut
➢ Teori X dan Y McGregor
o Douglas McGregor terkenal karena mengusulkan dua asumsi tentang
sifat manusia:
▪ Teori X adalah pandangan negatif dari orang-orang yang
menganggap pekerja memiliki sedikit ambisi, tidak menyukai
pekerjaan, ingin menghindari tanggung jawab dan harus secara
ketat dikendalikan untuk bekerja secara efektif.
▪ Teori Y adalah pandangan positif yang mengasumsikan
karyawan menikmati pekerjaan, mencari dan menerima
tanggung jawab dan berinisiatif untuk mengarahkan dirinya.
o McGregor percaya bahwa asumsi Teori Y harus memandu praktek
manajemen dan mengusulkan bahwa partisipasi dalam pengambilan
keputusan, pekerjaan yang bertanggung jawab dan menantang dan
hubungan kelompok yang baik akan memaksimalkan motivasi
karyawan
➢ Teori Dua Faktor Herzberg (Teori Motivasi-Higiene)
o Teori dua faktor Frederick Herzberg mengusulkan bahwa factor-faktor
intrinsic berhubungan dengan kepuasan kerja, sedangkan faktor
ekstrinsik terkait dengan ketidakpuasan kerja
o Faktor-faktor ekstrinsik yang menciptakan ketidakpuasan kerja disebut
faktor higienis. Ketika faktor-faktor ini ditanggulangi, orang tidak
akan tidak puas, tetapi mereka tidak akan menjadi puas ataupun juga
termotivasi
o Untuk memotivasi orang, Herzberg menyarankan penekanan pada
motivator, faktor-faktor intrinsik yang berkaitan dengan pekerjaan itu
sendiri.
o Herzberg believed the data suggested that the opposite of satisfaction
was not dissatisfaction, as traditionally had been believed. Removing
dissatisfying characteristics from a job would not necessarily make that
job more satisfying (or motivating).
- CHAPTER 18 -
Monitoring & Controlling