Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PRILAKU ORGANISASI
KEPEMIMPINAN

Kelompok 5

1. Vina Oktavia 20010004


2. Adi Saputra rambe 20010009
3. Indah Salsabila 20010026
4. Tria febriana 20010028

Dosen pengampu
Fransiskus Sp, MH

UNIVERSITAS SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI ( STIA )


BENGKULU
2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’ alamin, segala puji milik Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan makalah yang berjudul kepemimpinan. Makalah ini disusun sebagai

salah satu syarat.

Penulis menyadai bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi

perkembangan dan pelayanan farmasi di Indonesia

Bengkulu, 10 April 2023

Penulis

i2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….…………….. .i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. Latar Belakang Permasalahan...............................................................................1

B.  Perumusan  Masalah.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3

A. Pengertian Kepemimpian.....................................................................................3

B. Pengertian Pemimpin.............................................................................................4

C. Tugas dan peran pemimpin...................................................................................4

D. Peran Pemimpin Dalam Total Quality Management............................................6

E.   Perbedaan Manager dan Pemimpin.....................................................................7

F. Contoh kasus..........................................................................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................................11

A. Kesimpulan............................................................................................................11

DAFTAR  PUSTAKA....................................................................................................13

3
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan


Kepemimpinan telah menjadi suatu faktor penting dalam kehidupan manusia,
terutama dalam kehidupan organisasi.  Seringkali dikatakan suatu organisasi akan
berhasil atau bahkan gagal sebagian besar  ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu
ungkapan lain mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas
kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, dan juga menjadi faktor utama penentu
keberhasilan dari suatu pekerjaan.
Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tata krama birokrasi atau dikaitkan
terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen.
Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja asalkan seseorang menunjukkan
kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain kearah tercapainya
suatu tujuan tertentu.
 Dapat terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin,
asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai
tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan
manajer untuk mempengaruhi perilaku orang-orang lain. Dengan kata lain seorang
leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa
berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.
Dalam konsep Total Quality Management Kepemimpinan dan management
lebih ditekankan merupakan dua konsep yang hanya dapat dibedakan , tetapi tidak
dapat dipisahkan .

Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang
pemimpin dituntut untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi
mengatur).  Agar mampu bertahan di era perubahan dan persaingan global
sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan seorang pemimpin, bukan
lagi manajer

1
B.  Perumusan  Masalah
Mengetahui apa itu sikap kepemimpinan beserta contoh dan aplikasi di
lapangan. Serta dituntut mengerti apa yang diperlukan dalam menangani sub
ordinatnya sesuai dengan fungsi kepemimpinan agar mencapai tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan atau organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpian
Sebelum membahas tentang macam-macam peran kepemimpinan terlebih
dahulu kita akan memaparkan tentang pengertian peran kepemimpinan itu sendiri.
Apakah arti kepemimpinan?  Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul
pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung


melalui proses komunikasi untuk  mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk


mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang


diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).

4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah


kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan)


pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam
mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
6.      Kepemimpinan adalah proses untuk membuat orang memahami manfaat
bekerja bersama orang lain, sehingga mereka paham dan mau melakukannya
(Drath & Paulus , 1994, h.4)
7.      Kepemimpinan adalah cara mengartikulasikan visi , mewujudkan nilai, dan
menciptakan lingkungan guna mencapai sesuatu . ( Richards & Eagle, 1986 ,h.4)

3
8.      Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi ,
memotivasi , dan membuat orang lain memberikan kontribusinya demi efektivitas
dan keberhasilan organisasi .(House et , Al,1999,h,184).

Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa


kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu
maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang
ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau
organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah
mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.

B. Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan
tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan
oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat
orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama-sama.

C. Tugas dan peran pemimpin

Menurut  James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin :


1.       Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu
dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik
orang diluar organisasi. 

4
2.       Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin
bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

3.       Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas


     Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus
dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada  staf.  Kemudian pemimpin harus
dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

4.       Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual


Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan
pekerjaan  lain. 
  
5.       Pemimpin adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin
harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

6.       Pemimpin adalah politisi dan diplomat


Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai
seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau
organisasinya.
 
7.       Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

5
Menurut Henry Mintzberg,  Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator

D. Peran Pemimpin Dalam Total Quality Management


Secara singkat TQM dapat didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen
dimana seluruh pelaku organisasi memiliki komitmen untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan melalui perbaikan atau peningkatan secara
berkelanjutan .
Salah satu elemen TQM yang akan kami kemukakan adalah
Kepemimpinan ,  Definisi Kepemimpinan dalam konsep TQM  adalah
Kemampuan membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki
tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan
organisasi.
Kepemimpinan TQM dapat didefinisikan juga sebagai Upaya mencari masukan
dari karyawan yg diberdayakan, mempertimbangkan masukan  dan bertindak
berdasarkan masukan yang meliputi :
1.      Rasa tanggung jawab yg besar
2.      Disiplin pribadi
3.      Bersifat jujur
4.      Memiliki kredibilitas tinggi
5.      Menggunakan akal sehat (lebih fleksibel)
6.      Memiliki energi dan stamina tinggi
7.      Memegang teguh komitmen terhadap tujuan organisasi
8.      Setia & tabah dalam menghadapi segala situasi

6
E.   Perbedaan Manager dan Pemimpin

Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang
pemimpin dituntut untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi
mengatur).  Agar mampu bertahan di era perubahan dan persaingan global
sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan seorang pemimpin, bukan
lagi manajer.  Tidak hanya pemimpin di level management, tetapi tiap-tiap
individu yang ada di dalam organisasi setidaknya diharapkan dapat menjadi
pemimpin untuk dirinya sendiri.  Berikut perbedaan antara manajer dan pemimpin
menurut Manik Cinderano:

F. Contoh kasus
Perbedaan peran antara manajer dan pemimpin dapat dilihat pada diri Jan
Carlzon yang menulis buku Moment of Truth pada tahun 1987.  Pada tahun 1984,
perusahaan SAS Airlines tempat Jan bekerja, mengalami kerugian besar, dengan
kondisi yang terjadi pada saat itu, hampir semua direksi yang ada sepakat untuk
menjual perusahaan tersebut untuk mengatasi kerugian yang dialami
perusahaan.  Akhirnya direksi mengambil keputusan untuk mencoba bertahan
selama satu tahun, dan jika memang keadaan tidak membaik, maka perusahaan
akan dijual.  Jan Carlzon yang pada saat itu hanya menjabat sebagai seorang
manajer senior, ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin perusahaan dan mengatasi
permasalahan yang ada dalam sisa waktu satu tahun tersebut.  Dengan
kepercayaan yang diberikan kepada Carlzon, sebagai seorang pemimpin, Carlzon
merubah budaya kerja, strategis perusahaan, dan prinsip perusahan, yang
sebelumnya jajaran direksi merupakan puncak posisi yang paling utama, sebagai
penentu strategi perusahan, menjadi dibalik, dengan prinsip hierarki piramida
terbalik yang dibahas pada buku Moment of Truth tersebut.  Pada prinsip hierarki
piramida terbalik tersebut, jajaran direksi dan top management berada pada level
paling bawah, hanya sebagai fasilitator atas dana, dan fasilitas
lainnya.  Sedangkan jajaran yang paling atas, merupakan pegawai-pegawai pada

7
level garda depan yang langsung berhubungan dengan pelanggan.  Sehingga
strategi perusahaan, kebijakan, dan tujuan perusahaan dirumuskan dari masukan-
masukan pegawai-pegawai garda depan tersebut.  Dengan prinsip piramida
terbalik tersebut, dalam waktu satu tahun SAS Airlines berhasil bangkit dari
keterpurukannya dan memperoleh keuntungan.  Dari kasus diatas, dapat dilihat
peran berbeda yang dilakukan oleh Jan Carlzon.  Sebagai seorang manajer senior,
Jan Carlzon terbentur oleh hierarki dan birokrasi perusahaan, sehingga Carlzon
haya dapat menerapkan strategi-strategi manajemen yang memang sudah
dirumuskan sebelumnya oleh perusahaan.  Tetapi ketika Carlzon ditunjuk dan
dipercaya untuk memimpin perusahaan, Carlzon benar-benar dapat melakukan
perannya sebagai seorang pemimpin.  Carlzon menerapkan strategi baru,
mengembangkan, memotivasi, dan keluar dari jalur manajemen yang selama ini
sudah ada, dan terbukti dapat membawa keberhasilan bagi perusahaan.

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KRISIS PERUSAHAAN NISSAN


Persaingan selalu menghasilkan pihak yang menang dengan pihak yang
kalah. Perusahaan yang mampu meraih keunggulan kompetitif, maka perusahaan
itulah yang keluar sebagai pemenang. Bagaimana dengan perusahaan yang kalah
bersaing? Hanya ada dua pilihan, yaitu gugur dalam persaingan bisnis atau
berubah, seperti ungkapan yang terkenal “Dead or Change!” Di sinilah letak peran
penting seorang pemimpin. Mau dibawa berlabuh ke manakah perusahaan itu?
Arah tujuan kapal tergantung oleh kapten kapal, begitu pula arah dan strategi
perusahaan yang sangat tergantung peran kepemimpinan untuk mencapai
tujuannya.
Peran kepemimpinan dalam kondisi krisis perusahaan dapat dilihat dari
kegigihan Nissan keluar dari jurang kegagalan. Pada tahun 1998, tanda-tanda
jatuhnya perusahaan otomotif raksasa Jepang itu semakin Nampak jelas. Para
petinggi Nissan sudah tidak berdaya menghadapi persaingan bisnis saat itu,
ditambah lagi timbunan hutang yang menggunung sekitar puluhan miliar US
Dollar. Ketika kondisi darurat seperti itu, dewi fortuna masih berpihak pada
Nissan. Perusahaan otomotif dari Perancis, Renault sepakat membeli 37 persen

8
saham Nissan dengan satu syarat yaitu menempatkan salah satu utusannya sebagai
CEO di Nissan. Dialah Carlos Ghosn, tokoh dibalik revolusi Nissan menggebrak
kembali pasar global.
Setibanya di Jepang, Ghosn segera menentukan langkah kunci yang terdiri
dari tiga langkah. Langkah awal Ghosn ialah membangun kepercayaan bangkit
untuk berubah pada setiap pekerja di saat darurat itu. Laporan-laporan
menunjukkan fakta bahwa Nissan telah benar-benar berada di puncak kegagalan.
Tidak ada jalan lain lagi bagi Nissan selain bangkit untuk berubah. Perubahan
yang dilakukan harus berdasarkan visi ke depan untuk menembus pasar global
masa depan, serta penerapan yang tegas atas strategi-strategi perusahaan yang
telah disusun.
Langkah kedua, Ghosn menyusun dua strategi dalam suatu rencana yang
dia sebut Nissan Recovery Plan. Strategi pertama yaitu segera melakukan
revitalisasi produk-produk baru Nissan. Proses pengembangan produk-produk
baru harus dipercepat. Untuk menjalankan strategi itu, Nissan merekrut Shiro
Nakamura, desainer mobil ternama di Jepang. Di sisi lain, strategi kedua yaitu
melakukan efisiensi biaya sebesar-besarnya. Menutup pabrik-pabrik operasional
yang dianggap kurang begitu mendesak, dan pengalihan operasional untuk lebih
terfokus pada operasional sentral.
Langkah ketiga Ghosn untuk menyempurnakan tahapan strateginya ialah
membentuk tim inti yang langsung dipimpin olehnya. Tugas tim inti sangan jelas
dan tegas, yaitu memastikan bahwa Recovery Plan dapat diimplementasikan
secara optimal. Bagaimana pun sempurnanya rencana yang disusun harus disertai
implementasi yang tegas. Di sini letak vital peran Ghosn untuk kembali
mengangkat kebesaran Nissan di pasar otomotif global.
Kerja keras dalam misi yang hampir mustahil itu berbuah manis pada
tahun 2001 dan tahun-tahun berikutnya. Sang raksasa telah bangkit dengan
menunjukkan prestasi demi prestasi. Tahun 2005 produk andalannya Nissan X-
Trail melenggang menjadi primadona di pasar otomotif global. Diikuti Nissan
Grand Livina yang juga booming pada tahun 2007. Dibalik kesuksesan demi
kesuksesan Nissan, ialah peran Charles Ghosn yang membawa Nissan keluar dari

9
jurang kebangkrutan. Kepemimpinan yang dimiliki dengan keyakinan penuh
menghadapi situasi krisis mampu mendorong kinerja optimal setiap pekerjanya
untuk mencapai visi Nissan yang besar dengan implementasi yang tegas. Itulah
peran kepemimpinan Carlos Ghosn dalam drama heroik untuk kembali
mengibarkan kejayaan Nissan di pentas global.
Jadi Peran kepemimpinan sangat vital dalam strategi perusahaan menghadapi
masa krisis, dengan visi ke depan sebagai arah perusahaan disertai penerapan
yang tegas untuk kembali meraih keunggulan bisnis.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasar pada beberapa sumber yang ada penulis mencoba untuk menarik
kesimpulan dan saran.

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan
tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan
oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat
orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama-sama.

Menurut  James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin :


1.      Pemimpin bekerja dengan orang lain
2.      Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akontabilitas).
3.      Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
4.      Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
5.      Pemimpin adalah seorang mediator
6.      Pemimpin adalah politisi dan diplomat
7.      Pemimpin membuat keputusan yang sulit

Menurut Henry Mintzberg,  Peran Pemimpin adalah :


1.                   Peran hubungan antar perorangan,

11
2.                   Fungsi Peran informal
3.                   Peran Pembuat keputusan

Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang
pemimpin dituntut untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi
mengatur).  Agar mampu bertahan di era perubahan dan persaingan global
sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan seorang pemimpin, bukan
lagi manajer.  Tidak hanya pemimpin di level management, tetapi tiap-tiap
individu yang ada di dalam organisasi setidaknya diharapkan dapat menjadi
pemimpin untuk dirinya sendiri. 

12
DAFTAR  PUSTAKA

Malayu SP. Hasibuan ; 2003, “ Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah  “


Edisi Kedua. Penerbit Toko Gunung Agung, Jakarta.

Sudarmayanti ; 2002, “ Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas


Kerja “ Penerbit Ilham Jaya, Bandung

Sondang P. Siagian ; 2003, “ Manajemen Sumber Daya Manusia “ Penerbit


Bumi Aksara, Jakarta

Adair, John ; 2007, “ Cara Menumbuhkan Pemimpin “ Penerbit PT Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Yulk, Gary ; 2005, “ Kepemimpinan Dalam Organisasi “ Penerbit Indeks,


Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Manager

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Leadership

13

Anda mungkin juga menyukai