PRILAKU ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
Kelompok 5
Dosen pengampu
Fransiskus Sp, MH
1
KATA PENGANTAR
untuk saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
Penulis
i2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….…………….. .i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
B. Perumusan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Pengertian Kepemimpian.....................................................................................3
B. Pengertian Pemimpin.............................................................................................4
F. Contoh kasus..........................................................................................................7
A. Kesimpulan............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang
pemimpin dituntut untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi
mengatur). Agar mampu bertahan di era perubahan dan persaingan global
sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan seorang pemimpin, bukan
lagi manajer
1
B. Perumusan Masalah
Mengetahui apa itu sikap kepemimpinan beserta contoh dan aplikasi di
lapangan. Serta dituntut mengerti apa yang diperlukan dalam menangani sub
ordinatnya sesuai dengan fungsi kepemimpinan agar mencapai tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan atau organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpian
Sebelum membahas tentang macam-macam peran kepemimpinan terlebih
dahulu kita akan memaparkan tentang pengertian peran kepemimpinan itu sendiri.
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul
pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
3
8. Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi ,
memotivasi , dan membuat orang lain memberikan kontribusinya demi efektivitas
dan keberhasilan organisasi .(House et , Al,1999,h,184).
B. Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan
tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan
oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat
orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama-sama.
4
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin
bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
5
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator
6
E. Perbedaan Manager dan Pemimpin
Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang
pemimpin dituntut untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi
mengatur). Agar mampu bertahan di era perubahan dan persaingan global
sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan seorang pemimpin, bukan
lagi manajer. Tidak hanya pemimpin di level management, tetapi tiap-tiap
individu yang ada di dalam organisasi setidaknya diharapkan dapat menjadi
pemimpin untuk dirinya sendiri. Berikut perbedaan antara manajer dan pemimpin
menurut Manik Cinderano:
F. Contoh kasus
Perbedaan peran antara manajer dan pemimpin dapat dilihat pada diri Jan
Carlzon yang menulis buku Moment of Truth pada tahun 1987. Pada tahun 1984,
perusahaan SAS Airlines tempat Jan bekerja, mengalami kerugian besar, dengan
kondisi yang terjadi pada saat itu, hampir semua direksi yang ada sepakat untuk
menjual perusahaan tersebut untuk mengatasi kerugian yang dialami
perusahaan. Akhirnya direksi mengambil keputusan untuk mencoba bertahan
selama satu tahun, dan jika memang keadaan tidak membaik, maka perusahaan
akan dijual. Jan Carlzon yang pada saat itu hanya menjabat sebagai seorang
manajer senior, ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin perusahaan dan mengatasi
permasalahan yang ada dalam sisa waktu satu tahun tersebut. Dengan
kepercayaan yang diberikan kepada Carlzon, sebagai seorang pemimpin, Carlzon
merubah budaya kerja, strategis perusahaan, dan prinsip perusahan, yang
sebelumnya jajaran direksi merupakan puncak posisi yang paling utama, sebagai
penentu strategi perusahan, menjadi dibalik, dengan prinsip hierarki piramida
terbalik yang dibahas pada buku Moment of Truth tersebut. Pada prinsip hierarki
piramida terbalik tersebut, jajaran direksi dan top management berada pada level
paling bawah, hanya sebagai fasilitator atas dana, dan fasilitas
lainnya. Sedangkan jajaran yang paling atas, merupakan pegawai-pegawai pada
7
level garda depan yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Sehingga
strategi perusahaan, kebijakan, dan tujuan perusahaan dirumuskan dari masukan-
masukan pegawai-pegawai garda depan tersebut. Dengan prinsip piramida
terbalik tersebut, dalam waktu satu tahun SAS Airlines berhasil bangkit dari
keterpurukannya dan memperoleh keuntungan. Dari kasus diatas, dapat dilihat
peran berbeda yang dilakukan oleh Jan Carlzon. Sebagai seorang manajer senior,
Jan Carlzon terbentur oleh hierarki dan birokrasi perusahaan, sehingga Carlzon
haya dapat menerapkan strategi-strategi manajemen yang memang sudah
dirumuskan sebelumnya oleh perusahaan. Tetapi ketika Carlzon ditunjuk dan
dipercaya untuk memimpin perusahaan, Carlzon benar-benar dapat melakukan
perannya sebagai seorang pemimpin. Carlzon menerapkan strategi baru,
mengembangkan, memotivasi, dan keluar dari jalur manajemen yang selama ini
sudah ada, dan terbukti dapat membawa keberhasilan bagi perusahaan.
8
saham Nissan dengan satu syarat yaitu menempatkan salah satu utusannya sebagai
CEO di Nissan. Dialah Carlos Ghosn, tokoh dibalik revolusi Nissan menggebrak
kembali pasar global.
Setibanya di Jepang, Ghosn segera menentukan langkah kunci yang terdiri
dari tiga langkah. Langkah awal Ghosn ialah membangun kepercayaan bangkit
untuk berubah pada setiap pekerja di saat darurat itu. Laporan-laporan
menunjukkan fakta bahwa Nissan telah benar-benar berada di puncak kegagalan.
Tidak ada jalan lain lagi bagi Nissan selain bangkit untuk berubah. Perubahan
yang dilakukan harus berdasarkan visi ke depan untuk menembus pasar global
masa depan, serta penerapan yang tegas atas strategi-strategi perusahaan yang
telah disusun.
Langkah kedua, Ghosn menyusun dua strategi dalam suatu rencana yang
dia sebut Nissan Recovery Plan. Strategi pertama yaitu segera melakukan
revitalisasi produk-produk baru Nissan. Proses pengembangan produk-produk
baru harus dipercepat. Untuk menjalankan strategi itu, Nissan merekrut Shiro
Nakamura, desainer mobil ternama di Jepang. Di sisi lain, strategi kedua yaitu
melakukan efisiensi biaya sebesar-besarnya. Menutup pabrik-pabrik operasional
yang dianggap kurang begitu mendesak, dan pengalihan operasional untuk lebih
terfokus pada operasional sentral.
Langkah ketiga Ghosn untuk menyempurnakan tahapan strateginya ialah
membentuk tim inti yang langsung dipimpin olehnya. Tugas tim inti sangan jelas
dan tegas, yaitu memastikan bahwa Recovery Plan dapat diimplementasikan
secara optimal. Bagaimana pun sempurnanya rencana yang disusun harus disertai
implementasi yang tegas. Di sini letak vital peran Ghosn untuk kembali
mengangkat kebesaran Nissan di pasar otomotif global.
Kerja keras dalam misi yang hampir mustahil itu berbuah manis pada
tahun 2001 dan tahun-tahun berikutnya. Sang raksasa telah bangkit dengan
menunjukkan prestasi demi prestasi. Tahun 2005 produk andalannya Nissan X-
Trail melenggang menjadi primadona di pasar otomotif global. Diikuti Nissan
Grand Livina yang juga booming pada tahun 2007. Dibalik kesuksesan demi
kesuksesan Nissan, ialah peran Charles Ghosn yang membawa Nissan keluar dari
9
jurang kebangkrutan. Kepemimpinan yang dimiliki dengan keyakinan penuh
menghadapi situasi krisis mampu mendorong kinerja optimal setiap pekerjanya
untuk mencapai visi Nissan yang besar dengan implementasi yang tegas. Itulah
peran kepemimpinan Carlos Ghosn dalam drama heroik untuk kembali
mengibarkan kejayaan Nissan di pentas global.
Jadi Peran kepemimpinan sangat vital dalam strategi perusahaan menghadapi
masa krisis, dengan visi ke depan sebagai arah perusahaan disertai penerapan
yang tegas untuk kembali meraih keunggulan bisnis.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasar pada beberapa sumber yang ada penulis mencoba untuk menarik
kesimpulan dan saran.
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan
tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan
oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat
orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama-sama.
11
2. Fungsi Peran informal
3. Peran Pembuat keputusan
Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang
pemimpin dituntut untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi
mengatur). Agar mampu bertahan di era perubahan dan persaingan global
sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan seorang pemimpin, bukan
lagi manajer. Tidak hanya pemimpin di level management, tetapi tiap-tiap
individu yang ada di dalam organisasi setidaknya diharapkan dapat menjadi
pemimpin untuk dirinya sendiri.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Manager
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Leadership
13