DISUSUN OLEH :
3. Angelina Situmorang/1901090
4. Febryandra/1901054
MEDAN
2021
1
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR...................................................................................3
ABSTRAK ..................................................................................................... 4
2
KATA PENGANTAR
Segala puju syukur bagi Tuhan yang Maha Esa atas berkat kesehatan
dan Rahmat-nya, usaha penyusun sehingga dapat menyelesaikan TUGAS PAPER
yang berjudul GAYA AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN.
Mata Kuliah Psikologi Industri ini
Maka dari itu kami sangat menerima kritik dan saran,semoga tugas
PAPER ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menambah wawasan bagi kita
semua. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.
( PENULIS )
3
ABSTRAK
4
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup
berkelompokbaikdalamkelompokbesarmaupundalamkelompokkecil.Dalambe
rkelompok manusia memerlukan seseorang yang berjiwapemimpin.
5
Di samping itu, peranan pemimpin juga tidak kalah penting dalam menentukan
kegagalan atau keberhasilan perusahaan. Pemimpin memegang kunci untuk
mengendalikan sebuah perusahaan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mampu mengelola, mengarahkan, mempengaruhi, memerintah dan memotivasi
bawahannya untuk memperoleh tujuan yang diinginkan perusahaan. Selain itu,
pemimpin harusnya tetap memperhatikan semangat kerja yang dimiliki dari para
pekerjanya.Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang
dapat memberikan motivasi kerja pada bawahannya. Karyawan dapat
memandang pimpinannya sebagai pemimpin yang efektif atau tidak, berdasarkan
kepuasan yang mereka peroleh dari pengalaman kerja secara keseluruhan. Kinerja
karyawan akan baik apabila pimpinan dapat dapat memberikan motivasi yang
tepat dan pimpinan memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh
seluruh karyawan dan mendukung terciptanya suasanan kerja yang baik.
1.3.Tujuan
6
Tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Untuk Mengetauhi Tipe-Tipe Dalam Kepemimpinan
2. Untuk Mengetauhi Dimensi-dimensi Kepemimpin.
3. Untuk Mengetauhi jenis- jenis keterampilan
1.4. Manfaat
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
2. Aktivitas seorang pemimpin antara lain menjelma dalam bentuk
memberi perintah, membimbing, mempengaruhi kelompok kerja
atau orang lain, dalam rangka mencapai tujuan tertentu yang
efektif danefisien.
3. Aktivitas seorang pemimpin dapat dilukiskan sebagai seni dan
bukan ilmu untuk mengoordinasi dan memberikan arahan kepada
anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuantertentu.
9
2.3. Macam-macam Gaya Kepemimpinan
1. Kepemimpinandirektif
Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis bahwa bawahan tahu
dengan pasti apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus
diberikan oleh pemimpin. Dalam model ini tidak ada partisipasi dari
bawahannya.
2. Kepemimpinansupportif
Kepemimpinan ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri,
bersahabay, mudah didekati, dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang
murni terhadap para bawahannya.
3. Kepemimpinanpartisipatif
Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha meminta dan menggunakan
saran-saran dari para bawahannya. Namun pengambilan keputusan masih
tetap berda padanya.
4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi
Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang
bawahannya untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan
kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan
mencapai tujuan secara baik (Thoha, 2007:42).
10
2.4. Gaya Kepemimpinan yang Efektif
1. KeterampilanTeknis
Keterampilan teknis adalah keterampilan menerapkan pengetahuan teoritis
11
kedalam tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah melalui taktik
yang baik atau kemampuan menyelesaikan tugas secara sistematis.
Keterampilan ini erat kaitannya dengan gerak motoris atau keterampilan
tangan (manual). Keterampilan yang dimaksud adalah
a) Keterampilan menyusun laporan pertanggungjawaban.
b) Keterampilanmenyusun program tertulis.
c) Keterampilan membuat data statistic.
d) Keterampilan membuat keputusan dan merealisasikannya.
e) Keterampilan mengetik.
f) Keterampilan menata ruang.
g) Keterampilan membuat surat.
2. Keterampilan hubunganManusiawi.
Keterampilanhubunganmanusiawiadalahketerampilanuntukmenempatkandir
ididalam kelompok kerja dan keterampilan menjalin komunikasi yang
mampu menciptakan kepuasan kedua belah pihak. Keterampilan hubungan
manusiawi antara lain:
3. KeterampilanKonseptual.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Berbicara tentang kepemimpinan berarti kita tidak dapat melepaskan diri
dari masalah manusia, karena memang yang menjalankan kepemimpinan adalah
manusia itu sendiri. Memiliki pemikiran realistis dalam menghadapi berbagai proses
aktivitas demi pencapaian tujuan organisasi. Jadi unit analisisnya adalah
manusia/individu. Oleh karena itu kepemimpinan tidak akan ada tanpa pemimpin dan
yang dipimpin, keduanya ini adalah manusia yang memiliki potensi mengarahkan
manusia dengan meningkatkan motivasi kerja sumber daya pegawai di dalam
mencapai tujuan organisasi. Tak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan organisasi
tergantung pada kepemimpinan.
Muladi Adi Sujatnomengungkapkan pendapat Dale ada jiwa kepemimpinan
di dalam diri manusia dan diperkuat oleh Warren Bennis dalam buku Muladi Adi
Sujatno memilikinya. Hal tersebut senada dengan pendapat Sri Sultan ungguhnya
memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin. Kekuatan terdahsyat pemimpin adalah
suri teladan (uswatun hasan Kedua pendapat tersebut, membuktikan bahwa
keberadaan pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinan sangat penting.Perlu
disadari bahwa sumberdaya manusia merupakan suatu potensi kesuksesan untuk
mengimbangi perubahan dan kemajuan dalam sebuah organisasi dan berpengaruh
terhadap efektivitas kerja pimpinan dan efektivitas organisasi. Keseluruhan tugas
hanya akan bermanfaat dan berhasil baik, apabila diusahakan oleh kerjasama antara
pimpinan dan yang dipimpin. Dengan adanya kerjasama diharapkan seorang
pemimpin mempunyai kemampuan kerja yang serbaguna, berhasil guna dan dapat
bekerja sesuai kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja.
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau
memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip
oleh Soejono Soekamto peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan
individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-
norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat,
peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing.
13
Mengadopsi pendapat kedua para ahli tersebut, bahwa peran kepemimpinan
merupakan suatu perilaku-perilaku yang diharapkan oleh pemimpin dalam
menduduki suatu posisi tertentu diharapkan bisa berperan untuk mempengaruhi,
membimbing, mengevalauasi bawahannya kearah pencapaian tujuan sebuah
organisasi. Karena itulah ada yang disebut dengan role expectation. Harapan
mengenai peran seseorang dalam posisinya, dapat dibedakan atas harapan dari si
pemberi tugas dan harapan dari orang yang menerima manfaat dari pekerjaan/posisi
tersebut.Bertolak dari definisi secara umum tersebut, maka peran kepemimpinan
tidak lain dari sikap dan perilaku dalam memengaruhi Sumber Daya Manusia atau
pegawai, agar mereka mau dan bersedia bekerja dan bekerja sama, untuk mencapai
tujuan organisasi secaraefektif dan efisien.
Mengadopsi pendapat Sujatno menyatakan pendapat tersebut bahwa
seorang pemimpin akan tanpak bila dapat melakukan peran secara nyata di dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti menentukan arah bagi bawahannya/staf,
mengajak bawahannya untuk berpartisipasi melaksanakan kebijakan atau
mengahadapi berbagai perubahan, menjadi juru bicara dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan organisasi dan kesejahteraan para anggotanya walaupun
keputusan tersebut berisiko, dan siap menjadi pelatih dengan memberi teladan bagi
bawahannya.Mencermati berbagai konsep tentang kepemimpinan, peran
kepemimpinan dan gaya kepemimpinan, maka penulis yakin bahwa seorang
pemimpin dalam sebuah organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan
tanpaMengimplementasikan peran kepemimpinan sebagai penentu arah, dalan arti
kata pemimpin mengarahkan pengikutnya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Jika
pemimpin tidak memahami kondisi pengikut, maka untuk menggerakkan kearah
tujuan organisasi mustahil akan tercapai. Oleh karena itu para pemimpin di dalam
bertindak sebagai penentu arah, bagaikan alat (kompas) penentu arah yang digunakan
oleh seorang nahkoda di tengah laut kemana tujuan dan sasaran yang dituju. Tujuan
suatu organisasi tentunya mengacu pada visi organisasi, tanpa visi maka organisasi
tersebut bisa salah arah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh pekerja dengan aspek
yang luas.
14
BAB IV
KESIMPULAN
1. Adapun tipe-tipe kepemimpinan tersebut, adalah sebagai berikut:
Pemimpin Otokratik Kepemimpinan otokratik bertolak dari anggapan bahwa
pimpinanlah yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap organisasi.pemimpin
otokratik berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya tergantung pada
dirinya.Pimpina otokratik mempunyai ciriciri sebagai berikut:
Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pemimpin.
Bawahan hanya dianggap sebagai pelaksana dan tidak boleh memberikan edi-edi
baru.
Bekerja keras,disiplin tinggi dan tidak mengenal lelah.
menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun musyawarah sifatya hanya penawaran
saja.
Memiliki kepercayaan rendah terhadap bawahan.
Komunikasi dilakukan tertutup dan satu arah
Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang.
15
3. Pemimpin Permisif. Pemimpin permisif ,tidak mempunyai pribadi yang kuat,
sikapnya serba boleh. Ciri pimpinan yang permisif antara lain:
Tidak ada yang pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri sendiri.
Mengiyakan semua saran.
Lambat dalam membuat keputusan.
Banyak mengambil muka kepada bawahan.
16
menjalin komunikasi yang mampu menciptakan kepuasan kedua belah pihak.
Keterampilan hubungan manusiawi antara lain:
a. Keterampilan menempatkan diri dalam kelompok.
b. Keterampilan menciptakan kepuasan pada diri bawahan.
c. Sikap terbuka terhadap kelompok kerja.
d. Kemampuan mengambil hati melalui keramahtamahan.
e. Penghargaan terhadap nilai-nilai etis.
f. Pemetaan tugas dan tanggung jawab.
g. Itikad baik, adil, menghormati, dan menghargai orang lain.
3. Keterampilan Konseptual. Keterampilan konseptual adalah kecakapan untuk
memformulasikan pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi, melihat
kecenderungan berdasarkan kemampuan teoritis dan yang dibutuhkan didalam dunia
kerja.
17
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris. (2013). Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya. digilib.uinsby.ac.id/20060/1/9
Rabu. 11/11/2020.19.4
Prof. Dr. Sudarwan Danim. (2015). Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi Ke
Lembaga Akademik. Jakarta PT. Bumi Aksara
Soebagio, Atmodiwirio. (2000). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Ardadizya
Jaya
Usep Deden Suherman, Pentingnya Kepemimpinan Dalam Organisasi. Fakultas Syariah dan
HukumUIN USG,Bandung.260Jurnal Ilmu Akutansi dan Bisnis Syariah,Volume
I/Nomor02/Juli2019:hal .Journal usepd@uinsgd.ac.id,2019,Sabtu,31/10/2020,15:16
18