Anda di halaman 1dari 18

PAPER

GAYA GRAVITASI KETERAMPILAN


KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :

1. Tia Sekar Ayu/1901081

2. Sapira Adi Ningsih/1901076

3. Angelina Situmorang/1901090

4. Febryandra/1901054

5. Muhammad Bagas Ardy Muliana/1901036

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

MEDAN

2021

1
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR...................................................................................3

ABSTRAK ..................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 5

1.1. Latar Belakang ..............................................................................


1.2. Rumusan Masalah .........................................................................
1.3. Tujuan............................................................................................
1.4. Manfaat ..........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 8

2.1. Sekilas Tentang Kepemimpinan .................................................


2.2. Pengertian GayaKepemimpinan .................................................
2.3. Macam-macam Gaya Kepemimpinan.........................................
2.4. Gaya Kepemimpinan yang Efektif..............................................
2.5. Keterampilan Kepemimpinan .....................................................

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................ 13

BAB IV KESIMPULAN .............................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 18

2
KATA PENGANTAR

Segala puju syukur bagi Tuhan yang Maha Esa atas berkat kesehatan
dan Rahmat-nya, usaha penyusun sehingga dapat menyelesaikan TUGAS PAPER
yang berjudul GAYA AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN.
Mata Kuliah Psikologi Industri ini

Tugas PAPER ini telah disusun dengan maksimal dan dengan


ketelitian serta kerjasama dari kelompok kami, terlepas dari itu semua kami
menyadari adanya banyak kekurangan dari tugas paper yang telah kami susun
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa

Maka dari itu kami sangat menerima kritik dan saran,semoga tugas
PAPER ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menambah wawasan bagi kita
semua. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.

Medan, 07 0ktober 2021

( PENULIS )

3
ABSTRAK

Kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau


kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau
kelompok yang tergabung didalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.Seorang pemimpin dan dikuasai oleh sikap
kepemimpinan pemimpin baik persyaratan seorang pemimpin,tipe-tipe
kepemimpinan yang bisa diterapkan dan juga ketrampilan
kepemimpinan,sehingga sebuah organisasi dapat berjalan efektif dan
efisien.Kepemimpinan sangat diperlukan, paling tidak memimpin diri sendiri
diharapkan dapat mengembangkan sikap kepemimpinan yang baik.Kepemimpinan
merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain
agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kepemimpinan atau leadership dalam
pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan dalam hal memimpin,
membimbing, mengontrol perilaku, perasaan serta tingkah laku terhadap orang
lain yang ada dibawah pengawasannya.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Keterampilan Kepemimpinan

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup
berkelompokbaikdalamkelompokbesarmaupundalamkelompokkecil.Dalambe
rkelompok manusia memerlukan seseorang yang berjiwapemimpin.

Dengan adanya seorang pemimpin maka akan dapat mengelola


kelompok &
lingkungandenganbaik.Khususnyadalampenanggulanganmasalahyangrelatifp
elik&sulit.
Disinilahdituntutkearifanseorangpemimpindalammengambilkeputusanagarm
asalahdapat terselesaikan denganbaik.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting untuk


menentukan kesuksesan pada sebuah organisasi. Sebuah perusahaan
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar bisa mencapai
tujuan yang diharapkan. Perusahaan mengharapkan memiliki pekerja yang
dapat menunjang kegiatan perusahaan dan menguntungkan bagi perusahaan.
Namun, untuk mendapatkan pekerja yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan perusahan tentu tidak mudah. Masing-masing dari setiap pekerja
memiliki pengaruh yang berbeda dalam kegiatan perusahaan.

Karyawan memegang peran penting dalam menjalankan segala aktivitas


perusahaan agar dapat berkembang mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan.Untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal
membutuhkan pengelolaan yang baik supaya kinerja karyawan bisa lebih
optimal. Pencapaian tujuan perusahaan dipengaruhi oleh inerja karyawan
perusahan itu sendiri. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan sumber daya
manusia yang berpotensial dan berkualitas. Tenaga kerja yang bekerja sesuai
dengan fungsinya akan menunjang tercapainya keberhasilan tujuan perusahaa

5
Di samping itu, peranan pemimpin juga tidak kalah penting dalam menentukan
kegagalan atau keberhasilan perusahaan. Pemimpin memegang kunci untuk
mengendalikan sebuah perusahaan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mampu mengelola, mengarahkan, mempengaruhi, memerintah dan memotivasi
bawahannya untuk memperoleh tujuan yang diinginkan perusahaan. Selain itu,
pemimpin harusnya tetap memperhatikan semangat kerja yang dimiliki dari para
pekerjanya.Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang
dapat memberikan motivasi kerja pada bawahannya. Karyawan dapat
memandang pimpinannya sebagai pemimpin yang efektif atau tidak, berdasarkan
kepuasan yang mereka peroleh dari pengalaman kerja secara keseluruhan. Kinerja
karyawan akan baik apabila pimpinan dapat dapat memberikan motivasi yang
tepat dan pimpinan memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh
seluruh karyawan dan mendukung terciptanya suasanan kerja yang baik.

Dengan begitu, setiap karyawan akan menjalankan tugasnya dengan


senang hati tanpa keterpaksaan dan bisa memberikan hasil yang maksimal.
Sebaliknya, gaya kepemimpinan yang tidak efektif tidak akan memberikan
pengarahan yang baik pada bawahannya sehingga sebagian besar karyawan
melakukan pekerjaan dengan keterpaksaan dan memberikan hasil yang tidak
maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan hubungan kerja yang baik antara
pemimpin dengan karyawannya.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah di atasadalah:

1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan?

2. Bagimana masalah yang ditimbulkan dari gaya kepemimpinan yang


telahditerapkan?

3. Bagaimana gaya kepemimpinan yang yang efektif untuk meningkatkan


kinerja karyawan?

1.3.Tujuan

6
Tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Untuk Mengetauhi Tipe-Tipe Dalam Kepemimpinan
2. Untuk Mengetauhi Dimensi-dimensi Kepemimpin.
3. Untuk Mengetauhi jenis- jenis keterampilan

1.4. Manfaat

Manfaat yang dicapai yaitu:


1. Untuk dapat mengetahui gaya kepempinan yang diterapkan
2. Untuk dapat mengetahui uraian masalah yang ditimbulkan oleh gaya
kepemimpinan
3. Untuk dapat menentukan gaya kepemimpinan yang efektif

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sekilas Tentang Kepemimpinan

Untuk mendapatkan gambaran tentang apa itu kepemimpinan, maka


perlu kita lihat beberapa definisi tentang kepemimpinan. Beberapa ahli
mengemukakan tentang kepemimpinan ini sebagai berikut:

 D.E Mc Farland (1978) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah


suatu proses dimana pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau
pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain
dalam memilih dan mencapai tujuan yang diterapkan.
 J.M. Pfiffner (1980) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah
seni mengoordinasi dan memberi arahan kepada individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi


para anggota dalamhal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.

 Sedangkan menurut Siagian (2002:62) kepemimpinan adalah


kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sedemikian
rupa sehingga orang lain mau melakukan kehendak pemimpin
meskipun secara pribadi hal itu tidak mungkin disenanginya.
 Prof Dr.sudarwan Danim (2015, Hal: 204) mendefinisikan
kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu
atau kelompok untuk mengoordinasi dan
memberiarahkepadaindividuataukelompoklainyangtergabungdalamw
adahtertentuuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dilihat dari definisi diatas maka dapat digambarkan
makna dalam kepemimpinanyaitu:
1. Kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk mengoordinasi dan memberi arah
kepada individu atau kelompok yang tergabung didalam wadah
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkansebelumnya.

8
2. Aktivitas seorang pemimpin antara lain menjelma dalam bentuk
memberi perintah, membimbing, mempengaruhi kelompok kerja
atau orang lain, dalam rangka mencapai tujuan tertentu yang
efektif danefisien.
3. Aktivitas seorang pemimpin dapat dilukiskan sebagai seni dan
bukan ilmu untuk mengoordinasi dan memberikan arahan kepada
anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuantertentu.

2.2. Pengertian gayakepemimpinan

Gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang


dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Di bawah ini adalah beberapa definisi
gaya kepemimpinan, diantaranya yaitu:

1. Menurut Rivai (2008:64) gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai pola


menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun
yang tidak tampak oleh bawahannya.

2. Menurut Thoha (2007:49) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan


merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat
orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang
ialihat.

3. Menurut Hasibuan (2007:170) menyatakan gaya kepemimpinan adalah


suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya, agar mereka mau
bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuanorganisasi.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya


gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku para pemimpin dalam
mengarahkan para bawahannya untuk mengikuti kehendaknya dalam
mencapai suatutujuan.

9
2.3. Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Menurut Thoha (2007:42) teori Path Goal berusaha untuk menjelaskan


pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan
pekerjaan bawahannya. Teori Path Goal membagi empat gaya kepemimpinan
yaitu :

1. Kepemimpinandirektif
Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis bahwa bawahan tahu
dengan pasti apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus
diberikan oleh pemimpin. Dalam model ini tidak ada partisipasi dari
bawahannya.
2. Kepemimpinansupportif
Kepemimpinan ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri,
bersahabay, mudah didekati, dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang
murni terhadap para bawahannya.
3. Kepemimpinanpartisipatif
Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha meminta dan menggunakan
saran-saran dari para bawahannya. Namun pengambilan keputusan masih
tetap berda padanya.
4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi
Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang
bawahannya untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan
kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan
mencapai tujuan secara baik (Thoha, 2007:42).

10
2.4. Gaya Kepemimpinan yang Efektif

Menurut Habsari (2008:12) kepemimpinan yang efektif memiliki ciri-ciri


sebagai berikut:

a. Memperhitungkan minat sampai hasilakhir.


b. Memahami bahwa hasil adalah selalu penilaianterakhir.
c. Memiliki semangat menyelesaikanmasalah.
d. Lebih demokratis dari padaautority.
e. Memberikan kesempatan untuk mencapai potensi setiaporang.
f. Memiliki Etika dan moral yangtinggi.
g. Mengambil tanggung jawab terhadap hasiltim.

Gaya kepemimpinan yang sebaiknya dijalankan oleh seorang pemimpin


terhadap organisasinya sangat tergantung pada kondisi anggota organisasi itu
sendiri. Pada dasarnya tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi
tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata anggota, seorang pemimpin
dapat memilih model kepemimpinan yang tepat. Tidak menutup kemungkinan
seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi
yangberbeda.

2.5. Keterampilan Kepemimpinan

Sebagai seorang pemimpin harus memiliki keterampilan kepemimpinan.


Keterampilan dimaksud adalah keterampilan untuk melaksanakan tugas
kepemimpinan yang efektif dan efisien. Menurut Robert L. Katz mengatakan
bahwa keterampilan yang harus dimiliki oleh administrator yang efektif adalah
keterampilan teknis (technical skill), keterampilan hubungan manusia (human
relation skill), dan keterampilan konseptual (conceptual skill).
(Prof.Dr.Sudarwan Danim,2015:hal 215).

Ketiga jenis keterampilan dimaksud dijelaskan sebagai berikut:

1. KeterampilanTeknis
Keterampilan teknis adalah keterampilan menerapkan pengetahuan teoritis

11
kedalam tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah melalui taktik
yang baik atau kemampuan menyelesaikan tugas secara sistematis.
Keterampilan ini erat kaitannya dengan gerak motoris atau keterampilan
tangan (manual). Keterampilan yang dimaksud adalah
a) Keterampilan menyusun laporan pertanggungjawaban.
b) Keterampilanmenyusun program tertulis.
c) Keterampilan membuat data statistic.
d) Keterampilan membuat keputusan dan merealisasikannya.
e) Keterampilan mengetik.
f) Keterampilan menata ruang.
g) Keterampilan membuat surat.

2. Keterampilan hubunganManusiawi.

Keterampilanhubunganmanusiawiadalahketerampilanuntukmenempatkandir
ididalam kelompok kerja dan keterampilan menjalin komunikasi yang
mampu menciptakan kepuasan kedua belah pihak. Keterampilan hubungan
manusiawi antara lain:

a) Keterampilan menempatkan diri dalam kelompok.


b) Keterampilan menciptakan kepuasan pada diri bawahan.
c) Sikap terbuka terhadap kelompok kerja.
d) Kemampuan mengambil hati melalui keramahtamahan.
e) Penghargaan terhadap nilai-nilai etis.
f) Pemetaan tugas dan tanggung jawab.
g) Itikad baik, adil, menghormati, dan menghargai oranglain.

3. KeterampilanKonseptual.

Keterampilan konseptual adalah kecakapan untuk memformulasikan pikiran,


memahami teori-teori, melakukan aplikasi, melihat kecenderungan
berdasarkan kemampuan teoritis dan yang dibutuhkan didalam dunia kerja.

12
BAB III
PEMBAHASAN
Berbicara tentang kepemimpinan berarti kita tidak dapat melepaskan diri
dari masalah manusia, karena memang yang menjalankan kepemimpinan adalah
manusia itu sendiri. Memiliki pemikiran realistis dalam menghadapi berbagai proses
aktivitas demi pencapaian tujuan organisasi. Jadi unit analisisnya adalah
manusia/individu. Oleh karena itu kepemimpinan tidak akan ada tanpa pemimpin dan
yang dipimpin, keduanya ini adalah manusia yang memiliki potensi mengarahkan
manusia dengan meningkatkan motivasi kerja sumber daya pegawai di dalam
mencapai tujuan organisasi. Tak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan organisasi
tergantung pada kepemimpinan.
Muladi Adi Sujatnomengungkapkan pendapat Dale ada jiwa kepemimpinan
di dalam diri manusia dan diperkuat oleh Warren Bennis dalam buku Muladi Adi
Sujatno memilikinya. Hal tersebut senada dengan pendapat Sri Sultan ungguhnya
memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin. Kekuatan terdahsyat pemimpin adalah
suri teladan (uswatun hasan Kedua pendapat tersebut, membuktikan bahwa
keberadaan pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinan sangat penting.Perlu
disadari bahwa sumberdaya manusia merupakan suatu potensi kesuksesan untuk
mengimbangi perubahan dan kemajuan dalam sebuah organisasi dan berpengaruh
terhadap efektivitas kerja pimpinan dan efektivitas organisasi. Keseluruhan tugas
hanya akan bermanfaat dan berhasil baik, apabila diusahakan oleh kerjasama antara
pimpinan dan yang dipimpin. Dengan adanya kerjasama diharapkan seorang
pemimpin mempunyai kemampuan kerja yang serbaguna, berhasil guna dan dapat
bekerja sesuai kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja.
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau
memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip
oleh Soejono Soekamto peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan
individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-
norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat,
peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing.

13
Mengadopsi pendapat kedua para ahli tersebut, bahwa peran kepemimpinan
merupakan suatu perilaku-perilaku yang diharapkan oleh pemimpin dalam
menduduki suatu posisi tertentu diharapkan bisa berperan untuk mempengaruhi,
membimbing, mengevalauasi bawahannya kearah pencapaian tujuan sebuah
organisasi. Karena itulah ada yang disebut dengan role expectation. Harapan
mengenai peran seseorang dalam posisinya, dapat dibedakan atas harapan dari si
pemberi tugas dan harapan dari orang yang menerima manfaat dari pekerjaan/posisi
tersebut.Bertolak dari definisi secara umum tersebut, maka peran kepemimpinan
tidak lain dari sikap dan perilaku dalam memengaruhi Sumber Daya Manusia atau
pegawai, agar mereka mau dan bersedia bekerja dan bekerja sama, untuk mencapai
tujuan organisasi secaraefektif dan efisien.
Mengadopsi pendapat Sujatno menyatakan pendapat tersebut bahwa
seorang pemimpin akan tanpak bila dapat melakukan peran secara nyata di dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti menentukan arah bagi bawahannya/staf,
mengajak bawahannya untuk berpartisipasi melaksanakan kebijakan atau
mengahadapi berbagai perubahan, menjadi juru bicara dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan organisasi dan kesejahteraan para anggotanya walaupun
keputusan tersebut berisiko, dan siap menjadi pelatih dengan memberi teladan bagi
bawahannya.Mencermati berbagai konsep tentang kepemimpinan, peran
kepemimpinan dan gaya kepemimpinan, maka penulis yakin bahwa seorang
pemimpin dalam sebuah organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan
tanpaMengimplementasikan peran kepemimpinan sebagai penentu arah, dalan arti
kata pemimpin mengarahkan pengikutnya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Jika
pemimpin tidak memahami kondisi pengikut, maka untuk menggerakkan kearah
tujuan organisasi mustahil akan tercapai. Oleh karena itu para pemimpin di dalam
bertindak sebagai penentu arah, bagaikan alat (kompas) penentu arah yang digunakan
oleh seorang nahkoda di tengah laut kemana tujuan dan sasaran yang dituju. Tujuan
suatu organisasi tentunya mengacu pada visi organisasi, tanpa visi maka organisasi
tersebut bisa salah arah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh pekerja dengan aspek
yang luas.

14
BAB IV
KESIMPULAN
1. Adapun tipe-tipe kepemimpinan tersebut, adalah sebagai berikut:
Pemimpin Otokratik Kepemimpinan otokratik bertolak dari anggapan bahwa
pimpinanlah yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap organisasi.pemimpin
otokratik berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya tergantung pada
dirinya.Pimpina otokratik mempunyai ciriciri sebagai berikut:
 Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pemimpin.
 Bawahan hanya dianggap sebagai pelaksana dan tidak boleh memberikan edi-edi
baru.
 Bekerja keras,disiplin tinggi dan tidak mengenal lelah.
 menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun musyawarah sifatya hanya penawaran
saja.
 Memiliki kepercayaan rendah terhadap bawahan.
 Komunikasi dilakukan tertutup dan satu arah
 Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang.

2. Pemimpin Demokratis. Tipe kepemimpinan demokratis berasumsi bahwa hanya


dengan kekuatan kelompok,tujuan yang bermutu dapat dicapai.pimpinan yang
demokratis berusaha lebih banyak melibatkan anggota kelompok dalam memacu
tujuan.Dan menurut Prof. Dr. Sudarwan Danim, 2015: 213 merumuskan bahwa
kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang dilandasi oleh anggapan
bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis,tujuan organisasi akan
tercapai. Ciri kepemimpinan demokratis antara lain:
 beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama personalia organisasi. 122
 Bawahan dianggap sebagai komponen pelaksana dan secara integral harus diberi
tugas dan tanggung jawab.
 Disiplin,tetapi tidak kaku dan memecahkan secara bersama.
 Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan tanggung jawab
pengawasan.
 Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah.

15
3. Pemimpin Permisif. Pemimpin permisif ,tidak mempunyai pribadi yang kuat,
sikapnya serba boleh. Ciri pimpinan yang permisif antara lain:
 Tidak ada yang pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri sendiri.
 Mengiyakan semua saran.
 Lambat dalam membuat keputusan.
 Banyak mengambil muka kepada bawahan.

 Ramah dan tidak menyakiti bawahan


2. dimensi Kepemimpin. Kepemimpinan merupakan sebuah sistem yang melibatkan
berbagai komponen pelaksanaan. Maka kepemimpinan meliputi beberapa
dimensi,antara lain adalah:
1. Tujuan kepemimpinan
2. Individu yang mempengaruhi kelompok/organisasi/lembaga (pimpinan)
3. Individu-individu yang dipengaruhi, dikoordinasi, dan digerakkan (yang
dipimpin).
4. Proses Interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin dalam mempengaruhi,
mengkoordinasikan, dan menggerakkan.
5. Situasi berlangsung kepemimpinan.
3. 1.Keterampilan Teknis Keterampilan teknis adalah keterampilan menerapkan
pengetahuan teoritis kedalam tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah
melalui taktik yang baik atau kemampuan menyelesaikan tugas secara sistematis.
Keterampilan ini erat kaitannya dengan gerak motoris atau keterampilan tangan
(manual). Keterampilan yang dimaksud adalah
a) Keterampilan menyusun laporan pertanggungjawaban.
b) Keterampilan 123 menyusun program tertulis.
c) Keterampilan membuat data statistic.
d) Keterampilan membuat keputusan dan merealisasikannya.
e) Keterampilan mengetik.
f) Keterampilan menata ruang.
g) Keterampilan membuat surat.

2. Keterampilan hubungan Manusiawi. Keterampilan hubungan manusiawi adalah


keterampilan untuk menempatkan diri didalam kelompok kerja dan keterampilan

16
menjalin komunikasi yang mampu menciptakan kepuasan kedua belah pihak.
Keterampilan hubungan manusiawi antara lain:
a. Keterampilan menempatkan diri dalam kelompok.
b. Keterampilan menciptakan kepuasan pada diri bawahan.
c. Sikap terbuka terhadap kelompok kerja.
d. Kemampuan mengambil hati melalui keramahtamahan.
e. Penghargaan terhadap nilai-nilai etis.
f. Pemetaan tugas dan tanggung jawab.
g. Itikad baik, adil, menghormati, dan menghargai orang lain.
3. Keterampilan Konseptual. Keterampilan konseptual adalah kecakapan untuk
memformulasikan pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi, melihat
kecenderungan berdasarkan kemampuan teoritis dan yang dibutuhkan didalam dunia
kerja.

17
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris. (2013). Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya. digilib.uinsby.ac.id/20060/1/9
Rabu. 11/11/2020.19.4
Prof. Dr. Sudarwan Danim. (2015). Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi Ke
Lembaga Akademik. Jakarta PT. Bumi Aksara
Soebagio, Atmodiwirio. (2000). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Ardadizya
Jaya
Usep Deden Suherman, Pentingnya Kepemimpinan Dalam Organisasi. Fakultas Syariah dan
HukumUIN USG,Bandung.260Jurnal Ilmu Akutansi dan Bisnis Syariah,Volume
I/Nomor02/Juli2019:hal .Journal usepd@uinsgd.ac.id,2019,Sabtu,31/10/2020,15:16

Wahyudin Nur Nasution,2015,Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah,CoreJurnal Tarbiyah


Vol.22 No.1 Januari-Juni 2015 ISSN:0854-2627.66.Dosen Fakultas IlmuTarbiyah
dan Keguruan.core.a.c.uk/dowloud/Pdf 267075353 Pdf

18

Anda mungkin juga menyukai