Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

( GAYA KEPEMIMPINAN )

Oleh :

Kelompok 4

1 Ni Luh Ayu Listyawati ( 17.321.2735 )


2 Ni Luh Dessy Purwaningsih ( 17.321.2737 )
3 Ni Luh Putu Widhi Astiti Rahayu ( 17.321.2742 )
4 Ni Made Ayu Fera Andini ( 17.321.2745 )
5 Ni Putu Intan Puspa Sari ( 17.321.2750 )
6 Ni Putu Ratih Andriani ( 17.321.2752 )
7 Ni Wayan Ayu Febriyani ( 17.321.2753 )
8 Putu Kola Indriani ( 17.321.2760 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun judul makalah ini kami ambil dari Gaya Kepemimpinan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode pembelajaran
bagi mahasiswa mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali.
Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan
pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu
budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Denpasar, 11 Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kepemimpinan.............................................................................................3


2.2 Fungsi- Fungsi Kepemimpinan..................................................................................4
2.3 Tipe-Tipe Kepemimpinan..........................................................................................5
2.4 Syarat-Syarat Kepemimpinan....................................................................................5
2.5 Gaya Kepemimpinan.................................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................19
3.2 Saran..........................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi orang lain agar orang
tersebut mau kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan
juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh consensus anggota orgnisasi
untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai. Dalam kenyataannya
para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat pretasi suatu organisasi.
Gaya kepemimpinana adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu, untuk mencapai suatu tujuan.
Ada beberapa gaya kepemimpinan sebagai berikut: gaya kepemimpinan kharismatik,
gaya kepemimpinan laissez faire, gaya kepemimpinan transformasional
Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling
melindungi telah muncul bersama sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut
muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam
rangka untuk mempertahankan hidupnya .
Kepemimpinan atau leadershif merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apakah pengertian dari kepemimpinan?
2 Apakah Fungsi- Fungsi Kepemimpinan?
3 Apa sajakah Tipe-Tipe Kepemimpinan?
4 Bagaimanakah Syarat-Syarat Kepemimpinan?
5 Apa sajakah Gaya Kepemimpinan?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1 Untuk mengetahui apakah pengertian dari kepemimpinan?
2 Untuk mengetahui apakah Fungsi- Fungsi Kepemimpinan?
3 Untuk mengetahui apa sajakah Tipe-Tipe Kepemimpinan?
4 Untuk mengetahui Bagaimanakah Syarat-Syarat Kepemimpinan?
5 Untuk mengetahui Apa sajakah Gaya Kepemimpinan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan


Secara etimologi pemimpin berasal dari kata dasar “pimpin” (lead) berarti bimbing
atau tuntun, dengan begitu didalamnya terdapat dua pihak yaitu yang dipimpin (rakyat)
dan yang memimpin (imam). Setelah ditambah awalan “pe” menjadi “pemimpin”
(leader) berarti orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan
komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan
tertentu. Pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
individu dan kelompok untuk dapat bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya
kecakapan dan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-
orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian
satu atau beberapa tujuan. Jadi, pemimpin itu ialah seorang yang memiliki satu atau
beberapa kelebihan sebagai bakat yang dibawa sejak lahir dan merupakan kebutuhan dari
satu situasi zaman, sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk
mengarahkan dan membimbing bawahan.
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi orang lain agar orang
tersebut mau kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan
juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh consensus anggota orgnisasi
untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.
Kepemimpinan adalah organisasi sangat penting kaarena dalam keterampilan
kepemimpinan yang baik dan efektif membangun, mendorong dan mempromosikan
budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan.
Gaya kepemimpinan dapat diartikan sebagai penampilan atau karakteristik khusus
dari suatu bentuk kepemimpinan dan aspek penting untuk mencapai dan meningkatkan
keberhasilan kepemimpinan seseorang dalam suatu organisasi. Gaya kepemimpinan
dipengaruhi oleh sifat dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan
perilaku antara seorang dengan orang lainnya tidak persis sama, maka gaya

3
kepemimpinan yang diperlihatkan pun juga tidak sama. Setiap gaya kepemimpinan biasa
efektif dalam situasi tertentu tetapi tidak efektif dalam situasi lainnya.

2.2 Fungsi- Fungsi Kepemimpinan


Sebagai perencanaan, pemraksaan, pengendalian, pendukung, penginformsikaan dan
pengevaluasian. Masing-masing fungsi kepemimpinan tersebut diuraikan sebagai berikut:
1 Perencanaan
1) Mencari informasi yang tersedia
2) Mendefinisikan tugas
3) Menetaapkan tujuan kelompok
2 Pemraksaan
1) Memberikan pengarahan pada kelompok mengenai sarana dan rencanaa
2) Membagi tugas pada anggota kelompok
3) Menetapkan standar kelompok
3 Pengendalian
1) Memelihara antara kelompok
2) Mempengaruhi tempo
3) Menjaga relevansi diskusi
4 Pendukung
1) Memberi semangat kepada kelompok atau individu
2) Menciptakan semangat tim
3) Meredakan ketegangan dengan humor
5 Penginformasi
1) Memperjelas tugas dan rencana
2) Menerima informasi dari kelompok
3) Membuat ringkasan dan gagasan yang masuk akal
6 Pengevaluasian
1) Mengevaluasi kelayakan gagasan
2) Menguji konsekuensi yng diusulkan
3) Pengevaluasian pretasi kelompok

4
2.3 Tipe-Tipe Kepemimpinan
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership)
Dalam sistem kepemimpinan ini, segala tindakan dilakukan dengan mengandalkan
kontak pribadi. Petunjuk ini dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara
pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe kepemimpinan non-pribai ( non-personal leadership)
Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau
media non-pribadi, baik rencana, perintah, juga pengawasan.
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership)
Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti, dan tertib.
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratic leadership)
Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya
dan bersama-sama dengan kelompokny berusaha bertanggung jawab tentang
terlaksananya tujuan bersama.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (pternalistis leadership)
Kepimimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan daam
hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk
memberikan arahan seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership)
Biasanya timbul dari kelompok orang-orang informal tempat mungkin mereka
berlatih dengan adanya sistem kompetisi sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari
kelompok yang bersangkutan.

2.4 Syarat-Syarat Kepemimpinan


Ada tiga hal yang penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
1 Kekuasaan
Kekuasaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu
dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.

5
2 Kewibawaan
Kewibwaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin
mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3 Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis
maupun sosial yang melebihi dari anggota biasa.

2.5 Gaya Kepemimpinan


Gaya kepemimpinana adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan
tujuan organisasi dengan tujuan individu, untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa
gaya kepemimpinan sebagai berikut:
1 Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Kepemimpinan kharismatik adalah pemimpin yang mempengaruhi para


anggotanya dengan menimbulkan emosi-emosi yang kuat dan identifikasi dengan
pemimpin tersebut.

Pada kepemimpinan kharismatik, semua kegiatan organisasi terpusat pada


pimpinan, baahan atau orang yang dipimpinnya senantiasa patuh dan taat mengikuti
apa yag diperintah pimpinan atau selalu mengikuti kehendak pimpinan.

1) Ciri-ciri kepemimpinan kharismatik antara lain:


(1) Mempunyai daya penarik yang sangat besar, karena itu umumnya mempunyai
anggota yang sangat besar jumlahnya
(2) anggotanya tidak dapat menjelaskan, megapa mereka tertarik mengikuti dan
menaati pemimpin itu.
(3) Pemimpin seolah-olah memiliki kekuatan gaib (supernatural power)
(4) Kharisma yang dimilikinya tidak tergantung pada umur, kekayaan, kesehatan
ataupun ketampanan dari pemimpin.
2) Kelebihan Gaya Kepemimpinan Kharismatik
(1) Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas

6
(2) Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat
(3) Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang
berkharisma sehingga bisa dipercaya
(4) Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfatkannya
semaksimal mungkin
3) Kelemahan Gaya Kepemimpinan Kharismatik
(1) Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko
(2) Pemimpin kharismatik cenderung memilki khayalan bahwa apa yang
dilakukan pasti benar karena anggotanya sudah terlanjur percaya
(3) Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pmimpin yang
berkompeten
2 Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Gaya Kepemimpinan Laissez Faire (kendali bebas) adalah pemimpin yang secara
keseluruhan memberikan bawahannya atau kelompok kebebasan dalam perbuatan
keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut bawahannya
paling sesuai. Berikut
1) Ciri-ciri gaya kepemimpinan laissez faire antara lain:
(1) Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri
(2) Pemimpin hanya menentukan kebujaksanaan dan tujuan umum
(3) Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan
dalam segala hal yang mereka anggap cocok.
2) Kelebihan Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
(1) Keputusan ditangan bawahan sehingga bawahan bisa bersikap mandiri dan
memiliki inisiatif
(2) Pemimpin tidak memiliki dominasi besar
(3) Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas

3) Kelemahan Gaya Kepemimpinan Laissez Faire


(1) Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati karena tidak ada
control
(2) Mudah terjadi kekacuan dan bentrokan

7
(3) organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak memiliki inisiatif yang
tepat dan dedikasi yang tinggi
3 Gaya Kepemimpinan Transformasional
Gaya kepemimpinan transfomasional adalah suatu keadaan dimana para
anggotanya dari seorang pemimpin transformasional merasa adanya kepercayaan,
kekaguman, kesetiaan, dan hormat terhadap pemimpin tersebut, dan mereka
termotivasi untuk melakukan lebih dari pada yang awalnya diharapkan mereka.
Pemimpin tersebut mentransformasikan dan memotivasi para anggota dengan cara
membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil dari suatu peerjaan,
mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau tim daripada
kepentingan diri-sendiri, dan megaktifkan kebutuhan-kebutuhan mereka pada yang
lebih tinggi.
1) Ciri-ciri gaya kepemimpinan tranformasional antara lain:
(1) Idealisasi pengaruh: perilaku yang menghasilkan standar perilaku yang tinggi,
memberikan wawasan dan kesabaran akan visi, menunjukkan keyakinan,
menimbulkan rasa hormat, bangga, dan percaya.
(2) Motivasi inspirasional: sikap yang senantiasa menumbuhkan tantangan,
mampu mencapai eskpetasi yang tinggi, mampu membangkitkan antusiasme
dan motivasi orang lain, serta mendorong intuisi dan kebaikan pada diri orang
lain.
(3) Konsiderasi individual: prilaku yang selalu mendengarkan dengan penuh
kepedulian dan memberikan perhatian khusu, dukungan, semangat, dan usaha
pada kebutuhan prestasi dan pertumbuhan anggotanya.
(4) Stimulasi intelektual: proses meningkatkan pemahaman dan merenggang
timbulnya cara pandang baru dalam melihat permasalahan ,berfikir, dan
berimajinasi, serta dalam menetapkan nilai-nilai kepercayaan.

2) Kelebihan Gaya Kepemimpinan Transformasional


(1) Tidak membutuhkan biaya yang besar (organisasi profit)
(2) Komitmen yang timbul pada karyawan bersifat mengikat emosional
(3) Mampu memberdaaayakan potensi karyawan

8
(4) Meningkatkan hubungan interpersonal

3) Kelemahan Gaya Kepemimpinan Transformasional


(1) waktu yang lama agar komitmen bawahan tumbuh terhadap pemimpin
(2) tidak ada jaminan keberhasilan pada bawahan secara menyeluruh
(3) membutuhkn perhatian pada detail
(4) sulit dilakukan pada jumlah bawahan yang banyak
4 Otoriter
1) Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) Wewenang mutlak berada pada pimpinan
(2) Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan
(3) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan
(4) Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan
(5) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahan dilakukan secara ketat
(6) Prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan
(7) Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan
atau pendapat
(8) Tugas-tugas dari bawahan diberikan secara instruktif
(9) Lebih banyak kritik daripada pujian
(10) Pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat
(11) Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
(12) Cenderung adanya paksaan , ancaman dan hukuman
(13) Kasar dan bersikap
(14) Tanggung jawab dalam keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh
pimpinan
2) Kelebihan
(1) Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin.
Tak ada bantahan dari bawahan
(2) Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi
kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur

9
(3) Mudah dilakukan pengawasan
3) Kelemahan
(1) Suasana kaku mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
(2) Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena
bawahan tidak merasa nyaman
(3) Bawahan akan merasa tertekan karena apabila perbedaan pendapat, pemimpin
akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
(4) Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan
mengajukan pendapat
(5) Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang
berlebihan
(6) Disiplin yang terjadi karena ketakutan dan hukuman bahwa pemecatan dari
atasan
(7) Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang
diberikan sudah disarankan

5 Demokratis
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan dalam mempengaruhi orang lain
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berbagai
kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
1) Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) Wewenang pimpinan tidak mutlak
(2) Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
(3) Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
(4) Komunikasi berlagsung timbal balik
(5) Pengawasan dilakukan secara wajar
(6) Prakarsa datang dari bawahan

10
(7) Banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan
pertimbangan
(8) Tugas-tugas dari bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan
daripada instruktif
(9) Pujian dan kritik seimbang
(10) Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas
masing-masing
(11) Pimpinan kesetiaan bawahan secara wajar
(12) Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak
(13) Terdapat suasana saling percaya saling hormat menghormati, dan saling
menghargai
(14) Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung secara bersama-sama
2) Kelebihan
(1) Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
(2) Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan
merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
(3) Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan
kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
(4) Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
(5) Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pimpinan dan bawahan
3) Kelemahan
(1) Proses pengambilan keputusan akan berlangsung karena diambil secara
musyawarah
(2) Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat setiap orang jelas
berbeda
(3) Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila
ego masing-masing anggota tinggi
6 Partisipatif
Model kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin,
karena model kepemimpinan akan efektif jika disesuaikan dengan tingkat
kematangan anak buah. Kepemimpinan partisipatif didefinisikan seorang

11
pemimpin mengikutsertakan anak buah bersama-sama berperan didalam proses
pengambilan keputusan. Model kepemimpinan seperti ini diterapkan apabila
tingkat kematangan anak buah berada pada taraf kematangan moderat sampai
tinggi. Mereka mempunyai kemampuan, tetapi kurang memiliki kemauan kerja
dan kepercayaan diri.
1) Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusan
(2) Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi
(3) Pemimpin bersifat terbuka dalam penalaksanaan tugas
(4) Suasana harmonis dan nyaman antara pemimpin dengan bawahan
(5) Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan
pembagian tugas ditentukan sesuai kesepakatan
2) Kelebihan
(1) Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusan
(2) Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi
(3) Pemimpin bersifat terbuka dalam pelaksanaan tugas
(4) Suasana harmonis dan nyaman antara pemimpin dengan bawahan
(5) Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan
pembagian tujuan ditentukan sesuai kesepakatan
3) Kelemahan
(1) Pengambilan keputusan tidak bisa dilangsungkan dengan cepat
(2) Pengambilan keputusan dipengaruhi bawahan
(3) Karyawan sulit berkembang
(4) Kontrol dalam pemecahan masalah dilakukan secara bergantian sehingga
dapat menimbulkan ketidakcocokan pendapat
7 Servant leadership
Servant leadership atau kepemimpinan pelayan adalah suatu kepemimpinan yang
berawal dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati untuk melayani,
menempatkan kebutuhan pengikut sebagai prioritas, menyelesaikan sesuatu bersama
orang lain dan membantu orang lain dalam mencapai suatu tujuan bersama.

12
1) Gaya kepemimpinan servant leadship ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) Mendengarkan
(2) Empati
(3) Menyembuhkan
(4) Kesadaran diri
(5) Persuasif
(6) Konseptualisasi
(7) Memiliki visi
(8) Kemampuan melayani
(9) Komitmen pada pertumbuhan indivudu
(10) Membangun komunitas
2) Kelebihan
(1) Nilai orang dan memperlakukan mereka sebagi tujuan dan bukan berarti
(2) Memungkinkan orang lain untuk berkembang dan berkembang
(3) Menunjukan komimen kepada masyarakat
(4) Mengungkapkan wajah manusia dilingkungan yang sering bersifat inpersonal
(5) Menempatkan kembali konsep kepedulian terhadap perawatan
(6) Berusaha memperbaiki asuhan melalui dorongan dan fasilitasi, bukan melalui
kekuasaan dan wewenang
(7) Meningkatkan kinerja dengan mengembangkan dan memilihara pengikut
3) Kelemahan
(1) Mirip dengan pendekatan kepemimpinan transformasional
(2) Gagal memasuki sistem target fixated
(3) Menggangu konsep hirearki
(4) Dapat dianggap sebagai konsep religius dan karena itu asing dengan kepekaan
modern
(5) Judul pelayanan bisa dianggap meugikan bagi perawat
(6) Kerendahan hati bisa dianggap kelemahan
(7) Beberapa pekerja mungkin tdiak menanggapi pendekatan ini

13
8 Transaksional
Secara sederhana dapat dipahami bahwa kepemimpinan transformasional adalah
kepemimpinan yang membawa organisasi pada sebuah tujuan baru yang lebih besar
dan belum pernah dicapai sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental dan
keyakinan kepada para anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh
menuju tujuan bersama tersebut dengan mengesampingkan kepentingan/keadaan
personalnya.
1) Gaya kepemimpinan transaksional ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) Kontigen reward (penghargaan rombongan)
(2) Mangement dengan pengecualian
(3) Kepemimpinan laisez faire
2) Kelebihan
(1) Dapat memotivasi secara individu
(2) Meningkatkan kinerja pegawai secara individu
3) Kekurangan
(1) Munculnya persaingan dalam individu
9 Caring leadership
Gaya Kepemimpinan Caring Leadership adalah membantu dalam kegiatan langsung
untuk memberikan bantuan, dukungan dan pengetehuan pada individu tersebut.

14
SOAL KASUS

1. Seorang wali kota dari sebuah kota terkotor didunia yang letaknya berada di salah
satu satu negara amerika latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih
di dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan
sampah. Jadi masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan
pokok mereka hanya dengan mereka membawa sampah ketempat pembuangan yang
telah ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian dapat menukar sampah
tersebut dengan sayur. “Seorang walikota dalam mengatasi sampah, berinisiatif untuk
dengan melarang warganya untuk membeli sayur dengan uang, kecuali dengan
menukrnya dengan sampah”. Apa gaya kepemimpinan yang ditunjukka walikota
tersebut ?
A. Servant Leadership
B. Demokrasi
C. Partisipatif
D. Transaksional
E. Kharismatik
2. Seorang kepala ruangan ibu A diruang holistik jaramg mengontrol ruangan dan
mengontrol kinerja perawat, kepala ruangan memberi kebebasan bawahan nya dalam
mengambil keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang paling sesuai.
Apa gaya kepemimpinan yang ditunjukan oleh kepala ruangan tersebut
A. Otoriter
B. Kharismatik
C. Laissez faire
D. Caring leadership
E. Sevant leadership
3. Disalah satu perusahaan terdapat seorang manager yang memimpin persahaan
tersebut. Sangat memotivasi para karyawan dan mendorong para karyawan untuk
lebih mementingkan kebutuhan organisasi dari pada kepentingan diri sendiri,
sehingga para karyawan memiliki rasa kekaguman kepercayaan dan hormat dengan
pemimpin tersebut.
Kasus diatas termasuk gaya kepemimpinan tipe?

15
A. Transformasional
B. Demokrasi
C. Karismatik
D. Servant leadership
E. Partisifatif
4. Di salah satu rumah sakit di denpasar terdapat ruangan sandat, perawat dan tim medis
lainnya sangat patuh dan mengikuti kehendak dari kepala ruangan tersebut gaya apa
yang digunakan ?
A. Servant leadership
B. Kharismatik
C. Otoriter
D. Transaksional
E. Transformasional
5. Drs. Rudin telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi
suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Rudin bekerja pada perusahaan setelah dia
pensiun dari tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam
perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang, Rudin bertanya kepada Drs. Abdul Izak, manajer
departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah
dalam departemen produksi. Abdul Izak menjawab bahwa dia telah mendengar secara
informal melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Rudin merasa tidak
senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia
(Rudin) menyatakan, “dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian
saya, dan semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.” Apa gaya
kepemimpinan yang ditunjukkan Hartoyo ?
A. Kharismatik
B. Laissez Faire
C. Demokratis
D. Otoriter
E. Situasional

16
6. Sebuah masalah muncul dan harus diatasi sesegera mungkin. Seorang laras dan teman
lainnya adalah bawahan yang sudah bekerja cukup lama, mereka sudah menguasai
dasar-dasar pekerjaannya tetapi masih mempelajari atmosfernya. Atasannya
membolehkan memecahkan suatu masalah pada perusahannya, agar laras mempunyai
wawasan dan pengetahuan yang dimiliki, atasannya juga bisa mengetahui sejauh
mana pengetahuan yang dimiliki para bawahannya . Apa gaya kepemimpinan dari
contoh diatas ?
A. Situasional
B. Otoriter
C. Partisipatif
D. Transaksional
E. Servant Leadership
7. Sudah 5 tahun lebih jokowi menjadi presiden Republik Indonesia, Joko widodo atau
lebih populer sebagai Jokowi, telah melakukan berbagai langkah yang fenomenal,
baik dalam bidang pemerintah dan masyarakat jasa. Tindakan jokowi kadang sulit
ditebak tetapi setiap kebijaknnya tersebut pada dasarnya dilakukan untuk kepentingan
masyarakat. Berbagai cara kepemimpinan yang dilkuan oleh jokowi diantaranya
adalah mendengar, berempati, pengarah, keefektifan, berjiwa melayani, mengobati,
berinovasi dan persuasi yang meyakinkan. Apa gaya kepemimpinan dari contoh
diatas ?
A. Demokrasi
B. Partisipatif
C. Transaksional
D. Servant Leadership
E. Kharismatik
8. Hito telah menjadi direktur dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih
5 tahun. hito adalah direktur yang melakukan berbagai langkah yang sangat
fenomenal. Tindakan hito kadang sulit di tebak tetapi pada dasarnya yang dilakukan
hito merupakan kebijakan untuk perusahannya. Namun suatu ketika ada seorang
bawahan dari hito yang sedang mengalami sebuah kesulitan untuk melakukan tugas
dalam perushaan dan menyebabkan bawahannya tersebut binggung dan tampak stres,

17
hito sedang lewat dan melihat bawahannya tersebut binggung sambil melihat berkas-
berkas yang di bawanya, hito berjalan untuk menghampiri bawahannya dan bertanya
ada apa ?, setelah tahu bawahannya ada kendala dan kesulitan hito cekatan mebantu
bawahannya dan meberikan solusi yang tidak dimengerti. Apa gaya kepemimpinan
dari contoh kasus diatas ?
A. Caring Leadership
B. Servant Leadership
C. Demokrasi
D. Partisipatif
E. Laissez Faire
9. Kepala ruangan di ruang merak pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada bawahan dan setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai suatu tim yang utuh. Kepala ruangan selalu memberikan banyak informasi
tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Apa gaya kepemimpinan dari
contoh kasus diatas ?
A. Partisipatif
B. Caring Leadership
C. Laissez Faire
D. Demokrasi
E. Otoriter

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi orang lain agar orang
tersebut mau kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan
juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh consensus anggota orgnisasi
untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.
Gaya Kepemimpinan kharismatik adalah pemimpin yang mempengaruhi para
anggotanya dengan menimbulkan emosi-emosi yang kuat dan identifikasi dengan
pemimpin tersebut
Gaya Kepemimpinan Laissez Faire (kendali bebas) adalah pemimpin yang secara
keseluruhan memberikan bawahannya atau kelompok kebebasan dalam perbuatan
keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut bawahannya paling
sesuai
Gaya kepemimpinan transfomasional adalah suatu keadaan dimana para anggotanya
dari seorang pemimpin transformasional merasa adanya kepercayaan, kekaguman,
kesetiaan, dan hormat terhadap pemimpin tersebut.

3.2 Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan paling tidak untuk memimpin
diri sendiri. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah
anggota tidak mau lagi mengikutinya. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas
pemimpin kita. Semakin kuat yang memimpin maka semakin kuat pula yang dipimpin.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kartini Kartono. 2014. Pemimpin dan kepemimpinan, apakah kepemimpinan abnormal


itu. PT Raja Grafendro Persada: Jakarta
Roymond. 2013. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. EGC: Jakarta
Suarli, yanyan. 2009. Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Penerbit
Erlangga: Jakarta
Umiarso. 2011. Kepemimpinana Pendidikan Dan Kecerdasan Spritual. Ar-Ruzz Media:
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai