Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

DENGAN PENYAKIT VERTIGO

OLEH :

A11-B

Ni Putu Ratih Andriani

(17.321.2752)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER PADA BAPAK S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS VERTIGO
DI JALAN PENGUBENGAN KAUH KEROBOKAN, BADUNG
TANGGAL 13 JULI - 16 JULI 2020

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Bapak S
Umur : 17 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Warga Negara Indonesia (WNI)
Alamat : Jln. Pengubengan Kauh, Kerobokan Gg.Melati No.1
Tanggal Masuk : Hari Senin, 13 Juli 2020, Pukul : 12.30 WITA
Tanggal Pengkajian : Hari Senin, 13 Juli 2020, Pukul : 12.30 WITA
No. Register : 2576976
Diagnosa Medis : Vertigo

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ibu M
Umur : 46 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Ibu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Pengubengan Kauh, Kerobokan Gg.Melati No.1
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan mengeluh sakit kepala sejak 3 hari yang lalu
2) Perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan mengeluh sakit kepala dan pusing berkunang- kunang sejak 3
hari yang lalu, sakit kepala yang dirasakan hilang dan timbul, pasien merasa gelisah
dan telinga berdengung. Pasien mengatakan sulit tidur pada malam hari dikarenakan
nyerinya yang timbul pada saat beristirahat dimalam hari sehingga menganggu pola
tidur, pasien. Keluhan sakit kepala bertambah apabila klien melakukan aktivitas
seperti berolahraga, sakit kepala bisa hilang jika pasien beristirahat dengan posisi
tidur terlentang, sakit kepala yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, sakit kepala
menyebar ke area pundak atau leher dengan skala nyeri 5, nyeri yang dirasakan
selama 5-10 menit, Pasien juga mengatakan bahwa ia pernah mengalami trauma
tumpul seperti jatuh dari tangga sekitar 5 tahun yang lalu dan kepala bagaian
belakangnya terbentur oleh tangga. Pasien mengatakan selama sakit dalam 3 hari ini
pasien sudah sempat di bawa kedokter oleh ibunya, di dokter pasien diberikan obat.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan meminum obat panadol 1 tablet jika nyeri kepalanya timbul
untuk meredakan nyeri kepala dan pasien menggunakan minyak fresh care di oleskan
di dahinya
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan sudah pernah mengalami pusing sebelumnya
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah di rawat di rumah sakit
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat-obatan tetapi pasien alergi terhadap
makanan khususnya telor dan unggas (yang menghasilkan telor)
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok, ngopi maupun minum
alkohol
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan pada keluarganya.
d. Diagnosa Medis dan therapy
Vertigo
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi Efek Samping

1 Histigo 6 mg Oral Gangguan Kulit kemerahan, kulit gatal dan


2x1 keseimbangan meradang

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan sehat itu sangat penting bagi kehidupan, tanpa kesehatan orang
tidak akan bisa melakukan kegiatan sehari-hari, maka dari itu keluarga selalu
membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter terdekat untuk diperiksa. Pasien
mengatakan penyakitnya merupakan penyakit medis karena tanda dan gejalanya
sesuai dengan diagnosa medis.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit porsi makan pasien 3-4 kali dalam sehari dengan
porsi sedang dengan komposisi : Nasi, ikan atau daging, sayur-sayuran dan buah-
buahan. Pasien mengatakan minum air putih kurang lebih 2400 cc sekitar 2,5 botol
dalam sehari.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit porsi makan pasien 3 kali dalam sehari dengan porsi
sedang dengan komposisi : Bubur, tahu dan sayuran. Pasien mengatakan minum air
putih kurang lebih 1500 cc sekitar 1 botol lebih dalam sehari
c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB lancar yaitu 2 kali dalam sehari dengan konsistensi
lembek, bau khas feses dan berwarna kecoklatan
 Saat sakit :
Pasien mengatakan BAB tetap lancar yaitu 1 kali dalam sehari dengan konsistensi
sedikit padat, bau khas feses dengan warna feses kecoklatan
2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakn BAK sebanyak 6 kali dalam sehari dengan warna kuning jernih
dengan bau khas urine
 Saat sakit :
Pasien mengatakan BAK sebanyak 3-5 kali dalam sehari dengan warna urine
kuning pekat dan bau khas urine
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0:mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
2) Latihan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan beraktivitas seperti biasa bermain, sekolah dan olahraga.
 Saat sakit
Pasien mengatakan hanya beraktivitas dikamar saja jika pasien beraktivitas
bejalan seperti biasa pasien merasa pusing dan nyeri kepalanya timbul
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan pengetahuan pasien tentang penyakitnya sedikit kurang, pasien
hanya bisa menyiapkan obat yang telah diresepkan jika penyakitnya kambuh, pasien
juga selalu mempersiapkan obatnya yang cocok untuk mengatasinya. Pasien
mengatakan sehat itu sangat penting bagi kehidupan, tanpa kesehatan orang tidak
akan bisa melakukan kegiatan sehari-hari, maka dari itu keluarga selalu membawa
anggota keluarga yang sakit ke dokter terdekat untuk diperiksa.

f. Pola Persepsi-Konsep diri


- Citra Tubuh
Pasien mengatakan menerima keadaannya penyakitnya yang dialaminya
- Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari sakitnya agar bisa beraktivitas seperti
semula
- Harga Diri
Pasien mengatakan tidak malu terhadap sakitnya saat ini
- Peran Diri
Pasien mengatakan berperan dalam kelaurga sebagai seorang anak dan seorang adik
laki-laki, pasien berperan sebagai seorang pelajar yang masih duduk di bangku sekolah
(SMA) untuk sekolahnya pasien tidak terhambat dikarenakan pasien sedang liburan
sekolah untuk saat ini
- Identitas Diri
Pasien mengatakan berjenis kelamin laki-laki
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pola tidurnya terjaga dengan baik yaitu selama 8 jam
dalam sehari dari pukul : 22.00-06.00 WITA
 Saat sakit :
Pasien mengatakan pada saat sakit kualitas tidurnya sangat terganggu dan tidak merasa
puas untuk beristirahat dikarenakan pasien merasa pusing saat malam hari yang
menyebabkan pasien tidak cukup untuk beristirahat untuk tidur pasien kadang
mendapat tidur cuman 1-3 jam saja.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa pasien sebagai anak dalam keluarga cukup harmonis begitu juga
dengan lingkungan sekitarnya, pasien juga tidak pernah dibatasi dalam bergaul dan sangat
senang berbaur pada lingkungan sekitarnya
i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit :
Pasien adalah seorang laki-laki
 Saat sakit :
Pasien adalah seorang laki-laki
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan ketika sedang ada masalah biasanya pasien bercerita dengan
keluarganya dan lebih suka bercerita terhadap ayahnya yang selalu bisa memberikan
masukan dan motivasi selain itu pasien juga bertemu dengan teman di sekolah, sekitar
rumahnya atau bermain bersama teman-temannya agar masalah yang timbul dapat
terlaihkan
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan sebelum sakit kewajiban sembahyang jarang sembahyang.
Ketika sakit pasien tidak sembahyang. Pasien juga mengatakan saat sakit peran
sebagai adik dari 2 bersaudara tidak berubah dan tidak terganggu.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal : 5 Psikomotor :6 Mata :4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 90x/mnt, Suhu = 36,50 C, TD = 140/70 mmHg, RR =
20x/mnt
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
 Mata
- Infeksi :
Konjungtiva anikterik, sklera ananemis, pupil isokor, tidak ada vabvebra
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
 Hidung
- Infeksi :
Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada pendarahan, tidak ada polip,
terdapat sekret di hidung
- Palpasi :
Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
 Mulut
- Infeksi :
Tidak ada sianosis, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada lesi,
gigi lengkap semua
- Palpasi :
Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
 Telinga
- Infeksi :
Tidak ada sianosis periver, tidak ada serumen
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benolan
 Leher
- Infeksi :
Tidak ada pembendungan atau pembesaran pada vena jugularis, tidak
terdapat distensi pada vena jugularis, tidak ada lesi

- Palpasi :
Nadi karotis teraba, trill tidak ada, irama reguller, tidak ada kelenjar tiroid,
tidak ada kelenjar getah bening
 Rambut
- Infeksi :
Warna rambut hitam, tidak ada ketombe, tidak ada kutu, tidak memakai cat
rambut
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
b. Dada :
 Paru
- Infeksi :
Tidak ada sianosis, pergerakan dinding dada simetris
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
- Perkusi :
Ics 3,4,5 lateral ke medial sonor (Suara dada bagian paru)
- Auskultasi :
Tidak ada suara tambahan seperti whezing ataupun ronchi
 Jantung
- Infeksi :
Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada trill
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
- Perkusi :
Suara dada bagian jantung (ICS 3,4,5 lateral ke medial dullnes)
- Auskultasi :
Bunyi suara jantung normal
c. Payudara dan ketiak :
- Infeksi :
Kebersihan pada payudarah pasien terjaga, bentuk payudarah simetris, tidak
ada lesi, tidak ada dimpling, puting menonjol
- Palpasi :
Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
d. Abdomen :
- Infeksi :
Tidak ada lesi, tidak ada benjolan, bentuk abdomen simetris, tidak ada
bendungan vena, tidak ada pembesaran vena umbilikalis dan inguinalis
- Auskultasi :
Terdengar suara bising usus 14x/mnt
- Palpasi :
Tidak ada pembesaran hepar dan limfe, tidak sakit pada bawah umbilikus,
pada kontur dan kolon tidak ada pembengkakan atau benjolan, tidak ada
penumpukan massa
- Perkusi :
Tidak ada tanda-tanda asites, perkusi 4 kuadran (redup,tympani,redup,redup)
e. Genetalia :
Pasien seorang laki-laki
f. Integumen :
- Infeksi :
Tidak terlihat area gelap pada kulit, persebaran rambut merata
- Palpasi :
Turgor kulit elastis
g. Ekstremitas :
 Atas
- Infeksi :
Jari tangan lengkap (10), tidak ada lesi, tidak ada clubing finger
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema, turgor kulit elastis, CRT < 2 detik
 Bawah
- Infeksi :
Tidak ada lesi, jari kaki lengkap (10)
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema, turgor kulit elastis, CRT < 2 detik
h. Neurologis :
 Status mental dan emosi :
Tidak ada masalah atau tidak mengalami emosi yang berlebihan
 Pengkajian saraf kranial :
- Olfaktorius (Penciuman/Penghidungan): Normal
- Opticus (Penglihatan) : Normal
- Okulomotoris, Troklearis, Abdusen (Pergerakan bola mata) : Normal
- Trigeminus (Sensori dan Motorik) : Normal
- Fasialis (Fungsi Motorik dan Sensori) : Normal
- Vestibulo-Acusticus (Pendengaran) : Normal
- Glosofaringeus, Vagus (Kemampuan Menelan) : Normal
- Assesorius (Mendukung Motorik atau pergerakan otot leher) : Normal
- Hipoglosus (Mengatur pergerakan lidah) : Normal
 Pemeriksaan refleks :
Terdapat reflek biseps : siku di pukul maka siku akan reflek ke depan
Terdapat reflek patela : lutut di pukul maka lutut akan reflek ke depan

b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. Pemeriksaanradiologi
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

3. Hasilkonsultasi
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
4. Pemeriksaanpenunjang diagnostic lain
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)

DS : Trauma cerebellum, aliran darah ke otak Nyeri Akut


Pasien mengatakan sakit terganggu, infeksi vestibular, gangguan (00132)
kepala dan pusing telinga

berkunang- kunang ,
Gangguan pada alat keseimbangan
telinga berdengung.
tubuh(sentral/perifer)
P : Pasien mengatakan
nyeri yang disebabkan
Pengelolaan informasi terganggu
oleh trauma tumpul
Q : Pasien mengatakan Muncul tanda kegawat daruratan
nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk Vertigo

R : Paien mengatakan
Peningkatan Tekanan Intra Kranial
nyeri menyebar ke
area pundak atau leher Nyeri Kepala

S : Pasien mengatakan
Nyeri Akut
nyeri yang dirasakan
dengan skala nyeri
dari (0-10) : 5

T : - Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
selama 5-10 menit

- Pasien mengatakan
sakit kepala yang
dirasakan hilang dan
timbul
DO :

Pasien tampak gelisah,


mengeluh nyeri, meringis
kesakitan, lemah

TTV :
N : 90x/mnt
TD : 140/70 mmHg

DS : Trauma cerebellum, aliran darah ke otak Gangguan Pola Tidur


Pasien mengatakan sulit terganggu, infeksi vestibular, gangguan (000198)
tidur , kualitas tidurnya telinga
sangat terganggu dan tidak
merasa cukup untuk Gangguan pada alat keseimbangan
beristirahat tubuh(sentral/perifer)
DO :
Pasien tampak sulit tidur, Pengelolaan informasi terganggu
gelisah, perubahan pola
tidur tidak normal Muncul tanda kegawat daruratan
TTV :
Nadi = 90x/mnt Vertigo
Suhu = 36,50 C
TD = 140/70 mmHg, Central
RR = 20x/mnt
Saluran Vestibuler

Pengiriman impuls ke otak terganggu

Keseimbangan menurun

Nyeri kepala

Perubahan pola tidur

Gangguan Pola Tidur


B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

N TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


O JAM TERATASI
DITEMUKAN

1. 13 Juli 2020 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik 13 Juli 2020
Pukul yang ditandai dengan sakit kepala dan pusing
12.30 WITA berkunang- kunang, sakit kepala yang dirasakan
hilang dan timbul, telinga berdengung, nyeri
yang disebabkan oleh trauma tumpul, nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri menyebar
ke area pundak atau leher, nyeri yang dirasakan
dengan skala nyeri dari (0-10) : 5 , nyeri yang
dirasakan selama 5-10 menit, sakit kepala yang
dirasakan hilang dan timbul, gelisah, lemah,
meringis kesakitan N : 90x/mnt, TD : 140/70
mmHg
2. 13 Juli 2020 Gangguan pola tidur trauma cerebellum berhubungan 13 Juli 2020
Pukul dengan yang ditandai dengan sulit tidur , kualitas
12.30 WITA tidurnya sangat terganggu, tidak merasa cukup untuk
beristirahat, gelisah, perubahan pola tidur tidak
normal, Nadi = 90x/mnt, Suhu = 36,50 C, TD =
140/70 mmHg, RR = 20x/mnt
C. Rencana Tindakan Keperawatan
N Rencana Perawatan Ttd
Hari/ o
Tgl D Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
x

Senin, 1 NOC: NIC : Nsxmzmx


13 juli Tujuan : Setelah diberikan Pemijatan
1) Untuk mengetahui adanya
2020 asuhan keperawatan 3x24 jam
1) Kaji adanya lesi kontraindikasi seblum
diharapkan kontrol nyeri pada
terbuka, kemerahan dilakukan pemijatan
pasien kembali normal
bengkak
dengan kriteria hasil : 2) Untuk menjaga kenyamanan
2) Kaji keinginan
pasien
1) Pasien mampu pasien untuk
mengenali kapan dilakukan pemijatan 3) Untuk memberikan rasa
nyeri terjadi 3) Pijat secara terus nyaman dan rileksasi pada
2) Pasien mampu faktor menerus, halus, pasien
penyebab nyeri usapan yang
4) Untuk melakukan tindakan
3) Pasien mampu panajang meremas
yang sesuai dengan prosedur
mengenali apa yang atau getaran dengan
yang ditetapkan
terkait dengan gejala telapak tangan jari-
nyeri jari dan jempol 5) Untuk memberikan rasa
4) Sesuaikan area tenang rileksasi setelah
pemijatan, tehnik
6) Untuk meredakan nyeri
dan tekanan sesaui
kepala pada pasien
dengan persepsi
kenyamanan pasien
dan tujuan pemijatan
5) Intruksikan pasien
untuk beristirahat
pada saat pemijatan
telah diselesaikan
6) Kolaborasi dengan
pemberian obat
Histigo 6 mg yaitu
2x1 sehari

Senin, 2 NOC: NIC : 1) Untuk mengetahui kulaitas


13 juli Tujuan : Setelah diberikan Peningkatan Tidur tidur pasien
2020 asuhan keperawatan 3x24 jam
1) Monitor pola tidur 2) Untuk meningkatkan kulitas
diharapkan tidur pada pasien
dan jumlah tidur tidur pasien
kembali normal dengan
pasien
kriteria hasil : 3) Untuk memberikan rasa
2) Bantuk
nyaman dan rileksasi saat
1) Jam tidur tidak meningkatkan
pasien tidur
terganggu jumlah jam tidur
2) Perasaan segar 3) Ajarkan pasien 4) Untuk memberikan
setalah tidur tidak bagaimana pengetahuan kepada keluarga
terganggu melakukan relaksasi dan pasien mengenai tehnik
3) Kualitas tidur tidak otot autogenik atau untuk meningkatkan tidur
terganggu bentuk non-
4) Pasien mampu farmakologilainnya
tertidur tanpa untuk memancing
terganggu tidur
4) Diskusikan dengan
pasien dan keluarga
mengenai tehnik
untuk meningkatkan
tidur
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd
Tgl/Jam Dx

Selasa, 14 1 1) Kaji adanya lesi terbuka, DS : Pasien mengatakan tidak ada


Juli 2020 kemerahan, bengkak luka
Pukul : DO : Pasien tampak tidak ada lesi,
11.35 WITA kemerahan dan
pembengkakan pada
tubuhnya
Pukul 11.35 2) Kaji keinginan pasien untuk DS : Pasien mengatakan bersedia
WITA dilakukan pemijatan saat dilakukan pemijatan
DO : Pasien tampak menerima saat
dilakukan pemijatan
Pukul 11.40 3) Pijat secara terus menerus, halus, DS : Pasien mengatakan nyeri
WITA usapan yang panajang meremas yang dirasakan pada pundak
atau getaran dengan telapak sedikit berkurang dan telinga
tangan jari-jari dan jempol masih sedikit berdengung
DO : Pasien tampak lebih nyaman
Pukul 11.40 4) Sesuaikan area pemijatan, tehnik dan tenang
WITA dan tekanan sesaui dengan DS : Pasien mengatakan merasa
persepsi kenyamanan pasien dan nyaman saat di pijatkan
tujuan pemijatan DO : Pasien tampak tenang dan
Pukul 12.45 5) Intruksikan pasien untuk tertidur saat dipijatkan
WITA beristirahat pada saat pemijatan DS : -
telah diselesaikan DO : Pasien tampak tertidur saat
Pukul 13.00 6) Kolaborasi dengan pemberian selesasi dilakukan
WITA obat Histigo 6 mg yaitu 2x1 pemijatan

sehari DS : Pasien Pasien mengatakan


nyeri kepala yang dirasakan
sudah mulai berkurang dari
0-10 : 4
DO : Pasien tampak mau untuk
meminum obatnya
TD : 130/70 mmHg, N : 80x/mnt

Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd


Tgl/Jam Dx

Selasa, 14 2 1) Monitor pola tidur dan jumlah DS : Pasien mengatakan tidurnya


Juli 2020 tidur pasien hanya 1-3 jam saja sejak
Pukul : sakit
08.05 WITA DO : Pasien tampak gelisah dan
lemah
Pukul 09.40 2) Bantu pasien unuk menetapkan DS : Pasien mengatakan masih
WITA rutinitas tidur untuk sulit tidur saat nyeri muncul
memfasilitasi perpindahan dari DO : Pasien tampak dan gelisah
terjaga menuju tidur meringis
Pukul 09.40 3) Ajarkan pasien bagaimana DS : Pasien mengatakan lebih
WITA melakukan relaksasi otot tenang saat melakukan
autogenik atau bentuk non- relaksasi otot
farmakologilainnya untuk DO : Pasien tampak nyaman dan
memancing tidur mampu melakukan
relaksasi otot
Pukul 09.45 4) Diskusikan dengan pasien dan DS : Pasien mengatakan belum
WITA keluarga mengenai tehnik untuk mengetahui tehnik
meningkatkan tidur meningkatkan kualitas tidur
DO : Pasien tampak gelisah
Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd
Tgl/Jam Dx

Rabu, 15 1 1) Kaji adanya lesi terbuka, DS : Pasien mengatakan tidak ada


Juli 2020 kemerahan, bengkak luka
Pukul : DO : Pasien tampak tidak ada lesi,
20.35 WITA kemerahan dan
pembengkakan pada
tubuhnya
Pukul 20.35 2) Kaji keinginan pasien untuk DS : Pasien mengatakan bersedia
WITA dilakukan pemijatan dilakukan pemijatan
DO : Pasien tampak bersedia saat
dilakukan pemijatan
Pukul 20.40 3) Pijat secara terus menerus, halus, DS : Pasien mengatakan nyeri
WITA usapan yang panajang meremas yang dirasakan pada pundak
atau getaran dengan telapak sudah berkurang, lebih
tangan jari-jari dan jempol enakan dan telinga tidak
berdengung lagi
Pukul 20.45 4) Sesuaikan area pemijatan, tehnik DO : Pasien tampak lebih nyaman
WITA dan tekanan sesaui dengan dan rileks
persepsi kenyamanan pasien dan DS : Pasien mengatakan merasa
tujuan pemijatan sangat nyaman saat di
pijatkan
Pukul 20.55 5) Intruksikan pasien untuk DO : Pasien tampak tenang dan
WITA beristirahat pada saat pemijatan menikmati pijatannya
telah diselesaikan DS : -
Pukul 21.35 6) Kolaborasi dengan pemberian DO : Pasien tampak tertidur pulas
WITA obat Histigo 6 mg yaitu 2x1 saat selesasi dilakukan

sehari pemijatan
DS : Pasien Pasien mengatakan
nyeri kepala yang dirasakan
sudah mulai berkurang dari
0-10 : 2
DO : Pasien tampak mau untuk
meminum obatnya TD :
120/60 mmHg, N : 82x/mnt

Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd


Tgl/Jam Dx

Rabu, 15 2 1) Monitor pola tidur dan jumlah DS : Pasien mengatakan tidurnya


Juli 2020 tidur pasien lebih nyenyak dan pada
Pukul : malam hari tidak terbangun
09.35 WITA DO : Pasien tampak sudah mulai
lebih tenang
Pukul 09.35 2) Bantu pasien unuk menetapkan DS : Pasien mengatakan sudah
WITA rutinitas tidur untuk tidak terbangun pada
memfasilitasi perpindahan dari malam hari
terjaga menuju tidur DO : Pasien tampak lebih tenang
Pukul 09.40 3) Ajarkan pasien bagaimana DS : Pasien mengatakan lebih
WITA melakukan relaksasi otot nyaman saat melakukan
autogenik atau bentuk non- tehnik relaksasi
farmakologilainnya untuk DO : Pasien tampak mampu
memancing tidur melakukan relaksasi otot
dan sudah mulai mandiri
Pukul 09.45 4) Diskusikan dengan pasien dan DS : Pasien mengatakan
WITA keluarga mengenai tehnik untuk mengetahui tehnik
meningkatkan tidur bagaiamana cara
meningkatkan kualitas tidur
DO : Pasien tampak lebih tenang
Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd
Tgl/Jam Dx

Kamis, 16 1 1) Kaji adanya lesi terbuka, DS : Pasien mengatakan tidak ada


Juli 2020 kemerahan, bengkak luka
Pukul : DO : Pasien tampak tidak ada lesi,
10.05 WITA kemerahan dan
pembengkakan pada
tubuhnya
Pukul 10.05 2) Kaji keinginan pasien untuk DS : Pasien mengatakan bersedia
WITA dilakukan pemijatan dilakukan pemijatan
DO : Pasien tampak bersedia saat
dilakukan pemijatan
Pukul 10.10 3) Pijat secara terus menerus, halus, DS : Pasien mengatakan nyeri
WITA usapan yang panajang meremas yang dirasakan pada pundak
atau getaran dengan telapak tidak nyeri lagi, sudah lebih
tangan jari-jari dan jempol ringan saat dilakukan
pemijatan dan telinga tidak
berdengung lagi
Pukul 10.10 4) Sesuaikan area pemijatan, tehnik DO : Pasien tampak lebih nyaman
WITA dan tekanan sesaui dengan dan rileks
persepsi kenyamanan pasien dan DS : Pasien mengatakan merasa
tujuan pemijatan sangat nyaman saat di
pijatkan
Pukul 10.45 5) Intruksikan pasien untuk DO : Pasien tampak tenang dan
WITA beristirahat pada saat pemijatan menikmati pijatannya
telah diselesaikan DS : -
Pukul 12.00 6) Kolaborasi dengan pemberian DO : Pasien tampak tertidur pulas
WITA obat Histigo 6 mg yaitu 2x1 saat selesasi dilakukan

sehari pemijatan
DS : Pasien Pasien mengatakan
nyeri kepala yang dirasakan
sudah tidak nyeri lagi dari
0-10 : 1
DO : Pasien tampak mau untuk
meminum obatnya dan lebih
tenang TD : 120/70 mmHg,
N : 80x/mnt

Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd


Tgl/Jam Dx

Kamis, 16 2 1) Monitor pola tidur dan jumlah DS : Pasien mengatakan tidurnya


Juli 2020 tidur pasien nyenyak dan pada malam
Pukul : hari tidak terbangun lagi
08.35 WITA dikarenakan pusing
DO : Pasien tampak sudah mulai
Pukul 08.35 lebih tenang dan tidak
WITA gelisah
2) Bantu pasien unuk menetapkan DS : Pasien mengatakan sudah
rutinitas tidur untuk tidak terbangun pada
Pukul 08.40 memfasilitasi perpindahan dari malam hari
WITA terjaga menuju tidur DO : Pasien tampak lebih tenang
3) Ajarkan pasien bagaimana DS : Pasien mengatakan lebih
melakukan relaksasi otot nyaman saat melakukan
autogenik atau bentuk non- tehnik relaksasi
farmakologilainnya untuk DO : Pasien tampak mampu
Pukul 08.45 memancing tidur melakukan relaksasi otot
WITA 4) Diskusikan dengan pasien dan dan sudah mulai mandiri
keluarga mengenai tehnik untuk DS : Pasien mengatakan
meningkatkan tidur mengetahui tehnik
bagaiamana cara
meningkatkan kualitas tidur
DO : Pasien tampak lebih tenang
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam

1 Selasa, 16 Juli 1 S : Pasien mengatakan sakit kepala


2020 dan pusing sudah tidak timbul
12.00 WITA lagi, telinga sudah tidak
berdengung, nyeri yang
dirasakan dengan skala nyeri
dari (0-10) : 1
O : Pasien tampak lebih tenang, tidak
gelisah setelah dilakuka tehnik
pemijatan selam 30 menit
TD : 120/70 mmHg, N : 80x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Kondisi

S : Pasien mengatakan tidurnya sudah


2 Selasa, 16 Juli 2
mulai nyenyak dan cukup dan
2020
pasien mampu melakukan tehnik
12.00 WITA
relaksasi
O : Pasien tampak lebih tenang, tidak
gelisah, perubahan pola tidur
mulai normal TD : 120/70
mmHg, N : 80x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Kondisi
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

JPEHS 3 (2) (2016)

Journal of Physical Education, Health and Sport


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs

PERKEMBANGAN TERAPI MASSAGE TERHADAP PENYEMBUHAN


PENYAKIT VERTIGO

Rustam Yuliyanto, M. Furqon H, Muchsin Doewes

Pendidikan Olahraga, Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

Abstrak
_______________________________________________________
_____
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan terapi massage terhadap
penyembuhan penyakit vertigo dan cara penanganan terapi massage untuk membantu
penyembuhan vertigo. Penelitian ini merupakan penelitian perkembangan dengan
metode silang-sekat (cross-sectional method) dan penelitian kausal komparatif dengan
tipe ex post facto. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti satu jenis peristiwa yang telah
terjadi dan kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
Info Artikel dapat menimbulkan kejadian tersebut. Teknik analisis data dalam penelitian ini
_________________ menggunakan deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan
___ bahwa perkembangan terapi massage terhadap penyembuhan penyakit vertigo
Sejarah Artikel: dikategorikan baik. Hal ini dapat dilihat dari skala mengenai perkembangan terapi
massage terhadap penyembuhan penyakit vertigo secara keseluruhan yaitu sebesar
Diterima September 2016
92%, artinya persentase tersebut berada pada kategori baik. Implikasinya bahwa
Disetujui Oktober 2016
penyembuhan penyakit vertigo merupakan variabel yang mempengaruhi hasil
Dipublikasikan November
penyembuhan terapi massage. Dalam upaya pengembangan terapi massage harus
2016 diperhatikan. Keadaan ini disebabkan karena adanya sensasi gerakan atau rasa gerak
_________________ dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari
___ jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan tubuh oleh berbagai
keadaan atau penyakit. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap perkembangan terapi
Keywords:
massage.
Massage Therapist,
Vertigo.

Abstract
The objectives of research are to find out the progress of massage therapist on healing vertigo disease and way handling massage
therapist to help healing vertigo. This study belonged to a developmental research with cross-sectional method and a causal
comparative research with type ex post facto. The study is done to scrutinize one kind of events that have occurred and than
coherent backward to know the factors that could cause of the incident. Technique of analyzing data employed in this research
was a descripstive the percentage. The result of data analysis shows that the progress of massage therapist on healing vertigo
disease categorized good. This can be seen from scale on the development of massage therapist on healing vertigo disease overall
which is 92%, it means the percentage it is in good category. The implications that the healing of diseases vertigo is variables
affecting the results of healing massage therapist. In the effort to develop massage therapist must be considered. This condition
caused due to the sensation movement or taste motion from a body or environment surrounding with other symptoms that arise,
especially from autonomous tissue caused by a disorder balance of the body by various condition or disease. This condition would
affect on the progress of massage therapist.
© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2354-8231 (online)

UTP Solo Jawa tengah ISSN 2354-7901 (cetak)

24
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

E-mail: rustamutpsolo70@gmail.com

PENDAHULUAN pening (giddiness), dan pusing ringan adalah


adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari
Massageadalah suatu cara penyembuhan yang tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala
menggunakan gerakan tangan atau alat lain yang timbul, terutama dari jaringan
terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat
bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu keseimbangan tubuh (Quinodoz, D., 1997: 2).
absorpsi (penyerapan), sekresi(pengeluaran, Vertigo didefinisikan sebagai ilusi gerakan, yang
serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi paling sering adalah perasaan atau sensasi
ke dalam jaringan) (Capellini and Welden, 2010: tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau
34). Massage merupakan suatu kompleks sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan
manipulasi dengan menggunakan tangan yang berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu
diterapkan pada tubuh dan dalam keadaan pasif perpindahan linear ataupun miring, tetapi gejala
dengan tujuan membantu pembinaan kondisi seperti ini relatif jarang dirasakan. Secara
fisik, menghindarkan atau mencegah cedera dan etiologi, vertigo disebabkan oleh adanya
membantu meringankan atau memulihkan abnormalitas organ-organ vestibuler.
keadaan negatif yang dilakukan misalnya
penumpukan asam laktat, ketegangan otot, Terapi massage merupakan upaya
mialgia. Terapi massage efektif dalam penyembuhan yang aman, efektif dan bisa
mengurangi nyeri, hormon stres dan gejala yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan yang
terkaitdengan nyeri punggung kronis yang sudah ahli. Terapi massage dapat membantu
rendah (Hernandez, Field, Krasnegor and penyembuhan berbagai penyakit fisik. Orang
Theakston, 2001: 131-145). yang sering mengalami akibat vertigo,
disarankan memanfaatkan waktu untuk istirahat
Pengaruh massage terhadap peredaran darah yang cukup, pemijatan, mencukupi kebutuhan
adalah manipulasi atau pijatan yang dikerjakan tubuh akan zat gizi, mineral, kalsium. Jika
dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung penyakit vertigo tidak segera diatasi dan diobati,
(sentripetal) secara mekanis mendorong aliran seseorang bisa saja mengalami gegar otak
darah pada pembuluh vena menuju ke jantung. ringan hingga otak berat sebagai akibat dari
Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan penderita vertigo yang sering kambuh.
membantu kelancaran aliran darah pada arteri
dan kapiler. Sehingga massage membantu Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa perkembangan terapi massage terhadap
metabolisme dari dalam jaringan serta penyembuhan penyakit vertigo dan bagaimana
memperlancar distribusi nutrisi dan O2. cara penanganan terapi massage untuk
Peredaran terjadi karena otot, osmosis, gaya membantu penyembuhan vertigo.
berat dan juga dengan massage. Keadaan ini
membantu penyerapan, terutama terhadap METODE
jaringan yang mengalami peradangan atau
pembengkakan.
Penelitian ini merupakan penelitian
Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere pengembangan dengan metode silang-sekat
yang berarti berputar, dan igo yang berarti (cross sectional method) dan penelitian kausal
komparatif dengan tipe ex post facto. Penelitian
kondisi. Vertigo atau yang disebut juga pusing,
pengembangan adalah penelitian yang

25
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

berkembang selama jangka waktu tertentu. Xi


Penelitian ini menyelidiki pola-pola dan Stainstreet, 2008: 100) Keterangan:
perurutan perkembangan dan pertumbuhan, P : Persentase hasil evaluasi subyek uji coba
dan bagaimana variabel berhubungan satu sama
lain dan memepengaruhi sifat-sifat X : Jawaban skor oleh subyek uji coba
pertumbuhan dan perkembangan (Bruce, Pope
and Stanistreet, 2008: 11). Xi: Jawaban maksimal dalam aspek penilaian
oleh subyek uji coba

Populasi dan Sampel Penelitian 100% : Konstanta


Populasi adalah sejumlah besar subjek yang
mempunyai karakteristik tertentu yang menarik
peneliti untuk dipelajari (Beins and McCarty, b.Rumus untuk mengolah data secara
2012: 93). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subyek uji coba
pasien penyakit vertigo. Populasi yang
X
dipergunakan dalam penelitian ini adalah pasien
Persentase = x100%
penyakit vertigo. Besar sampel yang digunakan
(Bruce, X i
dalam penelitian ini adalah 11 pasien.
Pope and Stainstreet, 2008: 100) Keterangan:

Instrumen Penelitian P : Persentase hasil evaluasi subyek uji coba


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
X : Jumlah skor oleh subyek uji coba
digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati. Instrumen adalah alat untuk Xi : Jumlah jawaban maksimal dalam aspek
mengukur, mengamati atau
penilaian oleh subyek uji coba
mendokumentasikan data (Skinner, Edwards
and Corbett, 2015: 247). Instrumen yang 100% : Konstanta
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
(angket) dan pedoman wawancara. Kegiatan analisis selanjutnya yang penting
adalah menarik kesimpulan dari hasil analisi
data yang sudah didapatkan.
Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data menggunakan angket
dan wawancara. Angket digunakan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
menggali data kepada responden sakit vertigo
yang telah diterapi dengan massage. Deskripsi data hasil analisis penyembuhan
Wawancara digunakan untuk menggali dan penyakit vertigo yang dilakukan melalui angket
mendalami data yang belum terungkap melalui
yang terdiri dari 21 pertanyaan yang melibatkan
angket.
pasien penyakit vertigo yang berjumlah 11
pasien. Data yang nantinya
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data ini menggunakan rumus dikumpulkan dan dianalisis adalah kuesioner
persentase. Teknik ini digunakan untuk terapi massage. Berdasarkan hasil penelitian
mengetahui jumlah perbandingan skor dari antara penyembuhan penyakit vertigodengan
masing-masing variabel. terapi massage, maka diperoleh hasil untuk
a.Rumus untuk mengolah data per subyek diskripsi data pada tabel 1 adalah sebagai
uji coba berikut :
X x100% (Bruce, Pope and

26
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penyembuhan Penyakit Vertigo dengan Terapi Massage

Variabel N Minimum Maximum Sum Mea Std.


n Deviation
Penyembuhan Penyakit
Vertigo dengan Terapi 11 55 60 640 58.2 1.72
Massage
Valid N (listwise) 11

Tabel 2. Hasil Persentase Perkembangan Terapi Massage Terhadap Penyembuhan Penyakit Vertigo

Jawaban Responden Tiap Soal % Kategori Rata-Rata (%) Katego


ri
Cara terapi menggunakan 100% Baik
tangan
Merasakan manipulasi
circulary 100% Baik
tahap friction
Merasakan tenang setelah 100% Baik
manipulasi stroking 92% Baik
Posisi terlentang atau
100% Baik
telungkup saat dimassage
Posisi rileks saat dimassage 100% B
a
i
k
Merasakan walken 100% B
a
i
k
Merasakan otot-otot saat B
dilakukan kneading a
100%
i
k
Relaksasi otot melalui B
penghangatan yang a
100%
dihasilkan i
k
Bahan pelican membuat rileks 100% B
a
i
k
Bagian bawah jantung B
merasakan arah dorongan ke a
100%
arah jantung i
k
Massage dilaksanakan selama 100% B

27
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

40-60 menit a
i
k
Penyakit vertigo saat ini sudah B
sembuh a
100%
i
k
Penyakit vertigo sembuh B
dalam jangka waktu 3-10 kali a
100%
terapi i
k
Penyakit vertigo masih kambuh 67% Se
da
ng
Teknik manipulasi massage Se
menggunakan 5 manipulasi 76% da
ng
Teknik manipulasi Se
dikombinasikan dengan teknik 64% da
lain ng
Masih aktif melakukan 100% B
olahraga a
i
k
Melakukan olahraga berat 67% Se
da
ng
Melakukan olahraga sedang 91% B
a
i
k
Melakukan olahraga ringan 76% Se
da
ng
Merasakan tenang dan nyaman B
a
i
100% k
setelah dimassage

PEMBAHASAN atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau


100% menyatakan bahwa cara terapi
Cara Terapi Menggunakan Tangan menggunakan tangan adalah baik. Hal ini
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka menunjukkan bahwa secara umum indikator
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya, cara terapi menggunakan tangan dalam
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di

28
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

pelaksanaan terapi massage dalam kategori


baik. Posisi Rileks Saat Dimassage
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
Merasakan Manipulasi Circulary Tahap
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
Friction
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka 100% menyatakan bahwa posisi rileks saat
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya, dimassage adalah baik. Hal ini menunjukkan
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di bahwa secara umum indikator posisi rileks saat
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau dimassage dalam pelaksanaan terapi massage
100% menyatakan bahwa merasakan manipulasi dalam kategori baik.
circulary tahap frictionadalah baik. Hal ini
menunjukkan bahwa secara umum indikator
merasakan manipulasi circulary tahap friction Merasakan Walken
dalam pelaksanaan terapi massage dalam Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
kategori baik. data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau
Merasakan Tenang Setelah Manipulasi
100% menyatakan bahwa merasakan walken
Stroking
adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
umum indikator merasakan walken dalam
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
pelaksanaan terapi massage dalam kategori
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
baik.
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau
100% menyatakan bahwa merasakan tenang
setelah manipulasi stroking adalah baik. Hal ini Merasakan Otot-Otot Saat Dilakukan
menunjukkan bahwa secara umum indikator Kneading
merasakan tenang setelah manipulasi stroking Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
dalam pelaksanaan terapi massage dalam data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
kategori baik. tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau
100% menyatakan bahwa merasakan otot-otot
Posisi Terlentang Atau Telungkup Saat
saat dilakukan kneading adalah baik. Hal ini
Dimassage
menunjukkan bahwa secara umum indikator
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
merasakan otototot saat dilakukan kneading
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
dalam pelaksanaan terapi massage dalam
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
kategori baik.
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau
100% menyatakan bahwa posisi terlentang atau
telungkup saat dimassage adalah baik. Hal ini Relaksasi Otot Melalui Penghangatan Yang
menunjukkan bahwa secara umum indikator Dihasilkan
posisi terlentang atau telungkup saat dimassage Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
dalam pelaksanaan terapi massage dalam data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
kategori baik. tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau

29
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

100% menyatakan bahwa relaksasi otot melalui 60 menit dalam pelaksanaan terapi massage
penghangatan yang dihasilkan adalah baik. Hal dalam kategori baik.
ini menunjukkan bahwa secara umum indikator
relaksasi otot melalui penghangatan yang
Penyakit Vertigo Saat Ini Sudah Sembuh
dihasilkan dalam pelaksanaan terapi massage
dalam kategori baik. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan maka data dikelompokkan dalam 3
kategori, yaitu: ya, tidak, dan tidak tahu.
Bahan Pelican Membuat Rileks Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka bahwa, 11 responden atau 100% menyatakan
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya, bahwa penyakit vertigo saat ini sudah sembuh
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau umum indikator penyakit vertigo saat ini sudah
100% menyatakan bahwa bahan pelican yang sembuh dalam pelaksanaan terapi massage
dapat membuat rileks adalah baik. Hal ini dalam kategori baik.
menunjukkan bahwa secara umum indikator
bahan pelican yang dapat membuat rileks dalam
pelaksanaan terapi massage dalam kategori Penyakit Vertigo Sembuh Dalam Jangka Waktu 3-
10 Kali Terapi
baik.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
Bagian Bawah Jantung Merasakan Arah tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
Dorongan Ke Arah Jantung atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka 100% menyatakan bahwa penyakit vertigo yang
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya, sembuh dalam jangka waktu 3-10 kali terapi
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau umum indikator penyakit vertigo yang sembuh
100% menyatakan bahwa bagian bawah jantung dalam jangka waktu 3-10 kali terapi dalam
yang merasakan arah dorongan ke arah jantung pelaksanaan terapi massage dalam kategori
adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara baik.
umum indikator bagian bawah jantung yang
merasakan arah dorongan ke arah jantung Penyakit Vertigo Masih Kambuh

dalam pelaksanaan terapi massage dalam Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
kategori baik. data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
atas dapat diketahui bahwa 11 responden
Massage Dilaksanakan Selama 40-60 Menit menyatakan bahwa penyakit vertigonya tidak
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka pernah kambuh lagi. Hal ini menunjukkan
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya, bahwa secara umum indikator penyakit vertigo
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di masih kambuh dalam pelaksanaan terapi
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau massage dalam kategori baik.
100% menyatakan bahwa massage
yangdilaksanakan selama 40-60 menit adalah
baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum
indikator massage yangdilaksanakan selama 40-

30
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

Teknik Manipulasi Massage Menggunakan 5 Melakukan Olahraga Berat


Manipulasi Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya, tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa 11 responden atau
atas dapat diketahui bahwa teknik manipulasi 100% menyatakan tidak pernah melakukan
massage yangmenggunakan 5 manipulasi olahraga berat. Hal ini menunjukkan bahwa
adalah sedang dengan persentase 76%. Ini secara umum indikator melakukan olahraga
meliputi 7 responden menjawab ya dan 4 berat dalam pelaksanaan terapi massage dalam
responden menjawab tidak tahu. Hal ini kategori baik.
menunjukkan bahwa secara umum indikator
teknik manipulasi massage yangmenggunakan 5
manipulasi dalam pelaksanaan terapi massage Melakukan Olahraga Sedang
dalam kategori sedang. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
Teknik Manipulasi Dikombinasikan Dengan atas dapat diketahui bahwa 91% menyatakan
Teknik Lain
bahwa responden melakukan olahraga sedang.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
Ini meliputi 8 responden melakukan olahraga
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
sedang dan 3 responden tidak melakukan
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
olahraga sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
atas dapat diketahui bahwa 11 responden atau
secara umum indikator melakukan olahraga
64% menyatakan bahwa teknik manipulasi yang
sedang dalam pelaksanaan terapi massage
dikombinasikan dengan teknik lain adalah dalam
dalam kategori baik.
kategori sedang. Ini dapat dilihat dari 1
responden menjawab “ya”, 2 responden
menjawab “tidak tahu” dan 8 responden Melakukan Olahraga Ringan
menjawab “tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
secara umum indikator teknik manipulasi yang data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
dikombinasikan dengan teknik lain dalam tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
pelaksanaan terapi massage dalam kategori atas dapat diketahui bahwa 76% menyatakan
sedang. bahwa responden melakukan olahraga ringan.
Ini meliputi 3 responden melakukan olahraga
ringan dan 8 responden tidak melakukan
Masih Aktif Melakukan Olahraga
olahraga ringan. Hal ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
secara umum indikator melakukan olahraga
data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
ringan dalam pelaksanaan terapi massage
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
dalam kategori baik.
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau
100% menyatakan bahwa masih aktif melakukan
olahraga adalah baik. Hal ini menunjukkan Merasakan Tenang dan Nyaman Setelah Di
bahwa secara umum indikator masih aktif Massage
melakukan olahraga dalam pelaksanaan terapi Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
massage dalam kategori baik. data dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: ya,
tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan Tabel 2 di
atas dapat diketahui bahwa, 11 responden atau

31
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

100% menyatakan bahwa merasakan tenang b. Data perkembangan terapi massage pada
dan nyaman setelah dimassage adalah baik. Hal pasien penyakit vertigo memudahkan
ini menunjukkan bahwa secara umum indikator terapis mengembangkan kemampuan
merasakan tenang dan nyaman setelah yang dimiliki.
dimassage dalam pelaksanaan terapi massage
c. Perkembangan terapi massage memiliki
dalam kategori baik.
pengaruh yang positif bagi penyembuhan
penyakit vertigo.
SIMPULAN DAN SARAN d. Dengan hasil penelitian ini, diharapkan
nantinya dapat digunakan untuk
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis penyembuhkan penyakit vertigo yang
data yang telah dilakukan, dapat diperoleh berhubungan dengan terapi massage.
kesimpulan bahwa perkembangan terapi
e. Untuk mengembangkan terapi massage,
massage terhadap penyembuhan penyakit
perlu dilakukan penelitian berikutnya
vertigo dikategorikan baik. Hal ini dapat dilihat
mengenai perkembangan terapi massage
dari skala mengenai perkembangan terapi
massage terhadap penyembuhan penyakit yang lain, sehingga memberikan
vertigo secara keseluruhan yaitu sebesar 92%, gambaran terapis dalam menyembuhkan
artinya presentase tersebut berada pada penyakit vertigo yang sesuai dengan
kategori baik. kemampuan terapi massage yang dimiliki.

Dalam upaya mengembangkan terapi massage DAFTAR PUSTAKA


harus diperhatikan. Keadaan ini disebabkan
karena adanya sensasi gerakan atau rasa gerak Beins, B. C., and McCharthy, M. A. 2012. Research Methods
dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan and Statistics. United States of America: Pearson
gejala lain yang timbul, terutama dari jaringan Education, Inc.
otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat
Bruce, N., Pope, D., and Stanistreet, D. 2008. Quantitative
keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan Methods for Health Research (A Practical
atau penyakit. Keadaan ini akan berpengaruh Interactive Guide to Epidemiology and Statistics.
terhadap perkembangan terapi massage. Great Britain: John Wiley & Sons, Ltd.
Capellini, S., and Welden M., V. 2010. Massage For
Berdasarkan hasil penelitian ini maka kepada Dummies Second Edition,Wiley: New York.
pengajar dan pelatih diberikan saransaran
Hernandez, M., Field, T., Krasnegor, J., and Theakston, H.
sebagai berikut:
2001. Lower Back Pain is Reduced and Range of
a. Data perkembangan terapi massage akan Motion Increased after Massafe Therapy, Journal
memeberikan gambaran bagi para terapis Neuroscience, Volume 106, p. 131-145.
untuk lebih memperhatikan terapi Quinodoz, D. 1997. Emotional Vertigo Between Anxiety and
Pleasure, Translated by Arnold Pomerans,
massage. Sehingga dengan mengetahui
Routledge: New York.
perkembangan terapi massage tersebut
bisa dijadikan suatu acuan untuk Skinner, J., Edwards, A., and Corbett, B. 2015. Foundations
of Sport Management: Research Methods For Sport
menyembuhkan penyakit vertigo.
Management. Rouledge Taylor & Francis Group: New York.

32
Rustam Yuliyanto, dkk/ Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

33

Anda mungkin juga menyukai