Anda di halaman 1dari 18

KEPEMIMPINAN

OLEH MAHASISWI

1. MUSA RIWU
2. NUR AFNI G
3. HILDAGARDIS NABU

PPN TINGKAT 3

POLITEKNIK KEMENTRIAN KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NER

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
sehinggakami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”KEPEMIMPINAN”
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
“MANAJEMEN KEPERAWATAN”. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................5
2.1 Definisi Kepemimpinan.............................................................................................................5
2.2 Teori Kepemimpinan.................................................................................................................6
2.3 Unsur Kepemimpinan...............................................................................................................6
2.4 Karakteristik Kepemimpinan...................................................................................................7
2.5 Gaya Kepemimpinan.................................................................................................................8
2.6 Sifat Kepemimpinan................................................................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan cara bagaimana mengidentifikasi beberapa teori
kepemimpinan yang ideal dan dapat dilaksanakan di lapangan dengan mudah sehingga
menguntungkan organisasi.
Menurut Sulvian dan Decker (1989), bahwa kepemimpinan merupakan
penggunaan keterampilan seseorang dalam mempengaruhi ornag lain, untuk
melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya.
Kepemimpinan merupakan interaksi antar kelompok dan proses mempengaruhi
kegiatakan suatu organisasi dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan keterampilan
seorang pimpinan perawat dalam mempengaruhi perawat laindibawah pengawasannya
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan dan
asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai. Setiap pimpinan mempunyai
potensi yang berbeda dalam kepemimpinan, namun keterampilan ini dapat dipelajari
sehingga kemampuan kepemimpinan selalu dapat ditingkatkan.
Berdasarkan fungsi dan tugas pemimpin ada 4 aspek aktivitas kepemimpinan
yang digolongkan yaitu 1) memberikan pengarahan; 2) melakukan supervise; 3)
melakukan koordinasi; 4) memberikan motivasi. Karakter pimpinan berpengaruh
terhadap proses kepemimpinan yang dijalankannya, beberapa karakter kepemimpinanan
keperawatan yang efektef yaitu; jujur, terbuka, terus belajar, enterpreuner (wira usaha),
disiplin, intelegen.

1.2 Tujuan
Agar mahasiswa/I dapat mengetahui
1. Definisi kepemimpinan
2. Teori kepemimpinan
3. Unsur kepemimpinan
4. Karakteristik kepemimpinan
5. Gaya kepemimpinan
6. Sifat kepemimpinan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain dalam mencapai
tujuan (Huber, 2000). Menurut La Monica (1998) menyimpulkan pendapat dari
Fleishman (1973) dan Hersey & Blanchard (1977), kepemimpinan adalah penggunaan
proses komunikasi untuk mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok kea
rah pencapaian satu atau beberapa tujuan dalam situasi yang unik dan tertentu. Definisi
dari para ahli yang lain, kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi individu
atau sekelompok orang agar mau melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan organisasi
secara sukarela.
Menurut Arny Departement of Headquarters USA (1999), Kepemimpinan adalah
kemampuan mempengaruhi orang-orang dengan menetapkan tujuan, memberi
pengarahan/perintah dan motivasi sehingga secara operasional tujuan tercapai dan
meningkatkan keberadaan organisasi. Sedangkan Stogdil, Gardner & Merton menyatakan
bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain/kelompok dalam usaha
mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama secara
produktif dan dalam kondisi yang menyenangkan (Tappen, 1995). Kepemimpinan
berfokus pada manusia. Manajemen adalah koordinasi dan integritas sumber-sumber
melalui perencanaa, pengorganisasian, koordinasi, pengarahan dan pengawasan dalam
mencapai tujuan (Huber, 1996). Manajemen berfokus pada sistem dan struktur. Kepala
ruangan adalah manajer yaitu seseorang yang diberi tanggung jawab melakukan
manajemen di suatu ruang rawat dan diharapkan menjadi seorang pemimpin.
Menurut P.G. Northouse, 2004, kepemimpinan adalah proses dimana seseorang
mempengaruhi sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Kenneth Valenzuela, 2007, kepemimpinan adalah kemampuan
mengembangkan dan mengkomunikasikan visi kepada sekelompok orang yang akan
mewujudkan visi tersebut.
2.2 Teori Kepemimpinan
Menurut Ruth M Tappen, teori kepemimpinan ada 3 yaitu:
1. Great and Theory adalah seseorang menjadi pemimpin karena memang dilahirkan
untuk menjadi pemimpin, bahwa pemimpin itu terlahir karena mereka memiliki
fisik yang besar atau paling kuat, teori kepemimpinan ini digunakan pada jaman
dahulu dengan cara mencari atau memilih yang terkuat sebagai pemimpin
2. Charismatic Theory adalah seseorang menjadi pemimpin karena karisma yang
dimiliki. Karisma adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain
menggunakan kekuatan diluar fisik yang secara tidak sadar membuat seseorang
bersediia dipimpin oleh orang lain
3. Trait Theory adalah seseorang menjadi pemimpin karena bakat khusus yang
dimiliki, baik karena diperoleh sejak lahir (dulu) atau karena dipelajari (sekarang)

Menurut penelitian Warren Bennis 1984, dikatakan bahwa ada 4 hal yang harus dipelajari
oleh seorang pemimpin:

1. Manajemen of attention adalah kemampuan seorang pemimpin untuk


mengkomunikasikan tujuan sehingga dipahami oleh bawahan
2. Manajemen of meaning adalah mampu mengkomunikasikan makna dari tujuan
yang akan diraih organisasi
3. Manajemen of trust adalah pemimpin menunjukkan konsistensi
4. Manajemen of self adalah pemimpin yang mengenal dirinya dan mampu bekerja
dengan kelebihan dan kelemahannya
5. Situational theory adalah seseorang menjadi pemimpin tergantung dari situasi
yang dihadapi

2.3 Unsur Kepemimpinan


1) Adanya seseorang sebagai pemimpin
2) Adanya karakteristik khusus yang dimiliki pemimpin
3) Adanya seseorang atau sekelompok orang yang akan dipimpin
4) Adanya situasi lingkungan yang menguntungkan pemimpin
2.4 Karakteristik Kepemimpinan
Menurut Ruth M Tappen, karakteristik pemimpin antara lain:
1. Integrity atau integritas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan konsistensi
dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-
prinsip, ekspetasi-ekspetasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang yang
berintegrasi berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat
2. Courage atau keberanian, yaitu suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak
terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Aristoteles mengatakan
bahwa, “the counquering of is the beginning of wisdom, kemampuan menaklukan
rasa takut merupakan awal dari kebijaksanaan.” Artinya, orang yang mempunyai
keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan
yang sebenarnya merupakan halusinasi belaka. Orang-orang yang mempunyai
keberanian akan sanggup menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah pribadi
sekaligus orang-orang di sekitarnya.
3. Initiative, yaitu kemampuan seseoraang untuk menghasilkan sesuatu yang baru
atau asli serta menghasilkan suatu pemecahan masalah. Inisiatif bisa diartikan
ketika kita memiliki rencana A-Z tentang sesuatu sehingga setiap ada
permasalahan selalu ada celah dan solusi yang dihasilkan
4. Energy, yaitu memiliki kemampuan untuk melakuka sesuatu
5. Optimism, yaitu memiliki keyakinan dan pandangan positif terhadap apa yang
akan terjadi kedepan
6. Perseverance, yaitu tetap bertahan meskipun ada badai aral melintang
7. Balance, yaitu besarnya hak yang dia terima selaras dengan beban dan
tanggungjawab yang dia lakukan
8. Ability to handle stress, yaitu kemampuan untuk mengcounter stress sehingga
masalah tidak membuat dia terpuruk tetapi membuat dia berkembang lebih baik
dan lebih kuat
9. Self awarnes, yaitu kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk memahami
dirinya sendiri lebih baik dari pada orang lain
10. Thinkcritically, yaitu mampu berpikir kritis, proses mental untuk menganalisis
atau mengevaluasi infromasi. Informasi tersebut didapatkan dari hasil
pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi
11. Solve problem, yaitu proses dimana suatu situasi diamati kemudian bila
ditemukan ada masalah dibuat penyelesaiannya dengan cara menentukan masalah,
mengurnagi atau menghilangkan masalah atau mencegah masalah tersebut terjadi
12. Communication skillfully, yaitu keterampilan berkomunikasi, tanpa kemampuan
berkomunikasi maka seorang pemimpin tidak dapat mempengaruhi orang lain
untuk bergerak mencapai tujuan
13. Set goals, yaitu mampu menetapkan tujuan dan sasaran, sebuah organisasi yang
tidak memiliki tujuan dan sasaran tidak dapat bergerak kemana-mana
14. Share vision, yaitu mampu membagikan apa yang dia lihat didepan, mampu
memprediksi apa yang akan terjadi didepan berdasarkan analisa kejadian,
informasi penelitian dan lain-lain
15. Develop self and others, yaitu mampu mengembangkan diri sendiri dan orang lain
disekitarnya

2.5 Gaya Kepemimpinan


Gaya diartikan sebagai suatu cara penampilan karakteristik atau tersendiri. Gaya
didefinisikan sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir yang dicapai
tanpa menimbulkan isu sampingan. Gillies (1996) menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan dapat didefinisikan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku
seseorang dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, kepribadian seseorang akan memengaruhi gaya kepemimpinan yang
digunakan. Gaya kepemimpinan seseorang cenderung sangat bervariasi dan berbeda-
beda. Menurut para ahli, terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan
dalam suatu organisasi antara lain sebagai berikut
1. Gaya kepemimpinan menurut Tannenbau dan Warrant H. Schmidt
Menurut kedua ahli tersebut, gaya kepemimpinan dapat dijelaskan melalui dua
titik ekstrem yaitu kepemimpinan berfokus pada atasan dan kepemimpinan
berfokus pada bawahan. Gaya tersebut dipengaruhi oleh faktor manajer, faktor
karyawan, dan faktor situasi. Jika pemimpin memandang bahwa kepentingan
organisasi harus didahulukan jika disbanding dengan kepentingan individu, maka
pemimpin akan lebih otoriter, akan tetapi jika bawahan mempunyai pengalaman
yang lebih baik dan menginginkan partisipasi, maka pemimpin dapat menerapkan
gaya partisipasinya.
2. Gaya kepemimpinan menurut Likert
Likert dalam Nursalam (2002) mengelompokan gaya kepemimpinan dalam empat
sistem
a. Sistem Otoriter-Eksploitatif
Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai kepercayaan yang rendah
terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman atau
hukuman. Komunikasi yang dilakukan bersifat satu arah ke bawah (top-
down)
b. Sistem Benevolent-Otoritatif (Authoritative)
Pemimpin mempercayai bawahan sampai pada tingkat tertentu,
memotivasi bawahan dengan ancaman dan hukuman tetapi tidak selalu,
dan membolehkan komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide
bawahan dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam kepemimpinan
keputusan masih melakukan pengawasan yang ketat
c. Sistem Konsultatif
Pemimpin mempunyai kepercayaan yang cukup besar terhadap bawahan.
Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi bawahan
dan kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman. Komunikasi
dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan
d. Sistem partisipatif
Pemimpin mempunyai kepercayaan yang cukup besar terhadap bawahan,
setelah memanfaatkan ide bawahan, serta menggunakan insentif ekonomi
untuk memotivasi bawahan. Komunikasi bersifat dua arah dan menjadikan
bawahan sebagai kelompok kerja
3. Gaya kepemimpinan menurut Teori X dan Teori Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam bukunya The Human Side
Enterprise (1960). Dia menyebutkan bahwa perilaku seseorang dalam suatu
organisasi dapat dikelompokan menjadi dua kutub utama, yaitu sebagai teori X
dan teori Y. Teori X mengasumsikan bahwa bawahan itu tidak menyukai
pekerjaan, kurang ambisi, tidak mempunyai tanggung jawab, cenderung menolak
perubahan, dan lebih suka dipimpin daripada memimpin. Sebaliknya teori Y
mengasumsikan bahwa bawahan itu senang bekerja, bisa menerima tanggung
jawab, mampu mandiri, mampu mengawasi diri, mampu berimajinasi, dan kreatif.
Berdasarkan teori ini, gaya kepemimpinan dibedakan menjadi empat, yaitu
a. Gaya kepemimpinan dictator
Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta
menggunakan ancaman dan hukuman merupakan bentuk dari pelaksanaan
Teori X
b. Gaya kepemimpinan otokratis
Pada dasarnya gaya kepemimpinan hampir sama dengan gaya
kepemimpinan dictator namun bobotnya agak kurang. Segala keputusan
berada di tangan pemimpin, pendapat dari bawahan tidak pernah
dibenarkan. Gaya ini juga merupakan pelaksanaan dari Teori X
c. Gaya kepemimpinan demokratis
Ditemukan adanya serta dari bawahan dalam pengambilan sebuah
keputusan yang dilakukan dengan cara musyawarah. Gaya kepemimpinan
ini pada dasarnya sesuai dengan teori Y
d. Gaya kepemimpinan santai
Peranan dan pemimpin hampir tidak terlihat karena segala keputusan
disertakan pada bawahan. Gaya kepemimpinan ini sesuai dengan Teori Y
(Azwar, 1996)
4. Gaya Kepemimpinan menurut Robert House
Brerdasarkan teori motivasi pengharapan, Robert House mengemukakan empat
gaya kepemimpinan
a. Direktif
Pemimpin menyatakan kepada bawahan tentang bagaimana melaksanakan
suatu tugas. Gaya ini mengandung arti bahwa pemimpin selalu
berorientasi pada hasil yang di capai oleh bawahannya
b. Suportif
Pemimpin berusaha mendekatkan diri kepada bawahan dan bersikap
ramah terhadpa bawahan
c. Partisipatif
Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan untuk mendapatkan masukan
dan saran dalam rangka pengambilan sebuah keputusan
d. Berorientasi tujuan
Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan
bawahan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan seoptimal
mungkin
5. Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard
Berikut adalah beberapa gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard
(1997) dan ciri-ciri pada tiap gaya kepemimpinan tersebut
a. Instruksi
 Tinggi tugas dan rendah hubungan
 Komunikasi sejarah
 Pengambilan keputusan berada pada pimpinan dan peran bawahan
sangat minimal
 Pemimpin banyak memberikan pengarahan atau instruksi yang
spesifik serta mengawasi dengan ketat
b. Konsultasi
 Tinggi tugas dan tinggi hubungan
 Komunikasi dua arah
 Peran pemimpin dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan cukup besar, bawahan diberi kesempatan untuk
memberi masukan, dan menampung keluhan
c. Partisipasi
 Tinggi hubungan tapi rendah tugas
 Pemimpin dan bawahan bersama-sama memberi gagasan dalam
pengambilan keputusan
d. Delegasi
 Rendah hubungan dan rendah tugas
 Komunikasi dua arah, terjadi diskusi dan pendelegasian antara
pemimpin dan bawahan dalam pengambilan keputusan pemecahan
masalah
6. Gaya kepemimpinan menurut Lippits dan K. White
a. Otoriter
Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri antara lain
 Wewenang mutlak berada pada pimpinan
 Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin
 Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pemimpin\
 Komunikasi selalu berlangsung satu arah dari pemimpin kepada
bawahan
 Pengawasan terhadap sikap, tingkat laku, perbuatan kegiatan para
bawahan dilakukan secara ketat
 Prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan
 Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran,
pertimbangan atau pendapat
 Tugas-tugas bawahan diberikan secara instruktif
 Lebih banyak kritik daripada pujian
 Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
 Pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat
 Cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman
 Kasar dalam bersikap
 Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh
pimpinan
b. Demokratis
Kepemimpinan gaya demokrasi adalah kemampuan dan memengaruhi
orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama
antara pimpinan dan bawahan.
Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri antara lain:
 Wewenang pimpinan tidak mutlak
 Pimpinan bersedia melimpahkan sebagai wewenang kepada
bawahan
 Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
 Komunikasi berlangsung timbal balik
 Pengawasan dilakukan secara wajar
 Prakarsa dapat dating dari bawahan
 Banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan
pertimbangan
 Tugas-tugas yang kepada bawahan lebih bersifat permintaan
daripada instruktif
 Pujian dan kritik seimbang
 Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas
masing-masing
 Pimpinan meminta kesetiaan bawahan secara wajar
 Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak
 Terdapat suasana saling percaya, saling menghormati, dan saling
menghargai
 Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung bersama-
sama
c. Liberal atau Laissez Faire
Kepemimpinan gaya Liberal atau Laissez Faire adalah kemampuan
memengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan dengan cara lebih banyak menyerahkan pelaksanaan berbagai
kegiatan kepada bawahan
Ciri gaya kepemimpinan ini antara lain
 Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan
 Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan
 Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh bawahan
 Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahan
 Hampir tidak ada pengawasan terhadap tingkat laku bawahan
 Prakarsa selalu berasal dari bawahan
 Hampir tidak ada pengarahan dari pimpinan
 Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok
 Kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan kelompok
 Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh perorangan
7. Gaya kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang
Menurut Gillies (1996), gaya kepemimpinan berdasarkan wewenang dan
kekuasaan dibedakan menjadi empat
a. Otoriter
Merupakan kepemimpinan yang berorentasi pada tugas atau pekerjaan.
Menggunakan kekuasaan posisi dan kekuatan dalam memimpin.
Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan dicapai dalam
pengambilan keputusan. Informasi diberikan hanya kepentingan tugas.
Motivasi dilakukan dengan imbalan dan hukuman.
b. Demokratis
Merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap
staf. Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide
dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri.
Membuat rencana dan pengontrolan dalam penerapannya. Informasi
diberikan seluas-luasnya dan terbuka
c. Partisipatif
Merupakan gabungann antara otoriter dan demokratis, yaitu pemimpin
yang menyampaikan hasil analisis masalah dan kemudian mengusulkan
tindakan tersebut pada bawahannya. Pemimpin meminta saran dan kritik
staf serta mempertimbangkan respons staf terhadap usulannya. Keputusan
akhir yang diambil bergantung pada kelompok
d. Bebas tindak
Merupakan pimpinan ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa
pengarahan, supervise, dan koordinasi. Staf/bawahan mengevaluasi
pekerjaan sesuai dengan caranya sendiri. Pemimpin hanya sebagai sumber
informasi dan pengendalian secara minimal

2.6 Sifat Kepemimpinan


Menurut Hastabrata, kepemimpinan dibagi menjadi 8 sifat adalah:
1. Sifat bumi adalah memberikan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan.
Sifat bumi dapat diterjemahkan menjadi sefat seseornag yang suka memberikan
perhatian kepada fakir miskin, dan kaum lemah. Seorang pemimpin yang
menguasai sifat bumi akan mengarahkan kekuasaannya untuk mensejahterakan
rakyat dan mengentaskan kemiskinan
2. Sifat matahari adalah menjadi sumber energy yang memberi kekuatan untuk
menyokong kehidupan. Matahari memberikan kekuatan pada makhluk hidup yang
ada di bumi. Seorang pemimpin yang menguasai dapat memberikan inspirasi dan
semangat kepada rakyatnya untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi.
Pemimpin yang menguasai sifat matahari adalah ia yang sanggup membela
rakyatnya yang tertindas
3. Sifat bulan menjadi sumber cahaya bila malam tiba. Hakekatnya bulan adalah
sang penerang makhluk hidup dari kegelapan dibumi. Seorang pemimpin yang
menguasai sifat bulan adalah ia yang mampu menjadi penuntun dan memberikan
pencerahan kepada rakyatnya. Pemimpin seperti ini memahami dan mengamalkan
ajaran luhur yang terkandung dalam agama (religiusitas) dan menjunjung tinggi
moralitas
4. Sifat samudra adalah luas dan lapang sebagai symbol dari kelapangan dada dan
keluasan hati. Sifat samudra akan mampu menerima kritikan dengan lapang dada,
siap diberi saran sekalipun itu oleh bawahannya. Ia tidak akan melihat siapa yang
berbicara, tetapi apa yang dibicarakan. Ia akan menyediakan waktu dan selalu
terbuka untuk menampung keluhan rakyatnya
5. Sifat bintang adalah melukiskan posisi yang tinggi. Pemimpin yang menguasai
sifat bintang dalam konteks kekinian adalah pemimpin yang memiliki kepribadian
mulia sehingga menempati posisi (maqam) yang terhormat dan dihormati. Singkat
kata, rakyat mencintainya sedangkan lawan menyeganinya
6. Sifat angin adalah dapat masuk (menyusup) ke segala tempat. Sifat angin dalam
khasanah filsafah jawa ini diartikan sebagai suatu bentuk ketelitian dan kehati-
hatian. Dan dalam konteks kekinian pemimpin yang menguasai sifat angin adalah
ia yang selalu terukur bicaranya (tidak asal ngomong), setiap perkataanya selalu
disertai argumentasi serta dilengkapi data dan fakta. Dengan demikian pemimpin
yang menguasai sifat angin ini akan selalu melakukan check and recheck sebelum
berbicara atau sebelum mengambil keputusan
7. Sifat api adalah membakar apa saja, tanpa pandang bulu. Besi sekalipun bisa
leleh dengan api. Dalam khasanah filsafah jawa, Api dimaknai secara positif
sebagai symbol dari sifat yang tegas dan lugas. Dalam konteks kekinian, seorang
pemimpin yang menguasai sifat Api adalah ia yang cekatan dan tuntas dalam
menyelesaikan persoalan. Juga selalu konsisten dan objektif dalam menegakan
aturan, tegas dan tidak pandang bulu dan objektif serta tidak memihak. Secara
ilustratif, pemimpin yang mempunyai sifat Api ini digambarkan didalam kisah
seorang raja yang dengan tegas menghukum cungkil satu mata kepada anaknya
sendiri, tetapi setelah itu ia menyerahkan satu matanya untuk mengganti mata
anaknya yang sudah dicungkil tersebut. Demikianlah seorang pemimpin yang
menguasai sifat Api, ia dapat membedakan antara penegakan hukum dan kasih
saying terhadpa keluarga
8. Sifat air, berbeda dari samudra yang mewakili sifat luas (lapang) hati, air
memiliki sifat yang selalu mencari tempat yang rendah. Begitu pula pemimpin
yang mewakili sifat air, ia akan selalu rendah hati dan tidak sombong apalagi
semena-mena terhadap rakyatnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain dalam mencapai
tujuan. Kepemimpinan adalah penggunaan proses komunikasi untuk mempengaruhi
kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok kea rah pencapaian satu atau beberapa tujuan
dalam situasi yang unik dan tertentu.
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang-orang dengan
menetapkan tujuan, memberi pengarahan/perintah dan motivasi sehingga secara
operasional tujuan tercapai dan meningkatkan keberadaan organisasi.
Kepemimpinan berfokus pada manusia. Manajemen adalah koordinasi dan
integritas sumber-sumber melalui perencanaa, pengorganisasian, koordinasi, pengarahan
dan pengawasan dalam mencapai tujuan (Huber, 1996).
Menurut P.G. Northouse, 2004, kepemimpinan adalah proses dimana seseorang
mempengaruhi sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Kenneth Valenzuela, 2007, kepemimpinan adalah kemampuan
mengembangkan dan mengkomunikasikan visi kepada sekelompok orang yang akan
mewujudkan visi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Kurniadi, S. M. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya Teori, Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Dr. Ratna Sitorus, S. R. (2011). Manajemen Keperawatan: Manajemen Keperawatan di Ruang


Rawat. Jakarta: CV Sagung Seto.

I. Wayan Sudarta, S. N. (2019). Manajemen Keperawatan Teori & Aplikasi Praktik


Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Prof.Dr.Nursalam, M. (. (2015). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesiomal Edisi 5. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Medika.

Suyanto, S. (2009). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Di Rumah Sakit.


Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset.

Anda mungkin juga menyukai