Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

“KEPEMIMPINAN”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas presentasi pada mata kuliah
Pengantar Manajemen

Dosen Pengampu:
Dr. Annisa Fitri Anggraeni., SE., MM., CIISA

Di Susun Oleh:
Kelompok 8 (Delapan)

Anggota Kelompok :
1. Andri Irawan (4122.4.22.11.0100)
2. Dwi Aulia (4122.4.22.11.0059)
3. Erwina Dheasita Shafira (4122.4.22.11.0184)
4. Karina Nur Mulyaputri (4122.4.22.11.0057)
5. Lilis Mulyani (4122.4.22.11.0094)
6. Muhammad Ashaburizal B (4122.4.22.11.0230)
7. Rike Tamara Nurhalisa (4122.4.22.11.0046)
8. Salma Rusmala Aulia (4122.4.22.11.0069)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.2 Tujuan Masalah..............................................................................................3
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
1.1 Pengertian Kepemimpinan.............................................................................3
1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli...........................................3
1.2 Teori Kepemimpinan......................................................................................3
1.3 Aspek Kepemimpinan....................................................................................3
BAB 3......................................................................................................................3
STRUKTUR ORGANISASI...................................................................................3
3.1 Struktur/Bagan Organisasi.............................................................................3
3.2 Analisa Jabatan (Job Spesification dan Job Description):..............................3
3.3 Metode Rekrutmen, seleksi, dan pelatihan.....................................................3
BAB 4......................................................................................................................4
RENCANA PRODUKSI.........................................................................................4
4.1 Pemilihan Lokasi............................................................................................4
4.2 Sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan dalam Rupiah....................4
4.3 Rencana pendapatan dan biaya (proyeksi selama 5 Tahun dalam Rupiah). . .4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Apa itu kepemimpinan? sebuah perusahaan, kelompok atau organisasi
pasti memiliki tujuan. Agar tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan
efisien, dibutuhkanlah seorang pemimpin. Selain itu, sosok pemimpin tersebut
harus menerapkan sifat kepemimpinan dengan baik dan benar.

Kepemimpinan adalah hal yang memegang peran dominan, kritikal,


krusial dalam keseluruhan upaya. Upaya yang dimaksud adalah untuk
meningkatkan prestasi kerja. Baik pada tingkat individual, kelompok atau
organisasi.

Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap


sangat menarik untuk ditelaah karena sangat menentukan berlangsungnya suatu
organisasi. Kepemimpinan itu esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah
kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti karena tiada habisnya untuk
dibahas disepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini
yang semakin buruk saja moral dan mentalnya, Ibaratnya, semakin sulit mencari
pemimpin yang baik (good leader).

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sekedar kekuasaan untuk


menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat
menggerakkan orang yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan. Dengan
adanya ancaman, maka bawahan akan takut dan mematuhi semua perintah atasan.
Kepemimpinan itu pengertiannya lebih luas daripada kekuasaan karena
kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang bukan sekedar melakukan apa
yang atasan inginkan tapi juga untuk mencapai tujuan/sasaran organisasi.

Jika ditelusuri lebih lanjut, betapa pentingnya pemimpin dan


kepemimpinan dalam suatu kelompok organisasi. Contohnya bila terjadi suatu
konflik atau perselisihan antara orang-orang dalam kelompok tersebut, maka
pemimpin organisasi mencari alternative pemecahannya supaya terjadi
kesepakatan dan aturan untuk dapat ditaati bersama.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada materi ini adalah:

1. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan


2. Bagaimana ciri-ciri dari Kepemimpinan?
3. Apa teori-teori dasar dari kepemimpinan itu sendiri?
4. Apa aspek-aspek penting dari Kepemimpinan ?
5. Apa syarat-syarat dan tipe Kepemimpinan ?
6. Apa peranan dari Kepemimpinan
7. Apa asas dan fungsi dari Kepemimpinan

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan materi ini ialah:
1. Mengetahui pengertian dari Kepemimpinan
2. Mengetahui ciri-ciri dari Kepemimpinan?
3. Mengetahui teori-teori dasar dari kepemimpinan itu sendiri
4. Mengetahui aspek-aspek penting dari Kepemimpinan
5. Mengetahui syarat-syarat dan tipe Kepemimpinan
6. Mengetahui peranan Kepemimpinan
7. Mengetahui asas dan fungsi dari Kepemimpinan
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah sebuah kekuatan atau kemampuan yang ada di dalam
diri seseorang. Sikap kepemimpinan tersebut digunakan ketika memimpin. Salah
satu pengaruh yang ditimbulkan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah dapat
mempengaruhi seseorang. Pengaruh yang diberikan ini dimaksudkan di dalam
sebuah pekerjaan atau organisasi. Hal itu dikarenakan umumnya sikap
kepemimpinan dibutuhkan seseorang dalam memimpin sebuah pekerjaan atau
organisasi.

Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah


target atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target
yang ingin di capai. Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana
karena adanya sikap kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah sikap yang ada di dalam seorang pemimpin. Sedangkan


pemimpin adalah seseorang yang sudah diberi kepercayaan. Kepercayaan tersebut
digunakan untuk menjadi sebuah kepala atau ketua di dalam perusahaan atau
organisasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka seorang pemimpin tentu harus memiliki


kemampuan untuk memandu anggotanya. Selain itu, seorang pemimpin harus
dapat mempengaruhi sekaligus meyakinkan sekelompok orang atau seseorang.
Ketika pemimpin dan anggotanya sudah berada di jalur yang sama, maka apa
yang ditargetkan akan lebih mudah dicapai.
2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
2.1.1.1 Sutarto Wijono

Arti kepemimpinan menurut Sutarto adalah sebuah rangkaian aktivitas


penataan. Tujuannya adalah agar bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai
tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.

2.1.1.2 Sondang P. Siagian

Kepemimpinan bisa diartikan sebagai sebuah kemampuan yang dimiliki


seseorang. Hal ini dilakukan supaya mereka dapat bertindak dan berpikir sesuai
sebuah lahan tertentu. Supaya sebuah tujuan bisa dicapai dengan mudah.

2.1.1.3 Ott

Kepemimpinan adalah sesuatu yang bisa didefinisikan sebagai suatu


proses hubungan antar pribadi. Dimana hubungan tersebut yang di dalamnya
akan ada sebuah pengaruh kepercayaan, sikap, serta khususnya perilaku orang
lain yang dilakukan oleh seseorang.

2.1.1.4 Stoner

Kepemimpinan menurut Stoner adalah sebuah proses dalam


mempengaruhi atau mengarahkan sebuah kegiatan. Kegiatan tersebut terkait
dengan kelompok atau organisasi. Tujuannya adalah untuk mencapai sebuah
tujuan tertentu.

2.2 Ciri-ciri Kepemimpinan

Ada korelasi antara kepribadian seseorang dengan jiwa kepemimpinan,


sehingga kepemimpinan dapat dikatakan sebagai ciri kepribadian seseorang.
Millet (1954) menyatakan bahwa kualifikasi kepribadian dalam kepemimpinan
merupakan faktor yang sangat vital. Atas dasar tersebut, Millet menentukan
delapan ciri kepemimpinan, yaitu :

1. Kesehatan yang memadai, kekuatan pribadi, dan ketahanan fisik

2. Memahami tugas pokok (mission), komitmen pribadi terhadap kegiatan atau


tujuan bersama, memiliki rasa percaya diri.

3. Memiliki perhatian kepada orang lain, ramah-tamah, memperhatikan masalah


orang lain.

4. Intelejensi, seorang pemimpin tidak harus seorang ahli yang memiliki


pengetahuan tentang segala hal secara mendalam, tetapi yang penting dia harus
memiliki commonsense yang baik, artinya: kemampuan yang siap dan cepat untuk
memahami unsur-unsur yang ensensial dari informasi yang di perlukan, serta
kapasitas untuk mengunakan pengetahuan.

5. Integritas, yaitu memahami kewajiban moral dan kejujuran, kemauan untuk


menjadikan pencapaian sesuatu sebagai hasil bersama, kemampuan untuk
menentukan standar tingkah laku pribadi dan resmi yang akan menghasilkan sikap
hormat dari orang lain.

6. Sikap persuasif, yaitu kemampuan mempengaruhi orang lain untuk menerima


keputusan-keputusannya.

7. Kritis, yaitu kemempuan untuk mengetahui kekuatan orang yang bekerja


dengannya dan bagaimana memperoleh kemanfaatannya secara maksimal bagi
organisasi.

8. Kesetiaan, yaitu perhatian penuh kepada kegiatan bersama dan juga kepada
orang-orang yang bekerja dengannnya, serta semangat mempertahankan
kelompoknya terhadap serangan dari luar.
Ciri-ciri kepemimpinan yang lain dikemukakan oleh Sondang P. Siagian
(1990) yang menyebutkan bahwa seorang pemimpin yang baik harus memiliki
dua belas sifat sebagai berikut :

1. Memiliki kondisi fisik yang sehat sesuai dengan tugasnya. Tugas


kepemimpinan tertentu menuntut sifat kesehatan tertentu pula. Sebagai contoh
adalah seseorang yang berkaca mata, yang mana menurut ukuran biasa dia dalam
kondisi sehat, tapi dia tidak dapat menjadi pemimpin dalam suatu pesawat
terbang.

2. Berpengetahuan dan berpengalaman luas, yang mana hal ini tidak selalu dapat
diidentikkan dengan berpendidikan tinggi. Ada sekelompok orang yang meskipun
pendidikan tinggi, tapi 158 | Buku Daras : Manajemen dan Kepemimpinan Islam
pandangannya masih sempit yaitu terbatas pada bidang keahliaannya saja.
Sebaliknya, banyak orang yang tidak berpendidikan tinggi tetapi karena
pengalamannya luas dan memiliki kemauan keras untuk mengembangkan diri,
maka dia memiliki pengetahuan yang luas tentang banyak hal.

3. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil dan mencapai tujuan


yang telah ditentukan melalui dan berkat kepemimpinannya. Kepercayaan pada
diri sendiri merupakan modal yang sangat besar dan penting artinya bagi seorang
pemimpin. Tanpa keyakinan itu dalam tindakannya, dia akan sering ragu-ragu.

4. Mengetahui dengan jelas sifat hakikat dan kompleksitas dari pada tujuan yang
hendak dicapai. Pada umumya semakin besar suatu organisasi, maka semakin
rumit pula sifat dan ruang lingkup tujuan yang hendak dicapai dan semakin
komplek pula kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
itu.

5. Memiliki stamina/daya kerja dan antusiasme yang besar. Pekerjaan pemimpin


pada dasarnya adalah pekerjaan mental yang tidak mulai pada waktu dia tiba di
tempat kerjanya dan dapat dihentikan pada waktu dia pulang kerumahnya. Di
samping itu, stamina bekerja sangat diperlukan karena frustasi yang dihadapi oleh
seseorang yang menjadi pelaksana biasa pada umumnya kurang dari/lebih kecil
bila dibandingkan dengan frustasi yang dihadapi oleh seorang yang menduduki
jabatan pemimpin.

6. Gemar dan cepat mengambil keputuasan. Oleh karena tugas terpenting dari
seorang pemimpin adalah mengambil keputusan yang harus dilaksanakan oleh
orang lain, maka dia harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan
dengan cepat, terutama dalam keadaan darurat yang tidak dapat menunggu.
Penundaan pengambilan keputusan pada hakekatnya merupakan suatu kelemahan
yang tidak boleh dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik.

7. Obyektif dalam arti dapat menguasai emosi dan lebih banyak mempergunakan
rasio. Seorang pemimpin yang emosional akan kehilangan oyektivitasnya karena
tindakannya tidak lagi didasarkan pada akal sehat, akan tetapi lebih sering
didasarkan pada pertimbangan personal likes and dislikes, baik terhadap seorang
maupun terhadap pada penggunaan alat-alat yang diperlukan.

8. Adil dalam memperlakukan bawahan. Keadilan di sini dimaksudkan sebagai


kemampuan memperlakukan bawahan berdasar kapasitas kerja bawahan itu,
terlepas dari masalah primordialisme seperti pandangan-pandangan kedaerahan,
kesukuan, kepartaian, ikatan keluarga, dan lain sejenisnya. Keadilan disini juga
berarti kesanggupan untuk mengenal dan mengkompensasikan pelaksanaan tugas
yang baik oleh bawahan dan kemampuan memberikan koreksi dan bimbingan
kepada bawahan yang kurang cakap.

9. Menguasai prinsip-prinsip human relations, karena prinsip ini merupakan inti


kepemimpinan. Seorang pemimpin yang baik harus dapat memusatkan perhatian,
tindakan, dan kebijaksanaannya pada pembinaan tim kerja. Hal ini berarti
kemampuan untuk membedakan manusia dengan alat-alat / benda.

10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi. Berkomunikasi dengan pihak lain


seperti sesama atasan, bawahan dan pihak luar, baik secara tertulis maupun secara
lisan adalah sangat penting karena melalui saluran-saluran komunikasilah
instruksi, nasehat, saran, ide, berita, informasi dan bimbingan disampaikan.
Menguasai teknik-teknik berkomunikasi sekaligus berarti pula penguasaan
terhadap bahasa yang biasa dipergunakan dalam organisasi. Seseorang yang
gugup merupakan manifestasi ketidakmampuan berkomunikasi dengan
orang/pihak lain.

11. Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap
bawahannya, tergantung dari situasi dan masalah yang dihadapi. Dalam hubungan
ini harus diperhatikan pula sifat-sifat bawahan yang dihadapi.

12. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan


organisasi. Seorang pemimpin yang baik tidak boleh menganak emaskan suatu
bagian di dalam organisai dan menganak tirikan yang lain. Dalam arti inilah
seorang pemimpin menjadi seorang generalist.

2.3 Teori Kepemimpinan


2.3.1 Great Man Theory

Great Man Theory yang dikenal sebagai teori orang hebat ini berkembang
sejak abad ke-19. Teori ini membuat asumsi mengenai sifat kepemimpinan dan
bakat kepemimpinan. Teori ini menyebutkan bahwa hal-hal tersebut dibawa
seseorang sejak orang itu dilahirkan.

Meskipun tidak dapat diidentifikasi dengan sebuah kajian ilmiah mengenai


karakteristik serta kombinasi manusia seperti hal apa yang bisa dikatakan sebagai
pemimpin yang hebat, tetapi sudah banyak orang mengakui bahwa hanya satu
orang di antara banyak individu, pasti memiliki ciri khas sebagai seorang
pemimpin yang hebat.

2.3.2 Teori gaya dan perilaku


Teori kepemimpinan berdasarkan gaya dan perilaku ini disebut sebagai
kebalikan dari teori orang hebat atau great man theory. Teori berdasarkan gaya
dan perilaku ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat itu dibuat. Teori ini
menjelaskan bahwa pemimpin yang hebat itu bukan berasal sejak mereka
dilahirkan.

Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada tindakan dari seorang pemimpin.


Vulkan pada kualitas sifat, mental atau karakter bawaan dari orang tersebut. Teori
gaya dan perilaku ini juga menyebutkan bahwa seseorang dapat belajar serta
berlatih menjadi pemimpin.

Pelatihan tersebut dilakukan melalui sebuah ajaran, pengalaman serta


pengamatan yang dilakukan secara baik. Teori ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan yang efektif adalah hasil dari tiga keterampilan utama.
Keterampilan tersebut, disebut dimiliki oleh individu. Di antaranya adalah
keterampilan teknis, keterampilan manusiawi dan keterampilan konseptual.

2.3.3 Trait Theory

Trait Theory juga sering disebut sebagai teori sifat kepribadian. Teori ini
meyakini bahwa seseorang yang dilahirkan atau dilatih menggunakan sebuah
kepribadian tertentu, maka mereka akan menjadi unggul dalam peran
kepemimpinannya.

Hal tersebut dapat diartikan sebagai kualitas kepribadian tertentu. Contohnya


seperti kecerdasan, keberanian, kecakapan, pengetahuan, imajinasi, daya tanggap,
kreativitas, fisik, disiplin, rasa tanggung jawab dan nilai-nilai lainnya yang
membuat seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik.

Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada analisis karakteristik fisik,


mental dan sosial. Gunanya adalah untuk mendapatkan lebih banyak lagi
pengetahuan serta pemahaman mengenai karakteristik dan kombinasi karakteristik
yang umum di antara pemimpin-pemimpin.
2.3.4 Behavioral Theories

Teori kepemimpinan behavioral theories ini adalah reaksi dari trait theory.
Behavioral theories atau teori perilaku ini menghadirkan sudut pandang yang baru
mengenai kepemimpinan. Daripada karakteristik fisik, mental dan sosial dari
seorang pemimpin, teori ini memberikan perhatian pada perilaku para pemimpin
itu sendiri.

Teori ini juga menganggap bahwa keberhasilan seorang pemimpin akan


ditentukan dari perilakunya. Seperti perilaku dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan. Serta perilaku tersebut juga dapat dipelajari atau dilatih. Selain
itu, teori ini juga menganggap bahwa kepemimpinan yang terbilang sukses adalah
yang didasarkan pada perilaku yang bisa dipelajari.

2.3.5 Contingency Theory

Contingency theory menganggap bahwa tidak ada acara yang paling baik
untuk menyatakan dan memimpin. Teori ini menganggap bahwa setiap gaya
kepemimpinan harus didasarkan pada kondisi dan situasi tertentu. Atas dasar teori
kontingensi ini, seseorang akan mungkin dapat berhasil tampil dan memimpin,
dengan sangat efektif pada situasi, kondisi dan tempat tertentu.

Akan tetapi, kinerja kepemimpinan juga berubah sesuai dengan situasi dan
kondisi yang sedang terjadi. Apabila pemimpin tersebut dipindahkan ke kondisi
dan situasi lain, atau ketika faktor-faktor di sekitarnya juga telah berubah pula.
Contingency Theory atau teori kontingensi ini juga sering disebut dengan teori
kepemimpinan situasional.

2.4 Aspek Penting Kepemimpinan


Aspek penting di dalam sebuah kepemimpinan tercantum di dalam buku
yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2009). Buku tersebut karya
dari Edy Sutrisno. Dijelaskan bahwa kepemimpinan memiliki tiga aspek penting,
di antaranya adalah sebagai berikut:

2.4.1 Seorang pemimpin harus melibatkan orang lain

Orang lain yang dimaksud di sini adalah sebagai pengikut, bawahan, atau
anggota-anggota kelompok. Kesediaan dari anggota kelompok dalam menerima
sebuah arahan dari pemimpin tentu akan membantu. Melalui hal tersebut, akan
membantu menegaskan status pemimpin.

Selain itu, akan memungkinkan terjadinya sebuah proses kepemimpinan.


Tanpa adanya bawahan atau anggota, semua sikap dan sifat dari kepemimpinan
seorang pemimpin menjadi tidak relevan.

2.4.2 Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan

Aspek kedua, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak


sama di antara pemimpin dan para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini
adalah anggota kelompok tetap memiliki kuasa di dalam sebuah organisasi.
Mereka dapat membentuk kegiatan kelompok melalui berbagai cara. Akan tetapi,
kekuasaan dari pemimpin organisasi cenderung akan lebih tinggi, jika
dibandingkan dengan anggota kelompoknya.

2.4.3 Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam menggunakan


kekuasaan

Aspek ketiga dari kepemimpinan adalah sebagai kemampuan dalam


menggunakan berbagai bentuk kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang
pemimpin umumnya akan digunakan dalam memengaruhi perilaku anggota
kelompoknya. Hal itu dilakukan melalui sejumlah cara.

Pada dasarnya, para pemimpin akan memengaruhi para anggota


kelompoknya. Supaya anggota kelompok dapat melakukan pengorbanan secara
pribadi. Pengorbanan tersebut digunakan demi tujuan organisasi. Oleh karena itu,
para pemimpin diharapkan memiliki kewajiban khusus dalam mempertimbangkan
etika, saat akan mengambil sebuah keputusan.

2.5 Syarat dan Tipe Kepemimpinan

2.5.1 Syarat-Syarat Kepemimpinan

Pada mulanya, mengenai syarat kepemimpinan hampir sebagian besar


didasarkan atas upaya untuk mengidentifikasikan sifat dan kemampuan yang
dimiliki oleh seorang pemimpin. Pada zaman dulu, dimana keadaan manajemen
masih begitu sederhana pandangan terhadap siapa orang yang dianggap sesuai
untuk dapat disebut sebagai pemimpin dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti
ciri fisik, mental dan kepribadian seseorang. Selain itu ada pula para ahli yang
menganggap bahwa syarat bagi seorang pemimpin adalah jika orang itu sehat
jasmani dan rohani.
Pada kenyataannya kepemimpinan yang banyak diakui penerapannya jika
kecerdasan, keyakinan diri atau percaya diri dan karakteristik sosial itu dapat
disesuaikan dengan perilaku seorang pemimpin itu sendiri. Dikatakan demikian
karena seorang pemimpin yang cerdas dan berkemampuan itu mempunyai
kecenderungan untuk dapat berbuat atau berperilaku yang positif terhadap
karyawannya.
Itu sebabnya perilaku pemimpin dapat dijadikan acuan dalam upaya
mengetahui apakah kepemimpinan efektif atau tidak. Selain itu terdapat syarat
atau sifat kepemimpinan yang efektif yaitu:
a. Kemampuan pengawasan dalam kedudukan atau pelaksanaan fungsi
manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan perkerjaan para
karyawan.
b. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian
tanggung jawab dan keinginan untuk sukses.
c. Kecerdasan, mencakup kebijaksanaan, pemikiran kreatif dan daya pikir.
d. Ketegasan, atau kemampuan untuk membuat keputusan dan
memecahkan masalah dengan cakap dan tepat.
e. Kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan
untuk menghadapi masalah-masalah.
f. Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung
mengembangkan serangkaian aktivitas dan menemukan cara baru untuk
berinovasi.

2.5.2 Tipe/ Gaya Kepemimpinan

Jenis-Jenis Gaya Kepemimpinan :

a. Gaya Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional adalah tipe kepemimpinan yang memotivasi


karyawan demi tujuan yang lebih tinggi melalui sosialisasi dan kharisma dalam
mengubah organisasi sehingga mencapai tujuan organisasi bersamasama,
memberdayakan pengikut untuk melakukan pencapaian, serta mengangkat satu
sama lain ke tingkat motivasi dan moralitas yang lebih tinggi. Indikator dari
kepemimpinan ini adalah:

1) Idealized influence (or charismatic influence)

Mempunyai makna bahwa seorang pemimpin

transformasional harus memiliki kharisma yang berpengaruh. Dari hasil


wawancara yang sudah dilakukan dapat dikatakan pemimpin memiliki kharisma
yang cukup baik, karena dari hasil

wawancara tersebut karyawan mengatakan jika karyawan selalu patuh pada


perintah atasan dan pemimpin memandang dirinya sebagai agen-agen perubahan
(change agents) yang berjuang untuk membuat suatu perbedaan dimana setiap
tahun adanya peningkatan pada karyawan dan untuk

mentransformasikan perusahaan dibawah tanggung jawabnya.


2) Inspirational motivation

Seorang pemimpin yang mampu menerapkan standar yang tinggi akan tetapi
sekaligus mampu

mendorongbawahan untuk mencapai standar tersebut. Pemimpin dapat dikatakan


cukup menginspirasi karyawan dalam hal mendorong karyawan untuk dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab.

3) Intellectual stimulation

Seorang pemimpin transformasional mampu mendorong bawahannya untuk


menyelesaikan permasalahan dengan cermat dan rasional. Dari hasil wawancara
informan, pemimpin menerapkan tanggung jawab kepada karyawan dalam
penyelesaian masalah guna agar karyawan dapat mandiri dan cermat dalam
mencari solusi. Jika karyawan mengalami kesulitan pemimpin baru akan
membantu karyawan.

4) Individualized consideration

Karakter seorang pemimpin yang mampu memahami perbedaan individual para


bawahannya. Dari hasil wawancara, pemimpin cukup baik dalam perusahaan
tetapi di dalam perusahaan pemimpin mengaku kurang akrab dengan para
karyawan karena jarang bahkan tidak pernah ada komunikasi di luar perusahaan.

b. Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Gaya kepemimpinan kharismatik adalah tipe gaya kepemimpinan yang membuat


para anggota yang dipimpinnya mengikuti inovasi-inovasi yang telah diajukan
pemimpinnya. Selain itu juga, pemimpin mengekspresikan visi bersama mengenai
masa depan perusahaan.

1) Memiliki visi yang diekspresikan sebagai sebuah tujuan ideal yang lebih baik
ke depannya dari
mempertahankan keadaan sekarang dan dapat menjelaskan pentingnya visi yang
dipahami oleh orang lain.

2) Pemimpin mengambil suatu resiko pribadi yang tinggi, menciptakan biaya


yang tinggi, dan butuh pengorbanan untuk mencapai visi tersebut.

3) Tanggap terhadap kemampuan orang lain dan merespon kebutuhan mereka.

4) Terlibat dalam perilaku yang melebihi ekspetasi biasa. Perilaku yang di maksud
adalah ekspresi dari perasaan seseorang, nilai, dan konsep diri dan juga
berorientasi sasaran dan pragmatis.

c. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Gaya Kepemimpinan Partisipatif adalah tipe gaya kepemimpinan yang melibatkan


karyawan dalam mengambil keputusan dan memberi motivasi bawahan
dibandingkan mengawasi mereka dengan ketat.

1) Posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dipegang


secara bergantian antara pemimpin dan bawahan.

2) Komunikasi dua arah ditingkatkan.

3) Pemimpin mendengarkan bawahan secara aktif.

4) Tanggung jawab pemecahan masalah dan pengambilan keputusan sebagian


besar pada bawahan.

d. Gaya Kepemimpin Transaksional

Kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada


transaksi antara pemimpin dan karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran
dengan memberikan penghargaan atas kinerja yang baik dan hukuman atau
teguran atas kinerja dibawah standar, serta memandu pengikut dalam arah yang
ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.
1) Memiliki perilaku pemimpin yang kurang perduli dengan apa yang terjadi di
sekitarnya.

2) Pemimpin tidak melakukan pengawasan secara ketat terhadap bawahan hanya


menerima proses selesai.

3) Kepemimpinan ini ditujukan untuk membangkitkan keinginan anggota


perusahaan untuk mencari atau merumuskan secara arif permasalahan yang
dihadapi perusahaan dan mengambil tindakan korektif dengan cepat sebelum
persoalan membesar.

4) Mendorong anggota perusahaan untuk bekerja sesuai aturan, bekerja secara


berencana, mencapai sasaran yang telah ditetapkan, dan menghasilkan produk dan
jasa yang memenuhi standar.

2.6 Peran Kepemimpinan

Hasil penelitian Suparman (2007) mengutip beberapa ahli tentang peran


kepemimpinan seperti Peran kepemimpinan menutut Challagalla dan Shervani,
mengemukakan bahwa pemimpin atau manajer yang berorentasi peningkatan
kemampuan berfokus pada pengembangan keterampilan-keterampilan pegawai
untuk meningkatkan kualitas kinerja pegawai. Lebih lanjut dijelaskan, peran
adalah sejauh mana peran dipandang penting untuk keberhasilan keseluruhan
usaha implementasi level tinggi signifikansi peran yang dipersepsikan akan
dikaitkan dengan tanggung jawab implementasi, kontrol kecakapan yang
dilakukan pimpinan (supervisor/manajer) dengan kata lain menekankan
pengembangan keahlian dan kemampuan individu.

Ini sebuah usaha untuk mempengaruhi kinerja dengan memastikan bahwa


para pegawai memiliki perangkat keahlian dan kemampuan yang memungkinkan
tumbunya kinerja yang baik. Kontrol kecakapan termasuk menetapkan tujuan
untuk tingkat keahlian dan kemampuan yang harus dimiliki para pegawai,
memonitor keahlian dan kemampuan mereka, memberi bimbingan untuk tujuan
perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan, memberi ganjaran (reward) dan hukuman
kepada pegawai atas dasar tingkat keahlian dan kemampuannya (Lawler, 1990
dalam Challagalla dan Shervani, 2006).

Peran kepemimpinan dalam setiap organisasi berbeda tergantung pada


spesifikasinya. Perbedaan ini disebabkan oleh jenis organisasi, situasi sosial
dalam organisasi dan jumlah anggota kelompok dalam organisasi tersebut. Peran
dari manajemen organisasi dapat di identifikasikan sebagai membangun suatu
kebijakan dalam organisasi, membangun dan menyebar tujuan dari kebijakan,
menyediakan sumber daya yang ada, menyediakan pelatihan orientasi pada
permasalahan dan menstimulasi pengembangan atau kemajuan dari organisasi
(Juran dan Gyrna, 1993).

Menurut Pakar lainya (seperti Bass, 1990; Hickman, 1990; Kotler;


Mintzberg 1997; Rost, 1991) dalam Yukl (2005) peran kepemimpinan meliputi
memotivasi bawahan dan menciptakan kondisi yang menyenangkan dalam
melaksanakan pekerjaan, kepemimpinan berusaha untuk membuat perubahan
dalam organisasi dengan :

(1) menyusun visi masa depan dan strategi untuk membuat perubahan yang
dibutuhkan,

(2) mengkomunikasikan dan memperjelas visi, dan

(3) memotivasi dan memberi inspirasi kepada orang lain untuk mencapai visi itu,
dan kepemimpinan sebagai hubungan pengaruh ke berbagai arah antara pemimpin
dan bawahannya yang mempunyai tujuan yang sama dalam mencapai perubahan
yang sebenarnya.

Kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan memperdayakan


pegawai akan mempengaruhi kinerja. (Lodge dan Derek, 1993) menyebutkan,
peran kepemimpin memiliki dampak signifikan terhadap sikap, perilaku dan
kinerja pegawai. Efektivitas pemimpin dipengaruhi karakteristik bawahannya dan
terkait dengan proses komunikasi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan.
Pemimpin dikatakan tidak berhasil apabila tidak dapat memotivasi, menggerakkan
dan memuaskan pegawai pada suatu pekerjaan dan lingkungan tertentu. Peran
pemimpin adalah mendorong bawahan supaya memiliki kompetensi dan
kesempatan berkembang dalam megantisipasi setiap tantangan dan peluang dalam
bekerja.

2.7 Asas dan Fungsi dari Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan ialah memandu, menuntun, membimbing,


membangun, memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja,
mengemudikan organisasi, menjalani jaringan-jaringan komunikasi yang baik
memberikan supervisi/pengawasan yang efisien, dan membawa para pengikutnya
kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan ketentuan waktu dan
perencanaan.

Dalam tugas-tugas kepemimpinan tercakup pula pemberian insentif


sebagai motivasi untuk bekerja lebih giat. Intensif materil dapat berupa uang,
sekuritas fisik, jaminan sosial, jaminan kesehatan, premi, bonus, kondisi kerja
yang baik, pensiun, fasilitas tempat tinggal yang menyenangkan, dan lain-lain
juga bisa diwujudkan dalam bentuk insentif sosial , berupa promosi jabatan, status
sosial tinggi, martabat diri, prestise sosial respek, dan lain-lain. Insentif sosial
disebut pula sebagai insentif imateril.

Asas-asas kepemimpinan ialah :

1. Kemanusiaan, mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan, yang pembimbingan


manusia oleh manusia, untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap
individu, demi tujuan-tujuan human.

2. Efisien, efisiensi teknnis maupun sosial, berkaitan dengan terbatasnya sumber-


sumber, materi, dan jumlah manusia atas prinsip penghematan, adanya nilai-nilai
ekonomis, serta asas-asas manajemen modern.
3. Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf
kehidupan yang lebih tinggi.

BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN YANG DI ANALISIS
3.1 Perusahaan A : Latar belakang Jack Ma dan Alibaba

3.1.1 Biografi Jack Ma

Jack Ma lahir di kota Hangzhou , Zhejiang, Tiongkok, pada 10 September


1946. Ia pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group yang
merupakan perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Ia menjadi warga China
pertama yang muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Jack
Ma tergolong berasal dari keluarga ekonomi bawah. Jack Ma tertarik belajar
Bahasa Inggris sejak ia kecil. Jack Ma melatih kemampuan bahasanya karena
tempat yang ia tinggali merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh
turis mancanegara.

Jack Ma kecil pada saat itu bekerja menjadi tour guide secara gratis untuk
melatih kemampuan Bahasa Inggrisnya. Nama lahir Jack Ma adalah Ma Yuan.
Jack Ma mendapat nama ini dari para turis yang kesulitan menyebut nama aslinya.
Ayah Jack Ma Bernama Ma Laifa serta ibunya Bernama Wencai. Jack Ma
memiliki seorang kakak laki-laki dan adik perempuan. Dalam buku “Jack Ma
Sang Miliuner Dunia” diceritakan bahwa Jack Ma tidak unggul di sekolahnya,
terutama pada pelajaran matematika. Itu sebabnya Jack Ma dua kali tidak lulus
ujian sekolah dasar. Dan ketika ia masuk sekolah lanjutan pun Jack Ma gagal
dalam ujiannya hingga tiga kali. Setelah lulus SMA, Jack Ma gagal dalam seleksi
perguruan tinggi. Ia ditolak Harvard University hingga sepuluh kali. Hal tersebut
tidak membuat Jack Ma lantas menyerah.

Jack Ma yang tidak berhasil melanjutkan pendidikannya di perguruan


tinggi, ia mencoba mencari pekerjaan. Jack Ma melamar pekerjaan ke beberapa
tempat, tetapi tidak ada satupun yang menerimanya. Ia tidak diterima kerja dengan
alasan postur dan tinggi badannya tidak memadai. Kemudian ayah Jack Ma
menawarkan pekerjaan kepada Jack Ma sebagai pengantar majalah. Pekerjaan
tersebut bukanlah pekerjaan ringan karena harus mengantar beberapa bundle
majalah dan harus mengayuh sepeda beberapa kilometer setiap harinya. Namun,
Jack Ma tidak memerdulikan hal tersebut dan tetap ingin bekerja.

Ditengah kesehariannya sebagai pengantar majalah, keinginannya untuk


melanjutkan Pendidikan di tingkat perguruan tinggi Kembali bangkit. Dengan
dukungan sang ayah, Jack Ma belajar untuk ujian masuk universitas setelah ia
melakukan pekerjaannya mengantar majalah. Namun sayang, ia Kembali gagal
karena nilai matematika yang didapatinya belum mencukupi untuk lolos dalam
ujian universitas. Lantas ia tidak patah semangat, ia Kembali belajar untuk
persiapan ujian selanjutnya yang akan ia ikuti. Melihat semangat sang anak, ayah
Jack Ma membuatkan Jack Ma surat pengunduran diri dari pekerjaan sebelumnya.
Bahkan sang ayah reka membayar guru matematika untuk membantu Jack Ma.
Usaha keras Jack Ma membuahkan hasil, ia berhasil masuk ke universitas di
kotanya, yaitu Hangzhou Teacher’s College yang kini berganti nama menjadi
Universitas Normal Hangzhou (perguruan tinggi khusus Pendidikan).

Jack Ma berhasil masuk perguruan tinggi pada tahun 1984 saat dirinya
berumur 19 tahun dan lulus di tahun 1988. Jack Ma lulus dengan memegang gelar
sarjana Bahasa Inggris. Ia kemudian mengajar di Departemen Keguruan dan
Penelitian Bahasa Inggris Institut Elektro Hangzhou. Jack Ma mendapat gelar
sebagai salah satu dari 10 guru muda terbaik di jajaran universitas dan Lembaga
Pendidikan di Hangzhou. Ia mengajar Bahasa Inggris selama kurang lebih lima
tahun.

3.1.2 Awal mula Alibaba

Jack Ma yang merupakan seorang guru Bahasa Inggris memiliki keinginan


untuk menjalankan bisnisnya sendiri sebelum ia berusia 30 tahun. Berawal dari
apartemen kecil di Hangzhou tempat ia tinggal, Jack Ma Bersama beberapa orang
temannya mendirikan Alibaba. Jack Ma mengenal internet dari temannya yang
sesama guru Bahasa Inggris.

Pada tahun 1995 Jack Ma pergi ke Amerika Serikat, kemudian ia bertemu


dengan menantu dari temannya tersebut. Lantas pertemuan tersebut mengubah
hidup Jack Ma. Ia dikenalkan lebih lanjut tentang internet oleh menantu
temannya. Pada saat itu Jack Ma memutuskan untuk berhenti menjadi guru
Bahasa inggris dan mendirikan perusahaan sendiri. Saat kembali dari Amerika,
Jack Ma terpikirkan membangun bisnis dengan memanfaatnya kecanggihan
teknologi. Usaha pertamanya adalah China Pages.

China Pages adalah perusahaan internet semacam direktori daring


berbahasa Inggris tentang informasi mengenai China dan perusahaan-perusahaan
yang berada di China. Namun ia gagal membesarkan bisnisnya tersebut. Tidak
putus asa, Jack Ma kemudian mendirikan Alibaba.com. Dengan memanfaatkan
situasi yang pada saat itu pemerintah China mulai membuka diri pada penggunaan
internet. Jack Ma kemudian mengumpulkan 17 orang teman-temannya untuk
Kembali merencanakan bisnis di bidang internet.

10 Diantara ke 18 founder Alibaba, Jack Ma mempunyai kedudukan


sebagai excecutive chairman Alibaba. Alibaba adalah situs jual beli internet
berbasis B2B atau business to business (bisnis ke bisnis). Awal kehadiran
Alibaba, Ma melakukan banyak hal gila untuk mendapatkan iklan gratis demi
meningkatkan popularitas bisnisnya. Dia juga berkomitmen untuk mendidik
seluruh anak buahnya, agar menjadi karyawan yang tahan banting dan memiliki
etos kerja tinggi.

Kerja keras Jack Ma membuahkan hasil. Ia berhasil mengembangkan


bisnisnya melalui Taobao Marketplace di tahun 2003. Kemudian ia berhasil
mengembangkan Alipay, Alimama, dan Lynx. Jack Ma juga berhasil
mengeluarkan e-bay yang pada saat itu menguasai pasar di China.

3.2.3 Visi dan Misi Alibaba


a. Visi
Visi dari Alibaba Group adalah bukan untuk mengejar skala dan
kekuatan, dengan visi menjadi perusahaan baik yang berkarya selama 102
tahun, Alibaba berharap untuk terus bisa menyediakan layanan terbaik
bagi para mitranya.

b. Misi

Alibaba memiliki misi untuk memberikan kemudahan bagi seluruh


masyarakat dunia yang berbisnis di era digital. Kenyataannya, para pendiri
Alibaba memiliki tujuan mulia untuk membantu jalannya UMKM agar
senantiasa menjadi yang terdepan. Dengan kemajuan teknologi yang
semakin mutakhir, Alibaba Group bertekad untuk memberikan
kesempatan yang sama bagi para pelaku UKM

3.2 Perusahaan B : Sejarah Nokia

Merupakan sebuah perusahaan yang terbesar di Finlandia yang didirikan


oleh Fredrik Idestam pada tahun 1865. Perusahaan nokia ini dikenal atau
diketahui banyak orang dengan produk-produk telepon genggamnya. Namun pada
awalnya terutama di abad ke-20 nokia itu berfokus dalam Perusahaan Karet
Finlandia dan baru saja perusahaan itu memakai merek nokia. 

Perusahaan Karet Finlandia tersebut adalah Perusahaan penggilingan kayu


dan Perusahaan Kabel Finlandia, namun ditahun 1980-an nokia memperolah
jaringan telekomunikasi pemerintah, dan pada tahun 1981 nokia berhasil
meluncurkan produknya yang bernama Nordic Mobile Telephony (NMT).

Lalu pada tahun 1990-an nokia mengalami krisis namun pada CEO yang
baru memilih untuk berfokus pada telepon seluler dan jaringan, dan pada akhirnya
pada tahun 1991 muncul telepon GSM didunia dan di Finlandia. dan setelah
beberapa tahun memimpin sebagai produsen telepon genggam, hinggan pada
tahun 2007 ketika Apple mengeluarkan produk, nokia itu mulai meredup, pada
tahun 2013 microsoft mengakuisisi bisnis dari nokia.

Pada saat era digital sudah mulai berkembang ketika google menawarkan
android ke nokia, namun nokia berisikeras untuk bertahan di produk yang mereka
sudah buat, pada saat awal kemunculan blackberry nokia sudah mulai perlahan
tergerus oleh era digital hingga pada akhirnya ketika Samsung mengeluarkan
produk dengan andorid-nya serta Apple dengan Iphone-nya nokia sudah tertinggal
jauh oleh mereka. Hingga pada akhirnya nokia kalah bersaing dengan perusahaan
seluler genggam yang lainnya.

Emotional intelligence berkaitan dengan kasus perusahaan nokia dimana


seharusnya pemimpin nokia pada saat masa jaya-nya bisa menerima
perkembangan zaman yang dibawa oleh Android dan Apple, namun pemimpin
nokia tidak bergerak bisit untuk mengikuti zaman sehingga perlahan pelanggan
nokia mulai berpindah merek ke Android dan Apple yang mengakibatkan nokia
kehilangan masa jaya-nya diposisi puncak.

Andai saja nokia menerima perubahan yang terjadi dengan menggunakan


sistem android mungkin nokia pada saat ini akan bersaing ketat dengan Samsung
dan Apple sebagai pemegang pasar utama.
Sumber:

1. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kepemimpinan/
2. https://osf.io/s73mu/download
3. Buku Daras- Majamen dan Kepemimpinan dalam islam karya Abdul
Rasyid
4. https://www.kompasiana.com/viellyanaoctaviani/
60fe21a606310e4106442eb2/kepemimpinan-di-perusahaan-nokia-yang-
egois
5. https://ginee.com/id/insights/apa-itu-alibaba-group/
6. Artikel “Jack ma dalam membangun Alibaba group” , Dewi Tirtaningrum,
Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, juni 2021
7. Artikel “Analisis Gaya Kepemimpinan Jack Ma, Seorang Pekerja Keras Dari
Tiongkok”, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, juni 2021, Chessyca
Veranda
8. https://media.neliti.com/media/publications/53800-ID-analisis-gaya-
kepemimpinan-direktur-utam.pdf
9. Buku Pengantar Manajemen-Dr.H.Fachrurazi,S.Ag.,M.M dkk, Penerbit
cendikia muda
10.

Anda mungkin juga menyukai