Anda di halaman 1dari 11

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN DAN BERBAGAI ISU DALAM

KEPEMIMPINAN

Disusun oleh:

Irma Nur Lailiyah (20080314015)

Mega Kristina (20080314021)

Sayyidah Nafisah (20080314025)

Vivit Izumi Zahwa (20080314053)

Pendidikan Administrasi Perkantoran

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Hormat kami,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Pengertian Kepemimpinan.............................................................................................2
B. Teori-Teori Kepemimpinan...........................................................................................4
C. Ciri-Ciri Kepemimpinan yang Efektif..........................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................7
PENUTUP......................................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang


bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu
tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang
kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak
hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara
berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Sejarah timbulnya kepemimpinan,
sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling melindungi telah muncul
bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata
kehidupan sosial masyarakat atau kelompokkelompok manusia dalam rangka untuk
mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam
sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia
dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari
kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada
aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari
keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-
lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak
ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.
Dalam penyusunan makalah ini digunakan untuk mengangkat tema dengan tujuan
dapat membantu mengatasi masalah tentang kepemimpinan dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sosial di masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja pengertian kepemimpinan itu?
2. Apa saja teori-teori kepemimpinan itu?
3. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang efektif?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis merumuskan tujuan sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kepemimpinan
2. Untuk mengetahui teori-teori kepemimpinan
3. Untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang efektif

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah
seorang di antara mereka “mengajak” teman-temannya untuk melakukan sesuatu
(Apakah: nonton film, bermain sepak bola, dan lain-lain). Pada pengertian yang
sederhana orang tersebut telah melakukan “kegiatan memimpin”, karena ada unsur
“mengajak” dan mengkoordinasi, ada teman dan ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi,
dalam merumuskan batasan atau definisi kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal
yang mudah dan banyak definisi yang dikemukakan para ahli tentang kepemimpinan
yang tentu saja menurut sudut pandangnya masing-masing. Beberapa definisi yang
dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1) Koontz dan O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi
sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih
tujuan kelompoknya.
2) Wexley dan Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain
untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku
mereka.
3) Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk
bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
4) Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara
mempengaruhi orang atau sekelompok orang.

Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang dilihat
oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan bersama.

Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut:

1) Fiedler (1967), kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara


individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap
kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.
2) John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi
orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki.
3) Davis (1977), mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak
orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat.
4) Ott (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi
yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya
perilaku orang lain.
5) Locke et.al. (1991), mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk
orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama. Dari kelima
definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan,
kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan
mempengaruhi orang lain.

Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau sudut
pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:

a. Unsur-unsur yang mendasari


Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang dikemukakan
di atas, adalah:
1) Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).

2
2) Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau
kelompok.
3) Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Sifat dasar kepemimpinan


Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak,
dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok,
yaitu:
1) Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia
mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang
berlainan.
2) Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.
3) Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat
mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus
menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi. Pendapat lain, menyatakan
bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur pokok yang mendasarinya,
yaitu :
1. Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial (sosial
perception).
2. Kemampuan berpikir abstrak (abilitiy in abstrakct thinking).
3. Memiliki kestabilan emosi (emosional stability).

Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat dikategorikan


kepemimpinan menjadi 3 [tiga] elemen dasar, yaitu:

1) Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi [relation consept], artinya


kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada
pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam defines Locke, tersirat premis
bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana membangkitkan
inspirasi dan berelasi dengan para pengikut mereka.

2) Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan lebih dari


sekedar menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja, karena dipandang tidak
cukup memadai untuk membuat seseorang menjadi pemimpin, artinya seorang
pemimpin harus melakukan sesuatu. Maka menurut Burns (1978), bahwa untuk
menjadi pemimpin seseorang harus dapat mengembangkan motivasi pengikut
secara terus menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi responsif.

3) Kepemimpinan berarti mempengaruhi orang-orang lain untuk mengambil


tindakan, artinya seorang pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya
dengan berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi,
menciptakan model (menjadi teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan
hukuman, restrukrisasi organisasi, dan mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan
demikian, seorang pemimpin dapat dipandang efektif apabila dapat membujuk
para pengikutnya untuk meninggalkan kepentingan pribadi mereka demi
keberhasilan organisasi

Dari definisi-definisi di atas, paling tidak dapat ditarik kesimpulan yang


sama, yaitu masalah kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi
interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai
tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin
dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya
dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin
harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau

3
masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan
kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.

B. Teori-Teori Kepemimpinan

1. Teori Orang Hebat (Great-Man Theory)


Pernyataan bahwa seorang pemimpin yang hebat adalah mereka yang memang
terlahir sebagai pemimpin hebat, bukan mereka yang dibentuk menjadi pemimpin
hebat. Pernyataan ini menggunakan “Teori Orang Hebat atau Great-Man Theory”,
yang mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam pencarian sifat-sifat umum
terhadap kepemimpinan membawa mereka kepada kesimpulan bahwa pemimpin yang
hebat adalah orang-orang hebat yang dilahirkan ke dunia, bukan orang-orang hebat
yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.
Pada tahun 1847, Thomas Carlyle menyatakan bahwa sejarah adalah sesuatu yang
universal, sejarah merupakan apa yang telah dicapai manusia di dunia ini dan sejarah
berada di dasar orang-orang hebat yang telah bekerja keras di dunia. Dalam
pernyataannya ini, Carlyle setuju bahwa pemimpin hebat adalah mereka yang sudah
diberkahi potensi heroik, kecerdasan dan mental yang lebih kuat dari Tuhan.
Akan tetapi, teori kepemimpinan ini sempat terbantahkan setelah manusia melihat
peristiwa kehebatan Adolf Hitler. Hitler bukanlah seorang pemimpin yang sudah
kentara jiwa kepemimpinannya dia kecil. Hitler harus memiliki banyak cobaan dalam
hidupnya, penolakan, pengasingan dan semacamnya. Sampai akhirnya dia bisa
menjadi seorang pemimpin besar bagi rakyat Jerman, itu semua hasil pembentukan
karakter kepemimpinannya, bukan anugerah langsung dari Tuhan.

2. Teori Sifat (Trait Theory)


Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa setiap
pemimpin memiliki mental, fisik dan kepribadian tertentu yang sangat berbeda
dengan mereka yang bukan pemimpin. Tidak seperti teori kepemimpinan yang
sebelumnya, yaitu Teori Great-Man, yang mana banyak para ahli berpendapat
seorang pemimpin adalah mereka yang terlahir dengan genetik kepemimpinan di
dalam dirinya masing-masing, sehingga semua karakteristik kepemimpinan sudah
melekat semenjak lahir. Nah, teori sifat atau trait theory ini mengabaikan faktor
genetik kepemimpinan tersebut. Tidak hanya itu, teori sifat ini juga tidak begitu yakin
bahwa seorang pemimpin dapat dibentuk atau dilatih.
Seorang ahli bernama Jenkins mengidentifikasikan sifat-sifat kepemimpinan dari
teori ini. Beberapa sifat yang secara garis keturunan menurun kepada orang tersebut
seperti, kecerdasan, tinggi badan, ketampanan dan kecantikan (daya tarik),
kepribadian dan juga karisma. Bahkan, seorang filsuf terkenal bernama Max Weber
mengatakan bahwa karisma adalah suatu kekuatan revolusioner terbesar yang mampu
mengajak orang lain untuk melakukan pengabdian dan mengikuti arahan pemimpin
berkarismatik tersebut.

3. Teori Gaya dan Perilaku (Style and Behavior Theory).


Dalam teori gaya dan perilaku ini, kita bisa melihat bahwa kesuksesan dan
keberhasilan yang diraih oleh seorang pemimpin semuanya tergantung dengan
perilaku, sikap, dan karakteristik yang dirinya miliki. Dengan kata lain, keberhasilan
kepemimpinan tergantung pada sikap dan perilaku pemimpin dalam memenuhi
fungsi-fungsi kepemimpinannya. Misalnya, kita perlu melihat bagaimana cara
seorang pemimpin mengambil keputusan dengan tepat, bagaimana cara seorang
pemimpin memotivasi karyawannya, bagaimana cara pemimpin tersebut memberikan
perintah atau instruksi, berkomunikasi dengan sesama pemimpin maupun dengan
seluruh anggota timnya.

4
4. Teori Kepemimpinan Situasional (Situational Theories)
Teori Kepemimpinan Situasional ini merekomendasikan kepada kita bahwa tidak
ada gaya kepemimpinan yang paling tepat dalam kehidupan ini. Dalam hal ini, gaya
kepemimpinan yang perlu kita terapkan tergantung dengan suatu keadaan tertentu.
Lantas, situasi seperti apa yang dimaksud dalam teori ini? Teori Kepemimpinan
Situasional menyampaikan kepada kita bahwa gaya kepemimpinan yang tepat itu
bergantung pada faktor-faktor tertentu seperti, kualitas dan situasi para pengikut kita
(anggota tim).
Teori kepemimpinan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 yang
mengungkapkan bahwa tidak ada cara yang paling tepat untuk memimpin, yang ada
hanyalah para pemimpin harus mampu beradaptasi dengan segala situasi dan
mengubah gaya kepemimpinan berdasarkan situasi yang dirinya hadapi.
Jadi, setiap gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, karena
semuanya tergantung dari tingkat kesiapan para pengikut atau anggota timnya.

C. Ciri-Ciri Kepemimpinan yang Efektif

Secara sederhana, pemimpin yang efektif adalah mereka yang memiliki


kemampuan untuk mencapai visi, mempengaruhi orang lain, membangun tim yang solid
dan mencapai target awal secara sempurna dengan cara-cara yang efektif, mendidik,
memotivasi, mengembangkan sampai dengan memutuskan hubungan kerja.

Seorang pemimpin tidak dilahirkan, meskipun sejarah menunjukkan beberapa


pemimpin muncul dalam situasi tertentu. Yang jelas kebanyakan pemimpin itu dibentuk
dan dibina. Dimana kepemimpinan adalah skillset yang dapat dipelajari. Jika kita seorang
pemimpin, orang-orang cenderung untuk mengamati apa yang kita lakukan sehingga
mereka itu tahu siapa kita sebenarnya.

Pemimpin yang mengutamakan dirinya sendiri tidak efektif karena mereka yang
dipimpin itu hanya mematuhi dan menjalankan apa yang menjadi kewajiban mereka
sebagai karyawan dan melakukan apa yang diperintahkan pemimpin.

Pada umumnya, manusia bekerja dengan baik kalau berada dalam lingkungan
kerja yang tepat dimana mereka merasa dipercaya dan terbedakan dalam mengembankan
tugas dan tanggung jawabnya. Menjadi tugas pemimpin untuk menciptakan suasana kerja
yang bersifat saling mempercayai.

Jadi, kepemimpinan yang baik itu adalah ketika pemimpin itu sendiri mampu
mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan tanpa paksaan melainkan
menggunakan pendekatan seperti motivasi, berupa pennghargaan, uang atau gaji bahkan
promosi jabatan.

Ada beberapa ciri yang bisa kita lihat dengan mudah pada mereka yang memiliki
karakter sebagai pemimpin yang efektif. Tidak semua orang memiliki ciri ini, namun
semua orang bisa mengusahakan dirinya untuk memiliki ciri-ciri tersebut. Ciri-ciri
tersebut, yaitu:

1. Memiliki visi dan misi yang jelas


Ciri pertama yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang efektif adalah memiliki visi
dan misi yang jelas. Tentu saja visi dan misi yang mereka miliki memang
dipengaruhi oleh kepentingan umum dari orang-orang yang dipimpin oleh sosok
tersebut.
Mereka sangat konsisten dalam memegang visi dan misi tersebut serta konsisten
dalam mewujudkannya. Tentu saja dalam mewujudkannya ini dia tidak melakukan

5
sendiri, tapi berusaha untuk memaksimalkan potensi orang-orang yang
mengikutinya.

2. Memiliki kemampuan untuk menginspirasi orang-orang di sekitarnya


Ciri pemimpin efektif selanjutnya adalah memiliki kemampuan untuk
menginspirasi. Apa yang mereka pikirkan di dalam kesehariannya selalu terlihat
positif oleh orang lain. Dengan kemampuannya ini dia bisa memberikan dampak
positif juga bagi orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Dengan memiliki karakter pemimpin yang efektif, keberadaannya akan membuat
orang yang mengikuti menjadi jauh lebih bersemangat dan memiliki visi misi baru.
Bahkan visi dan misinya ini hanya dilakukan demi kepentingan bersama, bukan
untuk kepentingannya sendiri.

3. Berani untuk menanggung beban


Menjadi seorang pemimpin, sudah tentu mereka berani untuk menanggung beban
orang-orang yang mengikutinya. Ini juga alasan kenapa banyak sekali orang yang
berperan sebagai pemimpin yang efektif terlihat sangat menonjol dibandingkan
dengan orang lain.
Mereka biasanya memiliki pandangan yang jauh dan luas serta tidak pernah
memikirkan kepentingan pribadinya di atas kepentingan bersama. Terlebih kalau
visi dan misi sudah ditentukan sejak perjalanan awal.
Keberaniannya untuk menanggung beban inilah yang kemudian membawanya ke
titik puncak kepemimpinan dan mendapatkan kepercayaan dari orang-orang yang
berada di sekelilingnya. Karena itu tidak semua orang memiliki kemampuan untuk
menjadi pemimpin efektif.

4. Memiliki kemampuan adaptasi yang baik


Ciri lain dari seorang pemimpin yang efektif adalah memiliki kemampuan
adaptasi yang baik dalam berbagai kondisi. Jadi mereka bisa melakukan pendekatan
dengan berbagai cara terhadap orang-orang di sekelilingnya.
Tidak hanya itu saja, dengan kemampuannya ini akan ada banyak sekali orang
yang menaruh kepercayaan. Dengan ini visi dan misi serta target awal yang sudah
ditentukan akan bisa dicapai dengan cara yang lebih mudah atau efektif karena
melibatkan banyak orang sesuai kapasitasnya masing-masing.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau


kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
Seorang pemimpin g kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang
pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.

B. Saran

Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat
tentang pentingnya kepemimpinan yang efektif bagi setiap insan dan diharapkan dapat
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kehidupan bermasyarakat dan
bersosialisasi dapat berjalan dengan baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studilmu.com/blogs/details/apa-saja-teori-kepemimpinan-yang-penting-untuk-kita-
ketahui

https://www.slideshare.net/defiranita/kepemimpinan-efektif

https://bettermind.id/pemimpin-efektif/

Anda mungkin juga menyukai