Di Susun Oleh :
SHANIA ELKANA TUMILAAR (16061080)
KELAS C, SEMESTER VIII
Shania Tumilaar
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan mulai berkembang bersamaan
dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang
Kepemimpinan. Hal ini terlihat dari banyaknya literature yang mengkaji tentang
kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak
hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara
berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.
Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama
dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradaban manusia.
Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-
kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan
binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut,
terjadi kerjasaman antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang
ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat
dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya
seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai,
mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus
memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena memimpin sebagai ujung tombak
kelompok.
Dalam setiap organisasi atau negara harus memiliki pemimpin agar berjalan dengan
baik. Tanpa adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan
semua elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin
tidak begitu saja dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki
olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang
sangat urgent diperhatikan.
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan
strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka penyusun mencoba menguraikan
materi kepemimpinan dalam makalah ini.
B. Tujuan Penulisan
Supaya mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang sebuah
kemimpinan dan jenis-jenis kepemimpinan dengan memberikan sebuah contoh yaitu
kepemimpinan seorang Ir. Soekarno, dengan tujuan mengetahui sejarah dan
perjuangannya hingga saat ini menjadi salah satu pemimpin yang dikagumi dunia.
C. Rumusan Masalah
Dalam bahasan kepemimpinan ini timbul beberapa permasalahan di bawah ini :
a. Apa saja Definisi Kepemimpinan?
b. Tipe-tipe Kepemimpinan?
c. Seperti apa Biografi dari Ir. Soekarno?
d. Bagaimana Gaya Kepemimpinan Ir. Soekarno?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi. Menurut
Stogdi dalam Dr. M. Sobry Sutikno (2014:15), “Terdapat hampir sama banyaknya
definisi tentang kepemimpinan dengan jumlah orang yang telah mencoba
mendefinisikannya.” Stogdill menyatakan bahwa, “Kepemimpinan sebagai konsep
manajemen dapat dirumuskan dalam berbagai macam definisi tergantung dari mana titik
tolak pemikirannya.” Beberapa pengertian kepemimpinan menurut pendapat para ahli,
menurut Achmad Sanusi dan M. Sobry Sutikno (2014:15) adalah berikut ini:
• “Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama” (Rauch & Behling).
• “Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras
dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok” (George P. Terry).
• “Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam
mencapai tujuan umum” ( H. Koontz dan C. Donnell).
• “Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama
guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan” (Ordway Tead).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah
kemampuan untuk menpengaruhi dan menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang – orang yang
dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang
yang memimpinnya.
B. Tipe-tipe Kepemimpinan
Dalam upaya menggerakkan dan memotivasi orang lain agar melakukan tindakan –
tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan, seorang pemimpin memiliki beberapa tipe
(bentuk) kepemimpinan. Tipe kepemimpinan sering disebut perilaku kepemimpinan atau
gaya kepemimpinan. Berikut adalah tipe – tipe kepemimpinan yang luas dan dikenal dan
diakui keberadaannya:
1. Tipe Otokratik
Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak
pribadinya (pemimpin), sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain
dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin yang
tergolong otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang
sebagai karakteristik yang negatif. Menurut Hadari Nawawi dalam Sutikno
(2014:36), “Pemimpin otoriter senang mempergunakan ungkapan dalam
kehidupan sehari – hari dengan mengatakan: “kantor saya” atau “pegawai saya”
dan lain – lain seolah – olah organisasi atau anggota merupakan miliknya.”
Ungkapan yang menyatakan milik itu merupakan manifestasi dari sikap berkuasa.
Jadi, seorang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin yang:
- Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
- Menganggap bawahan sebagai alat semata – mata
- Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
- Terlalu tergantung kepada kekuasan formilnya
- Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Kendali Bebas (Laissez-Faire)
Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan
otokratik. Dalam tipe ini sang pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang
pasif dan seringkali menghindar diri dari tanggung jawab. Seorang pemimpin
kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi
berjalan menurut temponya sendiri. Sifat kepemimpinan pada tipe kendali bebas
seolah – olah tidak tampak. Kepemimpinannya dijalankan dengan memberikan
kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan
melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing – masing, baik
perseorangan maupun kelompok – kelompok kecil. Disini seorang pemimpin
mempunyai keyakinan bahwa dengan memberikan kebebasan yang seluas –
luasnya terhadap bawahan maka semua usahanya akan cepat berhasil.
3. Tipe Demokratik
Yang dimaksud dengan tipe demokratik adalah tipe pemimpin yang
demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara demokratis. Tipe
kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai
saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah
untuk mencapai kata sepakat. Untuk mencapai keefektifan organisasi, penerapan
beberapa tipe kepemimpinan di atas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan.
Inilah yang dimaksud dengan kepemimpinan situasional. Untuk dapat
mengembangkan tipe kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga
kemampuan khusus yakni :
- Kemampuan analitis, kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi
bawahan dalam melaksanakan tugas
- Kemampuan untuk fleksibel, kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan
yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi
- Kemampuan berkomunikasi, kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan
tentang perubahan gaya kepemimpinan yang diterapkan.
4. Delegatif
Para pemimpin yang menerapkan tipe kepemimpinan delegatif
memberikan wewenang bagi anggotanya untuk mengambil keputusan. Tipe
kepemimpinan ini sangat berguna bila dijalankan oleh orang-orang
berpengalaman. Meski begitu, tipe kepemimpinan delegatif jarang diterapkan
karena lebih banyak kelemahannya. Kelemahan tersebut di antaranya motivasi
yang rendah, kecenderungan anggota untuk saling menyalahkan, dan kurangnya
produktivitas.
5. Transformasional
Berbeda dengan tipe lainnya, tipe kepemimpinan transformasional
berfokus pada perubahan dalam organisasi, kelompok, dan unsur lain yang terlibat
di dalamnya. Sang pemimpin mampu memotivasi kelompok dan mengarahkannya
pada perubahan yang baik. Para pemimpin transformasional biasanya cerdas,
enerjik, dan penuh semangat. Mereka mendorong orang-orang yang dipimpinnya
untuk melakukan beragam hal di luar target awal sehingga pencapaian yang
dihasilkan juga tinggi.
6. Transaksional
Tipe kepemimpinan transaksional berfokus pada status pemimpin dan
orang-orang yang dipimpinnya. Terdapat garis komando jelas yang harus dipatuhi
sehingga semua orang memahami perannya masing-masing. Sebagai gantinya,
para pemimpin memberikan reward bagi anggota kelompok yang memiliki
performa baik. Kekurangannya adalah tidak adanya ruang untuk berkreasi dan
berpikir di luar tatanan yang telah ada.
7. Situasional
Ini merupakan tipe kepemimpinan yang unik, sebab para pemimpin
bertindak berdasarkan lingkungan kerja dan orang yang dihadapi. Teorinya
mengatakan bahwa seorang pemimpin bisa berfungsi dengan optimal bila
perannya sesuai dengan situasi kerja.
Ada empat cara yang dilakukan dalam tipe kepemimpinan situasional. Di
antaranya:
Mengarahkan langsung (directing): pemimpin memberikan seluruh instruksi
secara spesifik.
Melatih (coaching): pemimpin memberikan sebagian besar instruksi disertai
sedikit dorongan.
Mendukung (supporting): pemimpin memberikan sebagia kecil instruksi,
tapi banyak menawarkan bantuan.
Delegasi (delegating): pemimpin tidak lagi memberikan instruksi maupun
bantuan karena anggota kelompoknya telah mampu melakukan tugas
tersebut.
8. Karismatik
Pada tipe kepribadian karismatik, pemimpinnya adalah para sosok yang
memiliki kepribadian kuat. Ini merupakan sumber kekuatan yang membuat
banyak orang menghargai nilai yang mereka anut. Para pemimpin karismatik
tidak sekadar terkenal karena posisi atau kepemilikan terhadap suatu hal. Mereka
mampu mengubah arah pandang pengikutnya yang sudah mengakar menjadi
suatu hal yang lebih baik lagi.
Beberapa orang mungkin tidak bisa memimpin dengan optimal saat dihadapkan
dengan anggota yang terlalu aktif dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, orang-orang
tertentu bisa saja menjadi pasif saat dipimpin oleh seorang bos yang otoriter. Tipe-tipe
kepemimpinan ada untuk menyesuaikan perbedaan tersebut. Dengan berbagai tipe yang ada,
setiap pemimpin maupun anggota kelompok dapat berfungsi optimal guna mencapai tujuan
bersama.
Ciri dan Perilaku : Ciri dan perilaku merupakan penentu penting dari kepemimpinan
karismatik. Para pemimpin karismatik akan lebih besar kemungkinannya memiliki kebutuhan
yang kuat akan kekuasaan, keyakinan diri yang tinnggi dan pendirian yang kuat dalam
keyakinan dan idealism mereka sendiri. Perilaku kepemimpinan dan perilaku dari pengikut
antara lain (Yukl, 2005:294):
A. Kesimpulan
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan
strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya, seperti contohnya Ir. Soekarno.
Sebagai pemimpin, Ir.Soekarno adalah pemimpin yang memiliki berbagai
kelebihan di beberapa bidang. Sehingga ia menjadi seorang pemimpin yang sangat
disegani.
B. Saran
Sebagai seorang pemimpin yang menginginkan kemajuan bagi Negara dan rakyat
yangdipimpinnya, hendaknya seorang pemimpin harus memiliki Pengetahuan umum
yang luas,Kemampuan, Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, Kemampuan Analitik,
Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, Keterampilan Mendidik, Kemampuan
Menentukan Prioritas, Naluri yang Tepat, Keteladanan, Menjadi Pendengar yang Baik,
Ketegasan dan keberanian, sertaorientasi masa depan. Semuanya itu akan sangat
diperlukan oleh seorang calon pemimpinsebagai persiapan mental yang menjadi saat
sekarang, belajar dari masa lalu dan rencana dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sanusi & M. Sobry Sutikno. 2008. Kepemimpinan Sekarang dan Masa Depan.
Bandung: Prospect.
Kartini, Kartono. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. RajaGrafindo. Persada
Sutikno, sobry M. 2014. Pemimpin dan Gaya Kepemimpinan, Edisi Pertama Lombok :
Holistica.
Permadi. 1996. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.
Rauch, C.F., & Behling, O. 1984. Functionalism : Basis for alternate approach to the study of
leadership. New York: Pergamon Press.
Situmorang, Johar. (2015). BUNG KARNO Biografi Putra Sang Fajar. Yogyakarta: Penerbit
Ar-Ruzz Media