Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEPERAWATAN

MAKALAH GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT

Di Susun Oleh :
SHANIA ELKANA TUMILAAR (16061080)
KELAS C, SEMESTER VIII

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVRSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan karena berkat tuntunan dari pada-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah pribadi tentang “GAYA KEPEMIMPINAN
TOKOH MASYARAKAT” . Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang elah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi terhadap pembaca.

Manado, 20 Februari 2016

Shania Tumilaar
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................


DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I ..............................................................................................................................
PENDAHULUAN ..........................................................................................................
A. Latar Belakang. ................................................................................................
B. Tujuan Penulisan. .............................................................................................
C. Rumusan Masalah. ...........................................................................................
BAB II.............................................................................................................................
PEMBAHASAN .............................................................................................................
A. Definisi Kepemimpinan.....................................................................................
B. Tipe-tipe Kepemimpinan..................................................................................
C. Biografi Ir. Soekarno dan Gaya Kepemimpinan Ir. Soekarno..........................
BAB III ...........................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan mulai berkembang bersamaan
dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang
Kepemimpinan. Hal ini terlihat dari banyaknya literature yang mengkaji tentang
kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak
hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara
berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.
Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama
dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradaban manusia.
Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-
kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan
binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut,
terjadi kerjasaman antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang
ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat
dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya
seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai,
mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus
memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena memimpin sebagai ujung tombak
kelompok.
Dalam setiap organisasi atau negara harus memiliki pemimpin agar berjalan dengan
baik. Tanpa adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan
semua elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin
tidak begitu saja dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki
olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang
sangat urgent diperhatikan.
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan
strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka penyusun mencoba menguraikan
materi kepemimpinan dalam makalah ini.

B. Tujuan Penulisan
Supaya mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang sebuah
kemimpinan dan jenis-jenis kepemimpinan dengan memberikan sebuah contoh yaitu
kepemimpinan seorang Ir. Soekarno, dengan tujuan mengetahui sejarah dan
perjuangannya hingga saat ini menjadi salah satu pemimpin yang dikagumi dunia.

C. Rumusan Masalah
Dalam bahasan kepemimpinan ini timbul beberapa permasalahan di bawah ini :
a. Apa saja Definisi Kepemimpinan?
b. Tipe-tipe Kepemimpinan?
c. Seperti apa Biografi dari Ir. Soekarno?
d. Bagaimana Gaya Kepemimpinan Ir. Soekarno?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi. Menurut
Stogdi dalam Dr. M. Sobry Sutikno (2014:15), “Terdapat hampir sama banyaknya
definisi tentang kepemimpinan dengan jumlah orang yang telah mencoba
mendefinisikannya.” Stogdill menyatakan bahwa, “Kepemimpinan sebagai konsep
manajemen dapat dirumuskan dalam berbagai macam definisi tergantung dari mana titik
tolak pemikirannya.” Beberapa pengertian kepemimpinan menurut pendapat para ahli,
menurut Achmad Sanusi dan M. Sobry Sutikno (2014:15) adalah berikut ini:
• “Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama” (Rauch & Behling).
• “Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras
dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok” (George P. Terry).
• “Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam
mencapai tujuan umum” ( H. Koontz dan C. Donnell).
• “Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama
guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan” (Ordway Tead).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah
kemampuan untuk menpengaruhi dan menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang – orang yang
dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang
yang memimpinnya.
B. Tipe-tipe Kepemimpinan
Dalam upaya menggerakkan dan memotivasi orang lain agar melakukan tindakan –
tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan, seorang pemimpin memiliki beberapa tipe
(bentuk) kepemimpinan. Tipe kepemimpinan sering disebut perilaku kepemimpinan atau
gaya kepemimpinan. Berikut adalah tipe – tipe kepemimpinan yang luas dan dikenal dan
diakui keberadaannya:
1. Tipe Otokratik
Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak
pribadinya (pemimpin), sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain
dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin yang
tergolong otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang
sebagai karakteristik yang negatif. Menurut Hadari Nawawi dalam Sutikno
(2014:36), “Pemimpin otoriter senang mempergunakan ungkapan dalam
kehidupan sehari – hari dengan mengatakan: “kantor saya” atau “pegawai saya”
dan lain – lain seolah – olah organisasi atau anggota merupakan miliknya.”
Ungkapan yang menyatakan milik itu merupakan manifestasi dari sikap berkuasa.
Jadi, seorang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin yang:
- Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
- Menganggap bawahan sebagai alat semata – mata
- Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
- Terlalu tergantung kepada kekuasan formilnya
- Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Kendali Bebas (Laissez-Faire)
Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan
otokratik. Dalam tipe ini sang pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang
pasif dan seringkali menghindar diri dari tanggung jawab. Seorang pemimpin
kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi
berjalan menurut temponya sendiri. Sifat kepemimpinan pada tipe kendali bebas
seolah – olah tidak tampak. Kepemimpinannya dijalankan dengan memberikan
kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan
melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing – masing, baik
perseorangan maupun kelompok – kelompok kecil. Disini seorang pemimpin
mempunyai keyakinan bahwa dengan memberikan kebebasan yang seluas –
luasnya terhadap bawahan maka semua usahanya akan cepat berhasil.
3. Tipe Demokratik
Yang dimaksud dengan tipe demokratik adalah tipe pemimpin yang
demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara demokratis. Tipe
kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai
saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah
untuk mencapai kata sepakat. Untuk mencapai keefektifan organisasi, penerapan
beberapa tipe kepemimpinan di atas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan.
Inilah yang dimaksud dengan kepemimpinan situasional. Untuk dapat
mengembangkan tipe kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga
kemampuan khusus yakni :
- Kemampuan analitis, kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi
bawahan dalam melaksanakan tugas
- Kemampuan untuk fleksibel, kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan
yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi
- Kemampuan berkomunikasi, kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan
tentang perubahan gaya kepemimpinan yang diterapkan.
4. Delegatif
Para pemimpin yang menerapkan tipe kepemimpinan delegatif
memberikan wewenang bagi anggotanya untuk mengambil keputusan. Tipe
kepemimpinan ini sangat berguna bila dijalankan oleh orang-orang
berpengalaman. Meski begitu, tipe kepemimpinan delegatif jarang diterapkan
karena lebih banyak kelemahannya. Kelemahan tersebut di antaranya motivasi
yang rendah, kecenderungan anggota untuk saling menyalahkan, dan kurangnya
produktivitas.
5. Transformasional
Berbeda dengan tipe lainnya, tipe kepemimpinan transformasional
berfokus pada perubahan dalam organisasi, kelompok, dan unsur lain yang terlibat
di dalamnya. Sang pemimpin mampu memotivasi kelompok dan mengarahkannya
pada perubahan yang baik. Para pemimpin transformasional biasanya cerdas,
enerjik, dan penuh semangat. Mereka mendorong orang-orang yang dipimpinnya
untuk melakukan beragam hal di luar target awal sehingga pencapaian yang
dihasilkan juga tinggi.
6. Transaksional
Tipe kepemimpinan transaksional berfokus pada status pemimpin dan
orang-orang yang dipimpinnya. Terdapat garis komando jelas yang harus dipatuhi
sehingga semua orang memahami perannya masing-masing. Sebagai gantinya,
para pemimpin memberikan reward bagi anggota kelompok yang memiliki
performa baik. Kekurangannya adalah tidak adanya ruang untuk berkreasi dan
berpikir di luar tatanan yang telah ada.
7. Situasional
Ini merupakan tipe kepemimpinan yang unik, sebab para pemimpin
bertindak berdasarkan lingkungan kerja dan orang yang dihadapi. Teorinya
mengatakan bahwa seorang pemimpin bisa berfungsi dengan optimal bila
perannya sesuai dengan situasi kerja.
Ada empat cara yang dilakukan dalam tipe kepemimpinan situasional. Di
antaranya:
 Mengarahkan langsung (directing): pemimpin memberikan seluruh instruksi
secara spesifik.
 Melatih (coaching): pemimpin memberikan sebagian besar instruksi disertai
sedikit dorongan.
 Mendukung (supporting): pemimpin memberikan sebagia kecil instruksi,
tapi banyak menawarkan bantuan.
 Delegasi (delegating): pemimpin tidak lagi memberikan instruksi maupun
bantuan karena anggota kelompoknya telah mampu melakukan tugas
tersebut.
8. Karismatik
Pada tipe kepribadian karismatik, pemimpinnya adalah para sosok yang
memiliki kepribadian kuat. Ini merupakan sumber kekuatan yang membuat
banyak orang menghargai nilai yang mereka anut. Para pemimpin karismatik
tidak sekadar terkenal karena posisi atau kepemilikan terhadap suatu hal. Mereka
mampu mengubah arah pandang pengikutnya yang sudah mengakar menjadi
suatu hal yang lebih baik lagi.
Beberapa orang mungkin tidak bisa memimpin dengan optimal saat dihadapkan
dengan anggota yang terlalu aktif dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, orang-orang
tertentu bisa saja menjadi pasif saat dipimpin oleh seorang bos yang otoriter. Tipe-tipe
kepemimpinan ada untuk menyesuaikan perbedaan tersebut. Dengan berbagai tipe yang ada,
setiap pemimpin maupun anggota kelompok dapat berfungsi optimal guna mencapai tujuan
bersama.

C. Biografi Ir. Soekarno dan Gaya Kepemimpinan Ir. Soekarno


Bung Karno adalah nama populer dari Soekarno. Lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar,
Jawa Timur. Ketika Soekarno kecil, ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang
berada di Blitar. Ia tinggal bersama dengan kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di
Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno bahkan sempat mengenyam sekolah disana walau
tidak sampai selesai, karena harus ikut bersama dengan orang tuanya yang pada waktu itu
pindah ke Mojokerto. Di Mojokerto, Soekarno kemudian disekolahkan di Eerste Inlandse
School dimana ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Akan tetapi kemudian ia
dipindahkan pada tahun 1911 ke ELS yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk
di HBS yang ada di Surabaya. Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno
kemudian tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang
merupakan sahabat dari ayah Soekarno. Darisanalah Soekarno kenal dengan dunia
perjuangan yang membuatnya menjadi pejuang sejati.
Momen Bersejarah 17 Agustus 1945 : Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan
Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang
dimana pada tanggal ini juga diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia yang juga
membuat Soekarno diangkat menjadi presiden pertama Indonesia. Dalam biografi Soekarno,
ia berhasil membentuk pancasila dengan timnya sebagai dasar negara Indonesia.
Dengan proklamasi kemerdekaan ini juga membuat kawannya Mohammad Hatta
dinobatkan sebagai wakil presiden pertama Indonesia mendampingi Soekarno. Diluar
sosoknya sebagai Bapak Bangsa Indonesia, tidak banyak orang yang tahu jika Soekarno
pernah menikah sebanyak sembilan kali. Kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Soekarno
melalui penuturan orang – rang yang dekat dengannya membuat wanita cantik terkesima dan
kemudian dijadikan istri Soekarno. Beliau tertarik dengan wanita sederhana dan sopan. Salah
satu istrinya Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang
berpenampilan seksi. Beliau menjawab bahwa wanita yang penampilannya sopan dan
sederhana lebih menarik dan lebih ia sukai. Menurut Soekarno kecantikan seorang wanita
terlihat dari keaslian, tutur bahasanya, sikapnya dan kesederhanaan yang terpancar dari
dalam dirinya.
Ir. Soekarno merupakan Presiden Pertama sekaligus sebagai tokoh Proklamator yang
dapat membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia yang dikenal dengan nama
Bung Karno. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, bertempramen
meledak-ledak, tidak jarang lembut dan menyukai keindahan. Gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari
negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era
tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang
kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru.
Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi
pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas
ketergantungan dari negara-negara Barat (Amerika dan Eropa).

Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang


menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya.
Namun berdasarkan perjalanan sejarah kepemimpinannya, ciri kepemimpinan yang demikian
ternyata mengarah pada figur sentral dan kultus individu. Menjelang akhir kepemimpinannya
terjadi tindakan politik yang sangat bertentangan dengan UUD 1945, yaitu mengangkat
Ketua MPR (S) juga.
Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama,
baik di dalam negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina,
Vietnam, dan lain-lainnya. Tokoh-tokoh nasionalis anti-kolonialisme seperti inilah pencipta
Asia pasca-kolonial. Dalam perjuangannya, mereka harus memiliki visi kemasyarakatan dan
visi tentang negara merdeka. Ini khususnya ada dalam dasawarsa l920-an dan 1930-an pada
masa kolonialisme kelihatan kokoh secara alamiah dan legal di dunia. Prinsip politik
mempersatukan elite gaya Soekarno adalah "alle leden van de familie aan een eet-tafel"
(semua anggota keluarga duduk bersama di satu meja makan). Dia memperhatikan asal-usul
daerah, suku, golongan, dan juga partai.

Berikut adalah kelemahan dan kelebihan kepemimpinan presiden soekarno :


Kelemahan
a. Perekonomian berjalan tidak mulus disebabkan ketidakstabilan politik dalam negeri yang
dicerminkan oleh beberapa pemberontakan di sejumlah wilayah.
b. Kondisi perekonomian Indonesia di orde lama hampir mengalami stagflasi selama 1965 –
1966 dengan PDB hanya 0,5 persen dan 0,6 persen
c. Kehancuran ekonomi Indonesia menjelang akhir periode orde lama juga di dorong oleh
hiperinflasi yang pada tahun 1966 mencapai 650%.
d. Sistem perekonomian terpengaruh haluan komunis meskipun indonesia berdasrkan
haluan pancasila
Kelebihan
a. Melakukan kebijakan ekonomi yang di anggap penting dengan mereformasi moneter
melalui devaluasi mata uang nasional yang saat itu masih gulden dan pemotongan uang
sebesar 50 % atas semua uang yang beredar pada kabinet natsi.
b. Berani menentang kapitalisme yang di anut perusahaan-perusahaan peninggalan belanda
c. Menasionalisasi/ mengambil alih perusahaan-perusahaan asing termasuk perusahaan
belanda.
Definisi Pemimpin Karismatik : Pada tipe kepribadian karismatik, pemimpinnya
adalah para sosok yang memiliki kepribadian kuat. Ini merupakan sumber kekuatan yang
membuat banyak orang menghargai nilai yang mereka anut. Para pemimpin karismatik tidak
sekadar terkenal karena posisi atau kepemilikan terhadap suatu hal. Mereka mampu
mengubah arah pandang pengikutnya yang sudah mengakar menjadi suatu hal yang lebih
baik lagi.
Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas
dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri
bawahannya (Ivancevich, dkk, 2007:209). Pemimpin karismatik mampu memainkan peran
penting dalam menciptakan perubahan. Individu yang menyandang kualitas-kualitas
pahlawan memiliki karisma. Sebagian yang lain memandang pemimpin karismatik adalah
pahlawan.
Indikator Karisma : Bukti dari kepemimpinan karisma diberikan oleh hubungan
pemimpin-pengikut. Seperti dalam teori awal oleh House (1977), seorang pemimpin yang
memiliki karisma memiliki pengaruh yang dalam dan tidak biasa pada pengikut. Para
pengikut merasa mereka bahwa keyakinan pemimpin adalah benar, mereka bersedia
mematuhi pemimpin, mereka merasakan kasih saying terhadap pemimpin, secara emosional
mereka terlibat dalam misi kelompok atau organisasi, mereka memiliki sasaran kinerja yang
tinggi, dan mereka yakin bahwa mereka dapat berkontribusi terhadap keberhasilan dari misi
itu (Yukl, 2005).

Ciri dan Perilaku : Ciri dan perilaku merupakan penentu penting dari kepemimpinan
karismatik. Para pemimpin karismatik akan lebih besar kemungkinannya memiliki kebutuhan
yang kuat akan kekuasaan, keyakinan diri yang tinnggi dan pendirian yang kuat dalam
keyakinan dan idealism mereka sendiri. Perilaku kepemimpinan dan perilaku dari pengikut
antara lain (Yukl, 2005:294):

1. Menyampaikan sebuah visi yang menarik


2. Menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat mencapai visi itu
3. Mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi itu
4. Menyampaikan harapan yangt tinggi
5. Memperlihatkan keyakian akan pengikut
6. Pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dari visi tersebut
7. Mengelola kesan pengikut akan pemimpin
8. Membangun identifikasi dengan kelompok atau organisasi
9. Memberikan kewenangan kepada pengikut.

Tipe Pemimpin Karismatik : Pemimpin karismatik dikelompokkan menjadi dua


tipe yaitu karismatik visioner dan karismatik di masa krisis (Ivancevich, 2007:211).
Pemimpin karismatik visioner mengekpresikan visi bersama mengenai masa depan.
Melalui kemampuan komunikasi, pemimpin karismatik visioner mengaitkan kebutuhan
dan target dari pengikutnya dengan target atau tugas dari organisasi. Mengaitkan para
pengikut dengan target dari pengikut dengan visi, misi, dan tujuan organisasi akan lebih
mudah jika mereka merasa tidak puas atau tidak tertantang dengan keadaan pada saat ini.
Pemimpin karismatik visioner memiliki kemampuan untuk melihat sebuah gambar besar
dan peluang yang ada para gambar besar tersebut (Barbara Mackoff dan Wenet, 2001).
Sementa tipe pemimpin karismatik di masa krisis akan menunjukkan pengaruhnya ketika
system harus menghadapi situasi dimana pengetahuan, informasi, dan prosedur yang ada
tidak mencukupi (Ian I. Mirtoff, 2004). Pemimpin jenis ini mengkomunikasikan dengan
jelas tindakan apa yang harus dilakukan dan apa konsekuensi yang dihadapi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan
strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya, seperti contohnya Ir. Soekarno.
Sebagai pemimpin, Ir.Soekarno adalah pemimpin yang memiliki berbagai
kelebihan di beberapa bidang. Sehingga ia menjadi seorang pemimpin yang sangat
disegani.
B. Saran
Sebagai seorang pemimpin yang menginginkan kemajuan bagi Negara dan rakyat
yangdipimpinnya, hendaknya seorang pemimpin harus memiliki Pengetahuan umum
yang luas,Kemampuan, Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, Kemampuan Analitik,
Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, Keterampilan Mendidik, Kemampuan
Menentukan Prioritas, Naluri yang Tepat, Keteladanan, Menjadi Pendengar yang Baik,
Ketegasan dan keberanian, sertaorientasi masa depan. Semuanya itu akan sangat
diperlukan oleh seorang calon pemimpinsebagai persiapan mental yang menjadi saat
sekarang, belajar dari masa lalu dan rencana dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sanusi & M. Sobry Sutikno. 2008. Kepemimpinan Sekarang dan Masa Depan.
Bandung: Prospect.

Achmad Sanusi dan M. Sobry Sutikno (2014:15). Pemimpin dan Kepemimpinan.

Kartini, Kartono. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. RajaGrafindo. Persada

Sutikno, sobry M. 2014. Pemimpin dan Gaya Kepemimpinan, Edisi Pertama Lombok :
Holistica.

Permadi. 1996. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Rauch, C.F., & Behling, O. 1984. Functionalism : Basis for alternate approach to the study of
leadership. New York: Pergamon Press.

Sutikno. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Holistica, Lombok.

Situmorang, Johar. (2015). BUNG KARNO Biografi Putra Sang Fajar. Yogyakarta: Penerbit
Ar-Ruzz Media

Giebels, L. (2001). Sukarno Biografi 1901-1950. Jakarta : Grasindo

Legge, John D. 2001. Soekarno Biografi Politik. Jakarta : Sinar Harapan

Anda mungkin juga menyukai