PENGANTAR MANAJEMEN
“LEADERSHIP/KEPEMIMPINAN”
Di susun oleh :
1. KHANIF ANWARI (13.11.0232)
2. SINGGIH DWI P (13.11.0140)
3. INES VISARAH (13.11.0035)
4. KUSNIDAH (13.11.0100)
5. NOK LINDA WULANDARI (13.11.0128)
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
Rahmat dan Hidayahnya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan
Nabiyullah Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita jalan kebenaran lewat ajaran
yang telah dibawahnya.
Penulis makalah ini sangat bersyukur kepada Allah SWT, kerana berkat bimbingan-
Nyalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah
wawasan keilmuan bagi siapapun yang membacanya.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli .......................................................... 3
Pengertian Kepemimpinan ............................................................................. 8
Teori Kelahiran Pemimpin ............................................................................. 3
Teori Kepemimpinan...................................................................................... 9
Tipe dan Gaya Kepemimpinan ...................................................................... 12
Syarat-syarat Kepemimpinan ......................................................................... 13
Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik ............................................................... 13
Pemimpin dan Pimpinan Indonesia ............................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya.
Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan
pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat
bagi situasi yang khusus.
Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa
kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena
pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya
dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung
memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak
langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan
pemimpin (Moejiono, 2002).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pemimpin itu menurut para ahli?
2. Apa saja pengertian kepemimpinan itu?
3. Apa saja teori kelahiran pemimpinan itu?
4. Apa saja teori-teori kepemimpinan itu?
5. Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan?
6. Apa saja syarat-syarat kepemimpinan?
7. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada para pembaca tentang kepemimpinan baik itu pengertian kepemimpinan, teori-
teori kepemimpinan, tipe dan gaya kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan dan
ciri-ciri kepemimpinan yang baik itu seperti apa. Di samping itu makalah ini juga
bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh panitia LDKM (Latihan Dasar
Kepemimpinan Mahasiswa) tahun 2011.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa Kamus
Modern
Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan
(1999). Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin
subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga
dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu
kecenderungan, dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara
cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik pusat.
Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994: 33). Pemimpin dalam
pengertian ialah seseorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan
mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau
melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah
seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya
dan ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada
para pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada
hasil luar biasa yang akan mereka raih.
Rosalynn Carter. “Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat yang
ingin mereka tuju”. Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para pendukung ke
tempat yang mungkin tidak ingin mereka tuju, tetapi yang harus mereka tuju.
3
John Gage Alle. Leader…a guide; a conductor; a commander” (pemimpin itu
ialah pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).
C.N. Cooley dalam “ The Man Nature and the Social Order’.
Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan sebaliknya,
semua gerakan sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan ditemukan di dalamnya
kecenderungan-kecenderungan yang mempunyai titik pusat.
I . Redl dalam “Group Emotion and Leadership”. Pemimpin adalah seorang yang
menjadi titik pusat yang mengintegrasikan kelompok.
J.L. Borwn dalam “Psychology and the Social Order”. Pemimpin tidak dapat
dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang
memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.
4
Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh Staf Dosen Balai Pembinaan
Administrasi Universitas Gadjah Mada). Pemimpin (Leader) adalah orang yang
melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu,
melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan
tertentu.
Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang
dilihat oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan bersama.
Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut: 1)
Fiedler (1967), kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara
individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok
5
orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan. 2) John Pfiffner,
kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang
dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki. 3) Davis (1977),
mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain
mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat. 4) Ott (1996),
kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di
dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang
lain. 5) Locke et.al. (1991), mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses
membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari
kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan,
kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan
mempengaruhi orang lain.
Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau
sudut pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi
kepemimpinan, yaitu:
a. Unsur-unsur yang mendasari
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang
dikemukakan di atas, adalah: (1) Kemampuan mempengaruhi orang lain
(kelompok/bawahan). (2) Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku
orang lain atau kelompok. (3) adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
b. Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling
tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan
pokok, yaitu:
1) Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia
mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang
berlainan.
2) Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.
3) Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat
mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus
menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi (Tatang M. Amirin,
1983:15). Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin
6
mencakup tiga unsur pokok yang mendasarinya, yaitu : [1] Seseorang
pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial [sosial perception].
[2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in abstrakct thinking]. [3]
Memiliki kestabilan emosi [emosional stability].
Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat dikategorikan
kepemimpinan menjadi 3 [tiga] elemen dasar, yaitu:
1) Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi [relation consept], artinya
kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak
ada pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam defines Locke, tersirat
premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana
membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para pengikut mereka.
2) Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan lebih
dari sekedar menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja, karena
dipandang tidak cukup memadai untuk membuat seseorang menjadi
pemimpin, artinya seorang pemimpin harus melakukan sesuatu. Maka
menurut Burns (1978), bahwa untuk menjadi pemimpin seseorang harus
dapat mengembangkan motivasi pengikut secara terus menerus dan
mengubah perilaku mereka menjadi responsif.
3) Kepemimpinan berarti mempengaruhi orang-orang lain untuk mengambil
tindakan, artinya seorang pemimpin harus berusaha mempengaruhi
pengikutnya dengan berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang
terlegitimasi, menciptakan model (menjadi teladan), penetapan sasaran,
memberi imbalan dan hukuman, restrukrisasi organisasi, dan
mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan demikian, seorang pemimpin dapat
dipandang efektif apabila dapat membujuk para pengikutnya untuk
meninggalkan kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan organisasi
(Bass, 1995. Locke et.al., 1991., dalam Mochammad Teguh, dkk., 2001:69).
Dari definisi-definisi di atas, paling tidak dapat ditarik kesimpulan yang sama ,
yaitu masalah kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi
antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan
bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin
dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam
7
melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu
melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut
berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam
usaha mencapai tujuan.
8
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang
baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat
tersebut dikembangkan melalui pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang
memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan
perpaduan antara faktor keturunan, bakat, dan lingkungan yaitu faktor pendidikan,
latihan dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut dapat
teraktualisasi dengan baik.
Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori Kontigensi
atau Teori Tiga Dimensi. Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor yang
turut berperan dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin atau tidak,
yaitu: (1) Bakat kepemimpinan yang dimilikinya. (2) Pengalaman pendidikan, latihan
kepemimpinan yang pernah diperolehnya, dan (3) Kegiatan sendiri untuk
mengembangkan bakat kepemimpinan tersebut.
Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti,
artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika memiliki bakat, lingkungan yang
membentuknya, kesempatan dan kepribadian, motivasi dan minat yang memungkinkan
untuk menjadi pemimpin.
Menurut Ordway Tead, bahwa timbulnya seorang pemimpin, karana : (1)
Membentuk diri sendiri (self constituded leader, self mademan, born leader). (2)
Dipilih oleh golongan, artinya ia menjadi pemimpin karena jasa-jasanya, karena
kecakapannya, keberaniannya dan sebagainya terhadap organisasi. (3) Ditunjuk dari
atas, artinya ia menjadi pemimpin karena dipercaya dan disetujui oleh pihak atasannya
(Imam Mujiono, 2002: 18).
9
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang
kepemimpinan antara lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian
pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang
kemudian teori ini dikenal “The Greatma Theory”. Dalam perkembangannya, teori ini
mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa
sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai
melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain: sifat fisik, mental dan
kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, antara lain:
a) Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di
atas kecerdasan rat-rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil
yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat
kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
b) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun
eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan
stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panic dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
c) Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta
dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada
kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
d) Sikap hubungan kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya
mampu berpihak kepadanya.
10
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori
ini memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:
11
timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai
kemampuan yang diperoleh dari kekuatan
Yang Maha Kuasa.
2. Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Pemimipin organisasi sebagai miliknnya
b. Pemimpin bertindak sebagai dictator
c. Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4. Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak
5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi
pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap
individu, mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi
pemimpin menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua
unsure organisasi dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,,
pembuatan rencana keputusan, disiplin.
12
2.6 Syarat-syarat Kepemimpinan
2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin
mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis
maupun social, yang melebihi dari anggota biasa. Sementara itu Stodgill yang dikutip
James A. Lee menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai
persyaratan, antara lain:
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.
2. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
4. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.
WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki tiga
ciri, yaitu:
1. Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul
dalam masyarakat sehari-hari.
13
adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan
organisasi.
3. Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan emosinya belum
mantap dan tidak memililki keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa
jadi pemimpin sebab seorang pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan
senang. Maka seorang pemimpin harus mempunyai keseimbangan emosi.
1. Kepemimpinan Pancasila
Dalam rangka menjalankan tugas kewajibannya seorang pemimpin harus dapat
menjaga kewibawaannya. Lebih-lebih dalam kemerdekaan dan pembangunan.
Berhasilnya pembangunan nasional tergantung peran aktif rakyat Indonesia, dengan
sikap mental, tekad semangat, ketaatan dan disiplin nasional dalam menjalankan tugas
kewajibannya. Dengan demikian perlu dikembangkan motivasi membangun dikalangan
masyarakat luas dan motivasi pengorbanan pengabdian pada unsur kepemimpinannya.
Norma-norma yang tercakup dalam Pancasila itu
sekaligus merupakan sistem nilai yang harus dihayati dan diamalkan oleh setiap
warga Negara, khususnya para pemimpin. Kepemimpinan Pancasila adalah bentuk
kepemimpinan yang selalu menggambarkan nilai-nilai dan norma-norma Pancasila.
Sumber-sumber kepemimpinan Pancasila:
a. Nilai-nilai positif dan modernisme
b. Refleksi hakekat hidup dan tujuan hidup bangsa pada era
pembangunan dan zaman modern.
c. Intisari warisan pusaka berupa nilai-nilai dan norma-norma
kepemimpinan yang ditulis para nenek moyang, pujangga, raja.
Ada beberapa azas kepemimpinan Pancasila yang digali dari nilai-nilai
kepemimpinan Indonesia:
a. Ing ngarsa sung tulada
b. Ing madya mangun karsa
c. Tut wuri Handayani
d. Taqwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa
14
e. Waspada purwa wasesa
f. Ambeg para marta
g. Prasaja
h. Satya
i. Gemi nastiti
j. Blaka
k. Legawa
2. Kepemimpinan Pembangunan
Dalam pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia
seutuhnya dan membangun seluruh rakyat Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Hakekat pembangunan adalah rangkaian upaya pembangunan dan
perubahan yang dilangsungkan secara sadar, sengaja, berencana yang menuju
kepada modernitas dan taraf hidup yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan
pembangunan tersebut diperlukan tipe kepimimpinan yang mampu mengelola
pembangunan yaitu tipe kepemimpinan “Administrator dan Sosio teknokrat”.
Pemimpin Administrator pembangunan bertugas untuk melakukan rentetan usaha
bersama dengan rakyat untuk mengadakan perbaikan, peningkatan tata kehidupan dan
sarana kehidupan sosial demi pencapaian kesejahteraan manusia, kebaikan serta
keadilan yang merata. Sosio teknokrat adalah seorang yang bertugas mengelola aspek-
aspek teknik administratif dan mahir membimbing dan membangun manusianya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
15
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian),
intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian,
memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan
siap dikritik. Apabila ketujuh isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah
dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.
3.2 Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis,
maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada
pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
Http://Izmanyzz.wordpress.com/2010/09/04/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli
Http://duniabaca.com/hakekat -dan-teori-kepemimpinan.html
Http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html
16