Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Mata Kuliah

TENTANG

KEPEMIMPINAN

OLEH KELOMPOK 8:

Rahmeisa Alzanita 2116030008

Dodi Kurniawan 2116030005

Ragil Syafrino 211603000

DOSEN PENGAMPU:

Abdi Fadlan, SE, MM

PROGRAM STUDI MENAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2023 M/1444 H
DAFTAR ISI

Segala puji syukur disampaikan ke hadirat Allah swt. dan shalawat beriring salam
kepada junjungan Nabi Muhammad saw. yang telah memberikan bimbingan dan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis, yang dengan segala keterbatasan, akhirnya makalah yang
berjudul “Modal Ventura Syariah” ini dapat terselesaikan

Sebagaimana manusia yang tak luput dari kesalahan dan khilafan, Penulis sangat
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan Penulis mengharapkan
saran serta kritik yang membangun dari segala pihak demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini pada masa mendatang, sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan pada
umumnya dan ekonomi bisnis Islam pada khususnya.

Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih dan rasa hormat yang tak terhingga kepada Bapak Rahmat Kurnia, S.E., M.E
selaku dosen pengampu mata kuliah bank dan lembaga keuangan syariah. Beliau dengan
sabar, telaten dan bijaksana memberi arahan, dorongan, membantu memberikan literatur
untuk memperkaya bahan referensi Penulis, serta koreksi yang membangun, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati dan penuh harap, Penulis persembahkan
makalah ini kepada semua peminat ilmu, mudah-mudahan tesis ini dapat memenuhi harapan
dan tujuannya. Semoga Allah yang Maha Berilmu memberikan Ridho-Nya. Amin.

9 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUA

A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Pengertian pemimpin itu menurut para ahli..............................................................
B. Pengertian kepemimpinan.........................................................................................
C. Tugas dan fungsi pemimpin......................................................................................
D. Teori-teori kepemimpinan........................................................................................
E. Tipe dan gaya kepemimpinan...................................................................................
F. Syarat-syarat kepemimpinan.....................................................................................
G. Ciri-ciri kepemimpinan yang baik............................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.Hidup dalam berkelompok tentulah
tidak mudah.Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok
haruslah saling menghormati & menghargai.Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.Hidup
yang teratur adalah impian setiap insan.Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis
adalah tugas manusia. Untuk mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat
di andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan berjiwa pemimpin manusia
akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.Namun bagaimana
sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan bertanggungjawab serta apa hubungannya
pemimpin dengan kepemimpinan serta kekuasaan.

Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang


bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang
memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan
dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari
bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara  berencana dan dapat melatih
calon-calon pemimpin.

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan
saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama
tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia
dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan
menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama
antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin
dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada
aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari
keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain.
Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan,
karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pemimpin itu menurut para ahli?
2. Apa pengertian kepemimpinan?
3. Apa tugas dan fungsi pemimpin?
4. Apa teori-teori kepemimpinan?
5. Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan?
6. Apa saja syarat-syarat kepemimpinan?
7. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pemimpin itu menurut para ahli
2. Mengetahui pengertian kepemimpinan
3. Mengetahui tugas dan fungsi pemimpin
4. Mengetahui teori-teori kepemimpinan
5. Mengetahui tipe dan gaya kepemimpinan
6. Mengetahui syarat-syarat kepemimpinan
7. Mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang baik
BAB

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli

Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999).
Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat
(pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan
dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,
demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan,
dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan ditemukan
kecenderungan yang memiliki titik pusat.
Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994: 33). Pemimpin dalam pengertian
ialah seseorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur,
mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise,
kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang
membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan
ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada para
pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada hasil luar
biasa yang akan mereka raih.
Rosalynn Carter. “Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat yang ingin
mereka tuju”. Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para pendukung ke tempat yang
mungkin tidak ingin mereka tuju, tetapi yang harus mereka tuju.
John Gage Alle. Leader…a guide; a conductor; a commander” (pemimpin itu ialah
pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).
Jim Collin. Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah
pemimpin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu pemimpin
yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan
berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.
Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (leader) adalah seseorang yang
menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who
occupies a central role or position of dominance and influence in a group).
C.N. Cooley dalam “ The Man Nature and the Social Order’.
Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan sebaliknya, semua
gerakan sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan ditemukan di dalamnya
kecenderungan-kecenderungan yang mempunyai titik pusat.
J.L. Borwn dalam “Psychology and the Social Order”. Pemimpin tidak dapat dipisahkan
dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang memiliki potensi yang
tinggi dibidangnya.
Kenry Pratt Fairchild dalam “Dictionary of Sociologi and Related Sciences”. Pemimpin
dapat dibedakan dalam 2 arti; Pertama, pemimpin arti luas, sesorang yang memimpin dengan
cara mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat secara mengarahkan, mengorganisir atau
mengawasi usaha-usaha orang lain baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau kedudukan.
Kedua, pemimpin arti sempit, seseorang yang memimpin dengan alat-alat yang meyakinkan,
sehingga para pengikut menerimanya secara suka rela.

B. Pengertian Kepemimpinan
Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah seorang di
antara mereka “mengajak” teman-temannya untuk melakukan sesuatu (Apakah: nonton film,
bermain sepak bola, dan lain-lain). Pada pengertian yang sederhana orang tersebut telah
melakukan “kegiatan memimpin”, karena ada unsur “mengajak” dan mengkoordinasi, ada
teman dan ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi, dalam merumuskan batasan atau definisi
kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal yang mudah dan banyak definisi yang
dikemukakan para ahli tentang kepemimpinan yang tentu saja menurut sudut pandangnya
masing-masing. Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
1. Koontz dan O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi
sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih
tujuan kelompoknya.
2. Wexley dan Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain
untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku
mereka.
3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk
bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
4. Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara
mempengaruhi orang atau sekelompok orang.
Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang dilihat oleh
para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
bersama.
Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut: 1) Fiedler
(1967), kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu
yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan. 2) John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan
mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang
di kehendaki. 3) Davis (1977), mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat. 4) Ott
(1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di
dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.
5) Locke et.al. (1991), mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang
lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari kelima definisi ini, para
ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi,
memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain.
Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau sudut
pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:
1. Unsur-unsur yang mendasari
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang dikemukakan
di atas, adalah: (1) Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan). (2)
Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. (3)
adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin.
Paling tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur
kecakapan pokok, yaitu:

a. Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia


mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang
berlainan.
b. Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.
c. Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat
mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus
menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi (Tatang M. Amirin,
1983:15).

Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur pokok
yang mendasarinya, yaitu : [1] Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi
sosial [sosial perception]. [2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in abstrakct thinking].
[3] Memiliki kestabilan emosi [emosional stability].

Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat dikategorikan


kepemimpinan menjadi 3 [tiga] elemen dasar, yaitu:
1. Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi [relation consept], artinya
kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada
pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam defines Locke, tersirat premis
bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana membangkitkan
inspirasi dan berelasi dengan para pengikut mereka.
2. Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan lebih dari
sekedar menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja, karena dipandang tidak
cukup memadai untuk membuat seseorang menjadi pemimpin, artinya seorang
pemimpin harus melakukan sesuatu. Maka menurut Burns (1978), bahwa untuk
menjadi pemimpin seseorang harus dapat mengembangkan motivasi pengikut secara
terus menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi responsif.
3. Kepemimpinan berarti mempengaruhi orang-orang lain untuk mengambil tindakan,
artinya seorang pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya dengan
berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model
(menjadi teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, restrukrisasi
organisasi, dan mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan demikian, seorang
pemimpin dapat dipandang efektif apabila dapat membujuk para pengikutnya untuk
meninggalkan kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan organisasi (Bass, 1995.
Locke et.al., 1991., dalam Mochammad Teguh, dkk., 2001:69).
Dari definisi-definisi di atas, paling tidak dapat ditarik kesimpulan yang sama , yaitu
masalah kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak
yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan
cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami
bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya
terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari
itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau
masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi
yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.

C. Tugas dan Fungsi Pemimpin


Pemimpin yang behasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur
organisasi secara efektif dan mampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula. Untuk
itu pemimpin harus betul-betul dapat menjalankan fungsinya sebagai seorang pemimpin.
Fungsi pemimpin menurut Terry, dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Dalam menjalankan fungsinya pemimpin
mempunyai tugas-tugas tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai
tujuan dengan baik, dalam kerja sama yang produktif, dan dalam keadaan yang bagaimana
pun yang dihadapai kelompok. Tugas utama pemimpin adalah:
1. Memberi struktur yang jelas terhadap situasi-situasi rumit yang dihadapi kelompok.
2. Mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok.
3. Merasakan dan menerangkan kebutuhan kelompok pada dunia luar, baik mengenai
sikap-sikap, harapan, tujuan, dan kekhawatiran kelompok.
4. Penanggung jawab dan pembuat kebijakan organisasi
5. Pemersatu dan memotivasi bawahan agar dapat melaksanakan aktifitas organisasi.
Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, tidak hanya
secara internal bagi organisasi yang bersangkutan, akan tetapi juga dalam menghadapi
berbagai pihak di luar organisasi yang kesemuanya dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan organisasi mencapai tujuannya. Peran tersebut dapat dikategorikan dalam tiga
bentuk, yaitu bersifat interpersonal, informasional, dan dalam kancah pengambilan
keputusan.
Sementara itu, sebagai seorang pemimpin dan pemegang tampuk tertinggi dalam sebuah
organisasi tentu saja memiliki tugas yang harus dijalankan dalam kegiatannya untuk
mencapai tujuan dan cita-cita organisasi tersebut berikut beberapa tugas-tugas penting
seorang pemimpin , antara lain:
1. Sebagai konselor, Konselor merupakan tugas seorang pemimpin dalam suatu unit
kerja, dengan membantu atau menolong SDM untuk mengatasi masalah yang
dihadapinya dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya.
2. Sebagai Instruktur, Seorang pemimpin pada peringkat mana pun ia berada,
sebenarnya pada jabatanya itu melekat tugas sebagai instruktur, atau sebagai pengajar
yang baik terhadap SDM yang ada dibawahnya.
3. Memimpin rapat, Seorang pemimpin pada tingkat mana pun, pada suatu waktu perlu
mengadakan rapat dan memimpinya. Suatau rencana yang akan disusun biasanya
didahului oleh rapat, agar pelaksanaan rencana itu lebih mudah dilaksanakan. Dalam

rapat, baisanya pemimpin mengikut sertakan seluruh potensi yang terkait, termasuk
juga potensi yang akan melaksanakan rencana itu di belakang hari.
4. Mengambil keputusan, Di antara seluruh tugas yang disandang oleh MSDM, maka
yang mungkin terberat adalah tugas mengambil keputusan. Pengambilan keputusan
ini merupakan satu-satunya hal yang membedakan seorang pemimpin. Oleh sebab itu,
keberhasilan seorang pemimpin sangat ditentukan oleh keterampilan mengambil
keputusan, disaat amat kritis.
5. Mendelegasikan wewenang, Pendelegasian disebut juga pelimpahan. Seorang
pemimpin tidak mungkin dapat mengerjakan sendiri seluruh pekerjaanya, karena
keterbatasan waktu, dan keterbatasan kemampuanya. Oleh sebab itu, seorang
pemimpin yang bijaksana haruslah mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang
kepada bawahannya.

D. Teori Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang
kepemimpinan antara lain :

1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)


Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian
pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi
yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian
teori ini dikenal “The Greatma Theory”. Dalam perkembangannya, teori ini mendapat
pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat
kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui
pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain: sifat fisik, mental dan kepribadian.

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini


memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:

a. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin


yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada
dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan
bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
b. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang
memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan
mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan,
dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula.

3. Teori kewibawaan pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab


dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik
secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan
apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

4. Teori kepemimpinan situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5. Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dengan pengikutnya.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan


kepemimpinan organisasi, antara lain:

1. Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di


atas kecerdasan rat-rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih
tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun


eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal
ini membuat pemimpin tidak mudah panic dan goyah dalam mempertahankan pendirian
yang diyakini kebenarannya.

3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta
dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja
yang optimal, efektif dan efisien.

4. Sikap hubungan kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya
mampu berpihak kepadanya.

E. Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Kartini Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:


1. Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka
mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya
timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai
kemampuan yang diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa.

2. Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

3. Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Pemimipin organisasi sebagai miliknnya
b. Pemimpin bertindak sebagai dictator
c. Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.

4. Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak

5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi
pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap
individu, mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin
menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure
organisasi dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan
rencana keputusan, disiplin.

F. Syarat-syarat Kepemimpinan
Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu
dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin
mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis
maupun social, yang melebihi dari anggota biasa.

Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee menyatakan pemimpin itu harus
mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain:
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.
2. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
4. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.

G. Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik


WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki tiga
ciri, yaitu:
1. Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul
dalam masyarakat sehari-hari.

2. Kecakapan Berfikir Abstrak


Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang
tingggi. Jadi seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala
yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.

3. Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan emosinya belum mantap
dan tidak memililki keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin
sebab seorang pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka
seorang pemimpin harus mempunyai keseimbangan emosi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau


kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk
mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain


untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual


(pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau
dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh
isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka
pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.

B. Saran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah penulis lakukan, pada dasarnya tinjauan yang
penulis lakukan berjalan dengan baik, namun bukan juga suatu kekeliruan jika penulis ingin
mengajukan saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan pada
umumnya, adapun beberapa saran yang ingin penulis ajukan adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya pada makalah selanjutnya dapat memperdalam kembali tinjauan pustaka


dengan merujuk kepada literasi literasi tambahan, tentang terminologi, perkembangan
dan sejarah system perbankan syariah agar pengetahuan pembaca terkait system
perbankan syariah (bank umum syariah), tidak terbentur pada beberapa sumber saja.
2. Hendaknya pada makalah selanjutnya dapat dikembangkan pembagian lembaga
keuangan syariah, mengingat pada makalah ini masih menguraikan lembaga keuangan
syari’ah secara umum dan belum menerangkan bagaimana lembaga keuangan
sya’riah tersebut secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

_ 2010. "Pengertian kepemimpinan menurut para ahli". (Online).


(Http://Izmanyzz.wordpress.com/2010/09/04/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli ,
diakses 18 Mei 2023).

_ 2011. "Hakekat dan Teori Kepemimpinan". (Online). (Http://duniabaca.com/hakekat -


dan-teori-kepemimpinan.html , diakses 17 Mei 2023).

Aynul. 2009. "Leadership: Definisi Pemimpin". (Online). (Http://referensi-


kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html , diakses 17 Mei 2023).

Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII Press.

Teguh, Mochammad, dkk. 2001. Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat Dasar [LKID].
Yogyakarta: UII Press.

Anda mungkin juga menyukai