OLEH :
Fatika syakila C20122136
Putri Zalsabila Irni C20122137
Kerina Masda C20122138
Muh. Fahlewi C20122196
Rejeki Tri Diva C20122232
Abdul Razzaaq C20122238
Aulia Rido Ivanka C20122198
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Makalah ini telah kami susun dengan bantuan dari berbagai pihak dan
berbagai sumber bacaan. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu sangat diperlukan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
Sampul Depan.......................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Kepemimpinan........................................................................................4
A. Kesimpulan.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang
teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang
harmonis adalah tugas manusia. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola
dengan baik, kehidupan sosial manusia pun perlu dikelola dengan baik.
mayoritas warga negara Indonesia adalah beragama Islam, namun tidak semudah
itu konsep islam dapat berkembang luas disetiap daerah di Indonesia. Pancasila
islam dan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Apabila konsep islam
tersebut di paksakan, besar adanya peperangan antar agama, jika terjadi demikian
maka misi islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin bisa dikatakan gagal.
daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
1
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
menanamkan syariat – syariat Islam, yakni sesuai dengan Al Quran dan Hadits.
jawab yang tidak hanya dipertanggung jawabkan kepada para anggota yang
Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
dan hadist ?
C. Tujuan Penulisan
dan hadist
2
3. Mengetahui definisi pengambilan keputusan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Kepemimpinan
berikut :
a. Teori Sifat
menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin. Teori ini didasarkan
alamiah yang dianugerahi beberapa ciri yang tidak dipunyai orang lain seperti energi
yang tiada habis-habisnya, intuisi ini yang mendalam, pandangan masa depan yang
luar biasa dan kekuatan persuasif yang tidak tertahankan. Teori kepemimpinan ini
hukum pengaruh (law effect) yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan
4
c. Teori Kepemimpinan Situasional
hadist
5
yang dipimpinnya saja tetapi juga akan dipertanggung-jawabkan di
hadapan Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-
ulaaa-ika humul-waarisuun
6
Masalah moral dan kriteria pemimpin menjadi topik pembicaraan yang
aktual dewasa ini, terutama dalam mewujudkan aparatur yang bersih dan
sekaligus.
semestinya, artinya bisa berbuat adil, maka tentunya rakyat tidak akan menentang,
itu berarti pengurus negara masih menjalankan amanatnya dengan baik, sehingga
Khalifah Umar bin Khattab r.a. memiliki pemikiran yang cukup unik
tidak patut dan layak, kecuali orang yang lembut tapi tidak lemah. Orang yang
kuat tapi tidak sewenang-wenang ataupun korupsi”. Saat dilantik sebagai khalifah,
Umar menyampaikan pidato yang menarik “Wahai manusia demi Allah, tidak ada
seorangpun dari kalian yang lebih kuat dihadapanku dari orang yang lemah
sehingga saya mengambil haknya, dan tidak ada orang yang lebih lemah
dihadapanku dari orang yang kuat sehingga aku mengambil hak darinya.”
7
Tasmara (1995), menyatakan bahwa ajaran Islam selalu runtut,
dengan kepemimpinan, maka salah satu nilai atau pandangan yang harus
dikerjakan pertama kali adalah menuju pada diri sendiri (ibda’ binafsik). Gerakan
pengaruhnya kepada pihak lain yang merupakan suatu gerakan magnit. Sikap-
sikap kepemimpinan yang harus tumbuh subur dalam diri seorang muslim adalah
satu kesatuan yang kuat antara iman dan amal, antara niat dan realita yang
kepemimpinan yang efektif sebagai orang yang beriman harus menampilkan sikap
mengikuti kehendak dan arah yang diinginkan oleh pemimpinnya, hal ini
2. Imamah (Imam), yaitu orang yang mampu menjadi tauladan bagi anggota-
8
1) Pemimpin yang adil,
4) Dua orang yang saling mencintai, bertemu, serta berpisah karena Allah
SWT,
5) Orang yang menolak diajak berbuat maksiat karena takut kepada Allah
SWT,
7) Orang yang berzikir kepada Allah SWT dalam kesunyian lalu kedua
(H.R. Al-Bukhari)
3. Ulul Amri adalah orang yang diangkat untuk diserahi suatu urusan
berikut :
ٰۤي
ـَاُّيَها اَّل ِذ ْيَن ٰا َم ُن ْۤو ا َاِط ْيـُعوا َهّٰللا َو َا ِط ْيـُعوا الَّرُس ْو َل َو ُا وِلى اَاْل ْم ِر ِم ْنُك ْم ۚ َف ِا ْن َتَن ا َز ْعُتْم ِفْي َش ْي ٍء
َفُر ُّد ْو ُه ِاَلى ِهّٰللا َو ا لَّرُسْو ِل ِاْن ُكْنـُتْم ُتْؤ ِم ُنْو َن ِبا ِهّٰلل َو ا ْلَيـْو ِم اٰاْل ِخ ِر ۗ ٰذ ِلَك َخْيٌر َّو َاْح َس ُن َتْأِوْياًل
ahsanu ta-wiilaa
9
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)
kepada orang yang beriman untuk taat Allah dan Rasul –Nya serta ulil
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.
10
Sesungguhnya Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
dijumpai pada semua tingkatan dan semua bidang manajemen, termasuk dalam
bidang manajemen dakwah. Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka
yang akan dilaksanakan secara nyata. Keputusan juga dapat diartikan sebagai hasil
terbaik dalam memilih satu diantara dua atau beberapa alternatif yang dihadapi.
sampai pada satu kesimpulan yang dinilai paling baik dan tepat. Proses
pengambilan keputusan ini dapat dilakukan sendiri dan dapat pula dilaksanakan
11
D. Prinsip Pengambilan Keputusan
pemikiran diri sendiri, dan yang orang lain lakukan kepada kita. Prinsip ini
oleh para pemimpin yang memiliki empati tinggi, rasa kasih sayang, dan
kepedulian.
berorientasi pada sikap jujur dan komitmen yang kuat untuk tunduk pada
peraturan.
Based Thinking tepat diterapkan oleh para pemimpin yang reflektif dan
12
1. Tawakal (Bergantung kepada Allah): Meskipun manusia harus melakukan
usaha dan pertimbangan yang matang, mereka juga harus meyakini bahwa
hasil akhir adalah kehendak Allah. Oleh karena itu, tawakal (bergantung
atau para ulama dalam sebuah masalah hukum atau keputusan. Ini adalah
yang belum diatur dalam Al-Quran atau hadist dengan merujuk pada
13
7. Etika dan Moralitas: Pengambilan keputusan harus sesuai dengan etika
dan moralitas Islam. Tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam
harus dihindari.
1. Perumusan Masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu merumuskan masalah yang
ada di dalam suatu organisasi.Perumusan masalah dimulai dengan
mengkaji fakta-fakta yang ada.Sering kali hal yang kedengarannya
sederhana ini menjadi sumber kegagalan pengambilan keputusan.Masalah
yang sering muncul dalam pengkajian fakta adalah pemimpin dan orang
yang ada di sekitarnya sering membaurkan fakta dengan tafsiran tentang
fakta tersebut tanpa bukti yang nyata.Sebaiknya agar menghasilkan
keputusan yang tepat maka perlu melakukan langkah-langkah perumusan
masalah yang baik serta mengidentifikasikan semua elemenelemen yang
relevan, elemen apa yang absen, dan elemen apa yang perlu ditambahkan.
14
mungkin dilakukan dan bagaimana cara melakukan. Kegiatan dalam fase
ini meliputi penentuan pendapat, analisis dan penerimaan/pemberian
kritik. Setiap ide yang ada diberi nilai/bobot masing- masing.
15
seluruh personal yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-
beda.
5. Pelaksanaan keputusan
1) Perumusan masalah,
16
F. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan
membuat penilaian yang didukung oleh fakta, dan tentu saja membuat keputusan
masalah, negosiator, dan manajer alokasi sumber daya. Seseorang dalam posisi
otoritas strategis dan mengambil keputusan harus membuat beberapa argumen ini.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemimpin alamiah yang dianugerahi beberapa ciri yang tidak dipunyai orang lain
seperti energi yang tiada habis-habisnya, intuisi ini yang mendalam, pandangan
masa depan yang luar biasa dan kekuatan persuasif yang tidak tertahankan.
“Wahai manusia demi Allah, tidak ada seorangpun dari kalian yang lebih kuat
dihadapanku dari orang yang lemah sehingga saya mengambil haknya, dan tidak
ada orang yang lebih lemah dihadapanku dari orang yang kuat sehingga aku
mengambil hak darinya.” Tasmara (1995), menyatakan bahwa ajaran Islam selalu
ada tujuh golongan yang kelak diberikan perlindungan oleh Allah SWT yaitu; 1)
SWT, 3) Orang yang hatinya rindu dengan mesjid, 4) Dua orang yang saling
mencintai, bertemu, serta berpisah karena Allah SWT, 5) Orang yang menolak
diajak berbuat maksiat karena takut kepada Allah SWT, 6) Orang yang
SWT dalam kesunyian lalu kedua matanya mencucurkan air mata karena
18
Pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang
berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil.
arti proyeksi, perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah
perkiraan dalam arti konjeksi, perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi
(perasaan).
Namun, dengan mengikuti prosedur yang runut dan rinci dan berorientasi
atau rekomendasi.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/contoh-penerapan-prinsip-
pengambilan-keputusan-guru-penggerak-gP6y
http://repository.iainkudus.ac.id/2992/2/5.%20BAB%20II.pdf
https://j-innovative.org/index.php/Innovative
Takuana : Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 01 No. 2, Oktober 2022,
102-112