Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Kepemimpinan Pendidikan Menurut Perspektif Al-Qur’an”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan

Dosen Pengampu : H. Chairul Anwar, ST.MM

Disusun Oleh:

Siti Mursyidah (2111101112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNUVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

SAMARINDA

2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita.

Makalah “Model Pengembangan Kurikulum” disusun guna memenuhi tugas Bapak


Dosen Chairul anwar pada mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan di UINSI Samarinda. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Kepemimpinan Umar Bin Khattab yang harus kita teladani dalam era modern seperti ini.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Chairul Anwar\ selaku dosen
mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada para saudara dan saudari yang telah menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah dan perbaikan makalah
selanjutnya.

Samarinda, 17 Oktober 2023

Kelompok 02
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I (PENDAHULUAN) 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 4

BAB II (PEMBAHASAN) 5
A. Konsep Kepemimpinan Dalam Perspektif Al-Qur’an 5
B. Teori Kepemimpinan Pendidikan Menurut Al-Qur’an 6
C. Unsur Kepemimpinan Pendidikan Dalam Al-Qur’an 7
BAB III (PEMBAHASAN) 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah roda penggerak dalam sebuah lembaga ataupun sebuah organisasi.
Pemimpin harus mampu mengelola, mengantisipasi dan menggerakkan sebuah organisasi
dengan cepat tapi tepat. Pemimpin juga bukan hanya sebagai seorang yang mengambil
atau memutuskan suatu keputusan tapi pemimpin adalah sebuah pioner dan menjadi
kunci berhasilnya suatu organisasi.
Dalam lembaga pendidikan islam, pemimpin sendiri harus mempunyai peran yang baik
untuk mewujudkan harapan dan visi khusus dari lembaga dalam pengembangan mutu
lembaga, membuat peningkatan pada sumber daya manusia dengan daya saing di
berbagai bidang. Peran kepemimpinan bukan sekedar menjalankan fungsinya saja tapi
sebagai perealisasi tujuan dan program lembaga yang diharapkan dapat diwujudkan
secara sempurna.
Kepemimpinan sendiri pada dasarnya merupakan hal yang dilakukan oleh pemimpin
dengan mengikuti norma dan aturan yang berlaku, namun karena pembahasan kali ini
tentang kepemimpinan lembaga pendidikan islam maka dari itu, tak lengkap rasanya
tanpa membahas bagaimana kepemimpinan dalam perspektif islam. Sehingga saya selaku
pemakalah mengangkat judul makalah yaitu “Kepemimpinan Dalam Perspektif Al-
Qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Kepemimpinan Dalam Perspektif Al-Qur’an?
2. Apa Saja Teori Kepemimpinan Pendidikan Menurut Al-Qur’an?
3. Apa Saja Unsur Kepemimpinan Pendidikan Dalam Al-Qur’an?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Kepemimpinan Dalam Perspektif Al-Qur’an
2. Untuk Mengetahui Teori Kepemimpinan Pendidikan Menurut Al-Qur’an?
3. Untuk Mengetahui Unsur Kepemimpinan Pendidikan Dalam Al-Qur’an?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kepemimpinan Dalam Perspektif Al-Qur’an
Islam merupakan agama yang mengatur segala hal, termasuk dalam hal kepemimpinan.
Bahkan Al-Qur’an dapat dijadikan pedoman yang membahas bagaimana seharusnya
pemimpin bersikap sehingga mencapai sebuah tujuan yang memang telah disepakati
bersama. Menurut Siti Fatimah, Kepemimpinan adalah peran dan aktivitas seseorang
yang mempengaruhi orang lain dengan berdasarkan aturan islam yaitu Al-Qur’an.
1
Pedoman kepemimpinan dalam islam sendiri sudah dikagumi oleh dunia internasional
sejak dulu. Mulai dari Rasulullah yang dimana menjadi seorang pemimpin dengan
beberapa sifat yang luar biasa, yaitu Jujur (Siddiq), Amanah (Dapat Dipercaya), Tabligh
(Menyampaikan), Fathonah (Cerdas).
Dalam Al-Qur’an pun dijelaskan hal tentang kepemimpinan
‫ِإَّن َهَّللا َيْأُم ُر ُك ْم َأْن ُتَؤ ُّد وا اَأْلَم اَناِت ِإَلٰى َأْهِلَها َو ِإَذ ا َح َك ْم ُتْم َبْيَن الَّناِس َأْن َتْح ُك ُم وا ِباْلَع ْد ِل ۚ ِإَّن َهَّللا ِنِعَّم ا َيِع ُظُك ْم ِبِهۗ ِإَّن َهَّللا َك اَن‬
‫َسِم يًعا َبِص يًرا‬
Artinya : “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu
menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran
kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”2
Dari ayat diatas dapat diambil bahwasannya pemimpin harus terpercaya dan amanat dari
anggotanya dapat dipertanggungjawabkan. Islam mengajarkan untuk memutuskan
keputusan dengan adil. Adapun pemimpin harus memiliki pengaruh:
a. Power Eksekutif (Pelaksana), Pemimpin mempengaruhi serta mengatur dengan
charisma dan wibawa
b. Power Legislatif (Pembuat Hukum), Pemimpin mempengaruhi hubungan antar
kelompok
c. Power Pembuat Keputusan, Pemimpin berpengaruh untuk menerapkan sesuatu dan
mencegah adanya perselisihan.3
B. Teori Kepemimpinan Pendidikan Menurut Al-Qur’an
1
Siti Fatimah, Manajemen Pendidikan Islam: Aplikasi dalam Organisasi Pendidikan, (Bandung: Alfa
Beta, 2015) hlm 23
2
Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terejemahannya, (Bandung: CV Penerbit J-ART, 2005) hlm 87
3
Ali Muhammad Taufik, Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur’an (Jakarta:Gema Insani, 2004), hlm. 35-36
Kepemimpinan sendiri merupakan sebuah hal yang luas hakekatnya, sehingga perluasan
hakekat tersebut menikbulkan beberapa teori tentang kepemimpinan itu sendiri. Adapun
teori kepemimpinan pendidikan menurut Al-Qur’an, yaitu:
a. Teori Otokratis
Kepemimpinan yang berstruktur pada tugas tugas saja dengan dasar tindakan yang
secara paksa, pengawasan yang ketat dan pekerjaannya yang harus efektif, sehingga
teori ini membuat pemimpin dapat dikatakan sebagai arbiter (wasit)4
b. Teori Psikologis
Kepemimpinan yang mampu memenuhi bukan hanya sasaran tujuan organisasi tapi
juga sasaran tujuan pribadi karena pemimpin disini akan berusaha untuk mrnjadi
motivator terbaik bagi bawahannya sehingga bawahan akan bersedia melakukan
pekerjaan tanpa paksaan.
c. Teori Sosiologis
Kepemimpinan ditugaskan sebagai penyelesai konflik dan pengambil keputusan final,
usaha melancarkan antar relasinya agar tercipta kerjasama yang baik antar anggota
organisasi.
d. Teori Suportif
Kepemimpinan ini menciptakan kehidupan yang menyenangkan agar pelaksana
pekerjaan bisa maksimal dan sebaik mungkin dalam mengembangkan bakat dan
keterampilannya serta adanya keinginan untuk maju. Walaupun tetap akan ada
kebijakan yang harus dipatuhi.
e. Teori Laissez Faire
Kepemimpinan hanya sebagai simbol saja dimana pemimpin tidak melakukan apa
apa, tanggung jawab kepemimpinan dan seluruh pekerjaan dilakukan oleh para
anggota tanpa adanya campur tangan dari pemimpin, tidak akan sanggup
menciptakan suasana kooperatif bahkan sering kali akan adanya kesalahan teknis
karena pemimpin yang hanya duduk diam
f. Teori Kelakuan Pribadi
Kepemimpinan ini lebih ke arah gesit, bisa diandalkan, fleksibel dan bijaksana
sehingga pemimpin memberikan banyak tindakan yang juga bisa menghadapi

4
Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003). Hal.
berbagai situasi dan mengambil keputusan yang tepat pada setiap masalah.
g. Teori Sifat Orang-Orang Besar (Traits Great Men)
Kepemimpinan dalam teori memandang seorang pemimpin dari pemimpin atau orang
orang sukses yang sudah ada dan harapannya bisa menjalankan kepemimpinannya
seperti orang orang yang ada tersebut bahkan lebih sukses lagi
h. Teori Situasi
Kepemimpinan harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, karakter
dan sifat dari anggota serta perubahan zaman dan tren yang ada sehingga pemimpin
tidak hanya jalan ditempat tapi terus berkembang
i. Teori Humanistik/Populistik
Kepemimpinan ini lebih kepada pemimpin yang memikirkan kesejathteraan
rakyatnya, memenuhi setiap kebutuhan yang memang dibutuhkan yang nantinya pun
akan tercipta interaksi baik antara rakyat dan juga pemimpin. Tak jarang
kepemimpinan seperti ini sangat dicintai oleh rakyatnya.

C. Unsur Kepemimpan Pendidikan Dalam Al-Qur’an


Pemimpin yang berhasil membawa manusia dalam ketentraman adalah mereka yang
dilahirkan di zaman Rasulullah SAW dari sisi identitas keimanan, akidah, perjuangan
nyata, moral, pendidikan, keagungan jiwa, kesucian diri, kesempurnaan aspek
kemanusiaan dan keadilan. Mereka adalah generasi yang ditempa oleh Rasulullah saw
secara sempurna. Maka tidak berlebihan jika dikatakan mereka adalah penjelmaan paling
sempurna dari “agama” dan “dunia” sekaligus. Mereka adalah para imam sholat, para
jaksa dan hakim yang memutuskan secara adil dan jujur, panglima perang yang piawai
mengatur siasat, para pejabat negara yang mengatur administrasi negara, penegak hukum
Allah sekaligus. Agama dan politik terhimpun dalam diri amirul mu’minin. Adapun
Unsur dari kepemimpinan tersebut adalah:
a. Jihad
Tujuan terbesar dalam hidup seorang muslim adalah taat pada perintah Allah dan
meraih ridha Allah serta tunduk pada ketentuan Allah. Menggapai cita-cita besar itu
menuntut perjuanagn panjang dan melelahkan melawan rintangan. Rintangan-
rintangan dalam melaksanakan perintah Allah itu dalam Al-qur‟an disebut fitnah.
Allah berfirman dalam Al-quran surat Ali-imran (3);83 “Maka apakah mereka
mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan
diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan
hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan”. Dalam melaksanakan perintah jihad,
seorang muslim wajib memahami Islam yang diperjuangkannya itu secara memadai
dan memahami pula hakikat kekufuran dan kejahiliyahan yang akan diperangi
sehingga tidak terkecoh hanya dengan simbolsimbol dan aspek lahir. Umar bin al-
Khatab ra berkata: “Sesungguhnya Islam itu akan dirusak sedikit demi sedikit oleh
orang-orang yang dibesarkan dalam masyarakat Islam akan tetapi ia tidak memahami
jahiliyyah”
Hal itu bukan berarti mengharuskan setiap orang muslim untuk memahami kekufuran
dan jahiliyyah secara terperinci, hanya saja bagi pemimpin negeri muslim dan
pemegang kendali kepemimpinan diwajibkan memiliki pengetahuan di atas
pengetahuan rata-rata umat muslim pada umumnya. Selain itu kita juga harus
mempersiapkan senjata dalam memerangi kekufuran itu dengan mengerahkan seluruh
jiwa raga dengan segenap kemampuan yang ada, sehingga sehingga segala
sesuatunya bisa berjalan dengan baik
b. Ijtihad
pemimpin umat Islam wajib memiliki kemampuan menjawab berbagai problematika
dalam kehidupan umat, memberikan kepastian hukum bagi persoalan-persoalan yang
tidak ditemukan dalam hukum yang berlaku. Di samping itu ia mesti memiliki
pengetahuan tentang spiritualitas, aspek kejiwaan dan hikmah Islam serta memiliki
kemampuan untuk merumuskan hukum baik secara pribadi maupun kelembagaan
sebagai solusi masalah umat. Juga memiliki “kecerdasan intelektual”, Dengan adanya
dua unsur ini “jihad” dan “ijtihad “ dalam kepemimpinan Islam, diharapkan menjadi
acuan bagi setiap pemimpin bangsa Indonesia untuk menjalankan amanah yang telah
Allah berikan sehingga tercipta negara yang adil, makmur, sejahtera serta berkah. 5

BAB III
PENUTUP
5
Utari Langeningtias , Nydya Ulfa , Ana Novitasari, “Kepemimpinan Pendidikan Menurut Perspektif Al-Qu’an”,
Jurnal Pendidikan dan Dakwah, Vol. 3, No. 3, September 2021, Hal 490-491
A. Kesimpulan
Kepemimpinan sendiri merupakan seseorang yang ditugaskan lebih besar dalam
menghadapi banyak orang dimana penugasan tersebut harus adil dan bijaksana serta
harus dapat dipercaya, karena pemimpin adalah sebuah penggerak dari sebuah lembaga
atau organisasi, adapun kita harus memperhatikan cara kita memimpin atau pun memilih
pimpinan kita dengan adanya perspektif islam yang diambil dari Al-Qur’an. Dengan
mengikuti hal hal yang ada di kalam Allah tersebut terciptalah pemimpin yang sesuai
dengan apa yang diperintahkan, mulai dari mengikuti Rasulullah dengan 4 sifat.
Selain itu pemimpin juga harus memiliki power power penting untuk mempengaruhi
banyak orang dengan juga unsur yang ada dalam perspektif Al-Qur’an serta teori teori
yang membuat kita mengerti mana yang benar dan yang salah
B. Saran
Makalah ini saya buat dengan keadaan yang cukup singkat sehingga mungkin akan
bertemu akan adanya kekeliruan dalam penulisannya, saya menerima kritik dan saran dari
kurangnya makalah yang saya buat karena saya tahu makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Para pembaca pun diharapkan dapat mengambil manfaat dari makalah yang
saya buat ini

DAFTAR PUSTAKA
Siti Fatimah, Manajemen Pendidikan Islam: Aplikasi dalam Organisasi Pendidikan, (Bandung:
Alfa
Beta, 2015) hlm 23
Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terejemahannya, (Bandung: CV Penerbit J-
ART, 2005) hlm 87
Ali Muhammad Taufik, Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur’an (Jakarta:Gema Insani,
2004), hlm. 35-36
Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003). Hal.
Utari Langeningtias , Nydya Ulfa , Ana Novitasari, “Kepemimpinan Pendidikan Menurut
Perspektif Al-Qu’an”, Jurnal Pendidikan dan Dakwah, Vol. 3, No. 3, September 2021,
Hal 490-491

Anda mungkin juga menyukai