Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Gaya Kepemimpinan Kyai di Pesantren


Disusun untuk memenui tugas
Pada mata kuliah Studi kepesantrenan

Dosen Pengampu :
M. Ilzam Kamaludin, S.Pd.I,. M.Hum.

Disusun oleh :
1. Kumala Nur Aini (22051150)
2. M.Tubagus imam Y B (21051044)
3. Muhammad Adiib (21051018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN
2023
1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah
memberikan hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Kepesantrenan dengan judul studi Gaya Kepemimpinan Kyai di Pesantren.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahakan pada junjungan kita, Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
diridhoi Allah SWT ini.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada M. Ilzam Kamaludin, S.Pd.I,.
M.Hum.sebagai dosen pengampu mata kuliah ini serta kedua orang tua yang selalu mendoakan
akan kesuksesan anak-anaknya dalam menempuh pendidikan sarjana di Universitas Islam
Darul Ulum Lamongan. kami sebagai penulis makalah ini berharap pada pembaca untuk
memberikan respon positif serta saran dan kritiknya, yang nantinya dapat menjadikan
kemanfaatan bagi kami dan para pembaca. Sehingga pelajaran yang kami sampaikan bisa
bermanfaat dan diridhoi Allah SWT. Aamiin.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Lamongan,07 Mei 2023

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1


B. Rumus Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan .................................................................................. 2


B. Gaya Kepemimpinan Kyai di Pesantren ............................................................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 7
B. Saran ................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas dan profesionalisasi ustadz dan ustadzah dipondok pesantren
faktor terbesar adalah dipengaruhi oleh seorang pemimpin yang disebut dengan kyai. Apabila
seorang pemimpin itu baik maka bawahannya juga akan menjadi baik dan apabila seorang
pemimpin tersebut kurang baik maka bawahannya akan kurang baik pula.
Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya dalam mencapai suatu tujuan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat
mempengaruhi kondisi kerja, dimana akan berhubungan dengan bagaimana karyawan
menerima suatu gaya kepemimpinan. Disatu sisi, gaya kepemimpinan tertentu dapat
menyebabkan peningkatan kinerja, disisi lain dapat menyebabkan penurunan kinerja.
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai sutau perwujudan
tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin.
Perwujudan tersebut biasanya membentuk pola atau bentuk tertentu.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin
dalam memimpin suatu kelompok baik terorganisasi maupun tidak, peranannya sangat penting
karena pemimpin merupakan sentral figur dalam kelompok tersebut. Dalam kepemimpinan ada
manajemen yang memberikan konsep-konsep dan mengimplementasikan dalam
merencanakan, mengorganisasikan dan mengaktualisasikan diri didalam hidup dan
kehidupannya. Yang terpenting dari pemimpin adalah menyadari dirinya akan tugas dan
tanggung jawab yang diembannya, mengetahui batas-batas wilayah kerja yang diembannya
dan memiliki pengetahuan yang luas dalam membimbing bawahannya.

Rumus Masalah
1. Apa pengertian dari kepemimpinan?
2. Bagaimana Kepemimpinan Kyai di Pesantren?

B. Tujuan masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian Kepemimpinan.
2. Untuk Mengetahui gaya kepemimpinan kyai di pesantren.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Menurut Purwanto, kepemimpinan merupakan suatu sekumpulan dari


serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, didalamnya juga termasuk
kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang
dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada
kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.1
Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan.
Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para
pengikutnya. Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan
paksaan, legitimasi, keahlian,Penghargaan, referensi, informasi dan hubungan.
Dengan demikian, dapat diidentifikasi adanya beberapa komponen dalam
kepemimpinan yaitu :

a). adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin,


b). adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain melalui
berbagai kekuatan,
c). adanya tujuan akhir yang ingin dicapai..
d). kepemimpinan bisa timbul dari suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi
tertentu,
e). pemimpin dapat diangkat secara formal atau dipilih oleh para pengikutnya
f). kepemimpinan berada dalamsituasi tertentu, baik situasi pengikut maupun
lingkungan eksternal. 2
Kepemimpinan adalah sebuah perilaku yang memiliki suatu tujuan tertentu untuk
memengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang
dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga dalam suatu

1
Siti Patimah , Manajemen Kepemimpinan Islam (Bandung:Alfabeta, 2015), h.17.
2
Feska Ajefri, “Efektivitas Kepemimpinan dalam Manajemen berbasis sekolah”, Al-Idarah: Jurnal Kependidikan
Islam. Vol 7 No 2 (Desember 2017). h. 102

2
organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan
titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
organisasi. 3 Jadi kepemimpinan adalah suatu kekuatan penting, oleh sebab itu
kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci
keberhasilan organisasi.

B. Kepemimpinan kyai

Kepemimpinan kyai dipesantren memegang teguh nilai-nilai luhur yang


menjadi acuannya dalam bersikap, bertindak, dan
mengembangkan pesantren. Nilai-nilai luhur menjadi keyakinan kyai dalam hidupnya.
Sehingga apabila dalam memimpin pesantren bertentangan atau menyimpang nilai-
nilai luhur yang diyakininya,langsung maupun tidak langsung kepercayaan masyarakat
terhadap kyai atau pesantren akan pudar, para santri, istri, dan anak-anaknya. Ketaatan
mereka yang penuh dan tulus kepada kyai, seringnya bukan karena paksaan, melainkan
didasari oleh motivasi kesopanan, mengharapkan berkah dan karena memenuhi ajaran
Islam yang menyuruh hormat terhadap guru dan orang tua pada umumnya.

Dalam suatu pesantren, kyai sering kali mempunyai kekuasaan mutlak. Berjalan
tidaknya kegiatan apapun itu dipondok pesantren tergantung pada izin dan restu seorang
kyai. Untuk menjalankan kepemimpinannya, unsur kewibawaan memegang peranan
penting. Kyai adalah seorang tokoh yang berwibawa, baik dihadapan para ustadz

Kyai sebagai seorang pemimpin diharapkan memiliki kelebihan-kelebihan dari


pada orang dipimpinnya. Oleh karena itu pemimpin nantinya selalu berhadapan dengan
orang lain dalam konteks sosial, maka ia harus memiliki karakteristik ataupun ciri-ciri
pribadi seorang pemimpin. Dalam kaitannya dengan perilaku yang tampak pada diri

3
Veithzal Rivai, Bachtiar, Boy Rafli Amar, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2013), h.3-18.

3
pemimpin, maka tidak terlepas dari sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin tersebut.

Kyai dalam menjalankan peran kepemimpinannya harus memiliki


beberapa kunci, antara lain:

a. Percaya diri pada diri sendiri, sehingga mempunyai kemampuan mengambil


keputusan dan berpendapat.
b. Visinya berformat masa depan
c. Kemampuannya berkomunikasi dan menjelaskan visi
d. Mempunyai keyakinan kuat terhadap visi
e. Perilakunya di luar kebiasaan, sehingga kesuksesannya juga kekaguman dari
bawahan
f. Sebagai agen perubahan ia selalu berhati-hati dalam melakukan perubahan
g. Sensitif terhadap lingkungan.4

Kepemimpinan dipondok pesantren dipegang oleh seorang kyai. Kyai dipandang


sebagai tokoh ideal dan sentral, oleh karenanya seorang kyai sebagai pemimpin
pesantren harus memenuhi kriteria ideal sebagai
berikut:

1) Kyai harus dapat dipercaya


2) Kyai harus di taati
3) Kyai harus diteladani oleh komunitas yang dipimpinnya. 5

C. Gaya-Gaya Kepemimpinan Kyai Di Pesantren

Gaya kepemimpinan seorang Kyai di pondok pesantren tidak sama antara Kyai yang
satu dengan lainnya, hal ini dapat dimengerti bahwa gaya kepemimpinan Kyai di pondok
pesantren memang didukung oleh watak sosial di mana ia hidup. Yang hal itu masih ditambah
lagi dengan konsep-konsep kepemimpinan Islam wilayatu al-imam dan pengaruh ajaran sufi.

4
Kompri, Manajemen dan Kepemimpinan Pondok Pesantren, (Jakarta: Prenada Media Group, 2018), hal. 208-
210.
5
Babun Suharto, Pondok Pesantren dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu Group, 2018), h. 50.

4
Dari hasil beberapa penelitian ada beberapa gaya kepemimpinan Kyai di pondok pesantren
yaitu sebagai berikut :

1. Karismatik

Gaya kepemimpinan karismatik adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin


menyuntikkan antusiasme tinggi pada tim, dan sangat energik dalam mendorong untuk maju.
Karismatik ini muncul dari kepribadian seseorang yang melebihi masyarakat sekitarnya,
sehingga masyarakat memercayai secara mutlak akan kelebihan kepribadian seseorang
tersebut. Kelebihan ini bisa karena penguasaan yang luas atau kepribadiannya yang baik dimata
masyarakat. Kepemimpinan karismatik didasarkan pada kualitas luar biasa yang dimiliki
seseorang sebagai pribadi.
Menurut Conger, kepemmpinan karismatik merupakan mengedepankan kewibawaan
diri seorang pemimpin, yang ditunjukkan oleh rasa tanggungjawab yang tinggi kepada
bawahannya. Kepekaan dan kedekatan pemimpin karismatik dengan bawahannya disebabkan
karisma/kewibawaan pribadi (personal power) pemimpin untuk menumbuhkan kepercayaan
dan sikap proaktif bawahannya.
Seorang kyai sebagai pemimpin pondok pesantren selalu identik dengan tipe
kepemimpinan karismatik. Seluruh warga lembaga pendidikan yang ia pimpin memiliki
loyalitas yang sangat tinggi kepadanya. Dengan tipe kepemimpinan tersebut, pondok pesantren
terbukti tidak pernah ditinggalkan oleh umat. Tidak pernah dijumpai pondok pesantren yang
gulung tikar karena kekurangan santri, berbeda dengan sekolah yang dapat gulung tikar karena
kekurangan siswa. Keadaan yang berbeda tersebut dipengaruhi oleh tipe kepemimpinan yang
berbeda diantara dua lembaga pendidikan tersebut. Hal ini membuktikan, bahwa penerapan
tipe kepemimpinan karismatik dilembaga pendidikan islam dapat dilakukan, dan mempunyai
nilai positif. Keberhasilan tipe kepemimpinan karismatik tersebut juga tidak lepas dari adanya
nilai-nilai agama yang melekat pada lembaga-lembaga pendidikan Islam, sehinga tipe
kepemimpinan karismatik yang pada hakikatnya memang selalu identik dengan kepemimpinan
dibidang politik dan keagamaan.
Ada beberapa indikasi sebagai ciri kepemimpinan karismatik yaitu:

a. Bawahan/pengikut menaruh kepercayaan terhadap kebenaran dan keyakinan pemimpin


b. Ada kesamaan keyakinan bawahan dengan keyakinan .
c. Penerimaan tanpa perlu dipersoalkan atau bulat-bulat dan bawahan terhadap pemimpin.

5
d. Terdapat rasa kasih sayang (affection) pengikut kepada pemimpin.
e. Kemauan untuk patuh dari bawahan terhadap pemimpin.
f. Keterlibatan untuk patuh dari bawahan terhadap pemimpin, melaksanakan misi organisasi.
g. Mempertinggi penampilan dalam mencapai tugas dan para bawahan, dan
h. Ada keyakinan bawahan, bahwa pemimpin karismatik akan mampu memberikan bantuan
demi keberhasilan misi kelompok.6

2. Gaya kepemimpinan religio-paternalistik

Di mana adanya suatu gaya interaksi antara Kyai dengan para santri atau bawahan
didasarkan atas nilai-nilai keagamaan yang disandarkan kepada gaya kepemimpinan Nabi
Muhammad saw.

3. Gaya kepemimpinan paternalistik

Dimana pemimpin pasif, sebagai seorang bapak yang memberi kesempatan anak-anaknya
untuk berkreasi, tetapi juga otoriter, yaitu memberikan kata-kata final untuk memutuskan
apakah karya santri yang bersangkutan dapat diteruskan atau dihentikan.

Model kepemimpinan ini merupakan model kepemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-
sifat antara lain sebagai berikut :

1) Menganggap bawahannya(santri) sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak


sendiri yang perlu dikembangkan.
2) Bersikap terlalu melindungi (overly protective).
3) Jarang memberikan kesempatan kepada santrinya untuk mengambil keputusan sendiri.
4) Hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada santri untuk berinisiatif.
5) Tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada
pengikutnya dan santri untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas.
6) Selalu bersikap maha-tahu dan maha-benar.7

6
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah ,(Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2013).h. 34
7
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?, cet. Ke-20, Rajawali
Pers, Jakarta, 2014, hal.81-82.

6
4. Gaya kepemimpinan legal-formal,

Mekanisme kerja kepemimpinan ini adalah menggunakan fungsi kelembagaan, dalam hal
ini masing-masing unsur berperan sesuai dengan bidangnya, dan secara keseluruhan bekerja
mendukung keutuhan lembaga.

5. Gaya kepemimpinan bercorak alami,

Gaya kepemimpinan ini adalah pihak Kyai tidak membuka ruang bagi pemikiran-
pemikiran yang menyangkut penentuan kebijakan pesantren, mengingat hal itu menjadi
wewenangnya secara mutlak. Jika ada usulan-usulan pengembangan | yang berasal dari luar
yang berbeda sama sekali dari kebijakan Kyai justru direspons secara negatif. 8

8
Mardiyah, Kepemimpinan Kyai dalam Memelihara Budaya Organisasi (Malang:Aditya Media Publising, 2015),
65-66.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas ada beberapa gaya kepemimpinan kyai di pesantren,


tentunya hal ini berbeda-beda juga antara Pesantren satu dengan pesantren
lainnya,karena dalam pondok pesantren tentu memiliki visi misi yang berbeda juga
walaupun terkadang sama dengan tujuan agar mampu mencetak santri yang berakhlak
mulia,namun pasti ada perbedaan dalam gaya kepemimpinannya,dan dalam
pembahasan ini kita pelajari dari 5 gaya kepemimpinan kyai di pesantren,yaitu
a.Gaya kepemimpinan karismatik adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin
menyuntikkan antusiasme tinggi pada tim, dan sangat energik dalam mendorong
untuk maju. Karismatik ini muncul dari kepribadian seseorang yang melebihi
masyarakat sekitarnya, sehingga masyarakat memercayai secara mutlak akan
kelebihan kepribadian seseorang tersebut. Kelebihan ini bisa karena penguasaan yang
luas atau kepribadiannya yang baik dimata masyarakat.
b.Gaya kepemimpinan religio-paternalistik di mana adanya suatu gaya interaksi
antara Kyai dengan para santri atau bawahan didasarkan atas nilai-nilai keagamaan
yang disandarkan kepada gaya kepemimpinan Nabi Muhammad saw.
c.Gaya kepemimpinan paternalistik,di mana pemimpin pasif, sebagai seorang bapak
yang memberi kesempatan anak-anaknya untuk berkreasi, tetapi juga otoriter.
d.Gaya kepemimpinan legal-formal, Mekanisme kerja kepemimpinan ini adalah
menggunakan fungsi kelembagaan.
e.Gaya kepemimpinan bercorak alami, Gaya kepemimpinan ini adalah pihak Kyai
tidak membuka ruang bagi pemikiran-pemikiran yang menyangkut penentuan
kebijakan pesantren,mengingat hal itu menjadi wewenangnya secara mutlak.

8
B. Saran

Dari makalah ini berharap agar didalam gaya kepemimpinan kyai dipondok
pesantren lebih dipertahankan dan ditingkatkan terkait tugas dan fungsinya, agar dapat
berjalan dengan maksimal, efektif serta efesien demi tercapainya harapan yang terdapat
dipondok pesantren, kepemimpinan kyai dipondok pesantren supaya terus dilaksanakan yang
bertujuan demi kemajuan dan berkembangnya pondok pesantren menjadi lebih baik serta
selalu melaksanakan sebuah perbaikan-perbaikan demi terciptanya pondok pesantren yang
berdampak pada peningkatan profesionalisme ustadz dan ustadzah serta dapat mencetak
santri-santri yang berakhlakul karimah dan lebih berpresatasi untuk kedepannya yang sesuai
dengan tujuan awal berdirinya pondok pesantren.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ajefri Feska, Efektivitas Kepemimpinan dalam Manajemen berbasis sekolah, Al-Idarah:


Jurnal Kependidikan Islam. Vol 7 No 2 (Desember 2017).

Patimah Siti, Manajemen Kepemimpinan Islam ,Bandung:Alfabeta, 2015.


Rivai Veithzal, Bachtiar, Boy Rafli Amar, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
Kompri, Manajemen dan Kepemimpinan Pondok Pesantren, Jakarta: Prenada
Media Group, 2018
Suharto Babun, Pondok Pesantren dan Perubahan Sosial,Yogyakarta: Pustaka
Ilmu Group, 2018
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta:Raja Grafindo Persada,
2013.
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?,
Jakarta: cet. Ke-20, Rajawali Pers, 2014,.
Mardiyah, Kepemimpinan Kyai dalam Memelihara Budaya Organisasi , Malang:Aditya
Media Publising, 2015.

10

Anda mungkin juga menyukai