Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

“Fungsi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu :
Aulia Sukendar, S.Pd., M.M

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Cahyana
Shiva Kalihan Fauziah
Euis Rosidah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SABILI BANDUNG


2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Fungsi

Manajemen Lembaga Pendidikan Islam”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa

maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari

penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami

dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan

juga inspirasi untuk pembaca.

Cianjur, Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2

A. Pendekatan-pendekatan Manajemen ........................................... 2

B. Bidang Garapan Manajemen Pendidikan Islam .......................... 5

C. Problematika Manajemen Pendidikan Islam ............................... 7

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 9

A. Kesimpulan .................................................................................. 9

B. Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai agama fitrah, memiliki daya akomodatif dan inovatif

yang tinggi terhadap segala perubahan dan tantangan zaman. Islam sebagai

rahmatan lil alamin harus dimaknai secara kontektual karena nilai

universalitasnya sebagai pemberi maoralitas manusia. Sedangkan yang

diharapkan dari misi Islam dan karakteristik perjuangannya adalah agar

manusia tetap memiliki ketinggian harkkat dan martabat.

Untuk merealisasikan terhadap misi Islam di atas dibutuhkan

pengalaman, pengembangan wawasan dan pembinaan. Pengembangan dan

pembinaan itulah yang diimplementasikan melalui penyelenggaraan

pendidikan Islam, pendidikan Islam baik dalam metodologis maupun isi, akan

mengantarkan manusia dalam berprilaku sehari-hari dengan berpedoman

syari’at Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk pendekatan-pendekatan manajemen ?

2. Apa saja bidang garapan manajemen pendidikan islam ?

3. Apa saja problematika manajemen pendidikan islam ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tentang pendekatan-pendekatan manajemen ?

2. Mengetahui tentang bidang garapan manajemen pendidikan islam ?

3. Mengetahui tentang problematika manajemen pendidikan islam ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan-pendekatan Manajemen

Salah satu elemen penting dari kegiatan pendidikan adalah konsep

kepemimpinan dalam meningkatkan kualitas lembaga. Artinya pemimpin institusi

sebagai pemegang "otoritas" lembaga memiliki tanggung jawab profesional dan

moral untuk menjadikan sekolah sebagai pusat keilmuan, kebudayaan, dan

kepribadian bangsa. Dalam konteks pendidikan madrasah misalnya, pemimpin

harus mampu membangun citra madrasah sebagai pendidikan keagamaan yang

mempu menjawab tantangan kemajuan ilmu dan teknologi di era globalisasi dan

informasi, bagaimana madrasah tetap survive di masa depan. Sebab, masa depan

akan diwarnai dengan competitiveness yang menuntut pemikiran dan penanganan

secara serius.

Menurut Muhaimin, sedikitnya ada dua tugas penting yang harus diemban

seorang pemimpin atau kepala madrasah. Pertama, Tugas di bidang manajerial.

Yaitu, seorang pemimpin dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas

administrasi dan supervisi. Tugas administrasi ini meliputi kegiatan penyediaan,

mengatur, memelihara, dan melengkapi fasilitas material dan tenaga-tenaga

personal sekolah. Sedangkan tugas supervisi meliputi kegiatan untuk memberikan

bimbingan, bantuan, pengawasan, dan penilaian pada masalah-masalah yang

berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dan

pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.

Kedua, tugas di bidang spiritual. Yaitu, seorang pemimpin dituntut untuk mampu

menjadikan madrasah sebagai bi-al Islamiyyah (suasana relijius-Islam) yang

2
mampu mengantarkan para anak didiknya menjadi ulul-albab, sesuatu yang

memiliki kekokohan spiritual, moral, dan intelektual serta profesional.

Wawasan keunggulan sekolah merupakan mainstream bahasa ini yang

mencakup aktualisasi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berada

pada setiap jenjang, jenis, dan jalur pendidikan. Kepala sekolah diharapkan bisa

mamahami dan mengaktualisasi visi dan wawasan dalam pengembangan

sekolah/madrasah, baik dalam konteks merencanakan (planning), mengelola

(management), maupun mengembangkan (development).

Menurut Carrol dan Tosi bahwa dalam mempelajari masalah

kepemimpinan terdapat beberapa pendekatan atau teori, yaitu :

1. Pendekatan sifat-sifat

Para ahli banyak yang telah meneliti dan mengemukakan pendapat

mengenai sifat-sifat kepemimpinan agar sukses dalam kepemimpinannya.

Misalnya Thierauf dkk mengemukakan 16 sifat kepemimpinan yang baik,

yaitu kecerdasan, inisiatif, daya khayal, bersemangat, optimisme,

individualisme, keberanian, keaslian, kasediaan menerima, kemampuan

berkomunikasi, rasa perlakuan wajar terhadap sesama, kepribadian, keuletan,

manusiawi, kemampuan mengawasi dan ketenangan diri.

2. Pendekatan prilaku

Pendekatan prilaku (behavioral approach) merupakan pendekatan

yang berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin

ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin

yang bersangkutan.

3
Ciri-ciri perilaku atau gaya kepemimpinan Ngalim Purwanto membagi

lima yakni :

a. Impoverished management. Memberikan perhatian rendah, baik terhadap

produksi maupun bawahan

b. Country club management. Memeberikan perhatian rendah kepada

produksi, tetapi memberikan perhatian yang tinggi kepada bawahan.

c. Task authoritarian management. Memberikan perhatian tinggi terhadap

produksi, dan rendah kepada bawahan

d. Middle-road management. Perhatian yang seimbang antara produksi

ataupun bawahan.

e. Team democratic management. Perhatian tinggi baik kepada produksi

maupun bawahan.

3. Pendekatan situasional

Pendekatan situasional biasa disebut pendekatan kontingensi,

pendekatan ini didasarkan atas asumsi bahwa keberhasilan kepemimpinan

suatu organisasi atau lembaga tidak hanya bergantung atau hanya dipengeruhi

oleh prilaku dan sifat-sifat pemimpin saja. Situasi di sebuah organisasi atau

lembaga berbeda-beda harus di hadapi dengan perilaku kepemimpinan yang

berbeda pula, karena kebanyakan kemungkinan yang dapat dipakai dalam

penerapan perilaku kepemimpinan itu dengan situasi organisasi atau lembaga,

maka pendekatan situasional ini disebut juga pendekatan kontingensi yang

artinya kemungkinan.

Salah satu faktor yang menunjukkan adanya perbedaan situasi

organisasi adalah tingkat kematangan dan perilaku kelompok atau bawahan.

4
Kihajar Dewantara mengatakan, pemimpin yang baik haruslah

menjalankan peranan seperti berikut :

1). Ing ngarso sung tulodo

2). Ing madyo mangun karso

3). Ing (tut) wuri handayani

Tuntutan yang mendasar bagi seorang manajer atau pemimpin adalah

menuntaskan persoalan-persoalan mengenai: aspek perencanaan,

pengorganisasian, personalia, kepemimpinan dan pengawasan. Lima hal ini

oleh Imam Tholkhah dkk disebut sebagai fungsi pendidikan.

B. Bidang Garapan Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen pendidikan Islam merupakan manajemen kelembagaan Islam

yang bertujuan untuk menunjang perkembangan dan penyelenggaraan pengajaran

dan pembelajaran. Untuk merencanakan dan mengelola agar bisa mencapai tujuan

yang diharapkan, seorang manajer harus mempunyai kemempuan konseptual

(conceptual skill), kemampuan teknis (tehnical skill), dan hubungan insani

(human skill).

Dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam

rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan secara efektif dan efisien, kegiatan-

kegiatan tersebut adalah :

1. Perencanaan (planning)

Menurut Ngalim Purwanto bahwa perencanaan merupakan salah satu

syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa perencanaan atau

planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan

kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

5
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan adalah tujuan dan

sarana, baik sarana personal maupun material. Adapun prosedur yang perlu

ditempuh dalam perencanaan adalah:

a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.

b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan.

c. Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang di perlukan.

d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian-rangkaian kegiatan.

e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah akan dipecahkan.

f. Bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu di sesuaikan.

2. Pengorganisasian (organizing)

Sondang P. Siagian mengatakan bahwa pengorganisasian adalah

keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,

tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu

organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

3. Pemberian motivasi (motivating)

Sondang P. Siagian mengatakan bahwa keseluruhan proses pemberian

motivasi kepada bawahan dilakukan sedemikian rupa sehingga mereka mau

bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi yang efisien dan

ekonomis.

4. Pengawasan (controlling)

Sondang P. Siagian mengatakan bahwa pengawasan dapat

didefinisikan sebagai proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan

6
organisasi untuk menentukan agar pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai

dengan rencana yang telah ditentukan.

5. Penilaian (evaluating)

Setelah ke empat tahapan di atas, tahapan berikutnya adalah

memberikan penilaian (evaluating) terhadap hasil kerja yang telah

dilaksanakan. Hasil penilaian, dijadikan sebagai acuan dalam melakukan

perbaikan dan penyempurnaan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C. Problematika Manajemen Pendidikan Islam

Jika dasar pendidikan Islam diidentikkan dengan dasar Islam, secara

sederhana dapat di formulasikan bahwa karena komitmen dasar Islam adalah pada

manusia, alam dan kehidupan. Maka dengan memakai dasar Islam, pendidikan

Islam sebenarnya merupakan pengembangan pikiran, penataan perilaku,

pengetahuan emosional, peran dan hubungan manusia dengan dunianya, serta

bagaimana membuat manusia mampu memanfaatkan kekayaan dunia sehingga

dapat meraih kehidupan yang lebih baik.

Yang menjadi problematika hari ini adalah belum terbiasanya dunia

pendidikan kita mengarah pada dunia pembebasan, apalagi bila kita memandang

lebih jauh Islam telah mendengungkan konsep pembebasan sebagaimana menurut

pemikiran Ali Abd al-Wahid dimana ada empat macam kebebasan yang mendasar

dalam Islam, yaitu:

1. Al-hurriyah al-madaniyah (kebebasan berbudaya), disini manusia deberikan

kebebasan untuk melakukan berbagai interaksi.

2. Al-hurriyah ad-diniyah (kebebasan beragama), artinya jelas kebebasan dalam

menentukan agama yang diyakininya, menjunjung tinggi toleransi.

7
3. Al-hurriyah at-tafkir wa at-ta’bir (kebebasan berfikir dan berpendapat), semua

manusia mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat.

4. Al-hurriyah as-siyasiyah (kebebasan berpolitik), disini manusia sebagai

kedaulatan tertinggi.

Arkoun, sendiri mengatakan kebebasan manusia adalah salah satu data

khas Islam, karena Islam sebagai agama pertama yang menganjurkan kebebasan.

Menurut Asghar Ali Enginner, seluruh isi kandungan Al-Qur’an berintikan

semangat pembebasan manusiadari eksploitasi dan penindasan. Teologi

pembebasan dalam Islam mendapatkan kekuatannya dari ajaran-ajaran Al-Qur’an.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Lembaga pendidikan yang baik, di pimpin oleh pemimpin yang

memahami tengtang tugas manejerial dan spiritual.

2. Menurut Carrol dan Tosi bahwa dalam mempelajari masalah

kepemimpinan terdapat beberapa pendekatan atau teori, yaitu :

pendekatan sifat-sifat, pendekatan prilaku dan pendekatan situasional

3. Menururt Kihajar Dewantara, pemimpin yang baik haruslah menjalankan

peranan seperti berikut: Ing ngarso sung tulodo ,Ing madyo mangun karso

dan Ing (tut) wuri handayani

4. Dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yaitu: perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi

(motivating), pengawasan (controlling) dan penilaian (evaluating).

5. Problematika hari ini adalah belum terbiasanya dunia pendidikan kita

mengarah pada dunia pembebasan

6. Ali Abd al-Wahid mengatakan ada empat macam kebebasan yang

mendasar dalam Islam yaitu: Al-hurriyah al-madaniyah (kebebasan

berbudaya), Al-hurriyah ad-diniyah (kebebasan beragama), Al-hurriyah at-

tafkir wa at-ta’bir (kebebasan berfikir dan berpendapat) dan Al-hurriyah

as-siyasiyah (kebebasan berpolitik)

9
B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan

makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang

perlu penulis perbaiki.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa

terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak

orang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Muwahid Shulhan, M.Ag. & H. Soim, M.Pd.I. 2013. Manajemen

Pendidikan Islam : Strategi Dasar Menuju Peningkatan Mutu Pendidikan

Islam . Depok: Teras

11

Anda mungkin juga menyukai