Anda di halaman 1dari 54

“PERILAKU KEPEMIMPINAN”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah : Kepemimpinan Pendidikan

Dosen Pengampu : Agus Suyanto, M. Pd. I

Disusun Oleh :
Sem. IV/MPI – 3

Kelompok 3

Risa Hayady (0307171037)


Siti Rahmah (0307172057)
Adetria Suganti (0307172060)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam kita hadiahkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman terang-benderang.
Alhamdulillah kami telah menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Perilaku Kepemimpinan”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan dengan dosen pengampu, yakni
Agus Suyanto, M. Pd. I.
Makalah ini ditulis dari berbagai sumber yang berkaitan dengan judul
makalah kami. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
mendukung dan ikut berpartisipasi untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi
kita semua. Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
harapkan untuk memberikan kritik dan saran kepada kami untuk menjadikan
makalah ini menjadi lebih baik kedepannya.

Medan, 20 April 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Kepemimpinan .............................................. 3
B. Konsep Perilaku Kepemimpinan ................................................... 4
C. Teori Perilaku Kepemimpinan ...................................................... 4
D. Komponen-komponen Perilaku Kepemimpinan ........................... 8
E. Gaya atau Perilaku Kepemimpinan ............................................... 8
F. Perilaku Kepemimpinan yang Efektif ........................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 11
B. Saran ...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pemimpin merupakan pribadi yang memiliki keterampilan teknis,
khususnya dalam suatu bidang, sehingga mampu orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas, demi pencapaian tujuan organisasi. Seorang pemimpin yang
memiliki born leader dianggap mempunyai sifat unggul yang dibawa sejak lahir,
sifatnya khas dan unik, tidak dimiliki atau tidak dapat ditiru oleh orang lain.
Namun pada masa sekarang dengan berbagai kegiatan yang serba modern dan
kompleks, pelatihan-pelatihan dasar kepemimpinan maka setiap individu dapat
menjadi pemimpin. Hanya saja bukan hanya menjadi pemimpin, tetapi bagaimana
menjadi pemimpin yang amanah dan tidak hanya memikirkan satu segi tetapi
semua segi ada dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pada umumnya, seseorang yang diangkat menjadi pemimpin didasarkan
atas kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan orang-orang
yang dipimpinnya, di mana kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya sifat-sifat
yang dimiliki berkaitan dengan kepemimpinannya. Kelebihan sifat merupakan
syarat utama menjadi seorang pemimpin yang sukses.
Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang
lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun
kelompok.1

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Dari Perilaku Kepemimpinan?
2. Bagaimana Konsep Perilaku Kepemimpinan?
3. Apa Saja Teori-Teori Perilaku Kepemimpinan?
4. Apa Saja Komponen-Komponen Perilaku Kepemimpinan?

1
Inom Nasution dan Sri Nurabdiah, Profesi Kependidikan, (Depok: Prenadamedia Group,
2017), h. 99.

1
5. Apa Saja Gaya Atau Perilaku Kepemimpinan?
6. Bagaimana Perilaku Kepemimpinan Yang Efektif?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Perilaku Kepemimpinan.
2. Untuk Mengetahui Konsep Perilaku Kepemimpinan.
3. Untuk Mengetahui Teori-Teori Perilaku Kepemimpinan.
4. Untuk Mengetahui Komponen-Komponen Perilaku Kepemimpinan.
5. Untuk Mengetahui Gaya Atau Perilaku Kepemimpinan.
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Perilaku Kepemimpinan Yang Efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Kepemimpinan


Dalam kamus bahasa Indonesia, perilaku adalah tanggapan atau reaksi
terhadap rangsangan atau lingkungan. Perilaku adalah apa yang seseorang lakukan
dan apa yang orang lain terima atau rasakan dan menjadi sebuah tindakan.
Menurut Abdul Azis Wahab bahwa perilaku adalah gaya kepemimpinan
dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi kepemimpinan, yang menurut teori ini
sangat besar pengaruhnya dan bersifat sangat menentukan dalam mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Pendekatan teori perilaku melalui gaya
kepemimpinan dalam realisasi fungsi-fungsi kepemimpinan, merupakan strategi
kepemimpinan yang memiliki dua orientasi yang terdiri dari orientasi pada tugas
dan orientasi pada bawahan.
Menurut Stoner pengertian kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas kelompok. Sedangkan Yukl
menyimpulkan bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial
yang sengaja dijalankan seseorang terhadap orang lain untuk menstuktur aktivitas-
aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok.2
Perilaku kepemimpinan adalah perilaku khusus/pribadi para pemimpin
terkait dengan tugas dan perannya sebagai seorang pemimpin. Perilaku
kepemimpinan diartikan sebagai gaya kepemimpinan yang fokusnya tidak pada
sifat-sifat atau karakteristik kepemimpinan tetapi pada tindakan interaksi terhadap
orang-orang yang ada di sekitar kerjanya dan pada sekelompok orang bawahan.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
kepemimpinan dipahami sebagai suatu kepribadian (personality) seorang
pemimpin yang diwujudkan dalam aktivitas kepemimpinannya dalam kaitannya
dengan mengelola tugas dan hubungan dengan bawahan/pegawai untuk mencapai
tujuan organisasi.3

2
Candra Wijaya dan Muhammad Rifai, Dasar-dasar Manajemen Mengoptimalkan
Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Efisien, (Medan: Perdana Publishing, 2016), h. 61.
3
Sutarto Wijono, Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2018), h. 2.

3
B. Konsep Perilaku Kepemimpinan
Konsep perilaku kepemimpinan muncul karena menganggap bahwa
konsep sifat kepemimpinan tidak mampu menghasilkan kepemimpinan yang
efektif, karena sifat sulit untuk diidentifikasi. Yulk sebagaimana yang dikutip
dalam Marno dkk, menjelaskan bahwa perilaku pemimpin terhadap bawahan ada
4 bentuk perilaku, yaitu:

1. Ada yang lebih menekankan pada tugas


2. Ada yang lebih mementingkan pada hubungan
3. Ada yang mementingkan kedua-duanya
4. Ada yang mengabaikan kedua-duanya.

Ada juga peneliti yang mengatakan bahwa perwujudan perilaku pemimpin


dengan orientasi bawahan, yaitu:
1. Penekanan pada hubungan atasan-bawahan
2. Perhatian pribadi pimpinan pada pemuasan kebutuhan para bawahannya
3. Menerima perbedaan-perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku
yang terdapat dalam diri dari para bawahan.4

C. Teori Perilaku Kepemimpinan


Ada dua pendapat tentang kepemimpinan, yaitu pemimpin itu dilahirkan
(leaders are born) dan pemimpin itu dibuat (leaders are made). Teori perilaku
kepemimpinan (behavioral theory of leadership) pada dasarnya didasari dari
keyakinan bahwa pemimpin yang hebat merupakan hasil bentukan, bukan
dilahirkan (leader are made, nor born).5
Ada beberapa teori perilaku kepemimpinan (behavioral theories of
leadership) yang berbeda untuk menimbang implikasi-implikasi praktis dari
perilaku.6

4
Rendy Adiwilaga, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, (Yogyakarta: Deepublish,
2018), h. 26.
5
Paulus Kurniawan dan Made Kembar Sri Budhi, Smart Leadership-Being A Leader,
(Yogyakarta:Andi, 2017), h. 3-4.
6
Steph P. Robbins dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi Organization Behavior,
(Jakarta: Salemba Empat, 2008), h. 53.

4
Adapun beberapa teori perilaku kepemimpinan, di antaranya:
1. Situational-Theory
Teori kepemimpinan situasional, menampilkan empat model dengan ciri-
ciri perilaku tersendiri. Dijelaskan Hersey dan Blancard, perilaku tersebut
mencakup:
a. Memberitahukan (Telling), pemimpin memberitahukan instruksi spesifik
dan menyelia pelaksanaan pekerjaan secara bersama.
b. Menjajakan (Selling), pemimpin menjelaskan keputusan dan. memberi
kesempatan bawahan memperoleh kejelasan.
c. Mengikutsertakan (Participating), pemimpin dan anggota tukar menukar
ide dan memudahkan dalam pengambilan keputusan.
d. Mendelegasikan (Delegating), pemimpin mendelegasikan tanggung jawab
pengambilan keputusan.
Dalam penggunaan teori di atas, ada proses yang kurang diperhatikan
bahwa sebagai model kepemimpinan situational bahwa harus ada proses
menyelami pikiran, perasaan dan harapan orang-orang yang ada dalam organisasi
melalui dialog, penjajakan pendapat, dan komunikasi. Hal itu dapat menjadi
tempat beranjak pimpinan dalam menentukan arah, mencerahkan dan memotivasi
anggota dalam mengejar tujuan, kepuasan, kinerja, mutu dan pengembangan
organisasi.

2. Path Goal-Theory
Mengacu kepada Robbins bahwa Path-Goal Theory dikembangkan oleh
Robert House, yang esensi teorinya bahwa pekerjaan pimpinan untuk membantu
para bawahan mencapai sasaran mereka dan memberikan arah yang penting atau
dukungan untuk menjamin bahwa sasaran mereka cocok dengan semua sasaran
organisasi.
Istilah "Path goal" diambil dari keyakinan bahwa pemimpin efektif
menjelaskan jalan untuk membantu anggota memperoleh darimana untuk
mencapai kinerja atau sasaran kerja serta membuat catatan jalan panjang yang
mudah dengarn mengurangi penghadang jalan dan lubang perangkap".

5
Dengan kata lain, teori ini berusaha memprediksi efektivitas
kepemimpinan dalam situasi berbeda. Pemimpin menjadi efektif sebab pengaruh
positif terhadap motivasi, kemampuan untuk bekerja dan kepuasan. Fokus teori ini
adalah bagaimana pemimpin mempengaruhi persepsi bawahan atas sasaran kerja,
pengembangan sasaran pribadi, dan jalan mencapai sasaran".
Ada empat perbedaan perilaku kepemimpinan yang dikemukakan dalam
Path-Goal Theory dengan menegaskan proposisi bahwa manajer dapat
memudahkan kinerja dengan menunjukkan kepada pegawai bagaimana kinerja
mereka secara langsung mempengaruhi penerimaan mereka terhadap keinginan
imbalan. Keempat perilaku kepemimpinan tersebut menurut Gibson, et al
meliputi:
a. Memerintah (Directive), yaitu pimpinan memberitahu apa dan kapan
sesuatu dikerjakan pegawai, tidak ada partisipasi bawahan dalam
pengambilan keputusan.
b. Mendukung (Supportive), yaitu manajer menjadi sahabat bagi pegawai dan
menunjukkan minat kepada mereka.
c. Memudahkan (Fasilitative), yaitu pimpinan memberitahu sasaran dan
melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan.
d. Orientasi Prestasi (Achievement-Oriented), yaitu pimpinan membagi
sumbangan tujuan dan menunjukkan kepercayaan bahwa pegawai mampu
mencapainya.

3. Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional


Teori kepemimpinan transformasional secara kuat dipengaruhi oleh James
McGregor Burns, dan Bass yang membedakan esensi teorinya antara
kepemimpinan transformasional dengan transaksional". Keduanya didefinisikan
dalam cakupan istilah komponen perilaku yang digunakan mempengaruhi anggota
dan pengaruh pimpinan atas anggota.
Kepemimpinan transformasional memunculkan nilai moral pegawai dalam
suatu usaha untuk menumbuhkan kesadaran tentang masalah etika dan
menggerakkan energi mereka dan sumberdaya untuk mereformasi lembaga.

6
Sedangkan kepemimpinan transaksional memotivasi pengikut dengan
memunculkan adanya minat pribadi dan perubahan keuntungan".
Menurut Gibson dengan menyatakan visi, kepernimpinan transformasional
membujuk anggota untuk bekerja kerask mencapai sasaran. Visi pimpinan
memberikan kepada anggota sebagai motivasi bekerja keras yang memperoleh
imbalan diri". Sementara kepemimpinan transaksional mencakup suatu proses
perubahan yang menghasilkan dalam hal pemenuhan harapan bawahan dengan
pimpinan untuk menggerakkan antusiasme dan komitmen terhadap sasaran
pekerjaan.
Perilaku kepemimpinan transformasional, yaitu:
a. Pengaruh ideal; perilaku yang muncul dari emosi memberi pengaruh kuat
kepada pengikut dan identifikasi dengan pimpinan.
b. Simulasi intelektual; adalah perilaku yang meningkatkan kesadaran
pengikut terhadap masalah dan mempengaruhi pengikut untuk memandang
masalah dari perspektif baru
c. Penghargaan individu; mencakup memberikan dukungan, membangkitkan
semangat, untuk melatih anggota.
d. Memotivasi inspirasi, yang mencakup komunikasi kemunculan visi,
menggunakan simbol terhadap fokus usaha bawahan, perilaku teladan
yang sesuai".
Perilaku kepemimpinan transformasional dipandang sebagai kasus khusus
dari kepemimpinan transaksional, dengan reward pegawai adalah bersifat internal.
Dengan menyatakan suatu visi kepemimpinan transformasional membujuk
anggota-anggotanya untuk bekerja keras dalam rangka mencapai sasaran yang
nyata. Visi pimpinan memberikan kepada anggota dengan memotivasi untuk
bekerja keras bersumber dengan imbalan pribadi bersifat internal. Sedangkan
kepemimpinan transaksional akan menyesuaikan sasaran, arah dan misi untuk
alasan praktis. Kepemimpinan transformasional membuat perubahan utama dalam
organisasi atau unit misi, cara kerja bisnis, dan manajemen sumberdaya manusia
untuk mencapai visi mereka.7

7
Syafaruddin, Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Citapustaka Media,
2013), h. 66-70.

7
D. Komponen-Komponen Perilaku Kepemimpinan
Terdapat tiga komponen penting di dalam sebuah kepemimpinan, yaitu:
1. Pengaruh
Kepemimpinan adalah pengaruh dan terjadi karena adanya proses
pengaruh, pemimpin mempengaruhi bawahan atau pengikut kearah yang
diinginkan.
2. Legitimasi
Kepemimpinan adalah legitimasi, merupakan pengakuan kedudukan
seorang pemimpin dan posisi formal dari kekuasaan dalam sebuah
organisasi. Pemimpin yang memiliki legitimasi personal dapat
mempengaruhi bawahan atau pengikutnya dan pengikut tersebut juga rela
dipengaruhi serta diperintah oleh pemimpin yang memiliki legitimasi.
3. Tujuan
Kepemimpinan adalah pencapaian tujuan karena seorang pemimpin
berurusan dengan tujuan-tujuan baik tujuan individu, kelompok, dan
organisasi. Pada hal ini pemimpin harus dapat menyeimbangkan antara
tujuan organisasi dengan keinginan bawahan. 8

E. Gaya atau Perilaku Kepemimpinan


Gaya kepemimpinan atau perilaku kepemimpinan (Leadership Behavior)
seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan bervariasi
dan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendidikan, pengalaman,
kepribadian, dan situasional. Perilaku gaya kepemimpinan merupakan cara-cara
berinteraksi seorang pemimpin dalam melakukan kegiatan pekerjaanya. Gaya
bersikap dan gaya bertindak akan nampak dari cara-cara pemimpin tersebut pada
saat melakukan pekerjaan, antara lain: cara memberikan perintah, cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara memecahkan masalah, cara membuat
keputusan. dan sebagainya.

8
Novianty Djafri, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2017), h. 7.

8
Apabila pemimpin melakukan kegiatan tersebut menempuh dengan cara-
cara: tegas, keras. sepihak, mengutamakan penyelesaian tugas, melakukan
pengarahan dan pengawasan ketat. Maka gaya kepemimpinan seperti itu
cenderung disebut gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas (task oriented).
Sebaliknya apabila pemimpin melakukan kegiatan menempuh dengan cara
cara: lembut halus. simpatik. Interaksi timbal balik, melakukan ajakan,
menghargai pendapat. memperhatikan perasaan. membina hubungan serasi, maka
gaya kepemimpinan ini cenderung disebut kepemimpinan yang berorientasi pada
orang (people oriented).
Wahjosumidjojo mengungkapkan gaya-gaya kepemimpinan yang efektif,
sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas:
a. Pemimpin memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
b. Pemimpin selalu mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan.
c. Pemimpin meyakinkan kepada bawahan, bahwa tugas-tugas harus dapat
dilaksanakan sesuai dengan keinginan pemimpin.
2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada bawahan:
a. Pemimpin lebih memberikan motivasi daripada mengadakan pengawasan
terhadap bawahan.
b. Pemimpin melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan.
c. Pemimpin lebih bersikap penuh kekeluargaan, percaya, hubungan kerja
sama yang saling hormat-menghormati diantara sesama anggota
kelompok.9

F. Perilaku Kepemimpinan yang Efektif


Ada tiga jenis perilaku kepemimpinan yang efektif menurut Yukl, yaitu:
1. Perilaku yang berorientasi pada tugas
Kepemimpinan yang efektif tidak menggunakan waktu dan usahanya
dengan melakukan pekerjaan yang sama dengan anggota tetapi memandu
anggotta dalam menetapkan sasaran kinerja yang tinggi tetapi realistis.

9
Iskandar Putong, Kepemimpinan Kajian Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Buku dan
Artikel, 2015), h. 35.

9
2. Perilaku yang berorientasi hubungan
Memperlihatkan kepercayaan, bertindak ramah, perhatian dan memahami
anggota.
3. Kepemimpinan partisipatif
Pertemuan berkelompok memudahkan partisipasi anggota dalam
pengambilan keputusan, memperbaiki komunikasi, mendorong kerjasama
dan memudahkan pemecahan konflik.10
Berdasarkan jenis perilaku di atas, dalam penerapannya perilaku
kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja tim, antara lain:
1. Merencanakan dan mengatur operasi tim, membuat visi, menyatakan
keyakinan dan merayakan kemajuan.
2. Melibatkan para anggota dalam membuat keputusan, memimpin
pertemuan untuk membuat keputusan.
3. Melatih dan memperjelas harapan peran anggota.
4. Mendukung pembentukan tim dan mengelola konflik.
5. Memudahkan pembelajaran tim dan inovasi.
6. Pembuatan jaringan pengawasan lingkungan eksternal.
7. Mewakili, negosiasi dan lobby.
8. Merekrut dan memilih anggota lain.11

Karakteristik gaya kepemimpinan efektif pada umumnya sebagai berikut:


1. Tinggi perhatian terhadap tugas
2. Tinggi perhatian terhadap orang
3. Melibatkan bawahan secara aktif.
4. Menggunakan manajemen partisipatif.
5. Produktivitas organisasi meningkat.
6. Kepuasan kerja karyawan meningkat.12

10
Hetty Ismainar, Manajemen Unit Kerja: Untuk Perekam Medis dan Informatika
Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan, (Yogyakarta: Deepublish,
2018), h. 67.
11
Hetty Ismainar, Administrasi Kesehatan Masyarkat, (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2015), h. 69-70.
12
Modul Kependidikan dan Pelatihan Tingkat III, Kepemimpinan dalam Organisasi,
(Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2018), h.17-18.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perilaku kepemimpinan adalah suatu kepribadian (personality) seorang
pemimpin yang diwujudkan dalam aktivitas kepemimpinannya dalam kaitannya
dengan mengelola tugas dan hubungan dengan bawahan/pegawai untuk mencapai
tujuan organisasi.
Perilaku gaya kepemimpinan merupakan cara-cara berinteraksi seorang
pemimpin dalam melakukan kegiatan pekerjaanya. Gaya bersikap dan gaya
bertindak akan nampak dari cara-cara pemimpin tersebut pada saat melakukan
pekerjaan. Terdapat dua perilaku atau gaya kepemimpinan yaitu: gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan gaya kepemimpinan yang
berorientasi kepada bawahan.
Ada beberapa teori perilaku kepemimpinan, di antaranya: situational-
theory, path goal-theory dan kepemimpinan transformasional dan transaksional.
Adapun tiga komponen penting di dalam sebuah kepemimpinan, yaitu: pengaruh,
legimitasi dan tujuan.
Ada tiga jenis perilaku kepemimpinan yang efektif menurut Yukl, yaitu:
1. Perilaku yang berorientasi pada tugas
2. Perilaku yang berorientasi hubungan
3. Kepemimpinan partisipatif.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah kami uraikan, maka kami
menyarankan kepada pembaca untuk membaca sumber lain yang berkaitan
dengan perilaku kepemimpinan agar dapat menambah pemahamannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Inom dan Nurabdiah, Sri., 2017, Profesi Kependidikan. (Depok:


Prenadamedia Group).
Wijaya, Candra dan Rifai, Muhammad., 2016, Dasar-dasar Manajemen
Mengoptimalkan Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Efisien.
(Medan: Perdana Publishing).
Kurniawan, Paulus dan Sri Budhi, Made Kembar., 2017, Smart Leadership-Being
A Leader. (Yogyakarta: Andi).
Syafaruddin., 2013, Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer. (Bandung:
Citapustaka Media).
Robbins, Steph P dan Timothy A. Judge., 2008, Perilaku Organisasi
Organization Behavior. ( Jakarta: Salemba Empat).
Wijono, Sutarto., 2018, Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi. (Jakarta:
Prenadamedia Group).
Ismainar, Hetty., 2018, Manajemen Unit Kerja: Untuk Perekam Medis dan
Informatika Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan
Kebidanan. (Yogyakarta: Deepublish).
Modul Kependidikan dan Pelatihan Tingkat III., 2018, Kepemimpinan dalam
Organisasi. (Jakarta: Lembaga Administrasi Negara).
Ismainar, Hetty., 2015, Administrasi Kesehatan Masyarkat. (Yogyakarta: CV
Budi Utama).
Djafri, Novianty., 2017, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah.
(Yogyakarta: CV Budi Utama).
Putong, Iskandar., 2015, Kepemimpinan Kajian Teoritis dan Praktis. (Jakarta:
Buku dan Artikel).
Adiwilaga, Rendy., 2018, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. (Yogyakarta:
Deepublish).

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

Anda mungkin juga menyukai