Anda di halaman 1dari 4

Nama :Dwi skaryani

Nim :0307172078
Jurusan :Manajemen pendidikan islan-3 Sem-3

A. Konsep Administrasi

Salah satu rumusan yang pernah dikemukakan oleh Sodang S. Siagian bahwa “administrasi”
didefinisasikan sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Rumusan ini cukup menarik untuk mendapat kajian lebih lanjut guna memahami konsep
administrasi.

Dalam rumusan tersebut terkandung paling tidak lima konsep pokok, yakni

(1) Administrasi sebagai suatu proses keseluruhan;

(2) Manusia yang terlibat dalam proses administrasi;

(3) Proses administrasi senantiasa bertujuan;

(4) Pada prinsipnya administrasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama;

(5) Proses administrasi memerlukan dukungan peralatan dan perlengkapan.

Pada umumnya kegiatan-kegiatan administrasi dalam sistem sekolah dapat dikategorikan


menjadi lima bidang dan kegiatan, yakni:

a) Kegiatan di bidang program instruksional

b) Kegiatan di bidang personal

c) Kegiatan dalam dukungan logistik

d) Perencanaan

e) Hubungan dengan pihak luar


B. Pengertian Supervisi Kurikulum

supervisi kurikulum adalah semua usaha yang dilakukan oleh supervisor dalam bentuk
pemberian bantuan, bimbingan, penggerakan motivasi, nasehat dan pengarahan yang ditujukan
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam PBM, yang pada gilirannya meningkatkan hasil
belajar siswa. Sasaran supervisi kurikulum adalah guru yang berkemampuan lebih baik,
sedangkan tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan kemampuan guru yang ditandai oleh
terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. Jadi pada dasarnya hasil kegiatan supervisi kurikulum
ditandai oleh hasil belajar siswa. Dengan demikian supervisi kurikulum pada prinsipnya identik
dengan bimbingan professional, oleh sebab itu lebih menekankan pada pemberian bimbingan dan
bantuan pada guru selaku tenaga professional dan diarahkan agar memiliki kemampuan
professional yang lebih baik, dalam arti lebih efekrtif dan lebih berhasil.

a) Fungsi Supervisi Kurikulum

Pada dasarnya supervisi kurikulum memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. fungsi edukatif yakni fungsi yang dimaksudkan untuk mendidik guru yang lebih mampu
dan lebih baik kualitasnya sesuai dengan tujuan-tujuan kemampuan profesional, tuntutan
terhadap guru, dan kebutuhan lapangan kependidikan di sekolah.

2. fungsi kulikuler yakni berkenaan dengan pelaksanaan pengajaran dan peningkatan situasi
belajar-mengajar sehingga memungkinkan siswa belajar lebih efektif.

3. fungsi kepebimbingan yakni memberikan bantuan kepada guru-guru agar mampu


mengatasi kesulitannya sendiri.

b) Ciri-ciri Supervisi Kurikulum

Supervisi adalah proses perbaikan pengajaran. Proses itu berlangsung dalam bentuk
memberikan rangsangan dan membantu guru agar mereka berusaha memperbaiki dirinya
sendiri. Jadi program supervisi pada hakikatnya adalah salah satu upaya perbaikan
instruksional.

Fungsi utama Supervisi adalah untuk membantu situasi belajar bagi siswa. Supervisi
merupakan kegiatan pelayanan untuk membantu para guru melaksanakan tugas kewajibannya
sebaik mungkin.

Supervisi adalah penyuluhan orang-orang dengan cara yang kreatif dalam memecahkan
masalah, baik masalah perorangan maupun masalah bersama.

c) Perbedaan antara Administrasi Pendidikan dan Supervisi Pendidikan

Administrasi pendidikan berbeda dengan Supervisi pendidikan. Perbedaan itu tampak dalam
tiga jenis pendekatan.

a. Persiapan berbeda dengan pelaksanaan

b. Otoritas bertentangan dengan pelayanan

c. Keseluruhan dan bagian-bagian

Keterpaduan antara administrasi dan Supervisi dalam pelaksanaan program pendidikan tidak
jarang menimbulkan masalah baru, yang justru dapat merugikan program pendidikan itu sendiri.
Sebabnya, ialah sering seorang supervisor bertindak terlalu dalam kegiatan-kegiatan
administrasi, sehingga lupa bahwa dianya seorang administrator merasa memiliki wewenang
yang lebih besar, sehingga dia cenderung bertindak sebagai pengawas yang berkedok Supervisi.
Akibatnya pelaksanaan kedua tugas tersebut menjadi samar-samar.

d). Supervisi dan Perbaikan Kurikulum

Dalam konsep kurikulum pada hakikatnya telah tercakup konsep pengajaran atau proses
belajar mengajar. Perbaikan dalam ditafsirkan telah tercakup masalah perbaikan pengajaran.
Supervisi yang berhasil ditandai oleh adanya perbaikan kurikulum dan pengajaran. Dalam hal ini
keterlaksanaan kurikulum dan pengajaran yang lebih baik merupakan produk kegiatan supervisi
dan efektif. Tapi yang memperbaiki kurikulum itu sesungguhnya bukan supervisor tetapi sang
guru sendiri, yang telah dibimbing oleh supervisor.
Kemampuan Guru Profesional. Guru yang baik adalah guru yang berhasil. Guru yang
berhasil dalam pengajaran adalah yang mampu mempersiapkan anak mencapai tujuannya yang
telah dirumuskan dalam kurikulum. Untuk membawa anak mencapai tujuan-tujuan itu, setiap
guru perlu memiliki berbagai kemampuan atau kualifikasi professional. Jadi jelas bahwa
disamping seorang guru harus memahami dirinya sendiri, siswa dan masyarakat, maka harus jug
memiliki kemampuan-kemampuan yang berkenaan dengan fungsi pengajaran.

Anda mungkin juga menyukai