Disusun :
YULIANA. A 105641100719
2019
TOPIK PEMBAHASAN
B. Ragam dan
A. Fungsi Bahasa
laras bahasa
Kelompok
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi
kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas
penulisan makalah tentang “Fungsi, Ragam dan laras bahasa”. Shalawat serta
salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT
untuk kita semua.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami
revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran
yang konstruktif.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia baik secara lisan maupun
tulisan. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Bahasa merupakan simbol yag dihasilkan
menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Sebagai
alat komunikasi bahasa memiliki ragam dan laras bahasa. Dimana ragam
bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan.
Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu
memiliki hubungan yang erat. ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf,
melambangkan ragam bahasa lisan. oleh karena itu, sering timbul kesan
bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama. padahal kedua jenis ragam
bahasa itu berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki seperangkat
kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. meskipun
ada keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki
seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yag lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata griya misalnya, lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau
wisma. Dengan kata lain, kata besar atau luas, rumah wisma, dianggap lebih
komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata griya atau makro
akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan,
nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan
memilih bahasa yang ingin digunakan bergantung pada situasi dan kondisi
yang dihadapi. Seseorang menggunakan bahasa berbeda sebagai alat
komunikasi sesuai dengan kondisi lingkungan dan kepada orang yang
berbeda. Kita akan menggunakan bahasa non standar di lingkungan seperti
teman-teman dan menggunakan bahasa standar dan dialek sopan pada orang
tua atau orang yang kita hormati.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah
kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Dengan melalui
tulisan rasa marah kita akan membaik dan berangusur - ansur membaik, dan
kita dapat melihat persoalan secara ebih jela dan tenang. (Khazim, 2018)
Ragam Bahasa
1. Ragam Lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. kita
dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang
berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan
ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman,
dipasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
2. Ragam Tulis
Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau tercetak. ragam tulispun
dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. ragam tulis yang
standar kita temukan dalam buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar,
poster, iklan. kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam
majalah remaja, iklan, atau poster.
Ragam bahasa baku dapat berupa : (1) Ragam Bahasa Baku Tulis dan (2)
Ragam Bahasa Baku Lisan. Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis
makna kalimat yang diungkapkan tidak ditunjang oleh situasi pemakaian
sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena
itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecepatan dan
ketetapan didalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk
kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa didalam
struktur kalimat.
1. Tata bahasa
2. Kosa kata
b. Ragam tulis
Istilah lain yang menggunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam
bahasa standar, semi standard an nonstandart.
a. Ragam standar,
b. Ragam nonstandard.
c. Ragam semi standar.
Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan
tetap. akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. ragam standar tetap
luwes sehingga memungkinkan perubahan dibidang kosa kata, peristilahan,
serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan
dalam kehidupan modem (Alwi, 1998:14).
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pempeda ragam
standard an ragam nonstandard yang sangat menonjol. kepada orang yang
kita hormati, kita akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata
Bapak, Ibu, Saudara, Anda. jika kita menyebut diri kita, dalam standar kita
akan menggunakan kata saya atau aku. dalam ragam nonstandard, kita akan
menggunakan kata gue.
Contoh :
Pengenalan
Konsep Laras
Ure dan Ellis ( 1977), menganggap laras bahasa sebagai pola bahasa
yang lazim digunakan mengikut keadaan tertentu. Hal ini bermakna, sesuatu
situasi akan menentukan bentuk bahasa yang digunakan oleh pengguna
bahasa itu dan pemilihannya berdasarkan konvensi sosial masing-masing.
Menurut ahli bahasa tempatan seperti Nik Safiah Karim (1989), laras
bahasa berdasarkan penggunaannya, iaitu variasi bahasa digunakan oleh
penutur dalam situasi tertentu. Dia menganggap laras bermaksud variasi
bahasa yang boleh dipilih daripada sekumpulan variasi yang ada pada setiap
penutur. Penggunaan bahasa berubah mengikut konteks, bidang dan juga
peringkat sosial.
Aspek lain yang menimbulkan laras bahasa yang berbeda ialah aspek
peribadi dan aspek bukan peribadi. Aspek peribadi ialah perhubungan
individu dengan individu yang lain, hubungan kekeluargaan, rakan sebaya,
sahabat karib, pekerja, dengan majikan, rakyat dengan golongan istana dan
sebagainya. Aspek bukan peribadi pula adalah bukan bersifat peribadi
seperti antara penulis dengan pembaca, penghasil dan pembaca akhbar,
penyajak dengan pembaca dan sebagainya.
Ciri lain dalam mengenal pasti laras bahasa ialah tentang fungsi-fungsi
sosial perlakuan bahasa. Aspek perlakuan sosial termasuklah bahasa untuk
menyampaikan maksud seperti menggunakan bahasa dalam
upacara-upacara tertentu seperti majlis akad nikah, jual beli, dan sebagainya.
Terdapat juga situasi yang menggunakan bahasa yang berlainan yang
dihasilkan oleh interaksi seperti jenis perbualan, iaitu orang yang terlibat
dalam perbualan dan peranan situasi-situasi tersebut dalam masyarakat.
Laras dapat dibagikan kepada tiga kategori utama yaitu, tajuk wacana,
cara penyampaian wacana dan gaya wacana. Tajuk wacana adalah
merangkumi bidang penggunaan bahasa seperti bidang Matematik. Cara
penyampaian wacana ialah media perlakuan bahasa samada secara lisan atau
bertulis. Gaya Wacana pula adalah bidang tentang perhubungan antara
peserta perlakuan bahasa iaitu secara formal atau tidak formal.
B. Laras Perniagaan
C. Laras Akademik
D. Laras Undang-undang
Laras undang-undang merupakan salahsatu daripada laras ilmiah yang
terdapat dalam bahasa Melayu sejak zaman dahulu lagi. Walau
bagaimanapun, pada masa sekarang laras undang-undang lebih bersifat
modern dan banyak menggunakan istilah teknikal. Contoh : Dependen
membantah pada awal prosiding kerana tidak setuju dengan cadangan
plaintif untuk mengemukakan saksi-saksi yang dikatakan tidak relevan
dengan perbicaraan berkenaan.
F. Laras Sastra
G. Laras Rencana
Bibliography