Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Definisi dan ruang lingkup
metode pembelajaran Al-Qur’an kontemporer dan konvensional pada mata kuliah
Metode Pembelajaran Al-Qur’an kontemporer.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekalian. Terima kasih.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Metode
Metode dalam Bahasa Arab, dikenal dengan istilah Thariqah yang berarti
langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka metode itu harus
diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap
mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah,
efektif dapat dicerna dengan baik. Menurut abdul Al Rahman Gunaimah
metode adalah cara- cara yang praktis dalam mencapai suatu tujuan.
Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran dapat diartikan sebagai acara yang dipergunakan
oleh pendidik dalam membelajarkan peserta didik saat berlansungnya proses
pendidikan. Adapun metode belajar yang seharusnya dilakukan seorang murid
ialah membagi secara teratur waktu belajar dengan baik supaya tidak terjadi
kejenuhan dalam belajar.
Metode Pembelajaran Al Qur’an
Secara bahasa metode pembelajaran Al Qur’an adalah ilmu tentang cara-
cara dalam mengusai pembelajaran Al Qur’an, baik itu mengenai langkah-
langkah, pendekatan, stratergi, metode, tehnik dalam mempelajari Al Qur’an.
Seseorang yang mampu mengusai metode pembelajaran alquran maka akan
sangat mudah bagi dia mempelajari dalam mengajarkan Al qur’an. Metode
pembelajaran Al-Qur’an dapat diartikan cara atau jalan yang harus dilalui
dalam proses belajar mengajar Al-Qur’an dengan tujuan agar dapat membaca
dan mempelajari Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah
tajwid.1
4 Ary Ginanjar Agustin, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ: Emotional Quotient Berdasarkan 6 Rukun ImN dan 5 Rukun Islam, (Jakarta: Arga Wijaya,
Persada, 2001), h. 130-131.
Abi Zakariya Muhyidin Yahya An-Nawawi penulis kitab Riyadus Sholihin
mengatakan bahwa A'isyah meriwayatkan, Rasulullah bersabda
Artinya: “ Bukhari muslim meriwayatkan dari ‘Aisyah, ia berkata : Rasulullah
Saw bersabda: orang yang gemar membaca Al-Qur’an dan sudah lihai dalam
membacanya kelak akan bersama dengan golongan mereka yang mulia lagi
berbakti. Adapun orang yang gemar membaca Al-Quran, namun dalam
membacanya masih terbata-bata, maka ia akan mendapat dua pahala."
(Muttafaqun Alaih)
Dengan demikian dapat dipaham bahwa setiap umat muslim diwajibkan untuk
mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain sebagaimana yang
diperintahkan Allah Swt., dalam hadist dan dalil-dalil Al Qur'an di atas. Dalam
mengembangkan kemampuan peserta didik membaca Al-Qur'an tidak lepas dari
landasan pembelajaran Al-Qur'an yang telah ditentukan oleh Allah Swt., peserta
didik dalam pembelajaran Al-Qur'an tidak hanya belajar secara asal asalan tetapi
mereka dibimbing membaca Al-Qur'an dengan tartil. Pada tingkatan peserta didik
yang sudah lancar, baik dan benar dalam membaca Al-Qur'an mereka dibimbing
membaca Al-Qur'an dengan melagukan bacaannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Saran:
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, A. G. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ:
Emotional Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun islam. Jakarta: Arga Wijaya
Persada.
Amrullah, F. (2008). Ilmu Al-Qur'an Untuk Pemula. Jakarta: CV Artha Rivera.
Daradjat, Z. (2011). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
rezarahmatillah.blogspot.com
www.zakikrd.com