Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM UNGGULAN SMP NEGERI 5 SAWOO

A. Latar Belakang Masalah

Alquran adalah pedoman intisari dan sumber pokok ajaran Islam yang
disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Pada awal dakwahnya
pembelajaran Alquran adalah salah satu materi utama yang diajarkan kepada umatnya.
Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan sebagai petunjuk, pelajaran serta
pedoman hidup umat manusia.
Alquran diperuntukkan bagi Umat Islam yang telah dipilih oleh Allah sebagai
umat terbaik di antara umat umat lainnya. Alquran berfungsi sebagai penjelas perkara
perkara dunia dan agama, serta berisi berisi peraturan peraturan umat yang kekal hingga
akhir zaman. Kewajiban umat Islam adalah menaruh perhatian terhadap Alquran
dengan membacanya, menghafalnya, dan menafsirkannya. Allah SWT. telah
menjanjikan bagi para pelestari kitab - Nya dengan balasan pahala, dinaikkan
derajatnya, dan diberi kemenangan di dunia dan di akhirat.2
Kata Alquran dipergunakan untuk menunjukkan kalam Allah yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad (Kala>m Allah al munazzal ila> Nabi Muh}amma>d SAW)
Kalam Allah yang diwahyukan kepada nabi nabi selain Nabi Muhammad SAW tidak
dinamai Alquran, seperti taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As. Zabur kepada
Nabi Daud As. dan Injil kepada Nabi Isa As. Alquran Alquran merupakan kalam Allah
SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi orang
orang yang bertakwa dan membacanya merupakan ibadah.3
Kebenaran Alquran tidak dapat diragukan lagi, bahkan kemurniannya akan tetap
terpelihara. Allah SWT sendiri telah menjamin kemurnian itu dalam firmannya yang
berbunyi:

‫ِإَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا ال ِّذ ْك َر َو ِإَّنا َلُه َلَح ا ِفُظو َن‬
Artinya:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami
benar benar memeliharanya” (Q. S. Alhijr : 9). 4
Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Alquran
selama-lamanya. Dengan jaminan Allah SWT pada ayat tersebut, tidak berarti umat
Islam terlepas dari tanggung jawab dan memelihara kemurniannya. Umat Islam pada
dasarnya tetap berkewajiban untuk memelihara kemurniannya. Salah satu usaha nyata
dalam proses pemeliharaan Alquran itu adalah menghafalkannya (tahfidz). Sebab,
menghafal Alquran adalah suatu pekerjaan yang mulia di sisi Allah SWT.
Telah dijelaskan dalam surat Alhijr ayat 3 merupakan bentuk jaminan Allah
terhadap pemeliharaan keaslian dan kemurnian Alquran meskipun telah diturunkan
ribuan tahun silam. Quraish Shihab memaknai ayat di atas sebagai keikutsertaan umat
Islam pilihan Allah untuk menjaga dan memelihara Alquran yang salah satunya adalah
dengan cara menghafalkannya.
Tahfidz Alquran merupakan salah satu bentuk kegiatan yang bersifat Islami
yang bertujuan agar siswa dapat memahami dan mengetahui arti penting dari
kemampuan menghafal Alquran, siswa dapat terampil menghafal ayat ayat dari surat-
surat tertentu. Siswa dapat terampil dan membiasakan menghafal ayat Alquran supaya
dalam berbagai kesempatan ia sering melafadzkan ayat ayat Alquran dalam aktivitas
sehari hari. Selain itu juga yang terpenting adalah untuk menumbuhkan,
mengembangkan serta mempersiapkan jiwa Qur’ani pada anak. sehingga nantinya
menjadi generasi cendikiawan Muslim yang hafal Alquran.
Penanaman Alquran memberikan isyarat, bahwa selayaknya ia dipelihara
dalam bentuk hafalan dan tulisan. Dengan demikian apabila salah satunya ada yang
melenceng, maka yang satunya akan meluruskannya. Kita tidak dapat menyandarkan
hanya kepada hafalan seorang sebelum hafalannya sesuai benar dengan tulisan yang
telah disepakati oleh sahabat, yang dinukilkan kepada kita dari generasi ke generasi
menurut keadaan sewaktu dibuatnya pertama kali.
Kemampuan dalam menghafal Alquran adalah kemampuan yang sangat baik
untuk dimiliki. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa dalam ritual shalat,
seorang muslim wajib untuk dapat menghafal ayat-ayat Alquran. Karena membaca
Alquran, terutama surat Al Fatihah, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari shalat.
Membaca ayat-ayat Alquran dalam shalat dipahami sebagai bukan dalam
pengertiaan membaca teks, akan tetapi membaca berdasarkan hafalan
yang tertanam kuat dalam memori.
Agar bacaan dan teks Alquran mengakar dalam diri seseorang maka diperlukan
pembelajaran Alquran yang ditanamkan sejak dini karena pada usia dini seorang anak
memiliki daya tangkap yang kuat terhadap lingkungan dan pendidikan. Dapat
disimpulkan bahwasannya anak pada usia sekolah menengah merupakan masa peka
menghafal. Pada masa inilah sebaiknya anak mulai digembleng untuk penanaman
hafalan Alquran, agar Alquran tetap melekat pada masing-masing anak sampai
dewasa, guna untuk membekalinya dalam kehidupannya. Dengan adanya progam
tahfidz Alquran di beberapa instansi tingkat menengah menjadi salah satu upaya nyata
pemeliharaan Alquran yang bahwasannya sudah mulai dikenalkan, diajarkan, dan
ditanamkan pada anak usia sekolah dasar yang merupakan masa peka menghafal.
Melihat di zaman modern ini, banyaknya pengaruh teknologi dan berbagai
fasilitas bermain yang semakin beragam tentu dapat berdampak positif dan juga
negatif. Hal ini menyebabkan upaya untuk menumbuhkan kesadaran bagi umat Islam,
khususnya anak-anak untuk dapat belajar menghafalkan Alquran menjadi persoalan
yang tidak mudah. Masyarakat muslim khususnya orang tua, ulama dan guru, dituntut
untuk memilki sikap peduli dan prihatin terhadap kondisi dan dunia anak anak sebagai
generasi penerus. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu wadah atau tempat untuk
menggerakkan atau memotivasi anak-anak dalam menghafal Alquran. Salah satu
lembaga formal yang menjadi wadah tahfidz adalah sekolah maupun madrasah.
Usaha untuk melestarikan, menjaga, menyebarluaskan Alquran sampai saat ini
masih terus dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengembangan dari
berbagai institusi seperti banyaknya pondok pesantren, Taman Pendidikan Alquran,
Madrasah dan Satuan Pendidikan yang juga ikut menyelenggarakan Progam Tahfidz
Alquran. Hal ini menunjukkan macam-macam bentuk pemeliharaan Alquran.
Seperti halnya di MA Miftahul Huda Rawalo desa Pesawahan Kecamatan
Rawalo Kabupaten banyumas merupakan salah satu sekolah swasta yang mempunyai
Unggulan Khas Tahfidz Al Qurán dan Kitab kuning. Selain itu, demi mewujudkan hal
tersebut pada tahun 2009 MA Miftahul Huda Rawalo menyelenggarakan progam
pembelajaran tahfidz Alquran dengan Nama PROGRAM TAKHOSSUS. Para siswa
diwajibkan bisa membaca Alquran dengan baik dan benar dan menghafalnya 30 juz
dalam waktu 3 tahun , agar menjadi siswa insan Qurani di masa mendatang. Meskipun
program itu baru berjalan, tapi antusias dari masyarakat sekitar sangat mendukung hal
tersebut karena dilihat dampak positifnya kepada anak yang menghafalkan Alquran.
Pembelajaran Tahfidz Alquran di MA Miftahul Huda Rawalo dilaksanakan di
luar jam sekolah, setelah melakukan evalusasi belum memenuhi target sehingga
disepakati dimasukan jam KBM dengan durasi waktu 40 menit perjam/ per hari,
sebelum pembelajaran dimulai dan pembelajaran diawali dengan Membaca Asmaul
Khusna . Di lanjutkan dengan hafalan didalam kelasnya masing masing. Sembari
menunggu guru datang untuk menyimak hafalan Alquran.
Siring perkembangan zaman maka kami kami madrasah melalkukan evaliasi
dan Studi banding ke bebrapa pesantren dan sekolah yang mengadakan progra
takhossus seperti di Wonosobo agar mengasilkan lulusan tahfidz yang kopeten
B. METODE MENGHAFAL
Madrasah Aliyah Miftahul Huda Rawalo Banyumas setelah memluluskan beberapa peserta
didik hatam 30 juz melakukan evaluasi dan Studi banding untuk mencari atau membuat metode
yang khusus agar peserta didik mampu memnuhi target 30 juz selama 3 tahun. Setalah melakukan
Studi banding menemukan 3 metode yang di anggap tepat yang disebut “metode Binushi” adapun
yang dimaksud denagn metode Binushi adalah:
1. Metode Binadri
Metode ini adalah peserta didik melihat al quran dan membaca satu ayat pertama, kemudian
diulang-ulang untuk dihafalkan. Setelah hafal pada ayat pertama ini, maka dilanjutkan pada ayat
kedua untuk diulang-ulang sampai hafal dengan lancar dan mutqin (melekat sangat kuat). Setelah
yang kedua ini hafal, maka diulang (menggabungkan) ayat pertama dan ayat kedua. Setelah dua
ayat di atas dirasa sudah mutqin dan lancar, maka dilanjutkan pada ayat yang ketiga dan
seterusnya sampai batas hafalan yang telah tersusun dalam jadwal setiap harinya.
2. Metode Bikitabi
Metode ini adalah peserta didik menulis ayat al quran yang sudah di hafalkan sebelum di setorkan
pada ustad pengambu tahfidz selain mereka mengahal mereka punay catatan tulisan tangan, ketika
hafalan mau di setoran catatan tersebut di bawa klebihan dari pada metode ini adalah selain hafal
maka peserta didik bisa menulis apa yang dihafalakan, kelemahnya membutuhkan waktu yang
lama nutuk menulisnya.
3. Metode Bisimangi (Bilhoib)
Metodei ini siswa di tuntut untuk sebelum di setorkan ke pengampu mereka di suruh di semak /
diperdengakan kepa siswa lain tetang kelancaran dan kefasihanya.
C. SYARAT-SYARAT MASUK PROGRAM UNGGULAN
Setiap siswa yang mau masuk ke program tahfidz hawis di tes terlenih dahulu adapun hala- hal yang
di teskan sebagai berikit
1. Kelancaran membacanya
2. Hukum-Hukum Tajwid
3. Kemampuan Mengahal
4. Kualitas Hafalan
Memiliki kosisten
D. TARGET PENCAPAIAN

TARGET
NO JUMLAH
JAM HARI MINGGU TAHUN

JUMLAH SURAT 114 Surat 365 52 3 tahun


JUMLAH
260 Lembar
LEMBAR
JUMLAH AYAT 6666 Ayat

E. Program Variatif Tahfidz (Pengayaan)


a. Sosialisasi Adab-Adab terhadap Al-Qur’an
b. Sosialisasi Cara Menghafal Efektif (Cara Cepat Menghafal Al Qur’an)
F. MENGADAKAN UJI PUBLIK TAHFIDZ SETIAP AKHIR SEMESTER
Program ini diadaka di bagi menjadi 2 tahap
1. Semeseter 1
Selama satu semster diadakan uji publik 2 kali yaitu per 3 bulan sekali
2. Semeseter 2
Selama satu semster diadakan uji publik 2 kali yaitu per 3 bulan sekali
G. PROGRAM PERCEPATAN
Program ini di lakasanakn setiap libur semester baik semester 1 dan semester 2, jadi ketika siswa
yanglain libur sekolah siswatahfidz/ yang mengafal alquran melakukan program percepatan selama 1
minggu dengan harapa target 30 juz di tempuh selama 3 tahun akan mudah tercapai.
H. GURU PENGAMPU PENGAMPU
guru pengampu tahfidz adalah guru yang sudah lulus tahfidz 30 jus baik yang sudah sarjama mapun
belum
I. JADWAL PELAJARAN
TERLAMPIR
J. MEMBUAT BUKU MUTABA’AH TAHSIN & TAHFIDZ
Format buku tahsin/ catatan setoran

Bulan
Jumalah

K. SYARAT SYARAT SAAT MENGHAFAL AL-QUR’AN


a. Hal hala yang perlu di perhatikan Sebelum menhafal
1. Membersihkan diri dari hal-hal yang tidak baik dan menjauhkan diri pula dari
kesibukan yang bersifat duniawi,
2. Menata niat untuk mendapatkan keridhaan Allah dan mengikuti sunnah Nabi dan
ulama salaf,
3. Berdoa kepada Allah secara maksimal,
4. Meminta doa kepada orang tua dan guru,
5. Membuat schedule yang jelas untuk mengahafal dan istiqamah,
6. Berteman dengan orang-orang yang dapat menggugah dan memotivasi untuk terus
menghafal,
7. Banyak membaca sejarang penting para penghafal Al-Qur’an dan para master Al-
Qur’an, seperti sejarah imam qira’at sab’ah, para imam qari’ di belahan dunia Islam.
b. Hal hala yang perlu di perhatikan Saat menhafal
1. Menjaga wudhu agar bisa membaca Al-Qur’an di mushaf setiap saat dibutuhkan,
2. Membiasakan bangun sebelum subuh agar bisa menghafal Al-Qur’an pada sepertiga malam,
3. Konsisten terhadap jadwal yang telah disusun, baik untuk hafalan yang baru atau sekedar
muraja’ah (mengulang hafalan). schedule yang dibuat tidak boleh dilanggar. Jika ada
kesibukan yang lain sehingga harus meninggalkan hafalan baru dan muraja’ah, maka harus
diqadha atau diganti di lain waktu,
4. Bersabar atas segala ujian dan cobaan saat menghafal Al-Qur’an dengan selalu bersandar
pada Al-Qur’an,
5. Dalam menghafal, harus memperhatikan ayat-ayat yang mirip (mutasyabihat), agar
hafalannya tidak rancau, Membiasakan mengulang hafalan saat shalat untuk memantapkan
hafalan, dan juga membiasakan menuliskannya ke dalam kertas, agar selain hafal dalam
bentuk ingatan juga hafal dalam bentuk tulisan,
6. Menggunakan satu mushaf, agar terbiasa dan tidak bingung letak awal dan akhir ayat yang
dihafal,
7. Menyetorkan hafalan kepada guru yang kompeten,

Anda mungkin juga menyukai