Anda di halaman 1dari 5

KODE ETIK

SMP NEGERI 5 SAWOO


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 5 SAWOO
Desa Kori, Kec. Sawoo, Kab. Ponorogo
2021
KODE ETIK SEKOLAH

PEMBUKAAN

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Satuan Pendidikan atau sekolah
menyadari bahwa SMPN 5 Sawoo adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal. Pendidikan formal adalah
jalur pendidikan yang terstruktur, membantu peserta didik memiliki dan dan mencapai
prestasi belajar semaksimal mungkin. Prestasi belajar yang maksimal merupakan jalan
yang dapat memudahkan proses kelanjutan studi dan pencaiapan cita-cita.
Sekolah merupakan lembaga yang memberikan pelayanan jasa kepada
masyarakat lewat penyediaan layanan kepada para siswa. Indikator kualitas layanan
sekolah adalah kepuasan siswa dan orang tua siswa atas layanan sekolah. Sekolah
harus menyediakan berbagai informasi yang jelas berkaiatan dengan program sekolah.
Dengan informasi tersebut warga sekolah dapat mengambil peran dan partisipasi,
termasuk informasi seperti Visi dan misi sekolah.
Kualitas sekolah sekolah tidak hanya dalam ujud fisik, seperti keberadaan guru
yang berkualitas, kelengkapan peralatan laboratorium dan buku perpustakaan, tetapi
juga dalam ujud non fisik, yakni berupa “ Kultur Sekolah “. Kultur sekolah yang sehat
memiliki korelasi yang tinggi dengan prestasi dan motivasi siswa untuk berprestasi,
sikap dan motivasi kerja guru, dan produktifitas dan kepuasan kerja guru. Nilai, moral,
sikap dan prilaku siswa tumbuh berkembang selama waktu di sekolah, dan
perkembangan mereka tidak dapat dihindarkan , dipengaruhi oleh struktur dan kultur
sekolah, serta oleh interaksi mereka dengan aspek-aspek dan komponen yang ada di
sekolah, seperti kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lainnya, mata pelajaran dan
antar siswa sendiri. Aturan sekolah yang ketat berlebihan dan ritual sekolah yang
membosankan tidak jarang menimbulkan konflik baik antar siswa maupun antar sekolah
dan siswa.
Sebab aturan dan ritual sekolah tersebut tidak selamanya dapat diterima oleh siswa.
Aturan dan ritual yang oleh siswa diyakini tidak mendatangkan kebaikan bagi meraka,
tetapi tetap dipaksakan akan menjadikan sekolah tidak memberikan tempat bagi siswa
untuk menjadi dirinya.
Prestasi siswa yang tinggi merupakan dambaan kita semua, seluruh warga
sekolah, seluruh warga masyarakat. Untuk mewujudkan prestasi siswa yang tinggi,
perlu ditetapkan Kode Etik Sekolah ( SMPN 5 Sawoo ), sebagai pedoman bersikap dan
berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika.
Bagian Satu
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi

Pasal 1
(1) Kode Etik Sekolah ( SMPN 5 Sawoo ) adalah norma dan asas yang disepakati
dan diterima oleh warga sekolah sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas sebagai Pendidik, Tenaga kependidikan, anggota
masyarakat dan warga Negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal
ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku yang baik dan buruk, yang
boleh dan tidak tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugasnya baik
sebagai pendidik maupun sebagai tenaga kependidikan, serta pergaulan sehari-
hari di dalam dan di luar sekolah.

Pasal 2
(1).Kode Etik Sekolah merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menepatkan sekolah sebagai suatu lembaga yang terhormat, bermartabat yang
dilindungi undang-undang.
(2).Kode Etik Sekolah berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan professional pengelola sekolah
dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, dan pemerintah sesuai dengan nilai-
nilai agama, pendidikan, social, etika, dan kemanusiaan.

Bagian Dua
Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional

Pasal 5
Kode Etik Sekolah bersumber dari :
(1).Nilai-nilai agama dan Pancasila
(2).Nilai-nilai Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial,
Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kewirausahaan.
(3).Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, social dan spiritual.

Pasal 6
(1).Semua warga sekolah dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya.
(2).Peserta didik harus menghormati pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
(3).Siswa berhak mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi
ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku.
(4).Semua warga sekolah harus memelihara kerukunan dan kedamaian untuk
mewujudkan harmoni, social diantara teman.
(5).Semua warga sekolah harus mencintai keluarga, dan menyayangi sesama.
(6).Semua warga sekolah harus mencintai lingkungan, bangsa dan Negara serta
agama.
(7).Semua warga sekolah harus menjaga dan memelihara saran dan prasarana,
kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan dan kenyamanan sekolah.

Pasal 7
Larangan bagi pendidik dan tenaga kependidikan, secara perorangan maupun
Kolektif.
(1).Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung
yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang.
(2).Melakukan sesuatu baik langsung maupun tidak langsung yang mencederai
integritas hasil ujian sekolah dan Ujian Nasional.
(3).Menerima hadiah dari peserta didik.
(4).Melakukan tindakan Kekerasan Fisik peserta didik

Bagian Tiga
Pelaksanaan, Pelanggaran, dan Sanksi

Pasal 8
(1).Pendidik dan Tenaga Kependidikan bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode
Etik Sekolah ( SMPN 5 Sawoo ).
(2).Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban mensosilisasikan Kode Etik
Sekolah ( SMPN 5 Sawoo ) kepada Orangtua/wali peserta didik, masyarakat dan
pemerintah.

Pasal 9
(1).Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode
Etik Sekolah dan ketentuan perundangan yang berlaku.
(2).Warga sekolah yang melanggar Kode Etik Sekolah dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
(3).Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang dan berat.
Pasal 10
(1).Pemberian rekomendasi sanksi terhadap pendidik yang melakukan pelanggaran
terhadap kode Etik Sekolah merupakan wewenang Kepala sekolah, Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten dan Bupati.
(2).Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya pembinaan
kepada pendidik yang melakukan pelanggaran.
(3).Pemberian sanksi terhadap peserta didik yang melakukan pelanggaran Kode
Etik Sekolah merupakan wewenang, Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
(4).Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan Teguran lisan,
pembinaan, pemangilan orangtua/wali, dan penskorsing serta mengembalikan
peserta didik kepada orangtua/walinya.
(5).Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Sekolah, wajib
melaporkan kepada Kepala sekolah.

Bagian Empat
Penutup
Pasal 11
(1).Setiap warga sekolah secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan,
serta menjunjung tinggi Kode Etik Sekolah.
(2).Hal-hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur tersendiri.

Ditetapkan : Sawoo
Pada Tanggal : 15 Juli 2021
Kepala SMPN 5 Sawoo

SUWARDI, S.Pd
NIP. 19670701 198901 1 003

Anda mungkin juga menyukai