Anda di halaman 1dari 18

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA MALANG

MAJLIS DIKDASMEN
SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG
Jalan Brigjen Selamet Riyadi No. .. Malang

KEPUTUSAN KEPALA SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG


NOMOR : … / … /2019

TENTANG

KODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK


SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

KEPALA SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

I. Menimbang :

1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang


Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
perlu menetapkan Kode Etik Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik.
2. Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik ditetapkan untuk
mengatur sikap, perkataan dan perbuatan pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang.
3. Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik diberlakukan
bagi semua pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik SMA Muhammadiyah 1
Kota Malang agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

II. Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Pendidik dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Pendidik
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah / Madrasah

III. Memperhatikan :

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 1
1. Persetujuan Rapat Dewan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik
2. Pertimbangan Pengurus harian Komite Sekolah

MEMUTUSKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menetapkan :

KODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK


SMA MUHAMMADIYAH 1 KTA MALANG

BAB I
PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 1

1. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik adalah norma dan asas
yang disepakati dan diterima oleh pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik
SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang dalam menegakkan etika sekolah sebagai
pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik,
tenaga pendidikan dan peserta didik, serta anggota masyarakat dan warga negara.
2. Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini
adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku pendidik, tenaga kependidikan
dan peserta didik yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan
selama menunaikan tugas sesuai dengan fungsinya serta sikap pergaulan sehari-
hari di dalam dan luar sekolah.

Pasal 2
1. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik merupakan pedoman
sikap dan perilaku bertujuan menempatkan pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik secara terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-
undang.

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 2
2. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berfungsi sebagai
seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan
layanan profesi pendidik, tenaga kependidikan dalam hubungannya dengan
peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi,
dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan
kemanusiaan.
Pasal 3
Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik SMA Muhammadiyah
1 Kota Malang bersumber dari
a. Nilai-nilai agama Islam, karakter dan budaya Bangsa Indonesia.
b. Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional.
c. Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.

BAB II
KODE ETIK PENDIDIK

Pasal 4
Etika Hubungan Pendidik dengan Peserta Didik
1. Pendidik berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran.
2. Pendidik membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan
anggota masyarakat
3. Pendidik mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara
individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
4. Pendidik menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk
kepentingan proses pendidikan.
5. Pendidik secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus
berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang
menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta
didik.
6. Pendidik menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih
sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas
kaidah pendidikan.
7. Pendidik berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang
dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 3
8. Pendidik secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya,
termasuk kemampuannya untuk berkarya.
9. Pendidik menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didiknya.
10. Pendidik bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
11. Pendidik berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan
dan hak-hak peserta didiknya.
12. Pendidik terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh
perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
13. Pendidik membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya
dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan
kesehatan, dan keamanan.
14. Pendidik tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-
alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum,
kesehatan, dan kemanusiaan.
15. Pendidik tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada
peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral,
dan agama.
16. Pendidik tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan
peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

Pasal 5
Etika Hubungan Pendidik dengan Orangtua/wali Siswa
1. Pendidik berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan
Orangtua/Wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.
2. Pendidik memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan obyektif
mengenai perkembangan peserta didik.
3. Pendidik menjaga rahasia setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
4. Pendidik memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi
dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
5. Pendidik berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi
dan kemajuan peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya.
6. Pendidik menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita anak atau
anak-anak akan pendidikan.

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 4
7. Pendidik tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

Pasal 6
Etika Hubungan Pendidik dengan Masyarakat
1. Pendidik menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien
dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
2. Pendidik mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
3. Pendidik peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
4. Pendidik berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan
prestise dan martabat profesinya.
5. Pendidik melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan
peserta didiknya.
6. Pendidik memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama,
hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
7. Pendidik tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada
masyarakat.
8. Pendidik tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam
masyarakat.

Pasal 7
Etika Hubungan Pendidik dengan sekolah
1. Pendidik memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
2. Pendidik memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
3. Pendidik menciptakan dan melaksanakan proses pendidikan yang kondusif.
4. Pendidik menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
5. Pendidik menghormati rekan sejawat.
6. Pendidik saling membimbing antar sesama rekan sejawat.
7. Pendidik menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan
dengan standar dan kearifan profesional.
8. Pendidik dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan sejawat untuk
tumbuh secara profesional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan
tuntutan profesionalitasnya.
9. Pendidik membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam
setiap tindakan profesional dengan sejawat.
10. Pendidik memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat
meningkatkan keefektifan pribadi sebagai pendidik dalam menjalankan tugas-
tugas profesional pendidikan dan pembelajaran.
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 5
11. Pendidik mengingatkan tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-
kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
12. Pendidik tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan
dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat.
13. Pendidik tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
14. Pendidik tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas
dasar pendapat peserta didik atau masyarakat yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
15. Pendidik tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk
pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
16. Pendidik tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak
langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

Pasal 8
Etika Hubungan Pendidik dengan Profesi
1. Pendidik menjunjung tinggi jabatan pendidik sebagai sebuah profesi.
2. Pendidik berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan
bidang studi yang diajarkan.
3. Pendidik terus menerus meningkatkan kompetensinya.
4. Pendidik menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
5. Pendidik menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif
individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional lainnya.
6. Pendidik tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat profesionalnya.
7. Pendidik tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya.
8. Pendidik tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-
tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan
dan pembelajaran.
9. Pendidik secara perseorangan maupun kolektif dilarang, untuk:
a) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat
sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta
didik;
b) memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta
didik;
c) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak
langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang;

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 6
d) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang
mencederai integritas hasil Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester,
Ulangan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

Pasal 9
Etika Pendidik dalam berpakaian

1. Pakaian pendidik di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai pendidik
adalah pakaian formal yang mencerminkan citra profesional, sesuai dengan
peraturan penggunaan pakaian dinas yang berlaku.
2. Pendidik harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih, bersahaja/tidak glamour
dan segar agar tidak menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di
ruang kantor atau di ruang kelas.
3. Pakaian Pendidik di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMA
Muhammadiyah 1 Kta Malang adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan
kebutuhan pengundang agar mencerminkan citra professional.

Pasal 10
Etika Pendidik terhadap komitmen waktu

1. Pendidik SMA Muhammadiyah 1 Kta Malang harus memiliki komitmen yang tinggi
terhadap waktu dan menggunakan waktu sesuai peraturan yang berlaku.
2. Pendidik memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu.
3. Pendidik harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik
untuk bimbingan akademik maupun non akademik.
4. Pendidik harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir
pada jam dimana pendidik yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau
di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.

Pasal 11
Etika Pendidik dalam melaksanakan tugas pembelajaran

1. Pendidik wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP)


2. Pendidik wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai
bentuk inovasi pembelajaran.
3. Dalam membuat RPP pendidik harus mengacu pada kurikulum yang sudah
ditetapkan
4. Pendidik pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan
pembelajaran dan materi yang akan disampaikan.
5. Pendidik berkewajiban menyampaikan buku acuan materi yang digunakan.
6. Pendidik harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik
di ruang kelas maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat.
7. Pendidik wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada peserta didik.
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 7
8. Pendidik dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang
berpengaruh terhadap nilai.
9. Pendidik menggunakan kata ganti sapaan kepada teman sejawat dan tenaga
pendidikan baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak atau ibu.
10. Pendidik menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan sesama
Pendidik, pegawai dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
11. Pendidik tidak merokok ketika mengajar didalam kelas dan berada di dalam
lingkungan sekolah, kecuali ditempat khusus yang disediakan.
12. Pendidik dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, narkoba dan bahan
terlarang lainnya yang dapat membahayakan diri dan orang lain di lingkungan
sekolah.

BAB III
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 12
Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Peserta Didik
1. Tenaga kependidikan secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-
menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana
sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien
bagi peserta didik.
2. Tenaga kependidikan menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa
kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas
kaidah pendidikan.
3. Tenaga kependidikan berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap
gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
4. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali
merendahkan martabat peserta didik.
5. Tenaga kependidikan bertindak dan memandang semua tindakan peserta didik
secara adil.
6. Tenaga kependidikan tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didik untuk
alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum,
kesehatan, dan kemanusiaan.

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 8
7. Tenaga kependidikan tidak boleh menggunakan hubungan kepada peserta didik
dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
8. Tenaga kependidikan tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan dengan
peserta didik untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

Pasal 13
Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Orangtua/wali Siswa

1. Tenaga kependidikan berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa


mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses pendidikan pada
umumnya.
2. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk
berkonsultasi dengannya berkaitan dengan urusan administrasi kesiswaan
3. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional
dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.

Pasal 14
Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Masyarakat
1. Tenaga kependidikan menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif
dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan
pendidikan.
2. Tenaga kependidikan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masyarakat.
3. Tenaga kependidikan melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama
dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan.
4. Tenaga kependidikan tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didik
kepada masyarakat.
5. Tenaga kependidikan tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam
kehidupam masyarakat.

Pasal 15
Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan sekolah
1. Tenaga kependidikan memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan
reputasi sekolah.
2. Tenaga kependidikan memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif
dalam melaksanakan proses pendidikan.
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 9
3. Tenaga kependidikan menciptakan dan melaksanakan proses pendidikan yang
kondusif.
4. Tenaga kependidikan menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar
sekolah.
5. Tenaga kependidikan menghormati rekan sejawat.
6. Tenaga kependidikan saling membimbing antarsesama rekan sejawat
7. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan
kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional.
8. Tenaga kependidikan memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat
meningkatkan keefektifan pribadi sebagai tenaga pendidikan dalam menjalankan
tugas-tugasnya
9. Tenaga kependidikan mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang
dari kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat
10. Tenaga kependidikan tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru
berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
11. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan
pendapat yang akan merendahkan martabat pribadi dan profesi sejawatnya
12. Tenaga kependidikan tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesi
sejawatnya atas dasar pendapat orang lain atau masyarakat yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarnya.
13. Tenaga kependidikan tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk
pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
14. Tenaga kependidikan tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang
langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

Pasal 16
Hubungan Tenaga Kependidikan dengan bidang tugasnya

1. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi jabatan dan tugasnya


2. Tenaga kependidikan berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu
sesuai bidang tugasnya.
3. Tenaga kependidikan terus menerus meningkatkan kompetensinya
4. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tuganya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya.
5. Tenaga kependidikan menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk
tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan lainnya.
6. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan
pendapat yang akan merendahkan martabatnya.
7. Tenaga kependidikan tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan dalam pelaksanaan tugasnya

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 10
8. Tenaga kependidikan tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud
menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru
di sekolah.

Pasal 17
Etika Tenaga Kependidikan dalam berpakaian.

1. Pakaian tenaga kependidikan SMA Muhammadiyah 1 Kta Malang harus


disesuaikan dengan peranan yang disandang waktu berpakaian tersebut
dikenakan.
2. Pakaian tenaga kependidikan SMA Muhammadiyah 1 Kta Malang di kantor dan di
luar kantor adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra tenaga kependidikan
sesuai dengan peraturan pakaian dinas yang berlaku.
3. Tenaga kependidikan harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih,
bersahaja/tidak glamour dan segar agar tidak menimbulkan masalah sosial yang
dapat mengganggu di ruang kantor atau di lingkungan sekolah.

Pasal 18
Etika Tenaga Kependidikan dalam komitmen waktu

1. Tenaga kependidikan SMA Muhammadiyah 1 Kta Malang harus memiliki


komitmen yang tinggi terhadap waktu dan menggunakan waktu sesuai peraturan
yang berlaku
2. Tenaga Kependidikan memulai dan mengakhiri tugasnya tepat waktu
3. Tenaga Kependidikan harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil
apabila tidak hadir pada jam dimana pendidik yang bersangkutan seharusnya
berada di kantor atau di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak
komunikasi.

Pasal 19
Etika Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas

1. Tenaga kependidikan berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya.


2. Tenaga kependidikan wajib terbuka dan jujur.
3. Tenaga kependidikan menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan
pendidik baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak atau ibu.
4. Tenaga kependidikan menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi
dengan Pendidik, sesama tenaga pendidikan dan peserta didik baik di dalam
maupun di luar kelas dengan kata saya.
5. Tenaga kependidikan tidak merokok ketika berada di dalam lingkungan sekolah,
kecuali di tempat yang disediakan secara khusus.
6. Tenaga kependidikan secara perseorangan maupun kolektif dilarang untuk:
a) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat
sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta
didik;
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 11
b) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung
yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang;
c) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang
mencederai integritas hasil Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester,
Ulangan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

BAB IV
KODE ETIK PESERTA DIDIK

Pasal 20
Standar Etika Peserta Didik

1. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.


2. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran
dan mematuhi semua peraturan yang berlaku.
4. Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara
teman.
5. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama.
6. Mencintai lingkungan, bangsa, dan negara.
7. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban,
keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.

Pasal 21
Etika dalam Proses Pembelajaran

1. Hadir tepat waktu, atau sebelum pendidik memasuki ruangan pembelajaran/


laboratorium.
2. Berpakaian sesuai dengan peraturan berpakaian yang berlaku di sekolah, rapi,
bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari azas-azas kepatutan.
3. Menghormati peserta didik lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat
mengganggupembelajaran, seperti perbuatan menggunakan hand phone atau alat
elekronik lainnyapada saat pembelajaran, mengganggu ketenangan peserta didik
lain.
4. Tidak merokok di ruangan belajar, laboratorium atau ruang lain yang tidak pantas
untuk melakukan tindakan tersebut.
5. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah pendapat.
6. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau menyakiti perasaan orang
lain

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 12
7. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran peserta didik lain yang
diketahuinya tidak hadir dalam pembelajaran.
8. Menjaga inventaris ruang belajar/ laboratorium
9. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di
laboratorium tanpa bimbingan pendidik atau petugas laboratorium.
10. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Sekolah seperti membuang sampah
sembarangan, mencoret meja, kursi dan dinding ruangan.

Pasal 22
Etika Peserta didik dalam pengerjaan tugas

1. Menyerahkan tugas/ laporan tepat waktu


2. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau mempergunakan tugas/ laporan
peserta didik lain
3. Tidak mempengaruhi pendidik agar yang bersangkutan tidak menyerahkan
tugas/laporan dengan janji imbalan baik dalam bentuk dan nama apapun.
4. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada
pendidik atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan
dan penilaian

Pasal 23
Etika Peserta didik dalam mengikuti ujian

1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan sekolah


2. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak dibenarkan
kecuali untuk ujian yang secara tegas membenarkan hal demikian
3. Tidak menggangu peserta didik lain yang sedang mengikuti ujian
4. Tidak mencoret inventaris Sekolah seperti meja, kursi, dinding dengan itikad yang
tidak baik untuk keperluan memudahkan menjawab soal ujian
5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada
pendidik atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil
ujian
6. Percaya pada kemampuan sendiri, tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk
tujuan mempengaruhi proses dan hasil ujian.

Pasal 24
Etika dalam Hubungan antara Peserta didik dengan Pendidik dan tenaga
pendidikan

1. Menghormati semua pendidik dan tenaga pendidikan tanpa membedakan suku,


agama, ras, dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.
2. Bersikap sopan santun terhadap semua pendidik dan tenaga pendidikan dalam
interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 13
3. Menjaga nama baik pendidik dan tenaga pendidikan dan keluarganya
4. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik yang belum tentu benar
mengenai seorang pendidik dan tenaga pendidikan kepada pendidik atau pihak
lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan kode etik yang diwajibkan
berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan di lingkungan sekolah.
5. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidaksepahaman
pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional
6. Jujur terhadap pendidik dan tenaga pendidikan dalam segala aspek.
7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada
pendidik atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi penilaian
pendidik.
8. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang
lain untuk tujuan mempengaruhi penilaian pendidik
9. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan
menggunakan orang lain terhadap pendidik dan tenaga kependidikan.
10. Bekerjasama dengan pendidik dan tenaga pendidikan dalam mencapai tujuan
pembelajaran, termasuk menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan pendidik di
ruang pembelajaran.
11. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap pendidik
dan tenaga kependidikan disertai dengan bukti yang cukup.
12. Menghindari sikap membenci pendidik atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan
nilai yang diberikan oleh pendidik.
13. Mematuhi perintah dan petunjuk pendidik dan tenaga pendidikan sepanjang
perintah dan petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan norma hukum dan
norma lainnya yang hidup di tengahmasyarakat.
14. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan
pendidik dan tenaga kependidikan

Pasal 25
Etika dalam Hubungan antara Sesama Peserta didik

1. Menghormati semua peserta didik tanpa membedakan suku, agama, ras, status
sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.
2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua peserta didik dalam interaksi
baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah
3. Bekerjasama dengan peserta didik lain dalam menuntut ilmu pengetahuan
4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan
tidak bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam
masyarakat.
5. Berlaku adil terhadap sesama rekan peserta didik
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 14
6. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan peserta didik lain.
7. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama peserta
didik baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah.
8. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan
9. Suka membantu peserta didik lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun
kurang mampu secara ekonomi.
10. Bersama-sama menjaga nama baik sekolah dan tidak melakukan tindakan tidak
terpuji yang dapat merusak citra baik sekolah.
11. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan peserta didik lain.
12. Tidak menggangu ketenangan peserta didik lain yang sedang mengikuti proses
pembelajaran.
13. Tidak mengajak atau mempengaruhi peserta didik lain untuk melakukan tindakan
tidak terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang
hidup di tengah masyarakat.

Pasal 26
Etika dalam Hubungan antara Peserta didik dengan Orangtua dan masyarakat

1. Menghormati orang tua dan masyarakat


2. Bersikap sopan santun terhadap semua orang tua dan masyarakat dalam interaksi
baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan Sekolah
3. Menjaga nama baik orang tua dan keluarganya
4. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak
sepahaman pendapat disertai dengan argumentasi yang rasional
5. Jujur terhadap orang tua dan masyarakat dalam segala aspek.
6. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan
menggunakan orang lain terhadap orang tua dan warga masyarakat
7. Menghindari sikap membenci pendidik atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan
nilai yang diberikan oleh pendidik.
8. Mematuhi perintah dan petunjuk orang tua sepanjang perintah dan petunjuk
tersebut tidak bertentangan dengan norma agama, norma hukum dan norma
lainnya yang hidup di tengah masyarakat.
9. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan
orangtua dan masyarakat
10. Tidak mengganggu ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan masyarakat

BAB V
PELAKSANAAN , PELANGGARAN, DAN SANKSI

Pasal 27

1. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik bertanggungjawab atas


pelaksanaan Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 15
2. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berkewajiban mensosialisasikan
Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik kepada rekan sejawat
, Penyelenggara pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat

Pasal 28

1. Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik
Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dan ketentuan perundangan yang
berlaku..
2. Pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang melanggar Kode Etik Pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku.
3. Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang dan berat.

Pasal 29

1. Pemberian rekomendasi sanksi dan sanksi terhadap pendidik, tenaga


kependidikan dan peserta didik yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik
Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik merupakan wewenang Kepala
sekolah dan/ atau Pejabat Pembina di atasnya sesuai dengan peraturan yang
berlaku
2. Pemberian sanksi oleh Kepala sekolah dan/ atau pejabat Pembina di atasnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus objektif, dan tidak mengurangi
pemberian sanksi terhadap peraturan perundangan yang berlaku pada tingkat
yang lebih tinggi.
3. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan upaya pembinaan
kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang melakukan
pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi, dan sekolah
4. Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik wajib melapor kepada Kepala Sekolah, atau
petugas yang diberi wewenang
5. Setiap pelanggar dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan
sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan Kepala Sekolah atau
dewan pendidik
6.

BAB VI
REHABILITASI

Pasal 30
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 16
Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan
pasal (29) ayat 2 dan 3, pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang
bersangkutan dapat direhabilitasi, dengan membuat perjanjian tertulis.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 31

Dengan berlakunya keputusan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang ini,


maka semua ketentuan diyang berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan
Pendidik, Tenaga Kependidikan Dan Peserta Didik yang bertentangan dengan
keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 32

Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Pasal 33

Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.

Pasal 34

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Malang
Pada tanggal, 12 Juli 2019
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang

Umi Mafruhah
NIP. …………….
NBM. …………..

KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 17
KODE ETIK SMA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

HAL 18

Anda mungkin juga menyukai