DISUSUN OLEH:
Nur Royhana Zulfa 31201600876
Umdatin Nihayah 31201600899
6) Perkotaan Bulu;
7) Perkotaan Gunem;
8) Perkotaan Sedan;
9) Perkotaan Sale; dan
10) Perkotaan Sarang.
B. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Daerah
1. Rencana Pengembangan Jalan
a) Pengembangan Jalan Kabupaten
1) Pembangunan jalan lingkar dalam Perkotaan Rembang dengan jalur
lintasan melalui Desa Kelurahan Magersari - Desa Waru – Desa
Sendangagung - Desa Pulo - Desa Ketanggi - Desa Mondoteko – Desa
Ngotet - Desa Weton - Desa Tireman;
2. Rencana sistem jaringan energi/kelistrikan
a) Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik berupa pengembangan saluran
udara tegangan tinggi 150 kV dari pembangkit listrik tenaga uap Sluke sampai
dengan gardu induk Rembang melalui Desa Trahan, Desa Jurangjero, Desa Leran,
Desa Binangun, Desa Bonang, Desa Sriombo, Desa Sendangasri, Desa Dasun,
Desa Gedongmulyo, Desa Dorokandang di Kecamatan Lasem dan Desa
Punjulharjo, Desa Tritunggal, Desa Pasarbanggi, Desa Tireman, Desa Gedangan,
Desa Kabongan Kidul, Desa Ngotet, Desa Leteh di Kecamatan Rembang;
2.3.2. Kebijakan & Strategi Pengembangan Pola Ruang
Kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan lindung dan kebijakan dan strategi
pengembangan kawasan budidaya.
1. Rencana Kawasan lindung
a. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan lindung yang terdapat di Kabupaten Rembang dengan luas ±2.451 Ha
meliputi beberapa wilayah sebagai berikut:
1. Kecamatan Sedan;
2. Kecamatan Kragan;
3. Kecamatan Lasem;
4. Kecamatan Pancur; dan
5. Kecamatan Sluke.
b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
Rencana kawasan resapan air melakukan rehabilitasi kawasan resapan air yang telah
gundul melalui penghijauan mengarahkan pemanfaatan ruang di kawasan resapan air untuk
fungsi hutan. Kawasan respan airyang terdapat di Kabupaten Rembang memiliki luas ±11.314
Ha meliputi:
c. Kawasan lindung setempat.
Kawasan perlindungan setempat diperuntukkan bagi kegiatan pemanfaatan lahan yang
dapat menjaga kelestarian jumlah, kualitas dan penyediaan tata air dan kelancaran serta
ketertiban pengaturan dan pemanfaatan air dan sumber-sumber air seperti sempadan sungai,
sempadan pantai, dan sempadan waduk dan embung.
d. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau seluas ±2.729 Ha yang mana luasnya 32% dari luas perkotaan
yang berupa RTH Publik (Hutan Kota, Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Sungai, dan Tempat
Pemakaman Umum) serta RTH Privat (Kebun atau pekarangan rumah tinggal, halaman
perkantoran, pertokoan, tempat usaha, dan taman atap bangunan)
e. Kawasan bencana alam
Kawasan Bencana Banjir yang meliputi (Kecamatan Kragan, Kecamatan, Rembang,
Kecamatan Lasem, Kecamatan Pancur, Kecamatan Sedan, Kecamatan Sale, Kecamatan
Pamotan, Kecamatan Kaliori, dan Kecamatan Sumber)
- Menetapkan tingkat bahaya banjir permasing-masing kawasan
- Memindahkan bangunan dan atau rumah yang ada di kawasan rawan banjir
permanen.
- Melakukan pengerukan saluran drainase dan sungai
2. Kawasan Budidaya
a. Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan di wilayah Kabupaten Rembang memiliki
luas ±3.214 Ha yang mana berada pada kawasan perkotaan kabupaten dan perkotaan
kecamatan. Desa Ngotet sendiri merupakan salah satu kawasan denga peruntukan sebagai
permukiman perkotaan dengan luas 24.12 Ha.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Lokasi Penelitian
Desa Ngotet berada di kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Luas desanya adalah
216,376 Ha. Desa Ngotet berada pada kawasan dataran rendah dengan ketinggian tanah
+50m/dpl, terdiri dari beberapa perkampungan atau dusun dan 4 RW. Desa Ngotet di Sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Kabongan Lor, Kec. Rembang, Sebelah Timur berbatasan
dengan Desa Weton, Kec. Rembang, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Turus Gede,
Kec. Rembang, dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mondoteko, Kec. Rembang.
3.2. Metode Penelitian
Metodologi menurut Wardiyanta (2006, hlm. 1) merupakan kerangka teoritis yang
digunakan untuk menganalisis, mengerjakan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi,
dengan demikian, metodologi penelitian adalah cara dan prosedur ilmiah yang diterapkan
untuk melaksanakan penelitian, mulai dari menentukan variable, menentukan populasi,
menentukan sampel, mengumpulkan data, mengolah data, dan menyusunnya dalam laporan
tertulis. Metode dalam penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang
bertujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial / alam secara sistematis, faktual, dan
akurat (Wardiyanta, 2006, hlm. 5). Penelitian Deskriptif ini erat kaitannya dengan Penelitian
kualitatif karena menurut Satori dan Komariah (2012 , hlm. 28), dimana salah satu
karakteristik Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, (sebagai lawannya dari eksperimen) dimana peneliti
adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan),analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna
daripada generalisasi (Sugiyono, 2012, hlm.1).
3.3. Jenis dan Sumber Data
Menurut Moleong (2005:83) bahwa data merupakan segala keterangan dan
informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian
kualitatif, data diperoleh dari apa yang diamati, didengar, dirasa dan dipikirkan oleh
peneliti.
1. Jenis Data
a) Data Primer
Data primer merupakan data utama yang diperlukan peneliti. Data utama dalam
penelitian ini berupa kata-kata dan tindakan informan serta peristiwa-peristiwa tertentu
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sebagai hasil pengumpulan yang dilakukan.
b) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperlukan untuk melengkapi data primer yang
didapat. Data sekunder bukan data yang didapat langsung oleh peneliti, melainkan telah
melalui tangan kedua dan seterusnya. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data dari
Kantor Kepala Desa Ngotet, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. serta data
pendukung dari internet, buku, jurnal, surat kabar, dan lain sebagainya.
2. Sumber Data
1. Observasi
Menurut Bungin (2007) observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindaraan. Sehinggga
Satori dan Komariah (2012 , hlm. 105) menyimpulkan bahwa observasi adalah pengamatan
terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung maupun
tidak langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan
dalam penelitian. Secara langsung adalah terjun ke lapangan terlibat seluruh pancaindera.
2. Wawancara
Esaterberg (2002) menyatakan, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam
karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistik dan jelas dari informan (Satori dan
Komariah, 2012, hlm. 130)
3. Studi Pustaka (Literature) dan Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari pengunaan
metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan
data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens
sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian
(Satori dan Komariah, 2012, hlm. 149).
BAB III
GAMBARAN UMUM
(a) (b)
Keterangan:
(a) Kondisi Topografi yang ada di Desa Ngotet
(b) Kondisi Lahan yang ada di Desa Ngotet
Gambar 1.1 Kondisi Fisik Desa Ngotet
Sumber: Hasil Survey Tim Penyususn
Selain jenis tanaman diatas di Desa Ngotet pada beberapa lahan pertanian ditanami jenis
tanaman tebu khususnya pada sawah milik desa yang menjadi bengkok namun belum semua
lahan sawah yang ditanami tebu dikelola oleh para petani bahkan oleh pemilik swasta. Selain
dari sector pertanian di Desa Ngotet memiliki salah satu industri besar penggilingan padi yaitu
PT. Sari Buana Hasil Bumi yang mana sudah mendistribusikan hasil produksi hingga ke luar negeri.
(a) (b)
Keterangan:
(a) Kondisi Lahan Pertanian yang ada di Desa Ngotet
(b) Kondisi Industri penggilingan padi “PT Sari Buana Hasil Bumi” di Desa Ngotet
Gambar 1.2 Kondisi Perekonomian Desa Ngotet
Sumber: Hasil Survey Tim Penyususn
3.4. Kependudukan
Jumlah penduduk di Desa Ngotet menurut jenis kelamin pada tahun 2016 berdasarkan
Profi Desa Ngotet Tahun 2017 yaitu laki-laki berjumlah 1.559 jiwa dan perempuan berjumlah
1.553 jiwa dengan jumlah penduduk dalam usia non produktif berjumlah 401 jiwa
sedangkan penduduk usia produktif berjumlah 2.153 jiwa. Mayoritas pendidikan yaitu
sekolah dasar yang tergolong tingkat pendidikan masih rendah dengan mayoritas pekerjaan
sebagai wiraswasta/pedagang. Penduduk pendatang setiap taun semakin meningkat, jadi
untuk migrsi-in dapat dipresentasekan sekitar 40%. Namun, kebanyakan penduduk yang
bertempat tinggal di Desa Ngotet merupakan orang asli dari desa tersebut. Kemudian tingkat
kelahiran bayi terolong tinggi dibandingkan dengan tingkat kematian.
Peta 1.5 Jaringan Air Bersih dan Air Limbah di Desa Ngotet
Sumber : PRTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031 dan Hasil Survey Tim Penyusun
D. Jaringan Persampahan
Sistem pengangkutan sampah di Desa Ngoten masi tergolong minim dikarenakan
hanya 1 perumahan yang memakai sarana becak sampah dalam pengangkutannya. Untuk
disetiap dukuhnya masih membuang sendiri ke TPS, jumlah TPS ada 3 tiap perdukuhan.
Selain itu juga masih terdapat masyarakat yang langsung membakar sampah rumah tangga
tanpa membuang ke TPS. Pada setiap TPS sudah disediakan masing-masing container untuk
penampungannya yang nantinya akan diangkut untuk dibawa ke TPA Kabupaten Desa Kerep.
Peta Jaringan Persampahan
(a)
Keterangan:
(c) Kondisi BTS milik PT TELKOMSEL yang ada di Desa Ngotet
(d) Kondisi Jaringan SUTET di Desa Ngotet
Jaringan Listrik dan Telekomunikasi
Sumber : PRTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031 dan Hasil Survey Tim Penyusun
Peta Jaringan Listrik dan Telekomunikasi
3.7.2. Sarana
Sarana yang terdapat di Desa Ngotet sudah cukuplengkap mulai dari Sarana Pendidikan
terdapat TK, PAUD, SD, dan SMP, Sarana Perkantoran muali dari Kantor PDAM, Kantor Pencatatan
Sipil, Kantor PLN dll, Sarana Perumahan terdapat 3 komplek perumahan yaitu Permahan Permata
Hijau, Perumahan Papabri, dan Perumahan Pondok Pesona. Selain itu juga terdapat sarana
peribadatan dengan 2 Masjid dan bebapa mushola. Sarana Kesehatan berupa praktik bidan desa,
polindes, posyandu. Serta Sarana Ruang terbua berupa lapangan olahraga voly, sepakbola,
bultangkis, dll.
A. Konsep Spasial
1. Gapura Tematik
Pembuatan gapura tematik sebagai
bentuk penyambutan bagi
pengunjung yang datang di desa
tani.
tinggi.
Sarana prasarana
pengangkutan dan
KESIMPULAN
Desa Ngotet merupakan desa yang mempunyai potensi di bidang pertanian seperti padi,
jagung, kacang hijau, kedelai, dan tebu. Potensi pertanian ini dapat dijadikan sebagai
penyokong di bidang pertanian bagi wilayah di sekitar Desa Ngotet. Perencanaan yang
dilakukan di Desa Ngotet yaitu merencanakan Desa Ngotet sebagai desa tani yang
menghasilkan produk hasil pertanian yang unggul dan bernilai jual tinggi.