Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PERENCANAAN PERDESAAN

KONSEP PERENCANAAN “DESA TANI”

DI DESA NGOTET KECAMATAN REMBANG KAB REMBANG

DISUSUN OLEH:
Nur Royhana Zulfa 31201600876
Umdatin Nihayah 31201600899

PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan perdesaan merupakan kegiatan yang tujuan utamanya yaitu menciptakan
lingkungan di perdesaan menjadi kehidupan yang aman, nyaman, sehat, dan ekonomis.
Perencanaan desa dilakukan supaya desa tidak lagi dipandang rendah dalam hal ekonomi,
kecerdasan, teknologi dan sebagainya. Padahal desa jika perencanaan perdesaan sesuai dapat
menumbuhkan potensi dari suatu desa yang dapat bermanfaat bagi desa lain bahkan
bermanfaat bagi kota-kota besar. Desa-desa di Indonesia banyak yang mempunyai potensi
yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan potensinya. Salah satu desa yang mempunyai
potensi unggul dan dapat dijadikan sebagai sektor potensi unggulan di bidang pertanian yaitu
Desa Ngotet.
Desa Ngotet merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Rembang,
Kabupaten Rembang. Dalam administrasi pemerintahan, Desa Ngotet terbagi ke dalam 4
(wilayah) dusun, yaitu Dukuh Lor, Dukuh Tengah, Dukuh Kidul dan Permukiman Baru
Komplek Permata Hijau. Mata pencaharian penduduk Desa Ngotet, Kecamatan Rembang,
Kabupaten Rembang yang paling dominan adalah petani. Hal ini dikarenakan letak geografis
Kabupaten Rembang yang sangat cocok sebagai daerah pertanian tadah hujan. Desa Ngotet
juga merupakan salah satu desa penyangga ekonomi Kabupaten Rembang di sektor pertanian,
karena di Desa Ngotet terdapat jenis tanaman yang cocok di kembangkan pada saat musim
penghujan yaitu padi. Selain petani, penduduk Desa Ngotet juga memiliki usaha dibidang
peternakan seperti sapi, kambing, dan ayam yang dapat dikembangkan dan dapat dijadikan
sebagai penyangga kebutuhan ternak untuk mensuplai daging dalam negeri.
Potensi dalam bidang kebudayaan yang berada di Desa Ngotet yaitu sedekah bumi.
Sedekah bumi merupakan suatu tradisi syukuran atas hasil bumi yang melimpah di Desa
Ngotet. Sedekah bumi biasanya di lakukan setiap Bulan Syawal yang menampilkan kesenian-
kesenian daerah seperti Ketoprak, Balap Kuda, Barong Sai, dll.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya studi ini yaitu untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan
serta melakukan perencanaan di Desa Ngotet, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.
1.3 Sasaran
Sasaran penelitian ini ditujukan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat di Desa
Ngotet, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.
BAB II
DASAR KEBIJAKAN

2.1. Tinjauan Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Rembang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) diciptakan guna memberikan
arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi dan
arah kebijakan daerah yakni untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dalam
pencapaian tujuan daerah, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar
derah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun pusat dan daerah.
a. Visi RPJP
Visi pembangunan jangka panjang Daerah Kabupaten Renbang Tahun 2005-2025 adalah
“Rembang Maju, Mandiri, dan Sejahtera”
b. Misi RPJP
Dalam mewujudkan Visi “Rembang Maju, Mandiri, dan Sejahtera” ditempuh melalui 5
(lima) misi pembangunan daerah sebagai berikut :
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
adalah Keberhasilan pencapaian misi ini ditandai oleh adanya peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), meningkatnya pemerataan pendidikan dan kesempatan
memperoleh pendidikan yang layak, meningkatnya akses, pemerataan dan mutu pelayanan
kesehatan, makin mantapnya kearifan lokal dan meningkatnya sumber daya manusia.
2. Mewujudkan pengembangan perekonomian dan daya saing daerah,
Adalah pengembangan potensi ekonomi yang ada juga ditujukan ke arah peningkatan daya
saing daerah dalam produktivitas barang dan jasa.
3. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik
adalah Tata Pemerintahan yang baik yang memiliki ciri-ciri antara lain: (1) akuntabilitas
(accountabilty), ialah kewajiban untuk mempertanggung-jawabkan; (2) keterbukaan dan
transparan (openess and transparency); (3) ketaatan pada hukum; (4) komitmen kuat untuk
bekerja bagi kepentingan umum, dan bukan pada kelompok atau pribadi; (5) komitmen
untuk mengikutsertakan dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam setiap tahap-tahap pembangunan.
4. Mewujudkan pengembangan infrastruktur yang memadai,
adalah keberhasilan pencapaian misi ini ditandai dengan ketersediaan infrastruktur yang
mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, mengurangi kesenjangan antar
wilayah, dan mempercepat mobilitas barang dan jasa.
5. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan
adalah sumberdaya alam di Kabupaten Rembang memiliki potensi yang cukup besar untuk
mendukung tercapainya kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Rembang. Namun
demikian pemanfaatan sumberdaya alam ini harus memperhatikan dampak negatif
terhadap lingkungan agar lingkungan tetap lestari dan keberlangsungan pembangunan
tetap terjaga.
Tabel II.1 Muatan yang Terkandung dalam RPJPD Kabupaten Rembang
No Ketentuan Pokok Muatan
Isu - Isu Strategis yang dihadapi Kabupaten Rembang
1. Isu dan Permasalahan 1. Kemiskinan, pengangguran dan rendahnya kualitas SDM
Pembangunan 2. Belum Optimalnya Pengelolaan Sumberdaya Alam
3. Kualitas dan kuantitas infrastruktur belum memadai
4. Rendahnya minat investasi
5. Globalisasi dan Perdagangan Bebas
6. Krisis Energi
7. Degradasi Lingkungan
Sumber: RPJPD Kabupaten Rembang dan Analisis Penyusun
2.2. Tinjauan Kebijakan Rencana Jangka Menengah Kabupaten Rembang
Visi Rencana Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 adalah “
Terwujudnya Masyarakat Rembang Yang Sejahtera, Melalui Peningkatan Perekonomian dan
Sumber Daya Manusia,uang Dilandasi Semangat Kebersamaan, Pemberdayaan Masyarakat
dan Kewirausahaan”.
Dalam mewujudkan visi dari Kabupaten Rembang, dirumuskan 7 (tujuh) misi
pembangunan daerah sebagai berikut:
a. Mewujudkan pemerintahan yang cepat tanggap, transparan, partisipatif dan berkeadilan
sesuai prinsip pemerintahan yang amanah.
b. Membangun kemandirian ekonomi dan upaya penanggulangan kemiskinan berbasis
sumberdaya daerah, maupun pemberdayaan masyarakat,serta terjaminnya kelestarian
lingkungan hidup.
c. Meningkatkan investasi serta mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
d. Melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas serta berdimensi
kewilayahan.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau bagi semua
lapisan masyarakat, termasuk pendidikan keagamaan.
f. Menciptakan stabilitas politik, pemerintahan, sosial, dan mengembangkan budaya lokal
serta meningkatkan upaya pengendalian penduduk dan tertib administrasi kependudukan.
g. Mewujudkan kedaulatan pangan dan kapasitas ekonomi rumah tangga berbasis pertanian
dan perikanan.
2.3. Tinjauan Kebijakan RTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031
Berikut ini merupakan penjabaran dari kajian kebijakan dan strategi dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Kota, Kabupaten Rembang ahun 2011-2031 sebagai berikut:

Tabel II.2 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur


Kebijakan Strategi
1. Pengembangan potensi sektor pertanian di bagian a. Mengembangkan kawasan produksi pertanian;
tengah dan bagianselatan b. Mengembangkan kawasan agropolitan;
c. Mengembangkan produk unggulan perdesaan; dan
d. Mengembangkan prasarana dan sarana kawasan perdesaan
2. Pengembangan potensi sektor perikanan kelautan a. Mengembangkan kawasan peruntukan perikanan tangkap;
di bagian utara b. Mengembangkan kawasan peruntukan perikanan
budidaya;
c. Mengembangkan kawasan wisata bahari terpadu;
d. Mengembangkan kawasan peruntukan industri
pengolahan perikanan;
e. Mengembangkan kawasan pelabuhan perikanan dan
pelabuhan umum;
f. Mengembangkan kawasan pesisir kabupaten sebagai kota
pantai unggulan;
g. Menetapkan dan mengembangkan kawasan minapolitan;
h. Mempertahankan luasan lahan perikanan darat yang telah
ditetapkan sebagai kawasan minapolitan;\
i. Mengembangkan kawasan minapolitan yang meliputi
subsistem hulu, subsistem usaha perikanan, subsistem
hilir dan subsistem penunjang; dan
j. Mengembangkan sentra-sentra produksi dan usaha
berbasis perikanan, dan dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai sebagai pendukung
keanekaragaman aktivitas ekonomi
3. Pengembangan potensi sektor pertambangan a. Mengkaji kawasan potensi pertambangan dan zonasi
wilayah pertambangan;
b. Mengelola kawasan peruntukan pertambangan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku;
c. Merehabilitasi dan merevegetasi kawasan bekas
pertambangan; dan
d. Mengelola lingkungan sekitar kawasan peruntukan
pertambangan.
4. Pengembangan potensi sektor industri a. Mengembangkan kawasan peruntukan industri yang
terletak di semua wilayah kecamatan;
b. Membangun kawasan industri Kabupaten Rembang; dan
c. Mengembangkan dan pemantapan klaster industri.
5. Pengembangan dan pemantapan fungsi pusat a. Mengembangkan dan memantapkan sistem pusat
pelayanan yang terkoneksi dengan sistem kegiatan;
prasarana wilayah dalam rangka pengurangan b. Mengembangkan sistem jaringan prasarana transportasi;
kesenjangan antar wilayah; c. Mengembangkan sistem jaringan prasarana sumberdaya
Kebijakan Strategi
air;
d. Mengembangkan sistem jaringan prasarana
energi/kelistrikan
e. Mengembangkan sistem jaringan prasarana
telekomunikasi; dan
f. Mengembangkan sistem jaringan prasarana lingkungan.
6. Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan a. Melestarikan kawasan hutan lindung;
b. Melestarikan kawasan yang memberi perlindungan
kawasan bawahannya;
c. Melestarikan kawasan perlindungan setempat; dan
d. Mengelola kawasan sumber daya alam dengan
memperhatikan daya tampung dan daya dukung
lingkungan.
7. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan a. Mendukung penetapan KSN dengan fungsi khusus
keamanan Negara Pertahanan dan Keamanan;
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di
dalam dan di sekitar KSN untuk menjaga fungsi
Pertahanan dan Kemanan;
c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan
budidaya tidak terbangun disekitar KSN dengan kawasan
budidaya terbangun; dan
d. Turut menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/TNI.
Sumber: RTRW Kabupaten Rembang 2011-2031 dan Analisis Penyusun
2.3.1. Rencana Struktur Ruang Wilayah
A. Rencana Pusat Kegiatan
1. Sistem Perkotaan
a) PKL adalah Perkotaan Rembang
b) PKLp meliputi:
1) Perkotaan Lasem;
2) Perkotaan Pamotan; dan
3) Perkotaan Kragan.
c) PPK meliputi:
1) Perkotaan Sulang;
2) Perkotaan Sluke;
3) Perkotaan Kaliori;
4) Perkotaan Pancur;
5) Perkotaan Sumber;

6) Perkotaan Bulu;
7) Perkotaan Gunem;
8) Perkotaan Sedan;
9) Perkotaan Sale; dan
10) Perkotaan Sarang.
B. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Daerah
1. Rencana Pengembangan Jalan
a) Pengembangan Jalan Kabupaten
1) Pembangunan jalan lingkar dalam Perkotaan Rembang dengan jalur
lintasan melalui Desa Kelurahan Magersari - Desa Waru – Desa
Sendangagung - Desa Pulo - Desa Ketanggi - Desa Mondoteko – Desa
Ngotet - Desa Weton - Desa Tireman;
2. Rencana sistem jaringan energi/kelistrikan
a) Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik berupa pengembangan saluran
udara tegangan tinggi 150 kV dari pembangkit listrik tenaga uap Sluke sampai
dengan gardu induk Rembang melalui Desa Trahan, Desa Jurangjero, Desa Leran,
Desa Binangun, Desa Bonang, Desa Sriombo, Desa Sendangasri, Desa Dasun,
Desa Gedongmulyo, Desa Dorokandang di Kecamatan Lasem dan Desa
Punjulharjo, Desa Tritunggal, Desa Pasarbanggi, Desa Tireman, Desa Gedangan,
Desa Kabongan Kidul, Desa Ngotet, Desa Leteh di Kecamatan Rembang;
2.3.2. Kebijakan & Strategi Pengembangan Pola Ruang
Kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan lindung dan kebijakan dan strategi
pengembangan kawasan budidaya.
1. Rencana Kawasan lindung
a. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan lindung yang terdapat di Kabupaten Rembang dengan luas ±2.451 Ha
meliputi beberapa wilayah sebagai berikut:
1. Kecamatan Sedan;
2. Kecamatan Kragan;
3. Kecamatan Lasem;
4. Kecamatan Pancur; dan
5. Kecamatan Sluke.
b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
Rencana kawasan resapan air melakukan rehabilitasi kawasan resapan air yang telah
gundul melalui penghijauan mengarahkan pemanfaatan ruang di kawasan resapan air untuk
fungsi hutan. Kawasan respan airyang terdapat di Kabupaten Rembang memiliki luas ±11.314
Ha meliputi:
c. Kawasan lindung setempat.
Kawasan perlindungan setempat diperuntukkan bagi kegiatan pemanfaatan lahan yang
dapat menjaga kelestarian jumlah, kualitas dan penyediaan tata air dan kelancaran serta
ketertiban pengaturan dan pemanfaatan air dan sumber-sumber air seperti sempadan sungai,
sempadan pantai, dan sempadan waduk dan embung.
d. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau seluas ±2.729 Ha yang mana luasnya 32% dari luas perkotaan
yang berupa RTH Publik (Hutan Kota, Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Sungai, dan Tempat
Pemakaman Umum) serta RTH Privat (Kebun atau pekarangan rumah tinggal, halaman
perkantoran, pertokoan, tempat usaha, dan taman atap bangunan)
e. Kawasan bencana alam
Kawasan Bencana Banjir yang meliputi (Kecamatan Kragan, Kecamatan, Rembang,
Kecamatan Lasem, Kecamatan Pancur, Kecamatan Sedan, Kecamatan Sale, Kecamatan
Pamotan, Kecamatan Kaliori, dan Kecamatan Sumber)
- Menetapkan tingkat bahaya banjir permasing-masing kawasan
- Memindahkan bangunan dan atau rumah yang ada di kawasan rawan banjir
permanen.
- Melakukan pengerukan saluran drainase dan sungai
2. Kawasan Budidaya
a. Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan di wilayah Kabupaten Rembang memiliki
luas ±3.214 Ha yang mana berada pada kawasan perkotaan kabupaten dan perkotaan
kecamatan. Desa Ngotet sendiri merupakan salah satu kawasan denga peruntukan sebagai
permukiman perkotaan dengan luas 24.12 Ha.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Lokasi Penelitian
Desa Ngotet berada di kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Luas desanya adalah
216,376 Ha. Desa Ngotet berada pada kawasan dataran rendah dengan ketinggian tanah
+50m/dpl, terdiri dari beberapa perkampungan atau dusun dan 4 RW. Desa Ngotet di Sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Kabongan Lor, Kec. Rembang, Sebelah Timur berbatasan
dengan Desa Weton, Kec. Rembang, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Turus Gede,
Kec. Rembang, dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mondoteko, Kec. Rembang.
3.2. Metode Penelitian
Metodologi menurut Wardiyanta (2006, hlm. 1) merupakan kerangka teoritis yang
digunakan untuk menganalisis, mengerjakan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi,
dengan demikian, metodologi penelitian adalah cara dan prosedur ilmiah yang diterapkan
untuk melaksanakan penelitian, mulai dari menentukan variable, menentukan populasi,
menentukan sampel, mengumpulkan data, mengolah data, dan menyusunnya dalam laporan
tertulis. Metode dalam penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang
bertujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial / alam secara sistematis, faktual, dan
akurat (Wardiyanta, 2006, hlm. 5). Penelitian Deskriptif ini erat kaitannya dengan Penelitian
kualitatif karena menurut Satori dan Komariah (2012 , hlm. 28), dimana salah satu
karakteristik Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, (sebagai lawannya dari eksperimen) dimana peneliti
adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan),analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna
daripada generalisasi (Sugiyono, 2012, hlm.1).
3.3. Jenis dan Sumber Data
Menurut Moleong (2005:83) bahwa data merupakan segala keterangan dan
informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian
kualitatif, data diperoleh dari apa yang diamati, didengar, dirasa dan dipikirkan oleh
peneliti.
1. Jenis Data
a) Data Primer
Data primer merupakan data utama yang diperlukan peneliti. Data utama dalam
penelitian ini berupa kata-kata dan tindakan informan serta peristiwa-peristiwa tertentu
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sebagai hasil pengumpulan yang dilakukan.
b) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperlukan untuk melengkapi data primer yang
didapat. Data sekunder bukan data yang didapat langsung oleh peneliti, melainkan telah
melalui tangan kedua dan seterusnya. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data dari
Kantor Kepala Desa Ngotet, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. serta data
pendukung dari internet, buku, jurnal, surat kabar, dan lain sebagainya.
2. Sumber Data
1. Observasi
Menurut Bungin (2007) observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindaraan. Sehinggga
Satori dan Komariah (2012 , hlm. 105) menyimpulkan bahwa observasi adalah pengamatan
terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung maupun
tidak langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan
dalam penelitian. Secara langsung adalah terjun ke lapangan terlibat seluruh pancaindera.
2. Wawancara
Esaterberg (2002) menyatakan, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam
karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistik dan jelas dari informan (Satori dan
Komariah, 2012, hlm. 130)
3. Studi Pustaka (Literature) dan Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari pengunaan
metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan
data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens
sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian
(Satori dan Komariah, 2012, hlm. 149).
BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1. Administrasi Wilayah


Desa Ngotet merupakan salah satu desa di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang
secara geografis terletak pada 111°21’24.57” Bujur Timur (BT) dan 6°34’49.57” Lintang
Selata (LS). Desa Ngotet keseseluruhhan memiliki luas 216.376 Ha yang terdiri dari 20 RT
dan 4 RW. Topografi Desa Ngotet termasuk dalam kategori dataran rendah dengan ketinggian
±50 meter dari permukaan laut (mdpl), dengan suhu rata-rata sebesar 23°C, sedangkan suhu
maksimum dapat mencapai 33°C. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Rembang yaitu 1.200
mm/tahun. Secara administratif batas wilayah Desa Ngotet adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Kabongan Lor


Sebelah Timur : Desa Weton
Sebelah Selatan : Desa Turus Gede
Sebelah Barat : Desa Mondoteko
Berikut adalah peta administrasi Desa Ngotet.

Peta 1.1 Administrasi Desa Ngotet


Sumber: RTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031

Peta 1.1 Administrasi Desa Ngotet


Sumber: RTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031
3.2. Kondisi Fisik Kawasan
Desa Ngotet memiliki kondisi topografi dataran dengan kelerengan 2-8%. Memiliki
jenis tanah mediteran coklat kemerahan dan litosol yang cocok untuk pertanian. Desa Ngotet
memiliki temperatur udara berkisar 23ºC hingga 33ºC sehingga secara umum merupakan
daerah yang bersuhu udara yang panas. Banyaknya Curah hujan di Desa Ngotet sebesar 30m.
Penggunaan lahan di Desa Ngotet terdiri dari lahan sawah seluas 132.29 Ha dan bukan sawah
seluas 84.337 Ha. (sumber :Profil Desa Ngotet, 2017)

(a) (b)
Keterangan:
(a) Kondisi Topografi yang ada di Desa Ngotet
(b) Kondisi Lahan yang ada di Desa Ngotet
Gambar 1.1 Kondisi Fisik Desa Ngotet
Sumber: Hasil Survey Tim Penyususn

3.3. Kondisi perekonomian


Kondisi perekonomian di Desa Ngotet utama berasal dari sektor pertanian dikarenakan
rata-rata masyarakat masih bergantung pada hasil produksi lahan sawah serta luas lahan
persawahan yang masih luas dengan persentase sebesar 62% dari luas keseluruhan Desa
Ngotet. Lahan persawahan di Desa Ngotet. Pertanian menjadi sumber daya alam yang sangat
potensial untuk dikembangkan di Desa Ngote dengan hasil produksi pertanian berikut:
Tabel 3.1 Luas Panen Hasil Pertanian Desa Tawangrejo Tahun 2016
Jenis Tanaman Padi (Ha) Jagung (Ha) Ketela Pohon (Ha)
Jumlah 132,29 2 5
Sumber : Profi Desa Ngotet, 2017

Selain jenis tanaman diatas di Desa Ngotet pada beberapa lahan pertanian ditanami jenis
tanaman tebu khususnya pada sawah milik desa yang menjadi bengkok namun belum semua
lahan sawah yang ditanami tebu dikelola oleh para petani bahkan oleh pemilik swasta. Selain
dari sector pertanian di Desa Ngotet memiliki salah satu industri besar penggilingan padi yaitu
PT. Sari Buana Hasil Bumi yang mana sudah mendistribusikan hasil produksi hingga ke luar negeri.
(a) (b)
Keterangan:
(a) Kondisi Lahan Pertanian yang ada di Desa Ngotet
(b) Kondisi Industri penggilingan padi “PT Sari Buana Hasil Bumi” di Desa Ngotet
Gambar 1.2 Kondisi Perekonomian Desa Ngotet
Sumber: Hasil Survey Tim Penyususn

3.4. Kependudukan
Jumlah penduduk di Desa Ngotet menurut jenis kelamin pada tahun 2016 berdasarkan
Profi Desa Ngotet Tahun 2017 yaitu laki-laki berjumlah 1.559 jiwa dan perempuan berjumlah
1.553 jiwa dengan jumlah penduduk dalam usia non produktif berjumlah 401 jiwa
sedangkan penduduk usia produktif berjumlah 2.153 jiwa. Mayoritas pendidikan yaitu
sekolah dasar yang tergolong tingkat pendidikan masih rendah dengan mayoritas pekerjaan
sebagai wiraswasta/pedagang. Penduduk pendatang setiap taun semakin meningkat, jadi
untuk migrsi-in dapat dipresentasekan sekitar 40%. Namun, kebanyakan penduduk yang
bertempat tinggal di Desa Ngotet merupakan orang asli dari desa tersebut. Kemudian tingkat
kelahiran bayi terolong tinggi dibandingkan dengan tingkat kematian.

3.5. Sosial dan Budaya


Kehidupan yang ada di Desa Ngotet masih berbau perdesaan, dikarenakan penduduknya masih
tergolong berkelompok. Kegiatan gotong-royong juga kerap dilakukan setiap minggunya. Kebiasaan
yang lain yaitu masyarakata Desa Ngotet masih saling membantu ketika salah satu dari mereka ada
yang punya gawe seperti nikahan, khitan, syukuran, dll. Kemudian untuk budaya yang setiap tahun
pasti ada yaitu “Sedekah Bumi” dimana kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur karena sudah
diberikan hasil bumi yang melimpah. Biasanya terdapat rangkaian acara dari “Sedekah Bumi” terebut
mulai dari Jalan Santai, Lomba Balap Kuda, Lomba Tarik Tambang, Lomba Kasti, Lomba Panja Pinang
dan masi banyak lagi kegiatan yang dilakukan. Penampilandari kesenian yang khas dalam “Sedekah
Bumi” yaitu Seni “Ketoprak”.
(a) (b)
Keterangan:
(a) Seni Ketoprak pada saat Kegiatan “Sedekah Bumi”
(b) Kondisi Kegiatan Jalan Santai Warga Desa Ngotet
Gambar 1.3 Kondisi Sosial Budaya di Desa Ngotet
Sumber: Hasil Survey Tim Penyususn

3.6. Prasarana dan Sarana


3.7.1. Prasarana
A. Jaringan Jalan
Apabila dilihat dari jenis jalan yang ada di Desa Ngotet sebagian besar merupakan
jalan kabupaten dengan panjang 3 Km dan jalan lingkungan dengan panjang4 Km dalam
kondisi masih baik. Jalan Kabupaten yang berada di Desa Ngotet untuk saat ini sedang
dalam perbaikan, sehingga berdampak pada kemacetan serta menimbulkan polusi udara.
Selanjutnya, untuk rencana betonisasi dan perbaikan seluruh jalan desa akan dilakukan pada
tahun 2019, namun saat ini sudah sebaigan jalan yang dilakukan betonisasi.

Peta Jaringan Jalan


B. Drainase dan Irigasi
Kondisi drainase di Desa Ngotet sudah memiliki drainase namun masih dalam bentuk
drainase terbuka di sepanjang sisi jalan dan mampu mengalirkan air dengan baik sehingga
tidak banjir saat musim hujan tiba. Drainase sekunder yang ada di Desa Ngotet yaitu
langsung menuju ke Sungai Kartopangi yang berada di Dukuh Ngotet Lor. Namun pada saat
musim kemarau kondisi drainase kering sehingga aliannya terhenti tidak sampai ke outlet
akhir (sungai). Sedangkan kondisi irigasi di sawah berasal dari embung yang ada di lahan
sawah di bagian utara dan lahan sawah yang ada di sawah bagian Selatan, embung tersebut
dapat dikonsumsi dengan cakupan pelayanan 25% atau 100kk. Namun irigasi tersebut belum
mampu memenuhi pengairan saat musim kemarau tiba sehingga pada saat musim kemarau
para petani tidak memilih untuk menanam padi karena beresiko gagal panen.

Peta Jaringan Drainase

Peta 1.4 Jaringan Drainase dan Irigasi di Desa Ngotet


Sumber : PRTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031 dan Hasil Survey Tim Penyusun
C. Jaringan Air Bersih dan Air Limbah
Pemakaian air bersih di Desa Ngotet 90% sudah memakai air yang bersumber dari
PDAM dan 10% masih menggunakan sumur. Kondisi airnya cukup baik untuk mandi, masak,
dll. Namun apabila musim kemarau tiba seringkali airnya tidak ada dan masyarakat
kesusahan dalam mencari air, mereka berusaha untuk mencari tetangga yang memiliki air
sumur untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara menimba air atau dalam bahasa jawanya
“ngangsu”. Selanjutnya untuk jaringan air limbah mayoritas penduduk menggunakan
septicktank pribadi, tetai juga terdapat 1 jaringan pengelolaan air limbah komunal (IPAL)
yang dapat melayani 70KK yang mana didapat dari swadaya pemerintah. IPAL yang
digunakan untuk saat ini jarang terpakai dikarenakan penyubatan jaringan karena tidak ada
aliran air yang mengalir namun dari masyarakat sekitar masih ada beberapa KK yang
menggunakannya. Untuk limbah rumah tangga pembuangannya langsung ke drainase di
depan atau sampig rumah.

Peta Jaringan Air Bersih dan Limbah

Peta 1.5 Jaringan Air Bersih dan Air Limbah di Desa Ngotet
Sumber : PRTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031 dan Hasil Survey Tim Penyusun
D. Jaringan Persampahan
Sistem pengangkutan sampah di Desa Ngoten masi tergolong minim dikarenakan
hanya 1 perumahan yang memakai sarana becak sampah dalam pengangkutannya. Untuk
disetiap dukuhnya masih membuang sendiri ke TPS, jumlah TPS ada 3 tiap perdukuhan.
Selain itu juga masih terdapat masyarakat yang langsung membakar sampah rumah tangga
tanpa membuang ke TPS. Pada setiap TPS sudah disediakan masing-masing container untuk
penampungannya yang nantinya akan diangkut untuk dibawa ke TPA Kabupaten Desa Kerep.
Peta Jaringan Persampahan

Peta 1.6 Jaringan Persampahan


Sumber : PRTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031 dan Hasil Survey Tim Penyusun

E. Jaringan Listrik dan Telekomunikasi


Mayoritas penduduk Desa Ngotet sudah terlayani listrik dari PLN, namun sekitar 10%
masih menyalur kepada tetangga terdekat. Jaringan SUTET tersebar di beberapa tempat yang
cakupannya juga masuk dalam wilayah Desa Ngotet. Selanjutnya, untuk jaringan
telekomunikasi tergolong lancar dikarenakan di Desa Ngotet juga terdapat BTS yaitu dari PT
TELOMSEL.

(a)

Keterangan:
(c) Kondisi BTS milik PT TELKOMSEL yang ada di Desa Ngotet
(d) Kondisi Jaringan SUTET di Desa Ngotet
Jaringan Listrik dan Telekomunikasi
Sumber : PRTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031 dan Hasil Survey Tim Penyusun
Peta Jaringan Listrik dan Telekomunikasi

3.7.2. Sarana
Sarana yang terdapat di Desa Ngotet sudah cukuplengkap mulai dari Sarana Pendidikan
terdapat TK, PAUD, SD, dan SMP, Sarana Perkantoran muali dari Kantor PDAM, Kantor Pencatatan
Sipil, Kantor PLN dll, Sarana Perumahan terdapat 3 komplek perumahan yaitu Permahan Permata
Hijau, Perumahan Papabri, dan Perumahan Pondok Pesona. Selain itu juga terdapat sarana
peribadatan dengan 2 Masjid dan bebapa mushola. Sarana Kesehatan berupa praktik bidan desa,
polindes, posyandu. Serta Sarana Ruang terbua berupa lapangan olahraga voly, sepakbola,
bultangkis, dll.

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)


Keterangan
(a) Sarana Peribadatan berupa masjid di Desa Ngotet (d) Sarana Perumahan di Desa Ngotet
(b) Sarana Pendidikan berupa Sekolah Dasar di Desa Ngotet (e) Sarana Ruang Terbuka berupa lapangan
(c) Sarana Kesehatan berupa masjid di Desa Ngotet (f) Sarana Perkantoran
BAB V
ANALISIS

4.1. Konsep Pengembangan Desa Tani sebagai Penyokong Kebutuhan Pangan di


Kabupaten Rembang
Pengembangan desa harus melalui analisis dan melihat potensi masing masing
wilayah yang akan di kembangkan. Perbedan karakter di suatu desa maka akan beda juga
potensi yang di kembangkan. Kekayaan yang dimiliki suatu desa pasti berbeda dengan desa
yang lainnya. Desa Ngotet sebagai desa tani masih perlu mendapat perhatian baik di bidang
fisik objek maupun management pengelolaannya. Peningkatan infrastruktur juga perlu untuk
menunjang kesuksesan dan berjalannya desa tani di Desa Ngotet. Sehingga muncul konsep
yang berbasis spasial dan non spasial dengan konsep sebagai berikut:

A. Konsep Spasial
1. Gapura Tematik
Pembuatan gapura tematik sebagai
bentuk penyambutan bagi
pengunjung yang datang di desa
tani.

2. Taman Tematik GAPURA DESA TANI


Taman tematik merupakan sarana
ruang terbuka hijau dengan fungsi
memberikan suasana yang sejuk dan
nyaman di desa tani.

3. Sarana Prasarana Pengangkutan dan


TAMAN DESA TANI
Pengolahan Hasil Tani
Desa tani didukung dengan
adanya sarana dan prasarana
pengangkutan hasil tani
sehingga hasil tani dapat diolah
menjadi produk tani yang
berkualitas dan bernilai jual MODA PENGANGKUT HASIL TANI

tinggi.
Sarana prasarana
pengangkutan dan

TEMPAT PENJUALAN HASIL PERTANIAN


pengolahan hasil tani diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian yang dapat
bermanfaat bagi warga di sekitar desa tani yaitu menciptakan lapangan pekerjaan
sebagai pengolah hasil tani.
4. Koperasi
Pemasaran hasil tani dapat melalui
koperasi yang telah disediakan untuk
memasarkan hasil tani yang
berkualitas.

5. Kantor Management Pertanian KOPERASI DESA TANI


Untuk mendukung terciptanya desa
tani, maka dibutuhkan suatu
managemen yang baik. Dengan
adanya kantor managemen
diharapkan dapat dijadikan sebagai
tempat untuk mengatur strategi KANTOR MANAGEMEN PERTANIAN
supaya hasil pertanian melimpah,
hasil olahan pertanian yang
berkualitas dan pemasaran yang
tepat.
6. Penyediaan Lahan Parkir
Desa tani dilengkapi dengan adanya
lahan-lahan parkir supaya kendaraan
para pengunjung desa tani dapat
diparkir dengan fasilitas yang aman. PENYEDIAAN LAHAN PARKIR
7. Masjid
Masjid sebagai sarana peribadatan
bagi warga di desa tani dan bagi para
pengunjung.

B. Konsep Non Spasial


1. Membuat arah penunjuk menuju MASJID
lokasi desa tani yang jelas
2. Arah penunjuk menuju lokasi desa
tani diharapkan mampu membatu para pengunjung untuk menemukan lokasi desa tani
dengan mudah sekaligus sebagai penanda adanya desa tani yang secara tidak langsung
dapat dijadikan sebagai ajang promosi.
3. Pelatihan pengolahan hasil pertanian bagi para masyarakat untuk mampu mengelola
hasil pertanian supaya lebih mempunyai nilai jual tinggi.
4. Membuat media promosi yang luas baik cetak maupun digital agar desa tani lebih di
kenal oleh khalayak ramai.
5. menggiatkan kegiatan atau aktifitas pengolahan desa tani yang di pusatkan di Desa
Ngotet.

KESIMPULAN
Desa Ngotet merupakan desa yang mempunyai potensi di bidang pertanian seperti padi,
jagung, kacang hijau, kedelai, dan tebu. Potensi pertanian ini dapat dijadikan sebagai
penyokong di bidang pertanian bagi wilayah di sekitar Desa Ngotet. Perencanaan yang
dilakukan di Desa Ngotet yaitu merencanakan Desa Ngotet sebagai desa tani yang
menghasilkan produk hasil pertanian yang unggul dan bernilai jual tinggi.

Anda mungkin juga menyukai