Anda di halaman 1dari 4

KODE ETIK WARGA SEKOLAH

PEMBUKAAN
Sekolah adalah lembaga yang memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat melalui penyediaan
layanan pendidikan kepada peserta didik. Sekolah sebagai lembaga pelayanan mengandung konsekwensi
hubungan antara manusia sebagai warga sekolah yang harus saling menjaga nilai, norma, etika dan adab
dalam hubungan komunikasi pendidikan maupun komunikasi sosial menuju tercapainya nilai akhlak
mulia.
Komunikasi pendidikan merupakan proses terencana dan berkelanjutan dalam interaksi
pendidikan untuk mencapai tujuan sekolah, baik pada proses pembelajaran maupun di luar proses
pembelajaran yang terkemas dalam komunikasi sosial.
Dengan perencanaan penataan komunikasi pendidikan dan komunikasi sosial dalam bingkai
kode etik warga sekolah, sekolah diharapkan dapat membangun kultur sekolah yang saling asah asuh
asih antara warga sekolah menuju prestasi yang lebih baik.
Membangun kultur sekolah dilakukan terus menerus sehingga menjadi sikap batin, sikap pikir,
dan sikap laku semua warga sekolah dalam bentuk nilai moral dan etika. Membangun kultur sekolah
meliputi : kultur sikap agamis, kultur sikap kerja, kultur sikap mengabdi, kultur sikap mendidik, kultur
sikap belajar, kultur sikap gaul sosial, kultur sikap menjaga, kultur sikap membangun prestasi, dan kultur
sikap disiplin aturan.
Rumusan gambaran umum kode etik warga sekolah tersebut perlu dijabarkan dalam bentuk
tatanan nilai moral, etika, dan aturan yang diberlakukan untuk warga sekolah serta ditetapkan sebagai
ketentuan dasar kode etik warga sekolah untuk pedoman bersikap dan berperilaku sebagai warga sekolah.
Bagian Kesatu
Pengertian Tujuan dan Fungsi
Pasal 1
1. Kode etik sekolah adalah asas dan norma yang disepakati dan diterima oleh warga sekolah sebagai
pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, tenaga kependidikan,
anggota masyarakat, dan warga negara.
2. Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah nilai-nilai moral yang
membedakan perilaku yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dan kode etidilaksanakan
selama menunaikan tugasnya sebagai pedidik maupun tenaga kependidikan serta pergaulan seharihari di dalam dan di luar sekolah.
3. Yang dimaksud warga sekolah dalam kode etik ini adalah pendidik, tenaga kependidikan, peserta
didik, wali murid, pengurus komite, dan masyarakat yang siap membantu memajukan sekolah yang
lebih baik.
4. Pendidik dan tenaga kependidikan sebagi pilar pertama dan utama melaksanakan kode etik harus
dapat memberikan contoh dan teladan dalam penanaman nilai-nilai moral dan etika.
5. Peserta didik sebagai unsure warga sekolah yang berusaha menggembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran dan komunikasi social wajib melaksanakan aturan tatanan yang dibuat sekolah .
6. Wali murid sebagai orangtua peserta didik wajib mengetahui aturan, tatanan, dan kode etik yang
dibuat sekolah sehingga dapat mendorong peserta didik untuk lebih rajin belajar.
7. Pengurus komite sebagai mitra sekolah wajib mengetahui aturan, tatanan, dan kode etik yang dibuat
sekolah, sehingga dapat membantu terselanggaranya pendidikan di sekolah.
8. Masyarakat lingkungan yang bersedia mambantu kemajuan pendidikan di sekolah sebaiknya
mengenal aturan, tatanan, dan kode etik sekolah untuk dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan di
sekolah.
Pasal 2
1. Kode etik sekolah merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan sekolah sebagai
suatu lembaga yang terhomat, bermartabat yang dilindungi undang-undang.
2. Kode etik sekolah berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi
pelaksanaan tugas dan layanan professional pengelola sekolah dengan peserta didik, orangtua/wali
siswa dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusian.

Bagian Kedua
Nilai Dasar dan Nilai Operasional
Pasal 3
1. Kode etik sekolah bersumber dari nilai-nilai dasar agama dan Pancasila.
2. Kode etik sekolah bermuara dari nilai-nilai kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi professional, dan kompetensi kewirausahaan.
3. Kode etik sekolah terpancar dari nilai-nilai jatidiri, harkat dan martabat manusia yang meliputi
perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.
Pasal 4
1. Semua warga sekolah berkewajiban menjalankan kode etik dengan penuh tanggungjawab.
2. Semua warga sekolah harus menghormati dan menjaga hubungan baik menurut norma dan etika.
3. Semua warga sekolah harus memelihara kerukunan dan kedamain untuk mewujudkan harmoni sosial
diantara warga sekolah.
4. Semua warga sekolah harus mencintai keluarga dan menyayangi sesama.
5. Semua warga sekolah harus mencintai lingkungan yang sehat, bersih dan indah.
Bagian Ketiga
Etika Membangun Kultur Budaya
Pasal 5
1.
2.
3.
4.

Semua warga sekolah dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
Semua warga sekolah wajib menghormati orang yang menjalankan ibadah agama.
Semua warga sekolah wajib menjaga hubungan dengan nilai-nilai agama.
Semua warga sekolah wajib melakukan tolong menolong dalam hal kebenaran dan kesabaran sesuai
dengan nilai moral dan etika.
Pasal 6

1. Pendidik dan tenaga kependidikan wajib melakukan etos kerja dengan penuh semangat professional.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan mengedepankan prinsip kebersamaan untuk mencapai tujuan.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan agar saling tolong menolong, saling membantu untuk menyeselaikan
pekerjaan.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan diharapkan dapat mengamalkan 10 asas kerja yang meliputi : kejujuran
dan kebenaran dalam sikap, konsisten dalam prinsip, keadilan dan kerakyatan dalam orientasi, ilmiah
dalam menyeselaikan masalah, demokratis dalam pengambilan keputusan, realities dalam perencanaan,
manusiawi dalam ucapan dan tindakan, professional dalam kerja, terbuka dalam manejemen, dan
kolegalitas dalam sikap.
Pasal 7
1. Pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan pekerjaan diharapkan semata sebagai
pengabdian kepada bangsa, Negara, dan agama.
2. Sikap pengabdian bagi pendidik dan tenaga kependidikan akan terwujud bila melaksanakan pekerjaan
semata hanya kepentingan untuk peserta didik.
Pasal 8
1.
2.
3.
4.

Pendidik dalam melaksanakan tugas wajib memberikan contoh sikap yang baik kepada peserta didik.
Pendidik dalam melaksanakan tugas wajib mengenal peserta didiknya.
Pendidik dalam melaksanakan tugas wajib mengetahui kondisi kemampuan peserta didiknya.
Pendidik dalam melaksanakan tugas tidak boleh membedakan peserta didik berdasarkan status sosial.
Pasal 9

1. Pendidik dalam melaksanakan tugas wajib membangun situasi belajar yang kondusif.
2. Pendidik dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip-prinsip belajar sesuai dengan
kompetensi paedagogik.

Pasal 10
1. Setiap warga sekolah wajib saling mengenal untuk membangun hubungan social yang baik.
2. Setiap warga sekolah wajib membangun hubungan baik yang saling asah asuh asih antara warga
sekolah.
3. Perbedaan dalam hubungan social antar warga sekolah sebisa mungkin diselesaikan dalam suasana
kekeluargaan dalam bingkai kasih sayang.
Pasal 11
1. Setiap warga sekolah wajib memelihara dan menjaga kebersihan serta keindahan sekolah.
2. Setiap warga sekolah wajib memelihara dan menjaga sarana dan prasarana milik sekolah.
3. Setiap warga sekolah wajib memelihara dan menjaga hubungan baik yang telah terbangun.
Pasal 12
1. Setiap warga sekolah wajib mengupayakan agar prestasi sekolah meningkat lebih baik.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan wajib merencanakan agar prestasi peserta didik meningkat lebih
baik.
3. Peserta didik wajib mengikuti petunjuk pendidik dalam meningkatkan prestasi.
4. Pengurus komite dan wali murid wajib mendukung dalam moril maupun material dalam usaha
meningkatkan prestasi peserta didik.
Pasal 13
1. Setiap warga sekolah wajib memahami aturan sekolah serta perundang-undangan yang berlaku.
2. Setiap warga sekolah wajib melaksanakan aturan sekolah dan aturan pemerintah serta perundangundangan yang berlaku.
3. Setiap warga sekolah wajib mematuhi aturan sekolah dan pemerintah serta perundang-undangan yang
berlaku.
Bagian Keempat
Pelanggaran dan Sanksi
Pasal 14
1. Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan kode etik sekolah dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Warga sekolah yang melanggra kode etik sekolah dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat.
Pasal 15
1. Pemberian rekomendasi atas sanksi terhadap pendidik yang melakukan pelanggaran terhadap kode
etik merupakan wewenang kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, dan bupati.
2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan upaya pembinaan kepada pendidik yang
melakukan pelanggaran.
3. Pemberian sanksi kepada peserta didik yang melakukan pelanggaran kode etik merupakan wewenang
pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 merupakan teguran lisan, pembinaan, pemanggilan
orangtua/wali murid, dan pengskorsingan serta mengembalikan peserta didik kepada
orangtua/walimurid.
5. Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran kode etik wajib melaporkan kepada kepala
sekolah.

Bagian Kelima
Penutup
Pasal 16
1. Setiap warga sekolah secara sungguh-sungguh wajib menghayati, mengamalkan dan menjunjung
tinggi kode etik sekolah.
2. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan wajib menandatangani kode etik sekolah sebagai bukti siap
melaksanakan kode etik dengan sebaik-baiknya.
3. Hal-hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur tersendiri.

Ditetapkan di : Brebes
Pada tanggal :
Juli 2013
Kepala sekolah

Nur Soleh, S.Pd.


NIP 19671224 199211 1 001
Tanda tangan kesepakatan pada aturan kode etik
No

Nama

Jabatan

1.

Nur Soleh, S.Pd.

Kepala Sekolah

2.

Sukesti

Guru Kelas

3.

Masronah

Guru Kelas

4.

Kusnanto EW, S.Pd.SD.

Guru Kelas

5.

Masruroh, S.Pd.SD.

Guru Kelas

6.

Kusnadi, A.Ma.Pd.

Guru Kelas

7.

Rifatikhah, S.Pd.SD.

Guru Kelas

8.

Saripin, S.Pd.Sd.

Guru Kelas

9.

Fenti Faozah, S.Pd.SD.

Guru Kelas

10.

Nur'aini, S.Pd.SD.

Guru Kelas

11.

Witri Riyanti, A.Ma.

Guru PAI

12.

Sumarni

Guru Kelas

13.

Subekhi, A.Ma.Pd.

Guru PJOK

14.

Prawo

Staf

15.

Desy

Perpustakaan

16.

Tasrip

Penjaga

Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Anda mungkin juga menyukai