Anda di halaman 1dari 11

SAHNUN, S.

Pd

1. Ceritakan apa yang memotivasi Anda untuk melamar dalam program Sekolah
Penggerak?
1. A. Apa kelebihan Anda yang dapat mendukung Anda mengikuti program Sekolah
Penggerak? Upaya apa saja yang telah Anda lakukan untuk dalam memajukan
sekolah tempat Anda bekerja yang menurut Anda sejalan dengan program Sekolah
Penggerak? (Jawaban harus mencakup nama program, contoh implementasi yang
dilakukan) (minimal 150 kata)

Jawaban
Saya sudah mencoba meneruskan sebuah program dengan nama program "Zero
Waste" artinya Nol Sampah yang digagas oleh kepala sekolah yang sebelumnya,
dalam program ini saya coba menjalin kerja sama dengan semua sthake holder dan
masyarakat sekitar sekolah, mulai dari program hingga tata cara pelaksanaan, dan
bentuk kegiatan apa saja yang akan diterapkan demi terwujudnya program ini,
karena saya melihat kondisi saat ini di sekolah masih membutuhkan penanganan
yang ekstra untuk masalah sampah yang masih belum bisa di kondisikan dengan
maksimal, Zero Waste ini merupakan program unggulan yang saya coba tereapkan
disekolah dengan melibatkan peserta didik dari kelas 1 sampai kelas 6, mereka
mengumpulkan sampah organik dan non organik yang ada disekitar lingkungan
sekolah untuk di olah menjadi kompos, kompos ini nantinya akan di manfaatkan
untuk pemupukan tanaman disekolah dan akan dikembangkan untuk diproduksi
masal agar bisa dijadikan usaha tambahan di kantin sekolah, sehingga ada manfaat
baik disekolah maupun di masyarakat umum.

1. B. Tantangan tersulit apa yang hadapi saat Anda menjalankan peran sebagai
seorang Kepala Sekolah? Bagaimana cara Anda mengatasinya? (minimal 50 kata)

Jawaban
Tantangan tersulit dalam menjalankan peran sebagai Kepala Sekolah yang saya
hadapi adalah memberi semangat mengajar kepada guru guru yang gagap teknologi,
memotifasi guru agar lebih siap dan sigap dalam menjalankan tugas, memberi sedikit
penekanan kepada guru terutama dalam program “Zero Waste” yang dimana peserta
didik belum begitu antusias didalam penanganan sampah.
1. C. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk tetap menghidupkan semangat
sebagai seorang Kepala Sekolah? (minimal 50 kata)

Jawaban
saya selalu berusaha mengedepankan semangat beribadah sebagai motifasi diri
dalam melaksanakan tugas, saya juga berusaha berkomunikasi dengan rekan
rekan yang lainnya baik rekan guru maupun tenaga administrasi sekolah untuk
mendapatkan informasi tambahan baik cara mengatasi setiap permasalahan dan
atau untuk memutuskan sesuatu kebijakan strategis terutama dalam program “Zero
Waste” yang menjadi inti dalam program saya.

2. Tindakan/keputusan strategis apa yang Anda ambil dalam kurun waktu 1


tahun terakhir yang berdampak siginifikan pada sekolah yang Anda pimpin?

1
2.a. Mengapa Anda memutuskan untuk melakukan tindakan/keputusan tersebut?
(minimal 50 kata)

Jawaban
2. Keputusaan strategis yang saya ambil dalam satu tahun terakhir adalah tetap
melaksanaan Ujian Satuan Pendidikan walaupun dengan sistem Study at Home, hal ini saya
lakukan mengingat Ujian Satuan Pendidikan sangat penting sebagai tolak ukur
pembelajaran di rumah walaupun tidak menjadi acuan dalam kelulusan siswa. Keputusan ini
memang tidak akan berdampak begitu signifikant namun akan mampu menjaga siswa untuk
tetap belajar walaupun pada masa pandemi covid 19 ini.
2.b. Bagaimana Anda mengeksekusi tindakan/keputusan tersebut? (minimal 50 kata)
Jawaban
Keputusan yang telah saya ambil dan sepakati bersama rekan rekan guru harus tetap saya
jalankan walaupun semua guru saya berikan tugas untuk mengantarkan soal - soal ujian
satuan pendidikan kerumah - rumah siswa dan dilaksanakan setiap hari selama proses ujian
satuan pendidikan berlangsung, sehingga saya bisa memastikan setiap siswa sudah
menerima soal pada hari itu.
2.c. Kendala ataupun hambatan apa saja yang Anda hadapi? Bagaimana cara Anda
mengatasinya? (minimal 50 kata)
Jawaban
kendala yang saya hadapi adalah kesulitan dalam menjangkau rumah siswa yang berada
cukup jauh, hal tersebut saya coba mengatasinya dengan berkomunikasi dengan orang tua
siswa atau kepala dusun tempat siswa tersebut tinggal agar difasilitasi tempat pelaksanaan
ujian satuan pendidikan yang diantarkan guru sehingga guru dapat memantau secara
langsung pelaksanaan ujian satuan Pendidikan
2.d. Bagaimana hasil yang diperoleh? (minimal 20 kata)
Jawaban
hasil yang saya peroleh dari keputusan yang saya ambil cukup baik, terlihat dari progres
pengisian lembar jawaban siswa yang dapat diselesaikan tepat waktu dan dapat dijawab
semampu mereka.

2
3. Ceritakan pengalaman Anda saat melakukan perubahan signifikan di sekolah
yang Anda pimpin
3.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Perubahan signifikan apa
yang ingin Anda lakukan saat itu? Apa yang mendorong Anda melakukan perubahan
signifikan tersebut? (minimal 100 kata)
Jawaban
Diawal terjadinya pandemi covid 19 membuat semua situasi berubah sehingga
mengharuskan saya sebagai Kepala Sekolah untuk berfikir dan mencari cara agar proses
belajar mengajar dapat terus dilaksanakan, disamping itu Ujian Satuan Pendidikan akan
segera dilaksanakan sedangkan aturan pemerintah tidak boleh ada kerumunan atau
berkumpul sehingga praktis Proses Belajar Mengajar disekolah tidak dapat
diselenggarakan. kondisi ini membuat saya harus memutuskan kebijakan segera dan
tepat. dengan mendengar pendapat dari rekan rekan guru disekolah saya mulai mengajak
semua guru berdiskusi untuk menemukan cara yang tepat dan tidak melanggar peraturan
yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Lombok Barat sehingga apa yang sudah diputuskan dapat berjalan dengan maksimal
walaupun ditengah keterbatasan akibat pandemi covid 19.

3.b. Unsur-unsur atau pihak siapa saja yang Anda libatkan dalam inisiatif perubahan
tersebut? (minimal 50 kata)
Jawaban
Dalam melaksanakan sebuah keputusan tentunya saya dibantu oleh semua guru dan
sthake holder yang ada dilingkungan sekolah serta masyarakat, seperti keterlibatan
Komite sekolah unsur kepala dusun yang ada di 2 dusun wilayah sekolah, RT dan
Masyarakat. dukungan dari semua unsur ini membuat kebijakan yang sudah saya
putuskan dapat dijalankan dan tidak memiliki kendala yang begitu berat

3.c. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam memfasilitasi perubahan tersebut? Ceritakan
pengalaman Anda dalam menghadapi pihak yang menentang perubahan tersebut
(minimal 50 kata)
Jawaban
Tantangan yang saya hadapi dalam memfasilitasi perubahan adalah tekanan dari beberapa
orang tokoh pemuda yang tidak mengizinkan guru saya untuk mengadakan pertemuan di
balai dusun walaupun hanya sekedar membagi tugas dengan alasan masih covid, hal ini
saya sikapi dengan berdialog dengan mereka sehingga mereka mengerti bahwa kami dari
pihak sekolah tidak mengadakan pertemuan dalam jumlah besar melainkan hanya beberapa
orang siswa.

3
3.d. Ceritakan pula cara-cara yang Anda lakukan untuk mendorong pihak lain untuk
mencari ide atau solusi yang berbeda (inovatif) untuk mendukung perubahan di sekolah
yang Anda pimpin. (minimal 100 kata)
Jawaban
kondisi pandemi yang berkepanjangan dan tidak menentu ini membuat saya harus
menguatkan semangat guru guru saya yang ada disekolah agar terus melaksanakan tugas
dengan segala cara agar sampai kepada siswa walaupun dengan media yang terbatas,
saya mencoba mengajak rekan rekan guru untuk berinovasi membuat video mengajar yang
selanjutkan dikirim kebeberapa orang siswa yang memiliki ponsel android. Saya mengajak
rekan- rekan guru untuk terus berinovasi dengan berbagai metode yang sekiranya mudah
diakses siswa termasuk dengan membuat selebaran yang berisi materi pembelajaran. tidak
melulu tentang tugas tetapi juga dapat berupa materi literasi membaca yang dan berhitung
yang disesuaikan dengan tema yang diajarkan.

4
4. Ceritakan pengalaman Anda sebagai Kepala Sekolah dalam melakukan
pengembangan dan bimbingan terhadap orang lain dalam rangka
mempersiapkannya mengemban peran yang menantang
4.a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi
Anda melakukan pengembangan tersebut? Apa hasil akhir yang Anda harapkan dari
pengembangan tersebut? (minimal 100 kata)
Jawaban
4. Pada tanggal 17 sampai 19 Februari tahun 2021 saya mengajak beberapa sekolah yang
ada dalam lingkup gugus sekolah saya untuk mengadakan Workshop Pelatihan
Pembelajaran Digital dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar, alhamdulillah
sekolah sekolah di tingkat Gugus menyambut baik sehingga kegiatan pendampingan pada
guru-guru dan kepala sekolah dapat di laksanakan selama 3 hari, dalam kegiatan tersebut
saya sampaikan cara menggunakan media untuk meningkatkan proses belajar mengajar
dikelas baik program yang mendukung secara langsung ataupun aplikasi aplikasi yang
berkaitan dengan pembelajaran, saya sangat berharap guru dan kepala sekolah mampu
menggunakan media lebih maksimal dalam proses belajar mengajar baik disekolah
maupun dalam pemanfaatan akun belajar.

4.b. Bagaimana cara Anda Menyusun rencana pengembangan yang dibutuhkan?


Ceritakan cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang
diharapkan. Dukungan apa saja yang Anda berikan? (minimal 100 kata)
Jawaban
dalam menyusun rancana pengembangan yang dibutuhkan tentunya saya akan
berkoordinasi dengan rekan guru dan pengawas sebagai program kami di kecamatan
sehingga rencana yang dibutuhkan tepat sebagai contoh saya mengadakan workshop
pemanfaatan media pembelajaran Digital yang sebelumnya dilakukan analisis kebutuhan
baik sumberdaya sarana dan narasumber, membangun sebuah kesepakatan tentunya
saya selalu mengajak rekan guru untuk tetap komitmen dengan aturan dan tujuan kita
sebagai guru dan pendidik, sebab para guru adalah ujung tombak keberhasilan sebuah
program yang sudah disepakati, seperti bersedia mengimbaskan ilmu yang didapat dalam
workshop ke teman lain yang belum berkesempatan untuk mengikuti workshop atau
kesekolah lain yang tergabung dalam satu Gugus kerja dalam wilayah kecamatan Gerung.
Banyak dukungan dari semua pihak yang didapatkan seperti penyediaan tempat, sarana
penunjang dan kesediaan bapak ibu pengawas bina di kecamatan Gerung yang selalu
siap sedia mendukung program saya, begitu juga dengan teman lainnya yang bersedia
sebagai mitra pada kegiatan yang sudah diprogramkan

5
4.c. Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-
upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
(minimal 70 kata)
Jawaban
4.c Dalam setiap kegiatan tentunya ada hambatan dan rintangan, seperti adanya peserta
atau guru yang masih gagap teknologi bahkan tidak bisa menggunakan android, begitu
juga dengan peserta yang biasa terlambat bahkan tidak hadir dengan berbagai alasan
yang kurang prinsip dan urgen. Hal ini tentunya saya sikapi dengan memberikan motifasi
dan semangat tentang dunia Pendidikan yang terus berkembang bahkan sangat cepat
dibanding beberapa tahun lalu serta melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana yang
menjadi media dengan siap mendampingi dalam penggunaan media tersebut sampai
familiar.

4.d. Bagaimana Anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut?
Kriteria-kriteria apa saja yang Anda gunakan? (minimal 50 kata)
Jawaban
Cara mengukur kemajuan rekan – rekan guru yang gagap teknologi tentunya dengan
melihat secara langsung perkembangan keseharian, yang sebelumnya belum maksimal
memanfaatkan media pembelajaran apalagi mengoperasikan selama workshop langsung
dibimbing dan dipantau baik cara mengoperasikan ataupun cara menggunakan aplikasi
pembelajaran. Sedangkan untuk yang telat dan tidak hadir langsung diberikan himbauan
dan diberikan semangat agar selalu komitmen dengan program yang sudah disepakati.

4.e. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)


Jawaban
Setelah mengadakan bimbingan dan memberikan motifasi dapat dikatakan hasilnya baik
dan cukup memuaskan karena dari belum bisa menjadi bisa. Sehingga proses
pembelajaran khususnya di masa pandemic covid 19 dapat di laksanakan pembelajaran.

6
5. Ceritakan pengalaman Anda meningkatkan kesadaran pentingnya untuk terus
mengembangkan kapabilitas diri
5.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Bagaimana Anda
mengetahui hal-hal yang perlu dikembangkan atau diperbaiki? (minimal 50 kata)
Jawaban
Situasi yang terjadi saat itu, tidak ada seorangpun yang bisa membuat program kelas dan
mengkatifkan akun belajarnya, hal itu terjadi sekitar bulan februari 2021, sehingga dengan
kejadian tersebut saya coba langsung menghubungi beberapa orang kepala sekolah yang
ada digugus dan bertanya apakah ada guru yang sama tidak dapat menggunakan aplikasi
untuk membuat program penilaian dan mengkatifkan akun belajarnya. ternyata dari
komunikasi yang kami lakukan diketahui masih banyak guru yang tidak dapat
memanfaatkan media pembelajaran apalagi untuk membuat program kelas.

5.b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan kapabilitas diri secara
maksimal? Umpan balik apa yang Anda dapatkan berdasarkan pengembangan yang telah
Anda lakukan? (minimal 70 kata)
Jawaban
Dalam mengembangkan kapabilitas diri, saya mengikuti workshop pelatihan atau
sejenisnya, saya juga mengikuti beberapa diklat secara ofline dan online diantaranya diklat
penguatan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, sedangkan umpan
balik yang diperoleh adalah adanya peningkatan kemampuan kepercayaan diri saya dalam
berinteraksi secara sosial dengan rekan guru dan kepala sekolah lainnya, begitu juga
disekolah saya dapat mengorganisir sekolah secara lebih sistematis sehingga mudah tidak
ada lagi guru yang tidak mendapat perhatian
5.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk membangun kesadaran pentingnya
pengembangan diri ini di lingkungan sekolah (minimal 70 kata)
Jawaban
Untuk membangun kesadaran pentingnya pengembangan diri disekolah saya memulai
dari menetapkan visi misi yang jelas sebagai tolak ukur agar keputusan sesuai dengan
tindakan yang dilaksanakan, menggunakan waktu dengan baik, dan menentukan program
sesuai dengan kebutuhan sekolah.dalam hal ini dapat dilakukan analisis kebutuhan baik
dari segi saran prasaran dan sumber daya manusia guru guru disekolah, pengembangan
diri dapat dilakukan dengan melihat potensi yang kurang atau dengan kata lain kelemahan
kelemahan yang terjadi disekolah,

7
5.d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)
Jawaban
Dengan semangat dan motifasi yang terus menerus untuk melakukan pengembangan diri,
sekarang mulai terlihat guru guru disekolah saya sudah familiar menggunakan laptop
dalam membuat administrasi kelas atau media pembelajaran, walaupun belum semahir
yang lain.
6. Ceritakan pengalaman Anda membangun kerjasama dengan pihak di luar sekolah
yang mendatangkan manfaat bagi sekolah
6.a. Kapan kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang
bekerjasama dengan Anda saat itu? (minimal 50 kata)
Jawaban
Pada tanggal 1 Januari 2021sesuai saya merencanakankan dengan pihak Komite Kepala
Dusun untuk membuat proposal pembuatan pagar halaman sekolah, belum bisa realisasi
sampai saat sekarang ini, maka dari itu saya mempunyai insisiatif untuk mendapatkan
bantuan dari lain, berhubung sekalah saya dekat dengan PLTU maka saya langsung
berkoordinasi dengan pihak PLTU untuk mendapatkan bantuan.
6.b. Kendala apa yang Anda hadapi saat itu? Perbedaan pendapat apa saja yang Anda
temui dalam situasi tersebut? (minimal 50 kata)
Jawaban
Kendala yang saya hadapi adalah sulit menemukan Direktur dari pihak PLTU karena
Direkturnya sangat sibuk, dan akhirnya saya koordinasikan dengan pihak Komite dan
Kepala Dusun agar supaya bisa menfasilitasi ke pihak Direktur atau wakilnya. Dan setelah
saya dipertemukan dengan pihak PLTU, sekolah saya mendapatkan bantuan berupa
tumbuhan untuk penghijauan dan bak sampah.
6.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk memfasilitasi terjadinya kesepakatan tersebut?
(minimal 50 kata)
Jawaban
Upaya yang saya lakukan untuk menfasilitasi kerja sama tersebut adalah dengan adanya
bantuan dari pihak PLTU berpa tumbuhan sebagai penghijauan dan bak sampah bisa
dijadikan sebagai sekolah yang ramah lingkungan meskipun sekolah saya dekat dengan
PLTU. Dan saya juga berharap untuk kedepannya dari pihak PLTU memberikan bantuan
lain yang bisa di gunakan sebagai pembelajaran.

8
6.d. Kesepakatan apa saja yang didapat? Dampak apa saja yang dihasilkan kepada
sekolah (baik untuk murid, guru, sarana dan prasarana, dan sebagainya)? (minimal 50
kata)
Jawaban
Kesepakatan yang di peroleh adalah dengan adanya pengijaun dan tersedianya bak
sampah disekolah saya, maka guru dan siswa dapat memanfaatkan untuk membuaang
sampah pada tempatnya dan suasana sekolah yang ramah lingkungan sehingga proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik sehingga guru dan siswa merasa nyaman
dalam proses pembelaran tersebut dan dapat tercipta suasana belajar nyaman, aman dan
menyenangkan.

7. Ceritakan pengalaman Anda mengimplementasi rencana program kerja di sekolah


yang Anda pimpin
7.a. Apa program kerja yang Anda implementasikan saat itu? Bagaimana cara Anda
menyusun rencana program kerja tersebut ke dalam aktivitas kerja yang lebih spesifik?
(minimal 100 kata)
Jawaban
Program yang diimplementasikan saat ini adalah “Zero Waste” dimana program nol
sampah ini bertujuan untuk menciptakan suasana sekolah bebas sampah. Program ini
sangat penting untuk saya kembangkan mengingat kondisi saat ini masih membutuhkan
perhatian yang lebih terhadap sampah, karena saya lihat kondisi sekarang di sekolah
sampah masih saja berserakan di lingkungan sekolah, saya coba secara perlahan untuk
membangun kesadaran terhadap rekan-rekan guru dengan cara memberi pengarahan
agar menjaga kebersihan lingkungan sekolah terhadap sampah yang masih berserakan di
lingkungan sekolah dengan terutama kepada peserta didik yang masih kurang kesadaran
masalah sampah, dimana peserta didik masih sering membuang sampah sembarangan
bukan pada tempatnya
7.b. Bagaimana Anda menentukan dan mempersiapkan sumber daya yang diperlukan
untuk menjalankan rencana tersebut? (minimal 70 kata)
Jawaban
Dalam menentukan dan mempersiapkan sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan
rencana tersebut saya berkonsultasi dengan rekan rekan guru dan stakeholder yang ahli
dalam bidang sampah, setelah ada kesepakatan dan kesinambungan maka program yang
akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yg kita harapkan, namun yang dilibatkan
dalam program ini tidak hanya rekan guru saja melainkan dari berbagai kalangan unsur
ikut terlibat, mulai dari komite sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda di
sekitar sekolah.

9
7.c. Apa yang Anda lakukan untuk memastikan keselarasan antara rencana program
kerja dengan sistem maupun proses yang ada (misalnya terkait anggaran,
kebijakan, sumber daya, dan lain-lain) (minimal 70 kata)

Jawaban
Untuk memastikan keselarasan antara rencana program kerja dengan sistem maupun
proses yang ada maka program perbaikan sarana prasarana gedung bangunan sekolah
saya biayai melalui anggaran dana BOS dan itupun secara berkala, sedangkan untuk
pembuatan tempat ibadah anggarannya melalui swadaya sekolah,rekan rekan guru, Kepala
sekolah dan pembuatan proposal yang akan di usahakan oleh komite sekolah melalui
Bazda, Para Pengusaha yang ada di sekitar sekolah sehingga berimbang sumber dana
yang ada, baik dari sekolah dan masyarakat.
7.d. Bagaimana Anda memantau pelaksanaan program tersebut? Evaluasi apa yang Anda
lakukan? (minimal 50 kata)

Jawaban
Untuk memantau program tersebut dilakukan dengan pantauan langsung dan mengajak
rekan rekan guru untuk ikut berpartisipasi dan bergotong royong demi terwujudnya program
yang telah desepakati bersama sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengetahui segala
kekurangan yang ada untuk dibenahi diwaktu yang akan datang sehingga program yang
sudah disepakati dapat berjalan dengan baik.

8. Ceritakan pengalaman Anda mewujudkan lingkungan pembelajaran yang


mengedepankan toleransi dan/atau inklusif

8.a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Apa nama
program yang Anda lakukan? Apa yang mendorong Anda mengimplementasikan
program tersebut? (minimal 100 kata)

Jawaban
Awal tugas bulan September tahun 2017, seorang anak yang duduk dikelas 2 sedang
menangis didepan kelasnya dan tidak mau masuk kelas sedangkan temannya yang lain
sudah masuk kelas dan siap belajar, saya coba dekati dan duduk bersamanya dan bertanya
apa yang terjadi, ternyata begitu dia menjawab bahwa dia tidak malu karena belum lancar
membaca sehinggga temen temannya meledeknya. Saya dan guru kelasnya coba
tenangkan sehingga anak tersebut mau masuk kelas untuk belajar. Dari kejadian ini saya
coba membuat program sederhana yaitu dengan nama Sinar Pagi. Saya tergerak untuk
melakukan sedikit perubahan sebelum masuk kelas pada pagi hari yang sebelumnya hanya
berbaris dan periksa Kesehatan berupa cek Panjang kuku dan cek kerapian siswa, mulai
implementasi program Mentari pagi siswa harus literasi baik itu membaca ataupu numerasi
dengan kartu bilangan.

10
8.b. Tantangan atau kesulitan apa yang Anda hadapi saat itu? Bagaimana cara Anda
mengatasinya? (minimal 50 kata)
Jawaban
Tantangan yang dihadapi pada saat implementasi program Mentari pagi ini, belum semua
guru yang datang lebih pagi dari jadwal yang sudah ditentukan sebab Mentari pagi ini
dilakukan diluar jam belajar. Sehingga ini sering sekali dilakukan hanya oleh beberapa
orang guru yang rumahnya dekat dengan sekolah. Dari kejadian ini saya buatkan jadwal
piket harian dan program Sinar pagi dibagi 2 tahap. Untuk kelas rendah pelaksanaannya
pagi sebelum memasuki ruang kelas sedangkan kelas tinggi ( kelas 4 sampai 6 ) dilakukan
setelah proses belajar mengajar selesai.

8.c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan dukungan dalam
menjalankan program ini? (minimal 50 kata)
Jawaban
Untuk mendapatkan dukungan penuh dari guru dan siswa sangatlah sulit, sehingga
beberapa kali kegiatan harus dengan mengumpulkan siswa dalam jumlah yang banyak
sehingga hasilnya tidak signifikan, namun setelah para guru merasakan manfaat dari
program ini, mereka mulai terasa terbantu barulah semangat dan kesadaran mulai tumbuh
dan berproses. Beberapa kali kami rapat untuk saling memotifasi demi perubahan yang
lebih baik, melaksankan evaluasi dari program ini secara berkesinambungan membuat
program ini dapat terus berjalan

8.d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)


Jawaban
Dari hasil evaluasi yang dilakukan terdapat perubahan walaupun itu sangat sedikit bahkan
prosentasenya sangat kecil namun jika terus dilakukan akan memiliki dampak besar

11

Anda mungkin juga menyukai