PENDAHULUAN
ٰۤ ُ
ٖك يُْؤ ِم ُن ْو َن ِبهٖ ۗ َو َمنْ َّي ْكفُرْ ِبه
َ ول ِٕى َ لَّ ِذي َْن ٰا َتي ْٰن ُه ُم ْالك ِٰت
ب َي ْتلُ ْو َن ٗه َح َّق ِتاَل َوت ۗ ِٖه ا
ٰۤ ُ
ࣖ ك ُه ُم ْال ٰخسِ ر ُْو َن َ ول ِٕى َفا
Dusun X Raya”.
B. Identifikasi Masalah
metode tahsin pada siswa Kelas III SDIT Al-Hafidzi Sambirejo Timur, Percut Sei
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah keilmuan terutama berkenan dengan pendidikan Al-Qur’an
khususnya tentang penggunaan metode tahsin dalam meningkatkan
membaca Al-Qur’an peserta didik.
b. Menambah wawasan bagi umat muslim khususnya peserta didik untuk
giat dan aktif dalam membaca Al-Qur’an.
c. Sebagai bahan kajian lebih mendalam bagi penulisan – penulisan
berikutnya yang sifatnya lebih luas dan mendalam baik dari sisi wilayah
maupun subtansi permasalahannya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru dapat mengetahui dan memilih metode yang tepat untuk
memberi pengetahuan tentang bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar.
b. Bagi siswa dapat lebih paham tentang bacaan yang baik dan benar serta
dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari – hari.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Pendidikan agama merupakan pendidikan yang paling utama yang harus
diajarkan kepada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak yang sesuai
dengan tuntunan agama Islam, yaitu Alquran dan Hadits. Alquran identik dengan
bahasa Arab, karena Agama Islam dan Nabinya berasal dari negara Arab yang
kesehariannya menggunakan bahasa Arab. Demikian menjadi sangatlah penting
pendidikan pada proses belajar mengajar (transfer ilmu) khususnya mata pelajaran
Alquran Hadits, karena pentingnya membaca Alquran di kehidupan sehari-hari
maka di Sekolah Dasar Islam inilah pemahaman tentang Alquran wajib dimulai
karena masa ini merupakan masa yang sangat penting bagi orang tua maupun
pendidik untuk mengajarinya membaca Alquran.
Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain
dalam buku yang berjudul Strategi Belajar Mengajar menjelaskan
bahwa metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk
memlihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu ada pula yang
mengtakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan,
menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan
disiplin ilmu. Sedangkan tahsin berarti pembenaran.
2. Metode Tahsin
A. Pengertian Metode Tahsin
Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secatra
optimal.Menurut J.R David dalam Teaching Strategies for College Class Room
(1976) menyebutkan bahwa method is a way in achieving something (cara untuk
mencapai sesuatu). Artinya, dalam metode yang digunakan untuk merealisasikan
setrategi yang telah ditentukan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem
pembelajaran memegang peranan sangat penting.
Keberhasilan dalam implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung
pada cara pendidik menggunakan metode pembelajaran karena suatu setrategi
pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan
metode pembelajaran. Berbeda lagi dengan tahsin berasal dari kata hasan,
yuhasinu, tahsiina, yang artinya memperbaiki, membaguskan, menghiasi,
mempercantik,membuat lebih baik.
Metode tahsin adalah salah satu cara pendidik atau ustad dalam tilawah
Alquran yang menitik beratkan pada makhroj (tempat keluar masuknya huruf) dan
ilmu tajwid. Metode tahsin ini dalam membaca Alquran melalui seorang pendidik
secara langsung dan berhadapan. Karena dengen cara seperti itu seorang pendidik
bisa melihat apakah makharijul huruf yang di ucapkan murid sesuai dengan
kaidah atau tidak.
B. Unsur – Unsur Dalam Metode Tahsin
a) Tempat-tempat keluar huruf
Dalam pembagian tempat keluar huruf metode tahsin ulama Qira‟at
menuangkan dalam bentuk tulisan supaya lebih cepat difahami peserta
didik. Sekolah Dasar Islam ditopang juga dengan latihan terus menerus
dalam huruf dengan baik dan benar,secara global makhrojul huruf ada lima
tempat yaitu:
a. Rongga mulut
Rongga mulut dan rongga tenggorokan terbuka,huruf yang keluar dari
rongga mulut ini adalah huruf - huruf mad ()ّ–ا–ي.
b. Tenggorokan
Huruf yang keluar dari tenggorokan dibagi menjadi tiga yaitu,pangkal
tenggorokan,tegah tenggorokan dan ujung tenggorokan,contoh makhraj
bisa di lihat dibawah ini:
a). Keluar dari tenggorokan bawah (ءdanٍ )
b). Keluar dari tenggorokan tengah (حdan)ع
c). Keluar dari tenggorokan atas (خdan)غ
c. Lidah
Banyak jenis huruf yang keluar dari lidah yaitu:
a) قkeluar dari pangkal lidah paling belakang atau dekat dengan
tenggorokan
dengan mengangkatnya ke langit-langit
b) كpangkal lidah sedikit kedepan,seperti makhraj قnamun pangkal lidah
c)ي-ج-شtengah lidah dan langit-langit,membacanya keluar dari tengah
lidah bertemu dengan bagian langit-langit.
d) ضsisi lidah bertemu bagian gigi geraham atas.
e) لujung sisi lidah setelah dhad atau keluarnya dengan menggerakan
semua lidah bertemu dengan langit-langit.
f) ىkeluarnya dari ujung lidah setelah makhraj ل
g)زujung lidah setelan ُ ىatau keluarnya dari ujung lidah, hampir sama
seperti memasukkan punggung lidah.
h)د- –ط
تujung lidah bertemu gusi atas atau keluar dari ujung lidah yang bertemu
dengan gigi bagian atas.
i)ض–ص-شujung lidah diantara gigi bagian atas dan bagian bawah (lebih
dekat
dengan bawah) bertemu dengan gigi dengan bagian bawah.
j)ujung lidah keluar sedikit bertemu ujung gigi atas
d. Dua bibir
Huruf yang keluarnya dari bibir yaitu:
a)فkeluar dari bibir bawah bagian dalam bertemu dengan ujung gigi seri
bagian atas.
b) م-بkeluar dari dua bibir yang di rapatkan seperti biasa, tidak sampai
memasukan bibir.
c)ّ dengan memonyongkan bibir.
e. Rongga hidung
Huruf yang keluar dari rongga hidung yaitu dinamakan
ghunnah atau dengung.Gunnah sendiri terdapat ditujuh tempat yaitu di
idghombigghunnah,iqlab,Ikhfa‟,Ikhfa‟syafawi.idhommitslain,hurufىatauم
bertasyid baik saat washal (disambung) atau waqaf (berhenti) dan yang
terakhir lafazh irkamma‟ana(idgham mutajanisain).
b) Sifat Huruf
Mempelajari sifat huruf bertujuan mempertahankan suara yang
keluar dari mulut sesuai dengan keaslian sifat- sifat bacaan Al-Quran
itu sendiri. Huruf yang menurut kita sudah tepat makhrajnya belum
dipastikan kebenarannya sehingga sesuai dengan sifatnya. Contoh
ketika orang mengucapkan fa mengucapkan pendidik f( )دpada lafazh
sudah benar dengan makhrajnya. Tetapi dalam lafadz belum dikatakan
benar sehingga sesuai dengan sifatnya diantaranya Qolqolah pada
surah Al- Ikhlas. Dalam Al- Quran sifat sifat huruf dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Sifat yang memiliki lawan kata.
2. Sifat yang tidak memiliki lawan kata.
c) Tajwid
Tajwid menurut bahasa memperbaiki dan membaguskan
bacaan.Sedangkan menurut istilah adalah memperbaiki bacaan Al-
Quran dalam bentuk mengeluarkan dari tempatnya dengan memberikan
sifat- sifat yang dimilikinya, baik yang asli maupunyang datang
kemudian.Dalam setiap ucapan yang kita baca merupakan ibadah
karena yang kita baca merupakan kitab Al- Quran.
Menurut H. Subhan Nur dalam bukunya Pintar Membaca Al-
Quran Tanpa Pendidikan Tajwid artinya memperbagus bacaan atau
membuat bagus.Ilmu tajwid yaitu suatu tehnik dalam membaca Al-
Quran sesuai dengan makhrajnya dan memberikan hak dan
karakteristiknya dengan maksud menghindari kesalahan lisan dalam
mengucapkan huruf- huruf Al- Quran.
Sedangkan mempelajari ilmu tajwid secara teori adalah fardhu
Kifayah (perkara yang wajib dilakukan dalam Islam tetapi jika sudah
dilakukan maka kewajiban yang lain gugur), sedangkan membaca Alquran sesuai
dengan kaidah Ilmu tajwid adalah farduAin (wajib dilakukan bagi semua
individu). Jadi,mungkin saja seorang melantunkan bacaan Alquran dengan
suara bagus dan benar ,namun dia tidak mengetahui yang dimaksud
dengan istilah - istilah tajwid semisal izhar, maddan lain sebagainya.
Adapun dalil membaca Al- Quran dengan tajwid dalam surat Al-
Muzammil ayat 4
ل ِ ْالقُرْ آن َ َترْ تِيل
Artinya: “Atau lebih seperdua itu. Dan bacalah Al- Quran itu dengan
perlahan-lahan”.
Surah Al- Quran diatas sudah jelas menegaskan bahwa membaca
Al- Quran secara tartil (perlahan- lahan), karena lebih baik daripada
tergesa- gesa.Selanjutnya dibawah ini pembahasan tentang hukum-hukum
Nun Mati dan Tanwin.
1) Idzhar
Idzhar berarti jelas, maksudnya apabila ada Nun Mati atau Tanwin
bertemu dengan huruf- huruf Idzhar harus dibaca jelas. Hurufnya: –خ–غ
ح–ع–ء
2) Idgham Bi Ghunnah
Idgham artinya memasukkan.Bi Ghunnah artinya dengan dengung.
Cara membaca Idghom Bi Ghunnah adalah dengan memasukkan suara
Nun Mati atau Tanwin kepada Idham Bi Ghunnah yang ada
dihadapannya sehingga menjadi satu ucapan, seakan- akan satu huruf.
Pada saat meng- Idghom- kan suara harus di tasydidkan kepada huruf
Idghom Bi Ghunnah yang ada dihadapan Nun Mati atau Tanwin, lalu
ditahan kira- kira dua ketukan secara berdengung.
Hurufnya: ّ -م–ى–ي
3) Idghom Bi La Ghunnah
Bilaghunnah artinya tanpa berdengung. Apabila Nun Mati atau
Tanwin
bertemu dengan huruf bilaghunnah maka membacanya dengan
memasukkan sepenuhnya dengan tanpa dengung. Pada waktu membaca
harus di tasydidkan secara menahan sejenak. Hurufnya: ل-ز.
4) Ikhfa
Ikhfa berarti menyamarkan/ samar - samar. Maksudnya
menyamarkan bunyi huruf Nun mati atau Tanwin bertemu dengan huruf
Ikhfa. Semua bacaan dengan Ikhfa adalah dua harakat.
Huruf :ض-–ت–ف–ش–ط–د–ض–ق–ش–ج–ك–ث–ذ–صظ
5) Qolqolah
Qolqolah adalah membaca dengan memantul karena diberi sukun
atau karena diwaqofkan.Huruf qolqolah juga mudah diingat dalam
kalimat “Bajudithoqo”. Hurufnya: ط–د–ج–ب-ق
6) Iqlab
Hukum iqlab apabila Nun Mati bertemu dengan huruf iqlab “ba”
maka dibaca menjadi “mim” disertai dengan dengung. Setiap bacaan
yang mengandung iqlab dibaca dua harakat. Hurufnya: ب
7) Mad
Mad artinya memanjangkan suara huruf- huruf. Didalam pelajaran
Tajwid terdapat dua huruf Mad, yaitu mad Thabi‟I dan Far‟i.Thabi‟I
berarti pokok dan Far‟i yang berarti bercabang.
DAFTAR PUSTAKA