PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
(S-1) PGMI
Oleh:
NURHABIBAH ZEBUA
NIM : 19.25.1217
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NURHABIBAH ZEBUA
NIM : 19.25.1217
Pembimbing I Pembimbing II
Swt, atas izin dan karunianya kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini baik. Sholawat berangkaikan salam kepada nabi Muhammad Saw, nabi
akhir zaman yang menjadi suri tauladan dan rahmat bagi semesta alam. Semoga
syaafaatnya kita dapatkan dihari kemudian kelak. Adapun judul proposal skripsi
kekurangan dalam penelitian skripsi ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
Proposal skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terimakasih yang
i
1. Ibu Hj. Hikmatul Fadhillah, SH., MM. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama
penelitian.
2. Bapak Ibu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Hikmatul Fadhillah yang
dalam menuntut ilmu, tiada kata yang dapat terlukiskan perjuangan dan
syurga.
yang lain dimasa yang akan datang. Peneliti berharap hasil penelitian ini
dapat bermanfaat baik bagi kita semua. Atas perhatian semua pihak
Peneliti
Nurhabibah Zebua
ii
NIM: 19.25.1217
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian................................................................................ 7
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 7
A. Kajian Teori.......................................................................................... 9
B. Metode Tahsin...................................................................................... 10
3. Sifat Huruf........................................................................................ 13
5. Pelaksanaan Tahsin.......................................................................... 18
iii
1. Pengertian Kemampuan Membaca Al-Quran.................................. 21
2. Al-Quran.......................................................................................... 25
A. Lokasi Penelitian.................................................................................. 31
C. Jenis Penelitian..................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 36
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah merupakan sumber ajaran islam yang pertama dan utama, setelah itu
sehari – hari maka SDIT Al- Hafidzi perlunya pemahaman tentang Al-Qur’an
wajib dimulai karena masa ini merupakan masa yang sangat penting bagi orang
2017:13).
Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan kepada Nabi pada saat Nabi
sedang berkholwat di dalam gua hira pada malam senin yang bertepatan tanggal
17 ramadhan tahun 41 dari kelahiran nabi Muhammad SAW. Allah berjanji pada
malam itu sebagai malam penuh kemuliaan karena awal mula Al-Qur’an turun
Al-Qur’an berasal dari kata qira’ah yang berarti bacaan, menurut Manna
merupakan kesepakatan para ulama mengenai defenisi ini. Firman Allah SWT
SWT sebagai mukjizat, yang diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul
mushhaf, yang dinukil sampai kepada kita secara mutawatir, membacanya sebagi
1
2
ibadah, yang di mulai dengan surah Al-Fatihah yang ditutup dengan surah An-
bangsa. Tujuan membaca alquran adalah untuk dapat memahami ayat – ayat Al-
canggih pula. Sehingga banyak di temui anak – anak yang lupa akan kewajiban
mereka terhadap Allah SWT yakni membaca Al-Qur’an. Hal ini di sebabkan
bagusnya teknologi yang membuat anak- anak terlena dan lupa akan mengaji.
Bahkan mirisnya mereka pun tidak lancar membaca Al-Qur’an karena orang tua
sudah pasrah menyerahkan seluruh pendidikan anaknya di sekolah. Maka dari itu
anak – anak butuh menempuh pendidikan seimbang antara ilmu umum dan ilmu
agama.
Saat ini banyak sekolah yang berbasis islam dan berorientasi pada kualitas
hadir di tengah masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan islam yang
bermutu bagi anak – anak mereka. Sekoalah berlomba – lomba untuk memberikan
jaminan kualitas bagi siswa/siswi lulusannya. Salah satu jaminan kualitas lulusan
mereka kepada wali murid adalah kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik
(tartil) sesuai dengan ilmu tajwid pada setiap anak. (Mokhammad Rifa’I,
Syaifullah).
Maka dari itu pembelajaran membaca Al-Qur’an wajib di mulai sejak dini.
Rasulullah SAW telah menyeru pada orang tua agar mendidik anak – anak mereka
pendidikan Al-Qur’an adalah usia dini, usia kanak – kanak atau usia sekitar 4-6
tahun”. Menurut Muhammad Yusuf, Masa usia dini adalah masa yang sedang
subur untuk menanam rasa agama kepada anak, umur penumbuhan kebiasaan –
kebiasaan yang sesuai dengan ajaran agama melalui pendidikan dan perlakuan
dari orang tua dan guru. Sejak usia dini anak sudah diajarkan rukun iman, rukun
islam, bacaan dan pengertian dua kalimat syahadat, bacaan dan gerakan sholat,
doa – doa, membaca dan menulis Al-Qur’an dan riwayat para nabi. Menurut
Thalib, anak – anak kita sebagai bagian dari umat islam sudah dengan sendirinya
wajib kita ajari Al-Qur’an, minimal mengenal huruf dan cara membacanya.
Karena sejak umur tujuh tahun kita wajib menyuruh anak – anak untuk sholat.
Sedangkan doa dan bacaan sholat ada dalam Al-Qur’an dan hadist.
membaca Al-Qur’an sendiri adalah kelancaran dan tartil dalam membaca Al-
Al-Qur’an sesuai tajwid.(Abdul Chaer,2013). Maka dari itu siswa SDIT Al-
ٰۤ ُ
ٖك يُْؤ ِم ُن ْو َن ِبهٖ ۗ َو َمنْ َّي ْكفُرْ ِبه
َ ول ِٕى َ لَّ ِذي َْن ٰا َتي ْٰن ُه ُم ْالك ِٰت
ب َي ْتلُ ْو َن ٗه َح َّق ِتاَل َوت ۗ ِٖه ا
ٰۤ ُ
ࣖ ك ُه ُم ْال ٰخسِ ر ُْو َن َ ول ِٕى َفا
4
sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barang siapa
Raya X Percut Sei Tuan, di peroleh gambaran bahwa proses pembelajaran dan
ini menunjukkan dengan hasil wawancara yaitu “Proses belajar mengajar di SDIT
didik masih kurang. Ketika membaca peserta didik masih terbata- bata. Untuk
metode yang tepat agar dapat memberikan pengaruh besar terhadap keberhasilan
pembelajaran. Metode tahsin adalah salah satu cara untuk tilawah Al-Qur’an yang
menitik beratkan pada makhroj (tempat keluar masuknya huruf) dan ilmu tajwid.
Metode tahsin hamper sama dengan metode qiroati yaitu metode membahas
Qur’an apabila dapat melafalkan surat – surat tertentu dalam juz amma, membaca
5
huruf – huruf hijaiyah sesuai makhrojnya, dan tidak kesulitan dalam membedakan
kehidupan sehari – hari. Karena terlihat di SDIT AL-Hafidzi adalah peserta didik
belum spesifik diajarkan ilmu tajwid. Padahal kesalahan dalam tajwid sedikit saja
dapat mengubah arti dari bacaan tersebut. Berdasarkan uraian permaslahan di atas
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
metode tahsin pada siswa Kelas III SDIT Al-Hafidzi Sambirejo Timur, Percut Sei
D. Rumusan Masalah
masalah yaitu:
membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai kaidah makhraj dan tajwid pada
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
berikutnya yang sifatnya lebih luas dan mendalam baik dari sisi wilayah
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru dapat mengetahui dan memilih metode yang tepat untuk
b. Bagi siswa dapat lebih paham tentang bacaan yang baik dan benar serta
G. Sistematika Penulisan
Sebelum tulisan ini dikaji, ada beberapa tulisan yang serupa dengan
kecerdasan siswa, beberapa penelitian karya ilmiah yang menjadi rujukan dalam
pembahasan.
BAB II: Landasan Teori, Landasan teori yang berisikan tentang teori-teori yang
BAB III: Metode Penelitian, Dalam bab ini membahas tentang lokasi penelitian,
BAB IV: Hasil Penelitian, Pada bab ini penelitian ini akan menyajikan dan
BAB V: Penutup, Dalam bab ini merupakan bab yang terakhir yang berisikan
LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teori
diajarkan kepada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak yang sesuai
dengan tuntunan agama Islam, yaitu Alquran dan Hadits. Alquran identik dengan
bahasa Arab, karena Agama Islam dan Nabinya berasal dari negara Arab yang
pendidikan pada proses belajar mengajar (transfer ilmu) khususnya mata pelajaran
maka di Sekolah Dasar Islam inilah pemahaman tentang Alquran wajib dimulai
karena masa ini merupakan masa yang sangat penting bagi orang tua maupun
bahwa metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk
9
10
B. Metode Tahsin
rencana dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secatra
optimal. Menurut J.R David dalam Teaching Strategies for College Class Room
metode pembelajaran. Berbeda lagi dengan tahsin berasal dari kata hasan,
Metode tahsin adalah salah satu cara pendidik atau ustad dalam tilawah
Alquran yang menitik beratkan pada makhroj (tempat keluar masuknya huruf) dan
ilmu tajwid. Metode tahsin ini dalam membaca Alquran melalui seorang pendidik
secara langsung dan berhadapan (Abdul, 2019:8). Karena dengen cara seperti itu
seorang pendidik bisa melihat apakah makharijul huruf yang di ucapkan murid
semakin lebih maju, orang lebih memilih sesuatau yang lebih praktis dalam
11
produk akibat desakan kebutuhan dunia nyata di luar dirinya (Danang, 2013:34).
Maka dari itu penulis mencoba menerapkan metode dasar yang tepat dalam
Sebutan lain tentang tahsin Alquran adalah Ilmu Tajwid, menurut istilah
tajwid atau tahsin adalah mengeluarkan setiap huruf atau tempat keluarnya dengan
yag maksudnya sifst-sifat asli huruf atau bagaimana huruf tersebut ketika kondisi
tertentu.
menuangkan dalam bentuk tulisan supaya lebih cepat difahami peserta didik.
Sekolah Dasar Islam ditopang juga dengan latihan terus menerus dalam huruf
dengan baik dan benar, secara global makhrojul huruf ada lima tempat yaitu:
1) Rongga mulut dan rongga tenggorokan terbuka, huruf yang keluar dari
3) Lidah
ق keluar dari pangkal lidah paling belakang atau dekat dengan
زujung lidah setelan ُ ىatau keluarnya dari ujung lidah, hampir sama
د- طujung lidah bertemu gusi atas atau keluar dari ujung lidah yang
ض–ص- شujung lidah diantara gigi bagian atas dan bagian bawah (lebih
c. Dua bibir
فkeluar dari bibir bawah bagian dalam bertemu dengan ujung gigi seri
bagian atas.
م- بkeluar dari dua bibir yang di rapatkan seperti biasa, tidak sampai
memasukan bibir.
d. Rongga hidung
idghom bigghunnah, iqlab, Ikhfa, Ikhfa’ syafawi. Idhom mitslain, huruf ى
atau مbertasyid baik saat washal (disambung) atau waqaf (berhenti) dan
3. Sifat Huruf
keluar dari mulut sesuai dengan keaslian sifat- sifat bacaan Al-Quran
itu sendiri. Huruf yang menurut kita sudah tepat makhrajnya belum
surah Al- Ikhlas. Dalam Al- Quran sifat sifat huruf dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tajwid
membuat bagus. Ilmu tajwid yaitu suatu tehnik dalam membaca Al-
(perkara yang wajib dilakukan dalam Islam tetapi jika sudah dilakukan maka
kewajiban yang lain gugur), sedangkan membaca Alquran sesuai dengan kaidah Ilmu
tajwid adalah farduAin (wajib dilakukan bagi semua individu). Jadi, mungkin saja
seorang melantunkan bacaan Alquran dengan suara bagus dan benar, namun dia
tidak mengetahui yang dimaksud dengan istilah - istilah tajwid semisal izhar,
Adapun dalil membaca Al- Quran dengan tajwid dalam surat Al-
Muzammil ayat 4
15
Artinya: “Atau lebih seperdua itu. Dan bacalah Al- Quran itu dengan
perlahan-lahan”.
Surah Al- Quran diatas sudah jelas menegaskan bahwa membaca Al-
Quran secara tartil (perlahan- lahan), karena lebih baik daripada tergesa- gesa.
Tanwin.
1) Idzhar berarti jelas, maksudnya apabila ada Nun Mati atau Tanwin
bertemu dengan huruf- huruf Idzhar harus dibaca jelas. Hurufnya: –خ–غ
ح–ع–ء
2) Idgham Bi Ghunnah
Pada saat meng- Idghom- kan suara harus di tasydidkan kepada huruf
Idghom Bi Ghunnah yang ada dihadapan Nun Mati atau Tanwin, lalu
Hurufnya: ّ -م–ى–ي
3) Idghom Bi La Ghunnah
4) Ikhfa
Huruf :ض-–ت–ف–ش–ط–د–ض–ق–ش–ج–ك–ث–ذ–صظ
5) Qolqolah
6) Iqlab Hukum
7) Mad
Tajwid terdapat dua huruf Mad, yaitu mad Thabi’I dan Far’i.Thabi’i
2) Memiliki tiga jilid yang lebih simpel dan cepat membaca Al-Quran
dengan benar.
yang sama.
5. Pelaksanaan Tahsin
pembelajaran:
b. Kelassikal- Individual
dimulai dari pokok pelajaran yang paling rendah terus bertahap secara
1) Persiapan
belajar.
Menyiapkan jilid atau Al- Quran dan alat tulis untuk pendidik.
peserta didik.
bacaan.
didik yang keliru dalam membaca Al- Quran. Cara ini juga harus
3) Bagian akhir
yang ditutib oleh Lynda Fitri Aryani dalam skripsinya yaitu sebagai
berikut:
metode tahsin berusaha agar dalam mengajarkan ilmu baca Al- Quran
Sholallahu‟alaihiwasallam.
akan berakibat dosa bagi para pembacanya, untuk itu para pendidik Al-
21
Quran harus berhati- hati dalam membaca Al- Quran sehingga kesalahan-
Sedangkan
nilai- nilai dan sikap yang perlu dimiliki dan dilatihkan kepada peserta
adanya kemampuan untuk mengingat pada siswa berarti ada suatu indikasi bahwa
22
siswa tersebut mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu
yang diamatinya.
merupakan salah satu unsur kemampuan yang dapat dipelajari pada unsur
jangka panjang.
baru dengan cara membaca. Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan
kewajiban, karena Allah SWT yang memerintahkan. Wahyu yang pertama turun
bantuan apapun selain kata- kata dalam bacaan itu dapat meningkatkan
melainkan suatu sintesis berbagai proses yang tergabung ke dalam suatu sikap
dihasilkan dari pembawaan sejak lahir dan harus terus diasah akan
membaca anak sekolah dasar, guru perlu memperhatikan perihal pemilihan bahan
ajar membaca, strategi bahan ajar membaca, dan problem umum yang dihadapi
sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan meningkatkan potensi diri.
Oleh sebab itu, peran guru mengajarkan membaca di sekolah sangat penting.
proses merekonstruksi informasi yang terdapat dalam bacaan atau sebagai suatu
menangkap intonasi bacaan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bentuk
hal yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan
simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai proses berpikir, membaca
Menurut penulis sendiri bahwa Alquran merupakan Kalam Allah Swt yang
tulisan kitab suci Alquran dengan cara melisankan. Sebelum membaca Alquran
harus dipelajari terlebih dahulu huruf Arab, yang dinamai dengan huruf Alquran
atau hijaiyah.
yang dapat membaca dengan biak, biasanya dapat belajar dengan baik pula dan
ketentuan- ketentuan membaca Alquran, biasanya dapat belajar dengan baik pula.
pahala yang besar serta bersama malaikat yang mulia. Karena orang yang masih
Membaca yang paling utama yaitu apabila dibaca dengan tartil, tepat dan
benar. Nabi merupakan contoh paling baik, Beliau membaca Alquran dengan
begitu jelas bacaannya (tartil) dan fasih lisannya, sehingga memikat hati orang-
tajwid, garib, makharijul huruf, serta yang paling utama adalah membaca secara
2. Al-Qur’an
Al- Quran secara etimologi diambil dari kata “qara’a- yaqrau- qiratan-
waquranan yang berarti sesuatu yang dibaca”. Sedangkan secara terminologis Al-
26
Quran adalah “firman Allah SWT.Yang disampaikan oleh malaikat Jibril dengan
redaksi langsung dari Allah Swt. Kepada Nabi Muhammad Saw. Dan yang
diterima oleh umat islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan.
AlQuran sebagai bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang terjaga dalam
hafalan- hafal umat islam. Sedangkan Al-Quran menurut Quraish Shihab yang
secara harfiyah berarti “bacaan yang sempurna”. “Iqra” atau perintah membaca,
adalah kata pertama dari wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad
SAW, kata ini sedemikian pentingnya sehingga diulang- ulang dua kali dalam
dan sebagainya dikitkan dengan “bi ismi rabbika” (dengan nama Tuhanmu).
hanya sekedar membaca dengan ikhlas, tetapi juga antara lain memilih bahan-
bahan bacaan yang mengantarkannya kepada hal- hal yang bertentangan dengan
nama Allah”.
memilih bahan- bahan bacaan yang tepat”. Al- Quran turun dijazirah Arab dengan
tersebut sehingga kita dapat membaca, memahami dan melaksanakan apa yang
Quran itu berbahasa Arab, bukan berarti semua orang yang mahir berbahasa Arab
27
bisa mengerti Al- Quran secara detail. “Al-Quran adalah kitab suci yang memiliki
nilai sastra tinggi”. Terampil dalam membaca Al- Quran menjadi kemampuan
paling dasar yang harus dikuasai oleh umat islam. Langkah awal untuk
dengan baik dan benar. Terlebih lagi terhadap Al-Quran, karena ibadah
dan benar mempunyai nilai keagamaan yang tinggi. Itulah sebabnya mengapa Al-
Quran sebagai kitab suci yang dibaca mempunyai peran sentral dalam kehidupan
kemampuan membaca bagi peserta didik merupakan salah satu dasar untuk
melisankan dan melafalkan isi bacaan yang menjadi dasar keharusan bagi
kecakapan yang telah diperagakan oleh siswa dalam membaca Al-Quran melalui
tiga komponen utama yaitu: Makhroj, tajwid, dan kelancaran bacaan. Jadi
2) Rajin, dan tekun dalam beribadah dan sopan santn berakhlak mulia.
syarat ini tidak dimiliki oleh seorang guru sangatlah sulit untuk
hal ini guru mempunya peranan yang sangat penting yakni sebagai
sekolah berada.
b. Faktor Siswa
sekolah berada.
d. Lingkungan
kutip dari pendapat Raisya Maula Ibnu Rusyd yakni kriteria baik dan
kaidah lain yang berhubungan dengan ilmu tajwid. “Menurut Muhaemi yang
dikutip melalui Raisya Maula Ibnu Rusyd dalam bukunya bahwa ilmu tajwid
tidak hanya beisi tentang panjang- pendeknya bacaan dan dengung atau tidaknya
bacaan. Akan tetapi lebih dari itu. Ilmu tajwid membahas hal- hal sebagai berikut:
30
bacaan antara huruf yang satu dengan huruf hijaiyah yang lainnya.
c. Siswa dapat menunjukkan hukum bacaan yang terdapat dalam surat Al-
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Peneliti telah menganalisis tema dan melakukan pemilihan tema pada awal
penelitian. Intinya pada proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif tidak
a. Metode observasi
Observasi ialah metode pengumpulan data melalui lokasi untuk mengamati secara
langsung berbagai hal yang ada dilapangan. Dalam penelitian ini peneliti berperan
sebagai pengamat non partisipan atau pengamat hanya berperan sebagai peneliti
saja agar dapat mengamati informan dan sumber data secara langsung. Penulis
Penulis melakukan oservasi terhadap guru, siswa, dan kepala sekolah di SD IT Al-
31
32
b. Metode interview
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini (Haris,
2010:117). Tanya jawab ini tidak hanya melibatkan kepada guru saja, tetapi juga
melakukan tanya jawab dengan orang-orang yang terlibat sebagai guru Al-Qur’an
c. Metode Dokumentasi
yang sangat releven karena bisa menggunakan berbagai bentuk dan dijadikan
sebagai sumber data. Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini penelitian
untuk menghimpun data tentang profil sekolah, visi misi, struktur organisasi,
proses reduksi. Proses reduksi berasa dari berbagai proses sepeti wawancara,
kategori yang sesuai. Alasan memilih jenis ini adalah karena dalam penelitian ini
peneliti berupaya menggali data berupa pandangan dalam bentuk cerita rinci atau
4. Tes
mengenai pengetahuan sikap, bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau
pengukuran bekal awal atau hasil belajar dengan berbagai prosedur penelitian
Berkaitan dengan intrumen tes, dapat dibedakan dua jenis tes, yakni tes lisan (oral
test) dan tes tertulis (writing test) yang memiliki cara masing-masing dalam
proses penilaian.
Dalam penelitian ini cara yang digunakan peneliti yaitu dengan tes lisan
informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian tindakan kelas yang harus
dilaksanakan secara lisan pula. Tujuan utama tes lisan adalah untuk mengukur
C. Jenis Penelitian
memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu
2016:41).
cara melakukan tindakan secara kolaborasi dan partisipasi. Dikarenakan ada tiga
kata yang membentuk penfertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat
diterangkan.
sebuah penelitian.
35
3. Kelas-dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama pula.
mana data dapat diperoleh (Suharsimin, 2011:129). Adapun sumber data yang
digali dalam penelitian terdiri data utama yang berupa kata-kata dan tindakan,
1. Data Primer adalah data yang diperileh atau dikumpulkan oleh penelitin
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga data asli
atau data baru yang memiliki up to date. Untuk mendapatkan data primer,
2. Data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data
skunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik
Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Alquran & Ilmu Tajwid, Jakarta:
Pustaka AlKautsar, 2017.
Efendi Anwar, Bimbingan Tahsin & Tajwid Al-Quran jilid III, Jakarta: Cahaya
Qurani, 2011.
Ida vera Sophya & Saiful Mujab, “Metode Baca Alquran”. Jurnal Elemtary, Vol.
2 No. 2, Juli - Desember2014.
St.Y. Slamet, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Surakarta: UNS Press,
2017.
36
37