TESIS
Oleh
2023
PENERAPAN METODE USMANI DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA AL – QUR’AN SISWA KELAS 3 DI
MADRASAH IBTIDAIYAH 6 TAHUN TAMBAKBOYO BLITAR
TESIS
Diajukan kepada
Oleh
2023
i
ii
iii
MOTTO
“Hal-hal baik akan datang kepada mereka yang mau sabar menunggu. Hal – hal
yang lebih besar akan datang kepada mereka yang mau berusaha dan melakukan
iv
PERSEMBAHAN
Tesis ini ku persembahkan untuk kedua orang tua tercinta yang telah mendidik,
Untuk adik adikku yang selalu memberi semangat dan dukungan yang baik
kepada kakaknya.
Untuk guru – guru dan dosen yang selalu mendidik, membimbing dan telah
Dan segenap sahabat – sahabatku maupun teman – temanku yang tidak bisa
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Allah mengetahui apa yang ada
dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa
dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit
dan bumi. Dan Allah tidaklah merasa berat memeliharanya, dan Allah Maha
Tinggi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan judul ―Penerapan
Metode Usmani Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‘an Siswa
Kelas 3 Di Madrasah Ibtidaiyah 6 Tahun Tambakboyo Blitar‖.
Sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
melaluinya semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat
dilenyapkan, dan semua kebutuhan dapat terpenuhi disetiap detik dan hembusan
nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh-Mu.
Tesis ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu persyaratan guna
mendapat gelar pada program Strata-2 Magister Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang :
1. Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA
dan para Wakil Rektor.
2. Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Wahidmurni, M.Pd dan Wakil Direktur
Drs. H. Basri Zain, M.A, Ph.D, yang telah memberikan segala fasilitas dan
kebijakan selama menempuh studi.
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Dr. Hj. Samsul Susilawati, M.Pd dan Dr. M. Zubad Nurul Yaqin,
M.Pd, atas motivasi dan layanan selama studi.
4. Dosen Pembimbing I, Dr. H. Moh. Padil., M.Pd. I atas bimbingan, saran, kritik,
dan koreksinya dalam penulisan tesis.
5. Dosen Pembimbing II, Dr. H. Ahmad Sholeh, M. Ag atas bimbingan, saran,
kritik, dan koreksinya dalam penulisan tesis.
6. Keluarga besar MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar yang telah menerima dan
memberikan kesempatan peneliti untuk penelitian.
vi
7. Semua teman-teman Magister PGMI angkatan 2020 yang telah memberikan
motivasi dan setia menemani selama proses penelitian.
8. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan kemampuan dan
kurangnya pengalaman, banyaknya hambatan dan kesulitan senantiasa peneliti
temui dalam penyusunan tesis ini. Dengan terselesaikannya tesis ini, tidak lupa
peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan tesis ini.
Kepada orang tua yakni Bapak Umar Tadji dan Ibu Elfia Nungtihana yang
selalu mendukung dan mendoakan segala sesuatu yang diinginkan anak-
anaknya terutama dalam hal pendidikan, serta adik-adik yang turut mendukung
dan memberikan dorongan semangat untuk mengerjakan tesis ini.
9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian
tesis ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis akan
dibalas dengan limpah rahmat dan kebaikan oleh Allah SWT, penulis berharap
semoga apa yang dilaporkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi para pembaca.
vii
DAFTAR ISI
Abstrak.................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
viii
9. Indikator Kemampuan Membaca Al – Qur‘an .... 26
10. Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Kemampuan Membaca Al – Qur‘an .................... 29
B. Kerangka Berfikir ...................................................... 32
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................ 78
B. Saran .......................................................................... 79
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
Meinina, Rafiqa Ilma. 2022. The Application of the Usmani Method in
Improving the Ability to Read the Holy Qur'an of 3Grade at the 6-Year-Old of
Islamic Elementary School Tambakboyo Blitar. Thesis of the Department of
Islamic Elementary School Teacher Education, Post-Graduate at the State Islamic
University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Advisor : (1) Dr. H. Moh Padil.,
M.Pd.I, (2) Dr. H. Ahmad Sholeh, M.Ag.
Indonesian Islamic religious education at Islamic Elementary School, especially in
teaching the Qur'an, not a few teachers of the Qur'an teach the wrong reading of
the Qur'an, which is not in accordance with the rules of recitation that have been
taught by Rasulullah SAW. In this case, there are obstacles that stand out in the
implementation of learning the Qur'an, namely in terms of the use of teaching
methods. Now, in Indonesia there are several methods of teaching the Qur'an,
which were initially only based on mastery of juz amma and are now increasingly
varied, by enriching the world of education in Indonesia after the guidance of the
Iqro‘ book and the An-Nahdiyah book guide. However, with the development of
the times to make it easier and faster to learn to read the Qur'an, a new method
emerged, namely the Usmani method.
The purpose of this research: 1) To know the process of applying the Usmani
method in improving the ability to read the Holy Qur'an of 3grade at 6-Year-Old
of Islamic Elementary School Tambakboyo. 2) Knowing the factors supporting
and inhibiting the application of the Usmani method in improving the ability to
read the Qur'an of 3grade at 6-Year-Old of Islamic Elementary School
Tambakboyo.
The results of the research show that: 1) The learning techniques of the Usmani
method varied, namely classical, individual, classical - individual, and classical
reading and listening. Indicators of the ability to read the Qur'an can be seen from
how to recite it smoothly and in accordance with the rules of recitation. Indicators
of the ability to read the Qur'an are tajwid, Fashohah, letter recognition, Mad
recognition, and syakal. 2) The supporting factors of the application of this
method are the availability of adequate facilities and infrastructure that can
support success in learning, the existence of professional teachers in the field of
the Usmani method. While the inhibiting factor is in the management of reciting
activities so that one has followed the Usmani method and has not, some students
forget not to bring the book and the Qur‘an so that when the teacher delivers the
material the students are less focused.
Keyword : The Application, Usmani Method, Improving, the Ability to Read the
Holy Qur'an
xi
ملخص
ميننا ،رافق علم 2222 .تطجٞق طزٝقخ اىعثَبّٞخ ف ٜتزقٞخ ٍٖبرح قزاءح اىقزآُ ىذ ٙاىطالة فٜ
اىصف اىثبىث ثَذرسخ اإلثتذائٞخ ستخ اىسْ٘اد تَجنج٘ث٘ ثبىٞتبر ،ثسث اىعيٌ ٍِ قسٌ تعي ٌٞاىَعيٌ ىَذرسخ
اإلثتذائٞخٍْٖ ،ح اىذراسبد اىعيٞب اىدبٍعخ اإلسالٍٞخ اىسنٍ٘ٞخ ٍ٘ىْب ٍبىل اثزإٌ ٍبىْحٍ ،شزف )1( :
اىذمت٘ر اىسبج دمحم فبضو اىَبخستٞز )2( ،اىذمت٘ر اىسبج ازَذ صبىر اىَبخستٞز اىذ.ِٝ
تْفٞذ تط٘ٝز اىتعي ٌٞاىذ ِٝاإلسالً فٍ ٜذرسخ اإلثتذائٞخ ثئّذّٗٞسٞبٗ ،خبصخ ف ٜتعي ٌٞاىقزإُْٓ ،بك
مثٞز ٍِ اىَعيٌ اىذٝ ٙعيٌ اىقزآُ خطٞئب ٗغٞز ٍْبست ثقعٞذح عيٌ اىتد٘ٝذ اىذٝ ٛعيٌ عيْٞب اىزس٘ه هللا ص.ً.
ْٕبك اىع٘ائق اىدبزظ ف ٜتْفٞذ تعي ٌٞاىقزآُٝ ،عْ ٜعِ استخذاً اىطزٝقخ اىتعيَٞٞخ .ف ٜثالدّب اإلّذّٗٞسٞب
إْ ،ُٟبك مثٞزح ٍِ اىطزائق ىتعي ٌٞاىقزآُ ،اىذ ٛمبُ ف ٜاألٗه ٝستْذ إى ٚإتقبُ خشء ع َّب فسسجٜٕٔٗ ،
اٍ ُٟتْ٘عخ ،ث٘خ٘د متبة اإلقزاء ٗمتبة اىْٖضٞخ ،سٝبدح اىتعي ٌٞف ٜاإلّذّٗٞسٞب .ثو ا ،ُٟثشٝبدح تط٘ٝز
اىشٍبُ ْٕبك اىطزٝقخ اىدذٝذح ىٞسٖو ٗىسزعخ تعي ٌٞاىقزآُ ٝعْ ٜطزٝقخ اىعثَبّٞخ.
إذاف اىجسث فٕ ٜذا اىجسث ٝعْ )1( : ٜىٞعزف تْفٞذ تطجٞق طزٝقخ اىعثَبّٞخ ف ٜتزقٞخ ٍٖبرح قزاءح
اىقزآُ ىذ ٙاىطالة ف ٜاىصف اىثبىث ثَذرسخ اإلثتذائٞخ ستخ اىسْ٘اد تَجنج٘ث٘ )2( .ىٞعزف اىع٘اٍو اىذعٌ
ٗاىَبّع تطجٞق طزٝقخ اىعثَبّٞخ ف ٜتزقٞخ ٍٖبرح قزاءح اىقزآُ ىذ ٙاىطالة ف ٜاىصف اىثبىث ثَذرسخ
اإلثتذائٞخ ستخ اىسْ٘اد تَجنج٘ث٘.
ّتبئح اىجسث فٕ ٜذا اىجسث ٖٝذ ٙأُ )1( :األشٞبء اىت ٜالثذ اُ ٖٝتٌ ف ٜتطجٞق طزٝقخ اىعثَبّٞخ ف ٜتزقٞخ
ٍٖبرح قزاءح اىقزآُ ىذ ٙاىطالة ٝعْٝ ٜدت عي ٚاىَعيٌ ىَيل اىشٖبدح اىتقذٝز اىعثَبّ ٜف ٜتعي ٌٞاىقزآُ
ثطزٝقخ اىعثَبّٞخ .تقْٞخ تعي ٌٞطزٝقخ اىعثَبّٞخ ٍتْ٘عخ ٝعْ ٜاىنالسٞنٞخ ،اىفزدٝخ ،اىنالسٞنٞخ -اىفزدٝخ،
ٗمالسٞنٞخ قزاءح اىسَبعٞخٍ .ؤشزاد ٍٖبرح
اىقزاءح اىقزآُ ٝستطٞع اُ ْٝظز ٍِ مٞفٞخ تالٗتٔ ثسالسخ ٗٗفقب ىق٘اعذ اىتد٘ٝذٍ .ؤشزاد ٍٖبرح اىقزاءح
اىقزآُ ٕ ٜاىتد٘ٝذ ٗاىفصسخ
ٗاىتعزف عي ٚاىسزٗف ٗاىتعزف عي ٚاىَبد ٗاىشنو )2( .اىعبٍو اىذاعَخ ىتطجٞق ٕذٓ اىطزٝقخ ٕٜ
ٗخ٘د اىَزافق ٗاىجْٞخ اىنبفٞخ اىتَٝ ٜنِ أُ تذعٌ اىْدبذ ف ٜاىتعيٌٗ ،خ٘د اىَعيٌ اىَستزف ف ٜعيٌ طزٝقخ
اىعثَبّٞخ .اٍب اىعبٍو اىَبّع ٝعْ ٜف ٜإدارح أّشطخ قزاءح اىقزإُْٓ ،بك ٝخيظ ث ِٞاىطالة اىذ ٛقذ اتجع
اىطزٝقخ اىعثَبّٞخ ٍِٗ ىٌ ٝتجعْٝٗ ،س ٚثعض اىطالة إلزضبر متجٌٖ ٗاىقزآُ ثسٞث ٝنُ٘ اىطالة أقو
تزمٞشا عْذٍب ٝسيٌ اىَعيٌ اىَبدح.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
al–Qur‘an yang mengajarkan baca al-Qur‘an yang salah, yang tidak sesuai
dengan kaidah tajwid yang telah diajarkan Rosulullah SAW. 1 Dalam hal ini
atas penguasaan juz amma dan kini semakin bervariasi, dengan memperkaya
dunia pendidikan di Indonesia setelah adanya panduan buku iqro‘ dan panduan
zaman untuk memudahkan dan cepat dalam belajar membaca al-Qur‘an maka
suci yang kita yakini yaitu al–Qur‘an yang menjadi sebuah kebutuhan dan
keharusan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari- hari. Agar dapat
diperlukan bimbingan dan latian artinya harus dilalui dengan cara dan tahapan
belajar. Orang yang mau belajar dan mempelajari al-Qur‘an dan mengajarkan
kepada orang lain maka dia merupakan orang yang terbaik. Orang yang terbaik
1
Saiful Bahri, Materi Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an (Blitar: Ponpes Nurul Iman,
2008).hlm.2
1
merupakan orang yang mempelajari al-Qur‘an dari seorangguru. Maka
seharusnya dan idealnya semua siswa lulusan dari madrasah ibtidaiyah sudah
dapat dan mampu untuk membaca al-Qur‘an dengan baik dan benar sesuai
dilakukan. Melalui metode yang tepat, efektif dan efisien diharapkan aktivitas
yang dapat dilakukan berlangsung dengan lebih mudah, tujuan yang ingin
Metode usmani sebenarnya metode ulama‘ salaf yang sudah lama ada,
dan termasuk metode yang bisa lebih mudah dan cepat dalam belajar
2
sangat kental dengan pendidikan agamanya. Maka dari itu pengajaran yang
kebiasaan anak -anak membaca al-Qur‘an, berdo‘a, sholat lima waktu dengan
bacaan yang benar. Sehingga penting untuk anak – anak terlebih dahulu
mempelajari al-Qur‘an.2
dengan menggunakan metode secara efektif dapat menarik minat siswa dan
karena banyaknya metode metode baru yang dicoba dengan harapan bisa
metode tahsin yang tidak sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Munculnya
metode usmani ini seolah kembali mengingatkan dan melanjutkan cita – cita
2
Hasanah.Abidatul, ―Penerapan Metode Usmani Dalam Pembelajaran Al-Qur‘an Santri TPQ
Nurul Iman Garum Blitar,‖ Jurnal Unu Blitar 2 (2017): 482.
3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Bandund:
Kencana Prenada Groub, 2006).hlm.147
3
ulama salaf, dan dapat menjadi generasinya khususnya bidang al-Qur‘an untuk
praktis serta terstruktur dan mudah dipahami, selalu ada pembinaan dan
menyeleweng dari kaidah – kaidah ilmu tajwidnya. Setiap juz ada target dan
tujuan yang harus dicapai. Penilaiannya dilakukan setiap kali pertemuan dan
didik. Metode ini juga mempunyai karakteristik dan spesifikasi tertentu untuk
membedakan dengan metode lainnya, berupa latar belakang, visi dan misi,
membaca al-Qur‘an bagi semua kalangan, mulai anak – anak, dewasa, remaja
dan orang tua. Metode ini sangat cocok diterapkan terhadap perkembangan
lulusan sekolah yang dibawah naungan lembaga pendidikan islam ketika lulus
harus sudah mampu untuk membaca al-Qur‘an dengan baik dan benar sesuai
4
Ibid.hlm.3
4
kaidah. Dalam penerapan metode usmani terdapat perbedaan dari sekolah lain
sehingga layak diteliti yaitu semua siswa yang sudah mengikuti mengaji di
disekolah ini tidak mengulang kembali dari awal sehingga meneruskan sesuai
apa yang sudah diperoleh di kelas TPQ tersebut. Pembelajaran yang dilakukan
berupa klasikal dan individu. Penelitian ini dilakukan dikelas 3 karena dikelas
3 merupakan peralihan siswa dari jilid menjadi kelas al-quran sehingga perlu
membaca al-Qur‘an sesudah dari jilid tersebut dan siswa didalam kelas 3
B. Fokus Penelitian
Tambakboyo Blitar ?
5
Observasi sementara peneliti pada tanggal 3 Januari 20211 pukul 09.00
5
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan metode
C. Tujuan Penelitian
Tahun Tambakboyo
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Tambakboyo
6
b. Manfaat bagi guru
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penulis :
7
Kemampuan Membaca Al–Qur’an Siswa ( Studi Multi Situs di MI
secara efektif dapat menarik minat siswa dan mengurangi rasa bosan.
dapat meningkat.
santri TPQ Nurul Iman Garum Blitar yaitu hal – hal yang perlu
8
ceramah, tanya jawab, latihan, eksperimen. Dan menggunakan Teknik
tajwid tata cara membaca al-Qur‘an yang baik dan benar; Guru
9
pembelajaran tahsin al-Qur‘an dilaksanakan dengan menerapkan
metode usmani.
buku panduannya jilid I dan jilid II. (2) Pada tahun pelajaran
bahwa 96,5% sampai target dari KKM yang ditentukan oleh pihak
sekolah.
adalah kurangnya fokus anak dan tingkat kehadiran anak yang tidak
10
konsisten. Evaluasi yang dilakukan yaitu 2 macam, pertama evalusi
11
Berikut merupakan penyajian orisinalitas penelitian dalam bentuk tabel :
12
4. Haryono, Penelitian ini
Penelitian ini
Implementasi dilakukan menggunakan
Ustmani Dalam sama – samametode
Pembelajaran al- menggunakanustmani
Qur‘an Di Sekolah metode untuk
Dasar Swasta Islam ustmani pembelajaran
Terpadu Mutiara al-Qur‘an
Duri Kelas 1 Tahun saja bukan
Pelajaran untuk
2011/2012, Tesis, meningkatkan
2013 kemampuan
membaca al-
Qur‘an dan
dilakukan di
sekolah dasar
bukan
madrasah
ibtidaiyah.
5. Ulfatun Nadhiroh, Penelitian ini Penelitian ini
Implementasi dilakukan dilakukan di
Metode Usmani sama sama taman
Dalam menggunakan pendidikan
Mengembangkan metode al-Qur‘an dan
Kemampuan usmani. untuk anak
Membaca Al- usia dini
Qur‘an Anak Usia bukan jenjang
Dini, 2021. madrasah
ibtidaiyah.
perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini.
13
F. Definisi Istilah
Definisi istilah yaitu untuk memperjelas penelitian dan pemahaman
mengenai tesis ini, maka penulis perlu mendefinisikan istilah – istilah
yang terdapat dalam judul ini :
1. Penerapan metode usmani
kalangan.6
2. Membaca Al –Qur‘an
memahami isi dan makna dari tiap ayat al-Qur‘an yang kita baca,
Qur‘an.
3. Metode Usmani
6
Saiful Bahri, Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur’an (Blitar: Ponpes Nurul Iman,
2009).hlm.6
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Metode Usmani
―Metodos‖ kata ini berasal dari dua suku kata yaitu ―metha‖ yang
berarti melalui atau melewati dan ―hodos‖ yang berarti jalan atau cara.
sudah lama, oleh sebab itu, percobaan metode – metode baru yang
belum ada, bisa diaplikasikan lebih mudah dan cepat dalam membaca
7
Muhammad Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996).hlm.61
8
Abidatul Hasanah, op.cit.hlm.482
15
membaca al-Qur‘an bagi semua kalangan. Penjelasan dari metode
tersebut yaitu :
a. Metode Riwayah
dengan cara belajar langsung kepada seorang guru cara baca al-Qur‘an
b. Metode Diroyah
16
Dalam metode usmani memiliki tiga tingkatan jenjang
anak.
17
Rosulullah SAW.‖ Sedangkan misi metode usmani, pertama yaitu
kesabaran serta jangan mengajar yang salah, karena yang benar itu
mudah.
oleh siapa saja untuk belajar dan mengajar al-Qur‘an. Namun tidak
tashih.10
9
Lembaga Pendidikan Al-Qur‘an, Buku Prestasi Pendidikan Al-Qu’ran Metode Usmani (Blitar:
Ponpes Nurul Iman, 2009).hlm.ii
10
Lembaga Pendidikan Al-Qur‘an (LPQ), Buku Panduan Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an
(PGPQ) (Blitar: Ponpes Nurul Iman, 2010).hlm.5
18
4. Aturan Pembelajaran Metode Usmani
11
Ibid,hlm.5
19
sanadnya sampai dengan Rosulullah SAW. Musyafahah
belajar.
2) Kegiatan terpusat
3) Kegiatan Terpimpin
4) Kegiatan Klasikal
20
5) Kegiatan individual
setiap siswa 12
1) Pembukaan
2) Apresiasi
dipelajari sebelumnya
3) Konsep Penanaman
4) Pemahaman
– sama.
12
Lembaga Pendidikan Al-Qur‘an (LPQ), Buku Panduan Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an
(PGPQ) (Blitar: Ponpes Nurul Iman, 2011).hlm.10
21
5) Keterampilan
membaca al-Qur‘an
6) Penutup
22
mengerti dan menguasai ilmu tajwid, dapat
dengan baik.13
7. Membaca Al-Qur’an
yang rumit yang melbatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan
dan meta kognitif. Menurut Cambers and Lowry membaca juga bukan
jalan atau cara yang dipilih, dan memikirkan beberapa cara dari hasil
yang di evaluasi.
13
Ibid.hlm.17
23
Belajar membaca sangat penting sekali, karena degan membaca akan
bumi ini.
lisan maupun tertulis. Selain itu membaca juga dapat diartikan sebagai
terhadap makna bacaan dengan baik, akan tetapi berkaitan dengan isi
bacaan. 14
kewajiban umat islam dan harus tetap dijaga untuk menjaga keaslian
dapat membaca dengan baik dan secara tartil, sesuai dengan kaidah
pada banyak latihan membaca agar siswa semakin terampil dan fasih
dalam membaca.
14
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Rosdakarya,
2011).hlm.143
24
8. Kemampuan Membaca Al-Qur’an
dan ajaran islam serta pedoman hidup untuk setiap muslim. Al-Qur‘an
konsisten. 16
dunia dan tanda – tanda kekuasaan allah semuanya ada di dalam al-
15
Rafi Saputri, Psikolog Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern (Jakarta: PT.Raja Grafindo,
2009).hlm.399
16
Said Aqil Husin Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki (Jakarta: Ciputat
Press, 2002).hlm.5
25
Qur‘an, tinggal manusia mencari makna dan maksud yang terkandung
di dalam al-Qur‘an.
dilakukan secara nyaring atau dalam hati dengan baik dan benar sesuai
dan tentunya harus didasari dengan kaidah yang ada agar tercipta
berkaitan juga dengan sifat, mad seperti tarqiq, tafkim dll. Indikator
26
1.) Tajwid
Ilmu tajwid berasal dari kata ilmu dan tajwid. Ilmu adalah
dibidang pengetahuan.
27
membacanya, maka kamu ikut bacaan itu‖. Menjaga lisan
17
Kasinyo Harto, Model Pendidikan Profesi Guru, (Palembang : Excellent Publishing Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Fatah, 2014),hlm.108
28
menyebabkan kesalahan dalam membaca al-Qur‘an. Dalam
huruf yang harus dibaca pendek. Maka dari itu dalam hal
5.) Syakal18
Qur’an
1) Faktor Fisiologis
18
Amir Rusdi, Pengembangan Kurikulum Lembaga Pengajian Anak di Sumatera Selatan,
(Universitas Pendidikan Indonesia : Bandung, 2003),hlm.179
29
siswa terlalu banyak aktivitas yang dilakukan akan
2) Faktor Intelektual
yang dibaca.
3) Faktor Lingkungan
4) Faktor Psikologis
30
serta minat siswa akan meningkat apabila dirumah
19
Fahrurrozi, ―Pembelajaran Membaca Permulaan Di Sekolah Dasar,‖ Jurnal Ilmiah PGSD 10
(2016): 34.
31
B. Kerangka Berpikir
Kesimpulan
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
peneliti bukan data yang berbentuk angka-angka, tetapi data yang berasal
datanya secara gabungan dan hasil dari penelitian kualitatif ini lebih
disekolah tersebut. 21
20
Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011).hlm.324
21
Saiful Azwar, Metode Penelitian (Jakarta: Pustaka Belajar, 2011).hlm16
33
menggunakan kajian teori tentang pengembangan sikap percaya diri siswa
saja tetapi peneliti juga butuh langsung datang ke sekolah yang diteliti atau
B. Kehadiran Peneliti
data, dan yang terakhir sebagai laporan hasil penelitian. Penelitian ini
Sehingga peneliti menjadi instrument penelitian itu adalah hal yang sudah
22
Noer Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2003).hlm.15
34
c. Peneliti melakukan observasi, wawancara serta pengumpulan
C. Latar Penelitian
terjadi ataupun yang sudah dihadapi dan sumber data dalam penelitian
data diperoleh. Menurut Lofland sumber data yang paling utama dalam
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2006).hlm.107
35
Peneliti kualitatif merupakan sebagai human instrument yang
berfungsi untuk memilih orang yang memberi informasi sebagai sumber
data, menetapkan fokus penelitiannya, menilai baik buruknya kualitas
data, melaksanakan pengumpulan data, serta membuat semua kesimpulan
yang ditemukannya.24
1. Sumber data primer atau utama.
Sumber data primer merupakan data yang didapatkan peneliti
langsung dari hasil pengamatan (observasi), wawancara serta
dokumentasi, yaitu sebagai berikut :
a. Kepala sekolah MI 6 Tahun Tambakboyo, Sumber Sanankulon
penelitian ini.
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2014).hlm.223
36
E. Pengumpulan Data
adalah suatu hal yang harus ada dan penting dalam penelitian,
a. Wawancara
Wawancara ialah teknik untuk mengumpulkan data
Tambakboyo Blitar.
37
susunan pertanyaan dan susunan kata-kata bisa diganti
b. Observasi
Observasi merupakan metode untuk mengambil data
oleh peneliti.
28
Dedi Mulyono, Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu
Sosial Lainnya (Bandung: Rosdakarya, 2004).hlm.180
38
karena itu peneliti terjun langsung mengamati
c. Dokumentasi
Dokumentasi ialah metode untuk mengumpulkan data
F. Analisis Data
data Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan
data dengan analisis data merupakan serangkaian yang tidak bisa dipisah.
Hasil dari pengumpulan data setelah itu ditindak lanjuti dengan cara
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2016).hlm.244
39
pengumpulan data ulang. Dalam penelitian ini analisis data dikerjakan
G. Keabsahan Data
40
untuk mendapatkan keabsahan data temuan tersebut maka perlu diteliti
berlangsung.
30
John W Cresswell, Research Design (Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan
Campuran) (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016).hlm.269
41
telah diteliti peneliti. Data yang sudah didapatkan peneliti
d. Konfirmabilitas ( kepastian )
penelitian ini akan dicek oleh para informan dari sekolah yang
42
BAB IV
A. Paparan Data
1. Deskripsi Objek Penelitian
a. Sejarah singkat MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar
MI 6 Tahun Tambakboyo ini telah didirikan oleh tokoh – tokoh
dulu hanya ada Madrasah Diniyah saja dan santrinya hanya berasal
Imam Nawawi yang pada saat itu beliau menjabat sebagai syuriah
43
kepala sekolah yaitu bapak Abidin. Madrasag Ibtidaiyah 6 Tahun
ini berlokasi didepan persis masjid Darun Najah. Pada saat awal
lembaga. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya murid yang bertambah
dan pada masa itu, setelah itu lembaga ini bangkit dan semakin
44
b. Identitas Sekolah
Kelurahan/Desa : Sumber
Kecamatan : Sanankulon
Kabupaten : Blitar
Telepon : 082332567948
Jenjang : MI
Status : Swasta
Hasil Akreditasi : A
1) Visi
45
Penjabaran dari visi madrasah tersebut yaitu cerdas, indikator
2) Misi
berkhlakul karim.
46
d. Program Kegiatan MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar
perkemahan.
47
Tambakboyo yaitu, pramuka : diikuti oleh semua
1) Ruang guru
3) Ruang administrasi
4) Ruang kelas
5) Laboratoium computer
6) Perpustakaan
7) UKS
8) Musholla
9) Lapangan volly
10) Kantin
11) Koperasi
12) Dapur
48
Sarana dan prasarana yang ada dalam sekolah MI 6 Tahun
yang baik.
B. Hasil Penelitian
Tambakboyo Blitar.
31
Wawancara dengan Ibu Uswatun Khasanah Kepala Sekolah MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 19
Mei 2022 Pukul 09.00
49
Wawancara tersebut dapat dilihat bahwa memang suatu metode
al-Qur‘an dengan metode usmani ini, karena guru yang mengajar benar –
benar guru yang memiliki sertifikat usmani. Kekuatan metode ini terletak
pada mutu guru, dan sistem yang berbasis mutu. Hal ini juga berkaitan apa
32
Wawancara dengan Ibu Ni‘azah Koordinator Pembelajaran Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo
Blitar, 19 Mei 2022 Pukul 10.00
50
―Metode al-Qur‘an yang lain itu juga bagus, tetapi dalam madrasah ini
kami memilih metode usmani dalam memaksimalkan peningkatan
kemampuan membaca al-Qur‘an di sekolah ini. Metode usmani ini
sudah tidak asing lagi dalam lingkngan madrasah ini karena sebagian
siswa dalam sekolah ini sudah mengikutinya diluar jam sekolahnya,
lalu metode ini juga merupakan metode yang lengkap dengan buku
panduan, guru profesional yang memiliki sertifikat dan sistemnya yang
teratur. Guru harus menguasai cara mengajar al-Qur‘an dengan baik
dan benar sesuai dengan kaidah metode usmani serta sebelum guru
terjun untuk mengajar harus sudah mengikuti sertifikasi metode usmani
untuk mendapatkan syahadah atau sertifikat dari pusat metode usmani.33
Kemudian hasil wawancara terkait pelaksanaan penerapan
―Saya ngaji usmani sudah lama dari saya TK sudah mengaji jilid
usmani, tetapi sebelum mengaji usmani dulu dirumah pernah belajar
menggunakan iqra‘ tetapi tidak sampai selesai, belajar mengaji dengan
usmani saya bisa sampai al-Qur‘an karena saya suka ngajinya jilidnya
ganti – ganti, gurunya jelas menjelaskannya.‖35
Hasil wawancara dengan siswa lain yaitu bernama Niluh siswa
33
Wawancara dengan Ibu Uswatun Khasanah Kepala Sekolah MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar,
19 Mei 2022 Pukul 09.00
34
Wawancara dengan Ibu Zuhria Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 30 Agustus 2022
Pukul 12.00
35
Wawancara dengan siswa ananda Zahra Siswa Kelas 3 MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 14
September 2022 Pukul 11.30
51
―Mengaji usmani menyenangkan bacanya bisa bareng – bareng, kalau
dirumah mengaji sama ibu ga bisa lancar kaya disekolah. Kalau dengan
bu guru usmani ngajinya jelas, yang gak bisa dipelajari sampai bisa
diulang – ulang terus.‖ 36
a. Individu
Pembelajaran secara individual dilakukan dengan cara siswa
kesalahan dalam bacaan secara teliti. Hal ini dilakukan setelah selesai
metode usmani :
36
Wawancara dengan siswa ananda Niluh Siswa Kelas 3 MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 30
Agustus 2022 Pukul 11.00
37
Wawancara dengan siswa ananda Jalwa Siswa Kelas 3 MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 14
September 2022 Pukul 11.00
52
karena ini untuk mengetahui panjang pendek suatu bacaan dan
makhorijul huruf yang harus ditekankan pada tingkat dasar. Namun
juga tidak kalah pentingnya jika dilakukan pada juz yang sudah tinggi
karena untuk mengetahui kesalahan dalam bacaan secara teliti.38
b. Klasikal – Individual
Pembelajaran secara klasikal individual merupakan
secara bersama – sama siswa akan kompak dan antusias namun ketika
38
Wawancara dengan Ibu Fitrotudiniyah Guru Usmani Kelas 3 MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar,
24 Mei 2022 Pukul 13.00
39
Wawancara dengan Ibu Nurul Guru Usmani kelas 3 MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 19 Mei
2022 pukul 13.00
53
setoran secara individu siswa yang lain awalnya mau menyimak, tetapi
Metode ini berguna apabila dalam suatu kelas materinya tidak sama,
hanya saja karena halamannya berbeda. Agar siswa bisa menyimak dan
40
Wawancara dengan Ibu Fitrotuddiniyah Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 24 Mei
2022 Pukul 13.00
54
mengoreksi bacaan temannya dengan baik, tertib serta antusias
siswa dengan membaca al-Qur‘annya berbeda- beda. Jadi untuk juz dan
tidak akan cepat naik juz. Oleh karena itu satu kelas juz adan
pembelajaran.
55
Sebagaimana peneliti menanyakan kepada guru yang lainnya,
obeservasi yang saya lihat Bu Dini dan Bu Nurul sebagai guru pengajar
semua duduk dengan rapi, lalu guru memimpin doa untuk memulai
41
Wawancara dengan Ibu Zuhria Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 30 Agustus 2022
Pukul 12.00
56
yang lama dalam proses pengulangan guru. Dengan adanya
sebelumnya.
dengan materi baru lalu siswa menirukan apa yang beliau ucapkan.
– beda tetapi masih dalam materi yang sama agar siswa memahami
betul materi yang disampaikan oleh guru walaupun dengan bacaan yang
secara individu saja, tetapi juga ada klasikal – individual dan klasikal
halaman al-Qur‘an tidak sama. Lalu yang terakhir dan sangat efektif
dengan benar.
57
Peneliti juga mewawancarai guru pembelajaran al-Qur‘an yaitu
karena dalam tahap pembelajaran al-Qur‘an itu sendiri gerak bibir guru
42
Wawancara dengan Ibu Fitrotuddiniyah Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 24 Mei
2022 Pukul 13.00
43
Wawancara dengan Ibu Nurul Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 19 Mei 2022
Pukul 13.00
58
penyampaian materi guru menggunakan metode klasikal agar lebih
juga sangat perlu karena untuk menguatkan saya ingat para siswa dan
perencanaan.
59
membaca al-Qur‘an, jika kenaikan juz juga ada tesnya, kalau untuk
yang terakhir yaitu ketika siswa sudah khatam juz.‖45
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran al-qur‘an memang sangat
mengatakan bahwa :
pembelajaran ini.
45
Wawancara dengan Ibu Fitrotuddiniyah Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 19 Mei
2022 Pukul 13.00
60
Jadwal yang rutin
mengantuk.
2) Faktor Pendukung
3) Faktor Penghambat
46
Wawancara dengan Ibu Nurul Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 24 Mei 2022
Pukul 14.00
61
Menurut ibu Dini sebagai guru mengaji metode usmani, faktor
1) Faktor Pendukung
pembelajaran dikelas.
2) Faktor Penghambat
yaitu :48
47
Wawancara dengan Ibu Fitrotuddiniyah Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 24 Mei
2022 Pukul 13.00
48
Wawancara dengan Ibu Zuhria Guru Usmani MI 6 Tahun Tambakboyo Blitar, 30 Agustus 2022
Pukul 12.00
62
1) Faktor Pendukung
pembelajaran.
2) Faktor Penghambat
luar sekolah.
1) Faktor Pendukung
Qur‘an
63
Tempat yang nyaman dan sarana yang terpenuhi
membaca al-Qur‘an.
2) Faktor Penghambat
64
BAB V
PEMBAHASAN
berupa gambaran umum sekolah, data hasil observasi, data hasil wawancara dan
data hasil dokumentasi. Dalam bab V ini peneliti akan menyajikan data yang
sudah didapatkan sesuai dengan fokus penelitian dan tujuan penelitian yang telah
dibuat oleh peneliti. Hasil penelitian yang sudah didapatkan akan dipaparkan
Pembahasan dalam bab V ini akan memaparkan hasil analisis dari data
yang sudah didapatkan oleh peneliti baik secara primer atau sekunder dan akan
disajikan secara jelas. Fokus pembahasan yang akan disajikan dalam bab V ini
tersebut.
Blitar.
65
meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‘an yaitu kompetensi guru
tartil atau baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid sebagaimana
yang telah diajarkan oleh Rosulullah SAW. Target dari metode ini bisa
Muhammad SAW.
mempelajari al-Qur‘an dalam hal membaca hingga fash dan lancar, sesuai
merupakan kemampuan yang utama dan pertama yang harus dimiliki oleh
anak.50
49
Lembaga Pendidikan Al-Qur‘an (LPQ), Buku Panduan Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an
(PGPQ) (Blitar:Ponpes Nurul Iman,2010).hlm.29
50
Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat,( Bandung :
CV.Diponegoro).hlm.193
66
Dalam proses penerapan metode usmani dalam meningkatkan
1. Persiapan pembelajaran
2. Pembukaan Pembelajaran
51
Lukman Hakim, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : CV Wacana Prima, 2009).hlm.184
67
basmallah, surat al-Fatihah, syahadat, ikrar muslim dan artinya,
doa belajar, doa Nabi Musa, doa orang tua, doa kebaikan dunia dan
tilawah bersama surat – surat juz 30 dan talaqqi surat juz 30 per
ayat.52
3. Kegiatan Inti
52
Aziz Bin Abdul Fattah, Abdul.Cara Mudah Belajar Tajwid Panduan untuk Menyempurnakan
Bacaan Al-Qur’an (Jakarta : PT Embun,2014).hlm.102
68
3) Setelah ditunjuk satu persatu lalu siswa mengaji secara
bersama – sama.
4. Penutup
individual, klasikal baca simak, klasikal baca simak murni, teknik tersebut
bertujuan agar dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
1. Individual Sorogan
53
Abu Najibullah Saiful Bakhri, Buku Panduan Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an (PGPQ)
(Blitar : Ponpes.Nurul Iman, 2010),hlm.12
69
Teknik ini merupakan mengajar dengan cara satu persatu
2. Klasikal
3. Klasikal – Individual
70
siswa, disimak oleh siswa yang tidak membaca dan dimulai
simak siswa lebih mandiri dalam belajar dan lebih bisa konsentrasi.
bila terdapat kesalahan. Dan untuk siswa yang membaca akan lebih
baik.
membaca al-Qur‘an ini bisa dicapai dengan baik jika ada tindak
71
bagi siswa yang sudah memperoleh nilai bagus dan menjadi
dorongan atau motivasi untuk belajar lebih baik lagi, bagi guru
1. Tes Pelajaran
Tes ini dilakukan oleh guru kelas terhadap siswa yang telah
54
Sumiati, Metode Pembelajaran, (Bandung : CV.Wacana Prima, 2012),hlm.200
72
mengerti dan menguasai ilmu tajwid, dapat mewaqofkan dan
dan kompetensi siswa. Guru memberikan tugas kepada siswa dan tanya
guru. Adanya tashih / ujian siswa untuk pengujinya yaitu guru yang
hari yang ditentukan dan juga bisa dilihat dari perbedaan metode jika
meningkat dari hasil evaluasi dari guru, baik evaluasi setelah pelajaran,
evaluasi kenaikan juz maupun khatam al-Qur‘an, selain itu dari hasil
73
menggunakan metode usmani, dan juga dapat diukur dengan lancar tidak
1. Tajwid
2. Fashohah
55
Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bhasa Indonesia, (Rineka Cipta : 2013)
74
dengan benar sesuai pelafalannya maka orang tersebut mampu
3. Pengenalan Huruf
atau bunyi
4. Pengenalan Mad
56
Buku Pedoman MTQ, (Jakarta : Jam‘iyyatul Qurra‘ Wal Huffazah),hlm.43
57
Soejono, Pengaruh Metode Multisensori dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca
Permulaan pada Anak Taman Kanak – kanak, (Semarang : Fakultas Psikologi Universitas
Diponegoro, 2007),hlm.29
75
ayat al-Qur‘an yang dibaca pendek. Maka dari itu dalam hal ini
5. Syakal
Sarana Prasarana
usmani yang hafal al – Qur‘an serta guru lain yang minimal hafal
juz 30, adanya komitmen yang kuat dari guru mengaji dengan
mengaji,
Kurikulum
76
Jadwal pembelajaran usmani yang rutin, adanya muthola‘ah
antara yang sudah mengikuti metode usmani dan belum, juz ketika
yang mepet dengan jam pulang sekolah sehingga siswa sudah mulai lelah,
siswa ada yang lupa tidak membawa buku pelajaran dan al-Qur‘an
metode ini yaitu talaqqi bacaan atau siswa maju kedepan untuk membaca
77
langsung berhadapan dengan guru, sehingga guru dapat lebih intensif
mana, karakter dan sifat siswa tersebut. Setelah itu dengan melakukan
58
Suyono, Belajar dan Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2016).hlm.83
78
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
didepan gurunya. Siswa dituntut untuk lebih kreatif dan mandiri serta
79
usmani bermacam – macam yaitu klasikal, individu, klasikal –
pembelajaran usmani yang rutin, adanya komitmen yang kuat dari guru
80
kemampuan siswa secara individual dalam proses pembelajaran
antara yang sudah mengikuti metode usmani dan belum, juz ketika
mengaji tidak sama, jadwal mengaji yang mepet dengan jam pulang
sekolah sehingga siswa sudah mulai lelah, siswa ada yang lupa tidak
B. Saran
tidak hanya dikelas 3 saja tetapi juga untuk kelas lainnya. Mengingat
81
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Saiful. Materi Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an. Blitar: Ponpes Nurul
Iman, 2008.
———. Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur’an. Blitar: Ponpes Nurul Iman,
2009.
Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
82
Mardalis. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: Bumi Aksara,
2006.
Moelong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2011.
Muhajir, Noer. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 2003.
83
Lampiran
84
85
86