OLEH
IDIATUL FITRI
NPM: 140127027
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Maha Pencipta Ilaihi Rabbi, yang telah memberi segala nikmat, hidayah dan inayah di
setiap ikhtiar dan harapan penulis, sehingga penulisan karya ilmiah yang berjudul “
membuka mata untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Demikian pula kepada
keluarga dan para sahabatnyan sebagai pewaris dan penerus yang beriman dan dan
bertaqwa.
1. Bapak Dr. TGH. M. Zainul Majdi M.A. Selaku Rektor IAIH Pancor
2
6. Bapak/Ibu Dosen yang sudah memberikan khazanah pengetahuan melalui
7. Ibunda dan ayah anda tercinta serta saudara - saudariku yang tak henti-
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun material,
Selanjutnya penulis sangat menyadari bahwa karya tulis yang berupa Skripsi
ini, tentu masih banyak terdapat kekurangan, oleh karenanya penulis sangat
Semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi penulis sendiri. Amin
ya Rabbal’alamin.
IDIATUL FITRI
3
DAFTAR ISI
4
C. Variabel penelitian....................................................................24
D. Subyek penelitian......................................................................25
E. Prosedur penelitian....................................................................26
F. Metode pengumpulan data........................................................31
G. Instrumen penelitian.................................................................32
H. Tehnik analisis data..................................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi hasil penelitian..........................................................39
B. Pembahasan...............................................................................62
C. Keterbatasan penelitian.............................................................63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................64
B. Saran-saran................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................66
DAFTAR GAMBAR
5
Gambar 1 Media Pohon Hija’iyyah........................................................25
MC. Taggart............................................................................................41
6
DAFTAR TABEL
7
ABSTRAK
8
proses dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an media Pohon
Hija’iyyah yaitu, a) guru benar-benar melakukan persiapan sebelum memulai
pembelajaran, b) guru memilih materi yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, c) guru memberikan penghargaan atau hadiah bagi anak
yang dapat menyelesaikan tugas dan dapat menjawab pertanyaan guru.
MOTTO
9
PERSEMBAHAN
10
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang apa itu pendidikan anak
usia dini, kita perlu mengetahui apa itu pendidikan baik pendidikan secara
umum, pendidikan dalam arti luas maupun pendidikan dalam arti sempit.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ( 2003 )
dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, kegamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.1
Dalam pengertian yang lebih luas pendidikan adalah segala
pengalaman hidup dalam berbagai lingkungan yang berpengaruh positif bagi
perkembangan individu yang berlangsung sepanjang hayat.
11
“ Waktu belajar adalah semenjak ayunan / buaian sampai masuk kuburan“3
Dalam arti sempit pendidikan identik dengan persekolahan yaitu
pendidikan yang hanya berlangsung dalam satu sekolah atau lembaga
pendidikan tertentu yang diperlukan secara sengaja. Pendidikan dilakukan
dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang terprogram dan terencana serta
bersifat formal mencakup pendidikan anak usia dini sampai ketingkat
perguruan tinggi.
Diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan itu berlangsung sepanjang
hayat. Dan dalam arti sempit yang dinamakan pendidikan itu adalah
pendidikan secara formal dan berjenjang yang dimulai dari layanan pendidikan
dasar, SMP/MTS, SMA/MA sampai pada perguruan tinggi dan yang paling
fundamental dari semua pendidikan yang sudah disebutkan sebelumnya adalah
Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ). Sedangkan pendidikan anak usia dini
merupakan salah satu bentuk pendidikan yaitu anak yang berusia empat sampai
enam tahun.
Sedangkan Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003
pada pasal 1 ayat (14) menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalammemasuki pendidikan lebih lanjut.4
Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian dari pendidikan anak usia
dini (PAUD) yaitu :
1. Pada hakikatnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan
yang diselenggarakan dengan tujuan untuk mempasilitasi pertumbuhan
dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.
2. Pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi ,
membimbing, mengasuh, dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang
akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.
3. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah
pertumbuhan dan perkembangan baik koordinasi motorik (halus dan
3
Aliy As’ad, Terjemahan Ta’limul Muta’allim ( Menara Kudus : Jln. Menara no 4 Kudus. 2007) hal:
107
4
Masitoh, dkk.Strategi Pembelajaran TK ( Universitas Trebuka : Jakarta . 2008 ) hal. 1.6
12
kasar), kecerdasan sosioemosional, kecerdasan bahasa, kecerdasan
kognitif, kecerdasan spiritual, ataupun dapat mengalami perkembangan
secara komplek secara bersamaan yang sering disebut dengan kecerdasan
majemuk (multiple Intelegences ).5
5
Masitoh, dkk.Strategi Pembelajaran TK ( Universitas Trebuka : Jakarta . 2008 ) hal. 1.8-1.9
6
https://www.google.co.id/search?
q=skripsi+meningkatkan+kemampuan+membaca+alquran+melalui+penerapan+metode+iqro’+plu
s+kartu+huruf, Diakses pada 15-01-2018
13
prioritas yang utama. Karena pada usia ini anak berada pada masa keemasan
yang sering di sebut dengan ( golden age ) dan masih dalamkeadaan fitroh
(suci dari dosa) sehingga paling mudah untuk mendapatkan cahaya hikmah
yang terdapat dalam Al-Qur’an, sebelum hati mereka digerogoti hawa nafsu
dan mengarahkannya pada kemaksiatan.
7
https://www.google.co.id/search?
q=skripsi+meningkatkan+kemampuan+membaca+alquran+melalui+penerapan+metode+iqro’+plu
s+kartu+huruf, Diakses pada 15-01-2018
14
sehinggamenjadi salah satu faktorpenghambatbagi gurudalammembelajarkan
kaidah-kaidah dan tata cara dalam membaca Al-Qur’an, Kenyataan ini tampak
pada hasil-hasil analisis proses belajar mengajar setiap hari ataupun keaktifan
mereka, bahkan akan terlihat ketika mereka mengikuti latihan membaca Al-
Qur’an ditengah-tengah masyarakat. Adapun beberapa masalah yang dialami
oleh peserta didik antara lain: a) Banyaknya peserta didik yang belum mampu
mengenal huruf hija’iyyah. b) Peserta didik belum mampu membedakan
bentuk dan bunyi huruf dengan benar. c) Banyaknya peserta didik masih
kesulitan dalam mengucapkan huruf sesuai dengan makhrojnya. d) Pesrta didik
yang belum bisa mengenal dan membedakan huruf hija’iyyah yang hamper
sama. dengan. e) Kebanyakan peserta didik belum mengenal tanda baca
(harakat). f) Peserta didik belum dapat membaca huruf sesuai harakatnya. g)
Dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode yang masih
bersifat konvensional. h) Kurangnya kereatifitas guru dalam memilih metode
dan pemanfaatan media yang ada.
Kemampuan dalam membaca ini memang seharusnya lebih menjadi
tanggung jawab guru kelas. Karena apabila permasalahan ini terus dibiarkan
maka akan sangat berdampak pada proses dan hasil pembelajaran tajwid dan
bahasa arab mereka pada jenjang yang lebih tinggi. Proses pembelajaran
bidang studi yang lain akan menjadi terhambat, sehingga hasil yang diharapkan
juga tentunya tidak akan dapat dicapai dengan maksimal. Jadi, permasalahan
ini sepantasnya menjadi bagian tugas guru. Oleh karena itu guru harus
mempertimbangkan metode yang tepat dan lebih cekatan dalam melakukan
pemilihan media yang sesuai tingkat perkembangan anak, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an. Salah satu media
yang tepat digunakan pada anak usia dini adalah dengan menggunakan media
“ Pohon Hija’iyah “. Dimana Media Pohon Hija’iyyah merupakan suatu alat
peraga pembelajaran yang berupa sebuah pohon yang terbuat dari kayu yang
dilengkapi dengan buah yang ditulisi huruf-huruf hija’iyyah yaitu : huruf , ,ي
,ذ, خ د,ﺡ, ج, ث, ت, ز, س, ر, ش, ص, ض, ط, ظ, ع, غ, ف, ق, ك, ل, م, ن, و, ه,ء
15
ب ا. sehingga menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
bagi anak.
Setela hmengadakan observasi pra tindakan pada proses pembelajaran
Al-Qur’an dan tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an (Level Permulaan)
didapatkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an pada anak Kelompok B
belum berkembang dengan optimal. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh
dalam kegiatan pengamatan pra tindakan. Anak yang berkriteria belum
berkembang sebanyak 5 anak (41,66%), kriteria mulai berkembang ada 3 anak
(20%), dan kriteria berkembang sesuai harapan hanya ada 4 anak (26,67%)
serta tidak (0%) yang mendapatkan kriteria berkembang sangat baik. Dengan
demikian perlu adanya suatu tindakan untuk meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an pada anak Kelompok B Tk Pkk Majidi Kel.Majidi.
Itulah sebabnya peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
lebih jauh tentang ”MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN MELALUI MEDIA POHON HIJA’IYAH PADA ANAK
KELOMPOK B PAUD TERPADU PKK MAJIDI” . Sehingga dalam
penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa setelah menggunakan media
Pohon Hija’iyyah dalam pembelajaran Al-Qur’an kemampuan membaca Al-
Qur’an anak kelompok B Tk Pkk Majidi mengalami peningkatan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan masalah
dalam penelitian ini diantaranya yaitu :
1. Banyaknya peserta didik yang belum mampu mengenal huruf hija’iyyah.
2. Peserta didik belum mampu membedakan bentuk dan bunyi huruf dengan
benar.
3. Banyaknya peserta didik masih kesulitan dalam mengucapkan huruf sesuai
dengan makhrojnya.
4. Pesrta didik yang belum bisa mengenal dan membedakan huruf
hija’iyyah yang hamper sama. dengan.
5. Kebanyakan peserta didik belum mengenal tanda baca (harakat).
6. Peserta didik belum dapat membaca huruf sesuai harakatnya.
16
7. Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode
konvensional.
8. Pemilihan media pembelajaran yang belum bervariasi
9. Kurangnya keaktifan belajar peserta didik.
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini berdasarkan identifikasi
masalah di atas adalah meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an
melaluli media Pohon ahaija’iyyah pada anak kelompok B Tk Pkk Majidi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: Bagaimana meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an anak kelompok B Tk Pkk Majidi melalui media Pohon
Hija’iyyah.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an anak kelompok B Tk Pkk Majidi melalui
media Pohon Hija’iyyah.
F. Manfaat Penelitian
Setelah tujuan penelitian dicapai maka diharapkan penelitian tersebut
mempunyai manfaat atau kegunaannya. Dalam hal ini peneliti akan
menguraikan manfaat atau kegunaan penelitian dibawah ini baik secara
teoritis maupun praktis diantaranya sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis maksudnya disini adalah bagaimana peneliti
dapat mengupayakan hasil yang baik dan dapat berguna sebagai khazanah
keilmuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan
anak usia dini / PAUD.
2. Manfaat Praktis
17
Dari hasil penelitian ini diharapkan semoga nantinya dapat
membantu peneliti – peneliti berikutnya sebagai acuan dalam menambah
refrensinya yang sesuai dengan judul yang diambil.
3. Manfaat bagi peserta didik
a. Meningkatkan pemahaman peserta didik dalam keterampilan membaca
Al-Quran.
b. Peserta didik akan lebih tertarik dan terkesan dengan metode belajar
yang menggunakan media”Pohon Hija’iyyah” .
c. Peserta didik akan merasa lebih mudah mengenal huruf-huruf hijaiyyah
dengan menggunakan media “Pohon Hija’iyyah”
4. Manfaat bagi Guru
Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat
mengoftimalkan penggunaan media dalam pembelajaran membaca Al-
Qur’an.
5. Manfaat bagi Sekolah
Meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan citra sekolah.
6. Manfaat bagi penulis
Mendapatkan pengalaman berharga untuk melaksanakan tugas dimasa
yang akan datang.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
19
2) Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan
perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi
antara dirinya dengan lingkungan . Interaksini dapat berupa
interaksi fisik, interaksi fsikis, dan intraksi individu dengan
lingkungan. Namun perubahan perilaku karena factor kematangan
tidak termasuk hasil belajar karena semua tergantung pada
rangsangan dari lingkungan sekitar.
3) Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.
Sedangkan Pembelajaran menurut Gagne, Briggs, dan
Wager , pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada
siswa. Ciri utama pembelajaran adalah: (a) meningkatkan dan
mendukung proses belajar siswa, (b) adanya komponen-
komponen yang saling berkaitan satu sama lain (Komponen-
komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi
pembelajaran). Tujuan pembelajaran mengacu pada kemampuan
yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu
pembelajaran tertentu.8
2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an (Level Permulaan)
a. Pengertian kemampuan Membaca Al-Qur’an
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Kemampuan”
adalah suatu kesanggupan , kecakapan dan kekuatan. Menurut
Robbins, seperti yang dikutip Yuliani Indrawati Kemampuan adalah
suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan. Menurut Gordon, seperti yang dikutip Ramayulius
kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Adapun
kemampuan yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah penguasaan anak
kelompok B dalam membaca Al-Quran melalui media pohon hija’iyyah. 9
8
http://aryanagroeranusa.blogspot.com/2017/11/hakikat-belajar-dan-pembelajaran.html?m=1
9
https://www.google.co.id/search?
q=skripsi+meningkatkan+kemampuan+membaca+alquran+melalui+penerapan+metode+iqro’+plu
s+kartu+huruf, diakses pada 17-01-2018.
20
Beberapa pengertian kemampuan menurut pendapat para ahli yaitu :
10
http//:WWW.milmanyusdi.blogspot.com/2011/07/Pengertian Kemampuan menurut para
ahli,diakses pada 27 Januari 2018
11
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usa Dini, (Kencana Prenada Group: Jakarta, 2011). hal:83
12
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usa Dini, (Kencana Prenada Group: Jakarta, 2011). hal:84
21
adalah kegiatan melihat dan memahami isi dari apa yang
tertulis dengan melisankan maupun hanya dalam hati.13
22
diperuntukkan untuk dunia dan alam semesta. 16 Dengan kata lain Al-
Qur’an itu adalah Rahmatan Lil ‘alamin.
16
Sobari sutarip, Metode Fahim Qur’an, (IQRA KREATIV : Jakarta) hal: 31
23
Setelah mengetahui dan menghafal semua huruf hija’iyyah
yang 28 tersebut, seseorang harus mengetahui dan memahami
tanda baca Al-Qur’an. Tanda baca Al-Qur’an adalah fathah,
Kasrah, dan dhommah. Sama halnya dengan membaca huruf vocal
pada bahasa Indonesia.Kemudian mulai belajar membaca dengan
dua huruf bersambung.
4) Mengenal hukum Al-Qur’an dan cara membacanya
Hukum Al-Qur’an yang harus kita ketahui dan kita
hafalkan, karena hukum dalam membaca itu sangat penting, jika
salah dalam membaca maka arti dan maknanya akan berubah.
Adapun hukum Al-Qur’an itu sangatlah banyak diantaranya yaitu
bacaan panjang pendek (mad), dibaca jelas (izhar), dibaca dengung
(gunnah), dibaca samar-samar (ikhfa’) dan masih banyak lagio
yang lainnya.
5) Baca berulang-ulang
7) Praktikkan
24
Sedangkan langkah-langkah dalam membaca Al-Qur’an pada
Anak Usia Dini adalah sebagai berikut :
25
4) Memberikan hak anak dalam mendapatkan pengajaran agama
terutama Kitabullah sebagai sumber hukum islam.
Artinya: Hak anak atas orang tuanyaada 3 : Memilihkan nama
yang baikketika barulahir, mengajarkan Kitabullah (Al-
Qur’an) ketika mulai bisa berfikir, dan menikahkan ketika
dewasa” (HR.Ahmad)
d. Dimensi Al-Qur’an
1). Tujuan diturunkannya Al-Qur’an
Al-Qur’an Sebagai Rahmat
Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik baik, dan “
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat .”(QS.
17
AL-‘A’RAF:204)
Al-Qur’an Menjaga Fitrah Manusia
17
Eandang Hendra,dkk, Al-Qur’an .Bilqis Special For Muslim. ( PT. Cordoba
Interindo.Bandung:2012) hal : 176
18
Eandang Hendra,dkk, Al-Qur’an .Bilqis Special For Muslim. ( PT. Cordoba
Interindo.Bandung:2012) hal : 283
26
29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami
anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
30. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS.Fathir : 29-30).19
19
Eandang Hendra,dkk, Al-Qur’an .Bilqis Special For Muslim. ( PT. Cordoba
Interindo.Bandung:2012) hal : 437
20
Kamharwadi, Meningkatkan Kecakapan Berpikir Dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Qur’an Hadits Melalui
Penggunaan Media Audio Visual Pada Kelas Viii Mts.Nw Pancor, SKRIPSI, IAIHNW PANCOR, Thn 2014/2015, hlm:26-27
27
c) Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi
peroses belajar.
d) Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses
penyaluran pesan.
e) Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
f) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa untuk belajar.
21
Kamharwadi, Meningkatkan Kecakapan Berpikir Dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Qur’an Hadits Melalui
Penggunaan Media Audio Visual Pada Kelas Viii Mts.Nw Pancor, SKRIPSI, IAIHNW PANCOR, Thn 2014/2015, hlm: 27
22
www.definisi-pengertian.com> Home> Pendidikan
28
meningkatkan kemampuan mengenal dan memahami huruf
hija’iyyah terlebih memahami tuisan dalam al-Quran.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Media Pohon
Hija’iyyah merupakan suatu alat peraga pembelajaran yang berupa sebuah
pohon yang terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan buah yang ditulisi
huruf-huruf hija’iyyah yaitu : huruf , ظ, ع, غ, ف, ق, ك, ل, م, ن, و, ه, ء,ي
ب ا,ذ, خ د,ﺡ, ج, ث, ت, ز, س, ر, ش, ص, ض, ط, sehingga menjadikan proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi anak.
b. Dimensi media Pohon Hija’iyyah
1) Merupakan jenis media pembelajaran auditif (karena dalam
pemakaiannya hanya bisa dilihat namun tidak bisa mengeluarkan
suara).
2) Sebuah lempengan kayu berbentuk pohon dengan ukuran tidak terlalu
besar dan memiliki warna yang menarik, ditambah dengan butir-butir
huruf hija’iyyah berbentuk buah yang kemudian ditempel pada pohon
hija’iyyah atau bisa juga dengan cara di gantung.
a. Langkah-langkah pengguanaan media Pohon Hija’iyyah
1) Guru mengkondisikan peserta didik.
2) Guru memberikan appersepsi/pengantar yang dikaitkan dengan materi.
3) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
4) Guru memperkenalkan huruf-huruf hija’iyyah yang terdapat pada
pohon hija’iyyah dengan cara menunjuk setiap huruf sambil bernyanyi.
5) Guru memberikan contohcara pengucapan huruf hija’iyyah sesuai
makhrajnya.
6) Guru menjelaskan peraturan yang harus dipatuhi dalam permainan dan
memberikan kesempatan pada anak untuk mengemukakan
pendapatnya/bertanya.
7) Guru membagi anak menjadi beberapa kelompok.
8) Guru membagikan beberapa buah huruf yang akan dipasang pada
pohon hija’iyyah.
29
9) Guru memberikan motivasi dan bimbingan pada saat menyusun buah-
buah huruf hija’iyyah.
b. Sintaks Media Pohon Hija’iyyah
FASE KEGIATAN GURU KEGIATAN ANAK
Fase 1 1) Guru memperknalkan 1) Anak menyimak
Menyampaika media pohon hija’iyyah penjelasan yang
n tujuan dan kepada anak beserta disampaikan guru.
memotivasi kegunaannya.
peserta didik.
Fase 2 2) Guru memperkenalkan 2) Anak mengenal
Menyajikan huruf-huruf hija’iyyah huruf-huruf hija’iyyah
yang terdapat pada melalui bernyanyi
informasi
pohon hija’iyyah bersama sambil
dengan cara menunjuk memperhatikan setiap
setiap huruf sambil huruf yang
bernyanyi. ditunjukkan guru.
Fase 3 3) Guru memberikan 3)Anak ikut
Membimbing contoh cara mengucapkan /
anak dalam pengucapan huruf menyebut huruf
pengucapan hija’iyyah sesuai huja’iyyah satu persatu
secara makhrajnya sesuai makhraj yang di
menyeluruh contohkan guru
Fase 4 4) Guru meminta anak 4)Anak mengambil
Guru melihat mengambil huruf buah huruf yang disebut
kemampuan hija’iyyah yang disebut guru pada pohon
sementara guru kemudian hija’iyyah, kemudian
anak melafalkan huruf yang melafalkan huruf
diambil sesuai yang dipegangnya
makrajnya.
30
secara yang akan memasang buah huruf
berkelompok dipasangoleh setiap pada pohon hija’iyyah
kelompok pada pohon sesuai perintah guru,
hija’iyyah kemudian kemudian menyebut
menyebut huruf-huruf huruf-huruf tersebut
yang didapat. secara bergantian.
31
Uraian dari kerangka pemikiran di atas, dapat digambarkan pada sebuah
bagian dibawah ini:
Problmatika Proses
Pembelajaran di TK
Tindakan
Pembelajaran Efektif
32
hijaiyyah anak mulai dari pratindakan sampai siklus III. Pratindakan
persentase kemampuanmengenal huruf hijaiyyah anakmasih sebesar
42%. Setelah dilakukan siklus I meningkat menjadi 50%. Persentase
siklus II mencapai 57% dan persentasesiklus III mencapai 86%.
2. Swarsi, NIM 11409134 yang melakukan penelitian dengan judul :
“Peningkatan Pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan media
Kartu Bergambar pada anak usia dini tk islam izzatul islam samirono
getasan”. Dan pada penelitian ini dapat disimpulakan:
a. Kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik Tk Izzul Islam
Samirono Getasan dapat ditingkatkan melalui media kartu
bergambar hal ini dapat dibuktikan dari tiga siklus yang peneliti
lakukan.
b. Dengan menggunakan media kartu bergambar lebih menarik siswa
untuk mau belajar membaca Al-Qur’an, karena sesuai dengan tahap
perkembangan anak dan gaya belajar anak.
3. Desiana ( 2013/2014) melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan judul :
“ Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak Usia
Dini Melalui Penerapan Metode Iqro’ Plus Kartu Bergambar”. Pada
penelitian yang dilakukan di Ra Ummatan Wahidatan Curup setelah
melakukan tiga siklus tindakan maka dapat disimpulkan bahwa
Penerapan Metode Iqro’ Plus Kartu Bergambar terbukti dapat
meningkatkan kamampuan membaca Al-Qur’an pada Anak Usia Dini.
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa latin hipo dan thesis. Hipo artinya
setengah dan thesis artinya kesimpulan. Sementara dalam buku metodologi
penelitian dijelaskan bahwa: Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji empiris, Jadi yang
dimaksud dengan hipotesis adalah suatu dugaan sementara yang dijadikan
sebagai pemecahan masalah yang perlu diuji terlebih dahulu. Hasil pengujian
itu menyatakan apakah hipotesis itu terbukti benar atau tidak. Oleh karena itu,
atas pemilihan tindakan di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai
33
berikut: “Melalui penggunaan media Pohon Hija’iyyah dapat meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’anak Pada kelompok B Tk Pkk Majidi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) yang merupakan penelitian yang dilakukan di
kelas pada saat mengajar dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar.
34
Adapun pada penelitian ini peneliti menggunakan media pohon
hijaíyyah sebagai sarana atau alat pembantu untuk meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qurán (Level Permulaan) anak kelompok B Tk Pkk Majidi.
Karena penelitian ini mengkaji tentang peningkatan kemampuan membaca
Al-Qurán (Level Permulaan) pada anak kelompok B dengan menggunakan
media pohon hijaíyyah.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelompok B TK Pkk Majidi
Kelurahan Majidi Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa
Tenggara Barat.
2. Waktu Penelitian
Tindakan kelas ini dilaksanakanpada bulan Oktober - November 2018.
Jadwal kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan pembelajaran
kurikulum yang berlaku disekolah berdasarkan silabus yang selanjutnya
dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
C. Variabel Penelitian
Agar memperjelas apa, siapa, dan bagaimana penelitian ini, maka
dipandang perlu untuk mengetahui variabel-variabel sebagai fokus
pengamatan dalam penelitian ini.
Menurut Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa variabel
merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Berdasarkan pendapat diatas maka variabel dalam penelitian ini
dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut :
a. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atas
timbulnya variabel dependen (terikat).23 Berdasarkan pendapat tersebut
maka yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Media
Pohon Hijaíyyah.
35
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.24Berdasarkan
pendapat tersebut maka yang menjadi variabel terikat (Y) dalam
penelitian ini adalah kemampuan membaca Al-Qurán (Level Permulaan)
setelah dikenai tindakan dalam rentang waktu tertentu.
D. Subjek Penelitian
Pada saat ini murid Tk Pkk Majidi tahun pembelajaran 2018 untuk
kelas B berjumlah 22 orang anak, terdiri dari 12 orang anak laki- laki dan 10
orang anak perempuan. Namun tidak semua anak menjadi subjek penelitian,
peneliti hanya mengambil 12 anak yang terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan
5 orang anak perempuan.
Table: 1. Daftar Nama Subyek Penelitian Anak Kelas B Pada Paud
Terpadu Pkk Majidi Tahun Pembelajaran 2018/2019
NO Nama L/P Tanggal lahir KET
8 Mirzani P 12-06-2012
24
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, ( ALFABETA, Bandung, : 2007 ) hal: 61
36
11 Rifki Aldiansyah L 12-06-2012
E. Prosedur Penelitian
37
d. Guru memperkenalkan huruf-huruf hija’iyyah
e. Guru memberikan contoh cara pengucapannya pengucapan huruf
hija’iyyah sesuai makhrijnya.
f. Guru meminta anak mengucapkan huruf – huruf hija’iyyah secara
mandiri.
g. Guru memberikan contoh permainan menyambung huruf yang akan
dimainkan dengan menggunakan media pohon hija’iyyah.
h. Guru menjelaskan peraturan yang harus dipatuhi dalam permainan
dan memberikan kesempatan pada anak untuk mengemukakan
pendapatnya/bertanya.
i. Guru membagi anak menjadi beberapa kelompok.
j. Guru membagikan beberapa buah huruf yang akan dipasang pada
pohon hija’iyyah.
k. Guru memberikan tugas menyusun buah-buah huruf hija’iyyah.
seperti yang dicontohkan secara berkelompok.
l. Guru memberikan motivasi dan bimbingan pada saat menyusun
buah-buah huruf hija’iyyah.
3. Observasi
Obaervasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti. Dalam penelitian tindakan kelas observasi diulakukan untuk
memperoleh data yang meliputi :
a. Aktifitas guru memberikan appersepsi, mengkondisikan siswa,
memberikan contoh cara melafalkan / mengucapkan huruf
hija’iyyah.
b. Aktifitas siswa memperhatikan penjelasan guru, bersemangat, aktif,
motifasi dan mengerjakan kegiatan menyusun buah-buah huruf
hija’iyyahsecara berkelompok.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Setelah pembelajaran dilakukan peneliti
menganalisis hasil observasii untuk menyimpulkan hasil sementara
38
terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I, berhasil atau tidak pada
siklus pertama.kemudian melakukan tindakan perbaikan pada siklus ke
- II. Kegiatan yang dilakukan yaitu:
a. Guru mengoreksi keberhasilan penelitian tindakan kelas berdasarkan
indikator keberhasilan.
b. Apabila tingkat keberhasilan tidak sesuai dengan indikator yang
telah ditetapkan, maka dilanjutkan dengan siklus selanjutnya.
Siklus ke II
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini adalah melaksanakan
tindak lanjut dari siklus I untuk penyempurna dan dan masih dengan
menggunakan media yang sama yaitu media pohon hijaíyyah. Adapun
tahapan yang dilakukan yaitu :
a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan
masalah.
2) Meninjau kembali rencana pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus II dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus I.
3) Peneliti menyiapkan lembar observasi yaitu pengamatan terhadap
kegiatan belajar peserta didik di kelas dengan menggunakan
media pohon hijaíyyah.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan siklus II ini peneliti melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan dan direvisi
berdasarkan evaluasi pada siklus I :
1) Guru mengkondisikan peserta didik.
2) Gurumemberikan appersepsi/pengantar yang dikaitkan dengan
materi.
3) Gurumenjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
4) Gurumemperkenalkan huruf-huruf hija’iyyah
5) Guru memberikan contoh cara pengucapannya pengucapan
huruf hija’iyyah sesuai makhrijnya.
39
6) Gurumeminta anak mengucapkan huruf – huruf hija’iyyah
secara mandiri.
7) Guru memberikan contoh permainan menyambung huruf yang
akan dimainkan dengan menggunakan media pohon hija’iyyah.
8) Gurumenjelaskan peraturan yang harus dipatuhi dalam
permainan dan memberikan kesempatan pada anak untuk
mengemukakan pendapatnya/bertanya.
9) Gurumembagi anak menjadi beberapa kelompok.
10) Gurumenyebutkan minimal 5 huruf hijaíyyah yang harus
ditemukan oleh setiap kelompok secara bergantian.
11) Kemudian anak diminta menyebutkan / melafazkan setiap huruf
yang mereka dapatkan.
12) Selanjutnya peneliti memberikan sebuah kertas pada setiap
kelompok, dan menuliskan 3 huruf yang memiliki kemisipan
dalam pengucapan atau tulisan. Misalnya antara : (-ث- ش-) س
ataupun antara ( خ-ح- ) ج.
13) Guru memberikan motivasi dan bimbingan pada saat menyusun
anak mencoba menulis huruf yang sesuai dengan yang
diucapkan.
14) Guru atau peneliti memberikan hadiah kepada peserta didik
yang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan.
c. Observasi
1) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan dengan
menggunakan instrument yang sudah disiapkan.
2) Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran dan dibandingkan
dengan siklus pertama.
3) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang
yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan
harapan penelitian.
4) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran apa yang
terjadi dari tindakan yang dilakukan.
40
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk menyempurnakan
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan media
pohon hija’iyyah yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an pada anak kelompok B dengan menggunakan
media pohon hija’iyyah.
Model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut:
Gambar 3. Desain Penelitian PTK
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Observasi
Hasil Penelitian…………???
(
( Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Kemmis & MC. Taggart )
Keterangan Gambar:
1. Perencanaan yaitu menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan
di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
41
3. Pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
4. Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
terjadi.
F. Metode Pengumpulan Data
42
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.25Instrumen penelitian yang
dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Pedoman Observasi
a) Pedoman Observasi Aktivitas Pembelajaran Al-Qur’an
Pedoman Observasi digunakan untuk mengukur pencapaian
dalam meningkatkan meningkatkan kemampuan membaca Al-
Qur’ananak melalui media pohon hija’iyyah yang diperlihatkan oleh
anak di dalam kelas pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Dari table 1 tentang pedoman observasi dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an melalui media pohon hoija’iyyah.
Sesuai dengan kriteria penilaian di TK/RA sebagai beikut, skor 1
dberikan jika 25% (kurang dari 6 anak) yang “Belum Berkembang”
(BB). skor 2 diberikan jika 25%-50% (6-8 anak) “Mulai Bekembang”
(MB), skor 3 diberikan jika 50%-75% (8-10 anak) yang “Berkembang
Sesuai Harapan” (BSH), dan skor 4 diberikan jika >75% ( lebih dari 10
anak) “Berkembang Sangat Baik” (BSB).
SKOR
No Pernyataan 1 2 3 4 Jumlah
43
c. Anak membedakan huruf yang
memiliki suara yang hampir sama
44
No Respon Penilaian
Indikator/Deskriptor Ya TDK BS B C K
b. Menyiapan kelengkapan
pembelajaran
c. Mengecek kehadiran siswa
45
6. Bersama siswa membuat kesimpulan
No Pengamatan Skor
46
H. Teknik Analisis Data
Keterangan:
BSB : Berkembang Sangat Baik
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum berkembang
47
Tabel 5. Kriteria Tingkat Kemampuan Peserta Didik
No Interval Kategori
I. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini
dikatakan berhasil manakala kemampuan membaca Al-Qur’an anak dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Peserta didik sudah dapat mengenal / membedakan huruf-huruf
hija’iyyah dan harakat
2. Peserta didik sudah mampu mengucapkan huruf sesuai makhrajnya
3. Peserta didik sudah mampu membaca huruf sesuai harakat yang ada pada
nya
4. Terjadinya peningkatan nilai individual peserta didik yaitu mencapai
nilai minimal 60 dengan presentase ketuntasan mencapai target 80%.
BAB IV
48
menggunakan media Pohon Hija’iyyah. Pada waktu kegiatan tersebut
sebagian besar anak tidak terlalu bersemangat dalam belajar membaca Al-
Qur’an tetapi malah asyik ngobrol dengan temannya. Ketika guru
memberikan pertanyaan, masih banyak anak yang terlihat kebingungan
dalam menjawab karena tidak memahami materi yang baru saja dipelajari.
Selain itu, anak mengalami kesulitan ketika diminta untuk menyebutkan
dan membedakan huruf-huruf hija’iyyah. Dari hasil pengamatan awal
yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al-
Qur’an anak Kelompok B belum berkembang secara optimal. Sebagian
besar anak belum bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
terkait dengan pembelajaran Al-Qur’an pada level permulaan. Anak belum
dapat membedakan dan membaca huruf-huruf hija’iyyah sesuai
makhrajnya, Bahkan belum dapat membedakan tanda baca dan membaca
huruf sesuai harakat yang ada pada masing-masing huruf. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an anak
Kelompok B belum berkembang secara optimal.
Tabel 5 hasil observasi pra tindakan
Kriteria Jumlah anak Persentase
Belum berkembang 5 53,33%
Mulai berkembang 3 20%
Berkembang sesuai harapan 4 26,67%
Berkembang sangat baik - -
49
perlu adanya suatu tindakan untuk meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an pada anak Kelompok B Tk Pkk Majidi Kel.Majidi.
2. Deskripsi penelitian siklus I
Pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis
tanggal 1dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jumat tanggal 2
November 2018 dengan tema “Tanaman” dan sub-tema buah-buahan.
Sementara pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin
tanggal 12 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis pada
tanggal 13 November 2018 dengan tema “Tanaman” dan subtema buah-
buahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam membaca Al-Qur’an, terutama untuk anak-anak yang
masih belum mengenal / membedakan huruf-huruf hija’iyyah.
Hasil penelitian siklus I pembelajaran Al-Qur’an peserta didik pada
pertemuan pertama dan kedua dengan jumlah skor adalah 26 dengan
kategori “Aktif”. Sementara aktivitas anak pada siklus II pada pertemuan
pertama dan kedua dengan jumlah skor adalah 39 Dengan kategori “
Sangat Aktif”. Sedangkan untuk ketuntasan anak dalam pembelajaran Al-
Qur’an dengan media media pohon hija’iyyahmencapai 75% pada siklus I
dengan nilai rata-rata 71,25 dan meningkat menjadi 100 dengan nilai rata
yaitu 84,58 pada siklus II. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam melakukan penelitian antara lain sebagai berikut:
Siklus I
a. Pertemuan pertama Siklus I
Pembelajaran pertama siklus I ini terdiri dari empat tahap yaitu :
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan kegiatan
yang antara lain: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
Rencana pembelajaran ini dikonsultasikan terlebih dahulu kepada
kolabolator/guru kelas yang kemudian mendapat persetujuan dari
Kepala Sekolah. Adapun perencanaan yang dilakukan peneliti pada
pertemuan pertama dengan pokok bahasan mengenal huruf
50
hija’iyyah dan cara mengucapkan huruf sesuai makhraj adalah
sebagai berikut :
a) Menyusun RKH sebagai acuan peneliti dan kolabolator dalam
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an.
b) Mempersiapkan media pembelajaran yaitu pohon hija’iyyah.
c) Menyusun lembar observasi tentang pembelajaran Al-Qur’an
yang berisi indikator penelitian meliputi: kemampuan mengenal
dan membedakan huruf, Kemampuan mengucapkan huruf sesuai
makhraj, mengenal tanda baca, dan kemampuan membaca huruf
hija’iyyah sesuai harakatnya.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat. Dan pada pertemuan pertama materi
yang dibahas adalah mengenal huruf hija’iyyah dan cara pengucapan
huruf sesuai makhrajnya. Pada setiap pertemuan dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
a) Kegiatan awal
Pada tahap kegiatan awal, guru dan peneliti
mensosialisasikan kepada siswa tentang pembelajaran Al-
Qur’an menggunakan media pohon hija’iyyah. Pada tahap ini
juga guru guru melakukan hal-hal yang sifatnya memotivasi
peserta didik atau menggali pengetahuan awal peserta didik
tentang materi yang akan dipelajari, salah satunya yaitu dengan
metode demonstrasi. Setelah itu ada beberapa hal yang harus
dilakukan guru pada kegiatan awal yaitu sebagai berikut :
- Guru memperkenalkan huruf-huruf hija’iyyah pada peserta
didik dengan cara mengajak menyanyikan lagu “ A-BA-
TA”
51
- Guru memperkenalkan setiap huruf hija’iyyah dengan
menunjuk satu persatu setiap huruf beserta namanya secara
berulang-ulang.
- Guru mencontohkan cara mengucapkan / melafazkan huruf
sesuai makhrajnya.
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
b) Kegiatan inti
Pada tahap kegiatan inti ini, hal-hal yang dilakukan adalah :
- Guru meminta anak untuk menyebutkan nama /
mengucapkan setiap huruf hija’iyyah yang ditunjuk guru
sesuai makhrajnya secara bergantian.
- Guru membagi anak menjadi dua kelompok.
- Guru menyebutkan lima huruf hija’iyyah untuk setiap
kelompok, kemudian meminta masing-masing kelompok
untuk mengambil huruf-huruf tersebut pada pohon
hija’iyyah.
- Selanjutnya setiap kelompok harus memasang kembali buah
huruf hija’iyyah sambil menyebutkan nama huruf yang
didapatkan secara berurutan sesuai intruksi guru.
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan pada saat
menyusun buah-buah huruf hija’iyyah.
c) Kegiatan penutup
Diahir pembelajaran pertama siklus I ini, guru
menutupnya dengan mengadakan recalling atau melihat sejauh
mana kemampuan peserta didik dalam memahami pembelajaran
Al-Qur’an pada pertemuan pertama siklus I Melalui media
pohon hija’iyyah dengan metode demonstrasi. Dari kegiatan
pembelajaran pertama siklus I ini didapatkan masih banyak
peserta didik yang belum dapat memahami dan membedakan
bentuk huruf hija’iyyah , hanya ada 4 orang yang mampu
membedakan huruf-huruf hija’iyyah dan mengucapkan huruf
52
sesuai dengan makhraj dengan tepat. Sedangkan 3 orang
memang sudah bisa namun masih agak kaku. Dan 3 orang hanya
mampu mengenal huruf dan pengucapan makhrajnya belum
sempurna.
b. Pertemuan ke-dua siklus I
Pada pertemuan ke-dua siklus I ini memiliki tahapan yang sama
dengan pertemuan pertama, hanya saja pokok bahasannya yang
berbeda.
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan kegiatan
yang antara lain: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
Rencana pembelajaran ini dikonsultasikan terlebih dahulu
kepada kolabolator/guru kelas yang kemudian mendapat
persetujuan dari Kepala Sekolah. Adapun perencanaan yang
dilakukan peneliti pada pertemuan kedua dengan pokok bahasan
mengenal tanda baca (harakat) dan cara mengucapkan huruf
sesuai harakat yang ada padanya adalah sebagai berikut :
a) Menyusun RKH sebagai acuan peneliti dan kolabolator
dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an.
b) Mempersiapkan media pembelajaran yaitu pohon
hija’iyyah.
c) Menyusun lembar observasi tentang pembelajaran Al-
Qur’an yang berisi indikator penelitian meliputi:
kemampuan mengenal dan membedakan huruf,
Kemampuan mengucapkan huruf sesuai makhraj, mengenal
tanda baca, dan kemampuan membaca huruf hija’iyyah
sesuai harakatnya.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Dan pada
53
pertemuan kedua ini materi yang dibahas adalah mengenal
huruf tanda baca ( harakat) dan cara membaca huruf sesuai
harakat yang ada padanya. Adapun tahapan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan awal
Pada tahap kegiatan awal, guru dan peneliti
mensosialisasikan kepada siswa tentang pembelajaran Al-
Qur’an menggunakan media pohon hija’iyyah. Pada tahap
ini juga guru melakukan hal-hal yang sifatnya memotivasi
peserta didik atau menggali pengetahuan awal peserta
didik tentang materi yang akan dipelajari, salah satunya
yaitu dengan metode demonstrasi. Setelah itu ada
beberapa hal yang harus dilakukan guru pada kegiatan
awal yaitu sebagai berikut :
- Guru memperkenalkan huruf-huruf hija’iyyah pada
peserta didik dengan cara mengajak menyanyikan lagu
“ A-BA-TA”
- Guru memperkenalkan macam-macam tanda baca
(harakat) dengan menunjuk satu persatu setiap tanda
baca beserta namanya secara berulang-ulang.
- Guru mencontohkan cara membaca huruf sesuai tanda
baca yang terdapat padanya.
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
b) Kegiatan inti
Pada tahap kegiatan inti ini, hal-hal yang dilakukan adalah
- Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan
kembali nama-nama tanda baca.
- Guru menjelaskan nama–nama tanda baca (harakat).
- Kemudian guru menjelaskan perbedaan setiap harakat
beserta cara membacanya.
54
- Guru mencontohkan cara membaca huruf hija’iyyah
yang sudah diberi harakat.
- Guru meminta anak untuk membaca kembali huruf
yang berharkat seperti yang di contohkan.
- Guru menyebutkandua sampai tiga huruf yang
berharakat fathah, kemudian meminta anak untuk
menulisnya di papan secara bergantian.
- Guru membagi anak menjadi tiga kelompok, dan
setiap kelompok mengambil 3 huruf hija’iyyah,
kemudian huruf ditulis dan diberikan harakat yang
disebut guru, sedangkan kelompok yang lain harus
membaca huruf sesuai harakatnya, begitu pula
sebaliknya dengan kelompok yang lain.
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan pada saat
menyelesaikan tugas bersama kelompok.
c) Kegiatan penutup
55
a. Hasil Observasi Aktivitas Guru SiklusI
Berdasarkan pada lampiran 4 data hasil observasi aktivitas
guru pada siklus I memperlihatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 6:Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
N Indikator Siklus I
o
Pertemuan Pertemuan
Pertama Kedua
56
sementara indikator yang lainya berada pada nilai (Baik) yang hanya dua
indikator yang nampak. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 4).
Indikator Siklus I
Pertemuan Pertemuan
Pertama Kedua
Mengenal huruf-huruf hija’iyyah 5 6
Membedakan huruf-huruf hija’iyyah 5 5
Mengucapkan huruf sesuai makhrajnya 4 5
Mengenal tanda baca (harakat) 5 6
Membaca huruf sesuai tanda baca (harakat yang ada 5 5
padanya)
5. Refleksi
a. Data Hasil Evaluasi
57
Berdsarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an anak belum berjalan dengan baik.
Nilai tertinggi 80
Nilai rendah 50
58
Berdasarkan kategori tingkat kemampuan anak siklus I seperti yang
terlihat pada tabel 6 dengan perolehan nilai rata-rata 70,83 maka kemampuan
anak kelompok B Tk Pkk Majidi tahun pelajaran 2018 dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an melalui media Pohon Hija’iyyah pada
siklus I berada pada rentang interval nilai (60-<70) yang berarti kemampuan
peserta didik berada pada kategori memiliki kemampuan sedang.
1. Untuk anak yang masih ragu-ragu dan malu dalam mengucapkan huruf,
akan diberikan motivasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak.
59
2. Bagi anak yang memiliki daya konsentrasi yang rendah akan
mendapatkan perlakuan khusus yaitu guru dan peneliti menggunakan
pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3. Dan bagi anak yang tidak semangat belajar membaca Al-Qur’an, guru
dan peneliti memberi penjelasan kepada anak tentang pentingnya belajar
Al-Qur’an mensetting permainan-permainan yang dapat membangkitkan
semangat anak dan menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan.
4. Dan diahir pembelajaran guru dan peneliti memberikan pujian dan hadiah
bagi anak yang mampu menguasai minimal setengah dari materi yang
dipelajari.
3. Deskripsi penelitian siklus II
Siklus II
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini adalah melaksanakan
tindak lanjut dari siklus I untuk penyempurna dan masih dengan
menggunakan media yang sama yaitu media pohon hijaíyyah. Pada
dasarnya tahapan yang dilakukan pada siklus II ini juga sama dengan siklus
I, yaitu pada tahap perencanaan, namun yang membedakannya adalah pada
tahap pelaksanaan.
a. Tahap Perencanaan
1) Menyusun RKH sebagai acuan peneliti dan kolabolator dalam
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an.
2) Mempersiapkan media pembelajaran yaitu pohon hija’iyyah.
3) Menyusun lembar observasi tentang pembelajaran Al-Qur’an yang
berisi indikator penelitian meliputi: kemampuan mengenal dan
membedakan huruf, Kemampuan mengucapkan huruf sesuai
makhraj, mengenal tanda baca, dan kemampuan membaca huruf
hija’iyyah sesuai harakatnya.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah diperlengkap dibandingkan dengan rencana
60
palaksanaan pembelajaran pada siklus I. Dan pada pertemuan pertama
Siklus II materi yang dibahas adalah mengenal huruf hija’iyyah dan
cara pengucapan huruf sesuai makhrajnya.
1. Pertemuan pertama siklus II
a. Kegiatan awal
Pada tahap kegiatan awal, guru dan peneliti
mensosialisasikan kepada siswa tentang pembelajaran Al-
Qur’an menggunakan media pohon hija’iyyah. Pada tahap ini
juga guru guru melakukan hal-hal yang sifatnya memotivasi
peserta didik dan memberikan penjelasan tentang pentingnya
mempelajari dan membaca Al-Qur’an. Setelah itu ada
beberapa hal yang harus dilakukan guru pada kegiatan awal
yaitu sebagai berikut :
1) Guru memperkenalkan kembali huruf-huruf hija’iyyah
pada peserta didik dengan cara mengajak menyanyikan
lagu “ A-BA-TA”
2) Guru memperkenalkan setiap huruf hija’iyyah dengan
menunjuk satu persatu setiap huruf yang ada pada pohon
hija’iyyah beserta namanya secara berulang-ulang.
3) Guru mencontohkan cara mengucapkan / melafazkan
huruf sesuai makhrajnya.
4) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
b. Kegiatan inti
Pada tahap kegiatan inti pertemuan pertama siklus II
ini, guru dan peneliti melakukan hal yang sama dengan siklus I
hanya menambahkan beberapa poin saja yang
membedakannya. Pada tahap kegiatan inti ini, hal-hal yang
dilakukan adalah :
1) Guru meminta anak untuk menyebutkan nama /
mengucapkan setiap huruf hija’iyyah yang ditunjuk guru
sesuai makhrajnya secara bergantian.
61
2) Guru memberikan motivasi untuk menumbuhkan rasa
percaya diri anak dalam mangaluarkan pendapatnya.
3) Guru membagi anak menjadi dua kelompok.
4) Guru menyebutkan lima huruf hija’iyyah untuk setiap
kelompok, kemudian meminta masing-masing kelompok
untuk mengambil huruf-huruf tersebut pada pohon
hija’iyyah.
5) Selanjutnya setiap kelompok harus memasang kembali
buah huruf hija’iyyah sambil menyebutkan nama huruf
yang didapatkan secara berurutan sesuai intruksi guru.
6) Guru memberikan motivasi dan bimbingan pada saat
menyusun buah-buah huruf hija’iyyah.
c. Kegiatan penutup
62
pelaksanaanpembelajaran. Rencana pembelajaran ini
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada kolabolator/guru kelas
yang kemudian mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah.
Adapun perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan
kedua dengan pokok bahasan mengenal tanda baca (harakat)
dan cara mengucapkan huruf sesuai harakat yang ada padanya
adalah sebagai berikut :
1) Menyusun RKH sebagai acuan peneliti dan kolabolator
dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an.
2) Mempersiapkan media pembelajaran yaitu pohon
hija’iyyah.
3) Menyusun lembar observasi tentang pembelajaran Al-
Qur’an yang berisi indikator penelitian meliputi:
kemampuan mengenal dan membedakan huruf,
Kemampuan mengucapkan huruf sesuai makhraj,
mengenal tanda baca, dan kemampuan membaca huruf
hija’iyyah sesuai harakatnya.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Kegiatan awal
Pada tahap kegiatan awal, guru dan peneliti
mensosialisasikan kepada siswa tentang pembelajaran Al-
Qur’an menggunakan media pohon hija’iyyah. Pada tahap
ini juga guru guru melakukan hal-hal yang sifatnya
memotivasi peserta didik dan memberikan penjelasan
tentang pentingnya mempelajari dan membaca Al-Qur’an.
Setelah itu ada beberapa hal yang harus dilakukan guru
pada kegiatan awal yaitu sebagai berikut :
a) Guru memperkenalkan kembali huruf-huruf
hija’iyyah pada peserta didik dengan cara mengajak
menyanyikan lagu “ A-BA-TA”
63
b) Guru memperkenalkan setiap huruf hija’iyyah dengan
menunjuk satu persatu setiap huruf yang ada pada
pohon hija’iyyah beserta namanya secara berulang-
ulang.
c) Guru mencontohkan cara mengucapkan / melafazkan
huruf sesuai makhrajnya.
d) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Kegiatan inti
Pada tahap kegiatan inti ini, hal-hal yang dilakukan
adalah :
a) Guru dan peneliti memberi penjelasan kepada anak
tentang pentingnya belajar Al-Qur’an.
b) Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan
kembali nama-nama tanda baca.
c) Menjelaskan nama–nama tanda baca (harakat).
d) Kemudian guru menjelaskan perbedaan setiap harakat
beserta cara membacanya.
e) Guru mencontohkan cara membaca huruf hija’iyyah
yang sudah diberi harakat.Guru meminta anak untuk
membaca kembali huruf yang berharkat seperti yang
di contohkan.
f) Guru menyebutkan dua sampai tiga huruf yang
berharakat fathah, kemudian meminta anak untuk
menulisnya di papan secara bergantian.
g) Guru membagi anak menjadi tiga kelompok, dan
setiap kelompok mengambil 3 huruf hija’iyyah,
kemudian huruf ditulis dan diberikan harakat yang
disebut guru, sedangkan kelompok yang lain harus
membaca huruf sesuai harakatnya, begitu pula
sebaliknya dengan kelompok yang lain.
64
h) Guru memberikan motivasi dan bimbingan pada saat
menyelesaikan tugas bersama kelompok.
i) Diahir pembelajaran guru dan peneliti memberikan
pujian dan hadiah bagi anak yang mampu menguasai
minimal setengsh dari materi yang dipelajari.
3. Tahap Penutup
Diahir pembelajaran kedua siklus II ini, guru
menutupnya dengan mengadakan recalling atau melihat
sejauh mana kemampuan anak dalam mengenal dan
membedakan setiap tanda baca (harakat) pada pertemuan
kedua siklus II melalui media pohon hija’iyyah dengan
cara memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan
materi yang disampaikan. Misalnya, apa saja nama-nama
tanda baca (harakat) yang sudah dipelajari ?buah yang
berwarna apakah yang dinamakan dengan harakat
kasrah ? dan siapa yang bisa menyebutkan harakat apa
yang terdapat pada buah apel yang ibu guru pegang ?
Coba bacakan ibu guru bagaimana cara membaca huruf ب
yang berharakat dommah !. Kemudian guru memberikan
hadiah / penghargaan bagi anak yang mampu menjawab
setiap pertanyaan .
c. Observasi
Setelah melakukan dua kali tindakan pada siklus ke II
ini, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui tingkat
perkembangan anak dalam kemampuan membaca Al-Qur’an
(level permulaan). Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat
padan table berikut :
1. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
65
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II ini secara
umum sudah terlaksana dengan sangat baik sekali. Hasil
selengkapnya dapat terlihat pada(lampiran 9)
No Indikator Siklus II
Pertemuan Pertemuan
Pertama Kedua
No Indikator Siklus II
Pertemuan Pertemuan
Pertama Kedua
1 Mengenal huruf-huruf hija’iyyah 8 8
66
3 Mengucapkan huruf sesuai makhrajnya 7 8
d. Refleksi
67
Nilai rendah 75
68
Refleksi dilakukan oleh peneliti dan kolabolator/guru kelas pada akhir
tindakan Siklus II.Dalam refleksi ini membahas tentang pembelajaran yang
telah dilakukan selama penelitian.Anak terlihat lebih antusias mengikuti
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Guru melibatkan anak
pada saat pembelajaran Al-Qur’an, memberikan motivasi serta penghargaan
atau hadiah terhadap anak yang mampu menjawab setiap tugas dan
pertanyaan yang diajukan guru sehingga secara tidak langsung pembelajaran
Al-Qur’an melalui media pohon hija’iyyah dapat meningkatkan kemampuan
anak dalam membaca Al-Qur’an pada anak Siklus II. Pemberian stimulasi
yang tepat melalui media Pohon Hija’iyyahserta kreatipitas guru dalam
menyampaikan, serta didukung oleh media-media dan fasilitas anak dalam
proses pembelajaran, mengakibatkan kemampuan anak dalam membaca Al-
Qur’an pada anak meningkat. Kemampuan membaca Al-Qur’an pada anak
telah masuk pada kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik).Oleh karenanya
penelitian tindakan kelas ini dihentikanpada Siklus II. Kemampuan membaca
Al-Qur’an pada anak kelompok B Tk Pkk Majidi telah meningkat dan
memenuhi kriteria indikator keberhasilan penelitian yakni, 80% dari 12
jumlah anak telah mencapai indicator kemampuan membaca Al-Qur’an.
Adapun hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 14yang merupakan
persentase kemampuan membaca Al-Qur’an pada anak Siklus I, dan Siklus II
per individu adalah sebagai berikut:
69
Membaca huruf sesuai tanda baca (harakat yang
ada padanya)
70
ada padanya)
71
10 Rofika Mengenal semua huruf hija’iyyah 80% 90%
Keterangan :
f 855
Nilai rata-rata : 855 P = × 100 =71,25
n 12
72
f 9
Ketuntasan belajar anak siklus I :9 P = × 100 =75
n 12
f 12
Ketuntasan belajar anak siklus II : 12 P = × 100 =100
n 12
B. Pembahasan
73
mengalami peningkatan dari 75% dalam siklus I menjadi 100% pada siklus II,
melebihi target indikator yang telah ditetapkan yaitu 80%.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada anak Kelompok B TKPkk Majidi
Kel.Madidi Kec. Selong ini telah diupayakan untuk memperoleh hasil yang
optimal, akan tetapi pada kenyataannya terdapat kekurangan-kekurangan
yang disebabkan oleh beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:
1) Ruang kelas berada tepat di pinggir sungai dan jalan raya. Hal ini
membuat suasana tidak kondusif dan menyebabkan anak kurang fokus
saat pembelajaran Al-Qur’an berlangsung.
2) Perbedaan karakteristik anak yang berpengaruh pada hasil penelitian
yang tidak dapat disamakan dari waktu ke waktu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
74
A. Kesimpulan
Dalam proses meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui
media Pohon Hija’iyyahyaitu guru benar-benar melakukan persiapan sebelum
melakukan pembelajaran. Pada saat pembelajaran Al-Qur’an , guru
melibatkan anak dengan melakukan interaksi langsung dengan anak melalui
berbagai kegiatan baik secara individu maupun kelompok. Pada akhir
kegiatan pembelajaran, guru memberikan penghargaan bagi anak yang aktif .
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa melalui media pohon hija’iyyah dapat meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an anak Kelompok B Tk Pkk Majidi Kecamatan
Selong. Hal ini dapat dilihat pada presentase ketuntasan yang diproleh
anak pada siklus I sebesar 75% dan meningkat menjadi 100% pada siklus
II.
2. Melalui pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan media pohon
hija’iyyah dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada
anak kelompok B Tk Pkk Majidi Kecamatan Selong tahun ajaran
2018.Peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik
ditunjukan oleh data hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I
yang memproleh skor 26 dengan kategori “Aktif” dan meningkat pada
siklus II dengan skor 39 dengan kategori “ Sangat Aktif”.
5. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Anak
Melalui media Pohon Hija’iyyah terbukti mampu meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an (level permulaan). Anak diharapkan
lebih bersemangat dalam belajar membaca Al-Qur’an sehinggaakanlebih
mudah bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-
Qur’an yang mereka miliki.
75
2. Bagi Guru
Melalui pembelajaran Al-Qur’an dengan media Pohon
Hija’iyyahterbuktidapat meningkatkan kemampuan anak dalam membaca
Al-Qur’an. Guru diharapkan memanfaatkan media Pohon Hija’iyyahpada
saat pembelajaran Al-Qur’an sehingga kemampuan membaca anak dapat
meningkat dengan optimal.
3. Bagi sekolah
Melalui pembelajaran Al-Qur’an dengan media Pohon
Hija’iyyahterbukti dapat meningkatkan kemampuan anak dalam
membaca Al-Qur’an .Kepada lembaga sekolah media Pohon Hija’iyyah
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun bahan
pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-
Qur’an.
4. Bagi peneliti lain
Penelitian mengenai peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an
melalui media Pohon Hija’iyyah masih jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu, menjadi motivasi bagi peneliti selanjutnya untuk melengkapi
penelitian ini dengan variasi yang lebih baik sehingga lebih meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
76
Masitoh, dkk.Strategi Pembelajaran TK, Universitas Trebuka : Jakarta .
2008
Aliy As’ad, Terjemahan Ta’limul Muta’allim, Menara Kudus : Jln.
Menara no 4 Kudus. 2007
https://www.google.co.id/search?
q=skripsi+meningkatkan+kemampuan+membaca+alqu
an+melalui+penerapan+metode+iqro’+plus+kartu+huruf
http//:WWW.milmanyusdi.blogspot.com/2011/07/Pengertian
Kemampuan menurut para ahli
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usa Dini, Kencana Prenada
Group: Jakarta, 2011
Sukamembaca01.blogspot.com/2013/08
Munawir husni, Integralitas Al-Qur’an, Multi Presindo: Yogyakarta,
2014
Sobari sutarip, Metode Fahim Qur’an, IQRA KREATIV : Jakarta
Eandang Hendra,dkk, Al-Qur’an .Bilqis Special For Muslim. PT.
Cordoba Interindo.Bandung:2012
Kamharwadi, Meningkatkan Kecakapan Berpikir Dan Keaktifan Siswa
Dalam Pembelajaran Qur’an Hadits Melalui Penggunaan Media Audio Visual
Pada Kelas Viii Mts.Nw Pancor, SKRIPSI, IAIH NW PANCOR, Thn
2014/2015,
Pupuh Fathurrahman, dkk. Stategi Belajar Mengajar. Bandung : Refika
Aditama: 2007
Rudi Susilana.dkk.Media Pengajaran. CV Wacana Prima:bandung.2008
www.definisi-pengertian.com> Home> Pendidikan
http://aryanagroeranusa.blogspot.com/2017/11/hakikat-belajar-dan-
pembelajaran.html?m=1
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (PT Rineka Cipta, Jakarta : 2006 )
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung 2012, hlm 60-148
Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta 2010
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, ( ALFABETA, Bandung, : 2007 )
77
78