Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil dalam pembahasan proposal ini adalah

MTs Nurul Amaliyah Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang, yang terletak di

Jl. Sei Merah Dusun 2 Desa Dagang Kerawan Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang, Dan Adapun waktu penelitian, peneliti melakukannya di

bulan Maret sampai Juli 2023.

B. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti telah menganalisis tema dan melakukan pemilihan tema pada awal

penelitian. Intinya pada proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif tidak

memiliki segmen tersendiri, melainkan sepanjang penelitian yang dilakukan

proses pengumpulan data dapat dilakukan.1

1. Metode observasi

Observasi ialah metode pengumpulan data melalui lokasi untuk mengamati

secara langsung berbagai hal yang ada dilapangan. 2 Dalam penelitian ini peneliti

berperan sebagai pengamat non partisipan atau pengamat hanya berperan sebagai

peneliti saja agar dapat mengamati informan dan sumber data secara langsung.

Penulis berlaku sebagai pengamat dan tidak mengambil bagian kehidupan yang di

1
Denim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia 2002,Hlm.157.
2
Ibid, hlm.188.

9
10

observasi dengan tujuan agar dapat memperoleh ketetrangan yang obyektif.

Penulis melakukan oservasi terhadap guru, siswa, dan kepala sekolah di MTs

Nurul Amaliyah Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang.

2. Metode interview

Peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan orang-orang yang

terlibat sebagai guru maupun siswanya dengan tujuan untuk mendapatkan

keterangan secara jelas berupa pola komunikasi dalam proses pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini. 3 Tanya jawab

ini tidak hanya melibatkan kepada guru saja, tetapi juga kepada siswa. Hanya

membahas pokok-pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses

wawancara berlangsung mengikuti situasi. Peneliti akan melakukan tanya jawab

dengan orang-orang yang terlibat sebagai guru Akidah Akhlak di MTs Nurul

Amaliyah Kec. Tangung Morawa Kab. Deli Serdang, dengan tujuan mendapatkan

keterangan secara jelas bagaimana pola komunikasi dalam proses belajar

mengajar sesuai dengan tujuan penelitian ini.

3. Metode Dokumentasi

Penelitian lapangan yang akan dilaksanakan, informasi yang berbentuk

dokumen yang sangat releven karena bisa menggunakan berbagai bentuk dan

dijadikan sebagai sumber data.4 Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini

3
Haris Ardiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta :
Salemba Humanika,2010, hlm. 117.
4
Ibid, hlm.144.
11

Penellitian untuk menghimpun data tentang profil sekolah, visi misi, struktur

organisasi, tenaga kependidikan, keadaan siswa.

kualitatif itu sendiri merupakan suatu bentuk penelitian yang memerlukn

proses reduksi. Proses reduksi berasa dari berbagai proses sepeti wawancara,

observasi, pengumpulan dokumen, kemudian data yang sudah dikumpulkan

tersebut akan dirangkum dan diseleksi sehingga bisa dimasukkan kedalam

kategori yang sesuai. Alasan memilih jenis ini adalah karena dalam penelitian ini

peneliti berupaya menggali data berupa pandangan dalam bentuk cerita rinci atau

asli dan data hasil pengamatan dilapangan terkait peran guru Akidah Akhlak

sebagai fasilitator dalam mengembangkan karakteri islami pada Era Milenial di

MTs Nurul Amaliyah Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang.

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif, dengan fokus

penelitian mengenai peran guru Akidah Akhlak sebagai fasilitator dalam

mengembangkan karakter Islami pada era milenial di MTs Nurul Amaliyah Kec.

Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang.

Dikutip dari McMillan & Schumacher menuliskan Penelitian kualitatif

adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya

peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi

dengan orang-orang ditempat penelitian. Dengan pendekatan kualitatif ini peneliti

akan menggambarkan dan menganalisis setiap individu dalam kehidupan dan

pemikirannya. Para peneliti yang menggunakan pendekatan ini harus mampu


12

menginterpretasikan segala fenomena dan tujuan melalui sebuah penjelasan.

Pendekatan kualitatif ini sangat penting dipelajari terutama untuk melatih

kependidikan, perilaku stimulus, penjelasan isu sosial dan teori perkembangan

kebijakan.5

Berdasarkan pada filsafat konstruktif, peneliti kualitatif mengasumsikan

realita sebagai sesuatu yang dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Interaksi dengan individu dan pengalaman berbagai peristiwa dipahami

berdasarkan pamahaman subjektif penelitian yang menggunakan metode kualitatif

percaya bahwa realita adalah suatu bentuk sosial.dengan kata lain, yang menjadi

persepsi mereka adalah segala hal yang mereka sadari betul “nyata” hal yang

membuat mereka melakukan sesuatu, berfikir, dan merasakan sesuatu.6

Dari uraian diatas tampak bahwa penggunaan pendekatan kualitatif tidak

menyimpang terlalu jauh dari batas penelitian yang teradisional. Disamping itu,

tujuan penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah untuk menganalisis yang

diteliti agar diperoleh informasi mengenai perilaku mereka, perasaannya,

keyakinan ide, bentuk pemikiran, serta dapat menghasilkan sebuah teori.

Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, dengan pendekatan

kualitatif masalah pendidikan muncul berdasarkan femonena atau kesengajaan

yang “nyata” dilapangan. Misalnya, guru-guru dan siswanya memandang apa

yang terjadi dikelas dari perspektif yang sangat berbeda; kepala sekolah melihat

sekolah secara berbeda dari guru (orang tua, pesuruh, perawat sekolah, atau

pekerja sosial).
5
Syamsuddin,et.al, metode penelitian pendidikan bahasa (bandung, PT Remaja
Rosdakarya,2006), hlm.73.
6
Ibid, hlm. 74.
13

Penelitian ini tergolong jenis penelitian Deskriptif adalah penelitian yang

berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat

sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah

aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian

deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi

pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu

variabel.7

Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya memiliki langkah-langkah

tertentu dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan

adanya masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang

jawabannya harus dicari menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan

masalah mengandung variabel-variabel yang menjadi kajian dlam studi ini.

Dalam penelitian deskriptif peneliti dapat menentukan status variabel atau

mempelajari hubungan antara variabel.

2. Menentukan jenis informasi yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti ini perlu

menetapkan informasi apa yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan atau

masalah yang telah dirumuskan. Informasi kuantitatif ataupun kualitatif.

Informasi kuantitatif berkenaan dengan data atau bentuk bilangan/angka

seperti distribusi siswa disekolah.

7
Salim dan Haidir, Penelitian Pendidikan Metode, Pendekatan dan jenis (Jakarta:
Kencana,2019), hlm. 49.
14

3. Menentukan prosedur pengumpulan data. Ada dua unsur penelitian yang

diperlukan, yakni instrumen atau alat pengumpulan data dan sumber data atau

sampel yakni dari mana informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitan

ada sejumlah alat pengumpul data antara lain tes, wawancara, observasi,

kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam penelitian

deskriptif.

4. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data, data atau informasi

yang telah diperoleh dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau

sampel tertentu masih merupakan informasi atau data kasar. Imnformasi atau

data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab

pertanyaan penelitian.

5. Menarik kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data diatas,

peneliti menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut

dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara

keseluruhan.8

D. Sumber Data Penelitian

Yang dimaksud dengan sumber data penelitian merupakan subjek dari

mana data dapat diperoleh.9Adapun sumber data yang digali dalam penelitian

terdiri data utama yang berupa kata-kata dan tindakan, serta sumber data

tambahan yang berupa dokumen-dokumen.

8
Ibid,hlm. 50.
9
Suharsimin Arikunto, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarat: Media Press,
2011, hlm. 129.
15

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:10

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperileh atau dikumpulkan oleh penelitin

secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga data asli

atau data baru yang memiliki up to date. Untuk mendapatkan data primer,

Penellitian untuk menghimpun data tentang profil sekolah, visi misi,

struktur organisasi, tenaga kependidikan, keadaan siswa.

kualitatif itu sendiri merupakan suatu bentuk penelitian yang memerlukn

proses reduksi. Proses reduksi berasa dari berbagai proses sepeti

wawancara, observasi, pengumpulan dokumen, kemudian data yang sudah

dikumpulkan tersebut akan dirangkum dan diseleksi sehingga bisa

dimasukkan kedalam kategori yang sesuai. Alasan memilih jenis ini adalah

karena dalam penelitian ini peneliti berupaya menggali data berupa

pandangan dalam bentuk cerita rinci atau asli dan data hasil pengamatan

dilapangan terkait peran guru Akidah Akhlak sebagai fasilitator dalam

mengembangkan karakter Islami pada era milenial di MTs Nurul Maliyah

Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang.

2. Data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data

skunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik

(BPS), buku, laporan, jurnal dan lain-lain.11

10
Syamsuddin, Dkk, metode penelitian pendidikan bahasa, bandung, PT Remaja
Rosdakarya,2006, hlm.74.
11
Ibid, hlm. 104.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Munib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang:UNNES Press, 2011.

Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Rajawali Pers, 1992.

Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2013.

Arikunto, Telaah Pustaka Dalam Penelitian, Bandung: Gramedia,2012.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Qs. AL-


Baqarah/2:151.

Denim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia 2002.

Endang Purwaningsih, 2017, Peranan Guru Sebagai Fasilitator dan Motivator


Dalam Meningkatkan Hasil Belajar di Kelas XI SMK. Jurnal Program
Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan.
Haris Ardiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta : Salemba Humanika,2010.
Inanna, Peran Pendidikan dalam Membangun Karakter Bangsa yang Bermoral,
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Volume 1 Nomor 1, 2018

Iskandar Agung, 2017, Peran Fasilitator Guru Dalam Penguatan Pendidikan


Karakter (PPK), Jurnal Puslitjakdikbud Balitung.

Kemendiknas, Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa (Jakarta: Kementrian


Pendidikan Nasional, 2010.

Ria Agustina, 2017, Peran Guru Sebagai Fasilitator Dalam Proses Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

Syamsuddin, Dkk, metode penelitian pendidikan bahasa, bandung, PT Remaja


Rosdakarya,2006.
Suharsimin Arikunto, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarat:
Media Press, 2011.
Salim dan Haidir, Penelitian Pendidikan Metode, Pendekatan dan jenis (Jakarta:
Kencana,2019.

16

Anda mungkin juga menyukai