Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al–Qur’an merupakan mukjizat dari allah yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad SAW, hingga sampai saat ini menjadi pedoman bagi

umat islam. Al– Qur’an juga menjadi pedoman bagi manusia sebagai

penunjuk jalan kebenaran untuk meraih kebahagiaan serta kesejahteraan

hidup di dunia. Karena itu, membaca dan memahami isi kandungan dari

Al-Quran bernilai ibadah.

Banyak jalan yang harus ditempuh untuk menempatkan Al-Qur’an

sebagai petunjuk menuju jalan yang benar, salah satunya yakni bisa

membaca Al-Quran. Dalam membaca Al-Qur’an terdapat cara

membacanya, termasuk membaca al-Qur’an dengan benar. Membaca Al–

Qur’an dengan benar merupakan kewajiban bagi umat islam karena

kesalahan dalam membaca Al-Qur’an dapat mengubah arti dan isi

kandungan yang terdapat didalamnya.

Adapun membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang benar yakni

sesuai dengan ilmu tajwid. Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari

tentang tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Yaitu

dengan menempatkan huruf yang asli, seperti makhraj dan sifatnya serta

semua ketentuan yang berkaitan dengan membaca Al-Quran.1

1
Munir dkk, Imu Tajwid dan Seni Baca Al-qur’an, (Jakarta:Rineka Cipta,2003), hal 8
2

Pembelajaran teori makharijul huruf dan shifatul huruf juga

disertai media yang berupa gambar tempat keluarnya huruf hijaiyah

dengan tujuan agar lebih tepat. Selain itu, juga harus mengajarkannya

dengan langsung bagaimana ketika guru membaca Al-Qu’ran. Apabila

tidak disertai praktik maka akan terjadi kesalahpahaman dan

ketidaksesuaian antara teori dan praktik pelafalan.2

Pembelajaran Al-Qur’an, baik membaca maupun memahami

kandungannnya, telah diaplikasikan pada dunia pendidikan formal.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan

dengan kebutuhan sehari-hari. Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.3

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sejauh ini masih sedikit

sekali siswa yang terlibat secara aktif dalam pembelajaran Al-Qur’an

Hadist baik secara fisik, mental, dan sosial seperti yang diterapkan dalam

kurikulum. Pelaksanaan pembelajaran yang terbatas pada pengajaran

konvensional justru banyak berkembang dan siswa menjadi pasif.

Sedikitnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas maka akan

memengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

2
Munir dkk, Imu Tajwid dan Seni Baca Al-qur’an, (Jakarta:Rineka Cipta,2003), hal 17
3
Shofi Isa, Metode DRILL Auditori Taktil Terhadap Kemampuan Melafalkan huruf-huruf Al-quran
Siswa Tubanetra Kelas VII SMPLB-A, Jurnal Pendidikan Khusus, Universitas Negeri Surabaya, hal 3
3

Masalah yang dialami peserta didik ketika membaca Al-Qur’an

adalah ketepatan bacaan sesuai dengan ilmu tajwid. Hal tersebut bisa

dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Al-

Qur’an Hadist di kelas 3 MI Miftahul Ulum Sidoarjo ditetapkan sebesar

75. Namun dari 18 siswa hanya 5 siswa yang dapat mencapai nilai KKM

sedangkan 13 siswa yang lain belum mencapai nilai KKM. Berdasarkan

hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist, selain

ketepatan bacaan, ada beberapa siwa yang belum bisa membaca Al-

Qur’an. Disisi lain siswa juga hilang konsentrasi belajarnya pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

Permasalahan diatas disebabkan oleh peserta didik yang proses

belajarnya lambat dan membutuhkan waktu lama untuk belajar, kurangnya

latihan dalam membaca Al-Qur’an, metode yang digunakan guru kurang

efektif dan membosankan sehingga siswa cepat merasa jenuh.

Dunia pendidikan mengakui bahwa suatu metode pembelajaran

memiliki kekuatan dan kelemahan. Keberhasilan suatu metode pengajaran

sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu : Kemampuan guru, siswa,

lingkungan, materi pelajaran, alat pelajaran, dan tujuan yang hendak

dicapai. Dalam mengajarkan membaca Al-Qur’an harus menggunakan

metode yang tepat agar peserta didik lebih mudah untuk mempelajarinya.4

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah

yang menghambat proses belajar siswa dalam membaca Al-Qur’an yakni

4
Dadang Ahmad Sujanitka, Metode Pembelajaran Baca Tilis Al-Quran Dalam Prespektif
Intelligences, Seputar Kampus, STAI Nurul Hidayah
4

metode pembelajaran yang kurang efektif. Penentuan metode

pembelajaran Al-Qur’an ini sangatlah penting karena akan berpengaruh

besar terhadap keberhasilan suatu pendidikan. Metode drill merupakan

salah satu metode yang tepat untuk permasalahan yang dialami oleh

peserta didik kela III MI Miftahul Ulum Wonoayu Sidoarjo.

Hasil penelitian terdahulu, metode drill dapat meningkatkan

keberhasilan siswa dalam membaca Al-Qur’an. Dengan demikian siswa

dapat terampil dalam membaca Al-Qur’an sesuai hukum bacaan yang

terdapat peda ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan qolqolah.

Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Dwi Candra Rusmi yang

bejudul “ Efektivitas Metode Driil Dalam Keberhasilan Membaca al –

Qur’an”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode drill dapat

meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an.

Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh data mengenai penggunaan metode drill dalam meningkatkan

keterampilan melafalkan bacaan qolqolah. Oleh sebab itu, peneliti tertarik

untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam proposal yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Membaca Al-Qur’an Surat Al-Ikhlas

Materi Bacaan Qolqolah Melalui Metode Drill Kelas III MI Miftahul

Ulum Wonoayu Sidoarjo”.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode drill untuk meningkatkan

keterampilan membaca Al-Qur’an surat Al-Ikhlas materi bacaan

qolqolah pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Wonoayu

Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan keterampilan keterampilan membaca Al-

Qur’an surat Al-Ikhlas setelah menggunakan metode drill dalam

materi bacaan qolqolah pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum

Wonoayu Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan metode drill untuk meningkatkan

keterampilan membaca Al-Qur’an surat Al-Ikhlas materi bacaan qolqolah

pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Wonoayu Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca Al-Qur’an surat

Al-Ikhlas menggunakan metode drill dalam materi bacaan qolqolah pada

siswa kelas III Miftahul Ulum Wonoayu Sidoarjo.

D. Tindakan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengambil solusi untuk memecahkan

masalah yang dihadapi oleh siswa kelas III MI Miftahul Ulum Wonoayu
6

Sidoarjo yaitu dalam meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an

surat Al-Ikhlas materi bacaan qolqolah melalui metode Drill. Dengan

metode pembelajaran ini, keterampilan membaca peserta didik diharapkan

akan meningkat karena dalam penerapannya, metode pembelajaran ini

akan membantu guru dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan

adalah pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist dengan meningkatkan

keterampilan membaca Al-Quran surat Al-Ikhlas materi bacaan qolqolah.

Adapun lingkup penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas III MI Miftahul Ulum Wonoayu

Sidoarjo.

2. Penerapan metode pembelajaran Drill untuk meningkatkan

keterampilan membaca Al-Qur’an surat Al-iIkhlas materi bacaan

qolqolah melalui metode Drill siswa kelas III MI Miftahul Ulum

Wonoayu Sidoarjo.

Adapun kompetensi dasar yang diambil dalam penelitian ini

adalah kompetensi dasar psikomotorik atau keterampilan. Adapun

kompetensi dasar keterampilan yaitu 4.2 mendemonstrasikan hukum

bacaan qolqolah dengan kompetensi inti menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya

yang estesis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan


7

dalam tindakan mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

F. Signifikansi Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi sumber

referensi bagi penelitian penulisan karya selanjutnya. Hasil

penelitian yang akan dibahas dapat menjadi gambaran secara

konseptual untuk memberikan alternatif dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang efektif, kreatif, dan menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

materi pebelajaran yang diajarkan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan pemahaman serta wawasan

peneliti dalam menulis karya ilmiah dan dapat dijadikan

sebagai pengalaman, masukan, refleksi peneliti ketika menjadi

tenaga pendidik dan untuk melakukan penelitian tindakan kelas

(PTK) pada tempat, kelas, setting dan metode yang berbeda.

b. Bagi Sekolah

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan

sekolah dalam memotivasi guru untuk melaksanakan


8

proses pembelajaran yang lebih aktif dan efektif dengan

menggunakan metode drill.

2. Sebagai masukan kepada pihak sekolah tentang

pentingnya pemanfaatan permainan dalam

pembelajaran agar dapat memperoleh hasil belajar yang

memuaskan.

c. Bagi Guru

1. Menambah wawasan guru tentang pentingnya strategi

yang variatif dalam proses pembelajaran.

2. Menambah pengalaman bagi guru dalam merancang

pembelajaran

3. Merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

d. Bagi Siswa

1. Dapat meningkatkan motivasi, semangat serta daya ingat

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Pembelajaran di dalam kelas lebih aktif, kreatif dan

menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai