Metode Iqro’
Learning to Read the Qur'an for Children Using the Iqro 'Method
Abstrak
Pendidikan Al-Qur’an berkembang semakin pesat, ditandai dengan makin meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kemampuan baca tulis Al-Qur’an. Saat ini, lembaga pendidikan Al-Qur‟an
berupa TPQ atau sejenisnya cukup banyak dijumpai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pembelajaran membaca al-Qur’an untuk anak usia dini di Masjid Nurul Mukminin, Kelurahan
Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran adalah metode Iqro’. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 12 Juli sampai 5 Agustus 2021,
dengan hasil yaitu meningkatnya jumlah anak yang memahami cara membaca tajwid yang benar, fasih
dalam mengucapkan makhraj huruf dan lebih lancar dalam membaca Qur’an daripada sebelum dilakukan
kegiatan ini.
Abstract
Al-Qur'an education is growing rapidly, marked by increasing public awareness of the importance of
reading and writing Al-Qur'an. Currently, there are quite a lot of Qur'anic educational institutions in the
form of TPQ or others. This activity aims to provide learning to read Al-Qur'an for children at the Nurul
Mukminin Mosque, Romanglompoa Village, Bontomarannu District, Gowa Regency. The method used in
learning activities is the Iqro 'method. This activity has been carried out on July 12 to August 5, 2021,
with the result that the number of children who understand how to read with a correct tajwid, fluent in
pronouncing makhraj letters and, more fluent in reading Al-Qur'an than before.
1. PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW, dan diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan. Menurut
para ahli ushul fiqih, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepada
penutup para Nabi dan Rasul (yaitu Nabi Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf
(lembaran buku), diriwayatkan kepada umat Islam secara mutawatir (berturut-turut), membacanya dinilai
ibadah, dimulai dari surah Al-fatihah dan diakhiri dengan surah An-nas(1).
Pendidikan Al-Qur’an berkembang semakin pesat, ditandai dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kemampuan baca tulis Al-Qur’an. pendidikan Al-Qur’an membawa misi
yang sangat mendasar terkait dengan pentingnya memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an
sejak usia dini. Pada saat ini, lembaga pendidikan Al-Qur’an seperti TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an)
atau sejenisnya sudah banyak dijumpai. Dengan disahkannya PP.No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan, makin memperkokoh lembaga pendidikan Al-Qur’an, sehingga
menuntut penyelenggaraannya untuk lebih profesional. Keberadaan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an tidak
2. METODE PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Tempat
Kagiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli sampai 5 Agustus 2021 di Masjid Nurul
Mukmin, Perumahan Citra, RT01/RW05, Lingkungan Romanglompoa, Kelurahan
Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
2.2. Khalayak Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak usia dini yang belajar di Masjid Nurul Mukmin.
2.3. Metode Pengabdian
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan belajar adalah metode iqro’. Proses
pembelajaran dengan metode iqro’ dilakukan secara langsung, setiap anak ketika belajar
akan berhadapan langsung dengan ustadz/ustadzah untuk dievaluasi sejauh apa
pemahamannya tentang bacaan yang sedang ia baca. Kemudian ustadz atau ustadzah
memberikan materi mengenai kesalahan bacaan dan membenarkan bacaan yang salah
sekaligus menyampaikan hukum-hukum yang ditemui ketika membaca. Adapun materi-
materi yang disampaikan yaitu :
- Pengenalan huruf hijaiyah
- Pengenalan bunyi atau makhraj
- Pengenalan tanda baca atau harkat
- Pengenalan kata dan kalimat
Setelah proses belajar selesai, maka dilanjutkan dengan menghafal surah pendek dan
menghafal do’a – do’a harian.
2.4. Indikator Keberhasilan
Adapun indokator keberhasilan dalam kegiatan belajar membaca al-Qur’an meliputi tiga
aspek, yaitu makhraj (kemampuan mengucapkan huruf-huruf arab secara benar dan jelas),
tajwid (kemampuan menerapkan ilmu yang terkait dengan cara memperbagus bacaan al-
3.1. Keberhasilan
25 Ketepatan tajwid
20
15
Kefasihan membaca
10 (sesuai dengan makhraj)
5
0 Kelancaran membaca
85 75 65 60
Nilai
Ketepatan tajwid
20
15 Kefasihan membaca
10 (sesuai dengan makhraj)
5 Kelancaran membaca
0
85 75 65 60
Nilai
Diagram diatas menunjukkan terdapat 27 anak yang memiliki ketepatan tajwid, 17 anak
yang memiliki kefasihan membaca sesuai dengan makhraj, dan 2 anak yang memiliki kelancaran
membaca Al-Qur’an.
Kegiatan ini dikategorikan berhasil, karena kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an
terbukti lebih baik dari sebelumnya. Ditandai dengan meningkatnya jumlah anak yang memahami
cara membaca tajwid yang benar, dari 10 anak menjadi 27 anak. Fasih dalam mengucapkan
makhraj huruf, dari 1 anak menjadi 17 anak. Serta 2 anak yang lancar dalam membaca Al-Qur’an,
yang jumlahnya tidak meningkat dan tidak pula menurun (seperti yang terlihat pada diagram 3.1
dan 3.2).
6. DAFTAR PUSTAKA
1. UIN Banten. Bab Ii Pengertian Alquran. Angew Chemie Int Ed 6(11), 951–952. :27–36.
2. Gitleman L. Pap Knowl Towar a Media Hist Doc. 2014;3.
3. Perkembanganbahasa BD. Kemampuan membaca al-qur’an bagi anak usia dini bagian dari
perkembanganbahasa. :641–54.
4. Maharani S, Guru P, Anak P, Dini U, Padang UN. Pembelajaran Baca Tulis Al- Qur ’ an Anak
Usia Dini. 2020;4:1288–98.