Anda di halaman 1dari 6

Pembelajaran Membaca Al-Qur’an bagi Anak Usia Dini dengan

Metode Iqro’
Learning to Read the Qur'an for Children Using the Iqro 'Method

Lintang Amaria1, Andi Haris Muhammad2


1.2
Universitas Hasanuddin, Jl. Poros Malino, Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan
1
Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2
Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
1
e-mail: Lintangamaria02@gmail.com, 2e-mail: Andiharis.m@gmail.com

Abstrak
Pendidikan Al-Qur’an berkembang semakin pesat, ditandai dengan makin meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kemampuan baca tulis Al-Qur’an. Saat ini, lembaga pendidikan Al-Qur‟an
berupa TPQ atau sejenisnya cukup banyak dijumpai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pembelajaran membaca al-Qur’an untuk anak usia dini di Masjid Nurul Mukminin, Kelurahan
Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran adalah metode Iqro’. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 12 Juli sampai 5 Agustus 2021,
dengan hasil yaitu meningkatnya jumlah anak yang memahami cara membaca tajwid yang benar, fasih
dalam mengucapkan makhraj huruf dan lebih lancar dalam membaca Qur’an daripada sebelum dilakukan
kegiatan ini.

Kata kunci: Al-Qur’an, Anak Usia Dini, Metode Iqro’

Abstract
Al-Qur'an education is growing rapidly, marked by increasing public awareness of the importance of
reading and writing Al-Qur'an. Currently, there are quite a lot of Qur'anic educational institutions in the
form of TPQ or others. This activity aims to provide learning to read Al-Qur'an for children at the Nurul
Mukminin Mosque, Romanglompoa Village, Bontomarannu District, Gowa Regency. The method used in
learning activities is the Iqro 'method. This activity has been carried out on July 12 to August 5, 2021,
with the result that the number of children who understand how to read with a correct tajwid, fluent in
pronouncing makhraj letters and, more fluent in reading Al-Qur'an than before.

Keywords:, Al-Qur'an, Children, Iqro' Method

1. PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW, dan diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan. Menurut
para ahli ushul fiqih, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepada
penutup para Nabi dan Rasul (yaitu Nabi Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf
(lembaran buku), diriwayatkan kepada umat Islam secara mutawatir (berturut-turut), membacanya dinilai
ibadah, dimulai dari surah Al-fatihah dan diakhiri dengan surah An-nas(1).
Pendidikan Al-Qur’an berkembang semakin pesat, ditandai dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kemampuan baca tulis Al-Qur’an. pendidikan Al-Qur’an membawa misi
yang sangat mendasar terkait dengan pentingnya memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an
sejak usia dini. Pada saat ini, lembaga pendidikan Al-Qur’an seperti TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an)
atau sejenisnya sudah banyak dijumpai. Dengan disahkannya PP.No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan, makin memperkokoh lembaga pendidikan Al-Qur’an, sehingga
menuntut penyelenggaraannya untuk lebih profesional. Keberadaan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an tidak

Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol. 2 No.2 2021 : September


dapat dilepaskan dari peran serta pemerintah, masyarakat dan organisasi-organisasi masa Islam(2). Fungsi
pendidikan pertama adalah memberikan pelajaran dan pemahaman membaca (iqra’) kepada anak sejak
usia dini. Kemampuan membaca bagi anak usia dini merupakan kemampuan yang kompleks yang dapat
dikuasai melalui proses bertahap selama masa perkembangan anak, karena ada proses yang bertahap,
maka seharusnya anak sudah dipersiapkan untuk sejak dini untuk mengenal dan menguasai kemampuan
awal membaca. Dan tentunya di sesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan sehingga anak merasa
senang dan tidak terbebani(3).
Pendidikan dasar Al-Qur’an bagian paling penting dalam penanaman nilai agama dan moral bagi
anak usia dini. Al-Qur’an sangat penting diajarkan sejak dini mengingat itu merupakan kitab suci yang
menjadi pegangan utama dan sebagai dasar untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Pengenalan agama saat
usia dini sangat mempengaruhi kehidupan agama anak saat ia dewasa kelak(4).
Bagi anak usia dini pembelajaran baca tulis Al-Qur’an akan menjadi sulit jika tidak dilakukan
dengan mempertimbangkan tingakat kemampuan pemahaman anak. Al-Qur’an yang merupakan bacaan
dalam lafaz Arab, membacanya bukanlah seperti membaca tulisan dalam bahasa Indonesia. Setiap huruf-
hurufnya, kata-kata didalamnya mengandung arti dan makhraj yang harus dapat dilafalkan dengan baik
dan benar. Jika salah dalam pelafalan akan mengandung arti yang berbeda. Untuk itu dalam pembelajaran
baca tulis Al-Qur’an anak usia dini perlu diberikan dengan menggunakan metode pembelajaran. Dengan
adanya metode pembelajaran diharapkan anak akan dapat lebih mudah mengerti dan menerima apa yang
disampaikan. Metode yang digunakan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an beragam sehingga pendidik
dapat memilih metode mana yang lebih dipahami serta dianggap lebih mudah diajarkan pada anak. Dalam
kegiatan ini metode yang digunakan adalah metode iqro’. Metode iqro’ adalah metode yang paling
popular dan paling banyak digemari dalam pembelajaran memba Al-qur’an. Dengan adanya kegiatan ini,
diharapkan dapat membantu pengajar untuk mengetahui tingkat efektivitas metode iqro’ dalam membantu
anak untuk belajar membaca al-Qur’an.

2. METODE PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Tempat
Kagiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli sampai 5 Agustus 2021 di Masjid Nurul
Mukmin, Perumahan Citra, RT01/RW05, Lingkungan Romanglompoa, Kelurahan
Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
2.2. Khalayak Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak usia dini yang belajar di Masjid Nurul Mukmin.
2.3. Metode Pengabdian
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan belajar adalah metode iqro’. Proses
pembelajaran dengan metode iqro’ dilakukan secara langsung, setiap anak ketika belajar
akan berhadapan langsung dengan ustadz/ustadzah untuk dievaluasi sejauh apa
pemahamannya tentang bacaan yang sedang ia baca. Kemudian ustadz atau ustadzah
memberikan materi mengenai kesalahan bacaan dan membenarkan bacaan yang salah
sekaligus menyampaikan hukum-hukum yang ditemui ketika membaca. Adapun materi-
materi yang disampaikan yaitu :
- Pengenalan huruf hijaiyah
- Pengenalan bunyi atau makhraj
- Pengenalan tanda baca atau harkat
- Pengenalan kata dan kalimat
Setelah proses belajar selesai, maka dilanjutkan dengan menghafal surah pendek dan
menghafal do’a – do’a harian.
2.4. Indikator Keberhasilan
Adapun indokator keberhasilan dalam kegiatan belajar membaca al-Qur’an meliputi tiga
aspek, yaitu makhraj (kemampuan mengucapkan huruf-huruf arab secara benar dan jelas),
tajwid (kemampuan menerapkan ilmu yang terkait dengan cara memperbagus bacaan al-

Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol. 2 No.2 2021 : September


Qur’an), dan kelancaran membaca yang diukur dari kecepatan anak membaca dan merangkai
kata per kata secara benar.
2.5. Metode Evaluasi
Adapun metode evaluasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan diagram penilaian
kemampuan membaca al-Qur’an. Diagram penilaian berisi tentang ketepatan tajwid,
kefasihan membaca sesuai dengan makhraj, dan kelancaran membaca.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembelajaran membaca al-Qur’an bagi anak usia dini merupakan pembelajaran dasar untuk
dapat memahami isi dan kandungan serta nilai-nilai yang terdapat di dalam al-Qur’an. Dalam
belajar membaca al-Qur’an, dibutuhkan metode pembelajaran yang cocok untuk mencapai hasil
yang maksimal. Ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam belajar membaca Qur’an, yaitu
:
- Metode iqro’ merupakan metode cepat membaca Al-Qur’an. Terdiri dari enam jilid yang
dilengkapi buku tadwij praktis dan dalam waktu relatif singkat. Pada pelaksanaanya metode
Iqro’ diawali dengan pengenalan huruf hijaiyah, pengenalan bunyi atau mahraj dan tanda baca
atau harkat. Setelah mengenal tahapan tersebut, selanjutnya yang akan dipelajari adalah kata
dan kalimat.
- Metode Qiro’aty merupakan metode yang memungkinkan anak mempelajari Al-Qur’an secara
cepat dan mudah. Pada metode ini tahap awal dimulai dengan mengajarkan huruf hijaiyah,
kemudian langsung diajarkan membaca cepat. Guru menjelaskan dengan contoh selanjutnya
anak membaca sendiri, membaca tanpa mengeja dan ditekankan untuk membca dengan cepat
dan tepat. Metode ini menekankan pada praktek membaca yang sesuai dengan qoidah ilmu
tajwid.
- Metode Ummi merupakan metode pembelajaran yang berkembang sangat cepat. Metode ini
mencoba langsung mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Metode
Ummi memiliki keunggulan dalam pendekatan pembelajaran yaitu tidak langsung
menjelaskan panjang lebar, dilakukan secara berulang-ulang, dan didasari oleh cinta yang
tulus.
Ketiga metode di atas merupakan metode yang dianggap praktis, yang dapat
dipertimbangkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an kepada anak usia dini(5).

3.1. Keberhasilan

Penilaian Awal Kemampuan Membaca Al-Qur’an Sebelum


Kegiatan
35
30
Jumlah anak

25 Ketepatan tajwid
20
15
Kefasihan membaca
10 (sesuai dengan makhraj)
5
0 Kelancaran membaca
85 75 65 60
Nilai

Diagram 3.1. Penilaian kemampuan membaca al-qur’an sebelum kegiatan dilaksanakan

Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol. 2 No.2 2021 : September


Diagram diatas menunjukkan terdapat 10 anak yang memiliki ketepatan tajwid, 10 anak
yang memiliki kefasihan membaca sesuai dengan makhraj, dan 2 anak yang memiliki kelancaran
membaca Al-Qur’an.
Penilaian Akhir Kemampuan Membaca Al-Qur’an Sesudah
Kegiatan
35
30
25
Jumlah anak

Ketepatan tajwid
20
15 Kefasihan membaca
10 (sesuai dengan makhraj)
5 Kelancaran membaca
0
85 75 65 60
Nilai

Diagram 3.2. Penilaian kemampuan membaca al-qur’an setelah kegiatan dilaksanakan

Diagram diatas menunjukkan terdapat 27 anak yang memiliki ketepatan tajwid, 17 anak
yang memiliki kefasihan membaca sesuai dengan makhraj, dan 2 anak yang memiliki kelancaran
membaca Al-Qur’an.
Kegiatan ini dikategorikan berhasil, karena kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an
terbukti lebih baik dari sebelumnya. Ditandai dengan meningkatnya jumlah anak yang memahami
cara membaca tajwid yang benar, dari 10 anak menjadi 27 anak. Fasih dalam mengucapkan
makhraj huruf, dari 1 anak menjadi 17 anak. Serta 2 anak yang lancar dalam membaca Al-Qur’an,
yang jumlahnya tidak meningkat dan tidak pula menurun (seperti yang terlihat pada diagram 3.1
dan 3.2).

Gambar 3.1 proses belajar mengajar

Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol. 2 No.2 2021 : September


Gambar 3.2 proses belajar mengajar

3.2. Rencana Tindaklanjut Kegiatan (Pilihan bagi pengabdian yang berkelanjutan)


Diharapkan jumlah pertemuan dalam pembelajaran membaca al-Qur’an dapat ditingkatkan
yang awalnya dilaksanakan dua kali seminggu menjadi lima atau enam kali seminggu.
Sehingga, hasil yang diperoleh bisa lebih baik lagi.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Romanglompoa, Kecamatan
Bontomarannu, Kabupaten Gowa yaitu mengajarakan anak-anak cara membaca Al-Qur’an
dengan metode iqro’ di Masjid Nurul Mukmin terlaksana dengan baik,. Adapun hasil yang
didapatkan dari kegiatan ini, yaitu anak-anak mampu membaca Al-Qur’an dengan benar.,
pengucapan makhraj yang tepat, bacaan yang lancar, tajdwid yang benar, telah menghafal
beberapa surah pendek, dan do’a – do’a harian, serta dapat memahami makna dari beberapa
surah yang mereka baca.
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan terkait dengan pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan di Masjid Nurul Mukmin, yaitu; jumlah pertemuan ditambah yang tadinya
seminggu dua kali menjadi lima atau enam kali seminggu. Sehingga, anak bisa lebih cepat
menguasai cara membaca al-Qur’an yang benar.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Kegiatan ini dapat terlaksana karena dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
kegiatan ini, diantaranya :
1. Pemerintah Kelurahan Romanglompoa beserta jajarannya.
2. Para pengajar di Masjid Nurul Mukminin.
3. Mahasiswa KKN Tematik Unhas Gelombang 106 wilayah Gowa 8.

6. DAFTAR PUSTAKA
1. UIN Banten. Bab Ii Pengertian Alquran. Angew Chemie Int Ed 6(11), 951–952. :27–36.
2. Gitleman L. Pap Knowl Towar a Media Hist Doc. 2014;3.
3. Perkembanganbahasa BD. Kemampuan membaca al-qur’an bagi anak usia dini bagian dari
perkembanganbahasa. :641–54.
4. Maharani S, Guru P, Anak P, Dini U, Padang UN. Pembelajaran Baca Tulis Al- Qur ’ an Anak
Usia Dini. 2020;4:1288–98.

Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol. 2 No.2 2021 : September


5. Ummah SS, Wafi A. Metode-Metode Praktis dan Efektif dalam Mengajar Al-Quran bagi Anak
Usia Dini. Proc 2nd Annu Conf Islam Early Child Educ [Internet]. 2017;2:121–34. Available
from: http://ejournal.uin-
suka.ac.id/tarbiyah/conference/index.php/aciece/aciece2/paper/view/49/38

Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol. 2 No.2 2021 : September

Anda mungkin juga menyukai