Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN METODE IQRO SEBAGAI KEMAMPUAN DASAR

MEMBACA AL-QUR’AN SANTRI TPA AT-TAQWA DI DESA BANDAR


PUGUNG KECAMATAN LAMONG KABUPATEN PESISIR BARAT
1
Zaki Sesariando
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
e-mail :

Abstrak
Mengajarkan membaca Al-Qur’an pada Anak Usia Dini bukan hal mudah, karena
selain memelukan pengetahuan seseorang pendidik atau Ustad maupun Ustadzah
seorang ustad juga harus mengetahui metode yang dapat di pakai dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode iqro
sebagai kmampuan dasar membaca Al-QUr’an di TPA At-Taqwa di Desa bandar
Pugung Kecaatan Lamong Kabupaten Pesisir Barat. Penelitian ini berupa
penelitian kualitatif. A;at pengumpulan datanya berupa pedoman wawancara,
observasi, dan dokumentasi untuk memperoleh data dan menganalisisnya
bagaimana penerapan metode Iqro sebagai kemampuan dasar membaca Al-Qur’an
di TPA At-Taqwa di Desa Bandar Pugung Kecamatan Lamong Kabupaten Pesisir
Barat.

Abstract

Teaching reading the Qur'an to early childhood is not easy, because in addition to
requiring the knowledge of an educator or Ustad or Ustadzah, a Ustad must also
know the methods that can be used in the learning process. This study aims to
determine the application of the Iqro method as a basic ability to read the Qur'an
at the At-Taqwa TPA in Bandar Pugung Village, Lamong District, Pesisir Barat
Regency. This research is a qualitative research. The data collection is in the form
of interview, observation, and documentation guidelines to obtain data and
analyze how to apply the Iqro method as a basic ability to read the Qur'an at At-
Taqwa TPA in Bandar Pugung Village, Lamong District, Pesisir Barat Regency.
PENDAHULUAN

Bagi umat Islam, membaca yang memiliki nilai paling penting dalam
kehidupannya adalah membaca al-Qur’an. Membaca al-Qur’an memiliki banyak
sekali manfaat. Umat Islam yang mentradisikan membaca al-Qur’an akan dapat
memetik banyak manfaat. Salah satunya, al-Qur’an merupakan penawar (obat)
bagi penyembuhan penyakit rohani. Hal ini ditegaskan dalam surat alIsra’ ayat 82:

“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-
orang yang zalim selain kerugian” (Junus, 1984)

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab
dan memuat berbagai petunjuk untuk kehidupan manusia. Di dalamnya termuat
ajaran hukum, akidah, etika, hubungan sosial, dan sebagainya. Keseluruhan isi al-
Qur’an pada dasarnya mengandung beberapa pesan. Pertama, masalah tauhid,
termasuk di dalamnya masalah kepercayaan terhadap yang gaib. Kedua, masalah
ibadah, yaitu kegiatan-kegiatan dan perbuatan-perbuatan yang mewujudkan dan
menghidupkan di dalam hati dan jiwa. Ketiga, masalah janji dan ancaman, yaitu
janji dengan balasan baik bagi mereka yang berbuat baik dan ancaman atau siksa
bagi mereka yang berbuat jahat, janji akan memperoleh kebahagiaan dunia
akhirat, dan ancaman akan mendapat kesengsaraan dunia akhirat, janji dan
ancaman di akhirat berupa surga dan neraka. Keempat, jalan menuju kebahagiaan
duniaakhirat, berupa ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang hendaknya
dipenuhi agar dapat mencapai keridhoan Allah. Dan kelima, riwayat dan cerita,
yaitu sejarah orang-orang terdahulu, baik sejarah bangsa-bangsa, tokoh-tokoh,
maupun Nabi dan Rasul Allah (Khallaf, 1997)

Membaca al-Qur’an bukan hanya sekedar lancar untuk membacanya akan tetapi
harus mengetahui makna yang ada didalamnya. Untuk bisa menguasainya harus
ada pembiasaan yang harus ditanamkan kepada anak-anak. Menanamkan Alquran
sejak dini merupakan tanggung jawab bagi setiap keluarga muslim. Karena
keluarga merupakan tempat pembelajaran agama yang pertama bagi anak. Namun,
di era yang modern ini sudah banyak keluarga yang mengalami pergeseran dalam
hal mendidik anak.

Ada beberapa orang tua yang mengajarkan al-Qur’an pada anaknya dengan
kemampuan yang dimilikinya. Namun, bagi orang tua yang kurang bisa
meluangkan waktunya untuk mengajarkan alQur’an biasanya akan lebih
mempercayai lembaga-lembaga pendidikan. Salah satu alternatifnya ialah dengan
mengirimkan anak-anaknya di Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ). Lembaga ini
telah dipercayai untuk mendidik anak-anak dalam hal baca tulis alQur’an

Untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca al-Qur’an diperlukan juga


pengajar yang berkualitas dan memiliki kreatifitas karena untuk menyeimbangkan
kemampuan anak yang berbedabeda. Dan diperlukan juga suatu pembelajaran
yang praktis, efisien dan mempunyai daya tarik terhadap anak. Untuk mendukung
pembelajaran baca tulis al-Qur’an di perlukan sebuah model atau metode
pembelajaran untuk mempermudah peserta didik dalam belajar membaca al-
Qur’an. Metode berasal dari dua perkataan yaitu met yang artinya melalui dan
hados yang artinya jalan atau cara. Jadi, metode artinya suatu jalan yang dilalui
untuk mencapai suatu tujuan. (Uhbiyati, 1997) Menurut Peter R. Senn yang
dikutip Mujamil Qomar bahwa metode merupakan prosedur atau cara mengetahui
sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. (Qomar, 2005)
Metode yang digunakan di TPA At-Taqwa Desa Bandar Pugung Kecamatan
Lamong Kabupaten Pesisir Barat salah satunya ialah metode Iqra’. Metode
tersebut dianggap praktis dan ringan untuk pembelajaran pemula.

Namun dari masing-masing metode itu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
proses pembelajaran membaca Al-Qur’an. Dalam penelitian ini penulis tertarik
untuk meneliti metode Iqra’ sebagai kemampuan dasar membaca Al-Qur’an santri
TPA At-Taqwa. Dengan metode ini proses pembelajaran membaca Al-Qur’an di
TPA At-Taqwa Sebagian besar peserta didik bisa membaca AL-Qur’an dengan
baik dan benar bahkan ada Sebagian yang kurang lancar membaca Al-Qur’an
setelah selesai jilid 6.
Berdasarkan hal di atas, penulis lebih tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang
metode yang baik dan benar dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an. Maka dari
itu, penulis mengambil judul “Penerapan Metode Iqro’ sebagai kemampuan dasar
membaca Al-Qur’an santri TPA At-Taqwa Desa Bandar Pugung Kecamatan
Lamong Kabupaten Pesisir Barat”.

LANDASAN TEORI

Inplementasi (Penerapan)

Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara individu


maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Secara bahasa penerapan adalah hal, cara atau hasil. (Zain, 2010)

Adapun menurut Ali penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan, atau


pelaksanaan. (Ali, 2007) Sedangkan Riant Nugroho penerapan adalah cara yang
dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan. (Nugroho, 2003)

Berbeda dengan Nugroho, menurut Wahab penerapan merupakan tindakan-


tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau kelompok-kelompok
yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam keputusan.
Dalam hal ini, penerapan adalah pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh
melalui sebuah cara agar dapat dipraktekkan kedalam masyarakat. (Wahab, 2008)

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan


sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan
maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Adapun unsur-unsur
penerapan meliputi :

1. Adanya program yang dilaksanakan


2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan
diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses
penerapan tersebut.
Metode Iqro’

Kata metode Iqro’ berasal dari Bahasa Yunani yaitu Methodos yang berarti cara

atau menuju suatu jalan. Dalam Bahasa Arab metode disebut dengan ‫طريقة‬ dan

jamaknya adalah ‫رق‬00‫ ط‬yang kata dasarnya berarti jalan. Metode merupakan
kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk
memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan
jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk

keabsahannya. Sementara Iqro’ berasal dari Bahasa Arab dengan kata ‫قرأ‬ yang
berarti membaca. (Muhdlor, 1998) Jadi metode Iqro’ adalah suatu metode
membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada Latihan membaca.

Adapun metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah teknik ataupun cara
yang digunakan oleh ustad/ustadzah dalam membimbing santri untuk belajar Al-
Qur’an dengan menekankan langsung pada Latihan membacanya,

Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan adalah “kesanggupan,


kecakapan, dan kekuatan”. (Nasional, 2002) Baca adalah melihat serta memahami
isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). (Nasional,

2002) Sementara itu, kata Al-Qur’an secara Bahasa berasal dari kata ‫قرأ‬ yang
berate bacaan. Jadi kemampuan membaca Al-Qur’an yang dimaksud disini adalah
bukan hanya sebatas mampu membaca, tapi juga dapat memahami tata cara
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

METODE PENELITIAN

1. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian merupakan segala sesuatu yang dijadikan sumber data
darimana data diperoleh. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah
santri di TPA At-Taqwa Desa Bandanr Pugung Kecamatan Lemong
Kabupaten Pesisir Barat. Untuk selanjutnya yang menjadi sampel dalam
penelitian ini penulis menetapkan sejumlah 20 anak atau santri.
Ketetapan yang penulis ambil sampel tersebut adalah berdasarkan teori
yang dikemukan oleh SUharsimi Arikunto bahwa untuk sekedar ancer-
ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua.
Sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika
jumlah subyeknya besar dapat diambil diantara 10-15% atau 20-25% atau
lebih.

Adapun obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Penerapan
Metode Iqro’ Sebagai Kemampuan Dasar Membaca Al-Qur’an Santri TPA
At-Taqwa Desa Bandar Pugung Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir
Barat dengan mengarah pada kemampuan mambeca Al-QUr’an dilihat
dari tiga komponen utama yaitu : Makhraj, Tajwid, dan Kelancaran.

2. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena
peneliti akan meneliti suatu aktivitas, perilaku atau kejadian yang bersifat
alamiah. Peneliti terjun langsung kelapangan untuk mengamati keadaan
atau kejadian yang sedang berlangsung.
Penelitian ini pada umumnya bertujuan untuk menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik subjek yang diteliti secara tepat.
Penelitian menghasilkan data berupa kata-kata tertius atau lisan dan tidak
berupa angka-angka.

3. Teknik Pengumpulan Data


Agar supaya memperoleh data yang benar, dibutuhkan beberapa teknik
yang dianggap mampu mengungkapkan masalah yang diteliti.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Observasi
Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan mendatangi
langsung obyek yang menjadi sasaran penelitian yakni di TPA At-
Taqwa Desa Bandar Pugung Kecamatan Lemong Kabupaten
Pesisir Barat, serta melakukan pencatatan-pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.
b. wawancara

Anda mungkin juga menyukai