Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember Kode Pos 68136
Telp. (0331) 487550 Fax (0331) 427005, Website: www.ftik.iain-jember.ac.id

FORM PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama Mahasiswa : Abyan Ayub Nama Dosen Penasihat : Aminulloh, S.Pd.,


Wahyudi Akademik (DPA) M.Pd.
NIM : T20191124 NIP :
Tanda Tangan : Tanda Tangan :

A. Judul Penelitian

Implementasi Pembelajaran Tahfidz Menggunakan Metode One Day One Ayat Di


SMP Al Baitul Amien Jember Dalam Meningkatkan Hafalan Al Qur’an

B. Konteks Penelitian

Al Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk
dijadikan sebagai pedoman hidup dan suri tauladan. Syekh Abdul Wahhab Kholaf dalam
kitabnya menjelaskan :

‫ وﻗﺪ ﻛﺎن اﻟﺴﻠﻒ ﯾﺤﺮﺻﻮن ﻋﻠﯿﮫ ﻏﺎﯾﺔ‬،‫ وھﻮ أﺳﺎس اﻟﻌﻠﻮم‬،‫ﻓﺈن اﻟﻘﺮآن ھﻮ ﺣﺒﻞ ﷲ اﻟﻤﺘﯿﻦ‬
‫اﻟﺤﺮص ﻓﯿﺬﻛﺮ ﻋﻨﮭﻢ اﻟﺸﻲء اﻟﻌﺠﯿﺐ ﻣﻦ ﺣﺮﺻﮭﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﻘﺮآن‬
“ Al-Qur’an adalah media Allah yang maha melihat, yakni dasar dari segal ilmu.
Sunggu kaum salaf telah menjaga identitas al-Qur’an sesuai dengan pedomannya
yakni sebagai suri tauladan yang harus dijaga keasliannya”.
Dari penjelasan diatas dapat difahami bahwa quran mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan kualitas manusia, baik dari sisi intelektual dan moralnya. Dalam hal ini, tidak
bisa dipungkiri bahwa masih banyak yang mengkaji Al quran, baik bertujuan untuk
meningkatkan intelektual atau meningkatkan kualitas moral. Salah satu yang digunakan
sebagai media penghubung untuk memperoleh kedua tujuan diatas adalah dengan
pembelajaran.
Dalam agama islam, pembelajaran adalah sebuah kewajiban yang dibebankan kepada
seluruh ummat, hal ini sesuai dengan sabda nabi Muhammad saw, yakni:

‫طﻠﺐ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﺮﯾﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﺴﻠﻤﯿﻦ‬


“menuntut ‘ilmu adalah wajib bagi seluruh kaum muslim”.
dalam hal ini, meskipun yang dijadikan sebagai dasar atau asas adalah kewajiban untuk
menuntut ‘ilmu, namun media untuk menuntut ‘ilmu juga tertuai dalam konteks taklif
(pembebabanan) hukum wajib tersebut, yakni: kewajiban untuk mendirikan lembaga
pembelajaran untuk memudahkan dalam menuntut ‘ilmu. Dalam konteks al-Qur’an, media
yang sering digunakan untuk meningkatkan kualitas keislaman adalah pembelajaran Tahfidz
Al-Qur’an.
Pembelajaran Tahfidz banyak dilakukan disberbagai lembaga pendidikan keislaman.
Dalam hal ini, tahfidz berasal dari kata arab yang berarti mendorong untuk menghafal, yakni:
proses untuk mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar. Pekerjaan apapun
jika sering diulang pasti menjadi hafal. Berdasarkan realita tersebut, tahfidz quran atau
menghafal al-quran memang menduduki posisi teratas dalam hal pengimplementasian atau
penerapan pembelajaran al-Qur’an sebagai pondasi untuk mengamalkan ajaran al-Qur’an.
Maka dari itu, alasan yang mendasar dari dilakukannya menghafal al-quran merupakan
faktor penting dalam kehidupan manusia. Selain dari pada itu faedah dari mempelajari al-
quran atau menghafalkannya sungguh sangat luar biasa. Dengan memperbanyak lembaga-
lembaga al quran merupakan suatu usaha diantara sekian usaha yang dapat dilakukan dalam
rangka menjaga keimanan dan kemurnian dari al-quran sebagai sarana untuk meningkatkan
kualitas ummat. Salah satu lembaga pendidikan yang menerapkan pembelajaran Tahfidz al-
Qur’an adalah SMP Al-Baitul Amien Jember.
Pembelajaran Tahfidz di SMP Al-Baitul Amien Jember ini dibebankan kepada seluruh
siswa-siswi dengan tujuan untuk melatih daya ingat dan jiwa kompetitif pada diri siswa itu
sendiri. Disamping itu juga dengan diterapkannya tahfidzul quran ini, selain bertujuan untuk
melatih daya ingat juga untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Oleh sebab itu, banyak
ditemukannya siswa-siswi remaja di SMP Al-Baitul Amien yang mempunyai hafalan al-
Qur’an, baik satu juz, dua juz, dan lain-lain. Salah satu yang mendorong pencapaian ini adalah
metode one day one ayat.
Metode one day one ayat ini sudah diterapkan oleh SMP Al-Baitul Amien Jember
diwaktu yang lama. Dalam hal ini banyak sekali apresiasi dari siswa-siswi maupun guru-guru
SMP Al-Baitul Amien Jember, terlebih adanya pengakuan dari beberapa wali murid bahwa
metode ini memiliki manfaat baik kepada anaknya, seperti penjelasan salah satu wali murid,
sebagai berikut:
Wahh, dengan adanya metode one day one ayat ini anak kami mampu menghafal 1
juz dalam kurun waktu yang tidak lama. Kami berharap metode ini terus dilaksanakan
dan terus ditingkatkan agar siswa-siswi dapat menjadi lebih baik dan lebih cepat
dalam menghafal al-quran.1

Dari latar belakang diatas, peneliti beranggapan bahwa penelitian yang berjudul
“implementasi pembelajaran tahfidz menggunakan metode one day one ayat di SMP Al-Baitul
Amien Jember dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an” memilik kelayakan untuk diangkat
sebagai sebuah penelitian ilmiah, dengan harapan mengetahui berbagai karakter unik dan
kemajuan yang ada didalam pendidikan tahfidz al-Qur’an di SMP Al-Baitul Amien Jember.

C. Fokus Penelitian
a. bagaimana implementasi pembelajaran tahfidz dengan menggunakan metode one day one
ayat di smp al-baitul amien jember dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an ?
b. Bagaimana evaluasi pembelajaran tahfidz dengan menggunakan metode one day one ayat
di smp al-baitul amien jember dalam meningkatkan hafalan al-qur’an.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam penelitian ini
berusaha menelaah fenomena sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau
alamiah, bukan dalam situasi terkendali atau labotarois.

Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah prosedur penelitian yang


menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapatdiamati. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena penelitian
deskriptif kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian
kualitatif ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis yaitu dalam pandangan
fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan kaitannya terhadap orang
baiasa dalam situasi-situasi tertentu.

Dengan demikian, penelitian yang Penulis gunakan adalah jenis penelitian


deskriptif kualitatif. Karena data yang diperoleh berupa kata-kata atau tindakan, maka
jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yakni jenis penelitian yang hanya
menggambarkan, meringkas berbagai kondisi atau variable.
2. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk meneliti dan
mengumpulkan data penelitian yang disusun dalam bentuk sistematis agar mudah
dipahami pengumpulan datanya. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, berbagai asalnya, dan berbagai metode. Jika dilihat dari sumber datanya maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer yang secara segera memberikan
data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak secara
segera memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012 p. 137).
a. Observasi
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu dari
sebuah fenomena secara langsung terhadap suatu objek yang ada di sekitaran baik yang
sedang terjadi pada saat itu atau sedang berjalan meliputi apa saja kegiatan perhatian
kepada suatu kajian objek dengan menggunakan penginderaan dan perbuatan yang
dilaksanakan dengan sengaja atau sadar sesuai urutan (Ismail, 2020, p.131).
b. Wawancara
Wawancara adalah pembicaraan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara. Misi dari wawancara ialah pernyataan
operasional yang berisikan apa yang akan diselesaikan dan dicapai dalam penelitian ini
(Edi, 2016, p. 110).
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai apa saja variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar majalah, prasasti, notulen rapat Lengger agenda,
dan sebagainya (Suharsimi, 2010, p. 274)

Anda mungkin juga menyukai