Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR ILMU TAJWID


TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
SISWA SIGM AS-SAKINAH PONTIANAK

OLEH :
MUTYA MAYANG SARI
NPM : 191410060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2023
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR ILMU TAJWID
TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
SISWA SIGM AS-SAKINAH PONTIANAK

PROPOSAL PENELITIAN

Mutya Mayang Sari


NPM : 191410060

Disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing I Pembimbing II

H. Nilwani, S.Ag., M.Pd. Dr. Yusida Imran, M.Pd. Kons.


NIDN. 1101116401 NIDN. 21120571003

Mengetahui,
Ketua Program Studi PAI

Elin B. Somantri, S.Ag., M.Pd.


NIDN. 1113127501

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena hidayah dan rahmat-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Selawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah SAW., sahabatnya, dan para pengikutnya hingga
akhir zaman. Proposal ini telah penulis selesaikan dengan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan tugas ini, yaitu kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu mendo’akan dan mendukung setiap saat untuk
keberhasilan penulis.
2. Bapak Eli, S.Ag, M.Pd.I. sebagai Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Pontianak.
3. Bapak Elin B. Somantri, S.Ag, M.Pd. sebagai Ketua Prodi Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.
4. Bapak H. Nilwani, S.Ag., M.Pd. sebagai dosen pembimbing pertama dalam
membimbing proposal penelitian ini.
5. Ibu Dr. Yusida Imran, M.Pd. Kons. sebagai dosen pembimbing kedua dalam
membimbing proposal penelitian ini.
6. Staf Tata Usaha Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Pontianak yang telah memberikan kemudahan dalam mengurus administrasi.
7. Rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Pontianak yang telah memberikan semangat dan dukungannya.
8. Kepada tenaga kependidikan SMA Muhammadiyah 1 Pontianak yang selalu
membantu penulis untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.

Pontianak, Januari 2023

Mutya Mayang Sari


NPM. 191410060

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
A. Judul
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
E. Landasan Teoritik
1. Pengertian Motivasi Belajar
2. Jenis-jenis Motivasi Belajar
3.
4. Ilmu Tajwid
5.
F. Hipotesis Penelitian
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Variabel Penelitian
3. Definisi Operasional
4. Populasi dan Sampel
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA

A. Judul
“Pengaruh Motivasi Belajar Ilmu Tajwid Terhadap Kemampuan
Menghafal Al-Qur’an Siswa Sigm As-Sakinah Pontianak”
B. Latar Belakang
Al-Qur’an memiliki peran yang sangat penting di dalam sistem ajaran
agama Islam karena Al-Qur’an adalah sumber hokum Islam yang paling utama
dan tak terbantahkan. Al-Qur’an menjadi mukjizat bagi Rasulullah SAW. yang
diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril dengan cara mutawatir. Isinya
firman Allah SWT. dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah
An-Nas. Al-Qur’an diturunkan berabad-abad yang lalu tetapi tetap terjaga
hingga saat ini. Allah telah menjamin terpeliharanya Al-Qur’an sesuai dengan
firman-Nya di dala Q.S. Al-Hijr ayat 9 :

َ‫ِإنَّا نَحْ ُن نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوِإنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬


“Sesunguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya
Kami yang benar-benar memeliharanya.”
Bukti dari ayat tersebut yang paling jelas adalah adanya penghafal AL-
Qur’an yang sangat menjaga hafalannya. Dari ingatan merekalah ayat-ayat
Allah terjaga kemurniannya. Melihat mulianya kedudukan Al-Qur’an bagi
kaum muslim ini, maka tentu yang menjaga dan menghafalkannya pun
memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Upaya-upaya untuk terus
menghafal Al-Qur’an masih digalakkan oleh sebagian umat Islam di seluruh
dunia dan hal ini merupakan salah satu cara untuk menjaga dan memelihara
kemurnian Al-Qur’an. Hal ini sebenarnya telah menjadi tugas dan kewajiban
umat Islam untuk selalu menjaga dan memelihara kemurniannya.
Orang yang menghafalkannya akan mendapatkan anugerah dari Allah
berupa ingatan yang tajam dan pemikiran yang cemerlang. Karena itu, para
penghafal Al-Qur’an lebih cepat mengerti, teliti dan lebih hati-hati dalam
segala tindak-tanduknya, karena otaknya sudah terbiasa diasah untuk
mencocokkan ayat-ayat serta membandingkannya dengan ayat lainnya.
Seperti yang telah kita ketahui, belakangan ini sedang marak aktivitas
menghafal Al-Qur’an di kalangan masyarakat. Ketika bulan puasa, salah satu
stasiun televise menayangkan anak-anak yang memiliki hafalan Al-Qur’an.
Tujuannya tentu bukan hanya untuk menentukan siapa yang paling unggul,
namun yang [aling penting adalah untuk menumbuhkan semangat menghafal
dan mempelajari AL-Qur’an di dalam diri anak-anak Indonesia sejak dini.
Sehingga ketika mereka menginjak usia remaja yang rawan akan pergaulan
bebas, pedoman dasar agama selalu mereka ingat dan menjadi acuan di dalam
kehidupan.
Tidak hanya itu saja, saat ini hamper di seluruh kota besar di seluruh
Indonesia memiliki banyak sekolah yang berbasis tahfiz Al-Qur’an. Banyak
sekolah umum seperti sekolah negeri dan sekolah swasta yang bukan khusus
menghafal Al-Qur’an juga giat dalam pertumbuhan program ini. Jika melihat
manfaat mengahafal Al-Qur’an di bidang agama, tak heran para orang tua di
Indonesia berlomba-lomba untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah yang
mengangkat program menghafal Al-Quran di dalamnya. Tak hanya di sekolah-
sekolah, di luar sekolah pun banyak lembaga-lembaga dan komunitas-
komunitas yang membuka peluang bagi siapa saja yang ingin menghafal dan
mempelajari AL-Quran. Dan itu selalu memiliki bnayak peminat. La Nyalla
Mattalitti ( Ketua DPD RI periode 2019-2024) berkata bahwa hingga Maret
2020, tercatat Rumah Rumah Tahfiz Center yang terverifikasi di Indonesia
telah mencapai 1200 unit. Itu baru jumlah Rumah Qur’an pusat dan belum
terhitung Rumah Qur’an cabangnya.
Maraknya semangat menghafal Al-Quran ini terjadi disebabkan adanya
kesadaran orang tua maupun pelajar itu sendiri terhadap tantangan dunia saat
ini. Pendidikan di sekolah umum tidak akan cukup untuk membentengi diri
anak-anak muda dari arus pergaulan yang tidak baik, maka dari itu mereka
perlu benar-benar memegang pedoman agama dengan kuat, yaitu Al-Quran Al-
Karim.
Untuk dapat menyerap inti sari dan pesan yang dikandung dalam Al-
Qur’an, maka langkah pertama yang diperlukan adalah membaca dan
memahami kandungan isinya secara pasti. Dalam hal ini kemampuan membaca
Al-Qur’an dengan tajwid yang benar adalah kegiatan yang penting untuk dapat
mampu menghafal Al-Qur’an. Oleh karena itu, hal ini rasional apabila AL-
Qur’an mendapat porsi yang besar untuk dijadikan bahan pembelajaran disertai
jenjang pendidikan bagi umat Islam di Indonesia.
Di dalam proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, guru adalah
sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut adanya profil
kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai
serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu berlangsung dengan efektif dan efisien.
Untuk itu, guru mengembangkan berbagai pengetahuan, misalnya ilmu tajwid.
Ilmu tajwid sangat diperlukan sebagai pedoman ketika membaca AL-Qur’an.
Satu di antara pendidikan formal berbasis Islam yaitu SIGM As-Sakinah.
Di madrasah tersebut, mata pelajaran tajwid didapatkan siswa pada mata
pelajaran Tahsisn dan Tahfiz,hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kecintaan
siswa terhadap kitab suci umat Islam dengan memberikan pengajaran tajwid
sebagai dasarnya. Kemampuan menghafal Al-Qur’an seseorang dilihat dari
seberapa besar pemahaman tajwidnya, karena ilmu tajwid merupakan dasar
atau pedoman membaca Al-Qur’an untuk kemudian dihafalkan. Menghafal Al-
Qur’an bisa disebut baik dan benar apabila sudah sesuai dengan kaidah-kaidah
yang ada dalam tajwid.
Hasil observasi yang dilakukan di SIGM As-Sakinah Pontianak diketahui
bahwa siswa dalam pemahaman tajwid sudah yang masih kurang dalam
kemampuan menghafal Al-Qur’an

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana penerapan model pembelajaran Market Place Activity dalam
materi Menuntut Ilmu pada siswa kelas X IPS 3 SMA Muhammadiyah 1
Pontianak?” Dari permasalahan tersebut maka dapat dijabarkan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran materi Menuntut Ilmu pada siswa
kelas X IPS 3 SMA Muhammadiyah 1 Pontianak dengan model
pembelajaran Market Place Activity?
b. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Market Place Activity dalam
pembelajaran materi Menuntut Ilmu pada siswa kelas X IPS 3 SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak?
c. Apa saja hambatan guru dalam pelaksanaan model pembelajaran Market
Place Activity materi Menuntut Ilmu pada siswa kelas X IPS 3 SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan
model pembelajaran market place activity dapun tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang:
a. Perencanaan pembelajaran materi Menuntut Ilmu pada siswa kelas X IPS 3
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak dengan model pembelajaran Market
Place Activity.
b. Pelaksanaan pembelajaran materi Menuntut Ilmu pada siswa kelas X IPS 3
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak dengan model pembelajaran Market
Place Activity.
c. Hambatan pembelajaran materi Menuntut Ilmu pada siswa kelas X IPS 3
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak dengan model pembelajaran Market
Place Activity.
Manfaat
E. Tinjauan Pustaka
1. apakah harus
2. apakah ada pengaruh
3. apakah akan berubah
4. bagaimana cara
5. bagaimana cara
6. bagaimana cara
7. bagaimana cara

Anda mungkin juga menyukai