Anda di halaman 1dari 119

PERAN PROGRAM INFAK JUM’AT DALAM MENINGKATKAN

EMPATI SISWA KELAS XII DI SMAN 7 KOTA BOGOR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Strata Satu Pada

Program Studi Pendidikan Agama Islam

WULAN ANGGRAINI

NPM. 191105010411

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBN KHALDUN

BOGOR 2024 / 1445 H


PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “PERAN PROGRAM INFAK JUM’AT DALAM

MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS XII DI SMAN 7 KOTA

BOGOR” atas nama Wulan Anggraini Nomor Pokok Mahasiswa 191105010411

telah disetujui untuk diujikan pada Ujian Munaqosah Fakultas Agama Islam.

Bogor, 12 Januari 2024

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Sri Nurul Milla, M.Ed., Ph.D. Nurman Hakim, M.E.

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Dr. Gunawan Ikhtiono, S.Sos., MSI.

i
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul PERAN PROGRAM INFAK JUM’AT DALAM

MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS XII DI SMAN 7 KOTA

BOGOR atas nama Wulan Anggraini Nomor Pokok Mahasiswa 191105010411

telah diujikan pada sidang munaqosah pada Senin, 25 Januari 2024, dan telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Agama Islam.

Bogor, 25 Januari 2024

Panitia Munaqosah

Ketua, Sekretaris,

H. M. Kholil Nawawi, Drs., M.Ag. Dr. Santi Lisnawati, M.Si., M.Pd.

Penguji I Penguji II

Dr. Santi Lisnawati, M.Si., M.Pd. Rusdi Kasman, S.Pd.I., M.Pd.

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Wulan Anggraini

NPM : 191105010411

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing Utama : Sri Nurul Milla, M.Ed., Ph.D.

Pembimbing Pendamping : Nurman Hakim, M.E.

Judul Skrpsi : Peran Program Infak Jum’at Dalam Meningkatkan

Empati Siswa di SMAN 7 Kota Bogor

Dengan ini menyatakan bahwa tulisan yang dibuat pada skripsi ini adalah murni

(asli) hasil pemikiran dan ide penulis. Jika ditemukan atau diketahui bahwa skripsi

yang dibuat adalah hasil menyalin skripsi lain atau plagiat, maka penulis bersedia

untuk menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat dengan sebenarnya.

Bogor, 12 Januari 2024


Penulis,

Wulan Anggraini

NPM. 191105010411

iii
MOTTO

“Barang siapa menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, Allah akan

memudahkan baginya jalan menuju surga”

HR. MUSLIM

iv
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi robbil alamin puji syukur atas kehadiratan Allah SWT.

Atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis beserta

keluarga dan saudara lainnya sehingga penulis mampu menuntaskan skripsi ini.

Keberhasilan skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayahanda tercinta, Bapak Enjah Ruhendi. Beliau memang tidak sempat

merasakan pendidikan sampai dengan bangku perkuliahan, namun beliau

mampu mendidik penulis, mendoakan, serta memberikan semangat motivasi

tiada henti hingga penulis dapat menyelesaikan studinya sampai sarjana.

2. Ibunda tercinta, Ibu Hasanah. Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis

berikan kepada beliau atas segala bentuk bantuan, semangat, dan doa yang

diberikan selama ini. Terimakasih atas nasihat dan motivasi yang selalu

diberikan meski terkadang penulis sering sekali mengeluh, terimakasih atas

kesabaran dan kebesaran hati menghadapi penulis yang keras kepala. Mamah

menjadi pengingat dan penguat paling hebat. Terimakasih sudah menjadi

tempat pulang ku, mamah.

3. kelima kaka ku tercinta. Teteh Erna melia, aa Iyang Supriatna, nita novita sari,

popi Herliani, dan teteh dewi anggraeni yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan serta bantuan moril maupun materil, yang selalu

memberikan motivasi untuk terus melangkah maju kedepan tanpa menyerah,

menjadi teman bertukar pikiran, tempat berkeluh kesah, dan menjadi support

sistem terbaik bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

v
4. Kepada Alfarisi Ramadhan, termakasih telah berkontribusi banyak dalam

penulisan skripsi ini. Yang menemani, meluangkan waktu, tenaga, pikiran

ataupun materi kepada saya, yang selalu mendengarkan keluh kesah saya dan

selalu memberikan dukungan terhadap saya.

5. Kapada sahabat- sahabat saya, Annisa kulsum, Salsabila Oktaviani, Nurul

Hafidzah, Attala lutfia sanjaya, Salma Aisyah, Vika rahmasari, Syifaana Rizki

Aulia, Elthani amelia, Pinkan sabrina, Rika monika, serta seluruh teman

dikelas Reg D PAI yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu yang

telah memberikan semangat, bantuan, dukungan serta doa, terimakasih kepada

semua sahabat-sahabat ku telah menjadi support sistem terbaik bagi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil alamin segala puji bagi ALLAH SWT. yang telah

memberikan rahmat, karunia, inayah dan hidayahnya atas kasih sayang-Nya.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda Nabi besar

Muhammad SAW. Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Waala Ali

Sayyidina Muhammad.

Skripsi dengan judul “Peran program infak jum’at dalam meningkatkan

empati siswa kelas XII (Studi Kasus Di SMA Negeri 7 Bogor Tahun Ajaran

2022/2023)” diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Agama Islam Universitas Ibn Khaldun di Kota Bogor. Dalam menyusun skripsi

ini penulis diberikan arahan, dukungan dam bimbingan dari berbagai pihak. Oleh

sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa terimakasih

kepada jajaran yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. E. Mujahidin, M. Si., Selaku Rektor Universitas Ibn

Khladun Bogor

2. Bapak H. M. Kholil Nawawi, Drs, M. Ag., Selaku Dekan Fakultas Agama

Islam

3. Bapak Dr. Gunawan Ikhtiono, S. Sos., M.SI. Selaku Ketua Program Studi

vii
Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Sri Nurul Milla, M.Ed., Ph.D. Selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan peneliti

dan dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab.

5. Bapak Nurman Hakim, M.E. Selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah

menyempatkan waktunya di tengah-tengah kesibukkanya untuk

membimbing penelitian ini dengan rasa legowo dan kesabaran dalam

menuntun penelitian ini hingga tuntas.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat serta

membuka wawasan yang luas sehingga dengan ilmu tersebut dapat

diajarkan kepada orang lain dan diterapkan di kehidupan sehari-hari serta

bekal kelak di akhirat.

7. Seluruh staff dan karyawan Universitas Ibn Khaldun.

8. Bapak Drs. Mohamad Amir, M. M Selaku kepala sekolah SMA Negeri 7

Bogor.

9. Bapak Achmad Muharam M. Pd Selaku wakil kepala sekolah SMA Negeri

7 Bogor.

10. Ibu Suharti S. Pd. i., M. Pd Selaku guru mata pelajaran pendidikan agama

Islam SMA Negeri 7 Bogor yang telah membantu memberikan informasi

terkait penelitian.

11. Bapak Mochhamad Hafidz S.pd. selaku guru mata pelajaran pendidikan

viii
agama islam SMA Negeri 7 Bogor yang telah membantu memberikan

informasi terkait penelitian.

12. Seluruh staff dan karyawan SMA Negeri 7 Bogor.

13. Sahabat seperjuangan teman-teman teman-teman kelas PAI D, terkhusus,

sahabat-sahabatku yaitu, Annisa kulsum, Salsabila oktaviani, Nurul

hafidzah, Salma aisyah, Attala lutfia sanjaya, Yola oktariana, yang mau

berjuang bersama memberi bantuan, semangat serta waktunya dalam

proses penyusunan skripsi.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis

berterimakasih semoga dengan bantuan dan arahan yang diberikan

mendapatkan lipatan pahala dari ALLAH SWT.

Bogor, 12 Januari 2024

Wulan Anggraini
NPM. 191105010411

ix
ABSTRAK

Wulan Anggraini 191105010411, “PERAN PROGRAM INFAK JUM’AT


DALAM MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS XII DI SMAN 7
KOTA BOGOR” skripsi. Pendidikan Agama Islam. Fakultas Agama Islam.
Universitas Ibn Khaldun Bogor
Agama Islam mengajarkan kita untuk berempati terhadap sesama. Salah satu hal yang
diharapkan dapat meningkatkan empati siswa adalah kegiatan berinfak. Tujuan dari
diadakannya penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program
infak jum’at di SMAN 7 Kota Bogor, 2) Untuk mengetahui bagaimana peran program
infak jum’at dalam meningkatkan empati siswa kelas XII di SMAN 7 Kota Bogor. Jenis
Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan
data menggunakan teknik wawancara dengan mewawancarai 3 guru dan memverifikasi
data dilakukan triagulasi dengan mewawancarai 5 siswa dan data yang diperoleh
dianalisis menggunakan reduksi data. Hasil dari analisis data ditemukan 7 tema, yaitu:
(1). Hari Jum’at (2). IRMA (Ikatan Remaja Masjid) (3). Sukarela (4). Dana sosial. (5).
Meningkatkan kepekaan terhadap sesama (6). Memahami orang lain (7). Meningkatkan
kesadaran terhadap orang lain. Program infak ini dinilai dapat meningkatkan empati
siswa kelas XII di SMAN 7 Kota Bogor dan perlu dioptimalkan kembali oleh sekolah
untuk membangun budaya empati dan mengajarkan siswa tentang nilai-nilai sosial seperti
kepedulian dan berbagi, baik dalam segi keteladanan, bimbingan maupun saat kegiatan
belajar mengajar serta menerapkan sikap empati dalam kehidupan sehari-hari secara
konsisten.

Kata kunci : Empati, program infak, siswa

x
ABSTRACT

Wulan Anggraini 191105010411, “ROLE OF FRIDAY’S INFACTION


PROGRAMME IN REVIEWING THE FOURTH STUDENT OF CLASS
XII IN SMAN 7 CITY BOGOR” Thesis. Faculty of Islamic Religion. The
University of Ibn Khaldun Bogor

Islam teaches us to empathize with one another. One of the things that can be
expected to boost student empathy is the activity of infaking. The objective of this
study is to: 1) To find out how the implementation of the infak program on Friday
in the SMAN 7 city of Bogor, 2) To know how the role of the program infak in
improving the empathy of the students of the 12th grade in the S.M. 7 city Bogor.
The type of research used is qualitative with a descriptive approach. Data
collection using interviewing techniques by interviewing 3 teachers and verifying
data is triagulated by interviews with 5 students and the data obtained is analyzed
using data reduction. The results of data analysis found 7 themes, namely: (1).
Friday (2). IRMA (3). Volunteering (4). Social funds (5). Increasing sensitivity to
others (6). Understanding others (7). Increase awareness of others. This infak
program is judged to enhance empathy among students of the 12th grade in the
7th grade school of Bogor and needs to be re-optimized by the school to build a
culture of empathism and teach students about social values such as caring and
sharing, both in terms of equality, guidance and learning activities teaching and
applying empathic attitudes in everyday life consistently.

Keywords: Empathy, incentive program, students

xi
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................iii

MOTTO..................................................................................................................iv

PERSEMBAHAN....................................................................................................v

KATA PENGANTAR...........................................................................................vii

ABSTRAK...............................................................................................................x

DAFTAR ISI..........................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Identifikasi Masalah......................................................................................5

C. Rumusan Masalah.........................................................................................6

D. Tujuan penelitian...........................................................................................6

E. Manfaat Penelitian........................................................................................6

F. Sistematika Penulisan...................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10

A. Empati.........................................................................................................10

1. Pengertian Empati...................................................................................10

2. Manfaat Empati.......................................................................................13

3. Aspek Empati..........................................................................................14

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi empati.............................................15

5. Indikator Empati......................................................................................17

B. Peran Program Infak Jum’at.......................................................................18

1. Pengertian infak.......................................................................................18

xii
2. Hukum infak............................................................................................20

3. Keutamaan Berinfak................................................................................21

4. Tujuan Infak............................................................................................22

5. Manfaat infak..........................................................................................24

6. Hikmah infak...........................................................................................25

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan............................................................27

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................35

A. Jenis Penelitian............................................................................................35

B. Tempat Dan Waktu Penelitian....................................................................36

C. Data Dan Sumber Data...............................................................................36

D. Teknik pengumpulan data...........................................................................37

E. Pemeriksaan keabsahan data.......................................................................50

F. Prosudur Analisis Data................................................................................51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................55

A. Temuan penelitian.......................................................................................55

1. Pelaksanaan program infak jum’at di SMAN 7 Kota Bogor...................56

2. Peran program infak jum’at dalam meningkatkan empati siswa di SMAN


7 Kota Bogor...................................................................................................61

B. Pembahasan Penelitian................................................................................64

BAB V PENUTUP.................................................................................................67

A. Kesimpulan.................................................................................................67

B. Saran............................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................71

LAMPIRAN...........................................................................................................74

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................104

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses di mana seseoramg mengembangkan

kemampuaan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam

masyarakat di mana ia hidup, proses sosial di mana orang dihadapkan

pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang

datang dari sekolah, sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami

perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang

optimum (Tolchah, 2015: 30).

Tujuan pendidikan menurut Undang – Undang Republik Indonesia

No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang harus

digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal

3 UU sisdiknas menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Masa Esa, berakhlak mulia,

dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan nasional sebagai rumusan kualitas yang harus

dimiliki setiap warga Negara Indonesia. Oleh karna itu tujuan

pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam

mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Tujuan

pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

1
2

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia,berkarakter, sehat, berilmu, kreatif,

dan mandiri (Syah, Damayanti, Zahara, 2022 : 9).

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki arti bahwa manusia

membutuhkan manusia lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari,

manusia tidak dapat menjalankan hidupnya sendiri. Bahkan dalam

memenuhi kebutuhannya, manusia memerlukan manusia lain untuk

membantunya. sudah menjadi kodrat manusia tidak dapat hidup sendiri,

Semua itu bertujuan agar manusia memiliki sikap saling tolong

menolong dan saling memberikan manfaat satu sama lain (Iffah &

Yasni, 2022: 38).

Agama islam mengajarkan untuk saling perduli terhadap sesama,

sikap perduli terhadap sesama adalah tanda orang yang beriman,

menjauhi sifat mementingkan diri sendiri, menjaga persaudaraan antar

sesama dan menghormati orang lain adalah tanda orang yang beriman

dan dicintai oleh Allah SWT. Sebagaimana firman allah swt dalam surat

Al- Maidah ayat 2

‫ٰۤا‬
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل ُتِح ُّل ْو ا َش َع ۤا ِٕىَر ِهّٰللا َو اَل الَّش ْهَر اْلَح َر اَم َو اَل اْلَه ْد َي َو اَل اْلَقۤاَل ِٕى َد َو ٓاَل ِّم ْيَن اْلَبْيَت‬

‫اْلَح َر اَم َيْبَتُغ ْو َن َفْض اًل ِّم ْن َّرِّبِه ْم َو ِر ْض َو اًناۗ َو ِاَذ ا َح َلْلُتْم َفاْص َطاُد ْو اۗ َو اَل َيْج ِرَم َّنُك ْم َش َنٰا ُن َق ْو ٍم َاْن‬

‫َص ُّد ْو ُك ْم َع ِن اْلَم ْس ِج ِد اْلَح َر اِم َاْن َتْعَت ُد ْۘو ا َو َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اْلِب ِّر َو الَّتْق ٰو ۖى َو اَل َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اِاْل ْثِم‬

‫َو اْلُع ْد َو اِن ۖ َو اَّتُقوا َهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َش ِد ْيُد اْلِع َقاِب‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-

syiar (kesucian) Allah, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram,


3

jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qalā’id (hewan-hewan

kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula mengganggu) para pengunjung

Baitulharam sedangkan mereka mencari karunia dan rida Tuhannya! Apabila

kamu telah bertahalul (menyelesaikan ihram), berburulah (jika mau). Janganlah

sekali-kali kebencian(-mu) kepada suatu kaum, karena mereka menghalang-

halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas

(kepada mereka). Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya”.

Empati adalah perasaan yang mengganggu hati nurani ketika melihat

kesulitan orang lain, juga membuat seseorang menunjukkan toleransi

dan kasih sayang, memahami kebutuhan orang lain dan keinginan untuk

membantu orang lain yang membutuhkan (Sutanti, 2015: 191).

Kemampuan berempati merupakan kemampuan untuk mengetahui

bagaimana perasaan orang lain. individu yang memiliki kemampuan

empati akan mudah masuk kedalam lingkup pergaulan atau mengenali

dan merespon dengan tepat akan perasaan serta keprihatinan orang lain.

Untuk itulah sikap empati sangat dibutuhkan di dalam proses

pertemanan agar tercipta hubungan yang bermakna dan saling

menguntungkan. Dengan adanya empati terhadap orang lain dapat

menjadikan dunia ini sebagai tempat yang penuh toleransi dengan

menghargai satu sama lain.

Berdasarkan observasi awal yang diperoleh peneliti di SMAN 7

Kota Bogor masih ditemukan beberapa siswa yang tidak mau


4

membantu satu sama lain, terutama pada sesamanya yang sedang

kesusahan baik dalam pelajaran maupun dalam pergaulan. Siswa suka

mengejek atau meneriaki temannya saat sedang melakukan kesalahan

dalam menjawab pertanyaan guru di dalam kelas, Siswa lebih

mendahulukan tertawa pada saat temannya terjatuh dari pada

menolongnya, banyak siswa maupun siswi yang membuat lingkar

pertemanan di dalam kelasnya maka dari itu mereka hanya perduli

dengan teman yang hanya satu lingkaran pertemanannya saja, adapun

siswa maupun siswi yang berusaha melepaskan diri dari hubungan

pertemanan karna dianggap hubungan tersebut tidak menguntungkan

bagi dirinya maupun prestasinya. Terdapat juga siswa yang tidak perduli

atau tidak mau mendengarkan perkataan siswa lain atau guru yang

sedang berbicaran. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa

sebagian siswa memiliki empati yang relatif rendah.

Salah satu hal yang diharapkan dapat meningkatkan empati siswa

adalah kegiatan berinfak, Sehubungan dengan hal ini maka infak

memiliki nilai ibadah. Infak menjadi sarana pendukung tercapainya

keseimbangan nilai sosial di mana dari program infak ini siswa belajar

untuk membangun sifat dasar manusia akan merasa lebih dekat dengan

orang yang berbuat baik kepadanya, dan di SMAN 7 Kota Bogor ini

sudah dilaksanakan program infak sudah cukup lama sampai dengan

saat ini, program ini dilakukan setiap minggunya yaitu pada hari Jumat

dengan pemikiran bahwa hari Jumat adalah hari baik. Program infak

dilakukan pada pukul 7.30 WIB. Dan yang bertugas untuk meminta
5

infak ke setiap kelasnya yaitu siswa-siswi rohis terkadang di dampingi

oleh guru atau pembina rohis, setiap siswa diminta untuk menginfakkan

sebagian uangnya dan uang tersebut di peruntukan untuk oprasional

masjid, membantu yang terkena musibah seperti orang tua siswa yang

meninggal dunia, ataupun bencana alam.

Program infak ini bertujuan untuk melatih siswa-siswi berinfak

sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadist dan diharapkan siswa-

siswi gemar berinfak dan perduli terhadap sesama.

‫َو َاْنِفُقْو ا ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا َو اَل ُتْلُقْو ا ِبَاْيِد ْيُك ْم ِاَلى الَّتْهُلَك ِةۛ َو َاْح ِس ُنْو اۛ ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب اْلُم ْح ِسِنْيَن‬

Artinya : “Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah

kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri,

dan berbuatbaiklah. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang berbuat

baik. (Q.S Al-Baqarah: 195)

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti

ingin mengetahui apakah peran program infak jum’at ini dapat

meningkatkan empati siswa, karna program infak ini akan menjadikan

sarana pendukung tercapainya keseimbangan nilai sosial untuk

meningkatkan rasa keperdulian mereka terhadap sesama. hal ini

melatarbelakangi peneliti untuk meneliti lebih jauh mengenai program

infak jum’at terhadap peningkatan empati siswa. Dimana ketika siswa

berinfak secara langsung siswa belajar untuk perduli dan berempati

dengan sesama melalui program infak.dan membahasnya lebih lanjut

dalam bentuk skripsi yang peneliti beri judul “Peran Program Infak
6

Jum’at Dalam Meningkatkan Empati Siswa Kelas XII Di SMAN 7

Kota Bogor”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti kemudian

mengidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian di antaranya:

1. Terdapat beberapa siswa yang kurang perduli dengan kesulitan

yang dialami teman

2. Terdapat beberapa siswa yang menertawakan temannya yang

sedang kesulitan

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka

rumusan masalah dalam peneliti ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan program infak jum’at di SMAN 7 Kota

Bogor ?

2. Bagaimana peran program infak jum’at dalam meningkatkan

empati siswa di SMAN 7 Kota Bogor?

D. Tujuan penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan program infak jum’at di

SMAN 7 Kota Bogor ?

2. Mengetahui bagaimana peran program infak jum’at dalam

meningkatkan empati siswa kelas XII di SMAN 7 Kota Bogor ?


7

E. Manfaat Penelitian
Ada 2 hasil yang diharapkan dari penlitian ini baik secara

teoretis maupun secara pratis yang memiliki kegunaan diantaranya:

1. Manfaat penelitian dari segi teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini secara umum diharapkan

mampu memberikan sumbangan pengetahuan kepada guru

sebagai pendidik maupun masyarakat mengenai peran program

infak dalam meningkatkan empati siswa Namun secara khusus,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ataupun

solusi dalam meningkatkan nilai empati siswa saat ini dengan

mengoptimalkannya dengan melalui kegiatan pembiasaan

program infak untuk siswa di SMAN 7 Kota Bogor .

2. Manfaat penelitian dari segi praktis

Secara praktis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi siswa

dan sekolah yang diantaranya :

a. Bagi peneliti, membantu peneliti dalam memperoleh

pengetahuan dan pengalaman dalam mengkaji

meningkatnya empati siswa di SMAN 7 Kota Kogor

melalui program infak jum’at di sekolah.

b. Bagi siswa, menjadikan siswa terbiasa berempati terhadap

sesama dan menghilangkan sifat bakhil yang ada pada

dirinya.

c. Bagi guru, menambah pengetahuan guru mengenai

problematika peran program infak tdalam meningkatkan


8

empati siswa harus terus di tingkatkan lagi sebagai bentuk

penerapan sikap keperdulian siswa terhadap sesamanya.

d. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan inspirasi dan

inovasi dalam mengembangkan kegiatan program infak

dalam meningkatkan empati dan sebagai model untuk

sekolah yang lain dalam menerapkan kegiatan program

infak.

e. Bagi peneliti lain, menjadi bahan refrensi untuk penelitian

selanjutnya yang sejenis.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah dalam

penyusunan skripsi ini maka perlu ditentukan sistematika penulisan

yang baik. Sistematika penulisan ini terbagi menjadi lima bab,

yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan mendeskripsikan mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Deskripsi Variabel Y (Empati Siswa) dan Deskripsi Variabel X

(Program infaq jum’at), Penelitian terdahulu yang relevan,

BAB III METODE PENELITIAN


9

Menjelaskan tentang metode penelitian yang dipakai oleh

peneliti, tempat dan waktu peneliti, sumber data, teknik dan

prosedur pengumpulandata, pemeriksaan keabsahan data, dan

prosedur analisa data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran umum tentang fokus penelitian, temuan penelitian,

dan pembahasan temuan penelitian

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Empati
1. Pengertian Empati
Empati berasal dari bahasa yunani yang berarti ketertarikan fisik.

Secara bahasa, istilah empati dalam kamus besar bahasa Indonesia

diartikan sebagai keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau

mengidentifikasikan dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang

sama dengan orang atau kelompok lain.

Secara istilah kata empati didefinisikan sebagai kemampuan

seseorang untuk memahami, mengenali, mempersepsi, dan bahkan

merasakan perasaan orang lain karena kemampuannya dalam

memahami perasaan, pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang,

maka seseorang yang berempati akan mampu mengetahui perasaan

pikiran dan mood orang lain.Chaplin (2002: 165) Mengartikan empati

sebagai: 1) Realisasi dan pengertian terhadap perasaan kebutuhan dan

penderitaan pribadi lain; 2) Pemroyeksian perasaan sendiri pada satu

kejadian, satu objek alami atau satu karya estetis (Susanto 2018: 150).

Empati adalah kemampuan agar bisa mengerti ataupun memahami

apa yang orang lainrasakan, dilihat dari segi emosional. Singkatnya

adalah seseorang dengan empati berarti memiliki kemampuan dalam

memposisikan dirinya dengan orang lain (Purwowiyoto, 2021: 312).

Empati telah didefinikan dalam berbagai pandangan dan pengertian

yaitu: Eisenberg & Mussen (1989) mendefinisikan empati sebagai

keadaan emosi yang dialami orang lain.

10
11

Michelson (1983) mendefinisikan empati sebagai kemampuan

untuk membina hubungan yang baik dan menyenangkan dengan orang

lain dengan melibatkan perasaan dan emosinya, serta mampu mengerti

dan menempatkan diri pada situasi yang dialami oleh orang lain dan

dapat saling berbagi ketika orang lain mengalami kegelisahan,

kesedihan, kebahagiaan dan kesenangan.

Koestener & Franz (1990) mengartikan empati sebagai

kemampuan untuk menempatkan diri dalam perasaan atau fikiran

orang lain, tanpa harus secara nyata terlibat dalam perasaan atau

tanggapan orang tersebut.

Menurut Goldstein & Michaels (1985) empati merupakan konsep

multidimensional yang terdiri dari. komponen kognitif dan afektif

Komponen kognitif empati meliputi kemampuan untuk

mendiskriminasikan emosi dan menerima sudut pandang orang lain

(Fesbach dalam Koestener dkk, 1990). Kemampuan pemahaman dan

menarik kesimpulan dari ekspresi emosi orang lain merupakan suatu

kemampuan yang penting bagi anak dalam lingkungan sosialnya,

karena dengan memahami emosi tersebut akan membantu anak untuk

berperilaku dalam lingkungan sosialnya, selain itu juga dapat

memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan atau

mendiskusikan perasaannya sendiri atau perasaan orang lain serta

dapat membantu untuk mengembangkan kemampuan empati (Hoffman

dalam Laible dkk, 1998). Fesbach, 1978 (dalam Mussen dkk, 1985)
12

mengatakan adanya ke khasan situasi empati bukanlah kualitas yang

bersifat ada atau tidak ada sama sekali.

Menurut KBBI "Empati" adalah keadaan mental yang membuat

seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dari keadaan perasaan

atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Sedang

"Peduli" menurut KBBI adalah mengindahkan, memperhatikan,

menghiraukan.

Dari pengertian diatas berarti empati dan peduli itu tidak sama.

Namun, pada umumnya masyarakat kita mengsinonimkan kedua kata

tersebut. Ada keterkaitan antara empati dengan peduli, semisalnya A

berempati pada keadaan B yang sedang sakit, karena A berempati

pada B maka ia membantu B dalam bentuk kepedulian yaitu

membawanya ke rumah sakit untuk berobat.

Lalu muncul pertanyaan "Apakah peduli bisa muncul tanpa empati

atau apakah bisa hanya ada empati tanpa kepedulian?" Peduli bisa

muncul tanpa empati. Semisalnya dalam keadaan mendesak Y

menolong X yang akan terjun ke jurang, dia menahan X agar tidak

terjun ke jurang karena dia peduli pada X atau lebih halusnya ada rasa

kemanusiaan agar tidak adanya kehilangan nyawa”.

Empati bisa ada tanpa adanya kepedulian. Ini biasanya terjadi

karena ada faktor luar atau dalam. Faktor luar seperti ada yang

menghasut seseorang untuk tidak peduli dengan seseorang yang lain

padahal seseorang yang berempati merasakan itu. Faktor dalamnya


13

biasanya karena hati, mereka yang membenci seseorang maka akan

hilang rasa pedulinya. Meski sebenarnya tidak benar-benar hilang

(Guspayane, 2020: 49).

2. Manfaat Empati
Menurut Yulia Hairina, dkk. (2023: 94), manfaat empati adalah

sebagai berikut:

1. Disukai orang sekitar

Dengan berempati, seseorang dapat menghasilkan emosi atau aura

yang positif. Hidup akan menjadi lebih bahagia dengan orang-

orang sekitar yang merasakan rasa kasih sayang dan belas kasih.

2. Menjauhkan diri dari sikap egois

Rasa belas kasih akan menjauhkan hati dari rasa iri, egois, dan

tinggi hati. Keburukan tersebut tentu tidak baik untuk diri sendiri

bisa menimbulkan stress, ambisi yang tinggi, bahkan kebohongan.

Memiliki kemampuan berempati berarti mampu berpikir di luar

dari kepentingan diri sendiri. Dengan begitu, kamu akan belajar

untuk melihat kepentingan orang lain di samping kepentingan diri

untuk meninat kepentingan orang lain di samping kepentingan diri

sendiri.

3. Memperoleh kebaikan

Dengan sikap peduli dan tindakan membantu orang lain, seseorang

akan menjadi pribadi yang lebih baik. Tuhan dan sesama manusia

akan membalasnya dengan sesuatu yang baik pula. Kehidupan akan

dipermudah dan tidak dipenuhi oleh masalah


14

4. Membangun relasi dengan orang lain

Manfaat empati yang paling utama adalah membangun relasi sosial

dengan orang lain. Orang lain akan merasa dimengerti oleh kamu

dan dengan sendirinya akan menjadi lebih nyaman dan dekat

denganmu.

5. Meningkatkan perilaku tolong-menolong

Melatih diri memiliki sikap empati berarti meningkatkan perilaku

tolong-menolong di kehidupan sehari-hari. Ketika kamu bisa

berempati terhadap orang lain. keinginan kamu untuk membantu

berempati terhadap orang lain,

6. Membentuk moral yang baik

Memiliki empati berarti memiliki rasa kasih terhadap orang lain.

Empati membantu kamu untuk mengidentifikasi sikap atau perilaku

yang baik untuk dilakukan, selalu dengan moral yang dianut.

3. Aspek Empati
Aspek empati menurut Davis (1983) Menjelaskan aspek-aspek

empati, antara lain:

1. perspective taking (Pengambilan perspektif)

kemampuan individu untuk merasakan apa yang dirasakan,

dialami oleh orang lain serta mampu menempatkan diri

pada apa yang dirasakan oleh orang tersebut.

2. fantasy (Imajinasi)

hasil imajinasi seseorang dengan mengubah diri mereka

secara imijinatif dalam mengalami perasaan dan tindakan


15

dari karakter-karakter fiktif yang terdapat dalam buku-

buku, film, atau drama yang dilihatnya.

3. emphatic concern (Perhatian empati)

kepedulian empati yang mengacu pada respon emosional

yang dialami individu dalam menyaksikan perasaan sakit

yang dialami orang lain.

4. personal distress (Distress pribadi)

perasaan cemas dan perasaan gelisah yang dialami individu

dalam situasi interpesonal. Reaksi individu atas penderitaan

yang dialami oleh orang lain, yaitu perasaan terkejut, takut,

cemas, dan tidak berdaya.

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi empati


Denham (dalam utami, 2014: 27) Menjelaskan bahwa terdapat

sembilan faktor umum yang dapat mendorong kemampuan empati

seperti berikut ini :

1. Usia

kematangan dari aspek usia akan mempengaruhi kemampuan

empati anak, sehingga kemampuan untuk memahami perspektif

orang lain akan meningkat sejalan dengan meningkatnya usia anak.

2. Gender (Jenis kelamin)

seseorang biasanya akan lebih berempati kepada teman yang

memiliki kesamaan gender karena merasa memiliki lebih banyak

kesamaan.

3. Intelegensia (kecerdasan)
16

anak yang lebih cerdas biasanya lebih dapat menenangkan orang

lain karena lebih dapat memahami kebutuhan orang lain dan

berusaha mencari cara untuk membantu menyelesaikan

permasalahannya.

4. Permasalahan emosional

seseorang yang secara bebas mengekspresikan emosi biasanya

lebih mampu memahami perasaan orang lain dengan tepat.

5. Orang tua yang berempati

Anak meniru perilaku orang tuanya, sehingga orang tua yang

berempati membuat anak lebih berempati terhadap orang lain.

6. Rasa aman secara emosional

seseorang yang mudah menyesuaikan diri cenderung suka

membantu orang lain.

7. Temperamen

seseorang yang ceria dan mudah bergaul lebih dapat berempati

terhadap anak yang sedang stress.

8. Permasalahan kondisi

biasanya seseorang akan lebih mudah berempati dengan orang

yang mengalami kondisi atau pengalaman yang sama.

9. Ikatan

seseorang akan lebih mudah berempati kepada orang atau teman

yang lebih dekat dengannya dibandingkan yang tidak terlalu dekat.


17

5. Indikator Empati
Berempati tidak hanya dilakukan dalam bentuk memahami perasaan

orang lain semata, tetapi harus dinyatakan secara verbal dan dalam

bentuk tingkah laku. berikut adalah Indikator empati yaitu :

1. Peka terhadap orang lain

Peka terhadap orang lain adalah kemampuan untuk merasakan,

memahami, dan menanggapi perasaan, kebutuhan, dan

pengalaman orang lain dengan sensitivitas dan kepedulian. Ini

melibatkan kepekaan terhadap sinyal sosial, ekspresi emosi,

bahasa tubuh, dan komunikasi nonverbal lainnya yang

ditunjukkan oleh orang lain.

2. Memahami orang lain

Memahami orang lain adalah kemampuan untuk memahami dan

merasakan pandangan, perasaan, dan pengalaman orang lain

dengan memasuki sudut pandang mereka, mengenali emosi

mereka, dan mengerti latar belakang serta konteks di mana

mereka berada. Ini melibatkan kemampuan untuk mengenali dan

menghargai perbedaan individual, menerima perspektif yang

berbeda, dan berempati terhadap orang lain.

3. Kesadaran terhadap orang lain

yaitu mampu merasakan dan memahami perasaan dan

pengalaman orang lain. Ini melibatkan kemampuan untuk

melihat dunia melalui sudut pandang orang lain, merasakan apa

yang mereka rasakan, dan menunjukkan kepedulian terhadap

keadaan mereka (Anggraini dkk, 2023 : 122).


18

B. Peran Program Infak Jum’at


1. Pengertian Infak
Menurut Bahasa “Infaq” berasal dari kata “infaaqan” yang berarti

mengeluarkan sesuatu (harta). Sedangkan infaq menurut pasal 1

undang-undang RI No 23 tahun 2011 tentang pengelola zakat adalah

harta yang di keluarkan oleh seseorang atau badan usaha untuk

kemaslahatan umum. (Alfadri 2021: 114). Infak adalah harta yang

dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk

kemaslahatan umum.(Hasan, S. & Sadi, M. 2021: 71)

Menurut Istilah "Infaq" berasal dari bahasa Arab yang berarti

"mengeluarkan" atau "mengorbankan". Dalam agama Islam, infaq

merupakan salah satu bentuk ibadah dan amal jariah yang dianjurkan

untuk dilakukan. Infaq dapat berupa uang, makanan, pakaian, atau

bantuan lain yang diberikan kepada orang yang membutuhkan tanpa

pamrih. Dalam beberapa organisasi, dana infaq juga dapat dikumpulkan

dan digunakan untuk membiayai berbagai proyek sosial dan

kemanusiaan, seperti pembangunan masjid, pemberian bantuan kepada

fakir miskin, pendidikan bagi anak-anak yatim, dan lain-lain (Ridwan

2022: 74).

Infaq berbeda dengan zakat. Jika zakat ada nisabnya, infaq tidak

mengenal nisab artinya infak bisa dikeluarkan oleh setiap orang yang

beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah

sedang dalam keadaan lapang maupun sempit.

Tentang hal ini, Allah SWT berfirman:


19

‫اْلُم ْح ِسِنْيَۚن ُيِح ُّب َو ُهّٰللا الَّناِۗس َع ِن َو اْلَع اِفْيَن َو اْلَع اِفْيَن اْلَغْيَظ َو اْلَك اِظِم ْيَن َو الَّض َّۤر اِء الَّس َّۤر اِء ِفى‬

‫ُيْنِفُقْو َن اَّلِذ ْيَن‬

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang menafkahi hartanya, baik di waktu

lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

memaafkan kesalahan orang karena Allah menyukai orang-orang yang

berbuat kebajikan”. (Q.S Ali 'Imran : 134)

Infaq sering dikaitkan dengan sedekah dan juga zakat, namun

perbedaan infaq dengan sedekah dan juga zakat ialah infaq merupakan

sedekah yang berupa materi, hukumnya Wajib/ sunah. Sedangkan

sedekah tidak selalu berbentuk materi, seperti hal nya senyum, itu

termasuk sedekah. Selain itu, infaq juga tidak ditentukan jumlah harta

yang harus diberikan, tidak seperti zakat yang sudah ditentukan nisab

nya secara hukum (Widiastuti, T. dkk. 2022).

Pemberian infak tidak harus kepada orang kafir miskin, maupun

orang yang kesusahan, melainkan infak dapat diberikan kepada

keluarga, kerabat, tetangga, maupun orang yang dikenal. Oleh karna itu

infaq juga bisa diartikan sebagai pengeluaran harta yang tidak

ditentukan jumlahnya dan tidak ditentukan siapa yang menerima infaq

tersebut.
20

2. Hukum Infak
(Ubabuddin & Nasikhah, 2021: 63) kata infak sering digunakan

dalam Al-quran dan hadis untuk beberapa hal, sehingga secara hukum

infaq terbagi menjadi 4 yaitu :

a. Infak wajib

Infak wajib berarti mengeluarkan harta untuk perkara yang wajib

seperti: a) Membayar zakat, b) Membayar mahar c) Menafkahi

istri d) Menafkahi istri yang ditalak dan masih dalam keadaan

iddah.

b. Infak sunnah

Infak sunnah berarti mengeluarkan harta dengan niat shadaqah

atau dengan kata lain menunjuk pada harta yang dianjurkan untuk

dikeluarkan tetapi tidak sampai wajib seperti: a) Infak untuk jihad

b) Infak kepada yang membutuhkan, misalnya memberi uang

kepada fakir miskin atau menolong orang yang terkena musibah

dan lain sebagainya;

c. Infak mubah

Infak mubah berarti mengeluarkan harta untuk perkara yang

mubah seperti berdagang dan bercocok.

d. Infak haram

Infak haram berarti mengeluarkan harta dengan tujuan yang

diharamkan oleh Allah seperti: Infak nya orang kafir untuk

menghalangi syiar Islam, Infak nya orang Islam kepada fakir

miskin tapi tidak karena Allah.


21

3. Keutamaan Berinfak
Bagi umat islam, keutamaan berinfak adalah dapat melindungi diri

dari kekuatan serangan dan bahaya yang membuat kerusakan di bumi

dan dapat berbalik dari jalan Allah SWT serta mencegah kejahatan

dan penganiayaan agar umat manusia hidup damai berdampingan

dalam masyarakat. Jika seorang muslim membayar infak, berarti dia

memenuhi hak-hak orang miskin dan kewajiban yang ditetapkan Allah

SWT dan jika ini disertai dengan sedekah sunnah, berarti dia memberi

tempat kepada orang yang miskin (Taher, dkk, 2016: 56).

Keutamaan berinfak lainnya adalah Berinfak akan membuat harta

kita dilipat gandakan oleh Allah SWT, berinfak akan memudahkan

jalan kita menuju surga Allah dan kita akan mendapatkan pahala,

berinfak adalah salah satu jalan kita untuk mendapatkan pengampunan

atas dosa-dosa kita, berinfak adalah salah satu sebab kita akan

mendapatkan syafaat. Jika kita berinfak maka kita akan dibebaskan

dari masalah (Tim ahnaf, 2010: 118).

Telah bercerita kepadaku saad bin Hafsh, setelah bercerita kepada

kami sya'ban dari Yahya dari abu Salamah bahwa dia mendengar abu

Hurairah radhiallahu Anhu dari nabi shallallahu alaihi wasallam

bersabda : "Barang siapa yang menginfakkan sepasang sesuatu di jalan

Allah, maka penjaga surga akan memanggilnya, dimana setiap pintu

dari penjaganya, yaitu dengan berkata: "kemarilah". Abu bakar berkata:

"Wahai Rasulullah karena itulah orang yang tidak akan rugi dan

sengsara", maka nabi SAW bersabda: "Aku berharap kamu termasuk di

antara mereka". (Imam Bukhari & Muslim)


22

Pelajaran yang dapat dipetik dari Hadist diatas adalah:

1. Orang yang berinfak di jalan Allah maka akan bebas masuk

pintu surga mana saja.

2. Orang yang berinfak tidak akan rugi dan sengsara.

3. Berinfak dapat menghapus dosa.

4. Orang yang berinfak, di hari kiamat nanti akan mendapatkan

pertolongan dari allah (Badriyah, 2021: 52).

4. Tujuan Infak
Menurut (Rosmini, 2016: 81) Terdapat 3 tujuan Infaq, yaitu:

1. Sebagai Pembuktian

Muhammad Abduh menjelaskan bahwa infaq di jalan

Allah, merupakan indikator keberimanan dan ketaqwaan

kepada Allah yang paling jelas. Karena banyak dijumpai

seseorang yang rajin beribadah jasadiah seperti salat dan

puasa, namun ketika diminta hartanya untuk dipakai di jalan

Allah, mereka menahan harta mereka sehingga tidak mau

berinfak. Menurutnya, infak yang dimaksud di sini adalah

ekspresi keyakinan bahwa Allahlah yang memberinya rezeki,

dan selanjutnya memanfaatkan rezeki itu untuk kemaslahatan

umat manusia.

2. Menumbuhkan Solidaritas terhadap Sesama

Manusia adalah makhluk sosial karena merupakan

kumpulan dari beberapa individu yang memiliki saling

ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu


23

dengan yang lain. Anjuran dan perintah berinfak dalam

Alquran salah satu fungsinya untuk membantu manusia

menjalankan fungsi sosialnya.

Anjuran berinfak mengisyaratkan pentingnya posisi

mâl/amwâl dalam kelangsungan kehidupan bermasyarakat.

3. Membentengi Diri Sendiri

Sebagai bagian dari kewajiban agama, perintah berinfak

tentu disertai dengan tujuan mulia sebagaimana telah

dipaparkan Alquran di beberapa tempat. Di antaranya berinfak

merupakan pembuktian ketakwaan kapada Allah Swt,

menumbuhkan solidaritas terhadap sesama, dan untuk

membentengi diri sendiri terutama dari mereka yang merasa

kurang beruntung secara ekonomi dalam menjalani kehidupan

dunia. Perintah berinfak menegaskan bahwa harta kekayaan

seharusnya tidak terkonsentrasi pada segelintir kelompok kaya.

Hal ini menunjukkan betapa kepedulian Islam atas terciptanya

distribusi kekayaan yang adil dalam masyarakat.

Dengan kata lain, anjuran Alquran untuk berinfak dengan

segala macam bentuknya (zakat, sedekah, wakaf, dll)

dimaksudkan untuk mempersempit ruang pemisah antara

golongan yang kaya dengan golongan yang lemah. Dalam

kehidupan sehari-hari, aktivitas “Memberi” dan “Menerima”

sesuatu ke dan dari orang lain adalah sesuatu yang lumrah dan

wajar karena antara sesama manusia pasti saling


24

membutuhkan. Namun, kedua aktivitas ini boleh jadi tidak

memiliki nilai “Plus” di sisi Allah jika dilakukan tidak dengan

memperhatikan aturan-aturan syari dalam pelaksanaannya.

Sehingga memberi sesuatu kepada orang lain boleh jadi

mendapat balasannya di dunia, tapi tidak mendapatkan

balasannya di akhirat. Oleh karena itu, yang ingin berinfak

seharusnya memperhatikan syarat-syarat infak yang telah

digariskan Alquran agar amalannya mendapat balasan yang

telah dijanjikan Allah SWT. Larangan menyebut-nyebut

pemberian apalagi mengumpat orang yang diberi sesuatu

menunjukkan betapa dalam berinfak diperintahkan untuk

senantiasa memperhatikan aspek “Etika”. Hal ini karena

dengan etika hubungan sesama manusia akan terjalin dengan

baik dan langgeng sepanjang masa, sebagaimana yang

dikehendaki oleh syariat Islam.

5. Manfaat infak
Dalam menyalurkan infaq terdapat beberapa manfaat sebagai

berikut :

1. Sarana pembersih jiwa

Sebagaimana arti bahasa dari data adalah Suci, maka

seorang yang berzakat, pada hakekatnya yang merupakan bukti

terhadap dunianya dari upayanya untuk mensucikan diri

disajikan diri dari sifat fakir, tamak, dan dari kecintaan yang
25

sangat terhadap dunianya juga mensucikan hartanya dari hak-

hak orang lain.

2. Realisasi kepedulian sosial

Salah satu esensial dalam Islam yang ditekankan untuk

dipertegakkan adalah hidupnya suasana Takaful dan tadhomun (

rasa sepenanggungan) dan hal tersebut akan bisa direalisasikan

dengan infak. Jika salat berfungsi pembinaan kekhussuhan

terhadap Allah, maka infak berfungsi sebagai pembinaan

kelembutan hati seseorang terhadap sesama.

3. Sarana untuk meraih pertolongan sosial

Allah SWT hanya akan memberikan pertolongan kepada

hamba-Nya, manakala hambanya memenuhi ajaran dan di antara

ajaran Allah yang harus ditaati adalah menunaikan infaq.

4. Ungkapan rasa syukur kepada Allah

Menunaikan infak merupakan ungkapan syukur atas nikmat

yang diberikan Allah kepada kita (Agustiana, 2019: 81).

6. Hikmah Infak
Infak memiliki hikmah yang besar, baik bagi orang yang

mengeluarkannya maupun bagi yang menerimanya. Hikmah berinfaq

secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

1. Melipat gandakan Rezeki

Perbanyak memberikan infak tidak mengurangi kekayaan.

Sebaliknya, memberikan infak akan melipatgandakan rezeki


26

sepuluh kali lipat. Allah SWT punya cara sendiri untuk

membayar perbuatan baik yang dilakukan oleh hambanya.

2. Mengikis Sifat Bakhil

Sifat bakhil merupakan Salah satu sifat tercela yang bisa

menempel pada seseorang itu adalah bakhil atau kikir. Infak

mampu mengikis sifat bakhil hingga ke akar-akarnya. Melalui

Infak, islam mengajarkan kepekaan dan minat sosial umatnya.

3. Membersihkan Harta

Semua manusia tidak luput dari kesalahan. Mungkin tanpa

disadari dalam kekayaan kita bercampur dengan sesuatu yang

haram atau subhat. Oleh sebab itu harus segera dibersihkan.

Salah satu cara untuk membersihkannya adalah dengan cara

berinfaq. Infaq membersihkan harta kita dari kemungkinan

memperolehnya dengan jalan yang tidak halal atau bercampur

antara rezeki yang halal dan rezeki yang haram.

4. Mendapatkan kebaikan pahala dan balasan yang berlipat-lipat di

sisi Allah SWT. Dalam Q.S Albaqarah : 261 Allah berfirman “

perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang

menginfakan hartanya dijalan allah adalah serupa dengan sebutir

benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir ada

seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang

dikehendaki.

5. Membantu Mustadh'afin memenuhi kebutuhan mendesak Jika

membayar zakat dilakukan secara berkala maka infaq bersifat


27

incidental. Jadi, kapan dan dimana saja seseoran dapat

menunaikan infak. Hal ini sangat bermanfaat bagi mustadh'afin

(orang lemah) untuk memenuhi kebutuhannya yang mendesak

(Dikawati, 2019).

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan


Penelitian terdahulu merupakan sebuah kegiatan membandingkan

penelitian yang sedang dikerjakan oleh penulis dengan penelitian yang

sudah dilakukan dari penelitian sebelumnya. Kegiatan ini betujuan

unntuk melihat persamaan dan perbedaan pada hasil penelitian penulis

sebelumnya sehingga penulis dapat melihat apa saja kekurangan dan

kelebihan yang ada pada hasil penelitian yang penulis laksanakan. Untuk

memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis maka

dibutuhkan beberapa sumber yang didapatkan dari beberapa sumber

referensi hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:

1. Penelitian yang berjudul “Implementasi kegiatan shadaqah dalam

membentuk empati siswa di SMPN 1 Tembelang”. Ditulis oleh Maria

anggi setyaning utomo 2021.

Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian

metode kualitatif lapangan (grounded), grounded merupakan prosedur

penelitian yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang

ditemukan dilapangan, dan selanjutnya di uji melalui pengumpulan data

terus menerus. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh

hasil bahwa kegiatan shadaqah dalam membentuk empati siswa yang

terdapat di SMPN 1 Tembelang wajib dilaksanakan 3 kali dalam satu


28

minggu, yakni pada hari Jum'at untuk infak atau shadaqah, hari Senin

dan Kamis untuk Dansos (Dana Sosial). Pelaksanaannya dikoordinir

oleh para petugas-petugas dari OSIS dan Remas, hasil shadaqah dan

dansos tersebut direalisasikan untuk kegiatan para siswa itu sendiri.

Kegiatan ini yang dilakukan secara rutin, adanya usaha guru dalam

melakukan pendekatan kepada siswa dengan memberikannya suri

tauladan, alasan serta penjelasan, maka secara tidak langsung guru

menanamkan rasa empati pada diri siswa, sehingga siswa menjadi

terbiasa untuk bersedekah, selain itu siswa akan menjadi lebih peka

terhadap keadaan lingkugannya. Adapun persamaan penelitian ini

dengan penelitian penulis adalah letak variabel y yaitu empati siswa,

dan sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian penulis adalah variabel x nya

implementasi kegiatan shadaqah, dan lokasi penelitian. Dengan adanya

hasil penelitian ini yaitu pentingnya implementasi sodaqoh dalam

membentuk empati siswa, shodaqoh atau infaq sangat berperan untuk

membentuk empati siswa sehingga siswa bisa terbiasa bersedekah, dan

mempunyai empati terhadap lingkungan sekitarnya. Maka dari pada itu

penelitian ini relevan dengan penelitian yang saya teliti.

2. Penelitian yang berjudul “Pembiasaan sedekah untuk pembentukan

karakter empati pada anak usia dini dalam perspektif al-qur’an” ditulis

oleh Anik rochmani tahun 2022.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif,

pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis data yaitu data
29

primer dan data sekunder yaitu data berupa dokumen-dokumen terkait.

Objek penelitian pada penelitian ini adalah masyarakat yang terdiri dari

tiga institusi yaitu keluarga sekolah dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Hasil

penelitian ini Pembiasaan sedekah yang di lakukan secara terus

menerus dapat membentuk karakter empati pada anak usia dini dengan

memberikan pemahaman mengenai bahayanya Hubbud Dunia/cinta

dunia dan memberikan keyakinan bahwa sedekah tidak menjadikan

orang miskin karena melaksanakan salah satu perintah Allah. Cara

pendidik PAUD menanamkan konsep pembiasaan sedekah untuk

pembentukan karakter empati pada anak usia dini dalam perspektif al-

Qur'an, yaitu guru memberikan ketauladanan kepada murid dengan

mengadakan program bersedekah setiap hari di sekolah. Cara pendidik

PAUD menanamkan konsep pembiasaan sedekah untuk pembentukan

karakter empati pada anak usia dini dalam perspektif al-Qur'an yaitu

guru memberikan ketauladanan kepada murid dengan mengadakan

program bersedekah setiap hari di sekolah. Selalu memberikan contoh

yang baik kepada masyarakat terutama kepada Anak Usia Dini dengan

mencontoh Rosulullah sebagai uswatun khasanah. Adapaun persamaan

penelitian ini dengan penelitian penulis adalah variabel y yaitu empati

siswa, dan sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif,

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah penelitian ini

variabel x nya pembiasaan sedekah, dan lokasi penelitian.


30

3. Peneltian yang berjudul “Penerapan infaq dalam pengembangan

softskill empati siswa di Mts islamiyah mulyoagung singgahan Tuban”

ditulis oleh muhammad syukroni dari jurusan pendidikan agama islam

tahun 2018.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif,

Penelitian ini dilakukan di MTs Islamiyah Mulyoagung Kecamatan

Singgahan Kabupaten Tuban. Subjek penelitian ini adalah kepala

madrasah, Guru dan Siswa di MTs Islamiyah Mulyoagung. Penelitian

ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan

dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian Penerapan infak memberikan

dampak positif terhadap pengembangan softskill empati di MTs

Islamiyah Mulyoagung baik dalam ranah kognitif, afektif dan

komunikatif. Dalam ranah kognitif anak sudah mampu memahami

perasaan orang lain, ranah afektif anak sudah mampu menunjukan sikap

kepedulian dengan sesama. Sedangkan dalam ranah komunikatif siswa

Siswa mengekspresikan empati mereka dengan mengatakan bahwa

mereka merasa bahagia dan senang bisa membantu beban orang lain.

Adapaun persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah

sama- sama menggunakan variabel infaq dan variabel empati, sama-

sama menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian penulis adalah lokasi penelitian.

4. Penelitian yang berjudul “Menumbuhkan Sikap Empati Pada Anak Usia

Dini Melalui Pembiasaan Sedekah Jum’at Berkah Di PAUD Insan Kota

Bogor” ditulis oleh Rini kumari dkk tahun 2023.


31

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif. Pada penelitian kualitatif ini melalui tahapan wawancara,

observasi, dan dokumentasi, yang dilakukan oleh peneliti di PAUD

Insan Mandiri, Bogor tengah, Kota Bogor. Agar peneliti mengatahui

program pembiasaan jumat sedekah berkah ini dapat menumbuhkan

sikap empati pada anak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,

upaya guru untuk menumbuhkan sikap empati pada anak PAUD Insan

Mandiri kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor melalui metode

pembiasaan dan pelibatan langsung anak dalam kegiatan sedekah jumat

berkah berhasil mengubah sikap anak dari tidak perduli menjadi

perduli. Sikap empati muncul dan berkembang dengan baik pada anak

PAUD Insan Mandiri. Sehingga efek domino yang terjadi adalah anak

membawa pengaruh positif pada sikap dan cara pandang orang tua

terhadap program sedekah jumat berkah di sekolah. Adapaun

persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama- sama

menggunakan variabel y yaitu empati, sama-sama menggunakan

metode penelitian kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

penulis adalah variabel x yaitu sedekah dan lokasi penelitian.

5. Penelitian yang berjudul “Kegiatan infaq mingguan (Jimpitan) sebagai

Implementasi Nilia-Nilai keperdulian Sosial Di Desa Watusumo

Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri” ditulis oleh Ayu Amey

Dikawati dari Jurusan pendidikan agama islam tahun 2019.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis penelitian deskiptif. Teknik pengumpulan data dalam


32

penelitian ini mengunakan metode observasi, dokumentasi, dan

wawancara. Adapun teknik analisa datanya menggunakan 3 tambahan

yaitu reduksi data, display atau penyajian data dan pengambilan

kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan

Latar belakang dilaksanakan kegiatan infaq mingguan atau jimpitan di

Desa Watusomo adalah upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

masyarakat Desa Watusomo melalui sikap kepedulian sosial terhadap

sesama. Kualitas keimanan siswa dapat diketahui dari nilai-nilai yang

terkandung dalam PONOROGO kepedulian sosial. Selain itu, asal

muasal ataupun alasan diadakannya kegiatan infaq mingguan atau

jimpitan ini adalah karena masyarakat Desa Watusomo itu sendiri

banyak yang kurang mampu dan banyak juga anak-anak yatim yang

kurang mendapat perhatian dari warga sekitar. Maka dari itu

masyarakat Desa Watusomo menngusulkan kegiatan ini dan diterima

baik oleh Bapak Kepala Desa dan para staf-stafnya. Proses kegiatan

infaq mingguan atau jimpitan di Desa Watusomo sudah sesuai

ketetapan yang sudah diberlakukan oleh Bapak Kepala Desa, staf-

stafnya dan panitia pada khususnya dan disepakati oleh seluruh

masyarakat Desa Watusomo. Proses kegiatan infaq mingguan atau

jimpitan dilaksanakan setiap malam Minggu ataupun Sabtu sore. Untuk

kotak infaq sudah tersedia disetiap rumah warga yang sering disebut

dengan belumbung atau potongan bambu yang ditaruh pada setaip

rumah. Didalam belumbung itu juga terdapat selembar kertas yang

isinya merupakan isi dari setiap pengambilan uang jimpitan tersebut.


33

Jadi panitia membawa buku panitia sendiri, dan bukti masyarakat

ditulis di kertas warga tersebut. Setelah penarikan jimpitan uang

diserahkan pada bendahara setiap dusunnya. Untuk penerima uang

ataupun dana jimpitan utamanya diberikan kepada siapapun yang

kurang mampu di Desa Watusomo dan anak-anak yatim di Desa

Watusomo itu sendiri. Sedangkan jika dana masih sisa maka diberikan

kepada siapapun yang membutuhkan. Akan tetapi diluar Desa

Watusomo. Bisa jadi mereka yang terkena musibah banjir, tanah

longsor, gunung meletus dan lain sebagainya. Adapaun persamaan

penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama

menggunakan Infaq sebagai objek yang diteliti, dan sama-sama

menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian penulis adalah penelitian ini terfokus pada Kegiatan

infaq mingguan (Jimpitan) sebagai Implementasi Nilai-Nilai

keperdulian Sosial sedangkan peneltian peneliti terfokus pada peran

program infaq jum’at terhadap peningkatan empati siswa.

6. Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Program Infaq Dalam

Mengembangkan Karakter peduli sosial di kelompok A RA Muslimat

NU 10 BANIN-BANAT MANYAR GRESIK”. Ditulis oleh Trias

latifah novita dari Jurusan pendidikan islam anak usia dini tahun 2020.

Dalam Penelitian tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian

kualitatif dan dalam teknik pengambilan datanya menggunakan teknik,

wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data, peneliti

ini menggunakan teknik triagulasi sumber dan triagulasi metode.


34

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa RA

Muslimat NU 10 Banin-Banat Manyar dalam mengembangkan karakter

peduli sosial menggunakan program infaq karena sesuai dengan kondisi

yang ada di RA. Schin karena dapat sedikit membantu keluarga murid.

anak-anak juga dapat turut berperan langsung dalam memberikan infaq.

2. Penerapan program infaq di kelompok ARA Muslimat NU 10 Banin-

Banat. Manyar meliputi infaq harian dan infaq tahunan berupa infaq

Ramadhan dan infaq sosial sudah berjalan dengan lancar pada tahap

perencanaan, dan tahap evahasi. Akan tetapi pada saat tahap

pelaksanaan masih kurang, karena terdapat hambatan pada

pelaksanaannya seperti anak yang tidak mendengarkan guru dan juga

anak lupa membawa infaq. Perkembangan karakter peduli sosial anak di

kelompok A RA Muslimat NU 10 Banin-Banat Manyar setelah

pelaksanaan program infaq sudah mulai tampak yang ditunjukkan

dengan anak-anak yang mau memberikan makanannya ke orang serta

lain serta kemauan anak untuk memberi pada saat diceritakan tentang

kondisi orang yang sosialnya lemah. Adapaun persamaan penelitian ini

dengan penelitian penulis adalah variabel x yaitu program infaq dan

sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian penulis adalah penelitian ini

menggunakan program infaq dalam mengembangkan karakter peduli

sosial sedangkan objek fokus yang diteliti oleh penulis adalah peran

program infaq terhadap peningkatan empati siswa dan lokasi penelitian.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang

dalam lingkungannya berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami

bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Dengan demikian

penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman

tentang suatu peristiwa atau perilaku manusia dalam suatu organisasi dan

institusi (Rukajat, 2018).

Dalam Anggito, A. & Setiawan, J. (2018) Menurut denzin &

Lincoln (1994), menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian

yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena

yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan sebagai metode yang.

Erickson (1968) menyatakan bahwa penelitian kualitatif berusaha

untuk menemukan dan menggambarkan secara naratif kegiatan yang

dilakukan dan dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap kehidupan

mereka.

Menurut kirk & Miller (1986:9) mendefinisikan bahwa penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam

kawasannya maupun dalam peristilahannya. Hal tersebut mengidentifikasi

hal-hal yang relevan dengan makna baik dalam beragamnya keadaan dunia

keberagaman manusia, beragam tindakan, beragam kepercayaan dan minat

35
36

dengan berfokus pada perbedaan bentuk-bentuk hal yang menimbulkan

perbedaan makna.

Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

peneliti kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi di mana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara

purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

Penulis melakukan penelitian kualitatif karena ingin mendeskripsikan

bagaimana Peran Program Infak Jum’at dalam meningkatkan empati siswa

kelas XII di SMAN 7 Kota Bogor, penelitian tersebut berupa deskriptif

kualitatif. Penelitian dilakukan dengan studi lapangan agar menghasilkan data

yang signifikan.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


Lokasi Penelitian ini di lakukan pada kelas XII Di SMAN 7 Kota

Bogor yang beralamat di Jln. Palupuh Raya No.9, Rt 05/RW 02, Tegal

Gundil, Kec Bogor Utara, Kota Bogor. Jawa barat Waktu Penelitian,

Penelitian ini di laksanakan pada Bulan Februari-Oktober 2023.

C. Data Dan Sumber Data


Dalam penelitian pelaksanaan Program Infak Jum’at dalam

meningkatkan empati siswa kelas XII di SMAN 7 kota bogor, data yang di

peroleh melalui wawancara. Data tersebut kemudian dirangkai dan diolah


37

supaya menjadi gambaran mengenai pelaksaan program infaq jum’at

terhadap peningkatan empati siswa.

Sumber data adalah subyek darimana data tersebut diperoleh.

Sumber data yang ada dalam penelitian ini adalah:

Data Primer

Menurut (Sugiono, 2019: 225) Data primer, adalah sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Dengan kata lain peneliti sendiri yang mengumpulkan data.

Teknik yang di gunakan peneliti untuk mengumpulkan data

primer yaitu dengan melalui wawancara. data primer

dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Sumber data primer dalam

penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Islam kelas XII di

SMAN 7 Kota Bogor, Pembina Program Infak Jum’at di SMAN 7

Kota Bogor dan Siswa kelas XII di SMAN 7 Kota Bogor.

D. Teknik pengumpulan data


Dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data dengan metode wawancara:

Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan-permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila

peneliti ingin mengetaui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang

diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan


38

atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2022: 195). Sutrisno Hadi

menjelaskan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam

menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah

sebagai berikut.

a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yan paling tahu

tentang dirinya sendiri

b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti

adalah benar dan dapat dipercaya

c. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa

yang dimaksudkan oleh peneliti (Sugiyono, 2022: 195).

wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to

face) maupun dengan menggunakan telepon.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara

yang terstruktur. Wawancara dalam bentuk terstruktur yaitu

dimana peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan yang akan

diajukan kepada responden.

Wawancara memiliki beberapa keuntungan, diantaranya

adalah memungkinkan peneliti untik mendapatkan informasi yang

mendalam dan detail mengenai topik yang sedang diteliti, serta

memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi pandangan dan

pengalaman responden. Namun, wawancara juga memiliki

keterbatasan, seperti kecenderungan responden untuk


39

memberikan jawaban yang dianggap tepat atau yang diharapkan

oleh peneliti, serta keterbatasan waktu dan biaya yang dibutuhkan

untuk melakukan wawancara.

Sumber informasi yang dipilih peneliti untuk diwawancarai

mengenai pelaksanaan program infaq jum’at dalam peningkatan

nilai empati siswa di SMAN 7 Kota Bogor adalah:

a) Wakil kepala sekolah di SMAN 7 Kota Bogor,

wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai

awal mula dilaksanakan program infak jum’at.

b) Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 7 Kota Bogor

sebagai model pembelajaran yang ada di sekolah serta

pengelolaan kelas, wawancara dilakukan untuk

memperoleh data mengenai empati siswa.

c) Pembina program Infak Jum’at di SMAN 7 Kota Bogor

wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai

persiapan yang dilakukan ketika hendak melakukan

kegiatan infaq jum’at.

d) Siswa kelas XII di SMAN 7 Kota Bogor sebagai

pendukung dalam terlaksananya program infak Jum’at.


40

Tabel 3.1

Kisi- Kisi Wawancara Wakil Kepala Sekolah

No Rumusan Indikator Sub Pertanyaan


Masalah Variabel Wakil Kepala Sekolah
1. Bagaimana Pelaksana Waktu 1. Kapan kegiatan program infaq ini
pelaksanaan an pelaksanaan dilaksanakan?
program program program
infaq jum’at infaq infaq
di SMAN 7
kota Bogor Proses 2. Bagaimana proses pelaksanaan
pelaksanaan program infaq ?
program
infaq

Sasaran 3. Selain peserta didik, siapa sajakah


program yang berpartisipasi dalam kegiatan
infaq infaq ini? Dan

Jumlah 4. Bagaimana ketentuan nominal


uang infaq dalam berinfaq?

Tujuan 5. Menurut bapak/ibu tujuan dari


infaq program infaq seperti apa?
Pengelolaan 6. Siapakah yang mengelola uang
uang infaq infaq?

Untuk 7. Uang infaq yang dikumpulkan


keperluan untuk apa?
apa uang
infaq
Target infaq 8. Berapakah hasil uang infaq yang
41

No Rumusan Indikator Sub Pertanyaan


Masalah Variabel Wakil Kepala Sekolah
didapat dalam waktu satu minggu?

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


masalah Variabel Guru
2. Bagaimana Peka Kemampuan 9.Gambaran bapak/ibu terhadap
peran terhadap untuk sikap empati peserta didik dalam
program sesama merasakan, program infaq jum’at ini bagaimana
infaq jum’at memahami ?
terhadap kebutuhan 10. Apa yang ibu ingin tanamkan
peningkatan orang lain. kepada peserta didik dalam program
empati infaq jum’at ini?
siswa di
SMAN 7 11. Bagaimana respon peserta didik
Kota Bogor setelah melaksanakan program infaq
jum’at ini?
12.Apakah banyak peserta didik
yang ikut berpartisipasi dalam
program infaq jum’at ini?
13. Menurut Bapak/ ibu dengan
adanya sikap peka terhadap sesama
ini dipengaruhi oleh program infaq
yang selama ini dijalankan?
Memahami Kemampuan 14. Bagaimana gambaran bapak/ibu
orang lain untuk mengenai sikap memahami terhadap
merasakan, orang lain dalam program infak
memahami Jumat?
perasaan 15. Bagaimana peran seorang guru
42

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


masalah Variabel Guru
orang lain. dalam membantu peserta didik
untuk memahami orang lain dan
pentingnya berbagai dalam program
infak Jumat ini?
Kesadaran Kemampuan 16. Apa gambaran bapak/ ibu
terhadap untuk mengenai sikap kesadaran terhadap
orang lain merasakan, orang lain dalam program infak
memahami Jumat?
perasaan 17. Bagaimana dampak dari
dan kesadaran terhadap orang lain dalam
pengalaman program infak Jumat pada
orang lain. perkembangan sosial dan moral
peserta didik?
18. Bagaimana peran program infaq
jumat ini dalam meningkatkan
empati siswa disekolah?

Tabel 3.2

Kisi- Kisi Wawancara Guru Kelas XII


43

No Rumusan Indikator Sub Pertanyaan


masalah Variabel Guru
1. Bagaimana Pelaksana Waktu 1. Kapan kegiatan program infaq ini
pelaksanaan an pelaksanaan dilaksanakan?
program program program
infaq jum’at infaq infaq
di SMAN 7 Proses 2. Bagaimana proses pelaksanaan
kota Bogor pelaksanaan program infaq?
program
infaq

Sasaran 3. Selain peserta didik, siapa sajakah


program yang berpartisipasi dalam kegiatan
infaq infaq ini? Dan

Jumlah 4. Bagaimana ketentuan nominal


uang infaq dalam berinfaq?

Tujuan 5. Menurut bapak/ibu tujuan dari


infaq program infaq seperti apa?

Pengelolaan 6. Siapakah yang mengelola uang


uang infaq infaq?
Untuk 7. Uang infaq yang dikumpulkan
keperluan untuk apa?
apa uang
infaq
Target infaq 8. Berapakah hasil uang infaq yang
didapat dalam waktu satu minggu
44

No Rumusan Indikator Sub Pertanyaan


Masalah Variabel Guru
2. Bagaimana Peka Kemampuan 9. Gambaran bapak/ibu terhadap
peran terhadap untuk sikap empati peserta didik dalam
program sesama merasakan, program infaq jum’at ini
infaq jum’at memahami bagaimana?
terhadap kebutuhan 10. Apa yang ibu ingin tanamkan
peningkatan orang lain. kepada peserta didik dalam program
empati infaq jum’at ini?
siswa di 11. Bagaimana respon peserta didik
SMAN 7 setelah melaksanakan program infaq
Kota Bogor jum’at ini?
12.Apakah banyak peserta didik
yang ikut berpartisipasi dalam
program infaq jum’at ini?
13. Menurut Bapak/ ibu dengan
adanya sikap peka terhadap sesama
ini dipengaruhi oleh program infaq
yang selama ini dijalankan?
Memahami Kemampuan 14. Bagaimana gambaran bapak/ibu
orang lain untuk mengenai sikap memahami terhadap
merasakan, orang lain dalam program infak
memahami Jum’at?
perasaan 15. Bagaimana peran seorang guru
orang lain. dalam membantu peserta didik
untuk memahami orang lain dan
pentingnya berbagai dalam program
infak Jum’at ini?
Kesadaran Kemampuan 16. Apa gambaran bapak/ ibu
terhadap untuk mengenai sikap kesadaran terhadap
orang lain merasakan, orang lain dalam program infak
memahami Jum’at?
45

No Rumusan Indikator Sub Pertanyaan


Masalah Variabel Guru
perasaan 17. Bagaimana dampak dari
dan kesadaran terhadap orang lain dalam
pengalaman program infak Jum’at pada
orang lain. perkembangan sosial dan moral
peserta didik?
18. Bagaimana peran program infaq
jumat ini dalam meningkatkan
empati siswa disekolah?

Tabel 3.3

Kisi- Kisi Wawancara Pembina Program Infak

No Rumusan Indikator Sub Pertanyaan


Masalah Variabel Pembina
1. Bagaimana Pelaksana Waktu 1. Kapan kegiatan program infaq ini
pelaksanaan an pelaksanaan dilaksanakan?
program program program
infaq jum’at infaq infaq
di SMAN 7 Proses 2. Bagaimana proses pelaksanaan
kota Bogor pelaksanaan program infaq ?
program
infaq
Sasaran 3. Selain peserta didik, siapa sajakah
program yang berpartisipasi dalam kegiatan
infaq infaq ini? Dan
Jumlah 4. Bagaimana ketentuan nominal
uang infaq dalam berinfak?
Tujuan 5. Menurut bapak/ibu tujuan dari
infaq program infaq seperti apa?
Pengelolaan 6. Siapakah yang mengelola uang
46

No Rumusan Indikator Sub Pertanyaan


Masalah Variabel Pembina
uang infaq infaq?
Untuk 7. Uang infaq yang dikumpulkan
keperluan untuk apa?
apa uang
infaq
Target infaq 8. Berapakah hasil uang infaq yang
didapat dalam waktu satu minggu

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


masalah Variabel Pembina
2. Bagaimana Peka Kemampuan 9. Gambaran bapak/ibu terhadap
peran terhadap untuk sikap empati peserta didik dalam
program sesama merasakan, program infaq jum’at ini
infaq jum’at memahami bagaimana?
terhadap kebutuhan 10. Apa yang bapak/ibu ingin
peningkatan orang lain. tanamkan kepada peserta didik
empati dalam program infaq jum’at ini?
siswa di 11. Bagaimana respon peserta didik
SMAN 7 setelah melaksanakan program infaq
Kota Bogor jum’at ini?
12. Apakah banyak peserta didik
yang ikut berpartisipasi dalam
program infaq jum’at ini?
13. Menurut Bapak/ ibu dengan
adanya sikap peka terhadap sesama
ini dipengaruhi oleh program infaq
yang selama ini dijalankan?
Memahami Kemampuan 14. Bagaimana gambaran bapak/ibu
orang lain untuk mengenai sikap memahami terhadap
47

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


masalah Variabel Pembina
merasakan, orang lain dalam program infak
memahami Jum’at?
perasaan 15. Bagaimana peran seorang guru
orang lain. dalam membantu peserta didik
untuk memahami orang lain dan
pentingnya berbagai dalam program
infak Jum’at ini?
Kesadaran Kemampuan 16. Apa gambaran bapak/ ibu
terhadap untuk mengenai sikap kesadaran terhadap
orang lain merasakan, orang lain dalam program infak
memahami Jum’at?
perasaan 17. Bagaimana dampak dari
dan kesadaran terhadap orang lain dalam
pengalaman program infak Jum’at pada
orang lain. perkembangan sosial dan moral
peserta didik?
18. Bagaimana peran program infaq
jumat ini dalam meningkatkan
empati siswa disekolah?

Tabel 3.4

Kisi- Kisi Wawancara Peserta Didik

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


Maslah Variabel Peserta Didik
1. Bagaimana Pelaksanaan Waktu 1. Kapan kegiatan program infaq
48

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


Maslah Variabel Peserta Didik
pelaksanaan program pelaksanaan ini dilaksanakan?
program infaq program
infaq jum’at infaq
di SMAN 7 Proses 2. Bagaimana proses pelaksanaan
kota Bogor pelaksanaan program infaq?
program
infaq
Sasaran 3. Selain peserta didik, siapa
program sajakah yang berpartisipasi dalam
infaq kegiatan infaq ini? Dan

Jumlah 4. Bagaimana ketentuan nominal


uang infaq berinfak?
Tujuan 5. Menurut kamu tujuan dari
infaq program infaq seperti apa?
Pengelolaan 6. Siapakah yang mengelola uang
uang infaq infaq?
Untuk 7. Uang infaq yang dikumpulkan
keperluan untuk apa?
apa uang
infaq

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


masalah Variabel Peserta Didik
2. Bagaimana Peka Kemampuan 8. Gambaran kamu terhadap sikap
peran terhadap untuk m empati bagaimana?
program sesama erasakan, 9. Apakah kamu sudah melakukan
49

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


masalah Variabel Peserta Didik
infaq jum’at memahami sikap empati? Berikan contoh sikap
terhadap kebutuhan empatinya bagaimana?
peningkatan orang lain. 10. Apa yang telah kamu pelajari
empati setelah mengikuti program infaq
siswa di jum’at ini?
SMAN 7 11. Bagaimana respon kamu
Kota Bogor setelah melaksanakan program
infaq jum’at ini?
12. Apakah kamu sering
berpartisipasi dalam kegiatan infaq
ini? dan apakah kamu merasa
terbebani untuk membayar infaq?
13. Menurut kamu dengan adanya
sikap peka terhadap sesama ini,
apakah dipengaruhi program infaq
yang selama ini di jalankan?
Memahami Kemampuan 14.Apa gambaran kamu mengenai
orang lain untuk sikap memahami terhadap perasaan
merasakan, orang lain dalam program infaq
memahami Jumat?
perasaan 15. Apakah kamu merasa bahwa
orang lain. kesadaran memahami terhadap
perasaan orang lain yang kamu
pelajari dalam program infaq Jumat
juga berdampak pada kehidupan
sehari-hari kamu di luar sekolah?
Kesadaran Kemampuan 16. Apa gambaran kamu mengenai
terhadap untuk sikap kesadaran terhadap orang lain
orang lain merasakan, dalam program infaq Jumat?
memahami 17.Bagaimana peran guru dalam
50

No Fokus Indikator Sub Pertanyaan


masalah Variabel Peserta Didik
perasaan membantu kamu untuk memahami
dan pentingnya kesadaran terhadap
pengalaman orang lain dalam program infaq
orang lain. Jumat ini?
18. Apakah kamu merasa program
infaq Jum’at telah membantu kamu
menjadi lebih sadar terhadap
kebutuhan orang lain di sekitar
kamu? Mengapa?
19. Apakah kamu merasa bahwa
kesadaran terhadap orang lain yang
kamu pelajari dalam program
Jum’at juga berdampak pada
kehidupan sehari-hari kamu di luar
sekolah?

E. Pemeriksaan keabsahan data


Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan

metode triangulasi. Metode triangulasi dalam penelitian ini menggunakan

triangulasi sumber. Triangulasi sumber merupakan teknik untuk menguji

kreadibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang telah diperoleh dan

dianalisis oleh peneliti kemudian menghasilkan suatu kesimpulan yang

berdasarkan kesepakatan (member check) dengan sumber tersebut

(Sugiyono 2019:274).
51

Simpulan di atas adalah Metode Triangulasi ini adalah teknik

dalam pengumpulan data yang menggabungkan berbagai teknik

pengumpulan data yang ada dan sumber data, dan uji reliabilitas ini

sebagai cara pemeriksaan data dari sumber yang berbeda dengan cara yang

berbeda dan waktu yang berbeda.

Oleh karena nya penelitian ini menggunakan Metode triangulasi

data, dalam Triangulasi ini peneliti ingin mengecek kembali informasi

yang telah di temukan tentang Peran Program Infak Jum’at terhadap

peningkatan empati siswa kelas XII Di SMAN 7 Kota Bogor, dengan

mewawancarai subjek utama nya yaitu guru mata pelajaran pendidikan

agama Islam dan Pembina Program Infak Jum’at di SMAN 7 Kota Bogor,

kemudian selanjut nya peneliti mengambil kembali data yang ada dengan

cara mewawancarai siswa, sehingga pendapat dari ke dua nya dapat di

bandingan kan untuk mendapatkan data yang valid, maka metode nya

adalah dengan mencocokan hasil dari wawancara ke dua nya.

F. Prosudur Analisis Data


Analisis data kualitatif adalah proses memilih, memilah dan

mengorganisasikan data yang terkumpul dari catatan lapangan, hasil

observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, sehingga diperoleh

pemahaman yang mendalam, bermakna, unik dan temuan baru yang

bersifat deskriptif, kategorisasi dan atau pola-pola hubungan antar kategori

dari obyek yang diteliti (Sugiyono, 2019: 348).

1. Pengumpulan Data
52

Pengumpulan data di lapangan tentu berkaitan dengan

teknik penggalian data, dan ia berkaitan pula dengan sumber dan

jenis data, setidaknya sumber data dalam penelitian kualitatif

berupa: (1) kata-kata dan (2) tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen atau sumber data tertulis, foto. Kata-

kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai

merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui

catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tapes,

pengambilan foto, atau film. Menurut (Sugiyono 2019: 224-225).

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa hasil

wawancara, yang telah dilakukan dari Guru Pendidikan agama

islam, peserta didik, dan pembina program infak jum’at untuk

mengumpulkan data tersebut.

2. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan.

Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian

berlangsung bahkan sebelum data benar benar terkumpul. Dalam

penelitian ini reduksi yang dimaksud adalah mengenai data-data

yang telah dikumpulkan lalu akan menjadi sebuah pemilihan data

mana yang sesuai atau data mana yang tidak sesuai dalam

permasalahan meningkatkan empati siswa (Sudaryono, 2019:361).

3. Penyajian Data
53

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan

informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya

penarikan kesimpulan (Rijali, A. 2018: 94). Setelah data di reduksi,

maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam

penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya (Sugiyono, 2019: 249).

Dalam penelitian ini display data yang dilakukan yaitu

penyajian data yang berisikan hasil data-data yang telah didapatkan

yang sudah peneliti susun secara sistematis dan mudah dipahami

sehingga nantinya akan mendapatkan kesimpulan tentang

bagaimana serta apa saja yang dilakukan oleh guru PAI dan

pembina program infaq dalam meningkatkan empati siswa.

4. Penarikan Kesimpulan

Menurut Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2019:252)

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal di dukung oleh bukti bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan kredibel. Verifikasi dalam penelitian ini

yaitu kesesuaian data yang ada yang sudah mencapai tahap


54

bagaimana data yang telah dibuat sesuai dengan data-data yang ada

dan juga valid, sehingga dapat menjadi acuan bahwa data yang ada

sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti di SMAN 7 Kota

Bogor.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan penelitian

1) Demografi Responden

No Nama Jabatan L/P

1. Achmad Muharam Wakil kepala sekolah Laki-laki


M.Pd

2. Mochhamad Hafidz Guru kelas XII Laki-laki


S.Pd

3. Suharti M.Pd Pembina Program Infak perempuan

4. Riska Peserta didik kelas XII perempuan

5. Rizki Peserta didik kelas XII Laki-laki

6. Baldy Peserta didik kelas XII Laki-laki

7. Virgi Peserta didik kelas XII Laki-laki

8. Rendy Peserta didik kelas XII Laki-laki

55
56

2) Tema

Dalam hasil wawancara yang telah saya peroleh saya mendapatkan

hasil wawancara dan membaginya dalam beberapa tema yang berbeda.

Rumusan Masalah Tema

1. Bagaimana Pelaksanaan 1. Hari Jum’at

Program Infak Jum’at Di SMAN 2. IRMA (Ikatan Remaja

7 Kota Bogor? Masjid)

3. Sukarela

4. Dana sosial

2. Bagaimana Peran Program 1. Meningkatkan kepekaan

Infak Jum’at Dalam terhadap sesama

Meningkatkan empati siswa 2. Memahami orang lain

kelas XII di SMAN 7 Kota 3. Meningkatkan kesadaran

Bogor? terhadap orang lain

1. Pelaksanaan program infak jum’at di SMAN 7 Kota Bogor


Berdasarkan hasil analisa data terkait dengan pelaksanaan program

infak jum’at di SMAN 7 Kota Bogor berikut hasil wawancara yang

penulis dapatkan dari Wakil kepala sekolah, Guru kelas XII, pembina

program infak jum’at dan peserta didik.

a. Hari Jum’at
Sesuai dengan hasil wawancara yang penulis lontarkan kepada

wakil kepala sekolah, guru kelas XII, dan peserta didik kelas XII yang

berada di SMAN 7 Kota Bogor untuk menjawab pertanyaan tersebut


57

menghasilkan bahwasanya program infak dilaksanakan pada hari

Jum’at.

Menurut wakil kepala sekolah Bapak Achmad Muharam M.Pd:

”Program infak dilaksanakan sudah sejak lama, ya sejak saya di


SMAN 7 sudah berjalan, sudah berjalan sejak tahun 1994 sampai saat
ini. Dilaksanakannya pada hari Jum’at.”(Wawancara, 9/10/23)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Guru PAI kelas XII Bapak

Hafidz S.Pd menyatakan bahwa program infak dilaksanakan pada hari

jum’at dengan pemikiran hari jum’at adalah hari baik.

“Dilaksanakannya program infak pada hari jum’at karna hari jum’at


adalah hari baik, bisa dikatakan juga dengan istilah Jum’at
berkah.”(Wawancara, 10/10/23)

Bukan hanya wakil kepala sekolah, dan guru PAI kelas XII saja

yang penulis wawancarai tetapi peserta didik kelas XII yang bernama

Riska, berpendapat bahwa kegiatan infak tidak hanya dilakukan pada

hari jum’at saja akan tetapi infak terkadang dilakukan pada kegiatan

peringatan hari besar islam, seperti maulid nabi. Riska berpendapat

bahwasannya:

“Biasanya infak dilaksanakan setiap hari Jum’at saja, kadang juga


kalau ada kegiatan-kegiatan kaya memperingati Maulid Nabi juga kita
infak lagi.” (Wawancara, 12/10/23)
b. IRMA (Ikatan Remaja Masjid)
Proses pelaksanaan program infak jum’at di SMAN 7 Kota Bogor,

yang bertugas memintai infak kesetiap kelasnya yaitu anggota IRMA

(Ikatan Remaja Masjid) karena anggota IRMA diberikan amanah dan di

percaya oleh pembina program infak yaitu Ibu suharti M.Pd., untuk

membantu mengelola kegiatan program infak jum’at di SMAN 7 Kota

Bogor.
58

Menurut wakil kepala sekolah Bapak Achmad Muharam M.Pd.,

beliau memaparkan :

“Program infaq dilakukan pada hari Jum’at, yang memintai


infaknya yaitu anggota IRMA dan di dampingi oleh pembina program
infak.”(Wawancara, 9/10/23)

Hal senada dikatakan oleh Guru PAI kelas XII Bapak Hafidz S.Pd.,

beliau memaparkan:

“Program infak dilakukan di hari jumat, yang menintai uang infak


Anggota HIRISMAN yang sudah terjadwal setiap minggu berkeliling
ke setiap kelasnya untuk memintai infaq, terkadang juga di dampingi
oleh guru.”(Wawancara, 10/10/23)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Pembina Program Infak Jum’at

Ibu Suharti M.Pd., beliau memaparkan:

“Infaq dilakukan pada hari Jum’at, yang turut berpartisipasi dalam


kegiatan infaq tidak hanya peserta didik saja, tetapi TU dan guru-guru
pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan infaq Jum’at. Untuk guru, kotak
amalnya sudah disediakan di dalam ruang guru. Untuk peserta didik
biasanya anggota HIRISMAN, dan di dampingi oleh guru setiap Jum’at
pagi mengeliling ke setiap kelasnya untuk memintai
infaq.”(Wawancara, 11/10/23)

Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan dari peserta didik kelas

XII Rizki, memaparkan bahwasannya:

“Proses pelaksanaan program infak jum’at, saya sebagai anggota


IRMA (Ikatan Remaja Masjid) di SMAN 7 Kota Bogor dipercayakan
untuk memintai uang infak jum’at kesetiap kelasnya dan di dampingi
oleh pembina program infak.”(Wawancara, 12/10/23)
c. Sukarela
Sesuai dengan hasil wawancara yang penulis lontarkan kepada

wakil kepala sekolah, guru kelas XII, pembina program infak Jum’at

dan peserta didik kelas XII yang berada di SMAN 7 Kota Bogor untuk

menjawab pertanyaan tersebut menghasilkan bahwasannya berinfak

dilandasi dengan keikhlasan bukan dengan paksaan atau desakan.


59

Dengan demikian sekolah tidak memberikan patokan berapa jumlah

uang yang harus diinfakkan.

Menurut wakil kepala sekolah Bapak Achmad Muharam M.Pd.,

beliau menyatakan:

“Tidak ada nominal atau patokan untuk berinfaq, uang infaq jum’at
ini digunakan untuk kemaslahatan siswa, semisal ada kematian dibantu,
lalu untuk keperluan mesjid. Bahkan bisa dipakai untuk membantu
anggota Irma (Ikatan remaja masjid) SMAN 7 Bogor untuk biaya
masuk kuliah.”(Wawancara, 9/10/23)

Selaras dengan pernyataan Wakil kepala sekolah diatas di atas

Bapak Hafidz S.Pd selaku Guru PAI kelas XII, menuturkan

pendapatnya sebagai berikut:

”Tidak ada nominal atau patokan uang yang harus peserta didik
keluarkan untuk berinfak, peserta didik sukarela mengeluarkan uangnya
untuk berinfak, Uang infaq jum’at ini biasanya digunakan untuk biaya
oprasional mesjid seperti untuk biaya loundry, untuk membeli alat-alat
kebersihan mesjid, untuk oprasional khotib, dan untuk kegiatan-
kegiatan keagamaan. Tapi jika untuk kegiatan-kegiatan sosial seperti
acara santunan anak yatim, membantu korban bencana alam, biasanya
membantu anggota IRMA (Ikatan remaja masjid) kembali keliling kelas
untuk memintai infaq.”(Wawancara, 10/10/23)

Serupa dengan yang disampaikan Bapak Hafidz S.Pd, Ibu Suharti

M.Pd selaku pembina program infak jum’at, juga menyampaikan

pendapat dalam wawancaranya:

“Tidak dipatok alias sukarela, uang infak yang terkumpul


diperuntukan untuk kegiatan keagamaan seperti mentoring keputrian,
lalu untuk biaya oprasional mesjid, dan sisa uangnya di simpan di
bendahara IRMA (Ikatan remaja masjid). Kalau untuk melakukan
kegiatan bakti sosial seperti membantu korban bencana alam, biasanya
anggota IRMA kembali memintai infaq kesetiap
kelasnya.”(Wawancara, 11/10/23)
d. Dana Sosial
Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis peroleh

bahwasannya uang infak jum’at diperuntukkan untuk kegiatan


60

keagamaan seperti mentoring keputrian, biaya oprasional masjid seperti

membayar khotib. lalu untuk kegiatan sosial seperti acara santunan anak

yatim, membantu korban bencana alam.

Menurut wakil kepala sekolah Bapak Achmad Muharam M.Pd.,

beliau menyatakan:

“Biaya operasional masjid, membantu biaya pembangunan masjid,


dan juga untuk kegiatan bakti sosial.”(Wawancara, 9/10/23)

Serupa dengan pernyataan Wakil kepala sekolah diatas di atas

Bapak Hafidz S.Pd selaku Guru PAI kelas XII, menuturkan

pendapatnya sebagai berikut:

“Untuk biaya operasional masjid, membantu biaya pembangunan


masjid, dan untuk kegiatan bakti sosial.”(Wawancara, 10/10/23)

Selaras dengan yang disampaikan Bapak Hafidz S.Pd, Ibu Suharti

M.Pd selaku pembina program infak jum’at, juga menyampaikan

pendapat dalam wawancaranya:

“Untuk biaya operasional masjid, kegiatan maulid, bakti sosial,


seperti bencana alam, membantu semisal ada peserta didik yang orang
tuanya meninggal.” (Wawancara, 11/10/23)

Dari hasil wawancara Wakil kepala sekola, Guru kelas XII,

Pembina program Infak jum’at dan peserta didik kelas XII di SMAN 7

Kota Bogor dapat disimpulkan bahwa program infak dilaksanakan pada

hari jum’at dengan pemikiran bahwa hari jum’at adalah hari baik, yang

bertugas memintai uang infak jum’at kesetiap kelasnya yaitu anggota

IRMA (Ikatan Remaja Masjid) dan pembina program Infak, sekolah

tidak memberikan patokan berapa jumlah uang yang harus diinfakkan,


61

dan hasil uang infak diperuntukan untuk kepentingan kegiatan

keagamaan, dan untuk dana sosial.

2. Peran program infak jum’at dalam meningkatkan empati siswa di


SMAN 7 Kota Bogor
Berdasarkan hasil analisa data yang penulis lakukan terkait peran

program infak jum’at ini dapat meningkatkan empati siswa di SMAN 7

Kota Bogor, penulis mendapatkan beberapa hasil yang akan penulis

jelaskan berdasarkan hasil wawancara wakil kepala sekolah, guru kelas

XII, pembina program infak jum’at dan peserta didik.

a. Meningkatkan kepekaan terhadap sesama


Program infak jum’at di sekolah dapat meningkatkan kepekaan

terhadap sesama dengan mengajarkan nilai-nilai sosial dan empati

terhadap peserta didik. Melalui partisipasi dalam program ini, peserta

didik dapat memahami bahwa kontribusi kecil mereka memiliki

dampak besar dalam membantu sesama yang membutuhkan. Dalam

upaya meningkatkan kepekaan terhadap sesama SMAN 7 Kota Bogor.

Menurut Wakil kepala sekolah Bapak Achmad Muharam M.Pd., beliau

menyatakan:

”Dengan siswa mengikuti program infak ini peserta didik dapat


menjadi lebih empati membantu sesama yang
membutuhkan.”(Wawancara, 9/10/23)

Hal senada diperkuat oleh hasil wawancara Bapak hafidz S.Pd

selaku Guru PAI kelas XII yang mengatakan:

“Program infak jum’at dapat membantu meningkatkan kepekaan,


kesadaran sosial dan empati seseorang terhadap orang-orang yang
membutuhkan bantuan.” (Wawancara, 10/10/23)
62

Hal yang sama diperkuat oleh Ibu Suharti M.Pd selaku pembina

program infak jum’at

”Program infak ini memiliki nilai positif untuk dapat meningkatkan


sikap kepekaan terhadap sesama.” (Wawancara, 11/10/23)

Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan dari peserta didik kelas

XII Virgi, memaparkan bahwasannya:

“Dengan adanya program infak jum’at kita diajarkan untuk berinfak


maka akan tumbuh rasa kepekaan, keperdulian, untuk bisa membantu,
dan mengerti kondisi orang lain.”(Wawancara, 12/10/23)
b. Memahami orang lain
Program infak jum’at di sekolah dapat memainkan peran penting

dalam meningkatkan pemahaman dan empati terhadap orang lain.

Melalui kontribusi sukarela, peserta didik dapat belajar menghargai

kebutuhan orang-orang yang kurang beruntung. Hal ini tidak hanya

membantu membangun karakter dan nilai-nilai sosial, tetapi juga

merangsang kesadaran sosial di kalangan siswa. Hal ini dapat diketahui

dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Bapak Achmad Muharam

M.Pd selaku wakil kepala sekolah beliau mengatakan:

“Dengan berjalannya program infak ini dan peserta didik ikut


berpartisipasi di dalamnya mereka akan mendapatkan pahala dengan
berinfak dan juga membuat siswa menjadi paham akan kondisi orang
lain.”(Wawancara, 9/10/23)

Hal senada dikatakan juga oleh pembina program infak Ibu Suharti

M.Pd beliau mengatakan bahwa:

“Sikap memahami terhadap orang lain bisa tumbuh pada peserta


didik dalam program Infak ini mereka paham dengan cara berinfak
mereka dapat membantu dan memahami sesama.”(Wawancara,
11/10/23)
63

Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan dari peserta didik kelas

XII Virgi, memaparkan bahwasannya:

“Dengan adanya program infak disekolah saya menjadi terbiasa


selalu menanamkan nilai sosial pada diri saya.”(Wawancara, 11/10/23)
c. Meningkatkan kesadaran terhadap orang lain
Program infak Jum’at di sekolah dapat memainkan peran penting

dalam meningkatkan kesadaran terhadap orang lain. Melalui kegiatan

ini, peserta didik dapat belajar tentang pentingnya berbagi rezeki

dengan mereka yang membutuhkan, mengembangkan empati, dan

memahami tanggung jawab sosial. Selain itu, program ini juga dapat

membantu menciptakan lingkungan sekolah yang peduli dan

membentuk karakter siswa untuk menjadi individu yang peduli

terhadap kesejahteraan orang lain. Dalam upaya meningkatkan

kesadaran terhadap orang lain SMAN 7 Kota Bogor. Menurut Wakil

kepala sekolah Bapak Achmad Muharam M.Pd., beliau menyatakan:

“Melalui program ini dapat meningkatkan pemahaman mereka


tentang lingkungan di sekitar mereka, jadi mereka akan lebih paham
dan peka terhadap lingkungan sekitar mereka di dalam maupun di luar
sekolah.”(Wawancara, 9/10/23)

Hal senada diperkuat oleh hasil wawancara Bapak hafidz S.Pd

selaku Guru PAI kelas XII yang mengatakan:

“Program infak Jumat ini memiliki dampak yang penting terhadap


perkembangan sosial dan moral peserta didik. Dampaknya, mereka jadi
bisa lebih peka dan sadar terhadap lingkungannya, selalu membantu
temannya yang sedang membutuhkan, membantu temannya yang
sedang kesusahan, contohnya jika teman mengalami sulit belajar,
mereka membantu dengan cara menjelaskan, saling menghormati
perbedaan, dan saling toleransi.”(Wawancara, 10/10/23)

Hal yang sama dikatakan juga oleh pembina program infak Ibu

Suharti M.Pd beliau mengatakan bahwa:


64

“Program infak jum’at ini menjadikan peserta didik menjadi lebih


sadar terhadap sesamanya, saling berbagi, dan membantu terhadap
sesama.”(Wawancara, 11/10/23)

Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan dari peserta didik kelas

XII Riska, memaparkan bahwasannya:

“Program infak jum’at telah membantu saya karena dengan


berinfak, menjadikan kita terbiasa untuk menjadi perduli terhadap orang
sekitar dan menjadikan kita untuk dapat memahami orang-orang yang
ada di sekitar kita.”(Wawancara, 11/10/23)

Dari beberapa pernyataan yang di lontarkan oleh Wakil kepala

sekola, Guru kelas XII, pembina program Infak jum’at dan peserta

didik kelas XII di SMAN 7 Kota Bogor penulis bisa menyimpulkan

bahwa peserta didik merasa senang berpartisipasi dalam program infak

jum’at ini, dan dapat diketahui bahwa SMAN 7 Kota Bogor

menjalankan perannya dengan baik. Program infak jum’at dapat

meningkatkan empati siswa hal tersebut terlihat dari hasil wawancara

diatas bahwa dengan program infak jum’at ini mampu membuat peserta

didik menjadi gemar dalam berinfak dan menjadikan peserta didik

menjadi lebih peka terhadap sesama, dapat memahami kondisi orang

lain, dan dapat meningkatkan kesadaran terhadap orang lain, hal ini

membantu peserta didik merasakan empati yang lebih mendalam karena

peserta didik melihat dampak positif dari perbuatan baik mereka.

B. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan analisa data diketahui bahwa program infak jum’at

berperan dalam meningkatkan empati siswa melalui:

1. Kepekaan terhadap sesama,

2. Memahami orang lain, dan


65

3. Meningkatkan kesadaran terhadap orang lain.

Program infak jum’at dapat meningkatkan empati siswa dengan

peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan infak jum’at di SMAN 7 Kota

Bogor, peserta didik dapat merasakan dampak positif dari kontribusi

mereka terhadap lingkungan dan individu yang membutuhkan bantuan. hal

ini menjadikan peserta didik lebih peka terhadap sesama, paham akan

kondisi yang dialami oleh orang lain, meningkatkan kemampuan peserta

didik untuk merasakan perasaan dan kebutuhan orang lain secara

mendalam. Dan program infak jum’at ini menjadikan peserta didik

menjadi pribadi yang gemar dalam berinfak.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, hal tersebut sejalan dengan

teori yang dikemukakan oleh (Anggraini dkk, 2023 : 122) empati dapat

diukur melalui 3 indikator yaitu peka terhadap sesama, memahami orang

lain, kesadaran terhadap orang lain.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Maria anggi setyaning utomo (2021), penelitian yang berjudul

“Implementasi kegiatan shadaqah dalam membentuk empati siswa di

SMPN 1 Tembelang.” Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa: infak

sangat berperan untuk membentuk empati siswa sehingga siswa bisa

terbiasa bersedekah, dan mempunyai empati terhadap lingkungan

sekitarnya. persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah letak

variabel y yaitu empati siswa, dan sama-sama menggunakan metode

penelitian kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis


66

adalah variabel x nya implementasi kegiatan shadaqah, dan lokasi

penelitian.

Hasil ini juga berkesinambungan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Rini kumari dkk tahun (2023), Penelitian yang berjudul

“Menumbuhkan Sikap Empati Pada Anak Usia Dini Melalui Pembiasaan

Sedekah Jum’at Berkah Di PAUD Insan Kota Bogor”. Hasil penelitian

yang dilakukan upaya guru untuk menumbuhkan sikap empati pada anak

PAUD Insan Mandiri kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor melalui

metode pembiasaan dan pelibatan langsung anak dalam kegiatan sedekah

jumat berkah berhasil mengubah sikap anak dari tidak perduli menjadi

perduli. Sikap empati muncul dan berkembang dengan baik pada anak

PAUD Insan Mandiri. Sehingga efek domino yang terjadi adalah anak

membawa pengaruh positif pada sikap dan cara pandang orang tua

terhadap program sedekah jumat berkah di sekolah. Adapaun persamaan

penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama- sama menggunakan

variable y yaitu empati, sama-sama menggunakan metode penelitian

kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah

variabel x yaitu sedekah dan lokasi penelitian.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang “Peran Program Infak Jum’at

dalam meningkatkan empati siswa kelas XII di SMAN 7 Kota Bogor“ dan

pertanyaan atas rumusan masalah, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Terkait Pelaksanaan program infak jum’at di SMAN 7 Kota Bogor,

berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan di SMAN

7 Kota Bogor dapat di simpulkan bahwasanya :

a. Hari Jum’at

Program infak di SMAN 7 Kota Bogor dilaksanakan rutin

pada hari jum’at dengan pemikiran bahwasannya hari

jum’at adalah hari baik.

b. IRMA (Ikatan Remaja Masjid)

Proses pelaksanaan program infak jum’at di SMAN 7 Kota

Bogor, yang bertugas memintai infak kesetiap kelasnya

yaitu anggota IRMA (Ikatan Remaja Masjid) karena

anggota IRMA diberikan amanah dan di percaya oleh

pembina program infak untuk membantu mengelola

kegiatan program infak jum’at di SMAN 7 Kota Bogor.

c. Sukarela

Berinfak dilandasi dengan keikhlasan bukan dengan

paksaan atau desakan. Dengan demikian sekolah tidak

67
68

memberikan patokan berapa jumlah uang yang harus

diinfakkan.

d. Dana sosial

Uang infak jum’at diperuntukkan untuk kegiatan

keagamaan seperti mentoring keputrian, biaya oprasional

masjid seperti membayar khotib. lalu untuk kegiatan sosial

seperti acara santunan anak yatim, membantu korban

bencana alam.

2. Terkait peran program infak jum’at ini dapat meningkatkan empati

siswa di SMAN 7 Kota Bogor, berdasarkan hasil wawancara wakil

kepala sekolah, guru kelas XII, pembina program. Dapat dihasilkan

dari wawancara tersebut adalah:

a. Meningkatkan kepekaan terhadap sesama

Program infak jum’at di sekolah dapat meningkatkan

kepekaan terhadap sesama dengan mengajarkan nilai-nilai

sosial dan empati terhadap peserta didik. Melalui partisipasi

dalam program ini, peserta didik dapat memahami bahwa

kontribusi kecil mereka memiliki dampak besar dalam

membantu sesama yang membutuhkan.

b. Memahami orang lain

Program infak jum’at di sekolah dapat memainkan peran

penting dalam meningkatkan pemahaman dan empati

terhadap orang lain. Melalui kontribusi sukarela, peserta

didik dapat belajar menghargai kebutuhan orang-orang yang


69

kurang beruntung. Hal ini tidak hanya membantu

membangun karakter dan nilai-nilai sosial, tetapi juga

merangsang kesadaran sosial di kalangan siswa.

c. Meningkatkan kesadaran terhadap orang lain.

Program infak Jum’at di sekolah dapat memainkan peran

penting dalam meningkatkan kesadaran terhadap orang lain.

Melalui kegiatan ini, peserta didik dapat belajar tentang

pentingnya berbagi rezeki dengan mereka yang

membutuhkan, mengembangkan empati, dan memahami

tanggung jawab sosial. Selain itu, program ini juga dapat

membantu menciptakan lingkungan sekolah yang peduli dan

membentuk karakter siswa untuk menjadi individu yang

peduli terhadap kesejahteraan orang lain.

B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian di SMAN 7 Kota Bogor, maka

peneliti mempunyai saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi

lembaga maupun bagi peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Diharapkan adanya usaha yang lebih optimal lagi pastikan bahwa

sekolah memiliki komitmen yang kuat untuk membangun budaya

empati. Untuk meningkatkan empati siswa membutuhkan proses yang

berkelanjutan, dan perlu waktu untuk melihat perubahan yang

signifikan.

2. Bagi guru
70

Untuk lebih metingkatkan lagi peranannya dalam mengajarkan peserta

didik tentang nilai- nilai sosial seperti empati, keperdulian, dan

berbagi. baik dalam segi keteladanan, bimbingan maupun saat

kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi siswa

Siswa sebagai peserta didik dapat mengikuti seluruh program yang

dilaksanakan oleh sekolah, dan mengaplikasikan apa yang telah

didapatkan disekolah dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten,

agar dapat menjadi manusia yang memiliki rasa empati.


71

DAFTAR PUSTAKA

Agustiana, T. (2019). Ekonomi Islam Untuk SMK/MAK Kelas XII, Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Anggito, A. & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitan Kualitatif, Sukabumi:

Cv Jejak

Akollo, G.J. dkk. (2020). Application of role playing method in developing

empathes in children aged 5-6 years. Jurnal pendidikan, Vol.1 No1, 41-42.

Alfadri, F. dkk. (2021). Analisis pemanfaatan dana zakat, infak, sedekah dan

wakaf dengan model fungsi actuating. Journal of islamic sosial finance

management, Vol.1 No.1, 111-121.

Anggraini, P.E. dkk. (2023). Analisis Hubungan Empati Siswa Dengan Motivasi

Belajar IPA Pada Pembelajaran Di Masa Pandemi, Jurnal Natural Science

Educational, Vol.6 No.1, 122.

Dikawati, A.A. (2019). Kegiatan Jumat Mingguan (Jimpitan) Sebagai

Implementasi Nilai-Nilai Kepedulian Sosial Di Desa Watusumo Kecamatan

Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Ponogoro: Skripsi

Gunariah, F. & Ridwan, H. A. (2022). Implementasi penyaluran dan infaq di

baitul maalwat tamwil, Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Vol.7 No.1, 73-74.

Guspayane, A. (2020). Amissa caritate, Indonesia: Guepedia

Hasan, S. & Sadi, M. (2021). Hukum Zakat dan Wakaf di Indonesia, Jakarta:

Kencana.

Iffah, F. & Yasni, F.Y. (2022). Manusia sebagi makhluk sosial. Jurnal lataif

literasi tafsir, hadis dan filologi, Vol.1 No.1, 38-39.


72

Kumari, R. dkk. (2023). Menumbuhkan Sikap Empati Pada Anak Usia Dini

Melalui Pembiasaan Sedekah Jumat Berkah Di PAUD Insan Mandiri Kota

Bogor, Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, Vol.09 No.2, 1067-1073.

Novita, L.T. (2021). Pelaksanaan Program Infaq Dalam Mengembangkan

Karakter Peduli Sosial Di Kelompok A RA Muslimat NU 10 BANIN-BANAT

MANYAR GRESIK.. Skripsi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sunan

Ampel Surabaya.

Nugraha, D. dkk. (2017). Kemampuan Empati Anak Usia Dini, Jurnal paud

agapedia, Vol.1 No.1, 30-39.

Purwowiyoto, S.B. (2021). Candrajiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra, Jakarta:

PT Oscar Karya Mandiri.

Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitataif, Jurnal Alhadharah, Vol.17 No.33, 81-

94.

Rosmini, (2016). Falsafah Infak Dalam perspektif Alquran, Jurnal Madania,

Vol.20 No.1, 69-81.

Rochmani, A. (2022). Pembiasaan Sedekah Untuk Pembentukan Karakter Empati

Paa Anak Usia Dini Dalam Perspektif Al-Qur’an, Jurnal Androgogi, Vol.4

No.1, 89-103.

Rukajat, A. (2018). Pendekatan penelitian kualitatif, yogyakarta: Cv Budi Utama

Susanto, A. (2018). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah konsep, teori, dan

aplikasiny, Jakarta: Prenadamedia group

Sugiono, (2019). Merode Penelitian Kuantitatif,dan kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.
73

Sugiono, (2022). Merode Penelitian Kuantitatif,dan kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sudaryono, (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Mix

Method. Depok: PT Raja Grafindo persada.

Syah, E.M. dkk. (2023). Mengerti Anak Usia Dini: Landasan Psikologi PAUD,

Sulawesi: Feniks Muda Sejahtera.

Sutanti, T. (2015). Efektifitas teknik modeling untuk meningkatkan empati

mahasiswa prodi BK universitas ahmad dahlan. Jurnal psikologi pendidikan

& konsling, Vol. 1 No.2, 188-198.

Taher, F. dkk. (2016). Sistem pengelolaan dana kotak infak dan sedekah keliling

masjid di pasar 45 manado, Jurnal Ilmiah Al- Syir’ah, Vol.14 No.2, 52-53.

Tim ahnaf, (2010). Ensikklopedia Amal Shaleh puasa, zakat, dan sedekah,

Jakarta: Mirqat

Tolchah, M. (2015). Dinamika pendidikan islam pasca orde baru, Yogyakarta:

Lkis pelangi askara.

Ubabuddin, & Nasikhah, U. (2021). Peran Zakat, Infaq dan Shadaqah Dalam

Kehidupan, Jurnal Ilmiah Al- Muttaqin, Vol.6 No.1, 60-63.

Utomo, S.A. (2021). Implementasi Kegiatan Shadaqah Dalam Membentuk

Empati, Jurnal EL- Islam, Vol.3 No.1, 24-37

Widiastuti, T. Dkk. (2022). Ekonomi dan Manajemen ZISWAF (Zakat, Infak,

Sedekah, Wakaf), Surabaya: Airlangga University Press.


74

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Keputusan Bimbingan Skripsi


75
76

Lampiran 2: Lembar Bimbingan Skripsi


77

Lampiran 3: Surat Izin Penelitian


78

Lampiran 4 : Reduksi Data

1. Kapan kegiatan program infak ini dilaksanakan?


No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Program infak dilaksanakan - Jum’at - Jumat
Muharam M.pd sudah sejak lama, ya sejak - Kegiatan
saya di SMAN 7 sudah Peringatan
berjalan, sudah berjalan sejak - Hari Besar
tahun 1994 sampai saat ini. Islam (PHBI)
Dilaksanakannya pada hari
Jum’at.
2 Bapak Kegiatan infak dilaksanakan - Jum’at
Mochhamad sudah sejak lama, dilakukan
Hafidz S.pd. pada hari Jum’at karena hari
Jum’at adalah hari baik, bisa
dikatakan juga dengan istilah
Jum’at berkah.
3 Ibu Suharti M.pd Kegiatan infaq berlangsung - Jum’at
sudah sejak lama tetapi
dikuatkan oleh kepala sekolah
baru yang sekarang dengan
yang namanya revitalisasi
infak, kegiatan infak
dilaksanakan pada hari
Jum’at.
4 Riska Biasanya infak dilaksanakan - Jum’at
setiap hari Jum’at saja, - Kegiatan
kadang juga kalau ada Peringatan
kegiatan-kegiatan kaya Hari Besar
memperingati Maulid Nabi Islam
juga kita infak lagi. (PHBI)
5 Rizki Dilaksanakan setiap hari - Jum’at
Jum’at.
6 Baldy Pada hari Jum’at. - Jum’at
7 Virgi Pagi hari di hari Jum’at. - Jum’at
8 Rendy Dilaksanakan setiap hari - Jum’at
Jum’at.
79

2. Bagaimana proses pelaksanaan program infak?


No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Program infaq dilakukan pada - Rutin - Rutin
Muharam M.pd hari Jum’at, yang memintai - Anggota - Anggota
infaknya yaitu anggota IRMA IRMA IRMA (Ikata
dan di dampingi oleh - Pembina remaja
pembina program infak. infak masjid)
- Berkeliling - Berkeliling
- Di dampingi
Guru
2 Bapak Program infak dilakukan di - Anggota
Mochhamad hari jumat, yang menintai HIRISMA
Hafidz S.pd. uang infak Anggota NBerkelilin
HIRISMAN yang sudah g ke setiap
terjadwal setiap minggu kelasnya
berkeliling ke setiap kelasnya - Guru.
untuk memintai infaq,
terkadang juga di dampingi
oleh guru.
3 Ibu Suharti M.pd Infaq dilakukan pada hari - TU dan
Jum’at, yang turut guru-guru
berpartisipasi dalam kegiatan - Anggota
infaq tidak hanya peserta HIRISMA
didik saja, tetapi TU dan N
guru-guru pun ikut - Mengelilin
berpartisipasi dalam kegiatan g kelas
infaq Jum’at. Untuk guru,
kotak amalnya sudah
disediakan di dalam ruang
guru. Untuk peserta didik
biasanya anggota
HIRISMAN, dan di dampingi
oleh guru setiap Jum’at pagi
mengeliling ke setiap
kelasnya untuk memintai
infaq.
4 Riska Biasanya ada dua orang anak - HIRISMA
HIRISMAN dan satu guru N
yang datang ke setiap kelas - Guru
untuk minta infaq, mereka
akan mendatangi kita satu
80

persatu sambil membawa


kotak infaqnya.
5 Rizki Prosesnya yaitu saya anggota - Anggota
ROHIS SMAN 7 Kota Bogor ROHIS
dipercayakan untuk keliling - berkeliling.
mengambil infaqnya.
6 Baldy Infaq dilakukan di hari Jumat, - Anggota
yang keliling minta infak HIRISMA
anggota HIRISMAN sambil N
membawa kotak amalnya. - Berkeliling
- kotak amal.
7 Virgi Keliling ke setiap kelasnya - Keliling
dengan membawa kotak kelas
amal. - Membawa
kotak amal.
8 Rendy Biasanya kita diminta uang - Anggota
infaq di kelas, yang meminta HIRISMA
uang infaqnya adalah anggota N
HIRISMAN.

3. Selain peserta didik, siapa sajakah yang berpartisipasi dalam kegiatan infak ini?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Seluruh peserta didik, dan - Peserta didik - Guru dan
Muharam M.pd guru-guru - Guru peserta didik

2 Bapak Guru pun ikut berpartisipasi - Guru


Mochhamad dalam kegiatan infak ini.
Hafidz S.pd.
3 Ibu Suharti M.pd Guru dan peserta didik - Guru
- Peserta didik
4 Riska Biasanya ada dua orang anak - Peserta didik
HIRISMAN dan satu guru - Guru
yang datang ke setiap kelas
buat minta infaq, mereka
bakalan nyamperin ke kita
satu persatu sambil bawa
kotak infaqnya.
5 Rizki Untuk infak hanya peserta - Peserta didik
didik saja yang berpartisipasi.
6 Baldy Peserta didik, guru juga ikut - Peserta didik
berpartisipasi. - Guru
81

7 Virgi Kepada seluruh siswa SMAN - Seluruh


7 Kota Bogor. siswa
8 Rendy Guru - Guru

4. Bagaimana ketentuan nominal dalam berinfak?


No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Tidak ada nominal atau - Sukarela - Tidak
Muharam M.pd patokan untuk berinfak. - Tidak ada dipatok
patokan - Sukarela

2 Bapak Tidak ada nominal atau - Sukarela


Mochhamad patokan uang yang harus - Tidak ada
Hafidz S.pd. peserta didik keluarkan untuk patokan
berinfak, peserta didik
sukarela mengeluarkan
uangnya untuk berinfak.
3 Ibu Suharti M.pd Tidak di patok, sukarela - Sukarela
- Tidak ada
patokan
4 Riska Nominal nya itu tidak - Tidak
ditentukan sama sekolah, jadi dipatok
seikhlasnya kita saja tidak - Seikhlasnya
dipatok harus berapanya.
5 Rizki Beragam sekali, tidak Tidak dipatok
dipatok.
6 Baldy Tidak dipatok. Tidak dipatok
7 Virgi Tidak menentu. Tidak menentu
8 Rendy Seikhlasnya. Seikhlasnya

5. Menurut bapak/ibu tujuan dari program infak seperti apa?


No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Tujuannya untuk melatih - Kebiasaan - Menanamkan
Muharam M.pd peserta didik agar terbiasa berinfak kebiasaan
untuk berinfak, membantu - Pribadi yang berinfak
sesama, menjadi pribadi yang gemar - Menjadikan
gemar berinfak. berinfak pribadi yang
gemar
berinfak
- Menumbuhka
n kesadaran
82

social
- Menumbuhka
n empati
2 Bapak Tujuannya ini untuk - Menumbuhk
Mochhamad menumbuhkan rasa empati an rasa
Hafidz S.pd. pada diri peserta didik agar empati
mereka mau mengeluarkan - Membantu
atau menyisihkan sebagian sesama
uang jajan mereka untuk
membantu sesama.
3 Ibu Suharti Untuk menanamkan - Menanamkan
M.pd kebiasaan berinfak kepada kebiasaan
peserta didik, mengajarkan berinfak
siswa tentang nilai-nilai sosial - Mengajarkan
seperti empati, melalui nilai-nilai
program infak ini siswa dapat sosial
belajar tentang pentingnya - Belajar
membantu sesama yang tentang
membutuhkan. pentingnya
membantu
sesame
4 Riska Infak itu kan sama saja - Sedekah
sedekah jadi kalau kita - Mendapat
berinfak akan mendapat ampunan
ampunan dari Allah SWT, - Rezeki
Rezeki kita dilipat gandakan.
5 Rizki Tujuannya yang utama yaitu - Memakmurk
untuk lebih memakmurkan, an dan
mensejahterakan masjid, dan mensejahtera
siswa-siswi juga terlatih kan masjid
berinfak. - Melatih
peserta didik
berinfak
6 Baldy Untuk bersedekah dan - Bersedekah
mengajarkan kita untuk - Mengajarkan
membantu sesama. membantu
sesama
7 Virgi Untuk memakmurkan dan - Memakmurk
memaslahatkan masjid. an masjid
- Memaslahatk
an masjid
8 Rendy Tujuannya agar kita selalu - Memberi
83

memberi, dengan cara - Bersedeka


bersedekah kita mendapat - Mendapat
pahala dari Allah SWT. pahala

6. Siapakah yang mengelola uang infak?


No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Yang mengelola infak yaitu - Pembina - Pembina
Muharam M.pd pembina program infak dan - Anggota - Anggota
anggota IRMA. IRMA IRMA
(Ikatan
remaja
masjid)
2 Bapak Yang mengelola uang infak - Pembina
Mochhamad yaitu pembina dan bendahara - Bendahara
Hafidz S.pd. dari anggota Irma. - Anggota
IRMA
3 Ibu Suharti M.pd Yang mengelola uang infak - Bendahara
yaitu bendahara Irma. IRMA
(Ikatan
remaja
masjid)
4 Riska Anggota Irma - Anggota
IRMA
5 Rizki Pembina Irma (Ikatan remaja - Pembina
masjid) dan anggota Irma IRMA
SMAN 7 - Anggota
IRMA
(Ikatan
remaja
masjid)
6 Baldy Guru dan anggota Irma - Guru
- Anggota
IRMA
7 Virgi Guru - Guru
8 Rendy Guru dan anggota Irma - Guru
- Anggota
IRMA
(Ikatan
remaja
masjid)
84

7. Uang infak yang dikumpulkan untuk apa?


No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Biaya operasional masjid, - Kemaslahata - Kemaslahatan
Muharam M.pd membantu biaya n masjid Masjid
pembangunan masjid, dan - Bakti social - Bakti Sosial
juga untuk kegiatan bakti - Kegiatan - Kegiatan
sosial. keagamaan keagamaan
2 Bapak Biaya operasional masjid, - Kemaslahata
Mochhamad membantu biaya n masjid
Hafidz S.pd. pembangunan masjid, dan - Bakti social
juga untuk kegiatan bakti
sosial.
3 Ibu Suharti Untuk biaya operasional - Biaya
M.pd masjid, kegiatan maulid, bakti operasional
sosial, seperti bencana alam, masjid
membantu semisal ada peserta - Kegiatan
didik yang orang tuanya mauled
meninggal. - Bakti social
4 Riska Uang infak nya untuk - Perbaikan
perbaikan masjid agar kita masjid
lebih nyaman dalam
beribadahnya.
5 Rizki Untuk membayar khotib, - Biaya khotib
untuk kegiatan keputrian, dan - Kegiatan
untuk keperluan masjid. keputrian
- Keperluan
masjid
6 Baldy Untuk biaya keperluan - Keperluan
masjid, keperluan maulid masjid
nabi, bakti sosial, dan - Kegiatan
santunan anak yatim. mauled
- Bakti social
- Santunan
anak yatim
7 Virgi Untuk membayar khotib dan - Biaya khotib
keputrian. Kegiatan
keputrian
8 Rendy Untuk biaya masjid, santunan - Biaya masjid
anak yatim, maulid nabi, dan - Santunan
bakti sosial. anak yatim
- Kegiatan
85

maulid nabi
- Bakti social

8. Berapakah hasil uang infak yang didapat dalam waktu satu minggu
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Kalau ini saya kurang tau ya, - Tidak - Uang Infak
Muharam M.pd karena yang uang infaknya mengetahui RP. 700.000
anggota Irma dan pembina jumlah sd Rp.
program infak. 1000.000
2 Bapak Biasanya dalam waktu satu - Jumlah uang
Mochhamad minggu Rp 700.000 sd Rp infak Rp
Hafidz S.pd. 1000.000 untuk semua kelas 700.000 sd Rp
dari kelas X sampai kelas 1000.000
XII. Akan tetapi jika untuk
kelas X saja mendapatkan
infak Rp 600.000
3 Ibu Suharti M.pd Dalam setiap hari jum’at - Jumlah uang
nyasebesar Rp 700.000 Rp infak Rp
750.000 sd Rp 1000.000 700.000 sd Rp
1000.000

8. Gambaran kamu terhadap sikap empati bagaimana?


No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Empati itu seperti kita - Memahami - Memahami
memahami perasaan orang sesama sesama
lain atau peduli terhadap - Peduli sesama - Peduli
orang lain. - Kesadaran sesama
terhadap orang - Kesadaran
lain terhadap
orang lain

2 Rizki Empati yaitu sikap untuk - Menghargai


menghargai sesuatu atau sesuatu
sikap peduli terhadap sesama. - Peduli sesama
3 Baldy Empati itu sikap peduli - Peduli sesama
terhadap sesama, memahami - Memahami
orang lain. orang lain.
4 Virgi Empati yaitu sikap yang - Saling
menghargai sesuatu atau Menghargai
sikap peduli terhadap sesama. - Peduli sesama
86

5 Rendy Empati yaitu sikap peka - Peka terhadap


terhadap orang lain orang lain

9. Gambaran bapak/ibu terhadap sikap empati peserta didik dalam program infak
jum’at ini bagaimana?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Empati yaitu sikap - Memahami - Peka
Muharam M.pd memahami apa yang orang sesama terhadap
lain alami. Program infak ini - Peka sesama
adalah wadah bagi siswa - Sadar terhadap - Memahami
untuk belajar bersedekah sesama orang lain
membantu sesama. - Kesadaran
terhadap
orang lain
2 Bapak Empati yaitu sikap seseorang - Memahami
Mochhamad untuk bisa memahami perasaan orang
Hafidz S.pd. perasaan orang lain, dengan lain
adanya program infak ini - Berbagi
peserta didik dapat kepada sesama
menyalurkan keinginan untuk
berbagi kepada sesama
dengan cara mereka
menyisihkan sisa uang
jajannya.
3 Ibu Suharti M.pd Empati yaitu rasa seseorang - Memahami
untuk bisa memahami sesama
sesama, peka terhadap - Peka terhadap
sesama dalam program infak sesama
jum’at ini siswa dapat belajar - Membantu
tentang pentingnya sesama
membantu sesama.

9. Apakah kamu sudah melakukan empati? Berikan contoh sikap empatinya


bagaimana?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Sudah, contohnya seperti - Menjenguk - Menjenguk
menjenguk teman yang teman sakit teman sakit
sedang sakit. - Membantu - Membantu
teman yang teman yang
terkena terkena
87

musibah musibah
2 Rizki Sudah, contohnya ketika ada - Membantu
teman yang sedang dilanda teman yang
musibah seperti ditinggalkan terkena
oleh orang tuanya. musibah

3 Baldy Sudah, contohnya aku - Menjenguk


menjenguk teman aku yang teman sakit
sedang sakit dan berinfak. - Berinfak
sebagai bentuk
empati
4 Virgi Sudah, contohnya membantu - Membantu
teman yang terkena musibah, teman
entah sakit, atau ditinggal
orang tuanya.
5 Rendy Iyah sudah, contohnya saya - Menjenguk
suka menjenguk teman saya teman sakit
yang sakit.

10. Apa yang bapak/ibu ingin tanamkan kepada peserta didik dalam peserta didik
dalam program infak jum’at ini?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Tentunya program infak ini - Menanamkan - Gemar
Muharam M.pd adalah program yang baik empati berinfak
dan bernilai positif. Siswa - Menjadikan - Menanamkan
dapat belajar bersedekah, peserta didik empati
membantu dan perduli gemar
terhadap sesama. berinfak
2 Bapak Yang saya ingin tanamkan - Menanamkan
Mochhamad kepada peserta didik, Saya rasa empati
Hafidz S.pd. ingin menanamkan rasa - Kepedulian
empati kepedulian sosial social
kepada peserta didik sampai - Membantu dan
mereka dewasa nanti bahkan menolong
sampai menjadi orang sukses sesame
pun mereka harus selalu
membantu dan menolong
sesama.
3 Ibu Suharti M.pd Yang ibu ingin tanamkan ya - Gemar
agar mereka saat ini hingga berinfak
nanti sampai menjadi sukses - Dan Shodaqoh
88

gemar berinfak, shodaqoh, - Gemar berbagi


gemar berbagi dan membantu - Membantu
sesama. sesama

10. Apa yang telah kamu pelajari setelah mengikuti program infak jum’at ini?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Yang aku pelajari dari - Menjadikan - Gemar
program infak ini, kita tidak pribadi yang berinfak
perlu takut uang kita habis, gemar - Menanamkan
karena jika kita berinfak berinfak empati
rezeki kita akan terus - Menjadi
bertambah dan tentunya juga pribadi yang
akan mendapatkan pahala lebih empati
yang besar.
2 Rizki Lebih bisa merasa empati - Meningkatka
lagi. n rasa empati
3 Baldy Setelah aku melangikuti - Meningkatka
program infak ini saya n empati
menjadi lebih empati - Mampu
terhadap orang dengan saya membantu
berinfak artinya saya bisa sesama
membantu sesama.
4 Virgi Dengan berinfak bersedekah - Meningkatka
kita bisa lebih empati, n empati
memahami kondisi orang - Memahami
lain. kondisi orang
lain
5 Rendy Yang saya pelajari setelah - Meningkatka
mengikuti program infak ini n empati
saya menjadi lebih empati.

11. Bagaimana respon peserta didik yang ikut berpartisipasi dalam program infak
jum’at ini?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Responnya sangat baik - Sangat baik - Baik
Muharam M.pd - Antusias
2 Bapak Alhamdulillah mereka - Antusias
Mochhamad antusias senang melakukan
Hafidz S.pd. kegiatan infak.
3 Ibu Suharti M.pd Mereka antusias karna - Antusias
89

banyak juga anak yang ikut


berpartisipasi.

11. Bagaimana respon kamu setelah melaksanakan program infak jum’at ini?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Senang, karena program infak - Senang - Senang
ini bagus untuk kita bisa - Baik
belajar berbagi sedikit uang
yang kita punya, dan kita bisa
juga belajar agar tidak
menjadi orang pelit.
2 Rizki Sangat baik dan senang. - Senang
- Sangat baik

3 Baldy Respon aku senang dalam - Senang


mengikuti program infak ini.
4 Virgi Alhamdulillah senang karena - Senang
mendapat pahala juga.
5 Rendy Senang - Senang

12. Apakah banyak peserta didik yang ikut berpartisipasi dalam program infak
jumat?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Achmad Seluruh peserta didik - Seluruh - Seluruh
Muharam M.pd Peserta didik Peserta
didik
2 Bapak Seluruh peserta didik dari - Seluruh
Mochhamad kelas 10,11 dan kelas 12. Peserta didik
Hafidz S.pd.
3 Ibu Suharti M.pd Seluruh peserta didik. - Seluruh
Peserta didik

12. Apakah kamu sering berpartisipasi kegiatan infak jumat ini? Dan apakah
kamu merasa terbebani untuk membayar infak?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Iya aku selalu ikut - Berpartisip - Berpartisipas
berpartisipasi, aku sama sekali asi - Tidak
tidak merasa terbebani karena - Tidak terbebani
infak nya pun tidak dipatok. terbebani
90

2 Rizki Alhamdulillah selalu ikut - Berpartisip


berpartisipasi. Tidak merasa asi
terbebani. - Tidak
terbebani
3 Baldy Aku sering berpartisipasi - Berpartisip
dalam program infak ini, aku asi
sama sekali tidak merasa - Tidak
terbebani. terbebani
4 Virgi Alhamdulillah sering, tidak - Berpartisip
terbebani. asi
- Tidak
terbebani
5 Rendy Sering karena saya berinfak - Berpartisip
dengan hati yang ikhlas. Dan asi
tidak merasa terbebani. - Tidak
terbebani

13. Menurut bapak/ibu dengan adanya sikap peka terhadap sesama ini dipengaruhi
oleh program infak yang selama ini dijalankan
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Dipengaruhi, dengan siswa - Dipengarui - Dipengaruh
Achmad mengikuti program infak ini - Membantu - Meningkatka
Muharam siswa dapat lebih empati sesama n peka
M.pd membantu sesama yang terhadap
membutuhkan. sesama
2 Bapak Sangat dipengaruhi, karena - Dipengaruhi
Mochhamad program infak jum’at dapat - Meningkatka
Hafidz S.pd. membantu meningkatkan n kesadaran
kesadaran sosial dan empati
seseorang terhadap orang-orang
yang membutuhkan bantuan
3 Ibu Suharti Sangat dipengaruhi ya program - Dipengaruhi
M.pd infak ini memiliki nilai positif - Kepekaan
untuk dapat meningkatkan sikap terhadap
kepekaan terhadap sesama. sesama

13. Menurut kamu dengan adanya sikap peka terhadap sesama ini, apakah
dipengaruhi program infak yang selama ini di jalankan?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Dipengaruhi karena jika kita - Dipengaruhi - Dipengaruh
91

terbiasa berinfak kan kita sama - Peduli - Meningkatka


saja peduli dengan orang lain. sesama n Peka
terhadap
sesama
2 Rizki Iya karna dari infak ini bisa - Dipengaruhi
mengajarkan kita untuk bisa - Menghargai
menghargai sesama yang bisa sesame
disebut dengan rasa empati.
3 Baldi Iya karna dengan kita berinfak - Dipengaruhi
secara langsung kita menjadi - Peka
peka terhadap apa yang orang terhadap
lain butuhkan. sesama

4 Virgi Sangat dipengaruhi karena - Berpengaruh


dengan kita diajarkan untuk - Peka
berinfak maka tumbuh rasa terhadap
kepekaan, keperdulian, untuk sesama
bisa membantu, dan mengerti
apa yang orang lain alami.
5 Rendy Dipengaruhi karena dengan - Berpengaruh
berinfak saya mendapatkan - merasakan
pahala juga saya belajar untuk apa yang
bisa merasakan apa yang orang orang lain
lain rasakan dengan cara saya rasakan
bantu mengurangi beban mereka
saya juga dapat pahala.

14. Bagaimana gambaran bapak/ibu mengenai sikap memahami terhadap orang


lain dalam program infak jum’at?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Pastinya dengan berjalannya - Mengerti - Memahami
Achmad program infak ini dan peserta sesama orang lain
Muharam didik ikut berpartisipasi di
M.pd dalamnya mereka akan
mendapatkan pahala dengan
berinfak dan juga membuat
siswa menjadi paham akan
kondisi orang lain.
2 Bapak Sikap memahami terhadap orang - Empati
Mochhamad lain dalam program infak ini - Memahami
Hafidz S.pd. yaitu dengan memiliki rasa sesama
92

empati dengan empati peserta


didik dapat memahami masalah
sosial yang ada di sekitar
mereka.
3 Ibu Suharti Sikap memahami terhadap orang - Memahami
M.pd lain bisa tumbuh pada peserta sesama
didik dalam program Infak ini - Membantu
mereka paham dengan cara sesama
berinfak mereka dapat
membantu dan memahami
sesama.

14. Apa gambaran kamu mengenai sikap memahami terhadap perasaan orang lain
dalam program infak jum’at?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Harus saling membantu aja sih - Saling - Memahami
kalau ada yang membutuhkan Membantu orang lain
agar ketika kita susah orang- - Peduli
orang juga mau membantu. terhadap orang
lain
2 Rizki Yaitu sikap peduli dan ikhlas - Sikap Peduli
dalam berinfak. dan Ikhlas
3 Baldi Memahami apa yang orang lain - Sikap
rasakan. Memahami
4 Virgi Sikap memahami yaitu sikap - Sikap
perduli di sertai ikhlas dalam Memahami
berinfak. dan Ikhlas
5 Rendy Kita paham apa yang orang lain - Memahami
rasakan semisal ada teman yang sesama
sedang bersedih terus saya itu
membantu untuk menghiburnya.

15. Bagaimana peran seorang guru dalam membantu peserta didik untuk
memahami orang lain dan pentingnya berbagi dalam program infak jum’at ?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Peran seorang guru pastinya Guru sebagai - Motivator,
Achmad selalu memberikan contoh yang Motivator, suri tauladan,
Muharam baik untuk peserta didik Guru sebagai fasilitator.
M.pd memberi motivasi nasehat Suri Tauladan,
kepada mereka. Guru sebagai
93

Fasilitator
2 Bapak Peran seorang guru memang Guru sebagai
Mochhamad sangat penting dalam membantu Pembimbing,
Hafidz S.pd. peserta didik untuk bisa Guru sebagai
memahami orang lain dan Teladan.
pentingnya berbagi dalam
beragamaan. Jumat ini guru
dapat mengajarkan peserta didik
tentang nilai-nilai sosial seperti
empati kepedulian dan berbagi
karena guru adalah contoh
teladan bagi peserta didik.

3 Ibu Suharti Perannya ya selalu memberikan Guru sebagai


M.pd motivasi dorongan kepada Motivator
peserta didik dengan cara
menanamkan sikap sosial,
pemberitahu bahwa dengan
kalian berinfak akan
mendapatkan pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT.
Sebetulnya tidak hanya
dibutuhkan peran guru saja tapi
penting juga ada peran orang tua
untuk bisa meningkatkan
kesadaran peserta didik,
terkadang orang tua pun ikut
berpartisipasi dalam program
infak ini sebagai orang tua yang
menitipkan uangnya untuk bisa
berinfak.

15. Apakah kamu merasa bahwa kesadaran memahami terhadap perasaan orang
lain yang kamu pelajari dalam program infak jum’at juga berdampak pada
kehidupan sehari-hari kamu diluar sekolah?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Iya karena terbiasa dengan infak Membiasakan - Berpengaruh
ketika dimanapun aku melihat Peserta Didik pada
ada yang membutuhkan, aku jadi Berinfak, kehidupan
suka membantu. Meningkatkan sehari- hari
Kesadaran
94

Sosial Peserta
Didik,
Mengajarkan
Sikap Peduli
dan Empati
2 Rizki Iya karena kita dalam sekolah Kesadaran
hidup bukan hanya seorang diri, Sosial, Nilai
kita juga diciptakan untuk Sosial dan
bersosialisasi dan saling Kerjasama,
menghargai. Menumbuhkan
Sikap Sosial.
3 Baldi Iya karena aku jadi terbiasa Kebiasaan
selalu menyisihkan uang jajan Berinfak,
aku untuk berinfak dengan Meningkatkan
berinfak aku mendapatkan Kesadaran
pahala. Dan dengan berinfak aku akan
pun menjadi sadar ternyata Kebutuhan
masih banyak orang yang lebih Sesama,
membutuhkan dari aku. Menumbuhkan
Rasa Empati
melalui
Program Infak
4 Virgi Dengan adanya program infak Kesadaran
disekolah saya akan terbiasa Sosial, Nilai-
dengan selalu menanamkan nilai Nilai Sosial,
sosial pada diri saya. Pembentukan
Karakter
Sosial.
5 Rendy Iya karena dengan program Kesadaran
infaq ini aku sadar bahwa harta Sosial,
yang kita miliki di dunia ini tuh Kepedulian
tidak akan dibawa mati. Jadi terhadap
lebih baik kita berbagi kepada Sesama, sikap
sesama dengan cara berinfak berbagi.

16. Bagaimana gambaran bapak/ ibu mengenai sikap kesadaran peserta didik
terhadap orang lain dalam program infak jum’at?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Dengan peserta didik berinfak, Kesadaran - Kesadaran
Achmad artinya mereka sudah Sosial terhadap
Muharam mempunyai kesadaran terhadap orang lain
95

M.pd orang lain.


2 Bapak Dengan peserta didik mau Kesadaran
Mochhamad berinfak mereka sadar bahwa Berbagi
Hafidz S.pd dengan berinfak dapat
menjadikannya pribadi yang
ikhlas untuk berbagi membantu
yang lebih membutuhkan.
3 Ibu Suharti Kesadaran seseorang terhadap Kesadaran
M.pd orang lain dan lingkungan lingkungan,
sekitar.

16. Apa gambaran kamu mengenai sikap kesadaran terhadap orang lain dalam
program infak jum’at ?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Sikap sadar kita terhadap apa Kesadaran - Kesadaran
yang dialami orang lain. terhadap terhadap
Kondisi Orang orang lain
Lain
2 Rizki Tidak hanya infak Jumat, ketika Memahami
ada teman kita yang dilanda perasaan orang
musibah kita juga turut lain
membantu dengan sedikit
sedekah dari situ kita diajarkan
untuk memahami perasaan orang
lain yang terkena musibah.
3 Baldi Dengan diadakannya program Memahami
infaq ini menurut aku itu bisa Kondisi Orang
sangat membantu kami siswa Lain
untuk dapat bisa merasakan
perasaan orang lain dengan cara
membantu mereka yang
membutuhkan.
4 Virgi Sikap peduli dan ikhlas dalam Sikap Peduli
berinfak karena infak ini bisa dan Ikhlas
menjadi kunci untuk melalui Infak,
mendapatkan rezeki yang
berkah.
5 Rendy Sikap sadar kita terhadap Kesadaran
lingkungan kita jadi kita bisa terhadap
lebih peka kepada orang-orang Lingkungan
di sekitar kita dengan cara
96

membantunya.

17. Bagaimana dampak dari kesadaran terhadap orang lain dalam program infak
jum’at pada perkembangan sosial dan moral peserta didik ?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Dampaknya sangat banyak - Lebih peka - Lebih peka
Achmad sekali, mungkin salah satunya - Lebih sadar - Lebih sadar
Muharam melalui program ini dapat lingkungan lingkungan
M.pd meningkatkan pemahaman
mereka tentang lingkungan di
sekitar mereka, jadi mereka akan
lebih paham dan peka terhadap
lingkungan sekitar mereka di
dalam maupun di luar sekolah.
2 Bapak Program infak Jumat ini - Lebih peka
Mochhamad memiliki dampak yang penting - Sadar
Hafidz S.pd. terhadap perkembangan sosial terhadap
dan moral peserta didik. lingkungan
Dampaknya, mereka jadi bisa - Toleransi
lebih peka dan sadar terhadap - Menghormati
lingkungannya, selalu membantu
temannya yang sedang
membutuhkan, membantu
temannya yang sedang
kesusahan, contohnya jika teman
mengalami sulit belajar, mereka
membantu dengan cara
menjelaskan, saling
menghormati perbedaan, dan
saling toleransi.
3 Ibu Suharti Dampaknya, mereka jadi lebih - Membantu
M.pd sadar terhadap sesamanya, saling Sesama
berbagi, dan membantu terhadap - Saling
sesama. berbagi
- Sadar
terhadap
sesama

17. Apakah kamu merasa program infak jum’at telah membantu kamu menjadi
lebih sadar terhadap kebutuhan orang lain disekitar kamu? Mengapa?
97

No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema


1 Riska Tentu, karena dengan terbiasa - Membantu - Sangat
berinfak, menjadikan kita - Peduli membantu
terbiasa peduli dan memahami sesama - Meningkatkan
orang-orang sekitar kita. - Memahami empati
sesama
2 Rizki Iya, betul, karena dari program - Membantu
infak ini kita bukan hanya - Bersedekah
diajarkan bersedekah, melainkan - Empati
belajar bagaimana cara untuk
bersikap empati.
3 Baldi Iya, sangat membantu, karena - Membantu
dengan program infak ini kita sesama
dapat belajar untuk selalu
membantu sesama dengan cara
menyisihkan uang kita.
4 Virgi Program infak ini mengajarkan - Bersedeka
kita untuk selalu bersedekah, hal - Sadar
itu membuat saya sadar ternyata terhadap
masih terdapat banyak orang sesama
yang lebih membutuhkan.
5 Rendy Dengan adanya program infak - Membatu
ini di sekolah, membuat aku orang
sadar bahwa membantu orang
lain itu menjadikan diri kita jauh
lebih baik.

18. Bagaimana peran program inifak jum’at ini dalam meningkatkan empati
peserta didik di sekolah ?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Bapak Perannya sangat dahsyat ya, - Siswa - Meningkatkan
Achmad program infak Jumat dapat senang kepekaan
Muharam menjadikan siswa senang dalam berbuat terhadap
M.pd berbuat baik kepada sesama, baik sesama
memahami penting yang - Membantu - Memahami
membantu sesama dengan cara sesama orang lain
memberikan sebagian hartanya - Lebih
selain mendapatkan pahala empati - Meningkatkan
peserta didik dapat lebih empati kesadaran
terhadap sesama. Program ini terhadap orang
harus tetap berjalan terus. lain
98

2 Bapak Program infak di SMAN 7 - Konsisten


Mochhamad Bogor ini sudah berjalan cukup - Kegiatan
Hafidz S.pd. lama dan banyak peserta didik positif
yang terlibat dalam program ini, - Berbagi
artinya mereka paham bahwa - Membant
kegiatan ini adalah kegiatan u sesama
positif. Dengan program infak
Jumat ini, peserta didik bisa
memahami pentingnya untuk
berbagi dan saling membantu
terhadap sesama, sehingga
mereka bisa merasakan apa yang
orang lain rasakan dan
menyadari bahwa ternyata masih
banyak orang-orang yang kurang
mampu dan membutuhkan
bantuan orang lain.
3 Ibu Suharti Program infak Jumat ini sebagai - Membantu
M.pd alat untuk mengajarkan peserta sesama
didik tentang kesadaran sosial.
Mereka dapat memahami
pentingnya membantu sesama
yang membutuhkan, dan dengan
program infak ini, mereka bisa
memberikan atau menyisihkan
uang jajan mereka untuk
berinfak sehingga dapat
merasakan empati terhadap
orang yang kurang beruntung.
Hal ini menjadikan mereka
menjadi pribadi yang senang,
ikhlas dalam berinfak.

19. Apakah kamu merasa bahwa kesadaran terhadap orang lain yang kamu
pelajari dalam program infak juga berdampak pada kehidupan sehari-hari?
No Informan Jawaban Kata Kunci Sub Tema
1 Riska Program infak di sekolah adalah - Berdampak - Berdampak
kegiatan yang positif dan - Kegiatan pada
menjadi wadah pembelajaran positif kehidupan
bagi kami peserta didik untuk sehari- hari
selalu menanamkan nilai-nilai
99

kebaikan saja, tapi sampai di


luar sekolah pun membuat aku
terbiasa untuk selalu berbuat
baik kepada orang lain.
2 Rizki Iya betul sekali karena di dalam - Berdampak
sekolah kita diajarkan untuk - Merasakan
bersikap empati dan merasakan perasaan
orang lain
perasaan orang lain, jadi ketika
di luar sekolah kita sudah
terbiasa untuk melakukan hal
tersebut, dan balik lagi kita
sebagai manusia hidup
bersosialisasi bukan hanya
seorang diri.
3 Baldi Iya sangat berpengaruh karena - Berpengaruh
dengan kita terbiasa untuk
berinfak, kita menjadi lebih
sadar akan orang-orang di
sekitar kita.
4 Virgi Iya karena program infak Jumat - Berdampak
ini mengajarkan bahwa - Kehidupan
bersedekah tidak membuat harta sehari- hari
kita menjadi habis dan juga
berinfak bisa menjadi bekal kita
di akhirat nanti, jadi dampaknya
sangat berpengaruh bagi
kehidupan kita sehari-hari di
manapun itu.
5 Rendy Sangat berpengaruh dalam - Berpengaruh
kehidupan kita sehari-hari, - Kehidupan
berbuat baik tidak hanya di sehari-hari
sekolah saja, tapi aku juga sering
membantu orang-orang di luar
sekolah.
100

Lampiran 5 : Dokumentasi
Wawancara Dengan Wakil Kepala Wawancara Dengan Guru PAI Kelas
Sekolah SMAN 7 Bogor Bapak XII SMAN 7 Bogor Bapak M. Hafidz
Achmad Muharam M.pd S.pd.

Wawancara Dengan Pembina Wawancara Dengan Peserta Didik


program Infaq SMAN 7 Bogor Kelas XII
Ibu Suharti M.pd

Peserta didik Sedang Melaksanakan Anggota IRMA (Ikatan Remaja


Infaq Jum’at Masjid) menghitung hasil infaq
101

Lampiran 6 : Pertanyaan sesuai rumusan masalah

Rumusan masalah 1
1. Bagaimana pelaksanaan program infak jum’at di sman 7 kota bogor ?

No Pertanyaan Sub tema Tema

1. Kapan kegiatan program - Jumat


infak ini dilaksanakan? - Kegiatan
Peringatan
- Hari Besar Islam. 1. Hari Jum’at
2. Bagaimana proses - Rutin 2. IRMA (Ikatan
pelaksanaan program infak - Anggota IRMA Remaja Masjid)
? (Ikata Remaja dan Pembina
Masjid) program Infak
- Berkeliling, Di 3. Sukarela
dampingi Guru. 4. Dana sosial
3. Selain peserta didik, siapa - Guru
sajakah yang berpartisipasi - peserta didik.
dalam kegiatan infak ini?

4. Bagaimana ketentuan - Tidak dipatok


nominal dalam berinfak? - Sukarela.
5. Menurut bapak/ibu tujuan - Menanamkan
dari program infak seperti kebiasaan
apa? berinfak,
Menjadikan
pribadi yang
gemar berinfak
-
- Menumbuhkan
kesadaran social
- Menumbuhkan
empati

6. Siapakah yang mengelola - Pembina


uang infak? - Anggota IRMA.
102

No Pertanyaan Sub tema Tema

7. Uang infak yang - Kemaslahatan


dikumpulkan untuk apa? Masjid
- Bakti Sosial
- Kegiatan
keagamaan.
8. Berapakah hasil uang infaq - RP.700.000 sd
yang didapat dalam waktu RP.1000.000
satu minggu?

Rumusan masalah 2
2. Bagaimana peran program infak jum’at dalam meningkatkan empati siswa
di sman 7 kota bogor ?

No Pertanyaan Sub tema Tema

1. Gambaran bapak/ibu - Peka terhadap


terhadap sikap empati sesama
peserta didik dalam - Memahami orang
program infaq jum’at ini lain
bagaimana ? - Kesadarana 1. Meningkatkan
terhadap orang lain kepekaan
2. Apa yang ibu ingin - Gemar berinfak terhadap sesama
tanamkan kepada peserta - Menanamkan 2. Memahami
didik dalam program infaq empati orang lain
jum’at ini ? 3. Kesadaran
3. Bagaimana respon peserta - Baik terhadap sesama
didik setelah - Antusias
melaksanakan program
infaq jum’at ini ?
4. Apakah banyak peserta - Seluruh peserta
didik yang ikut didik
berpartisipasi dalam
program infaq jum’at ini?
5. Menurut Bapak/ ibu - Dipengaruhi
dengan adanya sikap peka - Meningkatkan
terhadap sesama ini Kepekaan terhadap
dipengaruhi oleh program sesama
infaq yang selama ini
dijalankan?
103

No Pertanyaan Sub tema Tema

6. Bagaimana gambaran - Kemamouan


bapak/ibu mengenai sikap memahami dan
memahami terhadap orang merasakan
lain dalam program infak perasaan orang lain
Jumat?
7. Bagaimana peran seorang - Motivator
guru dalam membantu - Suri tauladan
peserta didik untuk - Fasilitator
memahami orang lain dan
pentingnya berbagai dalam
program infak Jumat ini?
8. Apa gambaran bapak/ ibu - Kesadaran terhadap
mengenai sikap kesadaran orang lain mampu
terhadap orang lain memahami dan
dalam program infak merasakan
Jumat? perasaan orang lain

9. Bagaimana dampak dari - Lebih peka


kesadaran terhadap orang terhadap sesama
lain dalam program infak - Lebih sadar
Jumat pada perkembangan terhadap
sosial dan moral peserta lingkungan
didik?
10. Bagaimana peran program - Meningkatkan
infaq jumat ini dalam kepekaan terhadap
meningkatkan empati sesama
siswa disekolah? - Memahami orang
lain
- Meningkatkan
kesadaran terhadap
orang lain
104
105

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Wulan Anggraini

Tempat tanggal lahir : Bogor, 22 Agustus 1999

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat rumah : Jl. Pangkalan raya RT 04 RW

02 cibuluh Bogor Utara

Latar belakang pendidikan formal :

2007 – 2013 MI Persis 89 Bogor

2013 – 2015 MTS Persis 89 Bogor

2015 – 2017 SMK Tekno Medika Plus

2019 – 2024 Universitas Ibn Khaldun

Anda mungkin juga menyukai