SKRIPSI
Oleh:
IZAH ULYA QADAM
06110125
SKRIPSI
Oleh:
IZAH ULYA QADAM
06110125
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
IZAH ULYA QADAM
06110125
Telah Disetujui
Pada tanggal 09 Juli 2010
Oleh:
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Panitia ujian
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 19620507 199503 1 001
5
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
)11 : (سىزة انسعد
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Di
Malang
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi tersebut di bawah ini:
Pembimbing,
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
serta ucapan Alhamdulillaahhirobbil„aalamiin, akhirnya dengan izin Allah SWT
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Metode
Cooperative Learning Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam
Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VII MTs Negeri Lawang Malang” sebagai
salah satu persyaratan guna mendapatkan gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan
Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang membawa cahaya kebenaran, sehingga mengeluarkan umat manusia
dari zaman kegelapan ke masa yang terang benderang yaitu agama Islam.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberi informasi dan inspirasi, sehingga dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Abah (Drs. H. Ahmad Choiron, M.Ag), ibu (Hj. Masru‟ah, S.Ag) yang dengan
ketulusan hati membesarkan, mendidik, merawat, dan senantiasa mencurahkan
segalanya baik tenaga, dukungan maupun iringan do‟a yang tiada putus. Dan
adikku (Husni Mubarok) yang tanpa henti memberi semangat dan dukungan
kepada penulis.
2. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
3. Dr. H. M. Zainuddin, MA selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.
4. Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan PAI.
5. Dr. H. Nur Ali, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan
tulus memberikan bimbingan dan arahan serta masukan-masukan yang sangat
berarti kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
10
6. Dr. H. Mudjab, M.Ag selaku dosen wali selama kuliah yang dengan butiran-
butiran kalimat yang bermakna dan berinpirasi hingga penulis dapat menyusun
skripsi ini.
7. H. Achmad Said, M.Ag selaku kepala MTs Negeri Lawang Malang yang telah
memberikan izin bagi peneliti untuk melakukan penelitian di Mts Negeri
Lawang Malang.
8. Bapak Wardi, S.Ag, selaku guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak yang telah
memberi kesempatan dan kepercayaan bagi penulis untuk melakukan
penelitian di kelas VII D
9. Siswa dan siswi kelas VII D MTs Negeri Lawang Malang yang telah
menerima peneliti dengat hangat dan penuh cinta kasih dan juga memberikan
masukan-masukan yang nantinya sangat bermanfaat di hari kemudian
khususnya dalam proses belajar mengajar.
10. Teman-teman seperjuangan di PAI angkatan 2006 atas kebersamaan, semangat
dan kerjasamanya selama 4 tahun ini.
11. Seluruh sahabat-sahabati PM11 khususnya ”Kawah” Chondrodimuka yang
telah memberikan banyak inspirasi dan inovasi serta sejuta keilmuan sehingga
penulis seperti ini dan tetap bersemangat. Jazakunnallah atas semuanya.
12. Seluruh warga ”Wisma Catalonia”, khususnya Inoeng, Bonche, Yuyun dan
Vin-Toot, thank for all. Jazakumullah khoirul jaza‟.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membagi
banyak pengalaman berharga bagi penulis.
Semoga Allah SWT membalas semua amal ibadah yang telah dilakukan
dengan ikhlas atas bantuan dan bimbingan pihak-pihak tersebut selama penulisan
skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Akhir
kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
11
DAFTAR ISI
Learning ................................................................................. 22
Learning ................................................................................. 38
B. Kreativitas ..................................................................................... 40
3. Paparan Data dan Temuan Penelitian Pada Siklus III .......... 113
DAFTAR TABEL
Kooperatif ........................................................................................ 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahapan atau Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............. 76
17
DAFTAR LAMPIRAN
Kalender Pendidikan......................................................................................... 68
Pedoman Wawancara dengan Siswa Kelas VII D MTs Negeri Lawang ........ 68
Surat Izin Penelitian dari Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang .................................................................................................. 68
ABSTRAK
menunjukkan bahwa pada siklus I penilaian sebesar 38%, sikus II sebesar 76%,
dan siklus III sebesar 92% , jadi peningkatan sebesar 54% point. Dan juga
perolehan nilai belajar siswa terjadi peningkatan juga dengan perolehan pada
siklus I nilai rata-rata 71,5, siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III nilai
rata-rata 81,2. Jadi, peningkatan sebesar 9,7 point. Indikator peningkatan ditandai
siswa dapat mengungkapkan ide atau pendapatnya, memiliki rasa ingin tahu yang
besar terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak, siswa berani untuk mengkritisi
terhadap permasalahan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak, dan lain-lain.
Saran yang disampaikan peneliti bersifat konstruktif yang dapat diberikan
demi terwujudnya dan berkembangnya pembelajaran di kelas. Pertama, Bagi guru
dapat mengimplementasikan implementasi metode Cooperative learning dapat
meningkatkan kreativitas siswa dengan mengemasnya dalam pembelajaran yang
menarik dan menggunakan strategi atau model yang bervariasi. Kedua, Bagi siswa
ciptakan suasana belajar lebih hidup, inovatif dan kreatif. Ketiga, Perlu diadakan
penelitian serupa yang mengkaji metode Cooperative learning dalam
meningkatkan kreativitas siswa pada jenjang pendidikan yang berbeda.
21
ABSTRACT
the acquisition value of student learning also increased with the acquisition in the
first cycle the average value of 71.5, the second cycle the average value of 74.9,
and in cycle III, the average value of 81.2. Thus, an increase of 9.7 points.
Indicators marked increase in students can express ideas or opinions, have a great
curiosity towards learning Aqidah of Virtue, the students dared to criticize the
problems in the subject Aqidah of Virtue, and others.
Suggestions submitted by researchers as constructive that can be given for
realization and development of classroom learning. First, teachers can implement
for the implementation of cooperative learning methods can enhance students'
creativity with an attractive packaging in the learning and use strategies or models
that vary. Second, create an atmosphere for students to learn more vibrant,
innovative and creative. Third, similar studies should be conducted to assess the
cooperative learning method in enhancing the creativity of students at different
educational levels
23
BAB I
PENDAHULUAN
lain. Karena sifanya yang individual maka manusia yang satu membutuhkan
dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi antara satu siswa
maka salah satunya kita saling membantu satu dengan yang lainnya.
proses belajar yang seperti itupun kerap terjadi dalam fenomena pendidikan di
individualitif merupakan belajar yang buruk. Jika disusun dan ditata sebaik
1
Isjoni, Cooperative Learning : Efektifitas Pembelajaran Kelompok (Bandung :
Alfabeta, 2009), hal. 15
24
mungkin akan menjadi belajar yang sangat efektif. Dalam buku “Mendesain
individualities dan kompetitif jika disusun dengan baik, maka belajar tersebut
akan efektif dan merupakan cara memotivasi siswa untuk melakukan yang
kompetitif dan individualitif seperti kompetisi siswa yang kadang tidak sehat.
Untuk menghindari hal-hal tersebut dan agar siswa dapat membantu siswa
yang lain untuk mencapai sukses, maka jalan keluarnya adalah dengan belajar
kooperatif.2
primadona bagi masyarakat Indonesia. Seperti orang tua, peserta didik, dan
banyak sekali uraian-uraian yang berhaluan atas berdasarkan al-Qu‟an dan al-
Hadist yang menjadi pegangan hidup seorang muslim sampai liang kubur dan
akan mendapatkan syafa‟atnya sampai kapan pun. Akan tetapi, daya tarik
pendidikan Islam sebenarnya bukan karena terjadi pergeseran nilai atau ikatan
permintaan saat ini maupun mendatang. Padahal, paling tidak ada tiga hal
yaitu nilai (agama), status social dan cita-cita. Masyarakat yang terpelajar
anak-anaknya. Hal ini berbeda dengan kondisi tempo dulu yang masih serba
merupakan persoalan yang kedua. Akan tetapi, bagi masyarakat yang sudah
semakin terdidik dan terbuka, pada umunya lebih rasional, pragmatis, dan
berfikir jangka panjang dan karenanya pula, ketiga aspek tersebut (nilai, status
lembaga pendidikan Islam yang berkualitas dalam berbagai jenis dan jenjang
umat Islam. Bahkan kini terasa sebagai kebutuhan yang sangat mendesak
terutama bagi kalangan muslim kelas menengah ke atas yang secara kuantitatif
3
Malik Fajar, Quo Vadis Pendidikan Islam “Pengembangan Pendidikan Islam Yang
Menjajikan Masa Depan” (Malang : UIN-Malang Press, 2006), hal. 11-12
26
terus meningkat belakangan ini. Fenomena social yang sangat menarik ini
dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, serta
memacu siswa rajin dan pintar serta kreatif dan inovatif.6 Karena dalam logika
kecenderungan baik itu dalam perintis tindakan.7 Karena agama Islam selain
4
Ibid., hal. 10
5
Abdul Majid dan Dian Andani, Pendidikan Agama Islam Kompetensi Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 130
6
Muhaimin, Arah Baru Pendidikan Islam, Pemberdayaan Kurikulum Hingga
Refidinasi Islamisasi Pengetahuan (Bandung : Yayasan Nuansa Cendekia, 2003), hal. 185
7
Rifaat Syauqi Nawawi, dkk, Metodologi Psikologi Islam (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2002), hal. 15
8
Fuad Nashori dan Diana Mucharam, Mengembangkan Kreatifitas dalam Perspektif
Psikologi Islam (Yogyakarta : Menara Kudus, 2002), hal. 27
27
Artinya :
Bumi ini banyak sekali permasalah-permasalahan yang mana hanya ada satu
Dan Islam adalah agama rahmat lil „alamin bagi umatnya yang tidak hanya
berfikir secara rasio saja tetapi juga hati nurani dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan didepannya.
9
Al-Qur‟an dan Terjemahan Juz 1-15 (Kudus : Toko Kitab Mubarokatan Toyyibah,
2004), hal. 34
10
Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), hal. 392-393
11
E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kretifitas dan
Menyenangkan (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 164
28
manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani”. Selanjutnya
ditekankan pula bahwa “Iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan
dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif, dan
kreatifitas (daya cipta) hendaknya dimulai pada usia dini, yaitu di lingkungan
menunjang pembangunan.13
Dalam interaksi edukatif guru harus berusaha agar anak didik aktif
dan kreatif secara optimal. Guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing
12
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah (Jakarta :
Gramedia Widiasarana, 1992), hal. 46
13
Ibid., hal. 17
29
sedangkan anak aktif dan kreatif dan belajar.14 Dewasa ini, muncul bermacam-
bahwa anak yang baik adalah anak yang patuh dan memiliki disiplin kuat.
didik pada penemuan jati diri, kreativitas melainkan wawasan yang dekat ke
Agar kreativitas dapat tumbuh pada diri peserta didik, maka dalam
proses pendidikan harus melibatkan peserta didik secara aktif. Karena anak
didik merupakan subyek utama dalam pendidikan. Dialah yang belajar setiap
saat.17 Menurut teori pengajaran, keikutsertaan secara aktif dari peserta didik
14
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta :
Rineka Cipta, 2000), hal. 62-63
15
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal.
VII
16
Abdullah Ahmad Ni‟am, dkk, Pemikiran Islam Kontemporer (Yogyakarta : Jendela,
2007), hal. 12
17
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hal. 46
18
Subadijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum (Jakarta : PT. Raja Grafindo,
1996), hal. 32
30
dan partisipasi yang tinggi dari peserta didik sangat ditonjolkan.19 Dan salah
solidaritas sosial.
Mulai dari yang paling dasar sampai perguruan tinggi pun, peserta didik
belajar dalam nuansa kompetitif dan individual, dan itu pun harus
secara tidak langsunng telah mendidik anak untuk memperoleh nilai atau hasil
yang sangat memuaskan dengan segala cara pun dihalalkan. Kemudian, ketika
keadaan seperti itu masih berlanjut, maka kreativitas peserta didik tidak
berkembang dengan baik dan bahkan bisa mematikan kreativitas anak. Allah
SWT berfirman :
19
Syaifuddin Nurdin, Guru Professional dan Implementasi Kurikulum (Jakarta :
Ciputat Press, 2002), hal. 115-116
31
Artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra‟d : 11)20
Jika dilihat dari firman Allah SWT diatas bahwasanya, kita bisa
suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur
kelompok heterogen.21 Model ini didasari falsafah homo homini socius, yang
cara saling menghargai pendapat dan memberi kesempatan kepada orang lain
dengan siswa yang lainnya merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting.
Model ini bisa diterapkan dalam pembelajaran, termasuk dalam mata pelajaran
pelajaran Aqidah Akhlak. Selama ini, proses belajar mengajar dalam pelajaran
20
Al Qur‟an dan Terjemahannya Juz 1-15, Op. Cit., hal. 250
21
Isjoni, Op.Cit., hal. 12
22
Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit, hal. 17
23
Isjoni, Op.Cit., hal. 21
32
ini, begitu monoton dan siswa pasif, bosan, jenuh, bahkan terhambat
sosial, dan sering kali hanya mencakup dataran kognitif saja, tanpa sentuhan
didik.
bahwa peningkatan belajar siswa semula nilai rata-rata pada pre tes sebesar
6,9 pada siklus I sebesar 7,6 meningkat 10%, siklus II sebesar 8,8 meningkat
hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh M. Syamsun Ni‟am tahun 2009,
Mata Pelajaran ,Pendidikan Agama Islam Kelas III Di MIN Beji Pasuruan”.
test yang semula nilai rata-rata sebesar 1,33 meningkat menjadi 3,22 atau
24
Wakhidah Nurul Milati, Implementasi Cooperative Learning Metode Jigsaw dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP 13
Malang, Skripsinya, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam
Negeri Malang, 2007, Abstrak
33
semula nilai rata-rata pada pre test sebesar 60 meningkat menjadi 84,6 atau
sebesar 41%. Indikator peningkatan ditandai siswa menjadi lebih kreatif dalam
yang baru.25
Islam terutama pelajaran Aqidah Akhlak yang bisa dikatakan condong pada
didik.26
25
M. Syamsu Ni‟am, Implementasi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Dalam
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran ,Pendidikan Agama
Islam Kelas III Di MIN Beji Pasuruan, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah, Universitas Islam Negeri maulana malik ibrahim Malang, 2009, Abstrak
26
Abuddin nata, Manajemen Pendidikan : Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia (Bogor : Kencana Prenada Media, 2003), hal. 184-185
34
pendidikan agama Islam dipengaruhi pula oleh sikap yang kreatif untuk
dan kerjasama dalam meraih prestasi siswa. Sehingga kreativitas peserta didik
tidak berkembang dengan baik dan bahkan bisa mematikan kreativitas siswa.
Peneliti memilih pelajaran Aqidah Akhlak sebagai pelajaran yang akan diteliti
dalam penelitian tindakan kelas, karena pelajaran ini memuat tentang Aqidah
dan juga pelajaran pendidikan moral agama Islam. Setelah meninjau dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
adalah :
Lawang.
Lawang.
D. Manfaat Penelitian
strategi pembelajaran.
pendidikan di sekolah.
hasanah keilmuan.
E. Definisi Operasional
skripsi ini, maka sebelum membahas lebih lanjut tentang skripsi ini, maka
1. Cooperative Learning
lebih ditekankan dalam keaktifan, tidak hanya guru saja yang yang
menjadi sentralnya.
2. Kreativitas
Dalam hal ini, kemampuan siswa untuk berfikir secara secara mandiri
lainnya. Isi kandungan yang terdapt dalam mata pelajaran ini adalah
tentang Aqidah dan juga Akhlak yaitu tentang budi pekerti ala Islamiyah
27
Made wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional (Jakarta Timur : Bumi Aksara, 2009), hal. 138
38
F. Sistematika Pembahasan
menjadi beberapa bab, yang mana setiap babnya sendiri terdiri dari beberapa
penulisan ini. Pembahasan bab ini meliputi : Latar belakang masalah, rumusan
Bab II kajian teori. Bab ini berisi tentang teori-teori yang terkait
Bab IV laporan hasil penelitian. Bab ini berisi tentang hasil penemuan-
siswa dalam pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lawang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.28 Slavin mengemukakan, “In
pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, dimana pada saat itu guru
tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya (peer teaching).
28
Isjoni, Op. Cit., hal. 15
29
Robert E. Slavin, Cooperative Learning : Theory, Research, Practice (London :
Allymand Bacon, 2005), (terjemahan, cooperative learning : Teori, Riset dan Praktik (Bandung:
Penerbit Nusa Media, 2009), hal. 8
41
seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagai
informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama
mereka.30
sebagainya. Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang
mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota
sangat baik bila diterapkan secara sehat. Pendekatan kompetitif ini adalah
sebagaian siswa saja yang akan bertambah pintar, sementara yang lainnya
30
Isjoni, Op. Cit., hal. 17
31
Trianto, Op.Cit., hal. 56-57
42
menjadi kurang sehat bila tidak mampu, katakanlah dalam menjawab soal
yang diberikan guru. Sikap mental inilah yangn dirasa perlu untuk mengalami
improvement (perbaikan).32
kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina
kehidupan. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa
disadari, makhluk lain ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk tertentu.33
Sebaliknya yang kekurangan dengan rela hati mau belajar dari yang
berlebihan, tanpa ada rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi di kelas
dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Inilah yang
bantu membatu anak/ siswa yang mempunyai kelebihan dalam dirinya dapat
32
Isjoni, Op. Cit., hal. 18
33
Syaiful Bahri Djamrah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta :
Rineka Cipta, 2000), hal. 7
34
Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka
Cipta, 1997), hal. 63
43
atau ketika guru memberikan suatu permasalahan materi dan diajak untuk
hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi
sama, dan membantu teman. Dalam cooperative learning, siswa terlibat aktif
kelompok.
meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong
35
Ibid, hal 13
36
Isjoni, Op.Cit, hal. 20
44
menolong dalam perilaku sosial. Tujuan utama dalam penerapan model belajar
mengajar cooperative learning adalah agar peserta didik dapat belajar secara
dalam pembelajaran hal itu ditandai adanya saling menghargai hasil pemikiran
pendapatnya roger dan david Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja
37
Ibid, hal. 21
38
Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner : Perpaduan Indonesia-Malaysia (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2007), hal. 68
45
kelompok bisa dianggap cooperative learning.39 Oleh karena itu, ada beberapa
berenang bersama”.
d. Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama
kelompok.
39
Anita Lie, Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-
Ruang Kelas (Jakarta : PT Grasindo, 2004), hal. 31
40
Ibid,.
46
bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama
kelompoknya sukses.
dalam hal seoranng siswa akan membantu siswa lain untuk sukses
hal :
41
Trianto, Op. Cit., hal. 60
47
baik.
yang meliputi Think pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT).
Kelompok Struktural
&
42
Ibid., hal. 67-68
48
keterampilan
inkuiri
pola anggota
kelompok
„asal‟ &
kelompok
„ahli‟
menuntaskan anggota
belajarnya mempelajari
materi itu
laporan, dapat
menggunakan
tes essay
lain
penjelasannya :43
dipelajari.
43
Isjoni, Op. Cit.,, hal. 50
51
pembelajaran model konvensional. Hal ini terbukti adanya tahap pertama pada
tipe STAD yaitu tahap penyajian materi. Hanya saja perbedaanya terletak pada
2. Jigsaw
Dalam tipe Jigsaw ini keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator saja
yang bertugas untuk mengarahkan dan juga memotivasi siswa untuk belajar.
Guru bukan lagi menjadi pusat kegiatan kelas, tetapi disini siswa yang
menjadi pusat kegiatan kelas atau lebih aktif dari pada guru.
memilih sub topik yang ingin mereka pelajari dan topik yang biasanya
yang dipilih.
sangat komplek dan paling sulit unttuk diterapkan. Berbeda degan STAD dan
Jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan
investigation memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit dari pada
terdiri dari 3 orang, kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat
53
Rotating Trio Exchange ini hampir sama dengan Jigsaw hanya saja
model ini setiap kelompok hanya terdiri dari 3 orang saja kemudian adanya
5. Group Resume
Model ini akan menjadikan interaksi antar siswa lebih baik, kelas
mereka.
54
dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas dengan cara membuat resume
kelompok, yang mana resume tersebut harus mencakup informasi yang dapat
44
Agus suprijono, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2010) hal. 89
55
konsep yang dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas
yang akan dibahas oleh guru beserta peserta didik. Setelah itu
e. Two stay two stray, yaitu metode dua tinggal dua tamu.
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
kritis.
yaitu; bagilah peserta didik menjadi 4 tim dan berilah tim-tim ini
aktivitas yang akan dilakukan oleh guru selama mengajar adalah melakukan
bacaan
kerjanya
penghargaan kelompok
dalam materi yang akan dibahas lalu, guru juga memotivasi siswa yang ada
45
Trianto, Op.Cit., hal. 66-67
60
kelompok belajar dan juga bagaimana berdiskusi dalam hal ini yaitu transisi
efisien. Fase keempat, yaitu guru membimbing dan juga mengarahkan siswa
Fase kelima, yaitu guru mengevaluasi siswa dengan tujuan untuk mengetahui
penghargaan kepada siswa. Dalam hal ini guru mencari- banyak cara untuk
dengan guru,
bersumber dari dua faktor yaitu dari dalam (intern) dan faktor dari luar
(ekstern).47 Akan tetapi, dalam hal ini Isjoni hanya menyebutkan faktor
waktu,
memadai,
46
Isjoni, Op.cit., hlm 24
47
Ibid., hlm. 25
62
ditentukan,
B. Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
banyak definisi tentang kretifitas, tetapi tidak ada satu definisi pun yang dapat
agaknya hal ini tidak mungkin dan juga tidak perlu, karena kreatifitas dapat
menyebutkan adanya enpat jenis definisi tentang kreativitas sebagai “Four P‟s
empat P ini yang saling berkaitan : pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam
proses kreatif, dan dengan dukungan dan dorongan (press) dari lingkungan
63
a. Definisi pribadi
b. Definisi proses
c. Definisi produk
48
Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2009), hal. 19-20
64
d. Definisi press
internal (dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta
berkreasi dengan sebuah ide-ide yang baru yang merupakan esensial dalam
49
Made wena, Op.Cit,, hal. 138
65
of creative exercises)
hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam
belajarnya, adalah:50
evaluasinya;
otoriter;
kreatif.
secara rasional.
dengan dirinya sendiri tanpa ada rasa kurang diri dan rasa takut untuk
kepada anak/siswa untuk bekerja bersama bila mungkin dan perlu, tetapi
sendiri-sendiri.
para ahli psikologi kognitif, kecuali pada aspek baru di dalam permasalahan
masalah, perumusan pokok masalah, dan pencapaian suatu cara baru bagi
52
Suharnan, Op.Cit., hal. 373
68
1. Persiapan
2. Inkubasi
yang dihadapi.
3. Iluminasi
Namun, gagasan ini biasanya masih berupa gagasan pokok atau garis
53
Ibid., hal. 382
69
permasalahan.
4. Verifikasi
gagasan yang ditemukan itu untuk telah berhasil maka proses berfikir
evaluasi.
eksplorasi ruang masalah, mencari dan menemukan jalan keluar yang dapat
proses kreatif telah selesai atau belum, atau apakah seseorang perlu
pemecahan masalah.
70
Terkait erat dengan mitos tentang pribadi kreatif adalah keyakinan yang
adalah hak khusus orang-orang yang dikaruniai bakat. Namun, hal ini juga
Thomas Armstrong dalam bukunya Seven Kinds of Smart, kita diberkahi tidak
hanya satu jenis kecerdasan umum, namun tujuh.54 Dalam hal ini, bahwa ada
tertulis.
konsep logis.
mendesaian.
perasaan mereka.
Pribadi kreatif yang dibawa anak sejak lahir pada diri individu, tidak
Namun dapat dilihat dari keseluruhan dalam diri individu, Dalam suasana
kebebasan dalam berpikir atau merasa sesuai dengan apa yang ada dalam
dan implikasinya.55
55
Utami Munandar, Kreativitas & Keberbakatan “Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif
& Bakat” (Jakarta : PT Gramedia, 2002), hal. 54
72
intuitif, ulet, tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas begitu saja.
perilaku sopan, rajin, dan patuh dari anak, ciri-ciri yang tidak berkaitan
dengan kretifitas.56
kreatif disatu pihak dan ciri-ciri yang diinginkan pendidik pada anak dilain
pihak? Peringkat dari 10 ciri-ciri pribadi yang diperoleh dari kelompok pakar
1. Imajinatif.
2. Mempunyai prakasa.
5. Melit.
6. Senang berpetualangan.
7. Penuh energi.
8. Percaya diri.
56
Utami Munandar, Op.Cit, hal. 36
57
Ibid., hal. 36-37
73
1. Penuh energi.
2. Mempunyai prakarsa.
3. Percaya diri.
4. Sopan.
5. Rajin.
7. Sehat.
10. Ulet.
keadaan ilmiyah seorang anak terutama siswa, apa yang terjadi di jalan
menyebabkan seseorang itu disebut kreatif. Indikator yang sebagai ciri dari
kreativitas dapat diamati dalam dua aspek yakni aspek aptitute dan
yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan. Berdasarkan hasil penelitian
74
anak lain)
(kemampuan elaborasi).
58
Eko Susanto//http://konselingcenter.co.cc// Ciri-Ciri Dan Faktor Yang Mempengaruhi
Kreativitas.html. 8 Januari 2010
75
3. Hambatan-Hambatan Kreatifitas
1) Kendala kultural
59
Utami Munandar, Op.Cit, hal. 231
76
berlakunya tabu.
lingkungan kerja.
3) Kendala perseptual
4) Kendala emosional
5) Kendala imajinasi
memanipulasi gagasan-gagasan.
6) Kendala intelektual
antara evaluasi eksternal dan evaluasi oleh siswa sendiri, antara penyesuaian
terhadap aturan dan norma kelas dengan memberikan kebebasan kepada siswa
kendala.
pendidikan saat ini harus difokuskan pada relevansinya terhadap profesi yang
kemampuan untuk beradaptasi pada berbagai kebutuhan yang baru dan terus
berubah. Ini merupakan sebuah tantangan yang hanya bisa dipecahkan oleh
60
Alan J. Rowe, Creative Intelligence ,(Bandung: Kaifa, 2005), hal. 132
78
prestasi pendidikan anak, tetapi juga pada sikap anak terhadap sekolah dan
ingin tahu (kemelitan) alamiah anak, merusak motivasi, harga diri, dan
kreatifitas anak. Bahkan guru-guru yang sangat baik (atau yang sangat buruk)
dapat mempengaruhi anak lebih kkuat dari pada orang tua. Karena guru lebih
pada orang tua. Guru mempunyai tugas mengevaluasi pekerjaan, sikap, dan
bahwa diakui atau tidak bahwa dalam kenyataannya seorang guru tidak dapat
61
Ibid., hal. 132
62
Utami Munandar,Op.Cit., hal. 109
79
1. Sikap guru
diterapkan.
2. Falsafah mengajar
unik.
63
Ibid., hal. 109
80
kelas.
sebaya.
ruang kelas. Dimana, ruang kelas juga akan merangsang daya fikir anak/siswa
secara kreatif.
perhatian.ruang kelas penuh dengan berbagai produk hasil karya siswa yang
beragam. Ada lukisan, foto, karangan, patung, dan karya-karya lain. Siswa
boleh memilih karyanya yang mana akan dipamerkan dan boleh diganti sesuai
kreatif. 64
ruangan kelas.
struktur yang tidak kaku, kurang ada tekanan terhadap kinerja siswa dan lebih
seputar tahun 1960 dinyatakan sebagai cara yang baik untuk memupuk belajar
yang bermakna kreatifitas pada anak. Manfaat yang penting dari kelas terbuka
belajar lebih baik jika tingkat dan kecepatan kurikulum disesuaikan dengan
tetapi anak/siswa juga punya hak juga untuk menentukan kelas yang
64
Ibid., hal. 112
65
Ibid., hal. 112
82
1. Penilaian
kamu melakukannya?”
2. Hadiah
anak/siswa.
66
Utami Munandar, Op.Cit., hal. 161
67
Ibid., (dikutip dari buku Utami Munandar, Kreativitas & Keberbakatan “Strategi
Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat” (Jakarta : PT Gramedia, 2002)) hal. 113
83
3. Pilihan
itu mereka akan belajar. Seyogyanya anak pun jangan menutupi atau
satu cara atau satu jalan saja. Mereka memerlukan batasan dan garis besar
Sedangkan secara teknis aqidah berarti iman, kepercayaan, dan keyakinan, dan
jamaknya akhlak yang barati budi pekerti, etika, dan moral. Sedangkan
dengan khalaq, dan citra batiniyah yang disebut dengan khuluq. Khalaq
merupakan citra psikis manusia. Berdasarkan kategori ini, maka khuluq secara
yang khusus, mengingat aqidah Islam tidak hanya dapat dimengerti dengan
Karena itu metode pencapaian aqidah dapat dilakukan dengan cara :70
68
Muhaimin, dkk, Kawasan dan Wawasan Studi Islam (Jakarta : Kencana, 2005), hal.
259
69
Ibid., hal. 262
70
Ibid., hal. 265-267
85
Nya.
membagi alam dalam dua kategori yaitu ; 1) alam nyata yang dapat
yaitu:71
71
Ibid., hal. 267-268
86
sistem norma yang mengatur hubungannya dengan Allah (Hablum min Allah),
alam (Hablum min al Alam). Hal tersebut harus tertanam dalam jiwa seorang
pokok yang dibantu oleh para Nabi, baik tidaknya seseorang ditentukan dari
lain.
sebab dalam satu hal ini manusia tidak akan mampu menguasainya.
72
Ibid., hal. 269-273
73
Ibid., hal. 273-275
88
orang lain.
dua pegangan tersebut dan menghindar dari perbuatan yang dilarang dari Al-
89
Artinya :
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami
sudah tentu terjadi suatu proses musyawarah untuk mencari suatu pemecahan
manusia.
74
Al Qur‟an dan Terjemahannya Juz 16-30, Op. Cit., hal. 487
90
Artinya:
bahwa problem-problem manusia akan terus datang dan salah satu jalan
kelapangan pada manusia untuk berkreasi dengan akal pikirannya dan dengan
alaminya. Dalam agama Islam dikatakan bahwa Tuhan hanya akan mengubah
berfirman :77
75
Fuad dan Diana, Mengembangkan Kreatifitas Dalam Perspektif Psikologi Islam
(Yogyakarta: Menara kudus, 2002), hal. 54
76
Al Qur‟an dan Terjemahannya Juz 1-15, Op. Cit., hal. 34
77
Ibid., hal. 55
91
Artinya:
suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka
Artinya:
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS.
Ar-Ra‟d : 11).79
kretifitas.
78
Al Qur‟an dan Terjemahannya Juz 1-15, Op. Cit., hal. 184
79
Ibid,, hal. 250
92
salah satu rumpun mata pelajaran pendidikan Agama Islam. Sebagai mata
pelajaran yang dapat memacu siswa untuk menjadi rajin dan pintar serta
dedikasi demi tegaknya ajaran dan nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup
80
Muhaimin, Arah Baru Pendidikan Islam, Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum
Hingga Redefinisi Pengetahuan (Bandung, : Yayasan Nuansa Cendekia), hal. 85
81
Fuad Nashori dan Rachmi Diana Mucharam, Op.Cit, hal. 27
82
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), hal.9
93
penggalak dan pembinanya untuk tidak terjebak pada ketertindasan antara satu
dengan lainnya.83
kretaif akan lahir. Karena tugas utama pendidikan adalah menciptakan orang-
orang yang mampu melakukan sesuatu yang baru, tidak haya mengulang apa
yang telah dikerjakan oleh generasi lain. Oleh karena itu, secara umum guru
didik untuk berfikir secara analitis, praktis, kreatif, reflektif, dan produktif.
85
Anita lie, Op.Cit., hal. 16
95
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dilihat dari segi tema atau judul yang diangkat, penelitian ini temasuk
tindakan.86
sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu
Ebbutt dan lainnya. Pada awalnya penelitian tindakan kelas menjadi salah satu
86
Nizar Alam Hamdani, Dody Hermana, Classroom Action Research : Teknik Penulisan
Dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ( Kudus: Rahayasa Research and
Training, 2008), hal. 40
87
Ibid, hal. 42
96
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau arahan dari guru yang
dilakukan siswa. 89
88
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal. 2-3
89
Ibid., hal 3
90
Nizar Alam Hamdani, Dody Hermana, Op.Cit., hal. 44
97
collaboratively.
profesionalisme guru.91
tindakan kelas yang diterapkan oleh beberapa para ahli. Minimal ada empat
garis besar keempat model tersebut memiliki bentuk seperti gambar dibawah
ini : 92
91
Ibid., hal. 44
92
Ibid., hal 52
98
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
REFLEKSI
SIKLUS
SELANJUTNYA
pembelajaran.
93
Ibid., hal 52
99
dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama)
dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan adanya
kekreativitas siswa di akhir masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan
94
Ibid., hal. 45
95
Ibid., hal. 45-46
100
Secara garis besar bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah
professional dan lulusan yang memiliki daya saing. Dengan adanya penelitian
value.96
b. Adanya tindakan.
96
Ibid., hal. 46
97
Ibid., hal. 47
101
e. Adanya kerjasama.
f. Adanya refleksi.
NO PENELITIAN PTK
NON-PTK
Kurang memperhatikan
ukuran/kerepresentatifan
sampel
keberhasilan
98
Ibid., hal. 48
102
melalui RDD
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
99
Ibid., hal. 49
100
Paul Suparno, Riset Tindakan Untuk Pendidik (Jakarta : Grasindo, 2007), hal. 45
103
D. Sumber Data
Secara garis besar data dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dikategorikan menjadi dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Sumber data pada penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi dua macam :101
101
Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal. 131
102
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Publik Relation dan Komunikasi, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2004), hal. 28
103
Ibid., hal 29
104
1. Metode Observasi
2. Pendekatan Partisipatif
3. Interview (wawancara)
4. Dokumentasi
tertulis dan tidak tertulis. Data ini berupa tulisan dan foto.
105
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Pertama, data yang bersifat kualitatif
rumus:105
104
Susilo, Paduan PTK (Yogyakarta: Pustaka Book Peblisher, 2007), hal. 12-13
105
M. Syamsun Ni‟am, Op.Cit.., Abstak
106
Keterangan:
P = Persentase peningkatan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
H. Tahapan Penelitian
1. Perencanaan Tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dipakai model siklus yang
a. Observasi
106
Lexy .J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rosdakarya, --), hal. 178
107
dengan mulai observasi awal sebelum tindakan sampai dari siklus I, siklus II,
dan siklus III di kelas VII D MTs Negeri Lawang Malang yang dimulai pada
2. Implementasi Tindakan
dengan pengambilan data hasil belajar dan kinerja siswa. Hal tersebut
antara lain :
a. Aktivitas Siswa
kooperatif.
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yakni memberikan kesempatan pada
5. Siklus Penelitian
menit.
1) Kegiatan awal :
2) Kegiatan inti :
masing kelompok.
3) Kegiatan akhir :
peneliti sendiri.
pertemuan berikutnya.
1) Kegiatan awal :
2) Kegiatan inti :
Nifaq)
masing kelompok.
112
guru).
guru.
3) Kegiatan akhir :
Nifaq.
peneliti sendiri.
113
pertemuan berikutnya.
1) Kegiatan awal :
2) Kegiatan inti :
fenomena kehidupan.
fenomena kehidupan).
masing kelompok.
guru).
guru.
3) Kegiatan akhir :
peneliti sendiri.
115
kehidupan.
BAB IV
Islam Jalan Untung Suropati 530 Lawang. Kepala Sekolahnya adalah Drs.
Masyhudi Ahmad, Wakil Kepala Sekolah Bapak H.M. Farchan dibantu oleh
Chanafi M., Ibu Masyitah, Bapak Iman Aruman, Bapak Rahmat Suyono,
Ma‟ruf, BA (Kepala KUA Kec. Lawang), Bapak Achmad Ramelan dan staf
Tata Usaha yaitu Ibu Fitriyatul Masruro. Mereka semua dengan ikhlas
107
Company Profile MtsN Lawang, Tahun 2008
117
Pengurus BP3 antara lain : Bapak Moh. Naim, Bapak Achmad Subandi,
kelas 1 berjumlah 106 orang, sehingga murid keseluruhan akhir tahun ajaran
108
Ibid.,
109
Ibid.,
118
sampai sekarang tahun 2003/2004 dengan jumlah murid kelas 1 = 206, kelas 2
a. Visi Madrasah :
belajar.
b. Misi Madrasah :
110
Ibid.,
111
Ibid.,
119
non akademik.
3. Struktur Organisasi
sebagai berikut :
120
KEPALA SEKOLAH
H. ACHMAD SAID, M. AG
KOMITE SEKOLAH TATA USAHA
Drs. H. QISMUL HADI LAILI AVIATI
WAKA MADRASAH
Urusan Sarpras Urusan Kurikulum Urusan Hub. Kerjasama Masy.
Drs. Trijahyono Dra. Diyah Tiyas Untoyo, S.Pd
Budiharjo Suryaningsih
Kordinator MGMP B. Kordinator MGMP Wali Guru Mata Guru Tenaga Kependidikan
Indonesia B. Inggris Kelas Pelajaran Pembimbing (BP) Lainnya
Drs. Imam Hujali Rokhana Idayani, S. Pd
SISWA
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTsN Lawang Tahun Pelajaran 2009/2010112
112
Ibid.,
121
Selanjutnya adalah deskripsi tentang struktur organisasi tata usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri Lawang sebagai berikut :
KEPALA SEKOLAH
H. ACHMAD SAID, M. AG
KEBERSIHAN
IRVAN AGUNG MARETNO
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Tata Usaha MTsN Lawang Tahun Ajaran 2009/2010113
113
Ibid.,
cxxii
1. Pemeriksaan di Lapangan
pihak Madrasah yang pada waktu itu oleh Bapak Achmad Said, M.Ag selaku
hari senin tanggal 29 Maret 2010 peneliti mengirim surat izin resmi dari
Lawang.
oleh guru mata pelajaran Aqidah Akhlak yaitu Bapak Wardi, S.Ag (guru mata
pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII, VIII, dan IX) dan juga Waka Madrasah
menemui guru Aqidah Akhlak kelas VII, Bapak Wardi, S.Ag untuk meninta
di kelas VII. Peneliti diberi kesempatan oleh guru Aqidah Akhlak untuk
cxxii
cxxiii
Lawang.
2. Rencana Tindakan
penelitian.
cxxiii
cxxiv
3. Pelaksanaan Tindakan
Pre Test dilaksakan pada hari Senin tanggal 5 April 2010 dengan
pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII D yaitu Bapak Wardi untuk masuk kelas
seluruh siswa kelas VII D mulai dari nama, alamat, tanggal lahir, dan lain-lain.
siswa.
Riya‟ dan Nifaq. Guru menunjuk seseorang dalam setiap kelompok untuk
membiarkan atau tidak ada pemantauan terhadap siswa untuk berdikusi saat
membagi-bagikan soal yang sudah dibuat oleh guru kepada siswa dan
cxxiv
cxxv
dikerjakan selama kurang lebih 20 menit. Tujuan diadakan pre test ini untuk
soal pre test siswa tampak kurang kreatif dan nilainya pun rendah. Kemudian
peneliti dalam hal ini sebagai guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
4. Observasi
kondisi kelas VII D selama proses pembelajaran sebelumnya. Selain itu juga
untuk mengetahui seberapa besar tingkat kreativitas siswa kelas VII D MTsN
Lawang Malang. Kemudian, dari hasil pre test dalam lembar observasi
kreativitas bahwa siswa kurang antusias dan juga kurang kreatif dalam mata
pelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini dapat diamati juga pada hasil belajar siswa
melalui pre test yang dilakukan peneliti untuk siswa kelas VII D di akhir
pembelajaran. Siswa kelas VII D dalam hal ini cenderung banyak diam
daripada bertanya, pasif, dan juga mereka takut untuk bertanya dan
rendahnya kreatifitas siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah siswa
cenderung malu.
5. Refleksi
Berdasarkan dari hasil pre test yang peneliti lakukan dapat diambil
cxxv
cxxvi
mata pelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran
ini kurang dapat meningkatkan keativitas siswa kelas VII D di MTsN Lawang
Malang.
kreatif dan juga menghambat para siswa kelas VII D yang berbeda satu sama
siswa kelas VII D sehingga hasil belajar mereka dalam mata pelajaran Aqidah
cxxvi
cxxvii
tanggal 12 April 2010 pada jam 11.10 sampai jam 12.30 WIB (2JP x 40
kelompok.
cxxvii
cxxviii
sendiri.
pertemuan berikutnya.
cxxviii
cxxix
Stay Two Stray. Dalam hal ini siswa dibagi menjadi 10 kelompok (jumlah
1. Nabi Adam as
3. Nabi Isa as
4. Nabi Ibrahim as
5. Nabi Nuh as
6. Nabi Huud as
7. Nabi Musa as
8. Nabi Yusuf as
9. Nabi Idris as
siswa kelas VII D menyukai hal-hal baru dan memilliki rasa ingin tahu
cxxix
cxxx
pertama dengan perolehan nilai skor 13. Kemudian perolehan nilai siswa
kelas VII D terjadi peningkatan juga. Perolehan nilai dari observasi awal
dengan nilai rata-rata kelas 68,9 menjadi 71,5 pada siklus I. Jadi,
meningkat sebesar 2,6 (secara lengkap dapat dilihat pada lampiran I, III
dan IV).
dari perolehan nilai skor 13. Akan tetapi pada siklus I antusiasme siswa
terlihat belum bisa untuk diajak belajar secara cooperative. Dan juga
learning.
cxxx
cxxxi
tanggal 26 April 2010 pada jam 11.10 sampai jam 12.30 WIB (2JP x 40
yaitu :
cxxxi
cxxxii
Nifaq)
masing kelompok.
guru).
guru.
cxxxii
cxxxiii
Nifaq.
peneliti sendiri.
pertemuan berikutnya.
learning dengan model Numbered Heads Together. Dalam hal ini peneliti
cxxxiii
cxxxiv
1. Malaikat Jibril
2. Malaikat Isrofil
3. Malaikat Izrofil
4. Malaikat Munkar
5. Malaikat Nakir
metode cooperative learning dengan model two stay two stray kedalam
bahwa siswa kelas VII D MTsN Lawang Malang sudah mulai berani untuk
dan memilliki rasa ingin tahu yang cukup besar terhadap pelajaran Aqidah
Akhlak.
dengan perolehan nilai skor sebanyak 18. Kemudian perolehan nilai siswa
cxxxiv
cxxxv
nilai dari siklus I dengan nilai rata-rata kelas 71,5 disiklus II nilai rata-
ratanya adalah 74,9. Jadi, meningkat sebesar 3,4 (secara lengkap dapat
dari siklus I dengan perolehan nilai skor 18. Siswa VII D MTsN Lawang
ide atau pendapatnya dan juga mereka mampu untuk menyesuaikan diri
dengan kelomopoknya dan juga menyukai hal-hal baru dan memilliki rasa
ingin tahu yang cukup besar dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak.
Dalam hal ini sudah mengalami peningkatan yang baik dan kepedulian
minat dalam belajar yang baik, peneliti belum merasa puas. Sehingga
cxxxv
cxxxvi
yaitu :
tanggal 03 Mei 2010 pada jam 11.10 sampai jam 12.30 WIB (2JP x 40
yaitu :
fenomena kehidupan.
cxxxvi
cxxxvii
fenomena kehidupan).
kelompok.
guru.
cxxxvii
cxxxviii
sendiri.
dilakukan pada siklus II. Dalam hal ini peneliti membagi siswa menjadi 5
tersebut adalah :
1. Al-Ghozali
2. Jalaluddin ar-Rumi
cxxxviii
cxxxix
3. Al-Farobi
5. Ibnu Sina
learning dengan model numbered heads together sama halnya pada siklus
II. Pada siklus III dapat diketahui bahwa penerapan cooperative learning
VII D MTsN lawang Malang. Hal ditunjukkan bahwa siswa kelas VII D
sudah berani untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya dan juga mereka
juga mereka menyukai hal-hal baru dan memilliki rasa ingin tahu yang
perolehan nilai skor 23. Kemudian perolehan nilai siswa kelas VII D
siklus II dengan nilai rata-rata kelas 74,9 pada siklus III nilai rata-ratanya
adalah 81,2. Jadi, meningkat sebesar 6,3 (secara lengkap dapat dilihat pada
Lawang Malang. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan mulai dari siklus
cxxxix
cxl
I yang dimulai pada hari Senin tanggal 12 April 2010 sampai siklus III
pada hari Senin tanggal 03 Mei 2010 pada lembar observasi dengan nilai
38%, siklus II sebesar 76%, dan siklus III sebesar 92% dengan
peningkatan sebesar 54%. Dan juga dalam penilaian hasil belajar siswa
rata-rata 71,5, pada siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III nilai
siklus dengan perolehan sebesar 9,7 (secara lengkap dapat dilihat pada
learning.
cxl
cxli
penilaian sebesar 38%, sikus II sebesar 76%, dan siklus III sebesar
rata 71,5, pada siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III nilai
cxli
cxlii
BAB V
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 12 April 2010,
siklus II satu kali pertemuan dilaksanakan pada hari Senin, 26 April 2010, dan
siklus III dilaksanakan dalam satu kali pertemuan pada hari Senin, 03 Mei 2010.
kelas VII D selama proses pembelajaran sebelumnya yang dilakukan oleh guru
Aqidah Akhlak yaitu Bapak Wardi, S.Ag. Selain itu juga untuk mengetahui
seberapa besar tingkat kreativitas siswa kelas VII D MTsN Lawang Malang.
Dalam observasi awal dapat diketahui bahwa selama ini guru Aqidah
mata pelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran ini
Malang. Dalam hal ini, kondisi siswa cenderung banyak diam daripada bertanya,
pada mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah siswa kurang berani untuk
cxlii
cxliii
cooperative learning dengan model two stay two stray. Dalam hal ini kelas
dibentuk menjadi 10 kelompok (jumlah kelas VII D ada 40 siswa, tiap kelompok
mencari contoh tentang Riya‟ Jali dan Riya‟ Khafi. Kemudian, guru meminta
tidak bertugas menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada 2 orang dari dari
belum begitu terlihat. Mereka terlihat belum bisa diajak belajar secara
cooperative. Dan juga kreativitas siswa kelas VII D belum maksimal. Adapun
cooperative learning dan peneliti masih sulit untuk memancing siswa agar dapat
berkreatif dalam mata pembelajaran Aqidah Akhlak sehingga harus diberi banyak
cxliii
cxliv
creative exercises)
hal-hal yang perlu dilakukan guru agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam
belajarnya, adalah:115
takut;
dalam lembar observasi menujukkan bahwa pada siklus I penilaian sebesar 38%,
skor 5 dengan perolehan nilai skor 18 dari observasi pertama dengan perolehan
114
Made wena, Op. Cit., hal. 138
115
http//www.google.com// Pengelolaan Kelas dalam meningkatkan aktivitas, kreativitas,
dan motivasi siswa.html. 17 November 2009
cxliv
cxlv
nilai skor 13. Kemudian perolehan nilai siswa kelas VII D terjadi peningkatan
juga. Perolehan nilai dari observasi awal dengan nilai rata-rata kelas 68,9 menjadi
penelitian ketahap selanjutnya yaitu pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal
26 April 2010 pada jam 11.10 WIB-12.30 WIB. Peneliti menggunakan metode
metode cooperative learning dengan model two stay two stray kedalam metode
cooperative learning dengan model numbered heads together karena siswa kelas
hasilnya cukup memuaskan. Dalam hal ini peneliti membentuk kelas menjadi 5
kelompok diberi nomor 1-8. Kemudian, peneliti memberi nama kelompok tiap
masing-masing kelompok.
sudah mulai terlihat. Siswa sudah berani untuk mengungkapkan ide atau
kelompoknya dan juga menyukai hal-hal baru dan memilliki rasa ingin tahu yang
cukup besar terhadap pelajaran Aqidah Akhlak. Dalam hal ini mereka sudah
mengalami peningkatan yang baik dan kepedulian untuk bekerja sama dengan
cxlv
cxlvi
dalam pembelajaran hal itu ditandai adanya saling menghargai hasil pemikiran
meningkatkan kreativitas dan juga minat belajar. Dalam surat Al-Imron : 159,
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
116
Al-Qur‟an dan Terjemahan Juz 1-15 (Kudus : Toko Kitab Mubarokatan Toyyibah,
2004), hal. 71
cxlvi
cxlvii
sebesar 76%. Jadi meningkat menjadi 38% dari siklus I yaitu 38%. Pada lembar
dengan perolehan nilai skor 23 dari siklus I dengan perolehan nilai skor 18.
Kemudian perolehan nilai siswa kelas VII D MTsN Lawang Malang terjadi
peningkatan juga. Perolehan nilai dari siklus I dengan nilai rata-rata kelas 71,5
disiklus II nilai rata-ratanya adalah 74,9. Jadi, meningkat sebesar 3,4 (secara
penelitian ketahap selanjutnya yaitu pada siklus terakhir yaitu siklus III yang
dilaksanakan pada Senin, 03 Mei 2010 pada jam 11.10 WIB-12.30 WIB. Pada
tahap perencanaan tindakan pada siklus III ini peneliti menerapkan metode
Aqidah Akhlak kelas VII D MTsN Lawang Malang. Hal ini ditunjukkan adanya
siswa kelas VII D sudah berani untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya dan
juga mereka mampu untuk mengkritisi pendapat kelompok lain ketika presentasi
dan juga mereka menyukai hal-hal baru dan memilliki rasa ingin tahu yang cukup
indikator dalam lembar observasi menujukkan bahwa pada siklus III penilaian
cxlvii
cxlviii
sebesar 92%. Jadi meningkat menjadi 16% dari siklus II yaitu 76%. Pada lembar
nilai skor 25 dari siklus II dengan perolehan nilai skor 23. Kemudian perolehan
nilai belajar siswa kelas VII D MTsN Lawang Malang terjadi peningkatan juga.
Perolehan nilai dari siklus II dengan nilai rata-rata kelas 74,9 pada siklus III nilai
rata-ratanya adalah 81,2. Jadi, meningkat sebesar 6,3 point (secara lengkap dapat
Dalam pelaksanaan siklus I, siklus II, dan siklus III tampak terjadi
perubahan yang signifikan pada proses pembelajaran Aqidah Akhlak. Siswa lebih
aktif dan bersemangat dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini
kreativitas siswa tidak hanya dalam hal bertanya tetapi juga dilihat dari nilai-nilai
mereka baik yang sesuai dengan materi. Indikator pencapaian yang lalin adalah
mereka menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan juga roman muka tampak
senang dan berseri-seri dalam mengerjakan tugas yang peneliti (sekaligus guru)
Hasil wawancara peneliti yang dilakukan pada tanggal 03 Mei 2010 pada
jam 13.32 WIB yang dikatakan oleh salah satu siswa yang bernama Eka Hanny
pernah kita belajar kayak gini. Tiap kali belajar mesti laporan (presentasi), anak-
anak lain juga seneng bu…. Bu….ngajar disini ja, anak-anak seneng kalo diajar
cxlviii
cxlix
siswa kelas VII D MTsN Lawang Malang dalam pembelajaran Aqidah Akhlak
sangat baik. Bahkan penelitian tindakan kelas ini telah cukup berhasil dalam
sebesar 76%, dan siklus III sebesar 92% , jadi peningkatan sebesar 54% point.
Dan juga perolehan nilai belajar siswa terjadi peningkatan juga dengan perolehan
pada siklus I nilai rata-rata 71,5, siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III
nilai rata-rata 81,2. Jadi, peningkatan sebesar 9,7 point (secara lengkap dapat
cxlix
cl
BAB VI
A. Kesimpulan
observasi dan pelaksanakan dalam tiga siklus, hasil seluruh pembahasan serta
observasi kreativitas.
together dan model two stay two stray. Dalam pelaksanaannya disini
cl
cli
sikus II sebesar 76%, dan siklus III sebesar 92% , jadi peningkatan
sebesar 54% point. Dan juga perolehan nilai belajar siswa terjadi
siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III nilai rata-rata 81,2.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
Akhlak agar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa,
maka disini peneliti dengan rendah hati akan mengemukakan saran-saran yang
cli
clii
1. Peserta didik, agar lebih belajar dan terus belajar dengan sesuka hati,
pendidikan di sekolah.
albab dan insan kamil, mengharap kepada siapa saja yang membaca
sekripsi ini untuk memberikan saran dan kritiknya kepada para peneliti.
clii
cliii
DAFTAR RUJUKAN
Alam, Nizar Hamdani dan Dody Hermana. 2008. Classroom Action Research :
Teknik Penulisan Dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Kudus: Rahayasa Research and Training
Al-Qur‟an dan Terjemahan Juz 1-15. 2004. Kudus : Toko Kitab Mubarokatan
Toyyibah
Bahri, Syaiful Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
Jakarta : Rineka Cipta
-------, Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
cliii
cliv
Majid, Abdul dan Dian Andani. 2004. Pendidikan Agama Islam Kompetensi
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : Remaja
Rosdakarya
-------, dkk. 2005. Kawasan dan Wawasan Studi Islam. Jakarta : Kencana
cliv
clv
clv
clvi
clvi
clvii
1 JP : 40 Menit
clvii
clviii
PROGRAM TAHUNAN
clviii
clix
hari
Ulangan Harian 8
Ujian Tengah Semester 2
Remidi / Pengayaan 2
Cadangan 2
Ujian Semester 2
Jumlah JP 38
clix
clx
clx
clxi
Menjelaskan tugas-tugas
2
malaikat Allah SWT 2
Menunjukkan dalil naqli
tentang adanya malaikat 1 1
Allah SWT
Menerapkan perilaku
beriman kepada malaikat 1 1
Allah SWT
Ulangan harian 2 2
6 Menjelaskan pengertian
alam jasmani dan alam 1 1
rohani
. Menunjukkan dalil naqli
tentang alam jasmani 1 1
dan alam rohani
Menjelaskan pengertian
jin, iblis/setan 1 1
clxi
clxii
clxii
clxiii
A. STANDAR KOMPETENSI
Menghindari Akhlak Tercela Kepada Allah SWT
B. KOMPETENSI DASAR
1. Menjelaskan pengertian Riya‟ dan Nifaq
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan Riya‟ dan Nifaq
3. Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan Riya‟ dan Nifaq dalam
fenomena kehidupan.
4. Membiasakan diri menghindari perilaku perbuatan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
clxiii
clxiv
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian Riya‟ dan Nifaq serta macam-macam dan
tingkatannya.
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan Riya‟ dan Nifaq
3. Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan Riya‟ dan Nifaq dalam
fenomena kehidupan.
4. Membiasakan diri menghindari perilaku perbuatan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Riya‟ dan Nifaq
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode cooperative learning dengan model two stray two stay dan
numbered head together.
dengan doa.
clxiv
clxv
kelompok.
clxv
clxvi
pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke-2
clxvi
clxvii
kelompok.
yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk maju kedepan (hal ini
clxvii
clxviii
pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke-3
kehidupan.
kehidupan).
clxviii
clxix
kelompok.
yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk maju kedepan (hal ini
clxix
clxx
ini, yaitu nilai-nilai negatif akibat perbuatan Riya‟ dan Nifaq dalam
fenomena kehidupan.
H. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
a. Kertas HVS
b. Nomor urut
c. Al-Qur‟an dan Terjemahannya
d. Hidayat, Junaidi, dkk. 2009. Ayo Memahami Akidah dan Akhlak; Untuk
MTs/SMP Islam Jilid I Kelas VII. Jakarta: Erlangga
e. Supiatun, Siti, dkk. 2009. LKS “Insan Cendekia” Akidah Akhlak MTs
& SMP Plus; Berorientasi Pada Kurikulum 2006 (KTSP) Untuk Kelas 7
Semester Genab. Malang: Citra Mentari
I. PENILAIAN
a. Penilaian sikap, perilaku, serta wawasan yang luas.
b. Tes tulis dan kerjasama dalam kelompok.
c. Keaktifan siswa dalam bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide-
ide.
clxx
clxxi
clxxi
clxxii
Keterangan :
1. Isikan tanda cek pada kolom tingkat kemampuan, dengan penjelasan
sebagai berikut :
2. 1 = Jika kemampuan siswa memahami dan melaksanakan aspek/kriteria
kegiatan kurang.
3. 2 = Jika kemampuan siswa memahami dan melaksanakan aspek/kriteria
kegiatan cukup.
4. 3 = Jika kemampuan siswa memahami dan melaksanakan aspek/kriteria
kegiatan baik.
5. 4 = Jika kemampuan siswa memahami dan melaksanakan aspek/kriteria
kegiatan sangat baik.
Skala penskoran :
A (amat baik) : 22-28
B (baik) : 15-21
C (cukup) : 8-14
D (kurang) : 7 atau kurang
Rubrik :
A (amat baik), jika semua aspek/ kriteria kemampuan berdiskusi, dilakukan siswa
dengan amat baik dan mengesankan, dengan tidak memerlukan bimbingan atau
bantuan guru.
B (baik), jika terdapat satu aspek/kriteria kemampuan berdiskusi yang tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa, tetapi ia tidak memerlukan bimbingan atau
bantuan dari guru.
C (cukup), jika siswa belum menguasai dua aspek/kriteria berdiskusi, sehingga ia
masih memerlukan bimbingan atau bantuan oleh guru.
D (kurang), jika banyak (lebih dari dua) aspek/kriteria berdiskusi, sehingga ia
banyak memerlukan bimbingan atau bantuan oleh guru.
clxxii
clxxiii
AKHLAK TERCELA
KEPADA
ALLAH SWT
KELAS VII
SEMESTER II
By :
IZAH ULYA QADAM
clxxiii
clxxiv
DAFTAR PUSTAKA
clxxiv
clxxv
Pelajaran 6
AKHLAK TERCELA
KEPADA ALLAH SWT
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nifaq.
clxxv
clxxvi
Abstraksi
1
Akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang
dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika
2 Pembahasan
A. Riya’ )(رياء
Secara bahasa, riya‟ berasal dari kata )(زأي ـ يسي ـ زؤيت ـ وزياء
kebaikann itu dilihat dan dipuji oleh orang lain. Hal yang sama
clxxvi
clxxvii
sebagainya.
orang lain. Riya‟ dapat dihapus amal kebaikan yang telah dilakukan,
Terjemahannya :
clxxvii
clxxviii
ada orang lain mengetahui amal ibadah dan amal salehnya, dia
tersamarkan.
B. Nifaq )(النفاق
clxxix
clxxx
dalam Al-Qur‟an :
Terjemahannya :
clxxx
clxxxi
اذا حدث كرب و اذا وعد أخهف و اذا ائتمه خان (زواي انبخازي: ايت انمىفقيه حالث
)و مسهم
Terjemahanya :
clxxxi
clxxxii
Terjemahannya :
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali
tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (Q.S.
An-Nisa‟ : 145)
siksaan di akhirat.
masyarakat.
mengurangi keimanan.
clxxxii
clxxxiii
terapi penyakit hati. Firman Allah SWT dalamm surat Yunus ayat :
57, yaitu :
dan merenungkan.
clxxxiii
clxxxiv
3 Tafakur
Nya, akan kita raih kasih sayang dan kebahagian dunia akhirat.
clxxxiv
clxxxv
4 Intisari
Riya‟
dipuji oleh orang lain. Disebut sebagai syirik kecil karena dalam
Riya‟ ada dua yaitu riya‟ Jali dan riya‟ Khofi. Riya‟ Jali yaitu
lain.
tujuan mengajak orang mau meniru merupakan riya‟ yang baik dan
clxxxv
clxxxvi
Nifaq
tindakan.
Nifaq ada dua yaitu nifaq I‟tiqodi dan nifaq „Amali. Nifaq I‟tiqodi
SELAMAT BELAJAR
clxxxvi
clxxxvii
clxxxvii
clxxxviii
38 SYLVIAH INDAYANI v v v
39 VANDY ARDA PRATAMA v v v
40 ZULDA SALENA NUR ADHA v v v
LAMPIRAN I
Sub Observasi
Indikator Siklus I Siklus II Siklus III
Variabel Awal
a. Memiliki rasa
ingin tahu yang
besar terhadap 2 2 3 3
pembelajaran
Aqidah Akhlak
b. Menyukai hal-
hal yang baru
1 2 2 2
dalam
pembelajaran
Inovatif
c. Mampu
mengungkapkan
1 2 3 3
gagasan yang up
to date
d. Mampu
menunjukkan
bermacam- 1 2 2 3
macam hasil
karya
clxxxviii
clxxxix
a. Lebih terbuka
terhadap
perbedaan-
2 3 2 3
perbedaan
pendapat yang
Flexibel
muncul
b. Mampu
menyesuaikan
3 3 3 3
diri dengan
kelompok
a. Semangat pada
1 2 3 3
setiap KBM
b. Lebih bebas
Exspresif mengungkapkan 1 1 2 2
pendapat/ide
c. Kritis terhadap
1 1 3 3
permasalahan
Jumlah 13 18 23 25
Keterangan :
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
clxxxix
cxc
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN SKOR PENINGKATAN NILAI KREATIVITAS
Peningkatan Siklus I :
Post Rate - Base Rate
P= X 100%
Base Rate
18 - 13
= X 100%
13
5
= X 100%
13
= 0, 38 X 100% = 38%
Peningkatan Siklus II :
Post Rate - Base Rate
P= X 100%
Base Rate
23 - 13
= X 100%
13
10
= X 100%
13
= 0, 76 X 100% = 76%
cxc
cxci
12
= X 100%
13
= 0, 92 X 100% = 92%
LAMPIRAN III
Daftar Nilai Pre Test Siswa Kelas VII D MTsN Lawang Malang
NILAI
NO NAMA SISWA
Pre Test
1 AGUNG WICAKSONO SURASNO 62
2 AHMAD MISBAKHUL MUNIR 70
3 AHMAD SAHRUL HIDAYAT 68
4 ALIF AKBAR ANUGRAH A. 68
5 AMIRUL MUKMININ 65
6 ANJAS RAHASTA KHIRANA 67
7 ASROL UKAMA 86
8 ATIYAH ARIFIANAH 70
9 DEWI MASITOH 72
10 DICKY APRIANTONI 69
11 DICKY MARGA BUDI KUSUMA 67
12 EKA HANNY ISLAMIYAH 62
13 ENI KURNIATI HANINGTIAS 74
14 FAIZ NUR IHSAN ARIF 70
15 FANDHI YUDHA SAPUTRA 68
16 FARWA NUR ANNISA 65
17 FATIMATUZ ZAHRO 75
18 FATIN TRI SEPTI 68
19 HANIF 68
20 INSYIYAH FAJRIYATI 61
21 IZZATUL MUFIDAH 67
22 LAILATUL MUHIMMATUS S. 68
23 LILIS SURYANI 71
24 MOCH. LUKMAN ADI SAPUTRA 68
25 MUHAMMAD YUSUF AHSANI 70
26 MAFATIKHUR ROKHMAH 70
27 MAUDY QOMARIYAH 65
28 MAULIDA VINA ROKHMATIKA 72
29 NABILLA YANUAR ISNAYNI 72
30 NADA WAHYUNINGSIH 70
31 NADILA YUNIAR SAFIRA 65
cxci
cxcii
32 NEVRILA MANDALA 74
33 OKTAVIAN BUDI LAKSONO 68
34 PRESTI ANGGILIANA 75
35 RAMADHAN ARDINATA 70
36 RIZAH AMELIA ANWAR 65
37 SUCI EKASARI 70
38 SYLVIAH INDAYANI 65
39 VANDY ARDA PRATAMA 68
40 ZULDA SALENA NUR ADHA 68
JUMLAH 2756
RATA-RATA 68.9
LAMPIRAN IV
Daftar Nilai Siswa Kelas VII D MTsN Lawang Malang
NILAI
NO NAMA SISWA
Siklus I Siklus II Siklus III
1 AGUNG WICAKSONO SURASNO 62 70 82
2 AHMAD MISBAKHUL MUNIR 70 73 85
3 AHMAD SAHRUL HIDAYAT 70 73 78
4 ALIF AKBAR ANUGRAH A. 70 75 87
5 AMIRUL MUKMININ 68 78 80
6 ANJAS RAHASTA KHIRANA 69 71 87
7 ASROL UKAMA 85 85 80
8 ATIYAH ARIFIANAH 76 79 81
9 DEWI MASITOH 81 81 81
10 DICKY APRIANTONI 74 74 78
11 DICKY MARGA BUDI KUSUMA 67 75 82
12 EKA HANNY ISLAMIYAH 70 74 80
13 ENI KURNIATI HANINGTIAS 77 79 81
14 FAIZ NUR IHSAN ARIF 69 78 72
15 FANDHI YUDHA SAPUTRA 76 76 79
16 FARWA NUR ANNISA 68 76 79
17 FATIMATUZ ZAHRO 69 73 75
18 FATIN TRI SEPTI 75 75 79
19 HANIF 70 73 83
20 INSYIYAH FAJRIYATI 68 68 82
21 IZZATUL MUFIDAH 61 68 81
22 LAILATUL MUHIMMATUS S. 67 80 82
23 LILIS SURYANI 70 70 81
24 MOCH. LUKMAN ADI SAPUTRA 68 77 86
25 MUHAMMAD YUSUF AHSANI 69 73 85
cxcii
cxciii
26 MAFATIKHUR ROKHMAH 70 72 75
27 MAUDY QOMARIYAH 74 74 81
28 MAULIDA VINA ROKHMATIKA 67 72 87
29 NABILLA YANUAR ISNAYNI 71 68 80
30 NADA WAHYUNINGSIH 70 78 81
31 NADILA YUNIAR SAFIRA 89 87 90
32 NEVRILA MANDALA 70 71 86
33 OKTAVIAN BUDI LAKSONO 68 77 87
34 PRESTI ANGGILIANA 80 79 81
35 RAMADHAN ARDINATA 70 69 78
36 RIZAH AMELIA ANWAR 65 74 76
37 SUCI EKASARI 67 77 74
38 SYLVIAH INDAYANI 72 76 88
39 VANDY ARDA PRATAMA 72 67 74
40 ZULDA SALENA NUR ADHA 87 83 83
JUMLAH 2861 2998 3247
RATA-RATA 71.5 74.9 81.2
cxciii
cxciv
cxciv
cxcv
1. Riya‟ adalah memperlihatkan amal kebajikan, agar dilihat dan dipuji orang
lain atau disebut juga pamer. Nifaq adalah ucapan, perbuataan atau sikap
yang sesungguhnya bertentangan dengan apa yang tersembunyi dalam
hati.
2. Macam-macam riya‟ ada 2. Yaitu riya‟ jali dan riya‟ khafi.
3. Ciri-ciri orang munafiq ada 3:
a. Apabila berkata selalu berdusta.
b. Apabila berjanji tidak ditepati.
c. Apabila dipercaya selalu menghianati
4. Contoh-contoh perbuatan riya‟;
a. Membicarakan tentang amal perbuatan yang baik.
b. Beribadah dengan khusuk karena ada wanita/laki-laki yang disukai.
c. Selalu mengingat-ingat pemberian atau bantuan darinya.
d. Menyombongkan kekayaannya, kepandaiannya, keelokan darinya,
dan lain-lain.
5. Dalil Al-Qur‟an tentang nifaq;
Artinya :
“Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami
sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok." (Al-Baqoroh :
14)
cxcv
cxcvi
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling benar !
1. Memperlihatkan kelebihan kita didepan orang lain dengan maksud ingin
dipuji termasuk sifat …
a. Kufur c. Syirik
b. Riya‟ d. Tawaduk
2. Sifat yang sama dengan riya‟ adalah …
a. Syirik c. Sum‟ah
b. Nifaq d. Kufur
3. Melakukan kebaikan terang-terangan dengan bermaksud riya‟ dinamakan …
a. Riya‟ khafi c. Riya‟ Jali
b. Riya‟ khauf d. Riya‟ Jani
4. Melakukan kebaikan sembunyi-sembunyi, demi kehormatan orang lain
dinamakan riya‟ …
a. Riya‟ khafi c. Riya‟ Jali
b. Riya‟ khauf d. Riya‟ Jani
5. Kekuatan iman dan amal sholeh, akan menghindarkan kita dari, kecuali …
a. Riya‟ c. Muhsin
b. Nifaq d. Musyrik
6. Riya‟ dua macam yaitu …
a. Ashgor dan Akbar c. Khafi dan Jali
b. I‟tiqodi dan „Amali d. I‟tiqodi dan Khafi
7. Ayat dibawah ini terdapat pada surat …
cxcvi
cxcvii
cxcvii
cxcviii
cxcviii
cxcix
cxcix
cc
cc
cci
cci
ccii
GANDA
1. B 6. C
2. C 7. A
3. C 8. C
4. A 9. C
5. C 10. D
ISIAN
1. Riya‟ adalah memperlihatkan amal kebajikan, agar dilihat dan dipuji orang
lain atau disebut juga pamer.
Ciri-ciri orang riya‟:
a. Sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang, seperti suka
menampakkan sifat-sifat mulia dan hal-hal yang baik pada dirinya.
b. Keengganan melakukan ibadah sendirian, namun merasa riang dan
senang bila ada yang melihatnya.
c. Yang lebih tersembunyi adalah menolak riya‟ dan terus beribadah
tanpa sedikit pun disertai riya‟, tetapi begitu ada orang lain mengetahui
amal ibadah dan amal sholehnya, dia sangat bahagia dan makin
menambah ibadahnnya.
2. Sum‟ah. Yaitu berbuat kebaikan agar kebaikan itu didengar orang lain dan
dipujinya, walaupun kebaikan itu berupa amal ibadah kepada Allah SWT.
3. Riya‟ khafi dan Riya‟ jaly.
4. Riya‟ khafi adalah Melakukan kebaikan terang-terangan dengan
bermaksud riya‟.
5. Allah SWT tidak akan menerima suatu amal yang didalamya terdapat riya‟
walaupun sekecil biji sawi.
ccii
cciii
GANDA
1. A 6. D
2. B 7. A
3. D 8. B
4. A 9. B
5. B 10. C
ISIAN
1. Bahasa : Habis.
Istilah : Ucapan, perbuataan atau sikap yang sesungguhnya bertentangan
dengan apa yang tersembunyi dalam hati.
2. Ada 2. Yaitu nifaq I‟tiqodi dan nifaq „Amali.
3. Ciri-ciri orang munafiq ada 3:
a. Apabila berkata selalu berdusta.
b. Apabila berjanji tidak ditepati.
c. Apabila dipercaya selalu menghianati
4. Nifaq I‟tiqodi adalah melakukan perbuatan yang menyatakan dirinya
beriman kepada Allah SWT, sedangkan dalam hatinya tidak ada keimanan
sama sekali.
5. ) اذا حدث كرب و اذا وعد أخهف و اذا ائتمه خان (زواي انبخازي وانمسهم: ايت انمىفقيه حالث
cciii
cciv
GANDA
1. C 6. D
2. D 7. C
3. C 8. B
4. C 9. B
5. C 10. D
ISIAN
1. Riya‟ adalah memperlihatkan amal kebajikan, agar dilihat dan dipuji orang
lain atau disebut juga pamer.
Nifaq adalah ucapan, perbuataan atau sikap yang sesungguhnya
bertentangan dengan apa yang tersembunyi dalam hati.
2. Ada 2 macam. Yaitu riya‟ jali dan riya‟ khafi.
3. Ada 2 macam. Yaitu nifaq I‟tiqodi dan nifaq „amali.
4. Dalil tentang riya‟
)ال تقبل عز و جل عمال فيه مثقال ذرة من رياء (الحديث
Artinya :
Allah SWT tidak akan menerima suatu amal yang didalamya terdapat riya‟
walaupun sekecil biji sawi
cciv
ccv
ccv
ccvi
PEDOMAN WAWANCARA
anda terapkan/gunakan ?
anda terapkan/gunakan ?
terapkan/gunakan ?
learning ?
Aqidah Akhlak ?
ccvi
ccvii
PEDOMAN WAWANCARA
selama ini ?
ccvii
ccviii
PEDOMAN WAWANCARA
Lawang ?
MTsN Lawang ?
MtsN Lawang ?
ccviii
ccix
PEDOMAN WAWANCARA
learning ?
atau dengan cara ceramah dan pemberian tugas secara individu tanpa
kelompok ?
ccix
ccx
GELAR JENIS
NO NAMA LENGKAP AKADEMI KELAMI NIP (BAGI PNS)
K N
1954051319790310
1 ACMAD SAID M.Ag L
02
1968070119930320
2 WARSI Dra. P
03
ROKHANA 1962022319870320
3 S.Pd P
IDAYANI 03
1969050619980310
4 SAADIH SIDIK S.Pd L
02
5 DEWI MASITAH Dra. P 150384486
ccx
ccxi
1967051119950310
14 SUTITO Drs. L
01
1959120419870320
15 ERNA FIDIAH S.Pd P
02
EMY 1967031219941220
16 S.Pd P
DWISTYOWATI 04
1964082520031210
17 IMAM HUJALI Drs. L
01
1972080620031220
18 INDAH AFIFA S.Pd P
01
19 UMI KULSUM S.Ag P -
20 RUSMIATI S.Pd P -
SASI EKANI
21 Dra. P -
WARDATININGSIH
TRI TJAHJONO 1966090419940310
22 Drs. L
BUDI RAHARDJO 02
23 SAIPUL HADI S.Pd L 132160062
HIMYATUL 1978060920050120
24 S.Pd P
AMANAH 06
25 WARDI S.Ag L 150398471
1975043020071020
26 MAHMIYAH S.Pd P
01
27 AHMAD SUNYOTO S.Ag L -
28 SUPRAYITNO S.Ag L -
AHMAD
29 S.Pd L -
BAHAUDIN
HILMATUL AZZAH
30 S.Hum P -
TSANIYATI
31 ENY SETIYOWATI A.Md P -
ccxi
ccxii
1962042119910320
32 LAILI AVIATI Dra. P
03
MAX 1966042419890310
33 - L
DJAJAPRAWIRA 03
34 KOMARIA ULFAH - P 150402720
35 IMAM BASORI - L
36 MU'ASIM - L
IRVAN AGUNG
37 - L
MARETNO
KHAIRUL
38 - P
BARIYAH
IDA LAILATUL
39 - P
FITRIYAH
M. CHOIRUL
40 - L
ANWAR
PNS PNS
GTT PT PTT JUMLAH
KEMENAG DIKNAS
L P L P L P L P L P L P
11 14 0 3 1 2 1 2 4 2 17 23
25 3 3 3 6 40
ccxii
ccxiii
L P L P L P L P
ccxiii
ccxiv
JENIS ASAL
NO NAMA SISWA
KELAMIN DAERAH
1 AGUNG WICAKSONO SURASNO L Malang
2 AHMAD MISBAKHUL MUNIR L Malang
3 AHMAD SAHRUL HIDAYAT L Malang
4 ALIF AKBAR ANUGRAH AL-IMANI L Malang
5 AMIRUL MUKMININ L Malang
6 ANJAS RAHASTA KHIRANA P Malang
7 ASROL UKAMA L Malang
8 ATIYAH ARIFIANAH P Malang
9 DEWI MASITOH P Malang
10 DICKY APRIANTONI L Malang
11 DICKY MARGA BUDI KUSUMA L Malang
12 EKA HANNY ISLAMIYAH P Malang
13 ENI KURNIATI HANINGTIAS P Malang
14 FAIZ NUR IHSAN ARIF L Malang
15 FANDHI YUDHA SAPUTRA L Malang
16 FARWA NUR ANNISA P Malang
17 FATIMATUZ ZAHRO P Pasuruan
18 FATIN TRI SEPTI P Malang
19 HANIF L Malang
20 INSYIYAH FAJRIYATI P Malang
21 IZZATUL MUFIDAH P Malang
22 LAILATUL MUHIMMATUS S. P Malang
23 LILIS SURYANI P Malang
24 MOCH. LUKMAN ADI SAPUTRA L Malang
ccxiv
ccxv
ccxv
ccxvi
ccxvi
ccxvii
FOTO-FOTO HASILPENELITIAN
ccxvii
ccxviii
ccxviii
ccxix
B. Foto-foto Wawancara
ccxix
ccxx
ccxx
ccxxi
Lawang Malang)
ccxxi
ccxxii
BIODATA MAHASISWA
ccxxii