SKRIPSI
Oleh:
Zahrotul Mufidah
06110024
SKRIPSI
Oleh:
Zahrotul Mufidah
06110024
SKRIPSI
Oleh :
Zahrotul Mufidah
06110024
Telah disetujui
pada tanggal 3 April 2010
Oleh:
Dosen Pembimbing
Dr. H. M. Mujab, M. Th
NIP. 19661121 200212 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Zahrotul Mufidah (06110024)
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
19 April 2010 dengan nilai B+
dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada tanggal: 19 April 2010
Ketua Sidang
Dr. H.M. Mujab, M.Th :________________________________
NIP. 19661121 20012 1 001
Sekretaris Sidang
Samsul Ulum, M.Ag :________________________________
NIP. 19720806200003 1 001
Pembimbing,
Dr. H. M. Mujab, M.Th :________________________________
NIP. 19661121 200212 1 001
Penguji Utama
Drs. H. Suaib.H. M. M.Ag :________________________________
NIP. 19571231198603 1 028
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 19620507 199503 1 001
MOTTO
ãΝä3Î/ ÏNù'tƒ (#θçΡθä3s? $tΒ tør& 4 ÏN≡uöy‚ø9$# (#θà)Î7tFó™$$sù ( $pκÏj9uθãΒ uθèδ îπyγô_Íρ 9e≅ä3Ï9uρ
1
Departemen agama RI, Al-qur`an dan terjemahanya, Al- jumanatul Ali,(Bandung, CV penerbit J-
ART 2005) hlm. 32
2
ibid, hlm. 24
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan buat beliau- beliau yang telah membantu saya
selama belajar ditingkat dasar sampai perguruan tinggi, khususnya dalam
penyelesaian skripsi ini.
Guru- Guruku mulai yang mengajar mulai dari buaian Ibu sampai
sekarang: khususnya Abah Prof. Dr. Kiai. H. Achmad Mudlor. SH
sekeluarga, ning Isma sekeluarga, serta dosen- dosen UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang terutama dosen pembimbing Dr. H. M. Mujab, M.Th yang
telah memberikan cahaya kehidupan melewati berbagai macam ilmunya
pada saya.
Bagi Seluruh pencari dan pecinta ilmu, yang tak pernah lelah dalam
belajar dan mengkaji. Semoga Allah mengangkat derajat kita dengan ilmu
yang kita miliki.
AMIN
Dr. H. M. Mujab, M.Th
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
Di
Malang
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Nama : Zahrotul Mufidah
NIM : 06110024
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul Skripsi : Peningkakan Moral Keagamaan Siswa Kelas VIII
Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler IMTAQ (Iman
Dan Taqwa) Di SMP Negeri 13 Malang.
Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Pembimbing,
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Zahrotul Mufidah
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR TABEL
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………iii
HALAMAN MOTTO………………………………………………………….iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….v
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………………vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...xi
ABSTRAK………………………………………………………………………xv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................6
D. Manfaat Penelitian...............................................................................6
F. Definisi Operasional.............................................................................8
G. Sistematika Pembahasan......................................................................8
4. Pendidikan Moral.........................................................................19
1. Hakikat Iman…………………………………………………….56
A. Pendekatan Penelitian...................................................................66
C. Kehadiran peneliti..........................................................................67
D. Sumber Data...................................................................................68
A. Paparan Data……………………………………………………..77
BAB VI PENUTUP……………………………………………………………116
A. Kesimpulan........................................................................................116
B. Saran..................................................................................................118
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran- lampiran
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Fenomena yang paling merebak di kalangan para remaja saat ini adalah
menjadi masalah sosial yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas,
sehingga akibat yang ditimbulkan cukup serius dan tidak dapat lagi dianggap
apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Pada dasarnya pendidikanlah yang
paling besar memberikan kontribusi terhadap situasi ini. Mereka yang telah
melewati sistem pendidikan selama ini mulai dari pendidikan dalam keluarga,
mengelola konflik dan kekacauan, sehingga anak- anak dan remaja selalu
remaja tersebut tidak dapat hanya menjadi tanggung jawab Guru agama, tetapi
juga merupakan tanggung jawab seluruh Guru yang mengajar di sekolah. Jika
hanya dibebankan pada Guru agama, maka moralitas yang akan tumbuh hanya
dapat menilai hal- hal yang baik dan buruk, hal- hal yang boleh dilakukan dan
hal- hal yang tidak boleh dilakukan. Serta hal- hal yang etis dan tidak etis.
Remaja yang bermoral dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian atau
penalaran moralnya serta pada prilakunya yang baik dan benar serta sesuai
dengan etika.3
Demikian juga pada siswa yang telah terbina keagamaanya, maka akan
terwujud pada satu perilaku yang baik yang sesuai dengan norma Islam. Jika
siswa yang tidak terbina keagamaanya, maka akan keluar dari batasan- batasan
agama. Karena salah satu tujuan keagamaan siswa adalah supaya siswa dapat
kehidupan sehari-hari.
terlepas dari usaha dan kreativitas seorang guru, selain itu juga adanya sistem/
metode yang erat hubunganya dengan proses belajar mengajar (PBM) juga
diperlukan motivasi/ dorongan dari guru terhadap siswa untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.4
terampil dan kreatif, agar anak bertambah pengetahuan, yaitu guru dituntut
untuk menyediakan waktu diluar jam resmi yang telah ditentukan oleh
ekstra kurikuler IMTQ (iman dan taqwa), yang mana kegiatan ini dimaksudkan
hanya terdapat dua jam pelajaran, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai
sarana perbaikan moral keagamaan bag siswa. Karena dirasa siswa kurang
siswa dapat berbadah dengan baik, dan bersedia mendalami lmu agama,
Ç∅tã 4‘sS÷Ζs? nο4θn=¢Á9$# āχÎ) ( nο4θn=¢Á9$# ÉΟÏ%r&uρ É=≈tGÅ3ø9$# š∅ÏΒ y7ø‹s9Î) zÇrρé& !$tΒ ã≅ø?$#
∩⊆∈∪ tβθãèoΨóÁs? $tΒ ÞΟn=÷ètƒ ª!$#uρ 3 çt9ò2r& «!$# ãø.Ï%s!uρ 3 Ìs3Ζßϑø9$#uρ Ï!$t±ósx"ø9$#
Artinya: Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
5
Suharsimi arikunto, dasar- dasar evaluasi pendidikan (Yogyakarta, Bumi Aksara, 1993)
Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-angkabut.45)6
(iman dan taqwa) inilah jiwa siswa dapat terbina dengan baik dan setelah
pembinaan itu berhasil akan terbentuk perilaku seperti yang dikatakan Zakiyah
Darajat:
masyarakat dan hubungan dengan Allah, bahkan dengan alam semesta dan
akan terjaminlah kebahagiaan dan ketentraman batin dalam hidup ini tiada
saling sengketa, adu domba, tiada kecurugaan dalam pergaulan. Hidup aman,
dengan keagamaan dan jiwa yang kuat, maka dimanapun, kapanpun kita akan
6
Departemen agama RI, Al- qur`an dan terjemahanya, aljumanatul ali, (bandung, CV penerbit J-
ART 2005) hlm. 402.
7
Zakiyah Darajat, Peran Agama Dalam Kesehatan Mental,( Jakarta, Gunung Agung, 1995),
Hlm.59.
bagaimanapun, agama dapat menjadikan dasar kepribadian manusia yang
luhur.
serta menjunjung tinggi derajat dan martabat manusia dan bangsa, yang dalam
mempunyai tantangan yang cukup berat serta harus memiliki nilai tambah agar
dapat memberikan kesejahteraan kehidupan dunia akhirat. Selain itu juga harus
produktif dan dinamis, efektif dan efisien. Namun pendidikan juga dapat
bangsa dan negara. Karena itu dalam prosposal skripsi ini penulis mengambil
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan atau bahan
taqwa).
sekolah yang diteliti, bagi masyarakat, bagi pemerintah yang tidak henti-
hentinya melakukan pembaharuan terhadap dunia pendidikan untuk
(iman dan taqwa) dalam meningkatkan moral keagamaan siswa kelas VIII
siswa kepada para guru dan juga temanya di sekolah, bagaimana bacaan
F. Definisi Operational
1. Ekstrakurikuler
2. Moral Keagamaan
8
C. Rumpak, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 849
bahasa indonesia, moral adalah ajaran baik buruk perbuatan dan kelakuan,
moral keagamaan yang kami maksud adalah sikap dan perilaku manusia
G. Sistematika Pembahasan
mengenai sistem penulisan yang terdiri dari beberapa bagian dan tiap bab
BAB II: Kajian teori, bab ini membahas tentang berbagai teori-teori yang
teori agama dan moral menurut Kant, kriteria moral yang benar
9
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry. Kamus Praktis Ilmiah Populer (Surabaya: Arikola,
1994), hlm.483.
10
Dessy anwar, op.cit. hlm. 18
menurut pandangan islam, pendidikan moral, tahap- tahap
BAB III: Metode penelitian, bab ini berisikan tentang pendekatan penelitian,
BAB IV: Laporan data penelitian, bab ini membahas laporan hasil penelitian
Negeri 13 Malang
Negeri 13 Malang.
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Lillie, kata moral berasal dari kata mores yang berasal dari
bahasa latin yang artinya tata cara dalam kehidupan atau adat- istiadat.
Dalam kamus bahasa indonesia kata moral diartikan sebagai ajaran baik
sebagainya. Pada ajaran islam memiliki persepsi yang khas tentang moral,
(sebaik- baik bentuk), serta makhluk yang dimuliakan oleh Khaliq. Manusia
agama, yang mana agama artinya adalah sistim, prinsip kepercayaan kepada
tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban- kewajiban yang telah bertalian
berhubungan dengan agama.11 Jadi dari sini dapat kami tarik kesimpulan
bahwa moral keagamaan adalah ajaran baik- buruk suatu perbuatan atau
11
Rumpak, op. cit . hlm. 849
suatu hal yang mudah apalagi membuat definisi yang dapat menampung
mendefinisikan agama sebagai suatu sistem nilai yang diakui dan diyakini
pikiran atau gagasan manusia baik dalam bentuk budaya maupun agama.
Agama yang paling mendasar adalah keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan
tata peribadatan atau ritual yaitu tingkah laku dan perbuatan- perbuatan yang
akan keberadaanya, dan mengandung tata aturan, kaidah- kaidah atau norma-
keagamaan adalah sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntunan agama
islam. Pada dasarnya seorang muslim yang masuk ke dalam agama islam
hidup dan kehidupanya tunduk dan patuh pada ajaran agama islam. sikap dan
perilakunya sesuai dengan tutunan agama islam, yang mana hal ini telah
tertuang dalam firman allah dalam surat al-mukmin ayat 1-11.12
Èθøó‾=9$# Çtã öΝèδ tÏ%©!$#uρ ∩⊄∪ tβθãèϱ≈yz öΝÍκÍEŸξ|¹ ’Îû öΝèδ tÏ%©!$# ∩⊇∪ tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$# yxn=øùr& ô‰s%
tβθÝàÏ"≈ym öΝÎγÅ_ρãà"Ï9 öΝèδ tÏ%©!$#uρ ∩⊆∪ tβθè=Ïè≈sù Íο4θx.¨“=Ï9 öΝèδ tÏ%©!$#uρ ∩⊂∪ šχθàÊÌ÷èãΒ
4xötGö/$# Çyϑsù ∩∉∪ šÏΒθè=tΒ çöxî öΝåκ¨ΞÎ*sù öΝåκß]≈yϑ÷ƒr& ôMs3n=tΒ $tΒ ÷ρr& öΝÎγÅ_≡uρø—r& #’n?tã āωÎ) ∩∈∪
∩∇∪ tβθãã≡u‘ öΝÏδωôγtãuρ öΝÎγÏF≈oΨ≈tΒL{ öΝèδ tÏ%©!$#uρ ∩∠∪ tβρߊ$yèø9$# ãΝèδ y7Í×‾≈s9'ρé'sù y7Ï9≡sŒ u!#u‘uρ
tβθèOÌtƒ šÏ%©!$# ∩⊇⊃∪ tβθèOÍ‘≡uθø9$# ãΝèδ y7Í×‾≈s9'ρé& ∩∪ tβθÝtàÏù$ptä† öΝÍκÌE≡uθn=|¹ 4’n?tã ö/ãφ tÏ%©!$#uρ
karena pada dasarnya manusia memilki keinginan yang sangat esensial dalam
jiwa, berupa keinginan yang sangat esensial dalam jiwa, berupa keinginan
selalu mencari sesuatu yang berbeda di luar dirinya, yang ideal, yang dapat
memahami hatinya. Segala sesuatu yang hidup di muka bumi ini baik
12
Mawardi Lubis, evaluasi pendidikan nilai, pengembangan moral keagamaan mahasiswa
PTIAIN, (Yogyakarta, pustaka belajar, 2008) hlm. 10 dan 28- 30
13
Departemen Agama RI, Op. Cit. 2005. hlm. 343
manusia, hewan, maupun tumbuhan senantiasa ingin hidup dan setiap orang
kematangan jiwa manusia berusaha untuk mencari makna terdalam dari hidup,
disamping itu, keinginan yang paling mendasar bagi setiap makhluk adalah
dan lainya. Akan tetapi kata tujuan disini harus diartikan sebagai arah
tertinggi itu tidak pernah terealisasikan secara sempurna karena adanya suatu
moral.
immortalitas jiwa dan adanya Allah. Akan mustahil sekali jika suatu
summun bukmun yang tidak mungkin dicapainya di sunia ini. Dan akhirnya
tuntutan mutlak tentang hidup moral yang baik akan tidak memuaskan dan
tidak efektif bila tidak ada ganjaran yang adil dan bijaksana bagi yang baik
dan yang jahat. Nasib yang sama bagi orang yang jahat dan orang baik
tentunya tidak sesuai dengan rasa keadilan kita. Maka dari itu harus ada
pribadi yang maha adil yaitu Allah yang dapat menciptakan kebahagiaan
tiga postulat diatas, menurut kant tidak bisa dibuktikan, tetapi hanya
Istilah agama kerap kali dipakai kant dalam arti biasa untuk
menunjuk pada pranata sosial yang partikultural dan kepercayaan pada yang
maka dari itu jika ingin mencapai tujuan itu harus menyelaraskan diri dengan
kehendak dan perintah Allah secara sempurna secara moral. Dengan adanya
perintah Allah.14
erat dengan moral. Dalam praktek kehidupan sehari- hari motivasi kita yang
14
lili tjahjadi, hukum moral, ajaran immanuel kant tentang etika dan imperatif katagoris,
(yogyakarta, kanisius, 1991) hlm. 55-57
terkuat dan yang terpenting bagi perilaku moral adalah agama. Misalkan
setiap ada pertanyaan mengapa perbuatan itu tidak boleh dilakukan? Hampir
mengambil sikap (aku ini orang beragama dan agamaku melarang melakukan
perbuatan itu, aku akan merasa berdosa bila melakukan hal semacam itu)
dengan itu masalahnya sudah selesai. Cara bagaimana kita harus hidup,
adalah:
Rosululloh, banyak sahabat yang bertanya pada sahabat Ali, tentang apa
saja sifat yang telah diwariskan rosululloh pada umatnya, sahabat Ali
menjawab: a`lim, bersuka hati, toleran, berterima kasih, sabar, murah hati,
berani, mempunyai rasa harga diri, bermoral, berterus terang dan jujur.
15
K. Bertens, etika, (jakarta, PT gramedia pustaka utama, 2002) hlm. 35.
Memiliki rasa harga diri artinya adalah kapan saja dia bekerja
perasaan sejati manusia. Kita akan merasa senang jika kita dapat
Sedangkan sifat munafik, sombong, iri hati dan lainya akan menghina diri
sendiri, tanpa terikat pada ajaran atau kebiasaan dan tradisi yang ada pada
masyarakat tertentu. Islam mengutuk keras sifat- sifat jelek seperti itu dan
juga merupakan sifat yang mulia dan sesuai dengan mertabat manusia.
Kualitas seperti ini dipunyai oleh mereka yang selalu bisa mengendalikan
diri dan tidak egois dan dengan realistis mengakui hal- hal baik dalam diri
membahas sifat- sifat Allah dan sebaliknya. Dia maha mengetahui, maha
baik- baik. Dia maha adil, maha pengasih dan penyayang. Semua
dimiliki. Jika sifat- sifat tersebut mendarah daging dalam dirinya dan
kepada Allah. Demikian pula dia akan enggan dan menghindarkan diri dari
4. Pendidikan Moral
moralitas atau kesusilaan yang berisi nilai- nilai dan kehidupan yang berada
nilai- nilai dan kehidupan nyata, maka dari itu pendidikan moral lebih
berguna untuk mengambil keputusan moral yang terbaik bagi diri dan
masyarakatnya.17
pernyataan Meno yang terkenal itu kepada sokrates yang berbunyi sebagai
berikut:
Apakah moral itu bisa diajarkan? Atau hanya bisa dicapai melalui
praktik kehidupan sehari- hari? Seandainya melalui praktik tidak bisa
dicapai, apakah nilai moral bisa dicapai secara alamiah atau dengan cara
lain?
16
Muslim Nurdin dkk, moral dan kognisi islam, buku teks agama islam untuk perguruan tinggi
umum, (Bandung, CV Alfabeta, 1993) hlm. 212-214
17
Nurul zuriah, pendidkan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan, menggagas
platform pendidikan budi pekerti secara kontekstual dan futuristik, (jakarta, bumu aksara, 2007)
hlm. 19-25
terutama dikalangan ahli psikologi dan filsafat moral, dimana pernyataan
pendidikan.
tujuan hidup bemasyarakat. Oleh karena itu dalam tahap awal perlu
sekolah yang dilakukan oleh guru saja, melainkan pembiasaan moral ini
dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tiga
lingkungan yang amat kondusif untuk melaksanakan pembiasaan moral ini
lingkungan masyarakat.
Hal yang tidak kalah penting dalam pendidikan moral yaitu, harus
serta adil. Sifat-sifat tersebut tidak akan dapat difahami oleh anak-anak,
dengan tujan moral, maka tidak dimasukkan pada kurikulum yang dibahas.
18
pendidikan moral (Http:// WWW, Asian brain.com, diakses tanggal 7 maret 2010)
bahan pelajaran yang tabu dan sekret untuk dibicarakan, seperti yang
Oleh karena itu pilihan isi pelajaran harus tersaring dan terseleksi secara
ketat, yaitu bahan pelajaran yang sudah masuk dalam apa yang dimaksud
pokok isi pendidikan moral ini dianggap sebagai persyaratan objektif dari
Dalam hal ini untuk mencapai internalisasi moral, hendaknya pada tahap
menarik, walaupun hanya dengan teknik ceramah, hal tersebut juga akan
tx.sŒuρ tÅzFψ$# tΠöθu‹ø9$#uρ ©!$# (#θã_ötƒ tβ%x. yϑÏj9 ×πuΖ|¡ym îοuθó™é& «!$# ÉΑθß™u‘ ’Îû öΝä3s9 tβ%x. ô ô‰s)©9
satu kali saja berbuat salah di depan anak, maka terhapuslah semua yang
baik di matanya.
2) Sebagian besar akhlak yang terpuji didapati anak dari contoh dan teladan
menghormati orang lain, dll adalah sifat yang didapat anak dari sikap
2. Metode Nasehat
dirinya memahami apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak
dilakukan. Namun seringkali anak ingin mencoba untuk melakukan
tidak diulangi lagi, sebagaimana firman Allah dalam QS. Luqman : 13.
ÒΟŠÏàtã íΟù=Ýàs9 x8÷Åe³9$# āχÎ) ( «!$$Î/ õ8Îô³è@ Ÿω ¢o_ç6≈tƒ …çµÝàÏètƒ uθèδuρ ϵÏΖö/eω ß≈yϑø)ä9 tΑ$s% øŒÎ)uρ
∩⊇⊂∪
Artinya:“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman :
13)
anak itu tergantung dari apa yang dikatakan oleh orang tua.
Walaupun anak saat itu belum tahu benar hakikat atau perbedaan
2. Usia 4-8 tahun : Pada fase ini ukuran tata nilai bagi seorang anak
kenyataannya.
3. Usia 8-13 tahun : Pada fase ini anak sudah mengenal ukuran baik-
4. Usia 13 tahun dan seterusnya: Pada fase ini seorang anak sudah
mulai sadar betul tentag tata nilai kesusilaan (value). Anak akan
tata nilai yang diterima. Pada saat ini anak benar-benar berada pada
mendidik moral anak harus dimulai sejak kecil dan tetap berpegang
dirasakan sejak kecil akan menentukan sikap anak setelah dewasa, dan
19
Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta,
2005), h. 105
3. Metode Pembiasaan
4. Metode Kisah
terpuji yang ditampilkan dengan cara menarik baik itu akhlak yang
menyampaikan risalah.
jahat adalah dua hal yang erat hubungannya dalam Al-Qur’an, dan ini
cukup agar orang menjadi beriman. Orang yang tidak terpengaruh oleh
apa yang Allah SWT janjikan bagi perbuatan baik dan hukuman dari
adalah bahwa hadiah dan hukuman itu tidak menjadikan anak lupa apa
jawab pada pendidikan moral adalah guru agama dan guru pendidikan
moral, padahal masalah moral ini akan berkaitan satu sama lain baik
sebagaimana yang dimiliki oleh orang dewasa. Oleh karena itu dalam
membina moral anak, hubungan orang tua ataupun guru dengan anak
20
orang tua dan pendidikan moral bagi anak (Http:// WWW, zainal abidin personal blog.com,
diakses 7 maret 2010)
sangat penting karena orang tua atau guru adalah pusat kehidupan
Menurut A. Choiran Marzuki ada tiga kriteria orang tua ataupun guru
• Orang tua atau guru yang bersikap negatif terhadap moral anak,
mengungkapkan emosinya.
• Orang tua yang bisa menerima emosi dan moral jelek anak dan
21
A. Choiran Marzuki, Anak Saleh dalam Asuhan Ibu Muslimah (Yogyakarta: Mitra Pustaka,
2004), h. 142.
mengaitkan masalah bidang studinya dengan moral, demikian pula
dengan kepala sekolah dan orang tua dapat berbuat sesuatu dalam
macam- macam peraturan dan sifat- sifat baik tetapi suatu proses yang
22
Nurul zuriah, pendidkan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan, menggagas
platform pendidikan budi pekerti secara kontekstual dan futuristik, (jakarta, bumu aksara, 2007)
hlm. 19-25
Berikut ini adalah tahap- tahap perkembangan moral menurut
1. Prakonvensional
Anak pada tingkat perkembangan moral ini mulai tanggap terhadap aturan-
aturan budaya dan terhadap aturan- aturan budaya mengenai baik, buruk,
benar dan salah. Tetapi hal ini masih ditafsirkan dari segi akibat fisik atau
kenikmatan perbuatan. Pada tingkat ini terdapat dua tahap, yaitu: (1)
perbuatan baik dan buruk karena akibat- akibat fisik atas perbuatan yang
telah dilakukanya. Pada fase ini anak hanya semata- mata menghindari dan
kesusahan.
lain.23
23
tahap perkembangan moral kohlberg (wikipedia indonesia.com, diakses tanggal 7 maret 2010)
2. Konvensional
dirinya sendiri tanpa mengindahkan akibat yang segera dan nyata. Tingkat
kedua ini mempunyai dua tahap sebagai lanjutan tahap awal yaitu (3)
anak akan memahami bahwa perilsku yang baik adalah menyenangkan dan
membantu orang lain serta yang di setujui oleh mereka. (4) Padas orientasi
hukum dan ketertiban, anak memandang bahwa perilaku yang baik adalah
menjaga tata tertiub sosial yang ada sebagai yang bernilai dalam dirinya.
Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas untuk merumuskan nilai-
nilai dan prinsip moral yang mem iliki keabsahan dan dapat diterapkan
terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip-
tersebut.
kedua. Yaitu (5) Orientasi kontrak sosial legalitas pada thap ini perbuatan
individual umum yang telah diuji secara kritis dan yang telah disepkati
pada tahap in i hak asasi ditentukan oleh keputusan suara batin, sesuai
dengan prinsipo-prinsip etis universal, konsistensi logis.
merupakan urutan bentuk timbal balik dari interaksi antar diri de3ngan
Menurut dari hasil penelitian Kohlberg yang ditulis oleh K.bertens, ada
beberapa sifat yang harus ditandai dari perkembangan moral yang dijelaskan
24
Ibid. hlm. 12-16
untuk maksud lain
perbuatan: TAHAP 4
Memenuhi harapan, Orang berpegang pada
mempertahankan ketertiban moral dengan
ketertiban aturanya sendiri
Tingkat TAHAP 5 Penyesalan atau
Pascakonvensional Orang berpegang pada penghukumandiri karena
atau tingkat persetujuan demokratis, tidak mengikuti
berprinsip kontrak sosial, konsensus pengertian moralnya
bebas sendiri
Hidup bermoral
adalah tanggung TAHAP 6
jawab pribadi atas Orang berpegang pada
dasar- dasar prinsip hati nurani pribadi, yang
batin: maksud dan ditandai oleh keniscayaan
akibat- akibat tidak dan universitas
diabaikan- motif-
motif batin dan
universal
Dari ringkasan diatas, ada enam tahap yang dilihat dari sudut
pandang psikologis yang paling sempurna. Tentu saja jika kita melihat tahap
itu menurut isinya, pasti tahap enam itu akan dinilai sebagai puncak
perkembangan moral. Tetapi jika kita lihat tahap tersebut menurut bentuknya
saja, maka harus kita tarik kesimpulan yang sama. Karena itu menurut
biarpun pada kenyataanya hanya sedikit orang yang bisa mencapai kesemua
25
k. bertens, op.cit. hlm. 84-87
B. Pembahasan Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah serta peraturan
mencakup tiga komponen, yaitu: (1) mata pelajaran; (2) muatan lokal; (3)
yang relatif baru dan berlaku untuk dikembangkan pada semua jenjang
merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru, tetapi bisa juga
difasilitasi oleh konselor atau tenaga pendidikan lain yang dapat dilakukan
26
Rusman, Manajemen kurikulum, (Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, 2009) Hlm. 413
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.27
kegiatan yang terprogram dan kegiatan yang tidak terprogram. kegiatan yang
terprogram adalah kegiatan yang direncanakan secara khusus dan diikuti oleh
khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
dilaksanakan sore hari, bagi sekolah- sekolah yang masuk pagi dan
dilaksanakan pagi hari bagi sekolah- sekolah yang masuk sore. Seringkali
bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olah raga,
27
E. Mulyasa, kurikulum tingkat satuan pendidikan, (Bandung, PT remaja rosdakarya, 2007) Hlm.
283
28
Muhaimin, Sutiah, Sugeng lestyo prabowo, pengembangan model kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta, PT Rajagrafindo persada, 2008) Hlm.
311
kesenian, keagamaan, pramuka, dan berbagai macam ketrampilan lainya.29
pilihan.
29
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP MALANG, Administrasi Pendidikan
(Malang:IKIP MALANG, 1989), Hlm.122.
30
Suryosubroto, proses belajar mengajar di sekolah, (Jakarta, pt. Rineka cipta, 1997) Hlm.271
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
31
Ibid, hlm. 272
Program intrakulikuler yang dimaksud adalah kegiatan yang
jadwal pelajaranyang menjadi landasan para guru dan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah atau diluar jam pelajaran
sekolah- sekolah pada saat ini, mungkin idak sama antara sekolah yang satu
32
Moh. User Usman, lilies Setiawati, upaya optimalisasi kegiatan belajar mengajar, (Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya, 1993) Hlm. 15-17
33
Ibid, hlm 22
dengan sekolah yang lain dalam jenis maupun pengembangannya. Jenis
(PASKIBRAKA).
budaya.
1. Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam
34
TIM pustaka yustisia, Panduan lengkap KTSP, (Jakarta, Pustaka yustisia, 2007), Hlm. 213
4. Proses adalah lebih pentng dari pada hasil
diantaranya yaitu: (1) materi dan struktur program ekstrakurikuler, (2) waktu
35
Suryosubroto. Op.cit. Hlm. 275-276
dan tempat pelaksanaanya, (3) sumber daya manusia yang akan terlibat, (4)
dana dan sarana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan, (5) hasil-
pengembanganya.
dihadapi.36
36
departemen pendidikan nasional kantor wilayah propinsi jawa timur bidang pembinaan
kegenaasi muda, petunjuk pelaksanaan pembinaan kesiswaan, (surabaya, 2000) hlm. 17
Tabel 1: Garis Besar Program Kegiatan Ekstrakurikuler
• sarasehan
d. Membina toleransi Terciptanya suasana kerukunan antar
umat beragama • diskusi keagamaan dan siswa sehingga mereka dapat
perbandingan agama menjalankan ajaran agama masing-
masing dengan aman
• lomba musabaqoh tilawatil Mendekatkan siswa terhadap al-qur`an
e. Mengadakan kegiatan qur`an (MTQ) sehingga timbul gairah untuk
lomba yang bbersifat meningkatkan kemampuan membaca,
keagamaan memahami, menghayati, dan
mengamalkan dalam kehidupan
sehari- hari
d. Melaksanakan wisata • Pendakian gunung dan • Mempertebal rasa cinta tanah air
siswa, pecinta alam mengunjungi hutan suaka
dan pelestarian alam dan hutan lindung
lingkungan
1 2 3 4 5
Pembinaan kepribadian a. Melaksanakan P4 • Lomba- lomba simulasi p4 • Menghayati- nilai- nilai
4. dan budi pekerti luhur pancasila
b. Melaksanakan • Kegiatan PKS • Meningkatkan kesadaran /
tatakrama pergaulan sopan santun lalu lintas
1 2 3 4 5
Pembinaan a. meningkatkan • menciptakan barang baru • meningkatkan kecekatan
6 keterampilan dan ketrampilan dalam dengan dasar bahan bekas anggota tubuh, khusunya
kewiraswastaan menciptakan suatu tangan yang di dorong oleh
barang lebih berguna kemauan dan kemampuan
berkreasi
b. meningkatkan usaha- • mengadakan lomba atau • meningkatkan ketrampilan
usaha ketrampilan di karya bidang tehnik, dalam mengolah dan
bidanng tehnik elektrik, pertanian dan mengerjakan bidang tehnik,
elektrik pertanian dan p;eternakan ternak, dan pertanian
peternakan • mengadakan praktek:
pengolahan bahan pertanian,
memelihara ternak,
mengadakan praktek
perbengkelan
1 2 3 4 5
7 Kesegaran jasmani dan a. kesadaran hidup sehat • penyuluhan tentang • lingkungan dan suasana
daya kreasi kesadaran hidup sehat belajar yang bersih dan
• kerja bakti kebersihan dalam sehat
lingnkungan sekolah • memiliki rasa tanggung
• kerja bakti sosial di sekitar jawa terhadap
atau di luar sekolah kebersihan
• menciptakan moto atau
semboyan kebersihan
b. usaha kesehatan • pendidikan kesehata • meningkatkan
sekolah kemampuan hidup
• pelayanan kesehatan sehat dan
meningkatkan
• pembinaan lingkungan kesehatan fisik dan
sekolah sehat mental
e. kesehatan mental
• penyukuhan di kaitkan • terhindarnya siswa dari
dengan kegiatan ketakwaan kemungkinan
terhadap tuhan yang maha terjadinyya perilaku
esa yang menyimpang
f. pencegahan penyalah •
• penyuluhan siswa memilik daya
gunaan narkotika, hayat dan daya tangkap
obet terlarang, terhadap pengaruh
minuman keras dan buruk narkotika, obat
merokok terlarang, minuman
keras dan merokok
g. Senam pagi •
indonesia, senam • pelaksanaan senam siswa dapat secara aktif
pagi indonesia di melaksanakan kegiatan
kesegaran jasmani sekolah senam
dan lainnya • lomba senam antar
sekolah
• mengadakan l;omba
h. lomba berbagai berbagai cabang olah
macam olah raga raga
1 2 3 4 5
Pembinaan persepsi, a. mengembangkan • mengunjungi musium kesenian, • siswa selalu
apresiasi dan kresai wawasan dan pemeran mempunyai kesibukan
8. seni keterampilan di • menghari ceramah • meningkatnya
bidang kesenian (seni pengenalan
suara, seni tari, seni penghayatan,
rupa, seni kerajinan, penciptaan dan
seni drama, musik, pelaksanaan kesenian
dan fotografi)
terlibatnya semua sumber daya manusia, dana dan sarana sesuai dengan
pedoman dan petunjuk, waktu, dan tempat yang telah ditetapkan dalam
pendidikan agama Islam adalah sebagai kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah agar lebih
telah dipelajari oleh siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.
kebudayaan Islam.37
37
http://makalahpai.blogspot.com/2008/11/program-ekstrakurikuler-pendidikan.html (diakses
tanggal 27 maret 2010, pukul 14.00)
dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam, seperti program kegiatan
adalah:
kegiatan pengawasan
ekstrakurikuler di sekolah.38
1. Dalam mencapai hasil akhir apabila dilihat dari segi waktu, tercapai
2. Dalam mencapai hasil akhirapabila dilihat dari segi hasil apakah dapat
1. Hakikat Iman
allah, berarti percaya juga dengan aspek- aspek yang lain yang berhubungan
dengan-NYA, seperti iman kepada malaikat, kitab, rosul, hari akhir dan
dapat dilakukan oleh struktur hati, karena hati merupakan struktur nafsani
wahyu, dan supra rasional. Secara akliah banyak individu yang percaya dan
sadar akan keberadaan dan kebenaran tuhan, tetapi manusia tidak dapat
yang artinya saya bersaksi tiada tuhan selain allah dan saya bersaksi bahwa
mengandung arti peniadaan tuhan tuhan relative dan temporer, seperti hawa
nafsu, harta dan kedudukan untuk kemudian ditetapkan tuhan yang maha
nabi Muhammad adalah utusan allah yang menerima wahyu yang ajaranya
suatu hal yang fundamental dalam islam. Disamping itu, iman adalah
landasan berpijak bagi setiap orang islam. Kemantapan iman dapat diperoleh
menolong, memberi nikmat, kecual allah. Dan tidak ada yang dapt
1. Manusia yang percaya dengan kalimat ini tidak mungkin orang yang
3. Bersamaan dengan rasa harga diri yang tinggi, keimanan juga mengalirkan
4. Keimanan menyebabkan seseorang suci dan benar. Ia yakin tidak ada jalan
40
Abdul Mujib, kepribadian dalam psikologi islam, (Jakarta, pt. Raja grafindo persada, 2006)
Hlm. 185-187.
5. Orang yang beriman tidak akan putus asa atau patah hati pada keadaan
yang bagaimanapun
damai dan keadilan menghalau rasa cemburu, iri hati dan dengki. Orang-
orang yang beriman selalu menghindari cara- cara yang rendah dalam
mencapai tujuanya.
ilaha illallah dalam kehidupan manusia sehari- hari. Karena alasan- alasn
inilah keimanan menjadi aspek yang pertama dan menjadi aspek yang
Allah telah menjanjikan bagi orang yang beriman dan teguh pada
Ÿωuρ (#θèù$sƒrB āωr& èπx6Í×‾≈n=yϑø9$# ÞΟÎγøŠn=tæ ãΑ¨”t∴tGs? (#θßϑ≈s)tFó™$# §ΝèO ª!$# $oΨš/u‘ (#θä9$s% šÏ%©!$# βÎ)
41
Asmaran AS, pengantar studi akhlak, ( Jakarta, PT, Raja Gravindo Persada, 2002) Hlm. 98-104
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah
Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat
akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut
dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah
yang Telah dijanjikan Allah kepadamu".( QS. Fussilat. 30)
akidah seseorang baik dan mantap, maka akan baik pula segala tingkah
sifat- sifat materialistis, egoistis, kikir, pengecut dan sifat yang bersumber
keduniawian.
dengan hati, ada yang berhubungan dengan lidah dan adapula yang
malaikat- malaikat allah, kitab- kitab allah, para nabi dan rosulnya, dan
diantaranya adalah:
• Melafalkan dua kalimat syahadat
diantaranya adalah
• Menutup aurot
membutuhkan
• Menghormati tamu
kebajikan dan kemajuan lahir batin serta keadilan yang merata. Dan
yang baik dan kelakuan yang terpuji, maka sebaliknya kekafiran dan
kekosongan jiwa dari iman dan tauhid menjadi sumber kejahatan dan
( ã≈pκ÷ΞF{$# $pκÉJøtrB ÏΒ “ÌøgrB ;M≈¨Ζy_ ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# (#θè=ÏΗxåuρ (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# ã≅Åzô‰ãƒ ©!$# ¨βÎ)
∩⊇⊄∪ öΝçλ°; “Yθ÷WtΒ â‘$¨Ψ9$#uρ ãΝ≈yè÷ΡF{$# ã≅ä.ù's? $yϑx. tβθè=ä.ù'tƒuρ tβθãè−FyϑtFtƒ (#ρãx"x. tÏ%©!$#uρ
ayat 6 yaitu:
$pκön=tæ äοu‘$yfÏtø:$#uρ â¨$¨Ζ9$# $yδߊθè%uρ #Y‘$tΡ ö/ä3‹Î=÷δr&uρ ö/ä3|¡à"Ρr& (#þθè% (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'‾≈tƒ
∩∉∪ tβρâ÷s∆÷σム$tΒ tβθè=yèø"tƒuρ öΝèδttΒr& !$tΒ ©!$# tβθÝÁ÷ètƒ āω ׊#y‰Ï© ÔâŸξÏî îπs3Í×‾≈n=tΒ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-tahrim. 6)
yattaqi. Di mana ada tambahan huruf pada asal kalimah waqa, ia membawa
hendaklah jadikan Tuhan itu pelindung, jadikan Tuhan itu kubu atau benteng,
bila sudah berada dalam perlindungan, kubu atau benteng Tuhan, perkara
yang negatif dan berbahaya tidak akan, masuk atau tembus. Atau jadikan
oleh Allah lahir dan batin dan meninggalkan apa yang dilarang Allah.
Dengan kata-kata yang lain, perkara yang disuruh itu ialah membina sifat-
sifat mahmudah, dan perkara yang dilarang itu akan membina sifat- sifat
tβθãΖÏΒ÷σムtÏ%©!$# ∩⊄∪ zŠÉ)−Fßϑù=Ïj9 “W‰èδ ¡ ϵ‹Ïù ¡ |=÷ƒu‘ Ÿω Ü=≈tGÅ6ø9$# y7Ï9≡sŒ ∩⊇∪ $Ο!9#
tΑÌ“Ρé& !$oÿÏ3 tβθãΖÏΒ÷σムtÏ%©!$#uρ ∩⊂∪ tβθà)Ï"ΖムöΝßγ≈uΖø%y—u‘ $®ÿÊΕuρ nο4θn=¢Á9$# tβθãΚ‹É)ãƒuρ Í=ø‹tóø9$$Î/
öΝÎγÎn/§‘ ÏiΒ “W‰èδ 4’n?tã y7Í×‾≈s9'ρé& ∩⊆∪ tβθãΖÏ%θムö/ãφ ÍοtÅzFψ$$Î/uρ y7Î=ö7s% ÏΒ tΑÌ“Ρé& !$tΒuρ y7ø‹s9Î)
Artinya: (1). Alif laam miin. (2.) Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (3). (yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezkiyang Kami anugerahkan kepada mereka. (4.) Dan mereka
yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan
adanya (kehidupan) akhirat. (5). Mereka Itulah yang tetap mendapat
petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang
beruntung.(QS. Al- baqarah: 1-5)
pada:
1. Mereka yang beriman pada yang ghoib seperti adanya allah, malaikat-
42
http://www.rufaqa-indonesia.com/buku/buku/bab-4-pengertian-taqwa.html
3. Mereka beriman kepada yang ghaib dan melaksanakan poko- pokok
ibadah orang- orang yang beruntung hidupnya, atau menurut istilah lain
sukses. Beruntung dan sukses adalah cita- cita dan tujuan akhir dari segala
usaha manusia. Oleh karena itu, jika orang tersebut bertaqwa, maka dia
Jika kita lihat dari surat ali imran ayat 133- 136, kriteria orang- orang
diridloi tuhanya, dan jika telah lalai melakukan dosa, maka dengan segera
hidup dan sikap hidup dan akhlak seorang muslim yang merupakan buahnya
ibadah, sedangkan ibadah itu adalah pancaran daripada iman, maka dari sini
dapat kita fahami bahwa takwa adalah hasil dari ibadah kepada Allah.
∩⊄⊇∪ tβθà)−Gs? öΝä3ª=yès9 öΝä3Î=ö6s% ÏΒ tÏ%©!$#uρ öΝä3s)n=s{ “Ï%©!$# ãΝä3−/u‘ (#ρ߉ç6ôã$# â¨$¨Ψ9$# $pκš‰r'‾≈tƒ
Artinya: Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,(QS. Albaqarah: 21)
ibadahnya. Oleh karena itu Allah menempatkan orang yang bertaqwa sebagai
43
nasruddin razak, dienul islam, (bandung, PT Al-ma`arif, 1989) hlm 230-236
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
diteliti berlangsung dalam latar belakang yang wajar dan bertujuan untuk
kerangka kerja penelitian utama yang harus diperhatikan oleh peneliti. Adapun
peistiwa tidak memiliki makna, selain makna yang diberikan oleh obyek,
dalam penafsiran suatu peristiwa yang terjadi. Jadi interpretasi data penelitian
B. Subjek Penelitian
kunci yang dijadikan kunci pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
C. Kehadiran Peneliti
1. Latar Penelitian
melihat permasalahan secara umum dan meluas pada latar penelitian ini, yang
secara tefokus.
3. Kehadiran Peneliti
kegiatan subyek45
D. Sumber Data
Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif, dan dalam penelitian kualitatif lebih banyak bersifat kata-kata subyek,
baik lisan atau tulisan, termasuk juga tingkah laku yang diamati dan
Dan data yang digali dalam penelitian ini adalah data tentang, upaya
45
Ibid. hlm. 251-252
ekstrakurikuler IMTAQ (iman dan taqwa) di SMP Negeri 13 Malang yang
. Data atau informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah
sebagai berikut:
1. Observasi Partisipatif
metode ini dapat memperoleh data secara komprehensif, sebab metode ini
menurut seoarng peneliti untuk melibatkan diri sebagai oarang dalam secara
laporan langkah- langkah peristiwa atau dapat pula berupa catatan tentang
• Membuat buku harian, yang mana buku harian ini harus dibuat yang lebih
46
Faisal, Sanapiah (TIM). 1998, Kumpulan Materi Metode Penelitian Kualitatif, Surabaya:
BMPTSI Wilayah VII Jatim.
• Catatan tentang satuan- satuan tematis, catatan ini dilakukan ketika peneliti
• Peta konteks, biasanya peta ini berupa sketsa, diagram tentang latar
penelitian misal latar kelas, tempat bermain, tempat menyimpan alat dan
2. Wawancara Mendalam
percakapan yang bermakna yang dilakukan antara dua orang atau lebih yang
diharuskan untuk menjaga jarak dengan cara mengatur bahas dan etika
yang baik .
atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi yang berupa penelaahan
memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor
disekitar subjek penelitian. Jika guru atau peneliti meminta atau subjek untuk
47
Iskandar, op.cit. hlm253-254
menuliskan pengalaman berkesan mereka, hal itu juga dinamakan dokumen
pribadi.
yaitu majalah, buletin, pernyataan dan berita yang disiarkan pada media
Malang.
F. Analisa Data
Analisis data kualitatif menurut bogdan dan biklen adalah upaya yang
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
1. mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
48
Lexi j. Mleong, metodologi penelitian kualitatif. (bandung , PT remaja rosdakarya, 1991) hlm.
161-163.
2. mengumpulkan, memilah- milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,
3. berfikir, dengan jalan membuat agar katagori data itu mempunyai makna,
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, dokumen resmi, fakta dan
ini dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ini adalah
merupakan langkah awal dan upaya awal penelitian guna mendapatkan data
beberapa teknik dalam pengumpulan data akan lebih menjamin dan diperoleh
49
Lexi j. Moleong, metode penelitian kualitatf, ( Bandung, PT.Remaja Rosdakarya,2005) hlm. 248
keabsahan data yang memadai, keabsahan data yang diperoleh adalah sesuatu
yang sangat penting karena akan menjamin kepercayaan data tersebut dalam
Oleh karena itu peneliti dapat menentukan atau mengukur keabsahan data
berikut:
sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan pengecekan atau
dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang
50
Lexy, Op. Cit, hlm. 326
Pada proses analisis data dalam memeriksa keabsahan data peneliti
adalah:
1) Triangulasi sumber
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kemudian data tersebut dicek dengan bertanya pada informan lain secara
2) Triangulasi metode
yang berbeda.
3) Triangulasi Teori
(iman dan taqwa) di SMP Negeri 13 Malang yang akan dipaparkan mendalam
dan langsung pada aspek yang diteliti. Metode analisis ini juga peneliti gunakan
untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas yang berkaitan dengan pokok
A. Paparan Data
malang pada tahun 1983 dengan tujuan sebagai sekolah yang menampung
sebagian siswa SMPN 1 Malang yang melebihi target jumlah kelas yang
disediakan. Seluruh Guru dan Staf Akademika SMP Negeri 13 Malang mulanya
juga berasal dari SMPN 1 Malang, sedangkan yang menjabat sebagi kepala
sekolah pada waktu itu adalah Bapak Drs. Suwandi dengan PLH (Pelaksana
Harian) Ibu Dra. Toeti Antasy. Sekolah filial ini bertempat di SDN 7 Dinoyo
Malang dengan jumlah kelas sebanyak 2 ruang untuk kelas 1. Atas usulan dari
beberapa guru, akhir tahun 1984 SMP Negeri 13 Malang pindah dan menempati
Seiring dengan perkembangan jumlah siswa yang semakin pesat dan atas
pada tahun 1985 SMP Negeri 13 Filial SMPN 1 Malang diresmikan menjadi
SMP Negeri 13 Malang, dengan jumlah murid sebanyak 120, jumlah kelas
gedung sekolah yang baru, SMP Negeri 13 Malang mengalami kemajuan jumlah
tenaga profesional, prestasi siswa dalam berbagai ajang perlombaan, serta dalam
Negeri 13 terakreditasi A dan salah satu sekolah pada tahun 2007 yang mendapat
sebagai berikut:
a. Visi Sekolah
lingkungan
b. Misi Sekolah
dan olah raga dengan melaksanakan: (a) Pembinaan dan pelatihan bina
Pembinaan dan pelatihan seni tari (d) Pembinaan dan pelatihan tartil
qur`an (e) Pembinaan dan pelatihan bola basket (f) Pembinaan dan
pelatihan bela diri/ karate/KKI (g) Pembinaan dan pelatihan bela diri tapak
media pembelajaran.
ditentukan
mengajar sesuai dengan bidang study masing- masing. Diantara guru yang
berpendidikan S2 ada satu guru, SI ada 54 guru, D3 ada 4 guru, dan D2 ada 1
guru.
sebanyak 10 orang.
a. Prestasi Akademik
(1) rangking NUN ke 13 dari SMP se kota Malang pada tahun 2005/2006
dengan rata- rata nilai 7,69. (2) ) rangking NUN ke 11 dari SMP se kota
Malang pada tahun 2006/2007 dengan rata- rata nilai 7,40. (3) ) rangking
NUN ke 10 dari SMP se kota Malang pada tahun 2007/2008 dengan rata-
tingkat nasional di Bali pada tahun 2006. (2) mayoret terbaik tingkat
Jawa timur pada tahun 2006. (3) drum band tingkat Nasional (PON 2007)
2 emas dan 1 perunggu. (4) drum band tingkat regional (2 kali piala
gubernur Jawa timur pada tahun 2007 dan 2009. (5) drum band tingkat
Nasional (7 piala) pada tahun 2009. (6) peserta jambore Nasional pada
51
Dokumentasi SMP Negri 13 malang 2010-2011
1. RKB 26 Ruang
10.Ruang BK 1 Ruang
13.Musholla 1 Ruang
terlampir.52
52
Dokumentasi SMP Negeri 13 Malang 2010-2011
B. Paparan Data Penelitian
akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan.
kegiatan itu akan berjalan dengan baik. Seperti halnya pada kegiatan
perencanaan.
terbentuk atas dasar visi dan misi sekolah yang telah tercantum diatas. Oleh
sebab itu, demi mewujudkan visi dan misi sekolah, kepala sekolah mempunyai
moral keagamaan yang baik dan juga meningkatkan ketaqwaan dan keimanan
para siswa.
siswanya sangat minim sekali. Jadi jika siswa mempunyai pengetahuan agama
yang kurang, yang pastinya siswa juga tidak akan mampu untuk beriman,
termasuk sholat, baca al-qur‘an, akhlak dan lainya. maka dari itu,
dilakukan setiap tahun sekali, yaitu setiap berganti tahun ajaran baru. Yang
menyeleksi siswa yang akan dibagi kedalam berbagai kelas, adakalanya yang
dimasukkan ke kelas AI, AII, AIII (kelas unggulan). BI, BII, BIII (kelas yang
kemampuanya dibawah rata- rata). Dan CI, CII, CIV (kelas yang
kemampuanya masih kurang) dan perekrutan guru serta penempatan guru pada
masing- masing kelas. Keempat, dana dan sarana yang diperlukan untuk
sebagai berikut:
menjadi berbagai macam kelas, yaitu kelas unggulan ada tiga kelas (kelas
AI,AII,AIII), kelas yang rata- rata kemampuanya juga ada tiga kelas,
IMTAQ ini, juga di dasarkan pada perkembangn moral siswa atau tingkat
usia siswa, yang mana usia siswa pada kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ
yang mana pada fase ini anak atau siswa sudah mulai mengenal ukuran
baik dan buruk secara batin (tak nyata) meskipun masih terbatas.
Tabel 3: materi kegiatan ekstarkurikuler
Adapaun materi yang telah direncanakan diantaranya adalah:
KELOMPOK MATA BINAAN MATERI
KELAS
adalah diluar mata pelajaran yang inti, yaitu pada hari sabtu, jam 08.30
sampai jam 09-30. dan kegiatan ini akan dilaksanakan di kelas- kelas,
kelas VIII dan para guru yang akan mengajajar kegiatan ekstrakurikuler
IMTAQ. Guru- guru yang di rekrut disini adalah selain guru agama yang
telah ada sebelumnya, yaitu dari guru- guru baru yang kompeten dalam
dan pembina dari kinerja guru- guru IMTAQ yang telah direkrut.
AII, AIII (kelas unggulan). BI, BII, BIII (kelas yang kemampuanya
dibawah rata- rata). Dan CI, CII, CIV (kelas yang kemampuanya masih
kurang).
dalam presensi pada masing- masing kelas. Salah satu contoh presensi
adalah:
Tabel 5: presensi kelompok kelas IMTAQ
absen induk
yang dipakai adalah berasal dari dana BOS, sedangkan sarana dan
audio visual.
5. Tentang Evaluasi
telah berjalan dengan baik atau malah sebaliknya, apakah ada peningkatan
keimanan dan ketaqwaan pada diri siswa, serta apakah ada peningkatan
(UTS), dan ujian akhir semester (UAS). Ujian ini semua soalnya
Disamping itu, juga tidak mengabaikan ulangan harian dan juga moral
lingkungan sekolah.
hafalan surat- surat pendek) dan secara tulisan (ulangan harian, UTS dan
UAS)
tempat praktek sholat dan wudlu`, dan paralatan lain yang dibutuhkan..
disebutkan bahwa:
Siswa pada zaman sekarang, emang beda dengan siswa yang dulu,
siswa sekarang sangat minim kemampuanya dalam pengetahuan agama,
jadi di sekolah harus digembleng pelajaran agama yang matang. Ya
diantaranya dengan diadakanya kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ini.
Tujuan asalnya diadakanya kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ adalah untuk
meningkatkan tingkah laku siswa agar lebih baik dan berakhlak yang
baik.53
hari sabtu pada jam 08. 30 sampai 09.30, yang mana terbagi menjadi 10
53
hasil wawancara pada tanggal 15 maret 2010 di musholla SMP Negeri 13
Malang (pukul 10.00)
datanga ke sekolah. Misalnya, yang seharusnya kegiatan dimulai pukul
08.30, kegiatan terkadang dimulai pukul 08.45, terkadang juga pukul 09.00
kegiatan tetap berlangsung selama satu jam. Misalnya mulainya jam 09.00
maka selesainya 10.00 meski harus mengorbankan siswa untuk tidak ada jam
Dari materi yang telah ditetapkan dalam program kerja dan materi
jika disamakan nantinya akan terjadi kesulitan bagi siswa yang kemampuan
dibawah rata- rata atau sebaliknya, yaitu terlalu mudah bagi siswa yang
sudah mempunyai kemampuan agama yang baik, disamping itu juga akan
juga terdapat berbagai macam bentuk, mulai kelas unggulan yang terdiri dari
kelas AI, AII, dan AIII, kelas yang kemampuanya rata- rata yang terdiri dari
kelas BI dan BII, dan yang terakhir adalah kelas yang dibawah rata- rata
maka dari itu para guru yang mengajar dikelas unggulan ini biasanya
memakai metode ceramah, diskusi, tanya jawab, praktek dari materi- materi
kelas unggulan:
Mengajar di kelas unggulan itu lebih enak dari pada dikelas B dan C.
Karena siswanya lebih manut, mudah dikendalikan dan sudah pinter- pinter.
Jadi kalau waktunya nutut, terkadang selain pakai metode ceramah dan tanya
jawab, saya pakai permainan, diskusi dan lainya. 54
54
Hasil wawancara (salah satu guru ekstrakurikuler IMTAQ (iman dan taqwa)
yang ngajar dikelas unggulan. Ruang tamu SMP Negeri 13 Malang (senin, 15
maret 2010, pukul 12.00)
dipakai dalam pembelajaran. .
kelas bawahnya, yaitu; kelas B da juga kelas C. Misalnya cara mereka dalam
dan mengucapkan salam ketika bertemu dengan gurunya, jika dengan teman-
tidak saling mengganggu antara satu dan yang lainya, jika ada gurunya
masuk kelas langsung lari menuju kelas ketika siswa masih bermain di luar
Jika pada kelas yang kemampuanya rata- rata atau kelas B dan C,
para guru sering menggunakan metode ceramah, cerita kisah- kisah teladan,
wawancara:
guru sampai merasa capek dalam mengendalikanya. Di kelas ini siswa paling
suka jika guru mengajar dengan metode cerita, jadi siswa terlihat lebih
menyampaikan materinya. Pada saat cerita inilah sebagian guru ada yang
seperti apapun, akan dapat diajak belajar dengan baik tergantung gurunya
55
hasil wawancara (termasuk guru IMTAQ yang ngajar di kelas B dan C (kamis,
18 maret pukul 08.00)
yang baik dalam bersikap, berkata dan bertindak.
banyak modelling- modelling atau para ambiyak dan para ulama` yang
dapat dijadikan teladan atau modelling. Biasanya cara para guru dalam
mengajak meneladani sifat- sifat para ambiyak dan ulama` adalah dengan
guru yang ada di sekolah sudah cukup baik, khususnya para guru agama
terhadap para siswa, sikap terhadap sesama guru, hanya saja terkadang
56
hasil wawancara dengan salah satu guru agama di rumah kediamanya. (kamis,
18 maret pukul 09.20)
guru ada yang datang terlambat, jadi secara tidak langsung, para siswa
guru tidak bosan- bosan menasehati para siswa untuk selalu meningkatkan
dan menasehatinya.
anaknya sehingga anaknya bisa menjadi lebih baik lagi. Begitu juga
sebaliknya, jika ada siswa yang selalu rajin, maka guru selalu menjanjikan
hadiah, misalnya nilai yang bagus dan selalu mendoakan dan lainya.
yaitu:
Hal diatas, juga didukung oleh penuturan dari salah satu guru
agama, bahwa:
3. Metode Pembiasaan
tangan dan lain sebagainya. Karena pada dasarnya metode pembiasaan ini
karena kalau hanya dibiasakan saja tanpa ada teladan, maka akan sia- sia.
yaitu:
57
ibid (kamis, 18 maret 2010 pukul 09.45)
selalu punya alasan masing- masing, terkadang mereka beralasan laper,
lagi halangan dan lainya. tetapi juga ada beberapa siswa yang selalu rajin
dalam melaksanakan sholat dhuha dan dhuhur secara berjama`ah neskipun
tidak disuruh oleh bapak gurunya. 58
4. Metode Cerita
IMTAQ ini para guru sering menggunakanya. Disamping itu metode ini
juga cocok untuk menggambarkan kisah- kisah teladan dari para pemuka
agama, yang nantinya akan menjadi teladan bagi para siswa. Seperti
Jika siswa sudah merasa jenuh dalam belajar, atau merasa capek
dan malas untuk mendengarkan ceramah bahkan mencatat pelajaran, siswa
selalu minta untuk dicritai. Siswa sukanya sangat antusias mendengarkan
jika critanya tentang kematian, neraka, siksa di akhirat dan yang
menyeramkan lainya. 59
58
hasil wawancara dengan, salah satu guru agama di depan kelas SMP Negeri 13
Malang (kamis, 18 maret 2010 pukul 09.45)
59
hasil wawancara dengan salah satu guru IMTAQ di laboratorium agama islam
(jum`at, 19 maret 2010 pukul 09.00)
hadiah dan hukuman. Para guru menggunakan metode ini, disamping
untuk selalu bermoral keagamaan yang baik pula. Hal ini sesuai dengan
firman Allah yang menjelaskan bahwa orang yang tidak terpengaruh oleh
apa yang Allah SWT janjikan bagi perbuatan baik dan hukuman bagi
dan diakhirat.
yang baik, yaitu ketika siswa mau mengerjakan tugas- tugas dari gurunya,
dan lainya. dan biasanya guru memberikan hukuman ketika siswa sering
tidak masuk kelas atau absen. Jika absen belum mencapai tiga kali tanpa
masuk dan mengikuti pelajaran, dan jika sudah tiga kali tidak masuk dan
sekolah, disamping itu guru juga berharap supaya orang tua bisa lebih
Kenyataan diatas, didukung oleh salah satu penuturan guru agama, bahwa;
taqwa), Media atau alat yang digunakan ada berbagai macam, yang
hand pone, buku- buku bacaan tentang keagamaan, dan lainya. Tetapi
siswa. Seperti halnya penuturan dari hasil wawancara dengan salah satu
60
wawancara pada tanggal 28 maret 2010, di kelas IX (pukul 20.00)
Pada era sekarang ini, hampir seluruh siswa sudah mampu untuk
misalnya melihat gambar- gambar, video- video, dan yang lainya yang
jauh dari nila- nilai agam islam. Disamping itu, hampir seluruh siswa
sudah mempunyai hand pone yang dipenuhi berbagai macam fasilitas. Hal
demikianlah yang akan menjadikan para siswa pada era sekarang ini
yang dialamai siswa diatas, pada dasarnya sangat mendukung siswa untuk
itu orang tua juga seringkali menganjurkan dan lebih menggiring anaknya
Negeri 13 Malang
ini, pengawasan dilakukan oleh guru agama terhadap guru- guru IMTAQ
ekstrakurikuler IMTAQ dan juga supaya kegiatan dapat berjalan dengan baik
berjaln dengan baik. Dari pengamatan peneliti, ketika para guru IMTAQ
apa yang dialami oleh guru- guru dalam pengajaranya dan masalah- masalah
apa yang ada pada siswa. Dalam hal ini, kepala sekolah memberikan
masukan- masukan dan juga saran bagaimana menangani siswa dan juga
lain:
meliputi:
61
hasil wawancara pada tanggal 25 maret 2010. di laboratorium agama islam
(pukul 10.30)
a) Dengan mengambil nilai harian, (baik nilai tugas- tugas siswa, maupun
dilihat dari tingkah laku atau moral keagamaaan siswa di dalam kelas
skor:
(minimal 80%)
Keterangan:
NK = Nilai Kemampuan
atau tidak masuk selama tiga kali tanpa keterangan, maka dari pihak
pembina akan memanggil orang tua wali ke sekolah untuk mengetahui apa
lebih baik atau malah sebaliknya. Karena seperti yang digagaskan oleh
62
dokumentasi SMP Negri 13 Malang
Seperti yang telah kami amati, bahwa pada dasarnya moral
yang baik moralnya ada juga yang tidak baik. Misalnya ada siswa yang
perhatian baik dari segi rohani dan juga fisiknya. Sedangkan siswa yang
berasal dari siswa yang kurang mendapatkan perhatian orang tuanya pada
63
hasil wawancara dengan salah satu guru agama, ruang tamu SMP Negeri 13
Malang (sabtu, 20 maret 2010, pukul 08.30)
BAB V
bagi seorang guru, khususnya bagi guru agama islam. Karena moral keagamaan
sangat erat sekali hubunganya dengan jiwa manusia. Yang mana jiwa manusia
akan memunculkan tingkah laku moral keagamaan yang baik, jika jiwa manusia
yang beragam agamanya, adakalanya yang beragama islam, kristen, dan yang
lainya. Akan tetapi sekolah ini sangat menjunjung tinggi nilai- nilai
keagamaan islam, apalagi pada saat kepepimpinan kepala sekolah yang baru
keagamaan yang diberi nama ekstrakurikuler IMTAQ yang sifatnya wajib bagi
siswa kelas VIII tentunya yang berlandaskan pada visi misi sekolah.
disebut dengan pendidikan moral, pada dasarnya merupakan suatu hal yang
memerlukan perencanaan yang matang, karena pendidikan moral ini tidak saja
karena waktu siswa berkumpul dengan keluarga lebih panjang, sehingga akan
Disamping itu, pembiasaan moral ini juga harus dilakukan siswa sejak dini
dari pengalaman yang dapat dipetik dari orang tuanya, dengan membiasakan
pula apakah perencanaan dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran
Negeri 13 Malang, sudah relevan jika dipadukan dengan teori yang tercantum
diatas. Tetapi masih ada satu hal yang belum di laksanakan dalam
tahun sekali, yaitu setiap berganti tahun ajaran baru. Yang mana
menyeleksi siswa yang akan dibagi kedalam berbagai kelas, adakalanya yang
dimasukkan ke kelas AI, AII, AIII (kelas unggulan). BI, BII, BIII (kelas yang
kemampuanya dibawah rata- rata). Dan CI, CII, CIV (kelas yang
kemampuanya masih kurang) dan perekrutan guru serta penempatan guru pada
masing- masing kelas. Keempat, dana dan sarana yang diperlukan untuk
tentang baik dan buruk. Akan tetapi kesadaran untuk melaksanakan moral
kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ini, telah berjalan sesuai dengan apa yang
kelas yang satu dengan kelas yang lain, urutan materinya dan tingkat kesulitan
adalah memberikan jam tambahan pada materi PAI. Dalam hal ini, kegiatan
akhlak, fiqih dan juga tarikh islam yang biasanya dibuat materi cerita olah
ini, terdapat berbagai macam metode yang dipakai, adakalanya metode dalam
tanya jawab, praktek dari materi- materi yang telah diajarkan, driil, cerita
kisah- kisah teladan, baca simak, dan juga permainan. Metode- metode
kemampuan dan moral keagamaan antara kelas satu dengan kelas yang lainya
sangatlah berbeda.
terlaksana secara keseluruhan sesuai dengan teori yang telah tercantum dalam
hukuman.
Negeri 13 Malang
Malang ini, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya karena dengan
keagamaan siswa kelas VIII yang telah mendapatkan materi tambahan dalam
pelajaran reguler, yaitu telah dibuat pedoman penilaian dengan adanya ujian
tulisan, bahkan terkadang juga ujian lisan. Disamping itu ditambahkan lagi
saja, melainkan para guru- guru ekstrakurikuler IMTAQ juga sering diadakan
tentang materi yang telah diajarkan, dan lainya. karena dengan demikian, akan
keagamaan siswa. Adapun penguasaan materi yang telah diajarkan, dan juga
kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ada perubahan menjadi yang lebih baik atau
malah sebaliknya. Karena seperti yang digagaskan oleh kepala sekolah bahwa
al-qur`an, melaksanakan sholat, dan bersikap yang baik pada guru dan juga
ketaqwaan yang tinggi, maka nantinya akan melahirkan siswa yang bermoral
adakalanya siswa yang baik moralnya ada juga yang tidak baik. Misalnya ada
siswa yang ketemu bapak ibu guru mengucapakn salam dan berjabat tangan
berlatar belakang keluarga atau orang tua yang selalu memberikan perhatian
baik dari segi rohani dan juga fisiknya. Sedangkan siswa yang masih tetap saja
moral keagamaan dan juga ketaqwaanya, kebanyakan berasal dari siswa yang
kesibukan- kesibukan yang dimiliki oleh masing- masing orang tua siswa.
Dalam hal ini dapat peneliti simpulkan bahwa dalam upaya meningkatkan
dikatakan sudah dapat berjalan dengan baik dan sedikit banyak sudah
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilaksanakan yang tentunya sesuai dengan teori yang ada, meskipun ada
hal ini dilaksanakan dengan menyeleksi siswa yang akan dibagi kedalam
berbagai kelas, adakalanya yang dimasukkan ke kelas AI, AII, AIII (kelas
unggulan). BI, BII, BIII (kelas yang kemampuanya dibawah rata- rata).
Dan CI, CII, CIV (kelas yang kemampuanya masih kurang) dan
suadah dapat dikatakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa
yang telah direncanakan sebelumnya. Yang mana ada berbagai macam
adalah: ceramah, diskusi, tanya jawab, praktek dari materi- materi yang
telah diajarkan, driil dan lainya. disamping itu metode lain yang digunakan
nasehat- nasehat bijak, dan metode hadiah dan hukuman. Media atau alat
agama yang dilengkapi dengan LCD projector, dan ruang audio visual.
harian, (baik nilai tugas- tugas siswa, maupun dilihat dari tingkah laku
setiap pertemuan. Adapun hasil dari evaluasi adalah ada siswa yang
juga fisiknya. Sedangkan siswa yang masih tetap saja moral keagamaan
B. Saran
2. Guru lebih kreatif dan dapat membuat nyaman siswa dalam belajar
matapelajaran agama islam, karena pada saat ini sangat minim sekali minat
Darajat, Zakiyah. 1995. peran Agama Dalam Kesehatan Mental, Jakarta, Gunung
Agung.
C. Rumpak, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka.
Partanto, Pius A dan Al Barry , M. Dahlan. 1994 Kamus Praktis Ilmiah Populer
Surabaya: Arikola.
Tjahjadi, lili. 1991. hukum moral, ajaran immanuel kant tentang etika dan
imperatif katagoris, yogyakarta, kanisius.
Nurdin, Muslim dkk. 1993. moral dan kognisi islam, buku teks agama islam untuk
perguruan tinggi umum, Bandung, CV Alfabeta.
Zuriah, Nurul. 2007. pendidkan moral dan budi pekerti dalam perspektif
perubahan, menggagas platform pendidikan budi pekerti secara
kontekstual dan futuristik, Jakarta, Bumu Aksara.
Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan Cet. II;
Jakarta: Rineka Cipta.
Orang tua dan pendidikan moral bagi anak (Http:// WWW, zainal abidin personal
blog.com, diakses 7 maret 2010)
Usman, Moh. User lilies Setiawati. 1993. upaya optimalisasi kegiatan belajar
mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
TIM pustaka yustisia. 2007. Panduan lengkap KTSP, Jakarta, Pustaka yustisia.
http://makalahpai.blogspot.com/2008/11/program-ekstrakurikuler-
pendidikan.html (diakses tanggal 27 maret 2010, pukul 14.00)
Mujib, Abdul. 2006. kepribadian dalam psikologi islam, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada.
Asmaran AS. 2002. pengantar studi akhlak, Jakarta, PT, Raja Gravindo Persada.
http://www.rufaqa-indonesia.com/buku/buku/bab-4-pengertian-taqwa.html
BUKTI KONSULTASI
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 19620507 199503 1 001
INSTRUMEN PENELITIAN
Judul: Upaya meningkatkan moral keagamaan siswa kelas VIII melalui kegiatan
ekstrakurikuler IMTAQ (iman dan taqwa) di SMP Negri 13 Malang
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana perencanaan dalam upaya meningkatkan moral keagamaan
siswa kelas VIII melalui kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ (iman dan
taqwa) di SMP Negri 13 Malang?
2. bagaimana pelaksanaan dalam upaya meningkatkan moral keagamaan
siswa kelas VIII melalui kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ (iman dan
taqwa) di SMP Negri 13 Malang?
3. Bagaimana evaluasi dalam upaya meningkatkan moral keagamaan siswa
kelas VIII melalui kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ (iman dan taqwa) di
SMP Negri 13 Malang?
Butir
Variabel Subvariabel Indikator Instrumen
Pertanyaan
a) Sikap siswa a) Wawancara a) 1
selama berada dan
di lingkungan Observasi b) 2
keadaan moral
sekolah b) wawancara
keagamaan
b) Sikap siswa dan
siswa di
terhadap para Observasi
Moral lingkungan
guru, dan juga
keagamaan sekolah
teman-
siswa
temanya di
sekolah
a) tingkat a) wawancara a) 3
Tingkat
ketekunan dan
keimanan dan
ibadah, observasi b) 4
ketaqwaan
siswa terutama b) wawancara c) 5
sholat dan
b) tingkat observasi
kemampuan c) wawancara
dalam dan
membaca observasi
kitab suci al- d) wawancara
qur`an dan
c) pelanggaran observasi
terhadap nilai- e) wawancara
nilai agama dan
observasi
a) Wawancara
a) visi misi dan
dan
tujuan
dokumenta
kegiatan
si
b) Sasaran
b) Wawancara
kegiatan a) 6
Kegiatan perencanaan dan
c) Substansi b) 7
ekstrakurikul kegiatan observasi
kegiatan c) 8
er ekstrakurikuler c) Wawancara
d) Waktu, d) 9
IMTAQ IMTAQ dan
tempat, dan e) 10
observasi
Sarana
d) Wawancara
e) Harapan
dan
diadakanya
observasi
kegiatan
a) Metode a) Wawancar
Pelaksanaa a) 11
pembelajaran a dan
ekstrakurikuler b) 12
b) Media atau observasi
IMTAQ c) 13
alat b) Wawancar
pembelajaran a dan
c) Keadaan observasi
dalam c) Wawancar
pembelajaran a dan
observasi
a) identifikasi moral
keagamaa siswa di a) wawancar
Evaluasi lingkungan a dan
a) 14
ekstrakurikuler sekolah observasi
b) 15
IMTAQ b) sistem penilaian b) dokument
hasil ujian asi
PEDOMAN OBSERVASI