Anda di halaman 1dari 136

UPAYA PENGURUS UNTUK MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN ANGGOTA(GURU DAN SISWA)


Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam Di Koperasi Sejahtera MTs Miftahul
Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang

SKRIPSI
Oleh:

UMI MUDAWIYAH
NIM: 04130044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUANSOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
JANUARI, 2009

UPAYA PENGURUS UNTUK MENINGKATKAN


KESEJAHTERAAN ANGGOTA (GURU DAN SISWA)
Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam Di Koperasi Sejahtera MTs Miftahul
Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang

SKRIPSI
Oleh:

UMI MUDAWIYAH
NIM: 04130044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUANSOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
JANUARI, 2009

LEMBAR PENGAJUAN

UPAYA PENGURUS UNTUK MENINGKATKAN


KESEJAHTERAAN ANGGOTA(GURU DAN SISWA)
Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di Koperasi Sejahtera MTs Miftahul
Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Konsentrasi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
UMI MUDAWIYAH
NIM: 04130044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUANSOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
JANUARI, 2009

LEMBAR PERSETUJUAN
UPAYA PENGURUS UNTUK MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN ANGGOTA(GURU DAN SISWA)
Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di Koperasi Sejahtera MTs Miftahul
Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang

SKRIPSI

Oleh:
UMI MUDAWIYAH
NIM : 04130044

Telah Disetujui Oleh


Dosen Pembimbing

Dr. Wahidmurni, M.Pd, Ak.


NIP: 150.303049

Mengeatahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program studi Pendidikan Ekonomi

Drs. Muh.Yunus, M.Si


NIP. 150 276940

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA PENGURUS UNTUK MENINGKATKAN


KESEJAHTERAAN ANGGOTA(GURU DAN SISWA)
Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di Koperasi Sejahtera MTs Miftahul Huda
Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Umi Mudawiyah (04130044)
Telah Dipertahankan Di depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu
Persyaratan dan Untuk Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada Tanggal 17 Januari 2009

Susunan Dewan Penguji

Tanda tangan

1. Ketua Sidang
Dr. Wahidmurni, M.Pd, Ak.
NIP. 150.303049
2. Sekretaris
Drs. Ec. Muh. Mansyur, MM
NIP. 190.02.00029
3. Pembimbing
Dr. Wahidmurni, M.Pd, Ak.
NIP. 150.303049
4. Penguji Utama
Dr. H. Nur Ali, M.Pd
NIP.150.28289265

:(

:(

:(

:(

Disahkan Oleh:
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang

Prof. Dr. H. M Djunaidi Ghony


NIP. 150.042 031

Alhamdulillahi Rabbilalamiin
Puji Syukur teruntai dari sanubariku yang terdalam atas karunia
dan rahmat Allah SWT. Dengan segenap rasa cinta dan sayang
kupersembahkan karya ini Kepada:
Ayahanda (Musai) dan Ibunda (Mutmainnah) tercinta yang telah
mengayomi dan mengasihi dengan kasih sayang yang ikhlas. kepada
kakakku (Istikomah, S.Ag, Maksum, Marzuki, S.E), serta adikku (Muh.
Mustofa, Fatimatun Nurul Hikmah, dan Nur Ainatuz Zahrah) tercinta
yang selalu memberikan dukungan terhadapku.
Dengan tulus hati kuucapkan terima kasih kepada Bapak Drs
Djamhuri Hasyim dan Ibu Nurkamilah, yang telah memberikan penulis
tempat yang aman sampai terselesainya penulisan skripsi dan tak lupa
kepada sahabat-sahabatku yang telah memberikan tali persaudaraan
selama ini.
Semoga kita selalu dalam Ridho-Nya.
Amiin Ya Robbalalamiin

MOTTO

!"
Artinya:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang
lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari
yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat
pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. AtTaubah[9]:71).

NOTA DINAS PEMBIMBING


Dr. Wahidmurni, M.Pd, Ak
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal
2009
Lamp

: Skripsi Umi Mudawiyah

Malang, 3 Januari

: 6 (empat) Eksemplar

Kepada
Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
diMalang
Assalamuaalaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Nama

: Umi Mudawiyah

Nim

: 04130044

Jurusan/Prodi

: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/PendidikaEkonomi

Judul Skripsi

: Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan


Anggota (Guru dan Siswa) Studi Kasus Tentang
Simpan Pinjam di Koperasi Sejahtera MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13 KecamatanTuren, Kabupaten
Malang.

Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah


layak diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamuaalakum Wr. Wb.
Dosen Pembimbing

Dr. Wahidmurni, M.Pd, Ak.


NIP. 150303049

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama

:Umi Mudawiyah

NIM

: 04130044

Alamat

: Jl. Tentrem Wonokasian , Kecamatan Turen, Kabupaten Malang


Menyatakan bahwa Sekripsi yang saya buat untuk memenuhi

persyaratan kelulusan.
Program Studi (Konsentrasi) Program Ekonomi pendidikanUniversitas
Islam negeri (UIN) Malang, Dengan Judul:
Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota(Guru Dan Siswa)

Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di Koperasi SEJAHTERA MTs Miftahul


Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
Adalah hasil karya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain.

Selanjutnya apabila di kemudian hari ada klaim dari pihak lain, bukan
menjadi tanggung jawab Dosen pembimbing dan atau pengelola Program sarjana
Universitas Islam negeri (UIN) Malang, tetapi menjadi tanggung jawab saya
sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada
paksaan dari siapapun.

Malang, 3 Januari 2009

Umi Mudawiyah

KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa yang
dengan taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Upaya Pengurus Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota (Guru
Dan Siswa)
(Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di Koperasi SEJAHTERA MTs Miftahul
Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang dengan baik. Rahmat
dan keselamatan semoga selalu dilimpahkan pada nabi Muhammad s.a.w, yang
telah menjadi model terbaik bagi umat manusia dalam menempuh kehidupan di
dunia ini.
Dengan segala kemampuan yang dimiliki setelah melaluiperjuangan
yang panjang akhirnya skripsi yang merupakan salah satu syarat kelulusan
pendidikan penulis dapat selesai. Penulis mengakui banyak pihak yang telah
berjasa mendorong, memotivasi, dan membantu penyelesaian tulisan ini. Untuk
itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Imam Suprayogo, selaku sebagai Rektor UIN Malang.
2. Bapak Pof. Dr. H. Muhammad Djunaidi Ghony, selaku Dekan Fakultas
Tarbiyah UIN Malang.
3. Bapak Dr. Wahidmurni, M.Pd, Ak, selaku sebagai Dosen Pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan sehingga
penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan benar.

4. Seluruh Dosen beserta staf pengajar Fakultas tarbiyah yang telah


memberikan bimbingan, pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama
mengikuti studi di UIN Malang.
5. Ayahanda (Musai) dan Ibunda (Mutmainnah) tercinta yang telah
memberikan dorongan moril, materiil maupun spirituil dan doa tulus
yang tak ada henti-hentinya kepada penulis.
6. Bapak Kepala Sekolah MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan
Turen, Kabupaten Malang, yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk mengadakan penelitian di sekolah ini
7. .Teman-teman mahasiswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
angkatan 2004, serta sahabat-sahabatku sekalian yang terlibat baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi
Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini banyak kekurangannya
dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu besar harapan penulis atas saran serta
kritik yang bersifat membangun dari siapapun. Sebagai bekal untuk perbaikan
langkah penulis selanjutnya.
Semoga kebaikan mereka dibalas oleh Allah yang Maha Kaya dengan pahala
yang layak. Akhirnya penulis berharap semoga dengan izin-Nya skripsi yang
sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis.
Amiin Ya RobbalAlamin.
Malang, 3 Januari 2009

Umi Mudawiyah

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
HALAMAN MOTTO .............................................................................. vii
HALAMAN NOTA DINAS...................................................................... viii
HALAMAN PERNYATAAN................................................................... ix
KATA PENGANTAR............................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................... xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
ABSTRAK ................................................................................................. xv
BAB I

PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
E. Definisi Istilah........................................................................... 8
F. Batasan Masalah ...................................................................... 9
G. Sistematika Pembahasan ........................................................... 10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 12

A. Hakekat Kegunaan Koperasi Sekolah ................................. 12


1. Pengertian Koperasi sekolah ............................................... 12
2. Fungsi Dan Peran Koperasi Sekolah .................................. 22
3. Prinsip-Prinsip Koperasi Sekolah ...................................... 24
4. Landasan Koperasi Sekolah ................................................ 24

5. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam ( KOSIPA) ............... 26


B. Kesejahteraan Guru dan Siswa............................................... 29
1. Pengertian Kesejahteraan ................................................... 29
2. Dimensi Kesejahteraan ....................................................... 30
C. Struktur Organisasi di Indonesia ......................................... 35
1. Rapat Anggota..................................................................... 35
2. Pengurus.............................................................................. 37
3. Pengawas............................................................................. 44
4. Pengelola ............................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 48
A. Pendekatan dan jenis penelitian ................................................ .48
B. Kehadiran penelitian. ................................................................ 50
C. Lokasi Peneliti .......................................................................... 51
D. Sumber Data ............................................................................. 52
E. Prosedur pengumpulan Data ..................................................... 53
F. Analisis Data ............................................................................ 54
G. Pengecekan Keabsahan Temuan .............................................. 54
H. Tahap-Tahap Peneliti ............................................................... 56
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN ................... 59
A. Paparan Data Penelitian........................................................ 59
1. Gambaran situs penelitian .................................................. 59
2. Struktur Organisasi KoperasiSEJAHTERAdi MTs.
Miftahul Huda Bokor No.13, Turen, Malang ..................... 61

3. Perkembangan KoperasiSEJAHTERA di MTs


dimasa ke masa ................................................................... 62
4. Visi dan Misi Koperasi SEJAHTERA di MTs.
Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen, Malang .................... 64
5. Upaya pengurus dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota ........................................................ 65
6. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
meningkatkan kesejahteraan anggota.................................. 84
B. TEMUAN PENELITIAN ........................................................ 90
1. Upaya pengurus dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota ....................................................... 90
2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat
dalam meningkatkan kesejahteraan anggota ...................... 92
BAB V PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN ..................... 94
1. Upaya pengurus dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota ............................................................... 94
2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat
pengurus dalam meningkatkan kesejahteraan anggota ............ 101
BAB VI PENUTUP ................................................................................. 106
A. Kesimpulan .............................................................................. 106
B. Saran-Saran .............................................................................. 106
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 107
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Penelitian


Lampiran 2: Surat keterangan akan melaksanakan penelitian
Lampiran 3: Surat keterangan telah melaksanakan penelitian
Lampiran 4: Pedoman wawancara
Lampiran 5: Lembar Catatan Lapangan Siklus 1
Lampiran 6: Lembar Catatan Lapangan Siklus 2
Lampiran 7: Lembar Catatan Lapangan Siklus 3
Lampiran 8: Lembar Aktifitas Pengurus dalam merekap pendapatan dan Biaya .
Lampiran 9: Lembar Dokumen tentang Aktifitas Koperasi Siswa di MTs.
Miftahul Huda Turen.

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

4.1 Struktur Organisasi KoperasiSejahtera di MTs.


Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen, Malang .................................... 61
4.2 Jenis-Jenis Kesejahteraan Karyawan .................................................... 77
4.3 Susunan Pengawasan Koperasi ........................................................... 79
4.4 Karyawan Koperasi............................................................................... 79
4.5 Jumlah Anggota Koperasi Pada Akhir Tahun 2006.............................. 79
4.5 Arus Pinjaman Koperasi ...................................................................... 80
4.6 Arus Keluar Masuk Surat Koperasi ..................................................... 80
4.7 Kegiatan Rapat Pengurus Koperasi ...................................................... 80
4.8 Perkembangan keanggotaan Sampai Dengan Akhir Tahun 2006 ........ 87

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

5.1 Pencapaian Tujuan Kebijaksanaan ...................................................... 16


5.2 Hirarki Tanggung Jawab Dalam Koperasi ........................................... 36
5.3 Struktur Organisasi Koperasi ............................................................... 41
5.4 Tanggung Jawab Organisasi Pengawas Terhadap Rapat Anggota ...... 45
5.5 Tanggung Jawab Organisasi Pengelola................................................. 46

ABSTRAK
Umi Mudawiyah, 2009 Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Anggota (guru dan siswa) Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di Koperasi
Sejahteradi MTs Miftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen, Kabupaten
Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah,
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Pembimbing Dr. Wahidmurni, M.Pd,
Ak.

Kata Kunci

: Pengurus dan Kesejahteraan Anggota (Guru dan Siswa)

Pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari


rapat anggota untuk memimpin organisasi koperasi untuk suatu periode tertentu.
Penguruslah yang menentukan apakah program kerja yang telah disepakati oleh
rapat anggota benar-benar dapat dijalankan.
:
Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian Pasal 3
disebutkan bahwa koperasi sekolah bertujuan untuk memajukan kesejahteraan
guru dan siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini
mengandung arti bahwa meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa adalah
menjadi program utama koperasi sekolah melalui pelayanan usaha. Jadi dengan
utama pelayanan anggota (guru dan siswa) merupaka prioritas utama
dibandingkan dengan masyarakat umum.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah: termasuk dalam penelitian
deskriptif kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, Penulis menggunakan
metode wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, Penulis
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang
tertulis atau lisan dari orang perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis
berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara
menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Selain itu, untuk mendukung
uraian dari keadaan yang sebenarnya ada di lapangan, disini penulis sertakan tabel
sebagai pelengkap data dengan menggunakan teknik analisis data prosentase.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan disini
bahwasanya perkembangan koperasiSejahtera selama dua tahun telah
menunjukkan kemajuan yang yang berarti. Ini semua berkat kerja keras
kopersaiSejahtera, bantuan pemerintah serta pembinaan yang terus menerus dari
instansi yang terkait. Maka kedua aspek (Kesejahteraan Anggota, Pengurus
Koperasi, dan Pelayanan Anggota).
Implikasi ditinjau dari jumlah keanggotaan dan pelayanan terhadap
anggota, menunjukkan kehadiran koperasi MTs. Sudah diterima, mulai mengakar
dan dapat dirasakan manfaatnya baik oleh anggota dalam meningkatkan
kesejahteraan anggotanya maupun oleh masyarakat disekitarnya.

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok
perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa koperasi

sekolah betujuan untuk

memajukan kesejahteraan anggota (guru dan siswa), pada khususnya dan


masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur,
berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi sekolah adalah bersifat umum. Karena itu, setiap koperasi
perlu menjabarkannya ke dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi
koperasi sebagai badan usaha. Tujuan yang jelas dapat dioperasionalkan akan
memudahkan pihak manajemen dalam mengelola koperasi pada kasus anggota
(guru dan siswa), juga bertindak sebagai pemilik, pelanggan dan permodal akan
dapat lebih mudah melakukan pengawasan terhadap proses pencapaian tujuan
koperasi, sehingga penyimpangan dari tujuan tersebut akan dapat lebih cepat
diketahui.
Dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa koperasi sekolah memajukan
kesejahteraan guru dan siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Pernyataan ini mengandung arti bahwa meningkatkan kesejahteraan guru dan
siswa adalah menjadi program utama koperasi sekolah melalui pelayanan usaha.

Jadi dengan utama pelayanan anggota (guru dan siswa) merupaka prioritas utama
dibandingkan dengan masyarakat umum. 1
Sedangkan pelayanan anggota menurut persepektif Islam sebelum
seseorang memutuskan untuk menggunakan sesuatu produk, ia akan menentukan
pada produsen mana kala ia membelinya, sebab hal ini akan menentukan perilaku
purna belinya. Jadi layanan akan sangat mempengaruhi keputusan pembeli. Islam
mengutus tentang kecepatan dan kemudahan proses dari layanan, sebagai mana
hadis Nabi Muhammad SAW;

"

Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Allah


akan merakhmati seseorang hamba yang berlaku toleran dalam berdagang, atau
toleran saat membeli, dan toleran saat mengadili (menuntut hutangnya).2
(Shakhih At-Taliq-Ar-Raghib 3/18, Al-Buyu; Ar-Raudh An-Nadar: 211),
Bukhari.
Islam juga mengajarkan bahwa dalam melayani pelanggan sebaiknya
selalu diciptakan kejujuran, karena kejujuran akan mendatangkan keberkahan bagi
saudagar. Misalnya dalam mengukur, menakar dan menimbang apabila diberi
amanah ditunaikan dengan baik. Sebab saudagar yang jujur itu diridhoi oleh

Arifin Sitio dan Halomoan Tamban, Koperasi : Teori dan Praktek, 2001. (Jakarta :PT. Galora
Aksara Pratam), Editur Wisnu Candra Kristiaji Erlangga), hlm. 19.
2
Muhammad Nashiruddin Al bani, Shahih Sunnan Ibnu Majjah, 2007 (P.T Pustaka Azzam:
Anggota IKAPI), hlm. 319

Allah, karena melaksanakan perintah-Nya.3

Dalam surat (At-Taubah

Ayat:119).4

! *" %()

'

%&

#$

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar.
Saudagar yang jujur akan bertambah relasinya karena para pelanggan
selalu menaruh percaya kepadanya. Sebaliknya kecurangan dan keculasan
sekalipun kadang-kadang menghasilkan keuntungan yang besar namun tidak akan
mendatangkan berkah. Karena para relasi dan pelanggan yang merasa dikhianati
tidak akan berhubungan lagi dengan saudagar yang curang itu. Jadi, menurut
Islam kejujuran merupakan salah satu hal yang harus dipelihara dalam
perdagangan.
Dengan demikian keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya dapat
diukur dari peningkatan kesejahteraan angota (guru dan siswa). Kesejahteraan
bermakna sangat luas dan juga bersifat relatif, karena ukuran sejahtera bagi
seseorang dapat berbeda satu sama lain. Manusia pada dasarnya adalah mahluk
yang tidak pernah merasa puas, karena itu kesejahteraan akan terus dikejar tanpa
batas.
Keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi
anggotanya akan lebih mudah diukur, apabila aktivitas ekonomi dilakukan oleh
anggota dalam hal ini guru dan siswa di Bokor Kecamatan Turen Kabupaten

Yaqub. H 1992. Kode Etik Dagang Menurut Islam, (Bandung: CV. Diponegoro bandung).hlm.
52.
4
Al-Quran Surat At-Taubah ayat 119.

Malang dilakukan melalui koperasi, sehingga peningkatan kesejahteraannya akan


lebih mudah diukur. Dalam pengertian ekonomi, tingkat kesejahteraan itu dapat
ditandai dengan tinggi rendahnya pendapatan riil. Apabila pendapatan riil
seseorang atau masyarakat meningkat, maka kesejahteraan ekonomi seseorang
akan meningkat pula. Berkaitan dengan jalan pikiran tersebut, maka berarti pula
tujuan koperasi ini diwjudkan dalam bentuk meningkatnya pendapatan riil pada
anggotanya. Dengan demikian, pengertian kesejahteraan yang bersifat abstrak dan
relatif tersebut dapat diubah menjadi pengertian yang lebih konkrit dalam bentuk
pendapatan, sehingga pengukurannya dapat dilakukan secara nyata.
Dalam pengertian ekonomi, pendapatan dapat dibentuk pendapatan
nominal dan pendapatan riil. Pendapatan nominal adalah pendapatan seseorang
yang dapat diukur dalam jumlah barang dan jasa pemenuhan kebutuhan yang
dapat dibeli dengan membelanjakan pendapatan nominalnya (uangnya), Apabila
pendapatan nominal seseorang meningkat., sementara harga barang atau jasa tetap
(tidak naik), maka orang tersebut akan lebih mampu membeli barang untuk
memenuhi kebutuhannya, yang berati tingkat kesejahteraan meningkat pula.
Dalam kondisi seperti di Indonesia, dimana pendekatan pembinaan dan
pengembangan koperasi dengan top-down-approach, banyak koperasi dengan
sejumlah anggota yang kurang mempunyai hubungan ekonomi satu sama lain.
Dalam kata lain partisipasi anggota terhadap koperasi masih relatif kecil, sehingga
sukar untuk menyatakan bahwa peningkatan kondisi sosial ekonomi anggota
koperasi sebagai keberhasilan dari pada koperasi.

Selanjutnya, fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4 UU


No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu :
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
(guru dan siswa), pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasioanl
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.5
Aspek-aspek yang sangat mendesak saat ini adalah proses pembangunan
yaitu proses multidimensi yang menyangkut perubahan penting dalam struktur
social, sikap guru lembaga nasional. Dalam melaksanakan pembangunan tersebut
perlu adanya peningkatan peranan guru untuk menggerakkan dana dan daya
masyarakat baik dari sumberdaya manusia maupun alam.6
Selanjutnya di dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 disebutkan bahwa
dasar demokrasi ekonomi produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah
pimpinan anggota (pengurus). Kemakmuran gurulah yang diutamakan, bukan
kemakmuran seorang., UUD 1945 pasal 33 beserta penjelasannya menyatakan
bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas
5

Ibid., Arifin Sitio dan Halomoan Tamban, Koperasi : Teori dan Praktek, 2001. (Jakarta :PT.
Galora Aksara Pratam), Editur Wisnu Candra Kristiaji Erlangga), hlm. 20.
6
Michael Todaro, Ekonomi Pembangunan (Jakarta : air Langga, 1992), hlm. 62

kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan hal tersebut, adalah badan
usaha koperasi.7
Indonesia mengenal koperasi dimulai pada zaman penjajahan belanda di
penghujung abad ke-19, tepatnya pada tahun 1896. Di tengah penderitaan
masyarakat

Indonesia

Aria

Wiriatmaja

seorang

patih

purwokerto

mempelopori berdirinya sebuah Bank yang bertujuan untuk menolong para


pegawai agar tidak terjerat oleh lintah darat. Badan Usahanya berbentuk koperasi
dan diberinama Bank penolong dan tabungan (Hul pen Spaar bank).8
Dari uraian tersebut maka peneliti mencoba mengangkat suatu masalah
yang peneliti formalisasikan kedalam judul suatu penelitian sebagai berikut :
Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan (Guru dan Siswa) Studi
Kasus Tentang Simpan Pinjam di koperasi Sejahtera MTs. Miftahul Huda
Bokor No. 13 Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, serta dasar pemikiran yang terdapat di
dalamnya, maka ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (guru
dan siswa) studi kasus tentang simpan pinjam di koperasiSEJAHTERA
MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang?
Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat upaya pengurus untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota (guru dan siswa) studi kasus tentang
7

Dirjen Departemen Perdagangan dan Koperasi, Pengetahuan Perkoperasian, Departemen


Perdagangan dan Koperasi (Jakarta: 1999), hlm. 22.
8
Revrison Baswir, Koperasi Indonesia (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm.26.

simpan pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No.


13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang hendak dikaji tersebut maka penelitian ini
bertujuan:
1. Mendeskripsikan upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota (guru dan siswa) Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di
koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan
Turen Kabupaten Malang.
2. Mendeskripsikan

Faktor-faktor

apa

saja

yang

mendukung

dan

menghambat upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota


(guru

dan

siswa)

studi

kasus

tentang

simpan

pinjam

di

koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan


Turen Kabupaten Malang.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar
kepada:
Bagi pengembangan pendidikan
Usaha memperkaya hasil penelitian tentang kopersi yang berkaitan dengan
masalah kesejahteraan anggota, sehingga di harapkan peneliti itu dapat
dijadikan pegangan bagi pengembangan ilmu pendidikan.

Bagi Koperasi
Hasil penelitian ini dapat menyadarkan dan memberikan motivasi bagi
para pemimpin koperasi selain ini penelitian dapat dijadikan pijakan bagi
koperasi, sekaligus bahan koreksi, sehingga mampu memberikan motivasi
kepada pengurus koperasi untuk meningkatkan hasil kerjanya dan
diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi koperasi
dimasa yang akan datang.
Bagi Peneliti
Sebagai latihan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah dan memperluas
cakrawala intelektual, sehingga penelitian ini digunakan sebagai wahana
untuk mengkaji sarana ilmiah gejala-gejala ekonomi, yang ada dalam
dunia nyata berdasarkan teori-teori yang telah diperoleh sebelumnya.
Harapan lain hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pikiran
bagi

calon

penelitian

dibidang

koperasi

dan

mungkin

dapat

mengembangkannya dibidang lainnya.

Definisi Istilah
Ada beberapa istilah dalam upaya pengurus untuk meningkatkan
ksejahteraan anggota (guru dan siswa) studi kasus tentang simpan
pinjam di koperasiSejahtera MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13
Kecamatan Turen Kabupaten Malang. sebagai berikut :
Pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari rapat
anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk suatu
periode tertentu.

Kesejahtraan adalah memberikan rasa aman, santosa, makmur, selamat dan


tidak kurang dari satupun (terlepas dari segala macam gangguan,
kesukaran, dan lain-lain).
Koperasi simpan Pinjam adalah koperasi yang modalnya diperoleh dari
simpanan pokok dan simpanan wajib para anggota koperasi.

Batasan Masalah
Agar permasalahan di atas tidak melebar jauh, maka peneliti membatasi
pada ruang lingkup pembahasan, untuk ini peneliti menitik beratkan
pada Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan anggota
(guru dan siswa) studi kasus tentang simpan pinjam di
koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan
Turen Kabupaten Malang.
Bentuk faktor-faktor pendukung yaitu bagi pengurus (guru) melayani
siswa-siswi yang kurang mampu dalam hal alat-alat tulis, buku, seragam dan lainlain, dijual dengan harga yang sangat murah, dan dikoperasi juga melayani
makanan ringan, dan koperasi juga menyediakan simpan- pinjam berupa uang
bagi guru yang membutuhkan, disamping itu pengurus juga mengajari siswa-siswi
untuk berkoperasi atau bekerja sama dengan teman supaya nantinya setelah lulus
siap pakai. Sedangkan yang menghambat yaitu siswa-siswi terlambat membayar
hutang-hutangnya (banyak tunggakan), sehingga koperasi tersebut dananya
kurang mencukupi, manajemen koperasi tidak tertib (tidak professional dalam
memilih pengurus koperasi), Solusinya yaitu agar dalam pengurus koperasi bisa
berjalan dengan lancar maka harus dibentuk pengurus yang professional
khususnya, manajemen keuangan untuk guru-guru MTs. Mifatahul Huda Bokor

No. 13 Kecamatan Turen Malang, dan diadakan rapat kepengurusan satu bulan
atau satu tahun sekali untuk mengetahui laporan keuangan (SHU).

Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah penulisan dan pemahaman secara menyeluruh
tentang penelitian ini maka penulis membagi VI bab dan sistematika dari
keenam bab tersebut adalah:
BAB 1 : Pendahuluan
Pada Bab pendahuluan ini di tuangkan dalam bab I yang mencakup
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian ,manfaat
penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika
pembahasan .Dengan demikian pembaca dapat memperoleh gambaran
yang jelas tentang arah dan isi skripsi ini.

BAB II : Kajian Pustaka


Berisikan tentang pembahasan teoritis, sehingga penulis akan
memperoleh keterangan secara teoritis, konsep-konsep definisi serta
dalil-dalil yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Dengan demikian
bisa dijadikan pedoman dan pembahasan berikutnya.

BAB III : Metode Penelitian


Berisikan cakupan tentang lokasi penelitian, jenis penelitian, data, dan
sumberdata, hasil dari pengumpulan data, analisis yang diperoleh
dari penelitian.
BAB IV : Hasil Penelitian
Berisikan tentang pembahasan analisa data yang diambil dari realitarealita obyek yang berdasarkan hasil penelitian keseluruhan

yang

dilakukan oleh peneliti.

BAB V : Pembahasan Penelitian


Pada bab ini akan berisikan kajian empiris yang menyajikan hasil
penelitian lapangan yang dipadukan dengan teori yang ada agar terlihat
hasil yang sebenarnya.

BAB VI : Penutup
Penelitian dan sarana yang berkaitan dengan realita hasil penelitian
demi keberhasilan dan pencapaian tujuan Pada bab terakhir ini peneliti
mengemukakan kesimpulan hasil yang diharapkan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Kegunaan Koperasi Sekolah


1. Pengertian Koperasi sekolah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah
yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat
didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi
sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya.
Koperasi

didirikan

berdasarkan

surat

keputusan

bersama

antara

Departemen Transmigrasi dan Koperasi dengan Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan tanggal 16 Juli 1972 Nomor 275/SKPTS/Mentranskop dan Nomor
0102/U/1983. Kemudian diterangkan lebih lanjut dalam surat Keputusan Menteri
Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi Nomor 633/SKPTS/Men/1974.
Menurut surat keputusan tersebut, yang dimaksud dengan koperasi sekolah adalah
koperasi yang didirikan di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, Madrasah, dan
Pesantren.
a. Landasan pokok
Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 1945
pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan
perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-undang ini berisi
pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan
koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi tidak berbadan hukum. Pengurus

dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di bawah bimbingan
kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru bidang studi ekonomi dan koperasi.
Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah tidak dilakukan oleh pengurus koperasi
sekolah, melainkan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah
dilaksanakan bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah, serta Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak
berbadan hukum seperti koperasi-koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada
umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah
yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat
pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi
sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha
kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan
untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya..
b. Dasar-dasar Pertimbangan Pendirian Koperasi Sekolah
Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian
melalui program pendidikan sekolah.
1) Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
2) Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak
berguna di masyarakat.
4) Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa
di dalam dan luar sekolah.

c. Tujuan koperasi sekolah


Tujuan koperasi sekolah adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tata
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur. Sedangkan pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa
dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi.
Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan
dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini.
Sedangkan menurut UU No. 12 tahun 1967 merumuskan bahwa koperasi dapat
memberikan kesejahteraan kepada masyarakat di lingkungan daerah kerjanya. Jika
kita simak pendapat orang yang pertama kali berkumpul pada waktu
memandirikan koperasi, kebanyakan diantara mereka menghendaki adanya
perbaikan nasib, khususnya pada kegiatan tertentu. Misalnya para pengrajin
sepatu ingin agar harga sepatunya tinggi, para penghasil padi ingin agar harga
padinya tinggi, dan jika yang membentuk koperasi tersebut terdiri dari para
konsumen, mereka menginginkan agar harga barang-barang yang mereka beli
rendah.
Dari segi manajemen usaha koperasi terdapat pula perbedaan pandangan
tentang tujuan koperasi.9 Misalnya, pengurus memandang tujuan didirikannya
koperasi adalah untuk meningkatkan martabat mereka di mata masarakat dan
untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing.sedangkan bagi manajer,
koperasi dapat menaikkan gajinya atau dapat menjamin hari tuanya. Lain lagi
9

Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial, 1982.(Jakarta: PT. Bhratara
Karya Aksara), hlm. 129.

kalau jawaban yang diperoleh dari para karyawan koperasi, jika ditanyakan
pendapat mereka terhadap koperasi. Ada di antaranya yang menjawab, bahwa
mereka ingin mendapat keringanan pajak, ada pula yang ingin mendapatkan
kredit, jangka panjang dengan harga bunga yang rendah.10
Bertolak dari kepentingan tersebut banyak koperasi listrik yang didirikan di
Amerika Serikat dengan tujuan untuk memperoleh keringanan pajak dari
pemerintah.
Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa tujuan
koperasi didirikan adalah sebagai berikut,
1) untuk meningkatkan harkat manusia,
2) untuk meningkatkan pendapatan mereka yang kecimpung di dalamnya,
3) untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat baik social maupun
ekonomi dari usaha koperasi,
4) untuk memperoleh keringanan dan untuk mendapatkan fasilitas dari
pemerintah.
Pada dasarnya tujuan didirikannya dapat dilihat dari dua segi, yaitu tujuan
yang bersifat material dan tujuan yang bersifat nonmaterial. Tujaun yang
bersifat material adalah untuk meningkatkan pendapatan anggota atau untuk
meningkatkan harga barang yang dihasilkan oleh anggota sehingga keadaan
ekonomi mereka lebih baik. Sedangkan tujuan nonmaterial adalah memberikan
kepuasan, meningkatkan harkat kemanusiaan, memberikan pelayanan yang baik,

10

Ibid; Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial, 1982.(Jakarta: PT.
Bhratara Karya Aksara), hlm. 132.

dan untuk di jadikan alat melaksanakan kebijaksanaan pemerintah terutama bagi


koperasi yang ada di Indonesia.
Agar tujuan koperasi tersebut di atas dapat dicapai sehingga semua pihak
terpenuhi kepentingannya, manajemen harus dilaksanakan secara harmonis dan
berseni yang dalam hal ini tidak saja berdasarkan ilmu. Jika tidak memiliki seni
dalam mengendalikan manusia, manajemen koperasi merupakan hal yang sangat
penting atau dapat dikatakan watak khususnya, jika di bandingkan dengan
manajemen berbagai bentuk badan usaha lainnya. Hal ini benar-benar disadari
oleh para pengelola usaha koperasi adalah milik bersama, yang kadang-kadang
anggota yang satu dengan yang lainnya bertentangan lain halnya dengan
pengelolaan usaha ekonomi dari badan usaha lainnya yang memusatkan
pencapaian tujuan utama yaitu mencari keuntungan sebaik-baiknya. Sedangkan
pada koperasi bertujan mencari keuntunagn hanya sekedar untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Apabila tujuan koperasi digambarkan, maka akan terlihat seperti berikut ini.
Tujuan

kebijaksanaan

Sasaran antara

kebijaksanaan

Rencana

program

program

program

program

Gambar 2.I, Pencapaian Tujuan Kebijaksanaan

Sumber Data : Ima Suwandi,Koperasi Organisasi Ekonomi Yang


Berwatak Sosial:, 1982.(Jakarta: PT. Bhratara Karya Aksara), hlm.
132.

Gambar di atas memperlihatkan bagaimana tujuan koperasi harus dicapai,


yang diawali dengan program, perencanaan, sasaran, dan tujuan yang
berlandaskan konsep. Tujaun koperasi yang telah diuraikan di atas merupakan
tujuan umum dari organisasi khususnya koperasi yang ada di Indonesia.
Di samping mempunyai tujuan umum, tiap koperasi juga mampunyai tujuan
sendiri. Adapun yang dimaksud tujuan sendiri dari tiap koperasi merupakan
penyataan bersama anggota merupakan misi yang harus dan dapat dicapai oleh
koperasi yang bersangkutan. Aspek utama

tujuan sendiri adalah kesatuan

pandangan dan pendapat dari semua pihak yang berkecimpung di dalam koperasi,
baik anggota, badan pemeriksa, manajer dan karyawan sehingga mereka bersatu
untuk memenuhi kebutuhan masing-masing yang tidak berubah meskipun
keadaan lingkungan berubah.
Tujuan usaha koperasi mempunyai lima sifat seperti berikut.
a) merupakan arah gerak perusahaan atau arah yang harus diambil oleh
perusahaan.
b) merupakan pedoman tingkah laku setiap unit yang ada dalam
perusahaan.
c) sebagai alat untuk menilai, apakah suatu keputusan yang diambil adalah
baik bagi masa depan atau jalan usahanya.
d) sebagai pedoman untuk meningkatkan pelaksanaan tugas yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan.
e) sebagai alat utama dalam melaksanakan control intern usaha.

Pada formulasi tujuan usaha tidak perlu terkait dengan waktu. Apabila
rumusan tujuan usaha telah dikaitka dengan waktu akan menjadi sasaran dan
sasaran antara. Pada dasarnya sasaran atau sasaran antara itu merupakan langkahlangkah untuk mencapai tujuan usaha yang dinyatakan dalam waktu tertentu.
Misalnya apa yang harus dicapai selama jangka waktu satu tahun yang akan
datang.
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan adalah dasar yang berkaitan dengan
petunjuk tentang tindakan yang diambil untuk mengatasi persoalan yang mesti
terjadi di masa yang akan datang, khususnya terhadap peristiwa yang terjadi
berulang kali. Misalnya tentang penerimaan pegawai. Oleh karena itu banyak ahli
yamg mengemukakan bahwa kebijaksanaan adalah suatu pagar perusahaan untuk
mencapai tujuannya dengan baik. Sebagai contoh dalam hal penerimaan pegawai
tidak semua orang pelamar dapat diterima melainkan hanya mereka yang
memenuhi sarat saja yang diterima.11
d. Dewan penasihat koperasi sekolah
Untuk keperluan bimbingan pada koperasi sekolah, diangkat penasihat
koperasi sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas :
1) Kepala sekolah yang bersangkutan sesuai dengan jabatannya (exofficio);
2) Guru pada sekolah yang bersangkutan; dan
3) Salah seorang wakil persatuan orang tua murid yang memiliki
pengalaman di bidang koperasi.
e.
11

Pelaksana harian
Ibid., Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial, 1982.(Jakarta: PT
Bhratara Karya Aksara), Hlm. 124-126

Pelaksana harian bertugas mengelola usaha, administrasi, dan keuangan.


Pelaksana harian dapat diatur bergantian antara pengurus koperasi sekolah atau
ditunjuk secara tetap atau bergantian antara siswa anggota koperasi yang tidak
menduduki jabatan pengurus atau pengawas koperasi.
f.

Rapat anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi

yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam
rapat anggota. Di sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan
pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan
himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh karena jumlah
siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam
setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali
untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan datang dan yang kedua untuk
membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota
tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka
rapat dapat diadakan pada masa liburan tahunan atau liburan semester.
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat
anggota mempunyai wewenang yang cukup besar. Wewenang tersebut misalnya:
1) Menetapkan anggaran dasar koperasi;
2) Menetapkan kebijakan umum koperasi;
3) Menetapkan anggaran dasar koperasi dan lain-lain.

Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota.
Namun, bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum
melunasi simpanan pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada
kalanya mereka diperbolehkan hadir dan mungkin juga diberi kesempatan bicara,
tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan keputusan. Keputusan rapat
anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak diperoleh
keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan
suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain rapat
biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa,
yaitu

apabila

keadaan

mengharuskan

adanya

keputusan

segera

yang

wewenangnya ada pada rapat anggota.


Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota
koperasi atau atas keputusan pengurus. Penyelenggara rapat anggota yang
dianggap sah adalah jika koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah
minimal (kuorum). Kuorum rapat anggota meliputi setengah anggota ditambah
satu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka keputusan yang diambil dianggap tidak sah
dan tidak mengikat.12
Disamping kekuasaannya yang besar, RA juga dibebani tanggung jawab
sehubungan dengan pelaksanaan usaha koperasi. Tanggung jawab ini tidak
terbatas pada yang berkaitan dengan organisasi tetapi juga terhadap usaha
koperasi. Ada beberapa tanggung jawab anggota koperasi, antara lain sebagai
berikut.
12

Ibid., Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial, 1982.(Jakarta: PT
Bhratara Karya Aksara), Hlm. 134

a) mengamalkan landasan, asadan sendi-sendi dasar koperasi serta segala


sesuatu yang menyangkut dengan pengembangan usaha koperasi.
b) melaksanakan keputusan rapat anggota dalam mengembangkan usaha
koperasi, misalnya wajib mengusahakan modal yang dibutuhkan koperasi.
c) melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap usaha koperasi dan
kegiatan koperasi, apakah yang dilaksanakan oleh perusahaan koperasi
sesuai dengan yang telah diputuskan untuk itu.
d) anggota bertanggung jawab untuk menerima seluruh risiko koperasi
sekolah yang terjadi sesuai dengan batas tanggungannya.
e) memanfaatkan pelayanan koperasi dan usaha koperasi secara loyal sebab
koperasi didirikan untuk kepentingan bersama.
f) bertanggung jawab atas seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kelancara
usaha koperasi. Usaha koperasi dapat lancar jika (a)

anggota loyal

sebagai pelanggan usaha koperasi, (b) selalu menambah usaha untuk


dapat meningkatkan volume usahanya, (c) selalu memberikan peringatan
dan sasaran kepada koperasi atau kepada pengurus atau kepada
pelaksana koperasi jika koperasi dirasakan kurang benar atau
menyimpang dari peraturan atau dari sendi dasarnya.
g. Hal yang dibicarakan rapat anggota tahunan
Penilaian kebijaksanaan pengurus selama tahun buku yang lampau meliputi :
1) Neraca tahunan dan perhitungan laba rugi.
2) Penilaian laporan pengawas
3) Menetapkan pembagian SHU

4) Pemilihan pengurus dan pengawas.13


2. Fungsi Dan Peran Koperasi Sekolah
Sebagaimana yang telah dinyatakan dimuka, koperasi konsumsi pertama
kali di Rochdale, Inggris, terutama dimaksudkan untuk membantu para pekerja
pabrik dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang murah. Kondisi
social ekonomi para pekerja pabrik pada masa awal terjadinya revolusi industri
Inggris ini memang sangat memprihatinkan. Mereka tidak hanya mendapatkan
tekanan yang sangat berat dalam melakukan pekerjaan. Nasib merekapun
cenderung diabaikan kaum kapitalis.14
Dalam pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan pendirian koperasi di Indonesia
adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.
Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Maidah Ayat 8-10

"#

"

, !

&

( "' ' %& 678

! 3 %! $

"

) 2

!;" 9$-: $+ $",

13

%( + )

5&
* .

'

%&

#$

, 01 #/ )

4"
))

% %&

*"

http://www.riau.go.id/index.php?module=articles&func=display&ptid=1&aid=5718(Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
14
Revrison Baswir, Koperasi Indonesia (Jogjakarta : BPFE, 1997), hlm. 65

Artinya: hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang yang
selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi yang adil dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dekat kepada taqwa dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Allah telah menjanjikan kepada orang yang beriman dan beramal
shaleh untuk mereka ampunan dan pahal yang besar. Adapun orang
kafir dan mendustakan ayat kami, mereka itu adalah penghuni neraka.15
Berdasarkan kandungan ayat di atas bahwasannya diantara orang yang
beriman bersikap adil semata mata karena Allah dan sikap adil harus diberikan
kepada siapapun, baik kepada orang yang disenangi maupun orang yang dibenci.
serta orang yang bersikap adil akan mendapatkan ampunan dan pahala disisi
Allah.
Agar koperasi Indonesia dapat membangun tujuan tersebut, UU No.
25/1992 kemudian menggariskan fungsi dan peran yang harus diemban koperasi
dalam turut membangun perekonomian Indonesia. Tujuannya adalah agar
pengembangan koperasi di Indonesia dapat memiliki arah yang jelas. Dengan cara
ini diharapkan koperasi dapat benar-benar mengemban misinya sebagai sokoguru
perekonomian.
Sebagaimana dikemukakan dalam UU Pasal 4 No. 25/1992 itu, fungsi dan
peran koperasi Indonesia dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:
a. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social mereka.
b. Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat

15

Firman Allah dalam QS. Al-Maidah Ayat 8-10

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan


perekonomia nasional dengan koperasi sekolah sebagai sokogurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.16
3. Prinsip-Prinsip Koperasi Sekolah
Prinsip

pengelolaan

koperasi

penjabaran

lebih

lanjut

dari

azas

kekeluargaan yang dianutnya. Prinsip koperasi ini biasanya mengatur baik


mengenai hubungan antara koperasi dengan para anggotanya, hubungan antar
sesama anggota koperasi, pola kepengurusan organisasi koperasi, serta mengenai
tujuan yang ingin dicapai oleh koperasi sebagai lembaga yang berasaskan
kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi adalah ketentuan pokok yang berlaku
dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih jauh, prinsip
tersebut merupakan rules of the game dalam kehidupan koperasi. Pada
dasarnya, prinsip koperasi sekaligus merupakan jati diri ciri khas koperasi
tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai badan
usaha lain.
Dalam prinsi-prinsip

koperasi

inilah

pada

pada

dasarnya

yang

membedakan koperasi secara mendasar dengan bentuk-bentuk perusahaan lainya.


a. Sejarah prinsip koperasi
b. Peranan prinsip koperasi dan lain-lain.17
4. Landasan Koperasi Sekolah

16
17

Op, Cit; Revrison Baswir, hlm. 71-73.


Op, Cit; Revrison Baswir, hlm. 43-46

Landasan koperasi di Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah,


tujuan, peran, serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya.
Sebagaimana

dinyatakan

dalam

UU

No.25/1992

tentang

pokok-pokok

perkoperasian, koperasi di Indonesia mempunyai landasan antara lain, Landasan


Idiil dan Strukturil.18
Pada zaman Cina lama, yang juga menjadi Bapak ajaran agama besar
dikemudian harinaya, yaitu Kong Hu Cu pernah ditanya oleh salah seorang
muridnya. Pertanyaanya yaitu berbunyi, Apa yang menjadi landasan kekuatan
suatu Negara ? Jawaban atas pertanyaan muridnya tersebut adalah sebagai
berikut, Ada 3 yang menjadi landasan kekuatan suatu Negara, yaitu
a. tentara yang kuat.,
b. persediaan pangan yang cukup
c. idealisme Negara itu sendiri. Kalau diantara ketiga landasan itu harus
dikurangi, menurut kon Hu Cu yang boleh dihilangkan adalah yang
pertama, yaitu tentara. Setelah tentara, yang boleh dihilangkan adalah
landasan yang kedua, yaitu persediaan makanan. Sedangkan yang tidak
boleh dihilangkan adalah ide tentang Negara itu.
Ide adalah landasan cita-cita yang hendak dicapai. Cita-cita koperasi
tumbuh dan berkembang dari berbagai ide. Berbagai ide yang timbul akhirnya
bersatu sehingga terbentuk satu pengertian yang bulat dan kokoh yang kemudian
dikenal dengan nama koperasi. Ide yang dicita-citakan ialah yang lentur dan
dinamis.
18

Ibid; Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial, 1982.(Jakarta: PT
Bhratara Karya Aksara), hlm. 35.

Prisip atau sendi-sendi dasar koperasi sebenarnya telah berkembang jauh


sebelum koperasi itu sendiri terwujud. Jadi, koperasi yang dicita-citakan adalah
organisasi ekonomi yang bertujuan untuk memperbaiki tingkat kehidupan
masayarakat. Hal itu terjadi di Inggris, yang kemudian dikenal sebagai tempat
kelahiran koperasi yang pertama yang berhasil. Cita-cita pembentukan koperasi
akhirnya berkembang keseluruh Negara di dunia. Adapun yang menjadi
pendorong pembentukan koperasi adalah sebagai berikut.
1) Friendli Society
Di Inggris sekitar tahun 1760-an berdiri berbagai perkumpulan orang yang
merupakan peninggalan Gilda dengan dasar solidaritas untuk dapat saling tolongmenolong

antara

sesama

anggota.

Misalnya,

perkumpulan

penguburan,

perkumpulan persaudaraan. Perkumpulan tersebut diikat oleh rasa solidaritas yang


tinggi antara yang satu dengan yang lain dengan dasar bahwa manusia sebagai
individu yang bebas. Mereka bekerja tanpa peraturan. Baru pada 1793 mereka
diatur oleh

Friendli Society Act. Undang-Undang tersebut menjamin

diperbolehkannya orang berorganisasi secara sukarela untuk mengerjakan sesuatu


usaha guna memenuhi kepentingan bersama terutama pada waktu pertolongan
sangat dibutuhkan, seperti pada waktu sakit, dan sebagainya.
2) Penny Capitalist
Niat untuk mendirikan usaha bersama untuk mencapai tujuan ekonomi
tertentu di Inggris sebenarnya telah ada sekitar tahun 1700-an. Para pekerja di
Woolwhich Chatam bersepakat untuk mendirikan sebuah pabrik pengolahan

tepung terigu untuk menerobos perdagangan terigu yang sudah sampai pada
tingkat monopolistic dari para pemilik pabrik tepung terigu tersebut.19
5. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam ( KOSIPA)
Koperasi Simpan Pinjam (KOSIPA) adalah sebuah koperasi yang
modalnya diperoleh dari simpanan pokok dan simpanan wajib para anggota
koperasi. Kemudian modal yang telah terkumpul tersebut dipinjamkan kepada
para anggota koperasi dan terkadang juga dipinjamkan kepada orang lain yang
bukan anggota koperasi yang memerlukan pinjaman uang, baik untuk keperluan
komsumtif maupun untuk modal kerja. Kepada setiap peminjam, KOSIPA
menarik uang administrasi setiap bulan sejumlah sekian prosen dari uang
pinjaman.
Pada akhir tahun, keuntungan yang diperoleh KOSIPA yang berasal dari
uang administrasi tersebut yang disebut "Sisa Hasil Usaha" (SHU) dibagikan
kepada para anggota koperasi. Adapun jumlah keuntungan yang diterima oleh
masing-masing anggota koperasi diperhitungkan menurut keseringan anggota
(guru dan siswa), meminjam uang dari KOSIPA. Artinya, anggota yang paling
sering meminjam uang dari KOSIPA tersebut akan mendapat bagian paling
banyak dari SHU; dan tidak diperhitungkan dari jumlah simpanannya, karena
pada umumnya jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib dari masing-masing
anggota adalah sama.20

a.
19
20

Landasan Pokok Koperasian

E.D. Dinamik. Sendi Dasar. Direktorat Jendral Koperasi, (Jakarta: 1979), Hlm. 19-20.
Drs. KH. Achmad Masduqi Machfudh, Ketikan dan Rancangan : PPSSNH @ Telkom. Net , hal
ini terahir diubah pada 01 : 01, 24 Maret 2008.

Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD


1945 pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan
perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-undang ini berisi
pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan
koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi tidak berbadan hukum. Pengurus
dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di bawah bimbingan
kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru bidang studi ekonomi dan koperasi.
Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah tidak dilakukan oleh pengurus koperasi
sekolah, melainkan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah
dilaksanakan bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah, serta Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak
berbadan hukum seperti koperasi-koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada
umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah
yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat
pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi
sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha
kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan
untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu
dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang
diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan
pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan.
b. Dasar-dasar Pertimbangan Pendirian Koperasi Sekolah

1) Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian


melalui program pendidikan sekolah.
2) Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
3) Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.
4) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak
berguna di masyarakat.
5) Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di
dalam dan luar sekolah.
c. Tujuan Koperasi Sekolah
Tujuan koperasi sekolah adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tata
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur. Sedangkan pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa
dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi.
Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan
dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini.21

B. Kesejahteraan Anggota Guru dan Siswa


1. Pengertian Kesejahteraan
Kata kesejahteraan mempunyai arti yang berbeda-beda namun pada
prinsipnya adalah sama. Pengertian kesejahteraan menurut kamus besar bahasa
Indonesia, berasal dari kata sejahtera yang berarti aman, santosa, makmur, selamat

21

Dokumentasi bebas GNU Wilkipedia (R), Adalah Merek Dagang Terdaftar Dari Wikimedia
Fundation, Inc.

dan tidak kurang dari satupun (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran,
dan lain-lain).22
Menurut UU No. 6 tahun 1974 tentang ketentuan pokok-pokok
kesejahteraan sosial pasal 2 ayat 1 adalah sebagai berikut :23
Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan social materiil
maupun spirituil yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman
lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan
pemenuhan kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebak-baiknya bagi
diri, keluarga, serta masyarakat yang menunjang tinggi hak asasi serta kewajiban
manusia sesuai dengan Pancasila.24
Selanjutnya kesejahteraan diartikan sebagai keamanan dan keselamatan
dan kemakmuran dan sebagainya. Adapun kesejahteraan yang diartikan
kemakmuran (prosperity), adalah Yang dimaksud kemakmuran adalah keadaan
dimana kebutuhan hidup tidak hanya untuk memungkinkan hidup tapi juga untuk
mempermudah sehingga orang-orang yang dapat hidup layak sebagai manusia,
mengembangkan diri dan mencapai kesejahteraan lahir dan batin25 Berdasarkan
Dalam surat An-nisa ayat 9.

%!9 2

234 ,% 1 *<% + 0

%# "

%&
*" -

*, )

./9
9

Artinya:

22

Pengertian kesejahteraan menurut kamus besar bahasa Indonesia.


UU No. 6 tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok-Pokok Kesejahteraan Social Pasal 2 ayat 1.
24
Adi Rukminto, Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Terapan Kesejahteraan Sosial (Dasar-dasar
Pemikiran), Jakarta : Raja Grafindo Perkasa, 1994, hlm. 5
25
Kirdi Dipoyudo, Keadilan Sosial (CV. Rajawali , 1995), hlm. 18.
23

dan hendaklah takut kepada Allah orang yang seandainya meninggalkan


dibelakang mereka anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan), mereka oleh sebab itu hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar.26

Berdasarkan kandungan diatas bahwasannya orang yang menyiapkan


generasi penerus yang lebih baik kualitasnya dan mendidik mereka dengan
pendidikan yang benar dan memperlakukan mereka dengan penuh dan kasih
sayang.
2. Dimensi Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah terpenuhinya kebutuhan yang bersifat material maupun
spiritual
a. Kesejahteraan material adalah Memberikan kepada guru dan siswa pinjaman
baik berupa uang, kepala sekolah memberikan tunjangan hari raya idul fitri
bagi guru-guru, disamping itu guru juga memberikan beasiswa bagi siswa
yang kurang mampu, dan lain-lain.
b. Kesejahteraan spiritual adalah
1) Memupuk kesadaran untuk berkoperasi
2) Memberikan wacana pendidikan tentang perkoperasian
3) Membimbing Guru dan Siwa, agar hidup hemat, mengurangi pemborosan
dan

menanamkan sifat untuk menolong.

Sejahtera dan bahagia merupakan situasi dan kondisi yang sangat


mempunyai pekerjaan yang sesuai dengan hajat yang dimiliki serta hasil
pekerjaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup, minimal kebutuhan
sandang, pangan, papan.

26

Alquran Surat An-Nisa Ayat 9.

Jika kebutuhan itu telah terpenuhi, menurut Maslow manusia bisa


dikatakan sejahtera dalam hidupnya. Dengan demikian kesejahteraan merupakan
hal yang terpenting dalam sebuah lembaga /perusahaan, karena tanpa
kesejahteraan orang akan cepat meninggalkan suatu lembaga.
Adapun wujud dari usaha koperasi ini berupa:
a) Unit simpan-pinjam, pada unit simpan pinjam ini wujud kegiatan usaha
koperasi dalam bentuk melayani pinjaman.
b) Unit usaha pertokoan, pada unit ini mewujudkan kegiatan usaha koperasi
dalam bentuk penyediaan barang guna memenuhi kebutuhan anggota atau
pelanggan serta anggota dapat memesan barang yang dibutuhkan jika
barang yang ada dikoperasi tidak tersedia.
Dipihak

lain,

manusia

Indonesia

memang

mengakui

kodrat

kemanusiaannya sebagai mahluk yang pribadi mempunyai potensi, inisiatif dan


daya kreasi, yang harus dikembangkan secara selaras, serasi dan seimbang di
dalam kehidupan bermasyarakat. Hal itu adalah demi tercapainya kemakmuran
dan kebahagiaan dalam arti yang sesungguhnya. Dengan kesadaran mengenai
kodrat manusia seperti itu, maka setiap manusia percaya bahwa dirinya tidak akan
berkembang dengan baik apabila ia tidak bekerja sama dengan anggota
masyarakat lainnya.
Kesadaran seperti itulah yang kemudian mendorong tumbuhnya sikap
mental yang mengarah pada semangat kekeluargaan. Dengan demikian, dengan
diangkatnya kekeluargaan sebagai asas koperasi, maka ia diharapkan dapat
menumbuhkan kesadaran pada masing-masing orang yang terlibat dalam

organisasi koperasi, untuk senantiasa bekerjasama dengan anggota-anggota


koperasi lainnya, dengan rasa setia kawan yang tinggi.27
Koperasi dalam persepektif islam termasuk konsep syirkah Taawuniyah
hal ini bisa dilihat pada pengertian syirkah yang berarti ikhtilath (percampuran),
para fuqoha mendefinisikan sebagai akad antara orang-orang yang brserikat
dalam hal modal keuntungan. Definisi ini dari Mazhab Hanafi.
Menurut RifaI syirkah adalah suatu akad dan bentuk kerjasama baik
dalam bidang modal maupun jasa antara sesama pemilik modal dan jasa
tersebut.28 Artinya dua orang atau lebih yang berserikat di dalam jumlah tertentu,
guna memperoleh keuntungan bagi mereka bersama.
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa koperasi dalam konteks
syirkah mendapat dukungan yang besar dari agama islam. Karena agama islam
sangat mendukung adanya kerjasama dan gotong- royong dalam bidang kebaikan
sebagaimana halnya dalam bidang ekonomi maupun dibidang lainnya dalam
firman Allah SWT.

/=

, 3" 78 , > 6: #)8 ,


; ", 2 @A
!

*'+ "1

#+:

C 2 ,

/ 6:
!

0 1?" 2

/ +"

=D 01

'

. 67 ,

5&

&!" > 6:

9 5(0

#/ )
, ! 3 %!

#$
,
-B ,

.
+ < 01

'

E"
27
28

Op, Cit; Revrison Baswir, hlm. 39-40.


Dokumentasi bebas GNU Wilkipedia (R), Adalah Merek Dagang Terdaftar Dari Wikimedia
Fundation, Inc

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar
Allah. Dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan
jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang
mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya, dan apabila kamu Telah
menyelesaikan ibadah haji.
Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada
sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Syi'ar Allah ialah: segala
amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat
mengerjakannya, maksudnya antara lain ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah,
Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram., maksudnya
ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah
untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya
dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji. Ialah: binatang hadya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu.
Telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah. Dimaksud dengan karunia
ialah: keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan. keridhaan dari Allah
ialah: pahala amalan haji.29
Dari firman di atas dapat diketahui bahwa Agama menganjurkan bagi
ummatnya untuk bekerja sama dengan tanggung jawab dan keluarganya bukan
hanya didasari atas keinginan mencari uang saja.Agama Islam juga memberikan
rambu-rambu bagi orang yang berserikat untuk tidak saling menzalimi dan
menghianati satu sama lain. Dalam assunah, Rosulullah SAW:

$
+ , -.

/) % 0
# 9 %

29

Al-qurnul karim, Surat Almaidah Ayat 2.

% &'

( ) *

1) 2% 3% 4 56

% &'

: :

# 7$

08

Dari Abu hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW, bersabda, Allah


Taala berfirman,Aku adalah yang ketiga dari dua orang yang berserikat, selama
salah seorang diantara mereka tidak berkhianat pada temannya. Apabila ada yang
berkhianat, maka aku keluar dari mereka.30
(H.R Abu Daud. Dan Hadits ini dinilai shahih oleh al-Hakim).
Setiap muslim dibenarkan berdagang berusaha secara perorangan maupun
syirkah, yakni dengan menggabungkan modal dan tenaga dalam bentuk
perkoperasian dengan berbagai macam bentuk, karena betapa mudah bila di
kerjakan secara bersama-sama dengan menggabungkan kekuatan dan potensi yang
dimiliki oleh setiap individu.31
C. Struktur Organisasi di Indonesia
Bagaimana dengan badan usaha koperasi di Indonesia? Secara umum,
struktur dan tatanan manajemen koperasi Indonesia dapat dirunut berdasarkan
perangkat organisasi koperasi, yaitu:
1. Rapat Anggota
Merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan
oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun
usaha koperasi, dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara terbanyak
dari para anggota yang hadir. Pelaksanaan rapat anggota ini biasanya diatur dalam
anggaran dasar koperasi, baik mengenai waktu pelaksanaannya maupun
menyangkut jumlah anggota minimal yang hadir.

30

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Terjemahan Lengkap Bulughul Maram, (P.T: Akbar, Media
Eka sarana), Cet. Perama: Shafar 1428 H. hlm. 396
31
Dalam Assunah Rasulullah SAW, Tentang Syirkah (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah)

Rapat anggota juga diartikan sebagai institusi, karena itulah melembaga


dalam organisasi koperasi dan pelaksanaanya diatur anggaran dasar koperasi. Hal
itu ditegaskan dalam Pasal 23 UU No. 25 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa,
rapat anggota menetapkan :
a. Anggaran Dasar
b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
c. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan.
d. Pemilihan, pengangkatan pemberhentian pengurus dan pengawas dan lainlain.
Hal ini dimaksudkan agar dalam melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan
organisasi dan usaha, kedudukan pengurus menjadi jelas.32

Rapat Anggota

Memilih dan

Memilih dan

memberhentikan

memberhentikan

pengawas

32

pengurus

Arifin Sitio Halomoan Tamba.Koperasi, Teori dan Praktek. (Jakarta: Erlangga , 2001), hlm.
35

Gambar 2.2 Hirarki Tanggung Jawab dalam Koperasi.


Sumber Data: 1 Arifin Sitio Halomoan Tamba. Koperasi Teori dan Praktek. (Jakarta:
Erlangga , 2001), hlm. 37

Cara menyelenggarakan keputusan rapat anggota diambil berdasarkan


musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan
cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara
terbanyak.

Dalam hal ini, dilakukan pemungutan suara setiap anggota

mempunyai hak suatu suara. Hak suara dalam koperasi sekunder dapat diatur
dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha
koperasi secara berimbang.
Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban dari
pengurus mengenai pengelolaan koperasi. Dalam rapat tersebut diadakan paling
sedikit sekali dalam satu tahun. Dalam rapat dibahas tentang anggaran belanja,
kebijakan yang perlu dan khusus tentang pengesahan dimaksud perlu
diselenggarakan untuk mengesahkan pertanggungjawaban pengurus paling lambat
enam bulan setelah tahun buku ditutup.
Rapat anggota luar biasa sebagai mana dimaksudkan di atas koperasi dapat
melakukan rapat anggota luar biasa apabila keadaan mengharuskan adanya
keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar
biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau keputusan
pengurus yang tata caranya diatur dalam anggaran dasar.33

33

Dr. Tiktik sartika Partomo, M.S, Drs. Abdul Rahman Soejoedono, Ekonomi Skala
Kecil/Menengah Dan Koperasi.(Ghalia Indonesia: Anggota IKAPI), Cet. Pertama: September
2002 dan April 2004. Hlm. 64

D. Pengurus
Sebagaimana telah disinggung di muka, pengurus adalah alat perlengkapan
organisasi koperasi yang ke dua yang dimiliki oleh kopersi. Sebagaimana akan
dibahas berikut, pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan
dari rapat anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk suatu
periode tertentu.
Penguruslah yang akan menentukan apakah program kerja yang telah
disepakati oleh rapat anggota benar-benar dapat dijalankan. Dan pengurus pula
yang akan menentukan apakah koperasi dapat diterima sebagai rekan usaha yang
terpercaya dalam lingkungan dunia usaha.
Sehubungan dengan itu maka menjadi kewajiban koperasi sekolah untuk
secara terus menerus meningkatkan keterampilan para anggotanya (guru dan
siswa) agar memiliki kemampuan dalam mengelola organisasi dan usaha
koperasi.34
Pasal 30 merinci tugas dan wewenang pengurus koperasi sekolah
a. Pengurus Bertugas
1) Mengelola koperasi dan usahanya
2) Mengajukan rancangan rencana kerja serta anggaran pendapatan dan
belanja koperasi
3) Menyelenggarakan rapat anggota dan lain-lain.
b. pengurus Berwenang
1) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan
34

Arifin Sitio Halomoan Tamba, Koperasi (Teori dan Praktek) (Jakarta: Erlangga , 2001), hlm
137.

2) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta


pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran
dasar.dan lain-lain
Berdasarkan ketentuan tersebut pengurus mengemban amanat dan
keputusan rapat anggota untuk mengelola organisasi dan usaha koperasi. Tugas
dan wewenang yang dilakukan pengurus merupakan pelaksanaan kegiatan sebagai
lembaga eksekutif dan memilki identitas tersendiri.
Sebagai mandataris rapat anggota, pengurus dapat juga mendelegasikan
wewenangnya dalam melaksanakan usaha kepada pengelola sesuai dengan pasal
32 ayat 1 UU koperasi No 25, manajer sebagai pengelola usaha akan
mempertangung jawabkan tugasnya kepada pengurus, kemudian penguruslah
yang mempertanggungjawabkannya kepada rapat anggota.35
Setelah tahun buku koperasi ditutup, paling lambat satu bulan sebelum
diselenggarakan rapat anggota tahunan. Pengurus menyusun laporan tahunan yang
memuat sekurang-kurangnya perhitungan tahunan yang terdiri atas neraca akhir
tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang
bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut. Selain laporan keuangan
tersebut juga perlu diuraikan tentang keadaan dan usaha koperasi serta usaha yang
dapat dicapai dalam periode bersangkutan. Persetujuan terhadap laporan tahunan,

35

Arifin Sitio Halomoan Tamba, Koperasi (Teori dan Praktek) (Jakarta: Erlangga , 2001), hlm.
37-38.

termasuk

pengesahan

perhitungan

tahunan,

merupakan

penerimaan

pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.36


Banyak yang berpendapat bahwa dalam manajemen koperasi tidak jarang
terjadi hal-hal yang bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini
akan jelas diketahui jika beberapa pertanyaan yang di kemukakan oleh ILO
dipelajari dengan sungguh-sungguh.
Perbedaan yang terutama bersumber dari gagasan dan cita-cita koperasi
disatu pihak yang ingin memberikan pelayanan sebaiknya kepada anggota dan
dipihak lain menginginkan koperasi sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
ekonomi harus berusaha seefisien mungkin. Pandangan tersebut di satu pihak
beranggapan bahwa nilai ideal koperasi yang baik adalah mendasarkan diri pada
manajemen yang tinggi sebab manajemen pada hakikatnya adalah sarana untuk
mencapai tujuan yaitu dengan perantara orang lain. Dipihak lain berpendapat
bahwa pada setiap kegiatan perekonomian memerlukan suatu manajemen yang
baik guna mencapai tingkat efisiensi yang tinggi.
Sebenarnya pertentangan menurut teori ini tidak perlu terjadi sebab di
dalam praktek sehari-hari termasuk di Negara kita yang mempunyai landasan
ideal yang kuat: gotong- royong, manajemen yang masih tetap diperalukan.
Kenyataan menunjukkan bahwa solidaritas antara anggota yang berlandaskan
gotong-royong ternyata kurang kokoh.hal ini disebabkan karena kebanyakan
anggota koperasi pada dewasa ini telah berorentasi pada bidang ekonomi. Manfaat
ekonomi apa yang dapat diperoleh jika menjadi anggota koperasi. Pertanyaan ini
36

Dr. Tiktik sartika Partomo, M.S, Drs. Abdul Rahman Soejoedono, Ekonomi Skala
Kecil/Menengah Dan Koperasi.(Ghalia Indonesia: Anggota IKAPI), Cet. Pertama: September
2002 dan April 2004. Hlm. 65

menjadi suatu pendorong yang sangat penting artinya bagi manajemen koperasi
untuk meningkatkan kemajuan koperasi di Indonesia.
Pengurus dalam manajemen koperasi di Indonesia memiliki wewenang
dalam menjalankan tugasnya. Wewenang pengurus diperoleh dari RA, yaitu
wewenang untuk menjalankan usaha koperasi baik dari aspek idealnya maupun
usaha ekonominya. Dewasa ini usaha ekonomi koperasi di Indonesia banyak
pengurus yang mendelegasikan wewenangnya kepada manajer yaitu orang yang
ahli dalam menjalankan perusahaan atau usaha ekonomi.sedangkan aspek
organisasi, pengurus juga dibantu oleh manajer tetapi tidak sepenuhnya
dilmpahkan sebab keputusan terakhir tetap di tangan pengurus khususnya yang
menyangkut ideal koperasi.
Ada tiga sumber wewenang yang dimiliki oleh pengurus yaitu: rapat
anggota, peraturan-peraturan (hukum) dan keahliannya. Di samping itu juga
tradisi sebagai sumber wewenang pengurus koperasi di Indonesia.

Dengan

dilimpahkannya wewenang tidak berarti tanggung jawabnya juga dibebankan,


sebab pelimpahan tanggung jawab ke atas tidak dapat dilakukan.37

37

Sodjono, Ibnoe.Pengurus Koperasi, Kweajiban dan Tanggungjawabnya sebagai pimpinan


Perusahaan. Pusat Pendidikan Koperasi, ( Makassar, 1969)hlm. 163-164.

Rapat
Pengurus
1. ketua
2. sekretaris
3. bendahara

Manajer
(pengelola)

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Koperasi


Sumber Data: Arifin Sitio Halomoan Tamba. Koperasi Teori dan Praktek. (Jakarta:
Erlangga , 2001), hlm.39

Adapun fungsi ketua adalah untuk memimpin, sekretaris untuk mencatat


seluruh kegiatan bendahara yang bertanggung jawab terhadap masalah keuangan.
Pada anggaran dasar koperasi yang baik selalu mencantumkan tugas pokok para
anggota pengurus yang mempunyai tugas khusus tersebut. Satu hal yang sangat
penting untuk dapat berhasilnya usaha koperasi adalah apa yang dikenal sebagai
system informasi untuk manajemen dalam rangka mengambil keputusan yang
tepat.
Ini dapat dikaitkan dengan manajemen secara umum, maka hadits tersebut
menganjurkan pada ummat islam agar mengerjakan sesuatu dengan baik, dan
selama ada peningkatan nilai dari jelek menjadi baik. Manajemen adalah
melakukan sesuatu agar lebih baik. Perbuatan yang lebih baik dilandasi dengan

niat atau rencana yang baik, tata cara pelaksanaan sesuai dengan syariah dan
dilakukan dengan penuh kesungguhan dan tidak asal-asalan sehingga bermanfaat,
seperti hadits Turmudzi sebagai berikut:

7<0

$4
*>%

CD
A

<

%
(

< $%
"? @

$4

0
3)

=5

B&
( ) *

0 . &5E F) G 3)
% H* 0 E

H*

A <%

$&)E 0 9 ' I %
$%

( ) *

Nabi bersabda: Diantara baiknya, indahnya keislaman seseorang adalah


meninggalkan perbuatan yang idak bermanfaat.
(Matan Lain : Ibnu Majah 3966).38
Perbuatan yang tidak ada manfaatnya adalah sama dengan perbuatan yang
tidak pernah direncanakan. Jika perbuatan itu tidak direncanakan, maka tidak
termasuk dalam kategori yang baik. Adapun langkah-langkah menerapkan
manajemen syariah yang berkualitas adalah bekerja dengan sungguh-sungguh,
dilakukan secara terus menerus, tidak asal-asalan, dilakukan secara bersama-sama,
dan mau belajar dari keberhasilan dan kegagalan dari diri dan orang lain.39
Untuk memutuskan sesuatu, manajemen selalu memerlukan bahan
masukan. Pada manajemen koperasi Indonesia sebelum tahun 1960 pengurus yang
diserahi tanggung jawab khusus tersebut dikenal dengan nama pengurus harian.
Pada dewasa ini koperasi yang usahanya masih kecil atau yang belum mampu
38

Ilfi Nur Diana, S.Ag., MSi. Diktat Studi Hadits Ekonomi, Fakultas Ekonomi UIN Malang, 2006.
hlm. 88
39
Ilfi Nur Diana, S.Ag., MSi. Diktat Studi Hadits Ekonomi, Fakultas Ekonomi UIN Malang, 2006.
hlm. 88

menggaji manajer professional masih menerapkan system pengurus harian sebagai


pengelola operasional usaha koperasi.40
Tugas sekretaris adalah mencatat semua pembicaraan dan keputusan
pertemuan dan rapat, baik rapat anggota maupun rapat pengurus. Selain itu juga
melakukan korespondensi yang sangat penting yang menyangkut koperasi.
Adapun tugas sekretris secara terperinci dapat dikemukakan sebagai berikut.
a)

sekretaris harus menyampaikan setiap pernyataan keadaan perusahaan


kepada siapa pun tepat pada waktunya dan sesuai dengan kegunaannya.

b)

menyimpan seluruh arsip perusahaan dan hanya dapat menunjukkan pada


saar diperlukan.

c)

menyimpan setempel perusahaan dan hanya dengan persetujuannya saja


setempel tesebut dalam dipergunakan.

d)

menyimpan seluruh dokumen dan alamat seluruh anggota koperasi agar


dapat dengan mudah menghubunginya setiap saat diperlukan baik
langsung maupun melalui pos.

e)

menyimpan secara teratur dan berkesinambungan seluruh keputusan rapat,


perubahan keputusan, kebijaksanaanundand-undang dan lain-lain.

f)

melakukan pekerjaan administerasi perusahaan.


Tugas sekretaris banyak berhubungan dengan tugas yang sifatnya

administrative. Meskipun demikian fungsi sekretaris sifatnya dinamis karena


dapat mendorong kegiatan dan bukan menantikan atau menerima tugas dari pihak
lain. Dalam organisasi yang baik sekretaris menjadi penggerak atau operasi.
40

Ibid; Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial, 1982 (Jakarta: PT.
Bhratara karya Aksara), hlm.158

Bendahara merupakan seseorang yang berkaitan dengan masalah


keuangan. Oleh sebab itu semua masalah keuangan perusahaan harus diketahui
oleh bendahara. Mengenai penandatanganan cek dari bank dan sebagainya, dalam
batas tertentu dapat didelegasikan selain kepada manajer juga dapat didelegasikan
wewenangnya kepada kepala bagian keuangan.41
Manajer koperasi adalah orang yang banyak bertangungjawab terhadap
jalannya usaha koperasi sehari-hari. Tanggungjawab tersebut didasarkan pada
tugas yang dibebankan dan wewenang yang dilimpajkan oleh pengurus
kepadanya. Jadi fungsi manajer dalam manajemen koperasi sangat menentukan.
Pada koperasi, manajer adalah penghubung antara karyawan di satu pihak
dan pengurus di lain pihak. Ini berarti baik aspek organisasi maupun usaha
ekonomi merupakan tanggung jawab manajer. Dengan demikian fungsi manajer
dapat dikatakan melaksanakan fungsi manajemen secara utuh dan bulat yang
meliputi : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengarahan, koordinasi
dan pengawasan, baik bidang usaha maupun dalam bidang organisasi.42
E. Pengawas
Perangkat organisasi ketiga, pengawas, adalah perangkat organisasi yang
dipilih dari anggota dan diberi mandat melakukan pengawasan terhadap jalannya
roda organisasi dan usaha koperasi. Pengawasan organisasi koperasi merupakan
suatu lembaga badan structural organisasi koperasi. Pengawas mengemban
amanat

41

anggota

untuk

melakukan

pengawasan

terhadap

pelaksanaan

Sodjono, Ibnoe.Pengurus Koperasi, Kweajiban dan Tanggungjawabnya sebagai pimpinan


Perusahaan. Pusat Pendidikan Koperasi,( Makassar, 1969), Hlm. 161-162
42
Ibid; Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial, 1982 (Jakarta: PT.
Bhratara karya Aksara), hlm.144

kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, sebagaimana ditetapkan dalam anggaran


dasar dan anggaran rumah tangga koperasi, keputusan pengurus, serta peraturan
lainnya yang berlaku di dalam koperasi. Kondisi ini di perburuk dengan adanya
kenyataan bahwa, ststus social pengurus tadi relatif lebih baik, dan kualifikasi
pengawas yang kurang memadahi membawa dampak negatif terhadap efektivitas
pelaksanaan pengawasan.43

Rapat Anggota
Pengawas
1. ketua
2. sekretaris
Gambar 2.4 Tanggung Jawab Organisasi Pengawas terhadap Rapat
Anggota.
Sumber Data: Arifin Sitio Halomoan Tamba.Koperasi, Teori dan Praktek.(Jakarta:
Erlangga , 2001), hlm. 40

Pengawas di pilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas
ditetapkan dalam anggaran dasar.
a. pengawas

bertugas

melakukan

pengawasan

terhadap

pelaksanaan

kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, serta membuat laporan tertulis


tentang hasil pengawasan.

43

Arifin Sitio Halomoan Tamba, Koperasi (Teori dan Praktek) (Jakarta: Erlangga , 2001), hlm. 39.

b. pengawasan berwenang untuk meneliti catatan yang ada pada koperasi dan
mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. Pengawasan harus
merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga 44
4. Pengelola
Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh
pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan professional.
Karena itu, kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai atau karyawan yang
diberi kuasa dan wewenang oleh pengurus. Dengan demikian, disini berlaku
hubungan perikatan dalam bentuk perjanjian ataupun kontrak kerja. Jumlah
pengelola dan ukuran struktur organisasinya sangat tergantung pada bersarnya
usaha yang dikelola.

Pengurus
Manajer
(pengelola)

Manajer
A

Manajer
B

Manajer
C

Gambar 2.5 Tanggung jawab Organisasi Pengelola


Sumber Data : Tanggung jawab Organisasi Pengelola

44

Dr. Tiktik sartika Partomo, M.S, Drs. Abdul Rahman Soejoedono, Ekonomi Skala
Kecil/Menengah Dan Koperasi.(Ghalia Indonesia: Anggota IKAPI), Cet. Pertama: September
2002 dan April 2004. Hlm.66

Terdapat pembagian tugas pada masing-masing unsur. Demikian pula


setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang
berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama.
Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah
sebagai berikut:
a. Rapat anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan
kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
b. Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota.
c. Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus.
d. pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh
pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional dibidang usaha.45
Pengelolaan usaha koperasi harus dilakukan secara terbuka, yang berarti
bahwa setiap anggota berhak mengetahui seluk-beluk kegiatan perusahaan
koperasi. Hal ini sebagai akibat dari kekuasaan tertinggi pada koperasi berada di
tangan rapat anggota. Anggota berhak mengadakan control langsung maupun
tidak langsung melalui badan pemeriksa. Apakah jalannya usaha koperasi sesuai
dengan yang diputuskan RAT atau tidak sesuai. Hal ini penting sebab koperasi
selain sebagai perusahaan sekaligus juga sebagai alat pemberi pelayanan.sendi
dasar pengelolaan koperasi memerlukan pengaturan lebih bagi yang sudah punya
nama tetap memiliki rahasia perusahaan.jadi pengaturannya adalah untuk
kepentingan para anggota koperasi sendiri tanpa adanya aturan untuk itu
45

Arifin Sitio Halomoan Tamba, Koperasi (Teori dan Praktek) (Jakarta: Erlangga , 2001), hlm.
40-41.

dikhawatirkan terjadinya ketidak lancaran dalam kegiatan usaha sehari-hari dari


koperasi yang bersangkutan.
Pemilihan personil dan pengadaan

latihan-latihan mengenai pengelolaan

koperasi sangat perlu untuk berhasilnya manajemen koperasi. Tanpa adanya


pemilihan yang tepat dan yang didukung oleh system yang baik, adalah sulit
untuk dapat berhasilnya usaha koperasi. Oleh sebab itu pengelolaan adalah kunci
berhasilnya koperasi.46

46

Ibid; Ima Suwandi. Hubungan Kerja Pengurus- manajer Koperasi. (Jakarta: Direktorat Jendral
Koperasi). Hlm. 70.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam latar yang wajar
dengan menggunakan paradigma fenomenologis karena bertujuan memahami
fenomena-fenomena yang terjadi dalam subyek penelitian. Pendekatan kualitatif
menurut Kriek Miller dalam Moleong merupakan tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang bergantung pada pengamatan manusia dalam
kawasannya yang berhubungnan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan
peristilahannya.47
Sejalan dengan definisi tersebut, Bogdan dan Biklen menjelaskan dalam
studi kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dan perilaku orang-orang yang dapat diamati. Oleh sebab itu studi kualitatif
disebut dengan istilah inquiry alamiah (naturalistik).
Adapun ciri-ciri dari penelitian kualiatatif yang dikemukakan oleh Bog
dan Biklen adalah 1) Mempunyai latar alami sebagai sumber data langsung dan
penulis merupakan instrumen kunci, 2) Bersifat deskriptif, yaitu memberikan
situasi tertentu dan pandangan tentang dunia secara deskriptif, 3) Lebih
memperhatikan proses daripada hasil atau produk semata, 4) Menganalisa data
secara induktif, dan makna merupakan esensial.48

47

Lexy Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif, (bandung: remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke17, hlm. 4.
48
Bogdan, Robert dan Biklen, SK, Qualitative for education: an instruction to theory And
Methods, (Boston: Allyn And Bacon, Inc, 1982), hlm.27.

Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk


mendiskripsikan mengenai upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan
guru dan siswa(studi kasus tentang koperasi simpan pinjam di MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Malang) mencakup kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan serta mengontrol program tersebut, Untuk itu
penulis melakukan serangkaian kegiatan di lapangan mulai dari mendatangi
lokasi, wawancara, dokumentasi dan dilanjutkan dengan penelitian.
Karakteristik pokok dari pendekatan kualitatif ialah mementingkan makna,
konteks, dan persepektif emik. Proses penelitian lebih berbentuk siklus dari pada
linier,

dimana

pengumpulan

data

berlangsung

secara

simultan,

lebih

mementingkan kedalaman ketimbang keluasan cakupan penelitian; wawancara


mendalam bersifat sangat utama dalam proses pengumpulan data.49
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Dalam penelitian ini penulis akan
menelaah secara komprehensif, mendetail dan mendalam. studi kasus-kasus
tertentu secara spesifik, sehingga data yang diperoleh akan komprehensif dan
maksimal. Hasil penelitian yang di peroleh melalui studi kasus, tidak
dimaksudkan untuk generalisasi. Namun, karena informasi yang diperoleh cukup
lengkap, maka data yang diperoleh dapat menjadi representasi dari peristiwaperistiwa atau kenyataan yang serupa. dalam penelitian ini kasus yang diangkat
adalah kasus upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa
(studi kasus tentang koperasi simpan-pinjam di MTs. Miftahul Huda Bokor No.
13 Kecamatan Turen Malang).
49

Sanapiah faisal, Filosofi dan akar tradisi penelitian kualitatif, makalah pelatihan metode
kualitatif (Surabaya, BMPTSI: 1998),hlm.81.

B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.
Instrumen penelitian tidak bersifat eksternal atau obyektif, akan tetapi internal
atau

subyektif yaitu peneliti itu sendiri tanpa menggunakan tes angket atau

eksperimen. Oleh karena itu, kehadiran penulis secara langsung penelitian, yakni
upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa, (studi kasus
tentang koperasi simpan-pinjam di MTs. Miftahul Huda Bokor

No. 13

Kecamatan Turen Malang), merupakan keharusan dalam penelitian kualitatif.


Untuk memperoleh data yang akurat, penulis membutuhkan beberapa kali
wawancara dengan informasi yang telah penulis tentukan. Saat pertama kali
datang, penulis menemui Pengurus Koperasi dan langsung melakukan wawancara
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Pengurus dengan menggunakan recorder.
Pada hari berikutnya penulis melakukan wawancara kepada perwakilan guru yang
penulis anggap sebagai orang sudah berpengalaman dalam waktu yang cukup
lama di Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang . Wawancara yang
penulis gunakan adalah wawancara

semi struktur, meskipun penulis sudah

memiliki pedoman wawancara akan tetapi ketika jawaban yang diberikan oleh
informasi dirasa masih kurang jelas maka penulis langsung menanyakan saat itu
juga. dengan demikian tanpa jawab mengalir seperti percakapan biasa akan tetapi
tidak keluar dari pedoman yang penulis buat.
Di sela-sela wawancara, penulis juga meminta dokumentasi yang dimiliki
oleh pengurus berupa laporan pertanggung jawaban koperasiSEJAHTERA di
MTs. Miftahul Huda No. 13 Bokor, Kecamatan Turen, kabupaten Malang.

dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa di Bokor No. 13


Kecamatan Turen Kabupaten Malang khususnya yang ada hubungannya dengan
Pengurus, seperti format penilaian yang digunakan pada tahun yang lalu, standart
yang telah ditetapkan dan format penilaian yang baru. setiap selesai melakukan
wawancara, penulis mentraskrip wawancara. Setelah penulis melakukan transkrip
dan membandingkan dengan hasil wawancara dengan guru ternyata masih ada
yang kurang, maka penulis harus kembali lagi ke tempat penelitian untuk
menggali data yang lebih lengkap.

C. Lokasi Peneliti
Lokasi penelitian ini adalah di MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13
Kecamatan Turen Malang, penulis mengambil lokasi di koperasi tersebut karena
ada beberapa alasan yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian.
koperasi merupakan salah satu perusahaan yang belum lama didirikan di sekitar
Kota Malang. Penulis memperoleh informasi bahwa sejak awal berdiri lembaga
tersebut telah memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Walaupun koperasi baru
memasuki usia ke-20 tahun, namun dari segi peningkatan kualitas pengurus tidak
kalah dengan perusahaan yang lain yang jauh lebih awal didirikan. tahun pertama
jumlah pengurus 21, tahun kedua mulai mengalami kenaikan menjadi 70 pengurus
, tahun ketiga berjumlah 80 pengurus.
Informasi tersebut memiliki prestasi yang cukup besar dari segi kuantitas
dibandingkan dengan perusahaan lainya khususnya yang ada di wilayah Turen
meskipun perusahaan tersebut memiliki pengurus yang profesional dalam

berbagai bidang. Hal ini bisa dilihat dari keberhasilannya dalam menggelar acaraacara besar yang salah satunya adalah festifal hadra al-habsyi sejawa timur dan
PMR, yang belum lama ini dilaksanakan. festifal tersebut tidak akan bisa berhasil
apabila tenaga terlatih di lembaga tersebut tidak memiliki potensi yang tinggi.
Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengambil lokasi penelitian
di koperasi MTs. Mifatahul Huda Bokor, Turen, Malang dikarenakan lembaga ini
telah melakukan penerapan konsep multiple intelegences dalam proses work shop
Selain itu, upaya penting juga menarik perhatian adalah dilakukannya
pembinaan terhadap para guru oleh pengurus maupun manajer bertujuan untuk
meningkatkan profesionalisme guru di lembaga pendidikan tersebut. Di antaranya
adalah adanya pelatihan guru yang akan dilakukan 2 (dua) bulan sekali dengan
mendatangkan nara sumber dari luar dan pelatihan untuk manajemen yang
dilakukan seminggu sekali yang langsung dibina oleh pengurus, saat ini juga
dilakukan pelatihan setiap hari kepada seluruh guru yang belum bersyahadah pada
jam tertentu yaitu pelatihan pendalaman penguasaan bahasa inggris dan konseling
yang dibina langsung oleh manajer (pengurus), koperasi dibidang kuangan.

D. Sumber Data Penelitian


Sumber data adalah pengurus yang bekerja di koperasi tersebut. Pengurus
koperasi dan beberapa perwakilan anggota yaitu guru dan siswa. Dalam penelitian
kualitatif jumlah sampel bukan merupakan kriteria utama,

akan tetapi lebih

ditekankan kepada sumber data yang dapat memberikan informasi yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Jenis data yang penulis kumpulkan berupa data yang

diperoleh dari responden sebanyak 11 orang, yang terdiri dari: 3 (tiga) orang dari
pengurus koperasi, 6 (enam) orang dari guru sekaligus sebagai anggota koperasi,
dan 2 (dua) orang dari siswa kelas III.50

E. Prosedur pengumpulan Data Penelitian


Dalam penelitian ini, metode yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah
sebagai berikut.
1. Wawancara
Wawancara merupakan aktifitas yang dilakukan oleh penulis dan
informan untuk menggali data yang dibutuhkan garis-garis besar (outline)
sebelum melakukan wawancara. Cara ini dinilai efektif karena akan
menghindarkan kesan introgasi bagi informan namun juga akan membantu
penulis dalam menggali data tanpa kehilangan arah pembicaraan.
Penulis akan melakukan Wawancara dengan pengurus, anggota
yang terdiri dari guru dan siswa. Penulis akan menanyakan tentang
kebijakan strategis yang sifatnya praktis di koperasi tersebut yang terkait
dengan pengurus koperasi.
Selain itu penulis juga mewawancarai beberapa perwakilan dari
pengurus koperasi Bokor, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang guna
menggali data yang lebih lengkap dan akurat.

50

Soedarjono Soekamto, Pengantar Hukum, (Jakarta, UI-Press, 2006), Cet. Ke-3, hlm.51.

2. Dokumentasi
Metode ini merupakan langkah pengumpulan data tertulis yang
mendukung penelitian, seperti laporan pertanggung jawaban Koperasi
Sejahtera di MTs. Miftahul Huda No. 13 Bokor, Kecamatan Turen,
Kabupaten Malang.

F. Analisis Data Penelitian


Salah satu sifat desain penelitian kualitatif adalah analisa yang berati
bahwa penelitian ini terbuka bagi perubahan, perbaikan dan penyempurnaan
bardasarkan data baru yang masuk.51 Sedangkan menurut Moleong, analisis data
adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori,
dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.52
Tahap ini merupakan salah satu tahap terpenting dalam penelitian. analisa
yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif, yakni
analisa yang mengedepankan penggambaran obyek penelitian secara mendetail,
khsusnya yang berkaitan dengan rumusan yang telah ditetapkan. Teori yang
menjadi dasar pijakan dalam penelitian akan dikaitkan secara simultan dengan
data lapangan. dengan demikian, analisa ini akan menghasilkan sebuah
kesimpulan hasil interpretasi, 53 yang dapat digunakan oleh para penggerak dunia
pendidikan, khususnya dalam hal pengurus koperasi.

51

S. nasution, Penelitian Naturalistic Kualitatif (bandung: tarsito, 1996), hlm.29


Moleong, Op. cit, hlm. 103.
53
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3ES, 1987), hlm.
254-257.
52

G. Pengecekan Keabsahan Temuan Penelitian


Mengumpulkan data dari berbagai sumber tidak dengan sendirinya
memberikan gambaran yang lengkap mengenai masalah yang diteliti, karena itu
hendaknya peneliti mengadakan pengecekan keabsahan data. Keabsahan data dan
oyektifitas merupakan masalah yang fundamental dalam kegiatan ilmiah. agar
data yang diperoleh peneliti memiliki kekuatan dan obyektifitas yang tinggi,
diperlukan. Patton dalam Suprayogo dan Tobroni menyarankan diterapkannya
metode triangulasi. Triangulasi adalah pengecekan data dengan memanfaatkan
sesuatu yang lain.54
Denzim dalam Moleong membedakan empat macam triangulasi sebagai
teknik pemeriksaan yang menggunakan sumber, metode, penyidik dan teori. dari
keempat teknik triangulasi tersebut dalam penelitian ini penulis hanya
menggunakan pengecekan keabsahan data dengan teknik triangulasi sumber.
Triangulasi sumber menurut Patton berarti peneliti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.55
Cara yang peneliti lakukan dalam triangulasi sumber tersebut adalah : 1)
Membandingkan data hasil wawancara dengan dokumentasi, untuk memperoleh
data mengenai manajemen pengurus koperasi MTs. Miftahul Huda, peneliti
mengumpulkan data dari beberapa informan antara lain manajer koperasi dan
beberapa pengurus yang dapat memberikan informasi secara representatif dan
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Misalnya untuk memperoleh data tentang
54

55

Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung, PT.
Rosdakarya: 2001).
Moleong, Op. Cit, hlm. 330.

koperasiSEJAHTERA di MTs. Miftahul Huda Turen Malang, maka dapat


dilakukan dengan menyajikan beberapa pertanyaan yang bervariasi kepada
informan yaitu Manajer koperasi dan Pengurus, selanjutnya data tersebut
dibandingkan dengan data dokumentasi yang berupa format pengurus koperasi . 2)
Membandingkan pendapat informan dengan informan lainya. Dalam penelitian
ini, data yang penulis peroleh dari Manajer dan Pengurus akan penulis
bandingkan, apakah terdapat keselarasan informasi atau tidak. Misalnya penulis
ingin menggali data tentang kapan pelaksanaan pengurus koperasi sekolah
dilakukan, data yang penulis peroleh dari pengurus koperasi sekolah dan dari
beberapa pengurus akan penulis bandingkan untuk mendapatkan data yang akurat.
Selain itu penulis juga harus jeli apakah jawaban yang diberikan oleh pengurus
koperasi ketika sendirian sama dengan pernyataan yang disampaikan di depan
umum siswa, ataukah tidak. Triangulasi sumber ini dimaksudkan agar data yang
diperoleh dalam penelitian ini lebih lengkap. Dengan demikian akan diketahui
akurat atau tidaknya data yang peneliti peroleh.

H. Tahap-Tahap Peneliti
Tahap peneliti tentang upaya pengurus dalam meningkatkan
kesejahteraan guru dan siswa dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu : tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaian.
1. Tahap Persiapan
Penelitian melakukan observasi pendahuluan untuk memperoleh gambaran
umum serta permasalahan yang sedang dihadapi dalam pengurus koperasi
sebagai rumusan permasalahan yang sedang diteliti. Observasi tersebut

berguna sebagai bahan acuan dalam pembuatan proposal sekripsi dan


pengajuan judul sekripsi, untuk memperlancar pada waktu tahap pelaksanaan
penelitian, maka penelitian mengurus surat izin peneliti membuat rancangan
/desain penelitian agar penelitian yang dilakukan lebih terarah. Selain itu
peneliti membuat pertanyaan sebagai pedoman wawancara yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti dan dicari jawabanya atau pemecahannya,
sehingga data yang diperoleh lebih sistematis dan mendalam.
2. Tahap Pelaksanaan
Merupakan kegiatan inti dari suatu penelitian, karena pada tahap pelaksanaan
ini peneliti mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan. Tahap
pelaksanaan penelitian ini dapat di bagi menjadi beberapa bagian sebagai
berikut :
Pertama,

Peneliti

melakukan

terhadap

dokumen

resmi

yang

akan

dipergunakan dalam penelitian dan wawancara guna memperoleh data awal


tentang proses pelaksanaan program.
Dua,

Mengadakan

observasi

langsung

proses

pelaksanaan

program

kepengurusan dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa. Dan


melakukan teknik dokumentasi yaitu mengambil data tentang proses
pelaksanaan program tersebut.
Ketiga,

peneliti

melakukan

wawancara

terhadap

pengurus

koperasiSEJAHTERA di MTs. Mftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan


Turen

Kabupaten

Malang.

Bagian

keuangan,

Badan

perencanaan

pembangunan koperasi di MTs. Miftahul Huda Turen Malang. Guna

mendapatkan

dan

mengetahui

tentang

proses

pelaksanaan

program

kepengurusan dikperasi dalam hal (KOSIPA).


Keempat, peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap data hasil
penelitian agar dapat diketahui hal-hal yang masih belum terungkap atau
masih terloncati.
3. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian adalah tahap yang paling terahir dari sebuah penelitian
pada data ini peneliti menyusun data yang di analisis dan disimpulkan dalam
bentuk ilmiah, adalah berupa bentuk laporan panelitian dengan mengacu pada
peraturan penulisan karya ilmiah yang berlaku di UIN Malang.

BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A.Paparan Data

1. Gambaran Situs Penelitian


Sekitar 25 tahun yang lalu di kawasan Jl. Mayor Damar Bokor No. 13,
kecamatan Turen, kabupaten Malang telah berdiri sebuah koperasi sekolah yang
bernama Sejahtera di MTs. Miftahul Huda Jl. Mayor Damar Bokor No. 13,
kecamatan Turen, kabupaten Malang yang pada waktu itu cukup besar dan banyak
dikenal oleh orang banyak seiring dengan jalannya waktu, wilayah Turen semakin
ramai dan padat penduduknya karena banyak sekolahan.
Dengan semakin banyaknya siswa, maka kebutuhan mereka menjadi
semakin beragam dan banyak. Dengan melihat kondisi tersebut, maka
koperasiSEJAHTERA

ingin

mengembangkan

koperasi

sebagai

tempat

pembelanjaan sebagai anggota koperasi, serta memberikan pelayanan yang


memuaskan, menjadikan anggota koperasi puas dan loyal terhadap koperasi
SEJAHTERA, memberikan kenyamanan dalam belanja kepada para anggota
koperasi, untuk itu KoperasiSEJAHTERA yang dulunya hanya sebuah tempat
penjualan.
Pada tahap perkembangannya koperasi SEJAHTERA mempunyai dua unit
usaha perekonomian, maka bentuk koperasi Sejahtera Kecamatan Turen,
kabupaten Malang dibagi menjadi tiga bagian :

a. Unit Usaha Pertokoan


Dalam usaha pengadaan kebutuhan anggota akan barang-barang primer
dan skunder kegiatan pertokoan menyediakan barang-barang antara lain:
seragam sekolah, sepatu, tas, makanan ringan dan barang-barang elektronik
dan lain sebagainya. Penjualan dari barang tersebut dapat dilakukan secara
kontan maupun secara kredit, untuk barang elektronik diberi angsuran
sebanyak 9 kali dengan bunga 2% perbulan. Kegiatan pertokoan ini
bekerjasama dengan toko-toko penyalur yang berada di Daerah Turen dan
sekitarnya. Adapun tujuan unit pertokoan ini yaitu :Agar anggota khususnya
dan masyarakat pada umumnya dapat membeli kebutuhan hidupnya dengan
harga yang lebih murah, Untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
b. Unit Usaha Simpan Pinjam
Untuk memenuhi kebutuhan anggota dalam volume usahanya, koperasi
sekolah Bokor melaksanakan usaha simpan-pinjam. Dalam unit usaha
simpan-pinjam terdapat dua aktivitas, yaitu Simpan dan Pinjam. Disini
simpanan anggota merupakan modal untuk mengelola usaha koperasi
sekolah dapat berjalan terus dan berkembang dengan baik dan simpanan
ini termasuk dalam modal sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan pinjaman adalah suatu kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan pada anggota dalam bentuk uang kontan (kredit uang)
dan kredit barang. Tentunya dari kegiatan ini koperasi berusaha
mendapatkan keuntungan yang berupa bunga dari kredit tersebut. Di
samping itu suatu hal yang penting dalam simpan pinjam bahwa sasaran

kegiatan maupun pola pikir yang mendasari adalah berpijak pada


pengutamaan kepentingan anggota dan usaha lain yang membantu
pengembangan koperasi. Oleh karena itu aturan-aturan yang dianutnya juga
menampung aspirasi anggota dan melihat keterbatasan kemampuan (modal)
koperasi tersebut.
Sumber Data : Laporan Pertanggung Jawaban Koperasi SEJAHTERA
MTs. Miftahul Huda, bokor No.13, Turen, Malang.
2. Struktur Organisasi di KoperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda
Bokor No.13, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerjasama
antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama untuk mencapai
tujuan yang sama pula. Kerjasama yang erat dari fungsi yang satu dengan yang
lainnya sangat diharapkan untuk dibina terus demi perkembangan koperasi
selanjutnya. Berbagai fungsi dari karyawan tersebut dipersatukan dalam
hubungan yang harmonis sehingga kepentingan masing-masing dipersatukan
dalam suatu kepentingan bersama. Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik
dalam seluruh kegiatan koperasi.

Gambar table 4.1


Struktur Organisasi
Koperasi Sejahtera di MTs. Miftahul Huda Bokor,Turen, Malang
RAT

Pengurus

Manajer

Unit

U.S. Pinjaman

U. Pertokoan

Gambar 4.1. Struktur Organisasi KoperasiSejahtera MTs. Miftahul


Husda Bokor No.13, Turen, Malang.(Sumber: Data
diolah)
3. Perkembangan di KoperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor
No.13, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang dimasa ke masa
Koperasi adalah salah satu badan usaha yang cukup ketinggalan dalam
sejarah perkembangan dunia usaha di Indonesia. Coba kita perhatikan sejarah
lahirnya koperasi di Indonesia dan bagaimana berlarinya gerakan koperasi
Indonesia sampai saat ini, koperasi masih tergolong dalam badan usaha yang
mendapatkan prioritas pembinaan dan permodalan dari pemerintah. Bandingkan
dengan usaha yang dimiliki perorangan dimana kebanyakan bisa cukup berhasil
membanngun kerajaan bisnis keluarga hingga memiliki jaringan dimana-mana.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, barang kali prinsip ini tidak
berlaku di dunia usaha koperasi. Benarkah demikian? Buktinya usaha bersama
yang

berdasarkan

pada

prinsip

kekeluargaan

seperti

koperasi

sulit

berkembang.namun usaha sendiri dengan keluarga bisa berhasil dan berkembang


di Indonesia.
Selain beban modal ini, beban mental dan moral cukup berat ditanggung
oleh koperasi. Beban inilah yang membuat gerakan koperasi Indonesia yang lariya
bertenaga namun tidak bisa cepat. Beban ini mestinya dibuang dengan mental dan
moral yang baik, professional, ulet, dan mandiri maka gerakan koperasi Indonesia
pasti bisa berlari kencang.
Bagi koperasi Indonesia membangun kesejahteraan dalam kebersamaan
telah cukup memiliki kekuatan dasar kekuatan gerakan. Daerah otonom harus
menjadi basis penyusutan kekuatan koperasi untuk menjaga keseimbangan antara
kebutuhan lokal dan arus pengaliran surplus dari bawah. Ada baiknya koperasi
Indonesia melihat kembali hasil kongres 1947 untuk melihat basis penguatan
koperasi pada tiga pilar kredit, produksi dan konsumsi. Dengan mengembalikan
koperasi pada fungsinya (sebagai gerakan ekonomi), atas prinsip dan nilai
dasarnya, koperasi akan semakin mampu menampilkan wajah yang sesungguhnya
menuju keadaan bersama dalam kesejahteraan dan sejahtera dalam kebersamaan.
Dengan di undangkannya Undang-Undang No. 79 tahun 1958, maka
peraturan perkoperasian tahun 1949 yang pada tahun 1927 hanya berlaku bagi
golongan pribumi saja, dan peraturan umum perusahaan koperasi tahun 1933 yang
hanya berlaku bagi mereka yang tunduk pada hukum barat saja, dinyatakan tidak
berlaku lagi. Sejak saat itu pula mulai dikenal di Indonesia adanya satu undangundang yang mengatur koperasi.

Sejarah perkembangan perkoperasian di Indonesia sejak berlaku UU No.


79 tahun 1958 sampai dengan tahun1966 mempunyai corak tersendiri. Dalam
periode tersebut sendi-sendi dasar koperasi yang ditentukan oleh pemerintah yang
dilaksanakan dalam membina koperasi berbeda yang dikehendaki gerakan
koperasi. Perbedaan tersebut terutama terletak pada sikap pemerintah dalam tubuh
koperasi. Tujuan pemerintah dalam membina dan mengembangkan koperasi agar
lebih cepat tercapainya masyarakat yang adil dan makmur dengan cara
berkoperasi. Hal ini dirasakan oleh kebebasan koperasi untuk bertindak dan
mengambil keputusan secara demokratis mulai mengendur sebab koperasi banyak
menerima koperasi yang mengakibatkan apatisme dikalangan koperasi.
Musyawarah kerja koperasi Indonesia yang dihadiri oleh gerakan koperasi,
para cendekiawan dan pejabat pemerintah yang bertugas melaksanakan
pengembangan dan pembinaan koperasi, mengambil keputusan bahwa sendi-sendi
dasar koperasi Indonesia adalah sebagai berikut.
a. koperasi Indonesia beranggotaan orang-orang atau badan hukum
koperasi.,
b. koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan dan gotong-royong.,
c. koperasi Indonesia bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan
daerah kerjanya dan seterusnya.

4. Visi dan Misi di Koperasi SEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor


No. 13, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Sebagai salah satu organisasi yang bergerak dibidang perekonomian maka,
keberadaan dan tujuan koperasi tidak lepas dari visi dan misi yang di embanya
yakni:
a. Visi
Menjadikan koperasi sejahtera yang berkompetitif dalam mengembangkan
kualitas hidup anggota dan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai koperasi.
b. Misi
1) Meningkatkan taraf hidup anggota dan masyarakat dengan cara
memenuhi kebutuhan mereka dalam arti ekonomi, sosial, dan budaya
dengan prinsip-prinsip koperasi sebagai dasar atas semua kegiatan.
2) Melakukan perbaikan dan pengembangan secara terus menerus terhadap
sumber daya manusia dan manajemen sistem menuju terbentuknya
budaya

organisasi

beretika,

guna

meningkatkan

benefit

dan

produktifitas.

5. Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Angota di


KoperasiSejahtera MTs. Miftahul Huda Bokor, No.13, Kecamatan
Turen, Kabupaten Malang.
Dari hasil interview peneliti dengan beberapa informan diantaranya kepala
sekolah (pengurus) di koperasiSehatera MTs. Miftahul Huda Bokor No.13,
Kecamatan Turen, Kabupaten Malang dan beberapa siswa didapatkan hasil

wawancara, yang selanjutnya penulis paparkan mengenai upaya yang dilakukan


pengurus untuk meningkatka kesejahteraan anggota atara lain:
a. Upaya Pengurus Untuk Mensejahterakan anggota
pengurus merupakan alat untuk melayani kepada siswa yang kurang mampu
baik secara moril maupun spiritual. Sedangkan kalau dilihat dari segi moril
adalah guru mendidik siswa selain mengajar tentang keagamaan yang sesuai
dengan Profil di sekolah dan mengenai spiritual adalah dorongan untuk menuju ke
masa depan. Selain itu, siswa dilatih untuk berkoperasi sesuai dengan landasan
pokok perkoperasian Indonesia pada UUD 1945 Pasal 33 ayat (1). Pasal ini
mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berazaskan
kekeluargaan. Peraturan yang lebih terinci tertuang dalam UU No. 25 Tahun
1992. Manusia itu dikatakan sejahtera jika manusia tersebut dengan kekuatan
sendiri dapat memenuhi kebutuhannya dengan kualitas, kuantitas dan intensitas
yang memadai melainkan banyak kebutuhan hidup dapat dipenuhi dengan sarana
yang memadai dan makin baik, yang dapat disediakan atas kekuatan sendiri maka
orang

tersebut

makin

sejahtera.

Artinya,

setiap

kekuatan

mempunyai

pendapatan/alat penukar sendiri yang cukup untuk bisa membeli barang dan jasa
yang dibutuhkannya. Hal ini bagi siswa dan berlaku juga bagi guru.
Dari hasil wawancara dengan Ibu Sadiyah, S.Pd yang saat ini menjabat
sebagai salah satu sekretaris di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda
mengetahui bahwasanya upaya yang dilakukan MTs. Miftahul Huda adalah
adanya sistem manajemen koperasi di Indonesia . anggota sebagai pemilik tidak
mungkin dapat melaksanakan pengelolaan sendiri karena selain jumlah anggota
yang teralalu banyak juga karena tempat tinggal mereka terpencar-pencar. Oleh

karena itu dapat mengelola usaha koperasi secara efektif anggota koperasi
memilih beberapa orang wakil pengurus koperasi yaitu:
usaha yang dilakukan oleh MTs. Miftahul Huda Bokor, Turen, Malang
adalah: memberikan bimbingan pengorganisasian, memberikan wewenang
dan tanggung jawab manajer. Manajer adalah orang yang diangkat dan di
gaji oleh pengurus untuk mengelola usaha koperasi sehari-hari. Pada
koperasi yang usahanya sudah besar, kegiatan usahanya dikelola oleh
seorang manajer umum yang membawahi banyak manajer untuk dapat
menjalankan pekerjaanya dengan baik dan lancar, manajer mengangkat dan
menggaji beberapa orang pegawai sesuai dengan keperluan. Karena
menjadi manajer diperlukan persaratan yang berat, maka profesi ini di
dalam bentuk badan usaha lain. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh
koperasi Indonesia relative masih relatif kecil.
Manajer sebagai profesi. Seorang manajer koperasi harus rasional dalam
setiap mengambil keputusan dan harus sejalan dengan tujuan yang akan
dicapai oleh perusahaan. Seorang manajer harus mempunyai kemampuan
analisis dalam mengatasi berbagai persoalan perusahaan yang dihadapinya.
Wewenang manajer . pada dasarnya wewenang manajer bersumber dari
hukum, anggota, keahlian dan kebiasaan. Wewenang yang dimiliki manajer
merupakan kekuatan untuk bertindak.Tanggung jawab manajer berkaitan
dengan wewenangnya adalah berkaitan dengan perencanaan, bidang
pengorganisasian, bidang pengarahan operasional yang terkoordinasikan,
bidang pengawasan.56
Hal ini lebih lanjut dijelaskan oleh Ibu Istikomah, S.Ag yang saat ini yang
juga menjabat sebagai salah satu wali kelas dua menambahi apa yang dikatakan
oleh Ibu Sadiyah, S.Pd. Beliau menjelaskan bahwa selain pembinaan, beliau
mengatakan:
Bahwa usaha yang dilakukan koperasi sekolah adalah usaha untuk
melaksanakan tugas perkoperasian semaksimal mungkin.diantaranya
melaksanakan pembinaan bimbingan pengorganisasian, memberikan
wewenang dan tanggung jawab manajer. Selain itu pada hari minggu,
dilaksanakan juga pembinaan tauziyah oleh guru-guru secara bergantian
maksudnya bergantian adalah untuk satu minggu dirumahnya siapa gitu
mbak.57

56

Hasil wawancara oleh Ibu Sadiyah, yang saat ini menjabat sebagai salah satu sekretaris
koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda, 6 Oktober 2008
57
Hasil wawancara dengan Ibu Istikomah, Sag, selaku sebagai anggota sekaligus sebagai guru di
koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda, 6 Oktober 2008

Maksud disini yaitu tiap minggu koperasi ini mengadakan pembinaan bidang
organisasi yang mana pembinaan tersebut langsung dipimpin oleh pengurus dan di
samping itu pengurus juga mengadakan

tauziyah maksudnya adalah semua

pengurus dan wali murid itu dikumpulkan diberi siraman rohani seperti membaca
istighosah bersama-sama sampai selesai setelah itu pengurus memberikan seputar
pengarahan mengenai koperasi kedepannya (istilahnya rapat anggota koperasi) di
adakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali
dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan
datang dan yang kedua untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang
lampau. Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar
mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan pada masa liburan tahunan atau
liburan semester.
Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota.
Namun, bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum
melunasi simpanan pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada
kalanya mereka diperbolehkan hadir dan mungkin juga diberi kesempatan bicara,
tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan keputusan. Keputusan rapat
anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak diperoleh
keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan
suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain rapat
biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa,
yaitu

apabila

keadaan

mengharuskan

wewenangnya ada pada rapat anggota.

adanya

keputusan

segera

yang

Dalam pembinaan tersebut para pengurus juga menjelaskan mengenai


ekonomi keluarga dan diajak untuk mengidentifikasi kasus yang terjadi pada
peserta didik

serta bagaimana cara menanganinya. Hal ini bertujuan untuk

mencetak pengurus sebagai pembina yang bisa diandalkan.


Bagi pengurus yang baru diterima dilembaga tersebut juga diberi pembinaan
selama dua bulan pertama. Semasa pembinaan tersebut pengurus juga diamati dan
dinilai jika selama dua bulan tersebut mereka tidak dapat memenuhi harapan
lembaga, maka mereka harus bersiap diri untuk tidak diangkat menjadi pengurus
tetap di lembaga tersebut. Jadwal pembinaan pengurus yang baru setiap hari
selama dua bulan, mulai dari pukul 06.30-12.30.
Dari agenda pelatihan kepengurusan yang baru diterima di MTs. Miftahul
Huda (dapat dilihat pada lampiran), dapat diketahui bahwa guru yang diterima
dilembaga koperasi

tersebut secara langsung mendapatkan pembinaan secara

intensif. Pembinaan tersebut dimulai dari taaruf dengan manajemen Miftahul


Huda, dilanjutkan dengan inspiring Spirit of live yang dibina langsung oleh ketua
yayasan, pengenalan visi dan misi koperasi sekolah serta budaya Miftahu Huda,
keterampilan dasar koperasi, Pembinaan yang dibimbing langsung oleh pengurus
koperasi. Dalam hal ini adalah meningkatkan akses terhadap sumber-sumber
modal dan memperkuat struktur modal, meningkatkan kemampuan organisasi dan
manajemen dan meningkatkan akses dan penguasaan teknologi.
Di dalam pola-pola pembinaan tersebut dilakukan dengan pendekatan
interaksi antara kemauan, kempuan, dan kesempatan. Perwujudan pembinaan
kemauan, kemampuan, dan kesempatan dilakukan melalui kegiatan yang saling

mendukung satu sama lain. Kegiatan tersebut meliputi pendidikan dan pelatihan,
magang dan studi banding dan lain-lain.
b. Cara Meningkatkan Kesejahteraan
Tentang bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan anggota bersifat
material (ekonomi) menurut hasil wawancara dengan Drs. Bapak syamsudin Zuhri
bahwasannya :
diantara semua bentuk upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota yang manfaatnya dapat langsung dinikmati dan dirasakan paling
menonjol memberikan kontribusinya bagi kesejahteraan anggota adalah
dibidang simpan pinjam setiap anggota memerlukan dana mendadak
dapat langsung pinjam ke koperasi. Demikian halnya dengan toko yang
menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari para anggota.58
Hal yang sama juga dikemukakan oleh bapak Drs. Bapak syamsudin Zuhri
ketika ditanya hal yang paling penting dan dapat diwujudkan oleh koperasi adalah
sebagai beriku:
wujud usaha koperasi dalam mensejahterakan anggota paling penting
adalah usaha simpan pinjam dan toko. Kedua hal itu nyata dan dapat
dirasakan manfaatnya secara langsung oleh para anggota. Dengan demikian
adanya simpan pinjam anggota dapat mudah menyimpan kelebihan dana
yang dimiliki untuk dipinjamkan kepada anggota lain yang
memerlukannya. Sedangkan toko juga memberikan kredit kepada anggota
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehingga dengan
menjadi anggota koperasi diharapkan timbul rasa aman seluruh
kebutuhannya telah dipenuhi oleh anggota.59

Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi


anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Berperan serta aktif dalam upaya
58

Hasil wawancara dengan Drs. Bapak syamsudin Zuhri, selaku sebagai anggota sekaligus
sebagai guru di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda, 6 Oktober 2008
59
Ibid; 6 Oktober 2008

mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Memperkokoh


perekonomian rakyat sebagai kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai soko gurunya.
Namun tidak demikian halnya dengan pendapat anggota koperasi
sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibu Istikomah, S.Ag mengatakan bahwa:
pelayanan koperasi dapat ditingkatkan, sekarang memang sudah baik
tetapi bisa ditingkatkan lagi supaya lebih memuaskan dan saya rasa masih
banyak dari anggota koperasi yang belum sejahtera, kalau kinerja para
pengurus bagus hasilnyaakan memuaskan semua anggota dan akan ada
peningkatan pendaptan bagi koperasi, peningkatan pendapatan berarti
pendapatan bagi anggota lewat SHU, sehingga akan terasa lebih
mensejahterakan anggota koperasi.60
Untuk mengetahui apakah para anggota koperasi sudah termasuk dalam
kategori sejahtera sebagaiman pendapat para pengurus atau disara masih belum
sejahtera sebagaimana pendapat para anggota maka dapat diukur dengan ukuran
yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini adalah BKKBN yang diukur atas dasar
pemenuhan kebutuhan keluarga yang diukur melalui indicator yang digunakan,
maka keluarga seluruh Indonesia dapat dikategorikan dalam lima tahap, yaitu
keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga
sejahtera III, dan keluarga sejahtera III plus. Penataan dan pengertian serta kriteria
masing-masing tahapan keluarga adalah yang dilakukan oleh BKKN sebagai
berikut:

60

Op;Cit. Ibu Istikomah, SAg, selaku sebagai anggota sekaligus sebagai guru di
koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda, 6 Oktober 2008

1) Keluarga pra sejahtera


Keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal. Hal tersebut tampak dari ketidak mampuan
mereka dalam memenuhi salah satu kebutuhan dasar spiritual, pangan, papan,
sandang, dan kesehatan. Berdasarkan indicator yang digunakan, keluarga yang
berusaha pada tahap ini jika tidak dapat memenuhi
a)

melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota


keluarga.

b)

pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau
lebih.

c)

seluruh anggota memiliki pakaian berbeda dirumah, bekerja, sekolah,


dan bepergian dan lain-lain.

2). Keluarga sejahtera I


Keluarga sejahtera I adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial
psikologisnya, seperti kebutuhan akan pendidikan KB, interaksi dalam keluarga,
ineteraksi lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
3). Keluarga sejahtera II
Keluarga sejahtera II adalah yang di samping telah memenuhi kebutuhan
dasarnya juga telah dapat memenuhi kebutuhan social, psikologisnya, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, seperti kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi. Pada keluarga sejahtera II ini, kebutuhan

fisik, sosial, dan psikologis (1 sampai 14) telah terpenuhi, namun kebutuhan
pengembangan belum semuanya terpenuhi antara lain:
a) mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan anggota
b) sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.
c) ikut serta dalam kegiatan masyarakat dilingkungan tempat tinggalnya
dan lain-lain.
4). Keluarga sejahtera III
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan
dasar, sosial, psikologis, dan komunitas atau masyarakat sekitarnya, seperti
sumbangan materi dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan pada
keluarga sejahtera III kebutuhan I sampai kebutuhan 21 telah terpenuhi, namun
kepedulian social belum terpenuhi yani:
a) secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukrela memberikan
sumbangan bagi kegiatan social masyarakat dalam bentuk material
b) kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan,
yayasan, institusi masyarakat
5). Keluarga sejahtera III plus
Keluarga sejahtera III plus adalah keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dasar, social, psikologis, dan pengembangannya serta telah
dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan pada keluarga sejahtera III plus segala kebutuhan telah terpenuhi
serta memiliki kepedulian social yang tinggi.

Dengan demikian seorang pengurus harus bisa mewujudkan tujuan dasar


koperasi tersebut seperti kebanyakan koperasi di banyak Negara melakukan enam
prinsip system ekonomi kapitalis, serta dalam rangka ikut serta meningkatkan
kesejahteraan anggota masyarakat di sekitarnya. Adapun yang seharusnya
dilakukan oleh pengurus koperasi adalah Barang yang dijual bukan barang palsu
dan dengan pertimbangan yang baru, Penjualan barang dengan tunai, Harga
penjualan menurut harga pasar, SHU dibagikan kepada para anggota menurut
pertimbangan jumlah pembelian tiap-tiap anggota ke koperasi
Menuru Ibu Inis Unsyaroh, S.Pd selaku menjabat sebagai guru sekaligus
bendahara koperasi sekolah untuk mensejahterakan anggota (para guru)
mengatakan bahawa: guru itu dikatakan sejahtera :
apabila kebutuhan hidup baik kebutuhan jasmani dan rohani dapat
dipenuhi sesuai dengan tingkat hidup dari masing-masing keluarga itu
sendiri, dimana pendapatan itu sendiri dipengaruhi oleh upah dan
produktifitas.61
Dengan demikian, maka tingkat kesejahteraan guru sangat dipengaruhi oleh
pendapatan/gaji guru yang dihasilkan dalam melaksanakan tugasnya sebagai
tenaga pengajar. Diakui bahwa pada umumnya tingkat pendapatan masyarakat
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesejahteraan
mereka.
Sedangkan menurut Bapak Sukur Abdillah juga membenarkan tentang
bagaimana mensejahterakan anggota yakni::

61

Hasil Wawancara dengan Ibu Inis Unsaroh Menjabat Sebagai Guru Sekaligus Bendahara satu di
Koperasi sekolah, 9 Oktober 2008

Memberikan dorongan kepada Pengurus untuk meningkatkan operasional


kesejahteraan anggota dan Meningkatkan pelayanan, Meningkatkan
permodalan, Mengembangkan usaha.62
Maksud dari wawancara di atas adalah pengurus memberikan keamanan atau
kesejahteraan, dalam peningkatan kesejahteraan sangat perlu diusahakan dalam
koperasi agar dapat memperbaiki keadaan kehidupan ekonomi anggota dan
masyarakat lingkungannya. Atas dasar pandangan ini banyak kegiatan usaha yang
dilakukan dibidang ekonomi dan dibidang pendidikan untuk memenuhi kebutuhan
sendiri. Ide peningkatan kesejahteraan ini merupakan ide dasar atau pendorong
terbentuknya koperasi di Rochdale. Perbaikan nasib anggota koperasi akan dapat
dicapai jika kesejahteraan mereka ditingkatkan. Selain itu, di koperasi ini juga
benar-benar ingin membantu semua wali murid yang ekonominya lemah dan
disini mengharuskan pendidikan sampai sembilan tahun, ketika penulis
menanyakan tentang kesejahteraan siswa maka Bapak Syukur Abdillah juga
mengemukakan pendapatnya yakni:
Memberikan kemudahan kepada siswa untuk menjalankan berwirausaha
dalam berkoperasi seperti fondasi awal dari tujuan utama koperasi yaitu
bersifat suka rela dan berazaskan kekeluargaan.63
Dengan demikian siswa itu dididik menjadi kewirausahaan yang nantinya
setelah lulus dari sekolah ini sudah bisa menerapkan apa yang sudah diperoleh
selama tiga tahun disekolah MTs. Miftahul Huda ini dan sebagian siswa di
sekolah ini ada yang melanjutkan sekolah di MA, SMK PGRI Turen. Dan

62

Hasil Wawancara dengan Bapak Sukur Abdillah, selaku ketua koperasi sekaligus sebagai guru
di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda, 9 Oktober 2008
63
Ibid; Wawancara dengan Bapak Sukur Abdillah, selaku ketua koperasi sekaligus sebagai guru di
koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda, 9 Oktober 2008

sebagian lagi menjalankan kewirausahaan karena tidak mempunyai biaya untuk


melanjutkan sekolah akhirnya dia putus sekolah.
Dari hasil wawancara ini maka tingkat kesejahteraan menurut Bapak Syamsul
Hadi, BA tidak dapat dipungkiri lagi bahwasannya:
guru sangat dipengaruhi oleh pendapatan/gaji guru yang dihasilkan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pengajar. Diakui bahwa pada
umumnya tingkat pendapatan masyarakat merupakan salah satu factor
penting yang menentukan tingkat kesejahteraan mereka.64

c. Bentuk-Bentuk Pengurus Untuk Mensejahterakan Guru Dan Siswa


Adapun mengenai bentuk-bentuk pengurus untuk mensejahterakan anggota
Menurut Bapak Ali Hasan, SH yakni:
pembelian seragam dengan angsuran, penyediaan perlengkapan sekolah
seperti alat-alat tulis, buku LKS maupun buku cetak, sepatu, hasduk, topi,
computer, dan memberikan pinjaman baik berupa financial maupun
nonfinansial kepada anggota
yang sangat membutuhkan dengan
pembayaran dikemudian hari.65
Dalam hal ini bentuk kesejahteraan yang diberikan adalah financial dan
nonfinansial yang bersifa ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan.
Pemberian kesejahteraan perlu deprogram dengan sebaik-baiknya, supaya
bermanfaat dalam mendukung tujuan perusahaan, guru/karyawan, dan peserta
didiknya. Program kesejahteraan harus berdasarkan keadilan dan kelayakan.
Berpedoman kepada peraturan legal pemerintah dan didasarkan atas kemampuan
perusahaan. Hal ini penting supaya kesejahteraan yang pernah diberikan tidak

64

Hasil Wawancara dengan Bapak Syamsul Hadi, BA selaku sebagai wakil kepala sekolah
sekaligus menjabat sebagai Guru MTs, 9 Oktober 2008
65
Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Hasan, SH sebagai kepala Sekolah MTs. Miftahul Huda
Bokor sekaligus sebagai guru, 10 Oktober 2008

ditiadakan karena akan mengakibatkan guru/karyawan malas, disiplinnya merosot,


kerusakan meningkat, bahkan turnover meningkat. Program kesejahteraan harus
diinformasikan secara terbuka dan jelas, waktu pemberiannya tepat dan sesuai
dengan kebutuhan guru/karyawan.
Setelah anggota diterima, dikembangkan, mereka perlu dimotivasi agar
tetap mau bekerja pada koperasi SEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No.
13, Turen, Malang sampai pansiun. Untuk mempertahankan anggota ini
kepadanya diberikan kesejahteraan. Kesejahteraan yang diberikannya sangat
berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental anggota
beserta

keluarganya.

Pemberian

kesejahteraan

akan

akan

menciptakan

ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin, sikap loyal anggota terhadap


koperasi sehingga labour turnover relative rendah.
Kesejahteraan anggota adalah balas jasa pelengkap (material dan
nonmaterial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk
memepertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental anggota agar
produktifitas kerjanya meningkat.
Andrew F. Sikula yakni :
1) kompensasi tidak langsung adalah balas jasa yang diterima oleh
pekerja dalam bentuk selain upah atau gaji langsung

2) benefit meliputi program perkoperasian, seperti hari tua, waktu libur,


tabungan. Sedangkan service adalah fisiknya/bedanya seperti mobil
dinas, fasilitas olahraga, memperingati hari besar dan sebagainya.66
Dale Yoder
1) Kesejahteraan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut
kepada anggota. Terutama pembayaran kepada mereka yang sakit,
uang bantuan untuk tabungan anggota, pembagian berupa saham,
asuransi, perawatan dirumah sakit dan lain-lain.
2) Pelayanan adalah tindakan yang diambil untuk menolong atau
membantu para anggota seperti pemberian bantuan hokum atau
nasehat dibidang koperasi.
Hal-hal di atas mendorong manajer yang kreatif memberikan balas jasa
dengan cara langsung dan tidak langsung untuk tindakan berjaga-jaga, jika
sewaktu-waktu perusahaan koperasi mengalami kesulitan.
a) Tujuan Pemberian Kesejahteraan
Kesejahteraan

yang

dapat

diberikan

hendaknya

bermanfaat

dan

mendorong untuk tercapainya tujuan koperasi, guru, dan siswa serta tidak
melanggar peraturan legal pemerintah.
Adapun mengenai tujuannya sebagai berikut :
(1).untuk

meningkatkan

kesetiaan

dan

keterkaitan

guru

kepada

koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen,


Malang
66

Drs. H. Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,(P.T. Bumi Aksara Edisi
Revisi), Cetakan Pertama Februari.2000. hlm. 185

(2) memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi guru/karyawan


beserta anak didiknya
(3) memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja anggota
b) Jenis-jenis kesejahteraan
Jenis-jenis Kesejahteraan Karyawan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Ekonomis
Uang pension
Uang makan
Uang transportasi
Uang lebaran
Bonus
Uang duka kematian
Pakaian dinas
Uang pengobatan

Fasilitas
Mushala/masjid
Kafetaria
Olahraga
Kesenian
Pendidikan/seminar
Cuti dan cuti hamil
Koperasi dan toko
Izin

Pelayanan
Puskesmas/dokter
Jemputan karyawan
Penitipan bayi
Bantuan hokum
Penasihat keuangan
Asuransi
Kredit rumah

Gambar 4.2 tabel Jenis-Jenis Kesejahteraan Karyawan(Sumber Data : Bumi


Aksara).

Bentuk kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif


mendorong terwujudnya tujuankoperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda
Bokor No. 13, Turen, Malang, guru/karyawan beserta anak didiknya. Jadi
penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan emosional.67
Menanggapi tentang kesejahteraan anggota, karena jika gaji pengurus tidak
diperhatikan maka kesejahteraan keluarganya kurang terjamin. Salah satu jalan
keluar

untuk

meningkatkan

kualitas

pendidikan

lain

adalah

dengan

memperhatikan kesejahteraan pengurus. Karena jika kesejahteraan pengurus tidak


diperhatikan mungkin saja pengurus tersebut tidak bersemangat untuk
mendidik/mencari tambahan dengan menjadi guru honorer di sekolah lain.
67

Drs. H. Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,(P.T. Bumi Aksara Edisi
Revisi), Cetakan Pertama Februari.2000. hlm. 185

Sebaliknya untuk kesejahteraan

anggota,

pengurus juga

melayani dan

memperhatikan antara siswa yang kurang mampu kalau dilihat dari segi ekonomi,
rata-rata siswa di sekolah ini perekonomiannya sangat lemah, maka pengurus
melayani dengan baik dan diperlakukan sama, baik siswa yang mampu dan siswa
yang kurang mampu. Dan pengurus memberikan basiswa bagi siswa yang
ekonominya lemah, supaya dalam menempuh pendidikan tidak merasa terbebani
rasa ketakutan karena tidak bisa melunasi biaya sekolah mengenai harga di
koperasi itu disamakan dengan harga pasar. Dengan demikian tidak perlu
diragukan ketika mereka diterjunkan ke dalam kelas mereka sudah mempunyai
bekal yang cukup.
Selanjutnya penulis paparkan mengenai manajemen kepengurusan yang
dilakukan MTs. Miftahul Huda Bokor, Mencakup kegiatan.
Table 4.3 Susunan Pengawasan KoperasiSEJAHTERA di MTs. Miftahul Huda
Bokor No. 13, Turen, Malang
No.

Nama

Jabatan

Masa Bakti

Pelatihan

Keterangan

1
Ali Hasan,SH.MH
Coordinator
30 Tahun
Sudah
2
Syukur Abdillah
Anggota
7 Tahun
Sudah
Sumber Data : Laporan Pertanggung Jawaban Koperasi Sekolah MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13, Turen, Malang.
Dalam buku tahun 2006 koperasi sekolah mempunyai 2 orang karyawan.
Suatu organisasi diberi tugas mengelola pertokoan dan seorang lagi sebagai
petugas jaga malam di Kantor koperasi sekolah untuk lebih lanjutnya lihat
table sebagai berikut:
Table 4.4 Karyawan KoperasiSEJAHTERA Bokor No. 13, Turen, Malang.
No. Nama
Jabatan
Masa Bakti Pelatihan Keterangan

Istikomah, S.ag
danAZainul
Abidin
Eviatul Ulfa

Juru buku

7 Tahun

Sudah

Pertokoan

6 Tahun
3 Tahun

Sudah
Sudah

3
Sukron Mansur
Penjaga
3 Tahun
Sudah
Sumber Data : Laporan Pertanggung Jawaban Koperasi Sekolah MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13, Turen, Malang.68
Dalam tahun 2006 unit usaha pertokoan pengelolaannya ditangani oleh satu
orang karyawan dengan system bagi hasil dari usaha pertokoan makin
berkurang, sehingga usaha koperasi untuk memenuhi kebutuhan koperasi
simpan pinjam kepada kebutuhan anggota
Table 4.5 Jumlah anggota Koperasi pada akhir tahun 2006
No.
Uraian
Keadaan anggota
Keterangan
Tahun 2007 Tahun 2008
1
Awal tahun
530
526
2
Masuk
2
3
Keluar
6
9
Jumlah
522
517
Sumber Data : Laporan Pertanggung Jawaban Koperasi Sekolah MTs.
Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen, Malang.
Table 4.6 Arus Pinjaman KoperasiSEJAHTERA tahun 2006
No. Jenis pinjaman Jumlah peminjam Yang diputus
Keterangan
1
Biasa
500
500
2
Sementara
50
50
Jumlah
550
550
Sumber Data : Laporan Pertanggung Jawaban KoperasiSEJAHTERA di MTs.
Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen, Malang.
Table 4.7 Arus Keluar Masuk surat koperasiSEJAHTERA di MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13, Turen, Malang
No. Jenis surat instansi Dekopin
Din kop
PKP-RI
Lain-lain
1
Masuk
3
3
4
2
2
Keluar
3
2
2
Jml
6
3
6
4
0
Sumber Data : Laporan Pertanggung Jawaban Koperasi Sekolah MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13, Turen, Malang.

68

Laporan Pertanggung Jawaban Koperasi Sekolah MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen,
Malang.

Table 4. 8 Kegiatan Rapat Pengurus KoperasiSEJAHTERAdi MTs.


Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen, Malang.
No.
Jenis Rapat
Frekwensi
Keterangan
1
Rapat rutin pengurus 1 Tahun
Membahas ANVRA Anggota
2
Rapat RAPB
1 Tahun
Membahas RK/RAPB
3
Rapat RAT
1 Tahun
Membahas Laporan Pengurus
4
Rapat di PKP-RI
1 Tahun
Rapat RK dan RAT
5
Rapat di Dekopinda
1 Tahun
Pembinaan dan Informasi
6
Rapat di Dikop.
1 Tahun
Laporan Rutin
Sumber Data : Laporan Pertanggung Jawaban Koperasi Sekolah MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13, Turen, Malang.
Dalam kesejahteraan guru itu memang harus diutamakan dalam hal ini adalah
tingkat pendapatan gaji guru pada umumnya yang sesuai dengan BAB V Tentang
Peranan Pengurus Dalam Pasal 7
Koperasi Indonesia dalam rangka pembangunan ekonomi dan perkembangan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya berperan
serta bertugas untuk:
(1)

mempersatukan, mengerahkan, membina dan mengembangkan potensi,


daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan
mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang
merata;

(2) mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat;


(3) membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi ekonomi.
Dan ini sesuai dengan UU No. 6 tahun 1974 tentang ketentuan pokokpokok kesejahteraan social pasal 2 ayat 1 sebagai berikut:Kesejahteraan social
adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan social materiil dan spirituil yang
diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin yang

memungkinkan bagi setiap Negara mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmaniah


dan lain-lain serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.
d. Manfaat Adanya Koperasi di Sekolah
Manfaat adanya koperasi di koperasi Sejahtera

dapat meringankan

beban orang tua sehingga mengharuskan siswa itu melanjutkan pendidikan sampai
jenjang sembilan tahun.
Maka dari itu, semua siswa oleh pengurus diajari tentang wirasuwasta tentang
koperasi supaya nantinya setelah lulus tenaganya sudah siap pakai.
Disamping itu menurut Ulul Azmi kelas tiga semester satu yang ikut
kegiatan koperasi sekolah ini mengatakan bahwa koperasi ini telah
memberikan kemudahan bagi siswa yang kurang mampu dalam
perekonomian diberikan kemudahan.dalam hal ini adalah keringanan 69
Dalam proses pembelajaran berlangsung siswa itu tidak terganggu, maka
siswa itu sudah disediakan semua perlengkapan oleh pengurus koperasi sekolah
yang mana pengurus koperasi telah melayani siswanya dengan baik, sedangkan
mengenai harganya tidak terlalu mahal dan disesuaikan dengan harga pasar.
Mengingat koperasi ini letaknya sangat ramai maksudnya dekat dengan jalan raya.
Para pengurus sangat menghawatirkan keselamatan lahir batin siswa maka dari
itu sekolah memutuskan untuk mendirikan suatu koperasi Sejahtera yang dilatar
belakangi oleh berdirinya suatu koperasi yang dulunya hanya sebuah toko biasa
lalu sekarang dijadikan koperasi dengan pelayanan yang sangat memuaskan bagi
anggota koperasi sekolah.
Ketika penulis menanyakan manfaat adanya koperasi salah satu siswa kelas
tiga semester satu yakni Muhammad Mustofa mengatakan bahwa:

69

Hasil Wawancara dari ulul azmi kelas III semester I yang telah mengikuti kegiatan koperasi, 10
Oktober 2008

Dengan adanya koperasi tersebut semua kebutuhan siswa menjadi ringan


karena bisa mengngsur dua kali atau tiga kali tergantung pembeliannya apa
dulu mbak, misalnya siswa memberi seragam sekolah bisa mengangsur
enam kali, membeli buku LKS dan lainya oleh pengurus koperasi sekolah
diberi angsuran selama dua kali dalam tiga minggu.70
Di koperasiSEJAHTERA ini telah menyediakan berbagai kebutuhan
siswa supaya dalam kegiatan pendidikannya itu lancar tidak ada kendala apa-apa
selama pendidikan berlangsung. Bapak Syukur Abdillah ingin menambahi tentang
bentuk-bentuk di koperasi ini yakni:
Pembelian seragam dengan angsuran, Penyediaan perlengkapan sekolah
dengan pembayaran kemudian hari.71
Dengan demikan, dengan adanya bentuk seperti di atas maka siswa itu
sangat senang karena dapat membantu walimurit dirumah menjadi lebih
bersemangat dalam bekerja dan khususnya bagi walimurit yang kurang mampu
dalam perekonomian diberikan kelonggaran dalam pembayaran SPP.
Sedangkan kalau menurut Bapak Taslim selaku sebagai anggota yang tidak
bisa membayar pembelian tersebut maka siswa itu diberikan pekerjaan di
koperasi untuk sementara sebagai jaminan pembayaran, baru setelah bisa
membayar siswa itu diberikan bonus.72
Dalam hal ini anggota yang tidak bisa membayar pembelian tersebut siswa itu
di berikan jaminan yang susuai dengan harga yang dibeli, kalautoh terpaksa sudah
jatuh tempo pembayaran kok tidak dibayar maka ini di sesuaikan dengan Pasal 36
tentang tanggungan anggota yakni:

70

Hasil Wawancara dari Muhammad Mustofa kelas III semester I yang telah mengikuti kegiatan
koperasi, 10 Oktober 2008
71
Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Abdillah selaku ketua pengurus koperasi sekaligus
sebagai guru di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda, 10 Oktober 2008
72

Hasil Wawancara dengan Bapak Taslim selaku sebagai anggota sekaligus guru dii
koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda, 10 Oktober 2008

1) Tanggungan anggota adalah kewajiban untuk menanggung bersama atas


kerugian yang diderita, baik yang timbul pada penutupan tahun buku
maupun pada pembubaran.
2) Tanggungan anggota dapat bersifat tanggungan terbatas ataupun tidak
terbatas, setiap anggaran dasar koperasi memuat salah satu sifat tanggungan
tersebut di atas
3) Dalam hal tanggungan anggota ditetapkan terbatas, maka kerugian yang
timbul hanya dapat dibebankan kepada kekayaan koperasi dan jumlah
tanggungan anggota seperti yang ditetapkan di dalam anggaran dasar
4) Pada waktu pembubaran koperasi, anggota yang telah keluar tidak bebas
dari kewajiban menanggung kerugian termasuk di dalam ayat (2) pasal ini,
sepanjang kerugian ini timbul sebagai akibat dari salah satu kejadian di
mana yang bersangkutan masih menjadi anggota tersebut belum lewat
jangka waktu 12 bulan;
5) Dalam hal terdapat anggota atau sebagai penanggung kerugian koperasi
termasuk dalam ayat (1) dan ayat (2) pasal ini, ternyata tidak mampu untuk
membayar penuh jumlah tanggungannya, maka anggota yang lain
diwajibkan menanggung kewajiban mereka yang tidak mampu itu, masingmasing sama besarnya.
6. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Untuk Mewujudkan
Keinginan Kesejahteraan Anggota
a. Faktor Pendukung
Bentuk faktor-faktor pendukung yaitu bagi pengurus (guru) melayani siswasiswi yang kurang mampu dalam hal alat-alat tulis, buku, seragam dan lain-lain,

dijual dengan harga yang sangat murah, dan dikoperasi juga melayani makanan
ringan, dan koperasi juga menyediakan koperasi simpan- pinjam berupa uang bagi
guru yang membutuhkan, disamping itu pengurus juga melatih siswa-siswi untuk
berwirausaha dalam hal ini adalah berkoperasi atau bekerja sama dengan teman
supaya nantinya setelah lulus siap pakai. Adapun pendukung untuk mewujudkan
keinginan mensejahterakan anggota tersebut
Menurut Bapak Moh. Ali Hasan SH. Selaku kepala sekolah ingin
menambahinya yaitu adanya upaya yang sungguh-sungguh dari pengurus
Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian
melalui program pendidikan sekolah, Menumbuhkan kesadaran
berkoperasi di kalangan siswa, .Membina rasa tanggung jawab, disiplin,
setia kawan, dan jiwa koperasi, Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di masyarakat, Membantu
kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan
luar sekolah.73

Untuk menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian


melalui program pendidikan sekolah.adalah sebagai berikut :
1) Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
2) Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa
koperasi.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak
berguna di masyarakat.
4) Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan
siswa di dalam dan luar sekolah.
Dalam pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam
rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi. Dengan demikian,

73

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Hasan, SH sebagai kepala Sekolah MTs. Miftahul Huda
Bokor sekaligus sebagai guru, 10 Oktober 2008

tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program


pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini.
b. Faktor Penghambat
Sedangkan yang menghambat yaitu siswa-siswi terlambat membayar hutanghutangnya (banyak tunggakan), sehingga koperasi tersebut dananya kurang
mencukupi, manajemen koperasi tidak tertib (tidak professional dalam memilih
pengurus koperasi).
Menurut Ibu Sadiyah, S.Pd selaku sebagai pengurus sekaligus sebagai
guru mengatakan bahwa yang menghambat dalam berkoperasi sekolah
adalah keterbatasan kemitraan usaha, permodalan, koperasi dalam pasar
oligopoli.74
Dilihat dari kemitraan usaha adalah hubungan kerja sama usaha di antaranya
berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling
membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai
dengan pembinaan dan pengembangan UKM (usaha kecil dan menengah) oleh
usaha besar. Dalam peraktek bisnis internasional saat ini, kemitraan usaha
merupakan salah satu strategi bisnis perusahaan terutama bagi perusahaan besar
yang tidak saling mengandalkan pada setrategi internasional aktivitas usaha
melalui akusisi dan merger dalam rangka integrasi vertikal dan horizontal.
Kemiteraan usaha merupakan suatu cara untuk mengurangi risiko usaha
meningktkan efisiensi dan daya saing usaha.
Kemudian dilihat dari permodalan diutamakan bersal dari anggota. Di
Indonesia modal dari anggota ini berupa simpanan anggota baik simpanan pokok,
74

Hasil wawancara dari Ibu Sadiyah, S.Pd. selaku sebagai sekretaris kepengurusan dalam
koperasi di MTs. Miftahul Huda , No. 13 Bokor, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, 10
Oktober 2008

simapanan wajib maupun simpanan manasuka atau simpanan sukarela. Hal ini
mencerminkan bahwa koperasi sebagai badan usaha yang ingin menolong diri
sendiri dengan kekuatan sendiri.
Di banyak Negara modal dari anggota ini berupa saham yang nominalnya
ditentukan. Setiap anggota koperasi dapat memiliki beberapa saham tetapi
suaranya dalam menentukan kebijaksanaan tetap satu sebab dasar pengelolaan
seperti telah dijelaskan di muka satu orang satu suara.
Sebagaimana diketahui bahwa koperasi adalah organisasi orang bukan
kumpulan modal. Itu sebabnya jasa yang diberikan terhadap modal dibatasi.
Artinya bunga atas modal koperasi tidak ditentukan dari besar kecilnya
keuntungan seperti halnya deviden pada perseroan terbatas, tetapi bunga yang
wajar di zaman koperasi yang terdapat di Rochdale di dasarkan atas bunga bank
pemerintah. Jadi, ketentuan bunga atas modal dibatasi.
Di dalam peraktek sehari-hari masih banyak yang belum memahami hakikat
dari sendi dasar koperasi yang yang satu ini. Pada kenyataanya modal koperasi itu
sumbernya banyak, misalnya pinjaman dari bank, pinjaman dari perorangan,
bantuan dari pemerintah tanpa lewat bank, dan dari dalam koperasi sendiri,
misalnya dari cadangan atau penyusutan yang belum dipakai dengan berbagai
persyaratan.
Kemudian pasar oligopoli merupakan struktur pasar di mana hanya ada
beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara individu maupun yang
bekerja sama. Oleh karena iktu ada hamabatan masuk, penetapan harga oleh
penjual harus dipertimbangkan oleh perusahaan lain. Pada saat ini, banyak

koperasi yang berinteregasi vertical, hal ini menunjukkan bahwa ada dalam
struktur pasar oligopoly.
Persaingan di antara beberapa anggota penjual berbeda dari persaingan
banyak anggota, karena terlalu sedikitnya anggota akan menyebabkan saling
ketergantungan dalam pengambilan keputusan. Masin-masing perusahaan lain.
Maka perilaku setiap perusahaan sangat tergantung pada keputusan perusahaan
lain.
Perkembangan keanggotaan sampai dengan akhir tahun 2006 sebanyak 416
orang, meliputi seluruh karyawan/karyawati dengan keadaan sebagai berikut
Tabel 4.9
Tahun
2006

Laki-laki
212

Jumlah anggota
Perempuan Jumlah
76
288

Keterangan

Pindah
: - orang
Meninggal
: 2 orang
Pensiun
: 9 orang
Anggota baru : 141 orang
2007
112
26
138
Pindah
: 5 orang
Meninggal
: - orang
Pensiun
: 10 orang
Anggota baru : 19 orang
Sumber Data : Laporan Pertanggung Jawaban koperasi SEJAHTERA di MTs.
Miftahul Huda Bokor No. 13, Kecamatan Turen, Kabupaten
Malang
Berdasarkan tabel di atas bahwasannya tahun 2006 yang laki-laki dan
perempuan jumlahnya mengalami kenaikan yaitu 288 sedangkan yang pindah itu
mines, meninggal hanya dua orang, dan yang pensiun itu jumlahnya 141 orang ini
menandakan bahwa di tahun 2006 ini mengalami kenaikan dalam partisipasinya.
Pada dasarnya setiap anggota akan memperhitungkan keputusannya untuk
masuk organisasi koperasi dan untuk memelihara hubungan secara aktif, jika

seluruh insentif atau perangsang yang diperolehnya lebih besar atau sekurangkurangnya sama besar dengan kontribusi yang harus diberikan. Sehubungan
dengan itu, dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1) usaha peningkatan secara efisien melalui penyediaan barang dan jasa oleh
perusahaan koperasi merupakan perangsang yang sangat penting bagi
sebagaian besar anggota untuk turut memberikan kontribusinya.
2) kontribusi para anggota dalam pembentukan dan pertumbuhan koperasi
dalam bentuk saran keuangan atau mungkin sumberdaya dan tenaga kerja
akan dinilai oleh para anggota atas dasar biaya oportunitas.
3) partisipasi dalam penetapan tujuan, dalam pembuatan keputusan mengenai
berbagai kegiatan, dan pengawasan tata kehidupan koperasinya dapat
merupakan suatu insentif atau suatu kontribusi.
Kecakapan atau kemampuan anggota sehubungan dengan partisipasi efektif
dalam koperasi. Di tinjau dari peran anggota sebagai pemilik:
a) kesediaanya untuk bekerja sama dan kesiapan untuk mengubah perilaku
tradisonal dan ikut serta dalam suatu organisasi swadaya yang inovatif dan
berorentasi pada anggota
b) sumber daya yang tersedia padanya untuk memberi kontribusi pada
pembentukan perusahaan koperasi
c) tingkat pendidikannya dan informasi yang dibutuhkan agar mampu turut
serta aktif dalam diskusi dan keputusan yang berhubungan dengan
penetapan sasaran, perumusan kebijakan, dan pengendalian atas prestasi
perusahaan koperasi.

Pada hal di tahun 2007 sebaliknya karena

jumlah yang laki-laki dan

perempuan 138 ini menandakan bahwa dari tahun ke tahun mengalami


kemerosotan dan disini anggota yang pensiun saja hanya 19 orang jauh yang
diharapkan oleh pengurus koperasi sekolah dalam hal partisipasinya.
c. Mengatasi Kendala
Adanya kendala yang dihadapi para guru dalam meningkatkan kesejahteraan
anggota, tentunya ada juga upaya untuk mengatasinya, seperti dijelaskan oleh
Bapak Ali Hasan, SH selaku sebagai kepala sekolah (pengurus)
kalau untuk mengatasi kendala siswa yang kurang mampu saya akan
memberika keringanan pada anak tersebut lewat beasiswa tiap
semester, meskipun ya hanya setengah semester, saya kira ini bisa
dimanfaatkan untuk biaya peralatan sekolah itu sudah cukup.75
Masih menurut beliau:
untuk mendukung proses pembelajaran kami mengupayakan adanya
kesejahteraan anggota dalam hal ini ketentraman lahir dan batin.76
Terkait dengan adanya kendala kurang adanya motivasi dari orang tua di
singgung oleh Bapak Saiful Anam, BA
sedangkan kalau kendala itu dari luar misal ya ada orang tua yang
kurang memotivasi anaknya, mereka akan diberi pengarahan oleh bapak
kepala sekolah ketika ada pertemuan walimurid dalam bentuk kerja sama
yang bagus antara antara pihak sekolah dengan para orang tua.77
Sebagai mana yang juga dijelaskan oleh Bapak Taslimkerja sama yang
bagus antara pihak sekolah dengan orang tua memang diperlukan sekali,
kalau di MTs. Ini sering mengadakan pertemuan walimurid. Misal setiap
akhir tahun itu yang pasti, pada waktu PHBI juga kadang mengundang
walimurid. Kami mengundang penceramah yang memberikan semacam

75

Bapak Ali Hasan, SH selaku sebagai kepala sekolah di MTs. Miftahul Huda sekaligus menjabat
sebagai guru, 11 oktober 2008
76
Ibid; Ali Hasan, SH.
77
Hasil Wawancara dengan Bapak Saiful Anam, BA, selaku sebagai anggota sekaligus sebagai
guru di MTs. Miftahul Huda , No. 13 Bokor, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, 11 oktober
2008

mukjizat. Itu saya kira tepat sekali sebagai wahana pemberian


pengarahan kepada walimurid pentingnya belajar.78
B. TEMUAN PENELITAN
1. Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota di
KoperasiSejahtera MTs. Miftahul Huda Bokor, No.13, Turen, Malang.
a. Upaya Yang Dilakukan Oleh Pengurus Koperasi
Memberikan bimbingan pengorganisasian, memberikan wewenang dan
tanggung jawab manajer. Manajer adalah orang yang diangkat dan di gaji oleh
pengurus yang telah mengelola usaha koperasi sehari-hari. Hal ini mungkin saja
disebabkan oleh koperasi Indonesia relative masih relatif kecil.
Seorang manajer telah mempunyai kemampuan analisis dalam mengatasi
berbagai persoalan perusahaan yang dihadapinya. Wewenang manajer . pada
dasarnya wewenang manajer bersumber dari hukum, anggota, keahlian dan
kebiasaan. Wewenang yang dimiliki manajer merupakan kekuatan untuk
bertindak.Tanggung jawab manajer berkaitan dengan wewenangnya adalah
berkaitan dengan perencanaan, bidang pengorganisasian, bidang pengarahan
operasional yang terkoordinasikan, bidang pengawasan.
b. Bentuk-Bentuk Pengurus Untuk Mensejahterakan Anggota( Guru Dan
Siswa)
Dalam hal ini bentuk kesejahteraan yang diberikan berupa financial dan
nonfinansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan.
Pemberian kesejahteraan telah diprogram dengan sebaik-baiknya, supaya
bermanfaat dalam mendukung tujuan perusahaan, guru/karyawan, dan peserta
78

Hasil Wawancara dengan Bapak Taslim selaku sebagai anggota sekaligus sebagai guru di MTs.
Miftahul Huda , No. 13 Bokor, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, 11 oktober 2008

didiknya. Program kesejahteraan yang telah ada di lapangan itu berdasarkan


keadilan dan kelayakan. Berpedoman kepada peraturan legal pemerintah dan
didasarkan atas kemampuan perusahaan. Hal ini penting supaya kesejahteraan
yang

pernah

diberikan

tidak

ditiadakan

karena

akan

mengakibatkan

guru/karyawan malas, disiplinnya merosot, kerusakan meningkat, bahkan


turnover meningkat. Program kesejahteraan harus diinformasikan secara terbuka
dan jelas, waktu pemberiannya tepat dan sesuai dengan kebutuhan guru/karyawan.
c. Manfaat Adanya Koperasi di Sekolah
Manfaat adanya koperasi di koperasi Sejahtera dapat meringankan beban
walimurid yang mana pengurus telah melayani siswanya dengan baik, sedangkan
mengenai harganya tidak terlalu mahal di sesuaikan dengan harga pasar. Memang
di koperasi ini telah menyediakan berbagai kebutuhan siswa supaya dalam
kegiatan pendidikannya lancar tidak ada kendala apa-apa selama pendidikan
berlangsung. Artinya anggota memperoleh manfaat sebanding atas jasa yang
diberikan baginya oleh koperasi tingkat bunga yang dibayarkan untuk modalnya
terbatas.

2. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Untuk Mewujudkan


Keinginan Kesejahteraan Anggota
a. Faktor Pendukung
Untuk menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian
melalui program pendidikan sekolah.adalah sebagai berikut :
1) Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa
2) . Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.

3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak


berguna di masyarakat.
4) Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di
dalam dan luar sekolah.
Dalam pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam
rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi. Dengan demikian,
tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program
pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini.
b. Faktor Penghambat
Bahwa yang menghambat dalam berkoperasi sekolah adalah keterbatasan
kemitraan usaha, permodalan, koperasi dalam pasar oligopoli. Kemitraan usaha
adalah hubungan kerja sama usaha di antaranya berbagai pihak yang sinergis,
bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling
mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai dengan pembinaan dan
pengembangan UKM (usaha kecil dan menengah) oleh usaha besar. Dalam
praktek bisnis internasional saat ini, kemitraan usaha merupakan salah satu
strategi bisnis perusahaan terutama bagi perusahaan besar yang tidak saling
mengandalkan pada setrategi internasional aktivitas usaha melalui akusisi dan
merger dalam rangka integrasi vertikal dan horizontal. Kemiteraan usaha
merupakan suatu cara untuk mengurangi risiko usaha meningktkan efisiensi dan
daya saing usaha.
Kemudian dilihat dari permodalan diutamakan bersal dari anggota. Di
Indonesia modal dari anggota ini berupa simpanan anggota baik simpanan pokok,
simapanan wajib maupun simpanan manasuka atau simpanan sukarela. Hal ini

mencerminkan bahwa koperasi sebagai badan usaha yang ingin menolong diri
sendiri dengan kekuatan sendiri.
Di banyak Negara modal dari anggota ini berupa saham yang nominalnya
ditentukan. Setiap anggota koperasi dapat memiliki beberapa saham tetapi
suaranya dalam menentukan kebijaksanaan tetap suatu sebab dasar pengelolaan
seperti telah dijelaskan di muka satu orang satu suara.
Kemudian pasar oligopoli merupakan struktur pasar di mana hanya ada
beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara individu maupun yang
bekerja sama. Oleh karena itu ada hamabatan masuk, penetapan harga oleh
penjual harus dipertimbangkan oleh perusahaan lain. Pada saat ini, banyak
koperasi yang berinteregasi vertikal, hal ini menunjukkan bahwa ada dalam
struktur pasar oligopoly.

BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A.

Upaya

Pengurus

Untuk

Meningkatkan

Kesejahteraan

Anggota

KoperasiSejahtera MTs. Miftahul Huda Bokor, No.13, Turen, Malang


1. Upaya Pengurus Untuk Mensejahterakan Anggota Koperasi
Sesuai dengan peran ganda yang ditandai oleh prinsip identitas maka
partisipasi anggota dapat dibagi sebagai berikut:
a. Dalam kedudukan sebagai pemilik:
1) memberikan kontribusinya dalam bentuk keuangan terhadap
pembentukan dan pertumbuhan koperasinya melalui usaha-usaha
pribadinya,
2) mengambil bagian dalam penetapan tujuan pembuatan keputusan
dan

dalam

proses

pengawasan

terhadap

tata

kehidupan

koperasinya.
b. Dalam kedudukan sebagai pelanggan/pemakai memanfaatkan berbagai
kesempatan yang bersifat menunjang kepentingan-kepentingan yang
disediakan perusahaan koperasinya. Hal ini sesuai dengan apa yang telah
dikatan oleh salah satu siswa yang telah mengikuti kegiatan koperasi,
yakni koperasi sekolah ini sangat menunjang sekali agar dalam proses
pembelajaran berlangsung siswa tidak merasa terganggu, maka siswa itu
sudah disediakan semuan alat perlengkapan oleh pengurus koperasi yang
mana pengurus koperasi telah melayani siswanya dengan baik. Dan
khususnya

bagi

siswa

yang

kurang

mampu

dalam

masalah

perekonomiannya

maka

pengurus

telah

memberikan

kemudahan

kepadanya, berupa angsuran berapa kali tergantung apa yang dibelinya.


Insentifa Kontribusi Para Anggota Perorangan
Pada dasarnya setiap anggota akan memperhitungkan keputusannya untuk
masuk organisasi koperasi dan untuk melihat hubungannya secara aktif, jika
seluruh insentif (perangsang) yang diperolehnya lebih besar atau sekurangkurangnya kontribusi yang harus diberikan. Sehubungan dengan itu, dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Usaha peningkatan secara efisien melalui penyediaan barang dan jasa
oleh perusahaan koperasi merupakan perangsang yang sangat penting
bagi sebagian besar anggota untuk turut memberikan kontribusinya.
2) Kontribusi para anggota dalam pembentukan dan pertumbuhan
koperasi dalam bentuk saran keuangan (mungkin sumber daya dan
tenaga kerja) akan di nilai oleh para anggota atas dasar biaya
oportunitas.
3) Partisipasi dalam penetapan tujuan, dalam pengawasan tata kehidupan
koperasinya merupakan suatu insentif atau suatu kontribusi:
a) jika anggota diberi kemungkinan untuk memasukkan tujuan
koperasi menjadi tujuan dari kelompok organisasi koperasi, maka
ia anggap kesempatan partisipasi tersebut sebagai perangsang
b) jika partisipasinya dalam rapat dan diskusi kelompok memakan
waktu dan biaya, maka para anggota akan mempertimbangkan
biaya kontribusinya (Sartika Partomo, M.S: September 2002).

Telah diakui bahwa pengurus, tidak akan bisa melakukan kegiatan


operasional organisasi dengan baik, tanpa dibantu oleh manajer atau staf yang
umumnya mempunyai keahlian dalam bidang usaha.
Tugas dan Tanggung jawab Pengurus
Tentang kepengurusan ini (Pemilihan, Masa Jabatan, dan Persyaratan), di
Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 25/1992, Pasal 29 s/d pasal 37.
Leon garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya yang berjudul The
Board of Directors of Cooperative, menyebutkan bahwa pengurus itu
mempunyai fungsi idiil dan karenanya pengurus mempunyai fungsi yang luas,
yakni:
(1)

Berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tertinggi.

(2)

Berfungsi sebagai pemberi nasehat

(3)

Berfungsi sebagai pengawasan atau sebagai orang yang dapat dipercaya

(4) Berfungsi sebagai penjaga berkesinambungannya dengan organisasi. Agar


organisasi tetap berlanjut, maka pengurus harus:
(a)

Mampu menyediakan adanya eksekusi/manajer yang cakap dalam


organisasi

(b)

Perlu menyeleksi eksekutif atau manajer yang efektif

(c)

Memberikan pengarahan kepada para eksekutif/manajer

(d)

Mengusahakan adanya pengurus yang terdiri dari orang-orang yang


mampu mengarahkan kegiatan dari organisasi

(e)

Mengikuti perkembangan pasar.

(5)

berfungsi sebagai simbol79


Sebagai mandataris rapat anggota, pengurus dapat juga mendelegasikan

wewenangnya dalam melaksanakan usaha kepada pengelola sesuai dengan pasal


32 ayat 1 UU koperasi No 25, manajer sebagai pengelola usaha akan
mempertangung jawabkan tugasnya kepada pengurus, kemudian penguruslah
yang mempertanggungjawabkannya kepada rapat anggota.
Setelah tahun buku koperasi ditutup, paling lambat satu bulan sebelum
diselenggarakan rapat anggota tahunan. Pengurus menyusun laporan tahunan yang
memuat sekurang-kurangnya perhitungan tahunan yang terdiri atas neraca
akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang
bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut.selain laporan keuangan
tersebut juga perlu diuraikan tentang keadaan dan usaha koperasi serta usaha yang
dapat dicapai dalam periode bersangkutan. Persetujuan terhadap laporan tahunan,
termasuk

pengesahan

perhitungan

tahunan,

merupakan

penerimaan

pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.


Banyak yang berpendapat bahwa dalam manajemen koperasi tidak jarang
terjadi hal-hal yang bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini
akan jelas diketahui jika beberapa pertanyaan yang di kemukakan oleh ILO
dipelajari dengan sungguh-sungguh.
Apabila dengan melihat semakin berkurangnya pembangunan dibidang
jasa yang sama. Oleh karena itu, masyarakat khususnya karyawan koperasi perlu
digugah kesadarannya untuk lebih mempedulikan lingkungan tempat kerjanya dan
79

Menurut Drs. Hendrojoki, Msc. Koperasi; Azas-Azas, Teori dan praktek. (Jakarta: PT. Raja
Gravindo Persada), Edisi Revisi. 2000.Hlm. 138-141

berusaha selalu meningkatkan kinerja kualitas layanan kepada anggota dan


masyarakat pada umumnya. Pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan
anggota selaku koperasi kita atau kinerja melakukan seluruh keinginan anggota,
apapun yang anggota inginkan kita akan usahakan terpenuhi sesuai dengan
kemampuan kita.
Permintaan anggota tidak akan aneh-aneh karena mereka mengerti
kempuan dari koperasi dan seluruh anggota tentunya ingin mengajukan koperasi.
Saya juga sering melakukan dialog dengan anggota untuk mengetahui bagaimana
persepsi mereka tentang layanan koperasi ini, sejauh mana yang saya amati
ternyata mereka cukup.
Manusia itu dikatakan sejahtera jika manusia tersebut dengan kekuatan
sendiri dapat memenuhi kebutuhannya dengan kualitas, kuantitas dan intensitas
yang memadai melainkan banyak kebutuhan hidup dapat dipenuhi dengan sarana
yang memadai dan makin baik, yang dapat disediakan atas kekuatan sendiri maka
orang

tersebut

makin

sejahtera.

Artinya,

setiap

kekuatan

mempunyai

pendapatan/alat penukar sendiri yang cukup untuk bisa membeli barang dan jasa
yang dibutuhkannya.
Hal ini bagi siswa dan berlaku juga bagi guru. Dalam hal ini sesuai
dengan pendapat dari Bapak Ali Hasan, S.H selaku sebagai kepala sekolah
sekaligus sebagai anggota.
Oleh karena itu, upaya mencegah persoalan tersebut mencapai kepada
langkah yang nyata para perencana dan pengelola pembangunan perlu
kesepakatan tentang pengertian dengan ukuran yang dipakai untuk menentukan

sasaran yang dianggap penduduk miskin. Pengertian dan ukuran tersebut telah
diterima dan dipakai oleh semua pihak dalam melaksanakan upaya yang harus
dikerjakan.
Dari kedua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sejahtera
menurut pendapat pengurus koperasi adalah lebih menitikberatkan pada
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia secara fisik dalam arti individu dianggap
sudah sejahtera apabila kebutuhannya secara fisik seperti sandang, pangan, dan
papan yang merupakan kebutuhan pokok sudah terpenuhi.
Keberadaan manusia dalam kedudukannya sebagai individu maupun
masyarakat mempunyai tingkat kebutuhan yang sangat berbeda antara individu
yang lainnya, begitu pula masyarakat yang satu dengan masyarakatnya yang
lainnya, namun mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dapat
berlangsung dengan sejahtera baik lahir maupun batin.
Untuk itulah diperlukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia terutama
kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan. Sedangkan hal yang mendasar
lainnya yang harus dipengaruhi agar seseorang dapat dikatakan hidup sejahtera
terpenuhi kebutuhannya.
Ajaran Islam pada hakekatnya mendorong kaum muslim mencapai prestasi
tinggi dan kemakmuran sehingga kaum muslim mengimplementasikan Islam
sebagai Rahmatan Lil alamin dan menjadi khairu ummah (sebaiknya-baik umat),
kaum Muslim sangat berbangga dengan peraih nobel dibidang sosial, yaitu
Muhammad Yunus dengan Gramen Bank yang dikenal sebagai Bank kaum
miskin di Bangladesh. Muhammad Yunus membuktikan kemampuannya

mengelola keuangan dan membantu memberdayakan kaum miskin untuk menjadi


entrepreneur. Demikianlah semestinya kaum Muslim berbuat karena kecerdasan
dan kekuatan ekonomi bisa membantu sebanyak-banyak orang.
Jikalau seseorang Muslim dalam keadaan miskin, kesempatan membantu
menjadi sempit dan kehidupan menjadi lebih dekat dengan kekufuran. Allah swt
berfirman:

! 9'2

4+6B ,

'

! @ !H 0? ;

, !

#!F

% 3>9 , !

92 3>!
"
I

"

" 5&

Artinya:
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.(QS. Al-Qashas: 77).

Muhammad saw adalah inspirasi untuk mencapai derajad kaya bagi kaum
Muslim. Beliau disebutkan oleh SyafiI dalam bukunya Muhammad saw The
Super Leader, Super Manajer yang mengalami keunikan sendiri dalam hidupnya
ibarat pepatah bahwa hidup seperti roda pedati, kadang dibawah kadang di atas.
Muhammad saw pernah menjadi orang yang sangat kaya, orang yang sederhana
(kaya sedang), dan orang yang miskin.
Ketiga

fase

tersebut

memberikan

pelajaran

tersendiri

sebagaimana

Muhammad diangkat menjadi Rasul untuk menjadi sebaik-baik teladan bagi kaum

Muslim. Rasul adalah teladannya orang kaya karena pernah kaya, teladannya
orang yang sederhana karena hidupnya bersahaja, dan teladannya orang miskin
karena pernah miskin.
(a) Rasul saw sebagai orang kaya yang memberikan keteladanan bagaimana
memperjuangkan, mensyukuri kekayaan, aktif dalam bisnis, dan
membelanjakan kekayaan di jalan Allah
(b) Rasul saw sebagai orang sederhana memberikan keteladanan bagaimana
hidup normal dan bersahaja tanpa cinta dunia
(c) Rasul saw sebagai orang miskin memberikan keteladanan untuk bersabar
dan menjaga kehormatan dengan tidak meminta-minta serta berusaha
keluar dari jerat kemisknan dengan cara yang terbaik. (Bambang Trim:
2005: 81-83).
B. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Untuk Mewujudkan
Keinginan Kesejahteraan Anggota
1. Faktor Pendukung
a. Bentuk faktor-faktor pendukung yaitu bagi pengurus (guru) melayani
siswa-siswi yang kurang mampu dalam hal alat-alat tulis, buku, seragam
dan lain-lain, dijual dengan harga yang sangat murah
b. dikoperasi juga melayani makanan ringan
c.

koperasi menyediakan koperasi simpan- pinjam berupa uang bagi guru


yang membutuhkan.
Di samping itu pengurus juga melatih siswa-siswi untuk berwirausaha

dalam hal ini adalah berkoperasi atau bekerja sama dengan teman

supaya

nantinya setelah lulus siap pakai. Adapun pendukung untuk mewujudkan


keinginan mensejahterakan anggota tersebut.
Yang menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian
melalui program pendidikan sekolah.adalah sebagai berikut :
1) Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
2) Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa
koperasi.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak
berguna di masyarakat.
4) Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan
siswa di dalam dan luar sekolah.
Dalam pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam
rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi. Dengan demikian,
tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program
pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini.
Selanjutnya kesejahteraan diartikan sebagai keamanan dan keselamatan
dan kemakmuran dan sebagainya. Adapun kesejahteraan yang diartikan
kemakmuran (prosperity), adalah Yang dimaksud kemakmuran adalah keadaan
dimana kebutuhan hidup tidak hanya untuk memungkinkan hidup tapi juga untuk
mempermudah sehingga orang-orang yang dapat hidup layak sebagai manusia,
mengembangkan diri dan mencapai kesejahteraan lahir dan batin.
Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak di bidang ekonomi dan social
pada dasarnya mempunyai tijuan yang sama yaitu membantu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi itu sendiri merupakan sasaran


utama pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi sendiri diarahkan pada
peningkatan produktifitas dan pendapatan masyarakat. Perubahan tingkat
produktifitas dan pendapatan ini hanya mingkin dicapai bila faktor produksi yang
ada dikombinasikan dengan cara baru, artinya mengubah fungsi produksi
ekonomi. Mikro.
Perubahan yang meningkatkan produktifitas hannya menaluli dua jalan
(Ropke, 1985:30), yaitu: Melalui kegiatan inovatif, Melalui kegiatan peningkatan
kegiatan kerja.
2. Faktor Penghambat
a. Banyak yang tahu, bahwa selama ini yang mencolok dari koperasi adalah
soal organisasi, pengelolaan(manajemen), dan sumber daya manusia
(SDM). Selain itu, juga itikad baik dari para pendirian koperasi.artinya,
tidak semua pendiri ketika membentuk koperasi tujuannya untuk
mensejahterakan anggota. Ada yang Cuma hanya untuk sekedar
mendapatkan kemudahan dan bantuan, lalu mendirikan koperasi. Lebih
dari itu, dimasa lalu banyak yang kita dengar pengurus menjadikan
koperasi sebagai lahan koperasi. Ada anekdot yang popular dikalangan
pengurus dan anggota koperasi unit desa (KUD), singkatan ini diplesetkan
jadi ketua (Pengurus) untung dahulu.
b. Persepsi yang kurang baik terhadap koperasi itulah, kita mengutip kalimat
harapan bahwa tidak semua koperasi dan pengelola yang bermasalah.
Memang, jika diambil perbandingan dengan total jumlah koperasi yang

ada, yang pantas diberi penghargaan dengan tidak lebih banyak koperasi
yang bermasalah. Tapi ini kita meyakini, bukan konsep koperasinya yang
keliru, tapi yang mengelolanya yang bermasalah. Untuk itu, kita masih
menaruh harapan bahwa koperasi jika berada di tangan orang-orang yang
benar dan dikeloala secara baik dan benar, maka wadah ini adalah pilihan
terbaik untuk memakmurkan rakyat. Kita percaya, masih ada koperasi
yang bagus.
c. Dilihat dari kemitraan usaha adalah hubungan kerja sama usaha di
antaranya berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan
prinsip

saling

membutuhkan,

saling

mendukung,

dan

saling

menguntungkan dengan disertai dengan pembinaan dan pengembangan


UKM (usaha kecil dan menengah) oleh usaha besar. Dalam praktek bisnis
internasional saat ini, kemitraan usaha merupakan salah satu strategi bisnis
perusahaan

terutama

bagi

perusahaan

besar

yang

tidak

saling

mengandalkan pada strategi internasional aktivitas usaha melalui akusisi


dan merger dalam rangka integrasi vertical dan horizontal. Kemiteraan
usaha merupakan suatu cara untuk mengurangi risiko usaha meningkatkan
efisiensi dan daya saing usaha.
d. Kemudian dilihat dari permodalan diutamakan berasal dari anggota. Di
Indonesia modal dari anggota ini berupa simpanan anggota baik simpanan
pokok, simpanan wajib maupun simpanan manasuka atau simpanan
sukarela. Hal ini mencerminkan bahwa koperasi sebagai badan usaha yang
ingin menolong diri sendiri dengan kekuatan sendiri.

e. Di banyak Negara modal dari anggota ini berupa saham yang nominalnya
ditentukan. Setiap anggota koperasi dapat memiliki beberapa saham tetapi
suaranya dalam menentukan kebijaksanaan tetap satu sebab dasar
pengelolaan seperti telah dijelaskan di muka satu orang satu suara.

Sebagaimana diketahui bahwa koperasi adalah organisasi orang bukan


kumpulan modal. Itu sebabnya jasa yang diberikan terhadap modal dibatasi.
Artinya bunga atas modal koperasi tidak ditentukan dari besar kecilnya
keuntungan seperti halnya deviden pada perseroan terbatas, tetapi bunga yang
wajar di zaman koperasi yang terdapat di Rochdale di dasarkan atas bunga bank
pemerintah. Jadi, ketentuan bunga atas modal dibatasi.
Di dalam praktek sehari-hari masih banyak yang belum memahami hakikat
dari sendi dasar koperasi yang satu ini. Pada kenyataanya modal koperasi itu
sumbernya banyak, misalnya pinjaman dari bank, pinjaman dari perorangan,
bantuan dari pemerintah tanpa lewat bank, dan dari dalam koperasi sendiri,
misalnya dari cadangan atau penyusutan yang belum dipakai dengan berbagai
persyaratan.
Persaingan di antara beberapa anggota penjual berbeda dari persaingan
banyak anggota, karena terlalu sedikitnya anggota akan menyebabkan saling
ketergantungan dalam pengambilan keputusan. Masing-masing perusahaan lain.
Maka perilaku setiap perusahaan sangat tergantung pada keputusan perusahaan
lain.

BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasakan temuan penelitian deskriptif dan penyajian data tentang judul
Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota (Guru dan Siswa),
Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam, di Koperasi Sejahtera MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Maka diperoleh
kesimpulan dan saran sebagai berikut
Sebagai mandataris rapat anggota, pengurus dapat juga mendelegasikan
wewenangnya dalam melaksanakan usaha kepada pengelola sesuai dengan pasal
32 ayat 1 UU koperasi No 25, manajer sebagai pengelola usaha akan
mempertangung jawabkan tugasnya kepada pengurus, kemudian penguruslah
yang mempertanggungjawabkannya kepada rapat anggota. Setelah tahun buku
koperasi ditutup, paling lambat satu bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota
tahunan. Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya
perhitungan tahunan yang terdiri atas neraca. Bendahara merupakan seseorang
yang berkaitan dengan masalah keuangan, oleh sebab itu semua masalah
keuangan harus diketahui oleh bendahara. Mengenai penandatanganan cek dari
bank dan sebagainya dalam batas tertentu dapat di delegasikan selain kepada
menajer juga dapat didelegasikan wewenangnya kepada kepala bagian keuangan.

B. SARAN-SARAN
Setelah penelitian ini selesai dan sebagai follow up dari penulisan skripsi ini,
perlu di kemukakan beberapa saran yang dapat di jadikan pertimbangan dalam
rangka pelestarian, perbaikan, dan pelayanan koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota:
1. Pengurus dalam melayani siswa harus senyum karena senyum merupakan
Ibadah
2. Perlu adanya kerjasama antara orang tua dengan Dewan guru, BP3, supaya
koperasi ini lebih maju
3. Perlu

adanya

peningkatan

pembinaan

terhadap

anggota

melalui

pelatihan/penyuluhan perkelompok anggota(guru dan siswa) mengenai


perkoperasian dan usaha sehingga anggota lebih menyadari akan pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraannya.
4. Perlu adanya job description (pembagian tugas yang lebih jelas agar tidak
terjadi tumpang tindih wewenang dan tanggung jawab)

DAFTAR PUSTAKA

Al-qurnul karim, Surat Almaidah Ayat 2.


Alquran Surat An-Nisa Ayat 9.
Al-Quran Surat At-Taubah ayat 119.
Biklen, SK dan Bogdan, Robert, 1982, Qualitative for education: an instruction
to theory And Methods. Boston: Allyn And Bacon, Inc.
Dirjen Departemen Perdagangan dan Koperasi, 1992. Pengetahuan
Perkoperasian, Jakarta.
Drs. KH. Achmad Masduqi Machfudh, Ketikan dan Rancangan : PPSSNH
@Telkom. Net , hal ini terahir diubah pada 01 : 01, 24 Maret
2008.
Dokumentasi bebas GNU Wilkipedia (R), Adalah Merek Dagang Terdaftar, Dari
Wikimedia Fundation, Inc.
Dalam Assunah Rasulullah SAW, Tentang Syirkah (HR. Abu Dawud dari Abu
Hurairah
Dinamik E.D, 1979, Sendi Dasar, .Direktorat Jendral Koperasi, Jakarta.
Pengertian ,Kesejahteraan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dr. Tiktik sartika Partomo, M.S, Drs. Abdul Rahman Soejoedono, Cet. Pertama:
September

2002

dan

April

2004,

Ekonomi

Skala

Kecil/Menengah Dan Koperasi. Ghalia Indonesia: Anggota


IKAPI.

Direktorat Jendral Koperasi, 1979, Manajer Koperasi, Tugas dan Tanggung


Jawab serta Wewenangnya. Ditjen Koperasi. Jakarta.
Diana Ilfi Nur , S.Ag., MSi, 2006, Diktat Studi Hadits Ekonomi.. Fakultas
Ekonomi UIN Malang.
Drs. Hasibuan H. Malayu S.P, Februari.2000, Manajemen Sumber Daya
Manusia. P.T. Bumi Aksara Edisi Revisi.
firman Allah dalam QS. Al-Maidah Ayat 8-10.
Faisal S, 1998, Filosofi dan akar tradisi penelitian kualitatif, makalah pelatihan
metode kualitatif. Surabaya, BMPTSI.
Gates, A.J., 1954, Educational Psikology. New York: The MacMillan Company.
Good, C.V.1973, Dicionary of Education. New York: The MacGraw-Hill Book
Company.
Halomoan Tamban dan Arifin Sitio, 2001, Teori dan Praktek. Jakarta :PT.
Galora Aksara Pratam.
Halomoan Tamba dan Arifin Sitio, 2001, Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
http://www.riau.go.id/index.php?module=articles&func=display&ptid=1&aid=57
18(dari

wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

Ibnoe Sudjono, 1969, Pengurus Koperasi, Kweajiban dan Tanggungjawabnya


sebagai Pimpin Perusahaan. Pusat Pendidikan Koperasi.
Makassar.
Ibnoe Sudjono, 1970, Kedudukan dan Peranan Ekonomi Hasil Koperasi dan
kedudukan Manajer Dalam Koperasi Pendidikan. Pusat
pendidikan Koperasi, Makassar.

John, C.O. 1969, Vocational Psikology, The Study of Vocational Behavior and
Development. New York: Holt, Rinehart and Winston Inc.
labib dan Muhtadin, 1993, Himpunan hadits. Pilihan Shohih Bukhori.
Surabaya: PT. Tiga Dua.
Michael Todaro, 1992, Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Air Langga.
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Mei 1987, Metode Penelitian Survai.
Jakarta: LP3ES.
Nasution S,1996, Penelitian Naturalistic Kualitatif Gadjah Mada University
Perss, Bandung.
Pengertian , Kesejahteraan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Revrison Baswir, 2000, Koperasi Indonesia.Yogyakarta: BPFE.
Revrison Baswir,1997, Koperasi Indonesia,. Jogjakarta : BPFE.
Rukminto Adi, 1994, Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Terapan
Kesejahteraan Sosial. Jakarta, Raja Grafindo Perkasa.
Soedarjono Soekamto,2006, Pengantar Hukum. Jakarta, UI-Press.
Suryabrata, S. 1984, Psikologi Pendidikan. Rajawali, Jakarta.
Sri Mulyani Martaniah, 1984, Motif Sosial.

Gadjah Mada University Perss,

Yogyakarta.
Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Rineka Cipta.
Crow D. Leatar &Crow, Alice, 1989, Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta.
Suwandi Ima, 1982, Koperasi Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial. PT.
Bhratara karya Aksara, Jakarta.

Suwandi Ima, Hubungan kerja pengurus manajer Koperasi. Direktorat Jendral


Koperasi, Jakarta.
Suwandi Ima, Koperasi Sebagai Cita-cita. 180.Kantor Wilayah Koperasi
Sulawesi Selatan, Ujung Pandang.
Tobroni dan Imam Suprayogo, 2001, Metodologi Penelitian Sosial Agama. PT.
Rosdakarya, Bandung.
The Amercan Heritage Distionary Language, 1976
UU No. 6 tahun 1974, Tentang Ketentuan Pokok-Pokok Kesejahteraan Social.
Pasal 2 ayat 1.
Woworuntu, B.

1977, Dasar Keterampilan Abadi Negara Melayani

Masyarakat. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Yaqub. H 1992, Kode Etik Dagang Menurut Islam. Bandung: CV. Diponegoro
Bandung.

DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN) MALANG
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Gajayanan No. 50 Telp (0341) 553991 Fax (0341) 572533

BUKTI KONSULTASI
Nama

: Umi Mudawiyah

Nim/ Jurusan

: 04130044/Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS)

Dosen Pembimbing

: Dr. Wahidmurni, M.Pd, Ak.

Judul Skripsi

: UPAYA PENGURUS UNTUK MENINGKATKAN


KESEJAHTERAAN ANGGOTA(GURU DAN SISWA),
Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di Koperasi
Sejahtera MTs Miftahul Huda Bokor No. 13,
Kecamatan Turen Kabupaten Malang.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tanggal
15 Agustus 2008
22 Agustus 2008
1 September 2008
8 September 2008
9 September 2008
30 Oktober 2008
17 Oktober 2008
17 Desember 2008
22 Desember 2008

Hal yang dikonsultasikan


Proposal Skripsi
Revisi Proposal Skripsi
Bab I
Revisi Bab I
Bab II, II dan III
Revisi Bab I, II, III
Bab IV
ACC I, II, III, dan IV
Bab V dan VI

10

23 Desember 2008

ACC Keseluruhan Bab

Tanda Tangan

Malang, 22 Desember 2008


Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang

Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony


NIP: 150 042 031

PEDOMAN WAWANCARA

PENGURUS (Karyawan)
1. Sebagai Pengurus apa yang Bapak/Ibu lakukan dari koperasi sekolah?
2. Untuk mensejahterakan Anggota (para guru). Apa yang telah Bapak/Ibu
lakukan?
3. Untuk mensejahterakan Anggota (para siswa). Apa yang telah Bapak/Ibu
lakukan?
4. Bentuk-bentuknya apa saja?
5. Faktor-faktor pendukung dan penghambatnya apa saja untuk mewujudkan
keinginan mensejahterakan Anggota?
ANGGOTA (Guru Dan Siswa)
1. Bagi Guru. Apakah Bapak/Ibu merasakan manfaat adanya koperasi di
sekolah?
2. Bagi Siswa. Apakah Saudara merasakan manfaat adanya koperasi di
sekolah

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah MTs. Miftahul Huda
Bokor No.13, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang menerangkan bahwa
mahasiswa:
Nama

: Umi Mudawiyah

Tempat Tanggal Lahir: Malang, 23 Desember 1984


Alamat

: JL. Tentrem, Wonokasian, Pagedangan, Kecamatan Turen


Kabupaten Malang

Asal Perguruan Tinggi: Universitas Islam Negeri (UIN) Malang


Nim

: 04130044

Jurusan

: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi

: Pendidikan Ekonomi

Semester

: IX (Sembilan).

Telah melaksanakan penelitian untuk menyusun sekripsi dengan judul


Upaya Pengurus Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota(Studi Kasus
Tentang Simpan Pinjam Di Koperasi Sejahtera MTs Miftahul Huda Bokor No.
13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang).
Dengan demikian keterangan ini disampaikan untuk dipergunakan
seperlunya.

Turen,22 Desember 2008


Kepala Sekolah

H.M. Ali Hasan, S.H

Anda mungkin juga menyukai