SKRIPSI
Oleh :
Mahalli
05130019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
Mahalli
05130019
Telah disetujui
Pada Tanggal: 26 Agustus 2009
Oleh:
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan IPS Prodi Ekonomi
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Panitia Ujian
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 150 275 502
iii
PERSEMBAHAN
Terima kasih untukmu para dulur di Mahad Al-Ali (Cak Faiz, Tadz
Sholeh, Mas Isro, Mas Imam n Aril, Gus Yasin n Gus Hakmi, Gus Wahid, neng
Fika, Neng Eka, neng Marifatul Hasanah, neng Didin, Neng Ummi neng Efi,
neng Wijayanti, neng Juartin, all). teman-teman seperjuangan Laskar The Ghaza
(Syech Ulil, Cak Dani, Kang Maulana, dan Cak Agung, Bang Rofiq n Bang Arif)
dan juga Teman-temanku di JDFI yang penuh kedamaian dalam kebersamaan
(Syech Absor, Kang Jundi, Kang Faruq, Mas Ucup, Bos Harir, Ra Mahbub, neng
Yayak, nenk Aini, nenk Eka, adikku Se-Imut Mufarrihah, neng Mila, Nenk Ika H.
all) yang selalu menemaniku. Semoga Tuhan yang membalas kalian dengan
Rahmat dan Hidayat.
iv
MOTTO
1
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Surabaya : Mahkota 1989), hlm 434
2
Bari Irfan Taufiq, Kunuzuz Sunnah An-Nabawiyah, (Bairut; Miskatul Islamiyah), hlm 150.
v
Dr. H. M. Zainuddin, MA.
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
di
Malang
Nama : Mahalli
NIM : 05130019
Jurusan : P.IPS
Judul Skripsi : Upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru
IPS dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas VIII Madrasaha Tsanawiyah Negeri Batu
Wassalamu'
alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP : 150 275 502
vi
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
MAHALLI
vii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji hanyalah milik Ya Allah, Tuhan semesta alam.
Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Peneliti menyadari bahwa tugas penelitian ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, semoga amal baik
tersebut dibalas oleh Allah SWT. Oleh karena itu, peneliti menghaturkan terima
3. Bapak Drs. Muh Yunus, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS
selesai.
viii
5. Bapak Dr. Abdul Basith, M.Si. selaku dosen wali akademik,
Ibrahim Malang.
6. Ayah dan Ibu tercinta, serta segenap keluarga yang telah memberikan
Malang.
skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak
sangat peneliti harapkan untuk perbaikan skripsi ini. Peneliti berharap semoga
ix
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga dapat membuka
Peneliti
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 : Struktur guru dan Karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
Tabel 4.3 : Data guru yang Pegawai Negeri Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
Tabel 4.4 : Data guru mata pelajaran IPS Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
Tabel 4.5 : Data Data Pekerjaan Orang Tua, Siswa dan Guru Madrasah
Tabel 4.6 : Data rekapitulasi keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
Tabel 4.9 : Data hasil nilai rata-rata semester Gasal Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu.
Tabel 4.10 : Data hasil nilai rata-rata semester gasal dan semeter genap Madrasah
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
ABSTRAK ...................................................................................................... xvi
xiii
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis ..... 30
B. Evaluasi Hasil Belajar............ ......................................................... 34
1. Penilaian Kelas ....................................................................... 34
2. Tes Kemampuan Dasar ........................................................... 35
3. Penilaian Akhir Satuan Pendidikan Dan Sertifikasi ................. 35
4. Benchmarking......................................................................... 35
5. Penilaian Program ................................................................... 35
6. Pengembangan Peserta Didik .................................................. 36
7. Kompetensi Melaksanakan Proses Belajar Mengajar ............... 37
8. Kompetensi Melaksanakan Penilaian Proses Belajar Mengajar 39
C. Mengoptimalkan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran ............ 41
1. Guru sebagai jabatan profesi ................................................... 41
2. Guru sebagai Sumber Belajar .................................................. 43
3. Guru sebagai Fasilitator .......................................................... 44
4. Hubungan Guru dengan Murid dalam konteks sosiologi.......... 46
5. Guru sebagai pembimbing dan motivator ................................ 47
6. Kepribadian Guru sebagai faktor utama dalam belajar............. 48
D. Prestasi Belajar ............................................................................. 50
1. Prestasi belajar sebagai hasil penilaian .................................... 51
2. Prestasi belajar sebagai alat motivasi....................................... 53
E. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian .......................................... 54
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 67
A. Deskripsi Data ........................................................................... 67
a. Sejarah berdirnya Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu ........... 67
b. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu ... 69
c. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu ....... 70
d. Data guru dan karyawan....................................................... 73
e. Sistem Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu ......... 75
f. Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu .... 81
B. Upaya Kompetensi Pedagogik Guru IPS Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu ............................................................................... 82
C. Aspek-aspek Kompetensi Pedagogik Guru IPS Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu ............................................................................... 93
D. Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs. Negeri Batu .................. 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
xv
ABSTRAK
Mahalli, 2009, Upaya Peningkatan Kompetensi Pendogogik Guru IPS dalam
meningkatkan Prestasi Belajar siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Prodi Ekonomi,
Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang, Dr. H. M. Zainuddin, MA.
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada era globalisasi ini, maka semakin banyak pula dibutuhkan tenaga
ilmunya pada era globalisasi ini, sangat mudah dalam artian tenaga pengajar
dalam mentransfer materinya itu masih sulit sekali, untuk itu lembaga formal
atau lembaga non formal saat ini membutuhkan tenaga pengajar yang
pelajarannya.
memperbaiki nasib dan peradaban umat yang bisa dilakukan sejak masih
yang lebih baik kedapan, maka tenaga pengajar sangat di tuntut benar-benar
bisa mendidik kepada anak didiknya agar nanti anak didiknya dapat di didik
dengan matang dan dapat menjadi harapan bangsa dan masyarakat kedepan1.
kompetensi dan bisa memahami kurikulum yang saat ini lagi berkembang, dan
Jabatan guru telah hadir cukup lama di Negara kita tercinta ini,
bahwa sosok guru telah berubah dari tokoh yang digugu dan ditiru, dipercaya
padepokan menjadi wagu dan kuru, kurang pantas dan kurus, ditengah
guru menempati posisi utama dan penting, memang harus di akui dan tidak di
1
Khoiruddin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan Implementasinya di
Madrasah (Jogjakarta), 2007
2 Mahfud Junaedi, dkk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan Implementasinya
di madrasah (Jogjakarta), 2007
3
sangkal, selama ini peran guru diperlakukan kurang taat asas dalam arti
mulai dari proses menganalis setiap komponen yang dapat membentuk dan
pendidik. Hal ini sangat wajar sebab guru atau pendidik merupakan ujung
tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebab subjek dan objek
maka semuanya akan kurang bermakna. Oleh sebab itu, untuk mencapai
sebagai sumber informasi kepada anak didinya dengan demikian seorang guru
mengurangi arti dan peran guru dalam proses pendidikan. Guru tetap
3
Syaifuddin, dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum,
Jakarta : 2002
4
suatu predikat yang mulia. Apabila predikat tersebut benar-benar dimiliki atas
Untuk meyakinkan setiap orang hususnya pada setiap guru bahwa guru
informasi yang akan diajarkan kepada siswa maka ia dianggap menjadi guru.
siswa sesuai dengan tujuan yang di harapkan. Oleh sebab itu dalam proses
masyarakat yang cepat berubah dan penuh persaingan, motivasi siswa agar
masyarakat yang penuh tantangan dan rintangan dan bisa membentuk siswa
utama tuntutan dari seoarang guru yang prosesional dan profesional guru
4
Daryanto, Petunjuk Praktek Mengajar, (Bandung: PT Binakarya,1981), Hal. 1
5
Saat ini Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu baru saja menjadi Sekolah
Dengan adanya perubahan status tersebut maka guru harus lebih profesional
Negeri Batu ini dikelola oleh kepala sekolah yang baru menyandang gelar S2
beliau baru menyelesaikan S2nya. dan guru yang berjumlah 35 orang yang
mengembangkan dengan baik. dan menoritas mereka lulusan SD, bagi yang
Agama.5
Dari latar belakang ini, peneliti merasa penting untuk mengetahui dan
penelitian ini dengan judul " Uapaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik IPS
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian pemikiran yang telah penulis rangkum pada latar
5
Hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu pada tanggal 25 Mei 2009
6
C. Tujuan Penelitian
Negeri Batu.
D. Manfaat Penelitian
dari segi yang bersifat teoritis saja, karena penelitian merupakan suatu hal
dan guna penelitian, bagi hak yang diteliti diharapkan dapat berguna sebagai
berikut :
3. Bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dengan adanya penelitian ini
E. Batasan Masalah
Upaya dan Aspek-aspek Kompetensi pedagogik guru IPS kelas VIII dan
F. Definisi Operasional
diantaranya adalah:
2. Prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
G. Sistematika Pembahasan
6
E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya,2007), Hal.75
7
Syaiful Bahri Djamarh Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru : 1994,hlm 22
9
kurikuler.
pedagogik guru IPS kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, dan
penyajian data yang di ambil dari realita objek berdasarkan hasil penelitian
pedagogik guru IPS kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu serta
hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diberikan oleh
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kompetensi Guru
baik. Beranjak dari inilah kompetensi merupakan suatu hal yang tidak bisa
keprofesionalannya8
intraksi dan kominikasi antara guru dan murinya dengan baik, baik itu
8
Undang-undang RI, Tentang Guru dan Dosen, Nomor : 14 Tahun 2005, Pasal 1, Bab 1,
hlm 3
12
terjadi secara formal atau tidak formal, langsung maupun tidak langsung,
arti orang yang memberikan bimbingan ilmu dengan baik yang mempuni
kompetensi. Bila seorang guru tidak memiliki bahan pelajaran dan cara-
berbuat lebih banyak dalam pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu
9
Syaiful Bahri Djamrah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya-Indonesia),
1994 hlm 31-34
13
2. Pedagogik Guru
10
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen
11
E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya,2007), Hal.75
12
Departemen Pendidikan Nasional (Jakarta, 2004: 9)
14
waktu.
perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini penting, karena pendidikan
kering dari aspek pedagogis, dan sekolah nampak lebih mekanis sehingga
bercerita. Peserta didik di pangdang sebagai bejana yang akan diisi air
(ilmu) oleh gurunya. Oleh karena itu pembelajaran nampak seperti sebuah
13
Depdiknas Tahun 2004 nomor 9
15
perbuatan gurunya
pembelajaran itu.
didik.
10. Guru adalah subjek dalam proses pembelajaran, peserta didik adalah
objek belaka.
14
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung), 2007 hlm 75-76
16
bermakna.
pengendalian.15
tujuan pembelajaran
15
Ibid, hlm 77
17
tidak membatasi diri pada pembelajaran dalam arti sempit, tetapi harus
kependidikan yang lain harus menjabarkan isi kurikulum secara lebih rinci
pencapaiannya
pembelajaran
16
Mahfud Junaedi KTSP 2007. hlm 24
17
Ibid, hlm 75-78
19
kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru, sedikit terdapat empat hal
yang harus dipahami guru dan peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan,
1. Tingkat kecerdasan
ahli psikologi, antara lain pada tahun 1890 oleh Cettel dengan istilah
rendah, lebih tinggi, atau sama dengan usia kronologis (usia yang dihitung
sejak kelahirannya)18. Anak cerdas memiliki usia mental lebih tinggi dari
Sebgai contoh jika seorang anak yang berusia lima tahun mampu
18
Oermar Hamalik Psikologi belajar dan mengajar Bandung : 2002 hlm 20
20
cepat.
2. Kreativitas
tiap masa (dekade maupun abad). Dari hasil mereka, generasi penerus
mengulang apa yang telah dikerjakan generasi lain. Mereka adalah orang
yang kreatif, menemukan sesuatu yang baik yang belum pernah ada
maupun yang sebenarnya sudah ada. Hal ini dinyatak oleh Piaget sebagai
19
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung), 2007 hlm 85
21
kreativitas. Till menyatakan bahwa baru sekitar tahun 1955 mulai ada
dengan kreativitas dan skor tes intelegensi berarti bakait kreatifitas tidak
berukut :
lingkungan
ide-ide
20
Ibd, hlm 85-87
22
membangun
menjamin timbulnya prestasi belajar yang baik. Hal ini perlu dipahami
guru agar tidak menjadi kesalahan dalam menyikapi peserta didik yang
kreatif, demikian pula juga terhadap yang pandai. Dengan demikian, skor
yang tinggi dalam kreatifitas tidak perlu dengan hasil belajar secara
keseluruhan.21
baru dan lebih suka melakukan hal-hal yang tak terduga. Sedangkan orang
yang rendah skor tes kreativitasnya bersikap sebaliknya, suka hal-hal yang
21
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru) Bandung : 2006. Hlm 112
24
terarah.
keseluruhan.
22
Ibid, hlm 99
25
3. Kondisi fisik
cocok.
c. Orang tua wali mereka harus adil, dan boleh memprotes keputusan
panjang dan jangka pendek harus diberikan. Harus pula ada tinjaua
23
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung), 2007 hlm 88
26
c. Perencaan pembelajaran
pedagogis yang dimiliki oleh seorang guru, yang akan bermuara pada
24
Ibid, hlm 94
27
1. Identifikasi kebutuhan
bagian dari kehidupan dan mereka merasa memilikinya. Hal ini setidaknya
kegiatan pembelajaran
25
Ibid, hlm 100-101
28
2. Indentifikasi kompetensi
didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat di nilai, sebagai wujud
hasil belajar yang mengacu pada pengalaman langsung. Peserta didik perlu
dasar, materi standar, metode dan teknik, media dan sumber belajar, waktu
26
Ibid, hlm 102
27
Abdul Majid Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru)
Bandung : 2006. Hlm 113-114
29
5. Kelompok Normal
aplikasi
dengen pekerjaan.
6. Kelompok Sedang
7. Kelompok Tinggi
pendidikan tinggi.
yang harus dimiliki guru seperti dirumuskan dalam SNP berkaitan dengan
dialogis.
pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal; pre tes, proses, dan post tes.
1. Pre Tes
pre tes memgang peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran,
pre tes pikiran mereka akan terfokus pada soal yang harus dijawab.
31
pembelajaran.
kompetensi dasar mana yang telah dimiliki peserta didik, dan tujuan-
2. Proses
tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan
apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik
3. Post Tes
halnya pre tes, post tes memiliki banyak kegunaan, terutama dalam
28
Ibid, hlm 106
32
kelompok.
yang belum dikuasai, dan jika belum dikuasainya maka perlu diadakan
evaluasi.
f. Pengelolaan siswa
tutor sebaya. Dalam hal inilah guru dapat mengatur dan merekayasa
2. Teaching groups, dalam hal ini kelompok dapat di bentuk untuk group
ada pada tahap yang sama mengerjakan tugas yang sama pada saat
yang sama.
kerja sama tiap individu dan hasilnya sebagai suatu yang teraplikasi.
29
Abdul Majid Perencanaan Pembelajaan Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung : 2007), hlm 112-113
34
untuk melihat tingkat keberhasilan dari apa yang telah diprogram sebelumnya30.
Dalam istilah lain evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perbahan
perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan
penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan
1. Penilaian Kelas
umum, dan ujian akhir, ulangan harian dapat dilakukan setiap selesai
Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab para
peserta didik dan silakukan minimal tiga kali tiap semester dengan tujuan
akhir semester dengan bahan yang telah diajukan, soalnya diambil dari
kelas-kelas tinggi.
30
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Bumi akasar: 1993),
hlm 297
31
Ibid, hlm 108
35
4. Benchmarking
yang sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan
5. Penilaian Program
didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain melalui
konseling.32
dan terhadap tugas-tugas, hasil tes, dan ulangan dapat diperoleh tingkat
remidial.
32
Ibid, hlm 111
37
itu guru dan wali kelas harus senantiasa berdiskusi dan berkoorsinasi
kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Guru
harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah
kegiatan yang lalu perlu diulang, manakala siswa belum dapat mencapai
33
Khaeruddin KTSP (Konsep dan Implementasi Madrasah,), Jakarta : 2007, hlm 26
38
a) Membuka pelajaran.
b) Menyajikan materi.
f) Memotivasi siswa.
komunikatif.
h) Menyimpulkan pelajaran.
34
Ibid, hlm 100
39
j) Melaksanakan penilaian.
k) Menggunakan waktu.
35
Ibid, hlm 102
36
Ibid, hlm 104
40
penilaian.
mengajar.
37
H. Syaifuddin, dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi
Kurikulum, (Jakarta), 2002 hlm. 16
42
Guru adalah cerminan pribadi yang mulia. Anak didik cerminan pribadi
dipelajari;
menurut teori, prinsip, prosedur dan anggapan dasar yang sudah baku
38
Ibid, hlm, 17
43
7. Kode Etik. Profesi adalah pekerjaan yang mempunyai kode etik yaitu
materi pelaran. Kita bisa menilai baiak atau tidaknya seoarang guru hanya
manakala tidak mengusui materi pelajaran dan tidak bisa menjawab soal-
kelas.39
siswanya agar guru lebih baik dalam menyampaikan materi dan tidak
yang lain.
bahwa proses pemblajran berorentasi pada guru, oleh karena itu akan
misalnya apa yang harus dilakukan agar siswa mudah mempelajari bahan
39
Ibid, hlm 19
45
belajar.
a. Guru perlu memhami berbagai jenis media dan sumber belajar beserta
40
Ibid, hlm 21
46
41
S. Nasution, 1983 Sosiologi Pendidikan. Bandung: Jammars
47
Siswa adalah invidu yang unik. Keunikan itu bisa dari adanya
setiap perbedaan, artinya tidak ada dua invidu yang sama. Walaupun
berkembang.
Guru tidak dapat memaksa agar siswanya jadi, siswa akan tumbuh
salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang
tetapi karena tidak adanya motifasi atau dorongan untuk belajar sehingga
untuk itu betapa pentingnya sebuah dorongan dan arahan dari seorang guru
agar siswa memiliki girah dan kesemakatan untuk menjadi orang sukses
dalam hidupnya.42
sikap dan juga persepsi yang dimilikinya tetang orang lain. Sejumlah
sekali yang dipelajari siswa dari gurunya. Para siswa menyerap sikap-
motivasi, disiplin, tingkah laku sosial, prestasi, dan hasrat belajar yang
42
Oemar Hamalik Psikologi Belajar dan Mengajar 1992 Bandung. hlm35
49
terhadap sikap dan tindakan guru adalah paling lazim. Berindak seperti
melainkan hal ini juga adalah masalah identifikasi terhadap guru. Yang
ditiru siswa mungkin cara berperilaku tertentu, cara berbicara, atau sikap-
sikapnya.
demokratis, suka berkeja sama, baik hati, sabar, adil, konsisten, bersifat
Guru yang suka bekerja sama bersifat seling memberi dan saling
menerima dan dilandasi oleh kekeluargaan dan toleransi yang tinggi. Guru
yang baik hati bersikap memberi dan berkorban untuk kepentingan anak
didiknya. Guru yang sabar tidak suka marah dan lekas tersinggung serta
suka menahan diri. Guru yang adil tidak suka membeda-bedakan anak dan
Guru yang konsiten selalu berkata sama dan bertindak sama sesuai dengan
43
Ibid, hlm 36
50
ucapannya, baik yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan. Guru
yang bersifat terbuka akan bersedia menerima kritik dan saran dan kalao
disenangi oleh semua orang dia tidak sombong dan bersedia bertindak
menarik.44
D. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
untuk mencapainya. Oleh karena itu wajarlah pencapaian prestasi itu harus
denga jalan keuletan kerja. Meski pencapaian prestasi itu penuh dengan
konsisten dan persisten. Banyak kegiatan yang bisa dijadikan sebagai sarana
44
Ibid, hlm 36
51
untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari. Hasil dari
belajar dikatakan berhasil bila telah terjadi perubahan dalam diri individu, dan
sebaliknya bila tidak terjadi perubahan dalam diri individu, maka belajar tidak
dikatan berhasil.
Belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan, tujuan dalam
belajar adalah terjadinya perubahan dalam diri individu, perubahan dalam arti
manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil belajar dari aktivitas ini akan
kedewasaan.46
45
Syaiful Bahri Djamarh Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru : 1994,hlm 22
46
Syaiful Bahri Djamarh Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru : 1994,hlm 24
52
prestasi belajar maka kita tidak akan terlepas dengan evaluasi. Dan
evaluasi inilah selah satu kegiatan yang menjadi kewajiban bagi setiap
yang telah dicapai siswa, bagaimana dan sampai dimana penguasaan dan
prestasi belaja anak. Guru tidak tepat dalam penyusunan strategi evaluasi
informasi yang diterima pun tidak akurat. Oleh karena itu penyusun
kembali kepada guru, sebab masalah ini merupakan salah satu keahlian
prestasi belajar para siswa, untuk mengetahui kompetensi para siswa dan
sesuatu dari apa yang dipelajari adalah sebagai tujuan yang ingin siswa
motivasi tidak bisa dipisahkan dari aktivitas belajar siswa, siswa tidak
Kebutuhan dan motivasi adalah dua hal yang saling berhubungan. Sebab
dan mencari sesuatu. Seluruh aktivitas siswa belajar siswa adalah untuk
mendapatkan prestasi belajar yang baik. Setiap siswa pasti tidak ingin
memperoleh prestasi belajar yang jelek. Oleh karena itu setiap siswa
seoptimal mungkin. Dalam hal yang demikian maka prestasi belajar bisa
47
Ibid, hlm 25
54
siswa untuk selalu belajar. Bila suatu waktu siswa belum memperoleh
prestasi belajar yang baik, dimana keberhasilan itu jauh dari apa yang
memperoleh prestasi belajar yang baik belum tercapai untuk saat itu dan
bentuk motivasi itu tidak lain adalah dalam usaha bagaimana agar siswa
belajarnya disekolah. Oleh karena itu cukup beralasan bila prestasi belajar
dijadikan sebagai salah satu alat untuk memotivasi siswa dalam belajar.48
di nilai itu terhadap pertnyaan yang mengacu kepada unsur-unsur utama dalam
proses belajar mengajar, yaitu : tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian.
Tujuan adalah sebagai arah dari proses belajar mengajar pada hakikatnya
adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa
bahas dalam proses belajar-mengajar agar sampai kepada tujuan yang telah di
tetapkan. Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan yang telah diterapkan itu tercapai atau tidak.
48
Ibid, hlm 26
55
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
a. Informasi verbal
b. Keterampilan intelektual
c. Strategi kognitif
d. Sikap dan
e. Keterampilan motoris
dari benyamin bloom yang secara garis besar membagi menjadi tiga ranah,
49
Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, PT. Remaja
Rosadakarya : 2005), hlm,22
50
Ibid, hlm 22
51
Ibid, hlm 23
56
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
Ranah afektif adalah berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
internalisasi52
yaitu :
a. Gerakan refleks
c. Kemampuan berseptual
dari ketiga ranah tersebut yang paling banyak dinilai oleh para guru adalah
para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran yang di ajarkan oleh guru
dikelas.53
52
Ibid, hlm 24
53
W. James Popham dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar secara sistematis, ( Jakarta, Rineka
cipta : 2005), hlm 32
57
BAB III
METODE PENELITIAN
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain. Menurut Bogdan dan Taylor, metode kualitatif
tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.54 secara
holistik (menyeluruh) dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
54
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm 4
55
Ibid, hlm 5
58
Batu.
B. Instrumen Penelitian
interaksi nilai, dan nilai lokal yang berbeda, di mana hal ini tidak mungkin
C. Kehadiran Peneliti
56
Lexi J. Moleong, Op. Cit. hlm. 121.
57
Imron Arifin (ed.), Op. Cit., hlm. 5.
58
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Pedoman Penulisan Skripsi (tk:
t.p., 2006), hlm. 59.
59
penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya. Dalam
penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data. Peneliti harus bisa
mengungkapkan makna dan berinteraksi dengan para informan yang mana hal
hubungan baik dengan kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, Guru Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas VIII dan siswa MTs. Negeri Batu tersebut.
Hubungan baik ini diciptakan sejak tahap awal penelitian sampai penelitian
tersebut selesai. Karena hal ini merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
penelitian kualitatif.
D. Lokasi Penelitian
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data
diperoleh yang terdiri dari sumber data utama (data Primer) dan data sekunder
yang berupa kata-kata, tindakan, data dokumen, data tertulis, dan foto-foto.
Suber data primer ini diperoleh dari kata-kata dan tindakan orang yang
diamati, orang yang diwawancarai dan observasi yang merupakan sumber data
utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis dan melalui
perekaman tape, pengambilan foto atau film. Adapun sumber data yang
Sholihin, S.Ag
Negeri Batu yaitu Bapak Ali Ridlo, S.Pd dan Ibu Anis Maisaroh S.Pd.
S.Pd.
merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan
tertulis atau perekaman video atau audio tapes, pengambilan foto atau film.
bertanya. 59
59
Lexy J. Moleong, Op. Cit, hlm. 157
61
2. Data Sekunder
tindakan, yakni sumber data tertulis yang dari data buku, majalah ilmiah,
sumber data arsip, dan dokumen-dokumen yang ada. Adapun sumber data
a. Metode Observasi
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diteliti.60
60
Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII, 2000), hal. 58
62
b. Metode wawancara
dan kemantapan suatu data yang telah diperoleh. Metode wawancara menurut
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pewawancara yaitu:
61
Sutrisno Hadi, Metodologi Recearch II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM, 1978), hal. 193
63
main-main tetapi tidak kaku. Suasana ini penting agar informan mau
c. Metode Dokumentasi
metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
Tsanawiyah Negeri Batu, visi misi dan tujuan, struktur organisasi, struktur
64
kurikulum, Keadaan guru, karyawan, siswa dan orang tua siswa serta
1. Metode Deduksi
Metode ini digunakan untuk menguraikan data dari suatu pendapat yang
2. Metode Induksi
dari realita-realita yang konkret itu ditarik secara general yang bersifat
umum.63
3. Metode Komparasi
62
Sutrisno Hadi, Metode Research I (Yogyakarta: Andi Offset, 1987), hlm. 42.
63
Ibid, hlm 43
65
meminta izin kepada lembaga yang terkait sesuai dengan sumber data
yang diperlukan.
a. Pengumpulan Data.
cara:
Batu
Negeri Batu
Negeri Batu
b. Mengidentifikasi Data
BAB IV
A. Deskripsi Data
(KTSP).
himbauan Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu beserta sebagian
masyarakat Kota Batu bahwa cepat atau lambat Batu perlu Madrasah
Terpadu yang terdiri dari MIN, MTsN dan MAN. Karena MAN sudah
lama berdiri sekarang saatnya merintis MIN dan MTs.N sebagai jawaban
dijalan Sultan Agung no 7 telp. (0341) 512123 Kota Batu, Madrasah ini
menjadi MTs. Negeri Kota Batu. Semenjak akhir tahun 2007 sewaktu
masih MTs. Persipan Negeri Batu telah mengikuti proses akreditasi dalam
Kec. Junrejo Kota Batu, kawasan ini secara umum merupakan daerah
pelajaran 2007/2008 menerima 162 siswa dari 327 pendaftar dan pada
tahun pelajaran 2008/2009 ini dengan tujuan untuk lebih efektifnya proses
64
Hasil Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
69
yaitu dari MTs. Persiapan Negeri Batu berubah menjadi MTs Negeri Batu,
hal ini merupakan perubahan yang sangat luar biasa baga lembaga
merupakan hasil doa dan usaha keras dari kepala sekolah dan guru-guru
a. Visi
Terwujudnya Madrasah yang berkwalitas bidang IMTAQ dan
b. Misi
Menyelenggarakan pendidikan yang unggul dan Berprestasi bidang
65
H. Sudirman, Kepala Madrasah Tsanawiayah Negeri Batu, Batu : 21 Mei 2009
70
c. Tujuan
tertib.
6. Dapat bersaing dan tidak kalah dengan para siswa dari sekolah lain
lain akan lebih mengetahui keberadaannya baik itu tugas dan hubungan
dari masing-masing personel atau bagian menjadi jelas baik ketua, wakil
struktur tersebut antara ketua, wakil ketua dan bawahannya akan lebih
66
Hasil Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
72
Tabel 4.1
STRUKTUR ORGANISASI
MTs. NEGERI BATU
Ka TATA USAHA
Candra Nurkhalis, S. H
WALI KELAS
GURU-GURU
SISWA
OSIS
KETERANGAN :
: GARIS INSTRUKSI
: GARIS KOORDINASI
73
Tabel 4.2
Data Guru
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Tahun Pelajaran 2008-2009
Tabel 4.3
Data Guru Yang Pegawai Negeri
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Tahun Pelajaran 2008-2009
Jabatan di
No Nama Guru L/P Pendidikan Terakhir
Sekolah
1 Bambang Setiawan L D-1. Perhotelan Bendahara
2 Indi Astuti P SLTA. A-2 Tata Usaha
3 Agus Lutfiyanto L SLTA. IPS Tata Usaha
4 Rachmatullah Shiddiq L SLTP. PAI Tata Usaha
5 Sugeng Purnomo L S-1 Pjg sekolah
6 Suwandi L SMK. Akuntansi Pesuruh
7 Siti Rochmah P S1. Syariah(hukum) Tata Usaha
8 Titin Andriyani P S1. Pend Bioligi Tata Usaha
Tabel 4.4
Data Guru Mata Pelajaran IPS
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Tahun Pelajaran 2008-2009
Jabatan di
No Nama Guru L/P Pendidikan Terakhir
Sekolah
1 Ali Ridho, S.Pd L S.1 Syariah Guru
2 Dyah Ambarumi, S.Pd P S.1 Pend IPS Guru/Wl Kls
3 Anis Maisaroh, S.Pd P S.1 Pend IPS Guru/Wl Kls
75
Tabel 4.5
Data Pekerjaan Orang Tua, Siswa dan Guru
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Tahun Pelajaran 2008-2009
mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Tsanawiyah Negeri Batu Negeri Batu mengarah pada visi, misi, dan tujuan
MTs Negeri Batu yang mengacu pada standar nasional pendidikan serta
bermuara pada pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Isi (SI) dan
3. Kalender pendidikan;
4. Silabus, dan
6. LANDASAN
ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3);
Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2),
(5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1),
(2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1),
(2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal
14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1),
c. Standar Isi
67
Hasil Wawancara dengan Bapak Agus Sholihin, Bagian Kurikulum Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu,
78
pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan
Tahun 2008.
Tabel 4.6
Rekapitulasi Keadaan Siswa
MTs. Negeri Batu
Tahun 2008/2009
Tabel 4.7
Struktur Kesiswaan
MTs. Negeri Batu
Kepala Madrasah
Ketua
H. Sudirman, S.Pd
PKM Kesiswaan
Wakil Ketua
Suharto, S.Pd
Keterangan :
Tabel 4.8
Data Kegiatan Ekstrakurikuler
MTs. Negeri Batu
Tahun 2008/2009
sekolah dan semua guru yang ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu,
dalam pelaksanaan ini siswa mulai kelas VII sampai kelas IX di haruskan
mengikuti kegitan tersebut setiap pagi, namun pelaksanaan ini di bagi tiap
harinya 3 kelas, dan itu bergantian, dan bagi kelas yang tidak terjadwal
sholat duha di masjid, guru yang masuk kelas harus memandu anak-anak
81
untuk membaca Al-Quran Bersama hingga dapat satu Makro dan setelah
itu, bagi guru yang kebagian jam pertama bisa memulai pelajarannya.
siswa-siswi MTs. Negeri Batu, hal tersebut berdasarkan atas inisiatif dari
kepala Madrasah dan seluruh dewan guru MTs. Negeri Batu, dan saya
shalat Dhuha bersama setiap hari di Masjid Darul Falah dan pembiasaan
khususnya bagi kelas yang tidak terjadwal shalat Dhuha di Masjid. .68
bagi masyarakat juga dapat menjadi motivasi bagi siswa serta seluruh
Batu ini memiliki 13 lokal (tigas belas ruang kelas), 1 (satu) Ruang Kepala
68
Hasil wawancara dengan Bapak Suharto, Kesiswaan MTs. Negeri Batu, taggal 21 Mei
2009
82
dibangun dengan dana yang diperoleh dari Bantuan Imbal Swadaya Asfi
Depag, Bantuan Pemda Kota Batu dan Partisipasi Orang tua / Wali Murid.
Batu
guru yang profesional dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini
"Kompetensi merupakan hal yang sangat urgen sebagai syarat mutlak bagi
seorang guru. Apabila guru memiliki kompetensi, maka ia akan menjadi
guru yang professional dan yang ahli dalam bidangnya sehingga dapat
mencapai tujuan yang diinginkan oleh guru dalam menerapkan materi di
kelas, apalagi di masa sekarang ini, guru harus benar-benar di tuntut untuk
memiliki kemampuan yang lebih dalam segala hal sesuai dengan tuntutan
menteri Pendidikan Nasional.idealnya guru yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu memilik empat kompetentensi, yaitu Kompetensi
Pedagogik, Professional, Sosial dan kompetensi Pribadi, sedangkan
kompetensi pedagogik sendiri sudah terlaksana walaupun tidak maksimal,
minimal guru yang ada harus menguasai Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar hingga pada Indikatornya, untuk mengembangkannya
guru-guru yang ada di suruh untuk mengikuti workshop dan diklat-diklat di
luar sekolah (ungkap Sudirman Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu).
83
Kompetensi pedagogik perlu dimiliki oleh tiap-tiap guru, apalagi guru IPS,
karena didalamnya memuat berbagai materi, seperti halnya, mata pelajaran
Sejarah, Sosial, Geografi dan Ekonomi, Karena hal ini terkait dengan proses
belajar mengajar (PBM). Dan saya mengharap kepada seluruh lulusan
Serjana untuk dibekali ilmu yang sesuai dengan jurusannya, dan sesuai pada
ahlinya sehingga ketika nanti terjun di masyarakat masih tidak canggung
lagi dan merasa mender karena kurangnya praktek di lapangan 69
belajar siswa. Kelas VII terdiri dari 4 (empat) ruang belajar, yang guru
pengajar IPS terdiri 1 pengajar yaitu Ibu Anis Maisaroh, S.Pd, sedangkan
Kelas VIII, memiliki 4 (empat) ruang belajar siswa yang tenaga pengajarnya
untuk mata pelajaran IPS terdiri dari 2 (dua) tenaga pengar yaitu Bapak Ali
Ridla, S.Pd dan Ibu Anis Maisaroh, S,Pd. Sedangkan Kelas IX memiliki 5
(lima) ruang belajar siswa yang tenaga pengajarnya terdiri dari 2 guru tenaga
pengajar yaitu, bapak Ali Ridla, S.Pd dan Ibu Dyah Ambarumi, S.Pd. Dari
pengamatan peneliti dapat dilihat bahwa kedua guru pengajar di kelas VIII
yang dimiliki oleh guru IPS Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu akan
69
Hasil Wawancara dengan Bapak H. Sudirman, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu, tanggal 25 Mei 2009
84
oleh Bapak Ali Ridla, S.Pd guru IPS Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
sebagai berikut:
Hal ini juga di ungkapkan oleh Ibu Anis Maisaroh, S.Pd tenaga
Batu.
70
Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Ridla, Guru IPS Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu, 21 Mei 2009
85
dengan tujuan saya agar mereka dapat mengerti semua, satu contoh saya
menyuruh menganalis dari hasil belajar, mereka yang disuruh maju
kedepan tudak hanya anal yang pandai saja, akan tetapi anak yang
kemampuannya rendah disuruh bergabung dengan anak yang padai dan
saya menyuruh mereka maju kedepan 71
71
Hasil Wawancara dengan Ibu Anis Maisaroh, Guru IPS Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu, 25 Mei 2009
86
c. Tujuan pembelajaran
e. Strategi pembelajaran
Motivasi Belajar.
materi yang di bahas, lalu melakukan post tes supaya anak dapat di
tidak.
"Setiap awal masuk semester guru harus sudah menyelesaikan silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat analisis Kalender
Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan kelender Pendidikan
Nasional, program semester, dan program tahunan. Terkadang ada
beberapa guru yang belum menyelesaikan dan saya sebagai guru IPS telah
melakukan hal tersebut dan dengan tujuan saya dapat memberi contoh
kepada mereka dengan menyelesaikannya terlebih dahulu dan selama ini
guru IPS rata-rata menyelasaikan hal tersebut sehingga bapak kepala
sekolah menuntut agar guru yang lain harus mencontoh kepada guru IPS
dan dalam menyelesaikannya.72
72
Hasil Wawancara dengan Ibu Anis Maisaroh, Guru IPS Kelas VIII Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu, 25 Mei 2009
87
Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Anis Maisaroh selaku Guru IPS kelas
VIII, yaitu:
a. Studi Pustaka
b. Tanya jawab
c. Penugasan
d. Diskusi kelompok
e. Inquiri
f. Unjuk kerja
73
Hasil dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
88
guru IPS kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, Sebagai berikut :
Saya ngajar di kelas VIII 2 kelas dan di kelas IX 2 kelas, dalam metode
saya lebih banyak kepada metode demontrasi, dimana anak didik saya
lebih banyak di lihatkan pada hal-hal yang nyata, di samping itu pula saya
mengajar bagaimana anak didik bisa senang terhadap mata pelajaran saya,
misalnya saya menyuruh mereka bernyanyi, bercerita dan bermain game di
kelas. Dengan tujuan agar mereka belajar santai tapi pasti, artinya mereka
berlajar tidak menoton dikelas. Dan setalah itu sesuai dengan target saya
mereka harus paham dengan apa yang saya ajarkan mereka langsung
disuruh mencari contoh dan di suruh mempraktekkannya, dan alhadulillah
mereka juga senang dengan materi saya.75
a. Ceramah bervariasi
b. Diskusi
c. Penugasan
d. Tanya jawab
74
Hasil Wawancara dengan Ibu Anis Maisaroh, Guru IPS Kelas VIII Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu, 25 Mei 2009
75
Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Ridla, Guru IPS Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu, 26 Mei 2009
76
Hasil Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
89
guru dengan siswa terjadi sebuah interaksi atau dialog antara guru dengan
tanya jawab.
Sedangkan upaya yang di lakukan oleh Bapak Ali Ridla, guru mata
77
Hasil Wawancara dengan Ibu Anis Maisaroh, Guru IPS Kelas VIII Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu, 25 Mei 2009
78
Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Ridla, Guru IPS Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu, 26 Mei 2009
90
dialogis dan dengan adanya metode teresebut siswa dapat senang dan tidak
sekali. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogic
keinginan besar untuk para guru agar mengusai alat-alat teknologi dan
dalam menyampaikan pelajaran dan dan siswa juga mudah mengerti dalam
79
Hasil Obeservsi di kelas VIII pada hari senin tanggal 25 Mei 2009 jam 09.45-11.05
91
semua guru, karena masih ada guru yang masih belum bisa
zaman, karena zaman kedepan ini akan semakin maju, dan maju.
dapat dilihat dari evaluasi terhadap out put yang dihasilkan. Dengan
harian, ujian blok, ujian akhir semester dan ujian akhir nasional. Guru IPS
Untuk mengevaluasi dari apa yang telah lakukan, maka saya memberikan
80
Hasil Wawancara dengan Bapak H. Sudirman, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu pada tanggal 26 Mei 2009
92
7. Sistem Penilaian
a. Tes tertulis
b. Tes lisan
c. Penugasan (PR)
d. Menjawab pertanyaan
a. Sangat tepat 4
b. Tepat 3
50
c. Kurang tepat 2
d. Tidak tepat 1
81
Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Ridla, dan Ibu Anis Maisaroh Guru IPS Kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, 26 Mei 2009
82
Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Ridla, dan Ibu Anis Maisaroh Guru IPS Kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, 26 Mei 2009
83
Hasil Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
93
a. Sangat tepat 4
50
b. Tepat 3
c. Kurang tepat 2
d. Tidak tepat 1
dan bermanfaat bagi guru kompetensi tersebut harus dimiliki oleh setiap guru.
Semua guru MTs. Negeri Batu dituntut untuk memiliki kemampuan tersebut
khususnya guru mata pelajaran IPS, tujuan dari kompetensi ini guru hendaklah
dapat mengelola pembelajaran di kelas dengan baik agar peserta didik lebih
pada mata pelajaran IPS yang mana lebih menanamkan pada pembinaan
mengajar di kelas, dan peralatan tersebut baru saya beli pada awal tahun
2008.84
kelas VIII Madrasah ada Tsanawiyah Negeri Batu ada beberapa aspek yang
1. Aspek Internal
a. Penguasaan materi
b. Penguasaan kelas
c. Penggunaan metode
Dari aspek internal, Menurut peneliti, guru IPS di kelas VIII Madrasah
diatas. Dengan adanya metode atau cara mengajar, siswa kelas VIII merasa
senang, sehingga dalam memahami pelajaran lebih cepat dipahami. Hal ini
ketika siswa dikelas langsung diperlihatkan dengan hal-hal kongkrit maka dia
para pahlawan kemerdekaan RI, dan juga siswa diperlihatkan Felm tentang
84
Hasil wawancara dengan Bapak H.Sudirman kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu,
pada tanggal 25 Mei 2009
95
Dengan metode yang seperti itu, telah menguasai kelas sihingga siswa merasa
pedagogik guru IPS Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu memiliki
peranan penting dalam miningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat
IPS juga memanfatkan instrument atau media belajar yang di sediakan oleh
2. Aspek eksternal
a. Kualifikasi Guru.
lulusan Pasca Serjana, untuk guru mata pelajaran IPS Kelas VIII Madrasah
RPP ini sudah jelas akan di bawa kemana siswa di kelas. Rencana
1. Standar Kompetensi
2. Kompetensi Dasar
3. Indikator
4. Alokasi waktu
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi Pembelajaran
7. Metode Pembelajaran
10. Penilaian
c. Silabus Guru.
bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu sebagai
merupakan hal yang sangat penting bagi semua guru, silabus ini
yang akan di sampaikan selama satu semester kedepan. Guru mata pelajarn
IPS telah membuat silabus dimana silabus ini dibuat pada tiap-tiap standar
1. Kompetensi Dasar
2. Indakator Pencapaian
4. Pengalaman belajar
5. Alokasi waktu
6. Teknik penilaian
tulis, peta, dan globe. Lebih dari ini guru juga kadang memakai laptop,
belajar itu sendiri, ketika membicarakan tentang prestasi belajar maka kita
98
tidak akan terlepas dengan evaluasi. Dan evaluasi inilah selah satu kegiatan
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu secara keseluruhan, dalam hal ini peneliti
langsung mengambil nilai rata-rata dari hasil yang di dapat. Cara menskornya
pembelajaran atau hasil nilai yang diperoleh oleh siswa, dan alhamdullah nilai
yang dimiliki oleh siswa kelas VIII pada semester 2 lebih baik hasilnya di
bandingkan semester 1. dan saya beserta guru IPS yang lainnya berupaya
untuk meningkatkan hasil belajar pada semester berikutnya.hal ini bisa di lihat
Tabel 4.9
Hasil nilai rata-rata semester gasal
Tahun Pelajaran 2008/2009
85
Hasil wawancara dengan bapak Ali Ridlo dan Ibu Anis Maisaroh, pada hari senin tanggal
26 Mai 2009 guru IPS Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
99
Tabel 4.9
Hasil nilai rata-rata semester Genap
Tahun Pelajaran 2008/2009
pada semester gasal memiliki nilai yang kurang baik dibandingkan dengan
semester genap, akan tetapi pada semester genap siswa-siswi memiliki rasa
lampiran.86
materi di kelas
86
Hasil Dokumentasi nilai IPS kelas VIII pada Semester Gasal dan Semester Genap
100
1. Faktor Internal
2. Faktor Ekternal
a. Lingkungan sekolah
Saya menyampaikan kepada wali murid bahwa sanya hasil nilai yang
diperoleh pada semester gasal sudah cukup baik, akan tetapi saya
menginginkan pada semester berikutnya lebih baik dari semester gasal87
87
Hasil wawancara denga Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu pada tanggal 26 Mei
2009
101
BAB V
mengintegrasikan antara temuan yang ada di lapangan dengan teori yang ada.
Batu
harus dimiliki oleh setiap guru dan dosen dalam tingkat pendidikan baik
UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam pasal 10 ayat I
berkaitan.88
pedagogik guru IPS yang ada di sini, H. Sudirman, S.Pd kepala sekolah
kompetensi pedagogik, tidak hanya kepada guru IPS saja, akan tetapi saya
menganjurkan kepada guru-guru yang lain juga, karena hal ini sengat penting
dan bermanfaat bagi guru khususnya guru IPS dalam rangka mendidik dan
ini, berjumlah 35 guru, yang terdiri dari 18 guru laki-laki dan 17 guru
S1, dan ada pula guru yang masih menyelesaikan S2, dan ada pula yang telah
lulus S2. Dari latar belakang pendidikannya dapat di lihat bahwa guru-guru
pula di peroleh dari pendidikan. Adapun jumlah siswa kelas VIII Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu ini berjumlah 163 siswa dan siswi, yang terdiri dari
88
Undang-undang 14 tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen; Pasal 10 ayat 1,
103
Ada enama komponen dalam kompetensi pedagogik yang sudah dimiliki oleh
Oleh sebab itu guru IPS di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu memberi tanda
pada absensi yang mereka pegang tentang daftar siswa-siswi yang memiliki
kemampuan tinggi maupun yang memiliki kemampuan rendah. Karena hal ini
juga akan mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM) di kelas yang sedang
Dalam hal ini Guru di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
peserta didik itu sendiri. Misalnya guru membagi anak menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari anak yang aktif dikelas dan anak yang kurang aktif
kelas dalam menyerap materi bisa lebih mudah mengerti dan memahami
materi.
104
IPS di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu telah merencanakan jauh
harus dipenuhi kompetensi yang ingin dicapai agar sesuai dengan apa yang
diharapkan. Oleh sebab itu guru harus membuat silabus dan rencana
IPS sendiri dalam membuat silabus dan RPP lebih maksimal di badingkan
mempraktekkannya.
yang berbeda-beda, ada siswa di kelas yang kelihatannya pandai tapi sikapnya
agak nakal dan ada pula yang nakal tapi kemampuannya rendah, karena kelas
siswa yang ingin mencurahkan rasa dan keinginannya atau kata mereka dalam
transisi antara dunia anak-anak dan dewasa sehingga sering timbul goncangan
dan gejolak dalam dirinya. Sehingga guru di kelas VIII lebih memilih metode
bernyanyi, bercerita dan bermain. Prinsip mereka adalah yang penting siswa
mengahadapi pelajaran dikelas guru IPS kelas VIII memberikan meteri yang
penggunaan metode mengajar yang serasi dengan tujuan mengajar, guru yang
sangat penting bagi para calon guru karena menyangkut kelancaran tugasnya.
Cara mengajar yang lebih baik ialah mempergunakan kegiatan peserta didik
kegiatan sedemikian rupa secara kontinu dan juga melalui kerja kelompok.
tampa adanya strategi atau metode yang di lakukan di kelas, maka siswa
dalam memahami materi akan mengalami kesulitan akan tetapi jika metode
tersebut dapat diterapkan dengan baik dikalas maka siswa dalam memahami
g. Studi Pustaka
h. Tanya jawab
i. Penugasan
j. Diskusi kelompok
k. Inquiri
l. Unjuk kerja
m. Ceramah bervariasi
89
W. James Popham dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis, (Jakarta, Rineka
Cipta: 2005), hlm. 141
106
yang langsung melibatkan siswanya di kelas dimana antara guru dengan siswa
terjadi sebuah komunkasi yang bersifat interaktif atau dialogis antara guru
inuvatif. Dalam mengupayakan seperti tiu guru memiliki beberapa cara yang
dilakukan oleh guru IPS agar siswanya dapat berkomunikasi aktif dengan
temannya.
Selain dari itu, mereka juga langsung mempraktekkan teori yang sudah
terjadi di pasar. Selain itu, mereka juga langsung mempraktekkan teori yang
sudah dipelajari. Misalnya juga dalam bab sejarah, guru mengajak siswa ke
mengcapai tujuan.
107
(modern) dimana zaman globalisasi ini adalah merupakan zaman yang penuh
kepala sekolah menyediakan Loptop, LCD, dan jaringan Internet yang ada di
menggunakannya.
Adapun guru IPS kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, dalam
dimilikinya, maka setiap guru harus mengadakan evaluasi setelah materi yang
diajarkan selesai.
harian, ujian blok, ujian akhir semester dan ujian akhir nasional. Guru IPS
mengevaluasi dari apa yang telah lakukan, maka saya memberikan beberapa
pilihan.
90
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara,1993) hlm 10
109
fakus kepada penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penilaian ini
e. Tes tertulis
f. Tes lisan
g. Tes Uraian
h. Penugasan (PR)
i. Ekspresi siswa
untuk dimiliki semua guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan juga
sangat bermanfaat bagi guru.91 Guru IPS dituntut untuk memiliki kemampuan
pelajaran IPS yang mana lebih menanamkan pada pembinaan mental peserta
didik. Berkenaan denga kemampuan siswa dan siswi yang berbeda-beda, dan
91
E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya,2007), Hal.75
110
keahlian yang berbeda-beda, guru harus lebih paham betul dengan kondisi
yang seperti itu. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas VIII
dan masih pengayaan yang lebih intensif untuk meningkatkan prestasi dan
pedagogik ini guru lebih mudah untuk meningkatkan belajar siswa di kelas,
sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Dengan adanya metode atau cara
pelajaran lebih cepat dipahami. Hal ini dapat dilihat dalam proses
dapat langsung mereka melihatnya, ternyata hasil yang dimilikinya lebih baik
dan cepat dalam memahami pelajaran. Misalnya ketika guru mengajar sejarah,
92
Hasil wawancara dengan Bapak H.Sudirman kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu,
pada tanggal 25 Mei 2009
111
dan pembeli yang terjadi di pasar. Dengan metode yang seperti itu, siswa-
siswi merasa senang dan antusias dalam mengikuti pelajaran IPS di kelas.
Ada dua aspek yang yang dimiliki oleh guru mata pelajaran IPS kelas
3. Aspek Internal
a. Penguasaan materi
c. Penggunaan metode
4. Aspek eksternal
e. Kualifikasi Guru.
g. Silabus Guru.
Dari hasil pernyataan dan data diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa
Batu memiliki peranan penting dalam miningkatkan prestasi belajar siswa. Hal
93
Hasil wawancara dengan H.Sudirman selaku kepala sekolah dan Agus Sholihin seluku WK
kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, pada tanggal 25 Mei 2009
112
yang sekiranya dapat menunjang terhadap prestasi belajar siswa, baik itu
kelas. Begitu juga dalam pembiasaan yang di anggap sangat penting oleh
kepala sekolah dan semua guru, yaitu kegiatan ekstrakurikuler, seperti ; shalat
berdasarkan jadwal yang telah di tentukan dan pembiasaan membaca ayat suci
al-Quran di kelas yang dilakukan secara kotinuitas setiap hari oleh guru dan
belajar itu sendiri, ketika membicarakan tentang prestasi belajar maka kita
tidak akan terlepas dengan evaluasi. Dan evaluasi inilah selah satu kegiatan
pembelajaran atau hasil nilai yang diperoleh oleh siswa, dalam hasil penilaian
siswa kelas VIII pada semester genap ini baik hasilnya di bandingkan semester
gasal. Hal tersebut merupakan fenomina yang sangat luar biasa bagi siswa dan
gurunya, karena ketika di lihat dari proses pembelajaran di kelas selama itu
113
Tabel 4.10
Hasil nilai rata-rata semester gasal
Tahun Pelajaran 2008/200994
Semester Gasal 2008-2009
materi di kelas
94
Hasil wawancara dengan bapak Ali Ridlo dan Ibu Anis Maisaroh, pada hari senin tanggal
26 Mai 2009 guru IPS Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
95
Hasil wawancara dengan bapak Ali Ridlo dan Ibu Anis Maisaroh, pada hari senin tanggal
26 Mai 2009 guru IPS Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
114
kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu pada semester gasal memiliki
nilai yang kurang baik dibandingkan dengan semester genap, akan tetapi pada
memperbaiki nilainya, terbukti pada semester genap ini nilai rata-ratanya lebih
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batu
a. Aspek Internal
1. Penguasaan materi
116
2. Penguasaan kelas
3. Penggunaan metode
b. Aspek Ekternal
1. Kualifikasi Guru.
3. Silabus Guru.
B. Saran-Saran
yang sudah baik menjadi lebih maju lagi dengan memberi dukungan dan
buku yang terkait dengan buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
DAFTAR PUSTAKA
Baker, Eva L. 2005. Teknik Mengajar secara sistematis, Jakarta : Rineka Cipata,
Djamarh Bahri Saiful 1994. Prestasi Belajar & Kompertensi Guru :Surabaya-
Indonesia.