SKRIPSI
Oleh
Cicik Rohmatul Uma
07140069
SKRIPSI
Oleh
Cicik Rohmatul Uma
07140069
SKRIPSI
Oleh
Cicik Rohmatul Uma
07140069
Dr. M. Zainuddin, MA
NIP. 150 275 502
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
SKRIPSI
Ketua Sidang
Drs. A. Zuhdi, MA :
NIP. 150 275 611
Sekretaris Sidang
Dr. M. Zainuddin, MA :
NIP. 150 275 502
Pembimbing
Dr. M. Zainuddin, MA :
NIP. 150 275 502
Penguji Utama
Dr. H. Asmaun Sahlan, M.Ag :
NIP. 150 215 372
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik IbrahimMalang
Dr. M. Zainuddin, MA
NIP. 150 275 502
PERSEMBAHAN
Ayah dan Ibu tercinta (H. Ahmad Rifa’I & Hj. Ambar Umiyatun)
yang selalu sabar membimbing dan memberikan jutaan kasih sayangnya
selalu mendo’akan dengan penuh ikhlas
tanpa meminta balasan apapun dariku
Sahabat-sahabatKu
(Robik, Anis, Lely, Yesy, Rida, Isvi, Ani, Fida, Nunik, Lalu, Ina)
yang telah memberikan motivasi dan inspirasi
bersama kalian aku belajar lebih memaknai hidup
MOTTO
1
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Al-
Hidayah, 2000), hal. 789.
NOTA DINAS PEMBIMBING
Dr. M. Zainuddin, MA
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
di
Malang
Setelah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa,
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa di bawah ini:
Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Pembimbing,
Dr. M. Zainuddin, MA
NIP. 150 275 502
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan diterbitkan dalam daftar pustaka.
Penulis
DAFTAR TABEL
KOOPERATIF ........................................................................ 23
PENDAHULUAN
Kelahiran pendidikan agama yang sekarang ini kita kenal menjadi mata
surau, masjid, dan madrasah berjalan terus dan ditingkatkan”. Dari segi
Qur’an, jenjang pengajian kitab tingkat dasar dan pengajian tingkat lanjut,
termuat kurikulum dalam bidang agama Islam. Begitu juga dengan Madrasah
2
Muhammad Kholid Fathoni, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional {Paradigma
Baru} (Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, 2005), hal. 35.
3
Ibid., hal. 65.
Ibtidaiyah Sunan Kalijogo merupakan suatu lembaga pendidikan yang
masyarakat.
pendidikan dasar berciri khas Islam yang bernama MI Sunan Kalijogo. MI ini
sekolah swasta yang mampu bersaing dengan sekolah–sekolah yang lain untuk
mencetak generasi yang lebih baik. Begitu juga yang terjadi di MI Sunan
Kalijogo telah mampu mencetak siswa yang berkualitas, sehingga MI ini telah
pendidikan agama Islam seperti; Islam diajarkan lebih pada hafalan (padahal
masih terdapat sederet kritis terhadap pendidikan agama Islam. Hal ini
disebabkan penilaian kelulusan siswa dalam pelajaran agama diukur dengan
berapa banyak hafalan dan mengerjakan ujian tertulis di kelas yang dapat
khas pola pendidikan agama Islam. Pendidikan secara umum pun diakui oleh
para ahli dan pelaku pendidikan negara kita yang juga mengidap masalah yang
sama. Masalah besar dalam pendidikan selama ini adalah kuatnya dominasi
sentralistik kurikulum, model hafalan dan monolog, materi ajar yang banyak,
kepada siswa secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Di
samping masalah lainnya yang juga muncul adalah kurangnya perhatian guru
4
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung :Remaja Rosdakarya, , 2006), hal. 131.
Pembelajaran agama Islam harus dirubah menjadi pendekatan yang
dikatakan memiliki kesempurnaan iman apabila dia memiliki budi pekerti atau
akhlak yang mulia. Oleh karena itu masalah akhlak merupakan salah satu
pokok ajaran Islam yang harus diutamakan dalam pendidikan agam Islam
untuk diajarkan kepada anak didik. Hal tersebut mendapat perhatian penuh
dari guru, orang tua, serta pihak-pihak yang berkecimpung di dalamnya. Oleh
karena itu, pendidikan agama Islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab
pendidikan selanjutnya.5
ketahui dan pahami akan menjadi pengetahuan yang mempribadi. Oleh karena
itu pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa,
5
Ibid., hal. 138-139.
peneliti menggunakan model pembelajaran aktif (cooperative learning)
puzzle, dapat membantu siswa memahami makna asmaul husna yang sulit,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
manfaat bagi:
a. Bagi peneliti
b. Bagi guru
sebagai bahan evaluasi selanjutnya yang bisa dijadikan titik tolak pada
d. Bagi sekolah
yang efektif dan efisien dengan guru yang berkualitas di masa depan
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, maka peneliti memfokuskan
pelajaran 2008/2009.
F. Definisi Operasional
kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang terdiri 4 sampai 6
3. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang
dalam Al-Qur’an.
G. Sistematika Pembahasan
sebagai berikut:
sistematika pembahasan.
penelitian.
depan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
La Ode Arbiki, Contoh Proposal Eksperimen (http: www.yahoo.com, diakses 18
Februari 2009 ).
pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama untuk mencapai
menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang bisa
karena itu, setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab penuh
7
Ibid.,
8
Etin Solihatin, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), hal. 4.
terhadap kelompoknya.9
jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian
9
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Jakarta: Kencana, 2006), hal. 106-107.
10
A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press,
2008), hal. 176-177.
kelompok.11
kelompok.
membantu.
kognitifnya.13
Jadi, pola belajar kelompok dengan cara kerja sama antar siswa,
ke”aku”an.14
Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok
bisa dianggap cooperative learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur
c. Tatap muka.
siswa.
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini
15
Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-
Ruang Kelas, (Jakarta: Gramedia, 2007), hal. 29-33
a. Hasil belajar akademik
memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi
sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda
16
Novi Emildadiany, Cooperative Learning-Teknik Jigsaw (http: www.yahoo.com,
diakses 18 Februari 2009 ).
Ada perbedaan pokok antara kelompok belajar
konvensional, yaitu:
kelompok.
observasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat
yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang
penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk
penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri
17
Trianto, Model-Model pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hal. 43-44.
18
Ibid.
19
Ibid., hal. 45.
20
Wina Sanjaya, op.cit, hal. 244.
Terdapat beberapa karakteristik strategi pembelajaran kooperatif,
diantaranya yaitu:
merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus
mampu membuat setiap siswa belajar. Semua anggota tim harus saling
itu perlu diatur tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok;
anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab
membantu.
sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk ikut dan sanggup
kelompok.21
21
Ibid, hal. 244-246.
22
Trianto, op.cit, hal. 48-49.
Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
diantaranya:
lain.
kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang
siswa.
mengerjakan tugas.
g. Dua Tinggal Dua Tamu. Teknik belajar mengajar Dua Tinggal Tamu
pembelajaran diantaranya:
23
Anita Lie, op.cit., hal.55-61.
sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari
perbedaan.
jawab kelompoknya.
(riil).
h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi
kelemahan, diantanranya:
membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif,
hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau
24
Wina Sanjaya, op.cit, hal. 249-250
e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang
sebagai:
hitam putih serta dilengkapi dua lajur, yaitu mendatar (kumpulan kotak
yang membentuk satu baris dan beberapa kolom ) dan menurun (kumpulan
25
Ibid, hal. 126.
harus terisi dengan kata-kata yang tersedia dalam kumpulan kata yang ada.
penyamaan jumlah kotak dengan jumlah karakter pada kata dan pengisian
berkesinambungan.26
26
Ajeng Wirasati dan Ronny Adry, Analisa Penerapan Algoritma Backtracking,
pada Game “ Crossword Puzzle ” (http:www.yahoo.com, diakses 18 Februari 2009),
hal. 1-2.
Crossword puzzle merupakan salah satu permainan yang dapat
b. Membuat kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih
kelompok lain.
27
Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD, 2002),
hal. 68.
h. Mengoreksi hasil kerja kelompok dan memberi hadiah kepada
daya ingat tentang materi yang telah diajarkan. Permainan ini dapat
diantaranya, yaitu:
siswa. Karena strategi ini dapat memacu diri siswa untuk lebih
28
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
Nuansa, 2006), h. 238-239.
29
Nunu A. Hamijaya dan Nunung K. Rukmana, Cara Mudah Bergembira bersama Al-
Qur’an, (Bandung: Jembar, 2007), hal. 112.
b. Melalui penerapan strategi crossword puzzle ini siswa belajar untuk
lebih menggali potensi yang ada pada dirinya dan dapat lebih
masing-masing.
kreatifitas siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru
maupun antara siswa dengan siswa lainnya. Bahkan interaksi ini lebih
mana yang kurang esensial bagi setiap guru bisa saja berbeda-beda.
Akhirnya, mau tidak mau guru harus mengajarkan semua materi yang
Hal ini juga dapat menggangu konsentrasi guru dan siswa yang berada
di kelas lain.
dijadikan ukuran bahwa dia seorang siswa lebih pandai dari lainnya.
31
Ibid., hal. 41-42
C. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi
minat. Dalam hal ini tugas guru adalah membantu siswa untuk memilih
topik, kegiatan, atau tujuan yang bermanfaat, baik jangka panjang atau
pendek. 32
Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas, yakni
tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya
permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau
32
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1992), hal.
173.
33
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 36-
37.
penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. 34
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
sebagai berikut:
yang diinginkan.
34
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan
(Jakarta: Bumu Aksara, 2007), hal. 23.
35
Ibid.,
c. Sebagai penggerak, yaitu menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar
pekerjaan.36
Sebagai contoh seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang maju
ke depan kelas dan dapat mengerjakan soal di papan tulis. Dengan pujian
itu, dalam diri anak tersebut timbul rasa percaya pada diri sendiri, di
samping itu timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut dan malu lagi.37
dilakukan. Oleh karena itu, setiap orang akan memberikan motivasi harus
36
Oemar Hamalik, op.cit, hal. 108.
37
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal.
73.
38
Ibid, hal. 73-74.
3. Macam-macam Motivasi Belajar
a. Motivasi instrintik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat dari diri
individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi
bagi nusa dan bangsa. Oleh karena itu, ia rajin belajar tanpa ada
paksaan dari orang lain yang akhirnya dapat melakukan sesuatu atau
belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena disuruh oleh orang tua
39
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995),
hal. 29.
perlu dilakukan usaha pemantauan atau penguatan.
motivasi.
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
40
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 163-165.
juga dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
tingkat intelegensi atau kecerdasan siswa, (b) sikap siswa, (c) bakat
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yakni
kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor ini terdiri atas dua macam,
yaitu:
siswa.
siswa.
Semakin jelas tujuan, semakin besar nilai tujuan bagi individu yang
perbuatan.
41
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), hal. 144-155.
d. Kesempurnaan untuk sukses. Kesuksesan dapat menimbulkan rasa
e. Minat yang besar. Motif akan timbul jika individu memiliki minat
yang besar.
belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti
dengan kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak
ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengadakan bahwa lusa akan
diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar agar mendapat nilai
yang baik. Jadi, angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat
bagi siswa.42
42
Moh. Uzer Usman ,op.cit, hal. 29-30.
d. Ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan.
prestasinya).
g. Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-
lebih suka bekerja secara mandiri; sangat terikat pada nilai-nilai baik dan
43
Hamid Muhammad, Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama, 2004), hal. 18-21.
D. Pembelajaran Asmaul Husna
SAW menjelaskan bahwa Asmaul Husna ini jumlahnya ada 99, karena
berbunyi:
َ ِ ْ َأ
ِ ُه َ ْ
َ َة َر َ ج ِ َ ْ َْ ْ ا َ ََ َأ
ُ ا َ ِد
َ ٌ!"ْ #َ $ُ ََ %َ &
ْ ن َأ
ِ َ("َ ْ ََ َأ
ُ ا
َ
ِإ+ً ,َ ِ- ً(.
ْ ا َ "ِ#/
ْ 0ِ َو+ً #َ /
ْ 0ِ 2ِ 3ِ ن ل ِإ
َ َ5 6َ 3.
َ َو2ِ "ْ 3َ
َ 2ُ 3 ا738َ 2ِ 3ل ا َ ُ.ن َر َأ2ُ ْ
َ 2ُ 3ا
+َ 9
َ ْ ا:
َ& َ ;َهَ َد ْ ْ َأ-َ ًا ِ وَا
Artinya: Abu yaman menceritakan kepada kami Syu’aib menghabarkan
kepada kami Abu zinad menceritakan kepada kami dari Al-A’raj
dari Abu hurairah r.a bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu.
Siapa yang menghitungnya tentu masuk surga. (H.R Imam
Bukhori).
karena apabila sebatas itu maka itu pun bisa dilakukan oleh orang-orang
tenggorokan mereka.
lisan dan perbuatan. Siapa yang mengamalkan bahwa Allah swt memiliki
al Qodir (Maha Kuasa) dan yang lainnya maka wajib baginya untuk
meyakini dan tunduk terhadapnya. Dan Allah mempunyai nama-nama
kita. Jika kita memohon diberi petunjuk, sebutlah nama Al-Hadi (Maha
Pemberi Petunjuk). Jika kita mohon diberi sifat kasih sayang, sebutlah
makbul.
diterangkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Asmaul Husna hanya milik
mempelajari, dan meniru kandungan makna dari nama yang baik tersebut
44
Sigit Purnomo, Manfaat Asmaul Husna (http:www.yahoo.com, diakses 6 Agustus
2009).
dalam kehidupan sehari-hari.45
Qur’an dan Sunnah sebanyak 1.000 nama. Ada juga yang menyatakan
Asmaul Husna inilah yang dahulu ketika Nabi Isa diberi kelebihan
diderita manusia ketika itu, dan Nabi-nabi Allah lainnya, seperti Nabi
Ibrahim tidak hangus dibakar oleh kaumnya. Nabi Nuh diselamatkan dari
yang diajarkan di madrasah atau sekolah. Dengan adanya materi ini siswa
45
Asmaul Husna dan Sifat-Sifat Allah (http:www.yahoo.com, diakses 6 Agustus 2009).
46
Ja’far Shidiq, Ternyata Ada 100 Asma Al-Husna (Qiyas Media, 2009/
http:www.yahoo.com, diakses 6 Agustus 2009 ).
47
Masrap Suhaemi, Khasiat Ayat-Ayat Al-Qur’an (Surabaya: Mahkota. 1984), hal. 51.
Ma’rifat Asmaul Husna termasuk sesuatu yang dapat menguatkan
sanjungan dan ibadah serta do’a masalah (meminta sesuatu). Itu semua
adalah pokok pangkal keimanan dan iman itu sendiri kembali kepada hal-
hal tersebut; sebab memahami Asmaul Husna itu mengandung tiga jenis
48
Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Misteri Asmaul Husna (Solo: Pustaka Ar-Rayyan,
2007), hal. 10-11.
Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula
bumi. Perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui
bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala
sesuatu. (Qs. Ath-Thalaaq:12).
menciptakan langit dan bumi, dan Menurunkan segala urusan antara langit
dan bumi agar hamba-Nya tahu, bahwa Dia adalah Dzat Yang Maha
Mengetahui dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dengan demikian Ilmu
Allah, yaitu:
49
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Asmaul Husna Nama-Nama Indah Allah (Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar, 2001), hal. 2.
Muhammad Nafis Al-Banjari mengingatkan adanya tiga rintangan
tersebut, yaitu:
kegiatan sosial.50
di antaranya yaitu: memberi angka, pujian kepada siswa, memberi hadiah, dan
50
Sulaiman Al-Kumayi, Kecerdasan 99 Cara Meraih Kemenangan dan Ketengan Hidup
Lewat Penerapan 99 Nama Allah (Jakarta: Mizan Publika. 2006), hal. xi-xii.
learning di kelas dan menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
2. Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas merupakan
kelas heterogen.
menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga
diri.
dengan ketrampilan.52
51
Novi Emildadiany, op.cit (http: www.yahooo.com, diakses 18 Februari 2009 ).
52
Wina Sanjaya, op.cit, hal. 242.
53
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2007), hal. 229.
BAB III
METODE PENELITIAN
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
alamiah.54
ciri, yaitu: (1) latar alamiah; (2) manusia sebagai alat (instrumen); (3) metode
kualitatif; (4) analisis data secara induktif; (5) teori dari dasar; (6) deskriptif;
(7) lebih mementingkan proses daripada hasil; (8) adanya batas yang
ditentukan oleh fokus; (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data; (10)
desain yang bersifat sementara; dan (11) hasil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama.55
karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk
54
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung Remaja Rosdakarya,
2007), hal. 6.
55
Ibid., hal. 8-13.
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses
belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa. Bahkan McNiff dalam
PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri
1. Menurut Joni dan Tisno PTK merupakan kajian yang bersifat reflektif oleh
Secara ringkas PTK dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan yang
56
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindaakn Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hal. 102.
57
Wahidmurni, Penelitian Tindakan Kelas dari Teori Menuju Praktik (Malang: UM
Press, 2008), hal. 14.
58
Ibid., hal. 15.
PTK ini, dilakukan secara mandiri oleh peneliti dalam praktik
mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini berarti
masalah yang dihadapi oleh guru di kelas dan adanya tindakan tertentu untuk
yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang harus
dilaluinya, yaitu:61
tersebut dilakukan.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
pengamat penuh serta diketahui subjek atau informan. Oleh karena itu,
selain sebagai pelaku tindakan (berarti juga sumber data) peneliti juga
C. Setting Penelitian
yang aktif dengan jumlah 25 siswa. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk
62
Wahidmurni, op.cit, hal. 34.
menerapkan pembelajaran kooperatif pada pelajaran Akidah Akhlak.
Secara garis besar data dalam penelitian ini dapat dipilih menjadi dua
jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitaif. Menurut Lofland sumber data
dengan guru bidang studi Akidah Akhlak di MI, dan catatan hasil
2. Sumber tertulis
3. Foto
63
Lexy J, op.cit, hal. 157-163.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari sekolah, seperti data prestasi
siswa, baik pre test maupun pos test, data yang diperoleh dari lembar
data.
Terikat dengan penelitian ini yang akan dijadikan sumber data adalah
E. Instrumen Penelitian
1. Pedoman pengamatan untuk menggali data tentang suasana kelas pada saat
saat pembelajaran.
1. Observasi
b. Observasi kelas
64
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal. 158.
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Teknik ini dilakukan
partisipator.
c. Diskusi balikan
berikut ini:
Pertemuan
perencanaan
65
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008) hal. 106
dan observer (pengamat) ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-
2. Interview
data tentang:
Kalijogo Malang.
3. Dokumen
dapat berupa secarik kertas yang berisi tulisan mengenai kenyataan, bukti,
ataupun informasi, dapat pula berupa foto, pita-kaset atau pita recording,
66
S. Margono, op.cit., hal. 161.
67
M. Iqbal Hasan, Pokok Materi Metodologi penelitian & Aplikasinya (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002), hal. 85.
slide, mikro film, dan film. Oleh sebab itu dokumen dalam hal ini dapat
berupa arsip.68
lain: sejarah berdirinya MI Sunan Kalijogo, data siswa dan guru MI Sunan
G. Analisi Data
analisis data ini adalah: (1) data dapat diberi arti atau makna yang berguna
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah melakukan proses
dari catatan lapangan sehingga mudah dibaca oleh siapapun dan proses ini
(seperti, nilai hasil belajar) cukup dengan menggunakan analisis deskriptif dan
sebelumnya.
sebelumnya, maka jenis data yang bersifat kuantitatif yang didapatkan dari
P = Presentase peningkatan
71
Rochiati Wiriaatmadja, op cit., hal. 140.
72
Hamzah. B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 73.
H. Pengecekan Keabsahan Temuan
Selain menganilis data, peneliti juga harus menguji keabsahan data agar
memperoleh data yang valid. Untuk pengecekan data yang bersifat kualitatif
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan
I. Indikator Kinerja
indikator kuantitatif berupa besarnya skor ujian yang diperoleh siswa dan
73
Lexy J. Moleong, op.cit., hal. 330.
74
Ibid., hal. 330-331
selanjutnya dibandingkan dengan batas minimal lulus (kriteria ketuntasan
besarnya skor kriteria KKM sebesar 65. Dengan demikian siswa dikatakan
tuntas belajar secara individual jika skor tes minimal sebesar 65. Tetapi jika
siswa yang berhasil secara individual masih dibawah 65, maka strategi yang
J. Tahap-Tahap Penelitian
Adapun penerapan model dalam PTK ini dilakukan dengan dua siklus.
1. Siklus I
a. Mengidentifikasi Masalah
b. Memeriksa Lapangan
c. Perencanaan Tindakan
d. Pelaksanaan Tindakan
pengamatan observasi.
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan meliputi: menyampaikan
siswa.
e. Observasi
berlangsung.
f. Refleksi
Husna.
g. Revisi Perencanaan
2. Siklus II
a. Rencana Baru
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
belajar siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
tahun 1967 dengan status tanah waqof dan status bangunan milik Yayasan.
Akan tetapi mulai diresmikan pada hari Kamis, tanggal 28 Juni 1984
yang Maha Esa, yang bersifat terbuka, kekeluargaan, serta gotong royong.
sertifikat, dengan luas tanah 1.011 m2, surat izin bangunan No.
untuk:
Republik Indonesia.
b. Ikut menunjang dan memperlancar pembangunan masyarakat
tersebut.
orang dan guru PNS 2 orang). Adapun nama guru beserta jabatan dan
Tabel 4.2
Data Guru MI Sunan Kalijogo
No Nama Jabatan Bidang Studi
Tabel 4.3
Jumlah Siswa MI Sunan Kalijogo
Tahun Palajaran
Kelas
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009
I 54 47 37 45
II 38 52 44 35
III 42 37 50 42
IV 34 41 37 49
V 30 31 40 38
VI 20 30 29 37
75
Dokumentasi MI Sunan Kalijogo Malang.
Tabel 4.4
Sarana dan Prasarana MI Sunan Kalijogo
No Jenis Jumlah
1. Ruang Kelas 9
2. Laboratorium 0
3. Perpustakaan 1
4. Komputer 1
5. Keterampilan 0
6. Kesenian 0
7. Musholla/Masjid 1
Jumlah 24
B. Paparan Data Sebelum Tindakan
Tabel 4.5
Data Kelas IV A
No Keterangan Jumlah
1 Putra 15
2 Putri 10
Jumlah 25
yaitu hari Rabu, untuk kelas A pada pukul 08.20-09.00. Guru bidang studi
2. Observasi Awal
belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak. Pada pertemuan itu, peneliti
dalam pelajaran Akidah Akhlak masih rendah, hal ini ditunjukkan pada
hasil nilai raport siswa kelas IV A pada semester ganjil yang masih rendah.
pada tanggal 11 Maret 2009, setelah mendapatkan izin dari pihak fakultas
dan Kepala Sekolah. Selain itu, peneliti juga meminta data-data yang
3. Perencanaan Tindakan
sebagai berikut:
yaitu:
tersebut.
tidak hidup. Setelah itu guru langsung membagikan soal kepada siswa
12 orang atau sebesar 48 %, karena skor tesnya kurang dari 65. Hasil
standar ketuntasan minimum, dimana pada nilai pre test belajar siswa
Hal ini dapat dilihat dari hasil lembar observasi motivasi siswa
bahwa metode yang diterapkan oleh guru, yakni metode ceramah dan
pembelajaran.
adanya pendekatan lain yang bisa menjadikan siswa aktif dan kreatif,
dilaksanakan.
C. Siklus Penelitian
1. Siklus I
contohnya.
ini.
jawaban yang paling tepat selain itu, dapat mendorong siswa untuk
mengoreksinya.
1) Pertemuan I
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir berupa refleksi dan evaluasi.
Qur’an
bersama-sama.
kerja kelompok.
2) Pertemuan II
yaitu:
tabel berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Skor Tes Individual Mata Pelajaran Akidah
Akhlak Kelas VI A
Hasil nilai pre test belajar siswa menunjukkan rata-rata kelas 72,4.
c. Observasi Siklus I
dengan hasil pre tes yang dilaksanakan sebelumnya. Hal ini terlihat
dari aktivitas Tanya jawab siswa pada saat pre test mereka masih
merasa malu dan takut salah. Pada siklus I ini mereka sudah mulai
Akan tetapi bagi siswa yang pasif juga sedikit demi sedikit menjadi
tercermin dalam semangat, antusias, dan rasa ingin tahu siswa dalam
proses pembelajaran.
terganngu.
d. Refleksi Siklus I
diantaranya, yaitu:
menyenangkan.
saja.
lebih bersemangat.
2. Siklus II
dan Al-Latif).
ini.
jawaban yang paling tepat selain itu, dapat mendorong siswa untuk
pembelajaran kooperatif.
dan contohnya).
dahulu menjelaskan materi tersebut agar siswa mengerti apa isi dari
beri nomor agar mereka juga aktif dalam belajar kelompok tidak
siswa yang lain, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kecurangan
Tabel 4.10
Distribusi Skor Tes Individual Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Kelas VI A
3 orang atau sebesar 12 %, karena skor tesnya kurang dari 65. Satu
orang izin tidak masuk karena sakit. Hasil tes individual di atas
menunjukkan, bahwa adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada
siklus II sudah mencapai maksimal. Hasil nilai pre test belajar siswa
76
Hasil Wawancara dengan Ibnul Andrian, salah satu siswa kelas IV A MI Sunan Kalijogo
yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, pada tanggal 1 April 2009.
77
Hasil Wawancara dengan Khoirun nisa’, salah satu siswa kelas IV A MI Sunan Kalijogo
yang memiliki kemampuan sedang, pada tanggal 1 April 2009.
Sedangkan siswa yang termasuk memiliki kemampuan di
mengatakan,
78
Hasil Wawancara dengan Ica sahfita sari, salah satu siswa kelas IV A MI Sunan Kalijogo
yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata, pada tanggal 1 April 2009.
79
Hasil Wawancara dengan Evita Khusnul, salah satu siswa kelas IV A MI Sunan Kalijogo
yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, pada tanggal 1 April 2009.
80
Hasil Wawancara dengan Nafisaturrohmah, salah satu siswa kelas IV A MI Sunan
Kalijogo yang memiliki kemampuan sedang, pada tanggal 1 April 2009.
Sedangkan siswa 3 mengungkapkan,
sangat antusias, dan senang. Hal itu dapat dilihat dari keberanian
c. Observasi Siklus II
mengemukakan pendapatnya.
siswa sudah mulai bisa menghilangkan rasa malu dan takut salah
81
Hasil Wawancara dengan Siti Nasikhatul K, salah satu siswa kelas IV A MI Sunan
Kalijogo yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata, pada tanggal 1 April 2009.
dalam mengajukan pendapat. Mayoritas mereka sudah mulai terbiasa
kelompok atau siswa atas prestasi yang diraih, Sehingga mereka akan
kepada teman.
motivasi belajar yang cukup tinggi. Hal ini dapat diamati pada lembar
oleh guru dan siswa. Hal ini dapat dilihat dari lembar observasi
d. Refleksi Siklus II
pada materi Asamul Husna. Pada siklus ini, siswa sudah mengerti
dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Pada waktu
mengerjakan soal para siswa sudah bisa menerima pendapat dari teman
tersebut dapat diamati dari hasil tes kelompok dan individu para siswa.
sehari-hari
D. Temuan Penelitian
1. Temuan Siklus I
a. Siswa cukup senang dan berani untuk bertanya dan menjawab soal.
b. Siswa yang pasif sedikit demi sedikit sudah berani dan menunjukkan
keantusiasannya.
dilakukan tindakan.
2. Temuan Siklus II
kelomoknya.
mengerjakan tugas.
PEMBAHASAN
pertemuan. Siklus pertama terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus kedua
satu kali pertemuan. Adapun indikator yang ingin dicapai siswa dapat
Sumber belajar yang digunakan adalah buku panduan membina Akidah dan
Akhlak Kelas 4 MI. Sedangkan media pembelajaran yang digunakan adalah
cenderung pasif, bermain sendiri atau berbicara dengan temannya. Siswa tidak
guru saja, dan yang terjadi siswa tidak mendapatkan perhatian yang lebih,
Selain itu, ketika guru memberikan tugas atau kesempatan bertanya dan
hanya mau bertanya dan menjawab setelah mendapatkan instruksi dari guru.
Itupun yang bertanya atau menjawab hanya 1-2 orang saja. Jadi hasilnya
minim sekali. Pembelajaran yang kurang melibatkan banyak siswa, akan
Menyikapi hasil pre test tersebut, maka pada siklus I pertemuan pertama
sebelumnya.
melalui strategi crossword puzzle siswa mulai aktif bertanya dan menjawab
dibandingkan dengan pre test, karena pada pertemuan ini setiap kelompok
82
Etin Solihatin, op.cit, hal. 13.
mulai bekerja sama dengan kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru. Mereka mulai saling bertukar pikiran, tanya jawab, dan
sudah berani bertanya tentang materi yang belum dipahami. Pada pertemuan
kedua, siswa mengerjakan soal ulangan. Ulangan ini materi Asmaul Husna
siswa. Agar mempunyai motivasi yang tinggi yaitu dengan cara harus
Hamalik, motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain. Guru
berminat tinggi dan antusias pula. Demikian siswa yang antusias akan
dengan satu kali pertemuan saja. Pada siklus ini siswa lebih termotivasi lagi,
83
Oemar Hamalik, loc.cit.
peneliti terapkan, sehingga diharapkan siswa mempunyai motivasi belajar
yang tinggi.
untuk belajar, karena mereka adalah satu tim yang harus bekerja sama untuk
keingintahuan yang besar terhadap masalah yang belum dimengerti, dan harus
pembelajaran tersebut, tampak dari aura mereka yang ceria dan lebih
bersemangat dalam belajar. Siswa mampu berperan aktif lebih berani bertanya
dan menjawab, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan.
Pada pertemuan kali ini lingkungan belajar sudah nampak efektif pada
teman kelompoknya dan sudah berani bertanya pada materi yang belum
berperan aktif. Oleh sebab itu, guru memberikan pujian kepada kelompok
yang sudah selesai duluan dan kepada siswa yang berani mempresentasikan
84
Novi Emildadiany, loc.cit.
hasil tugasnya di depan kelas. Pujian ini dimaksudkan untuk merangsang
minat yang sebenarnya.85 Begitu juga ketika diberi latihan soal mereka
penuh semangat.
Melalui observasi pada siklus II adanya rasa ingin tahu yang cukup besar yang
berlangsung.
siswa dapat diamati pada lembar observasi dari siklus I sampai II terus
mengalami peningkatan.
telah diterapkan.
85
Oemar Hamalik, op.cit, hal. 167.
Tingkat keberhasilan kelas dalam setiap siklusnya mengalami
peningkatan, yaitu dari pre tes semula 52 % meningkat pada siklus I menjadi
ratanya dari 64,8 meningkat menjadi 72,4 hingga 78. Sedangkan pada
motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari pre test yang semula
1,8 meningkat menjadi 72,22%, dan meningkat lagi menjadi 88,89%. Ini
kualitatif dapat dijelaskan dari hasil pengamatan dan wawancara dengan siswa
ini dapat ditunjukkan dengan tumbuhnya rasa kebersamaan dan gotong royong
dalam kelompok, susana kelas menjadi lebih hidup, dan keberanian dalam
mengemukakan pendapat.
yang efektif adalah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat
sebelumnya.
Adapun indikator keberhasilan penerapan cooperative learning, antara
lain:
2. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang besar, yaitu aktif dalam berdiskusi
dengan saling tukar pendapat dan tanya jawab. Hal ini menunjukkan
3. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari kenaikan
setiap siklusnya.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
mata pelajaran Akidah Akhlak, tetapi bisa diterapkan pada pelajaran yang
siswa.
Al-Qahthani, Said bin Ali bin Wahf. 2007. Misteri Asmaul Husna. Solo: Pustaka
Ar-Rayyan.
Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung :Remaja
Rosdakarya.
Shidiq, Ja’far. 2009. Ternyata ada 100 Asma Al-Husna. Qiyas Media.
(http:www.yahoo.com, diakses 6 Agustus 2009 ).
Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning 101 Cara Bealajar Siswa Aktif.
Bandung: Nuansa.
Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS
Jakarta: Bumi Aksara.
PROFIL MADRASAH
MADRASAH IBTIDAIYAH
NAMA SEKOLAH
SUNAN KALIJOGO
KARANGBESUKI
KECAMATAN SUKUN
KOTA MALANG
NSS 65146
NSPN 112357305009
SURAT KEPEMILIKAN
SERTIFIKAT
TANAH
SUPRIYATI, S.Pd
TATA USAHA
DWI MUKTIANI
Drs. DARSONO NING F, BA PUJIATI, S.Pd IIS PUSPA R, S.PdI NUR H, S.Ag WIWID DP, A.Ma
IDA NUROH, S.Psi A. ASHARI Dra. SUNARTIN ZAINUDIN NUR ASIYAH Dra. SUNARTIN
SIKLUS I
Memeriksa Lapangan
• Mengadakan pre test dengan
Identifikasi Masalah menggunakan pembelajaran
Observasi lapangan konvensional.
dilakukan dengan • Tidak menggunakam modul
menganalisa dan dan media pembelajaran.
mengidentifikasi • Tidak melakukan evaluasi dan
masalah yang terkait refleksi.
dengan motivasi
• Dari hasil pre test dapat
belajar siswa diketahui bahwa motivasi
belajar siswa pada materi
Asmaul Husna masih rendah.
Observasi Refleksi
• Mengamati proses Pembelajaran kooperatif
pembelajaran dengan dengan strategi crossword
lembar observasi motivasi puzzle pada siklus I
belajar siswa. menunjukkan adanya
• Observasi dilakukan pada peningkatan motivasi belajar
motivasi belajar pada saat siswa yang cukup baik, tetapi
pembelajaran. masih perlu ada penerapan
lebih lanjut agar
pembelajaran kooperatif
dapat diaplikasikan dengan
hasil yang lebih memuaskan
Revisi Perencanaan
Perlu diterapkan pembelajaran kooperatif yang Cukup Berhasil
lebih efektif dan menyenangkan, sehingga
siswa tidak merasa bosan
SIKLUS II
Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan
• Mempersiapkan • Melaksanakan
instrumen motivasi. pembealajaran sesuai
• Menyusun rencana dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
pembelajaran • Menerapkan pembelajaran
• Merencanakan evaluasi kooperatif dengan strategi
dan refleksi. crossword puzzle.
• mempersiapkan • Melaksanakan evaluasi dan
indikator selanjutnya. refleksi
Observasi
• Mengamati proses
pembelajaran dengan
lembar observasi motivasi
belajar siswa.
• Observasi dilakukan pada
motivasi belajar pada saat
pembelajaran.
Refleksi
Penerapan pembelajaran
kooperatif pada siklus II terbukti
dapat meningkatan motivasi
belajar siswa tentang Asmaul
Husna pada mata Akidah Akhlak
kelas IV A MI Sunan Kalijogo Berhasil
Malang.
Bentuk implementasi
pembelajaran kooperatif dengan
strategi crossword puzzle
penggunaan modul dan media
pembelajaran, serta menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. SELESAI
LAMPIRAN IV
Standar Kompetensi
Memahami sifat Allah yang terkandung dalam
Asmaul Husna (As-Salam, Al-Mukmin,
dan Al-Latif)
Kompetensi Dasar
Mengenal allah melalui sifat-sifat yang
terkandung dalam Asmaul Husna (As-Salam,
Al-Mukmin, dan Al-Latif)
Indikator
Menghafal sifat-sifatAllah yang terkandung
dalam al-asma’ al-Husna
(As-Salam, Al-Mukmin, dan Al-Latif).
Mengetahui arti al-asma’ al-Husna
(As-Salam, Al-Mukmin, dan Al-Latif).
Menunjukkan contoh bahwa Allah bersifat
(As-Salam, Al-Mukmin, dan Al-Latif).
Membiasakan berdo’a dengan al-asma’ al-Husna
(As-Salam, Al-Mukmin, dan Al-Latif).
AS-SALAM
Kosa Kata
(Kalimat Sa’bah)
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat
segala yang kelihatan; dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha
mengetahui.
(Q.S. al-An’am/6:103).
Standar Kompetensi : Memahami kalimat thayyibah (assalamu’alaikum) dan al-Asma’ al-Husna (as-Salam, al-Mukmin, dan al-Latif)
Penilaian
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
No Indikator Pengalaman Belajar Contoh
Dasar Pokok Waktu Bentuk Jenis Belajar
Instrumen
1 Mengenal • Menghafalkan/melafal Kalimat • Siswa dapat 2x40 • Performance • Tes • Kapan kita • Buku
Allah melalui kan kalimat thayyibah thayyibah menghafalkan menit • Paper and lisan mengucapkan Panduan
kalimat (assalamu’alaikum). kalimat thayyibah (2 JP) pencil test • Tes salam? “Membina
thayyibah • Mengetahui arti (assalamu’alaikum). • Kerja tulis • Tuliskan Akidah dan
(assalamu’alai kalimat thayyibah • Siswa dapat kelompok • Diskusi kalimat salam Akhlak
kum) (assalamu’alaikum). menterjemahkan beserta kelas IV
• Membiasakan kalimat thayyibah artinya! MI (Tiga
mengucap kalimat tanpa melihat teks. • Sebutkan Serangkai
kalimat thayyibah • Siswa dapat manfaat Pustaka
(assalamu’alaikum) menjelaskan isi salam bagi Mandiri)
bila bertemu dengan pokok kandungan kaum • Kaligrafi
sesama muslim. kalimat thayyibah muslimin! kalimat
dalam bentuk lisan thayyibah
dan tulisan
Kompetensi Materi Alokasi Penilaian Sumber
No Indikator Pengalaman Belajar Contoh
Dasar Pokok Waktu Bentuk Jenis Belajar
Instrumen
• Guru menjelaskan. • Sebutkan • Kartu
• Bermain kartu adab-adab lafdhiyah
lafdhiyah salam!
• Apa makna
salam
menurut
kalian?
2 Mengenal • Menghafal sifat- Asmaul • Siswa dapat 3x40 • Performance • Tes • Jelaskan • Lafad
Allah melalui sifatAllah yang Husna menghafalkan menit • Paper and lisan sifat Allah Asmaul
sifat-sifatAllah terkandung dalam al- Asmaul Husna (As- (2 JP) pencil test • Tes as-Salam? Husna
yang asma’ al-Husna (As- Salam, al-Mukmin, • Diskusi tulis • Sebutkan 3 • Lembar
terkandung Salam, al-Mukmin, dan al-Latif). • Coope- contoh crossword
dalam al- dan al-Latif). • Siswa dapat rative berbicara puzzle.
asma’ al- • Mengetahui arti al- menterjemahkan learni- yang • Modul
Husna (As- asma’ al-Husna (As- Asmaul Husna (As- ng berguna. tentang
Salam, al- Salam, al-Mukmin, Salam, al-Mukmin, • Apa arti asmaul husna
Mukmin, dan dan al-Latif). dan al-Latif). sifat Allah
al-Latif) • Dapat menunjukkan • Siswa dapat al-
contoh bahwa Allah menjelaskan isi Mukmin?
bersifat (As-Salam, al- pokok kandungan • Sebutkan 3
Mukmin, dan al-Latif). Asmaul Husna bukti
• Membiasakan berdo’a tersebut. bahwa
dengan al-asma’ al- • Bermain crossword Allah
Husna (As-Salam, al- puzzle. bersifat al-
Mukmin, dan al-Latif). • Guru menjelaskan Latif.
Standar Kompetensi : Beriman kepada Rasul-Rasul Allah
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna (As-
III. Indikator
Siswa dapat menjelaskan arti Asmaul Husna (As-salam).
V. Strategi Pembelajaran
Metode ceramah dan tanya jawab.
IX. Penilaian
Proses : Pengamatan selama proses pembelajaran.
Hasil : Test tulis pada akhir pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna (As-
Pertemuan I
A. Kegiatan Awal 5 menit
• Salam dan berdo’a.
• Absensi dan menanyakan kabar hari ini.
• Tanya jawab tentang materi sebelumnya.
• Menunjukkan materi ajar dan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti 30 menit
• Guru membagikan modul kepada setiap siswa.
• Guru menjelaskan materi tersebut.
• Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan anggota 5
orang.
• Guru membagikan nomor kepada setiap siswa.
• Guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa
dengan menyebut nomornya.
• Siswa yang telah disebut nomornya harus menjawab
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
• Guru membagikan lembar crossword puzzle yang sama
kepada setiap kelompok.
• Siswa bersama kelompoknya mengerjakan soal tersebut.
• Salah satu kelompok membacakan hasilnya dan
kelompok yang lain menyimak dan mengoreksinya.
• Siswa dan guru mengadakan Tanya jawab.
C. Kegiatan Akhir
• Siswa bersama guru menyimpulkan materi tersebut. 5 menit
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pertemuan II
A. Kegiatan Awal 5 menit
IX. Penilaian
Proses : Pengamatan selama proses pembelajaran
(kekompakan dalam kerja kelompok, keaktifan dan
ketepatan dalam tanya jawab.
Hasil : Tugas kelompk dan test tulis pada akhir pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna (As-
III. Indikator
Siswa dapat menunjukkan contoh bahwa Allah bersifat (As-salam,
V. Strategi Pembelajaran
Cooperative learning dengan Crossword puzzle.
VI. Sumber Belajar dan Alat pembelajaran
Buku Panduan “Membina Akidah dan Akhlak kelas IV MI (Tiga
Serangkai Pustaka mandiri)”.
B. Kegiatan Inti 30
• Guru menjelaskan materi pelajaran menit
• Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan anggota 4
orang.
• Guru membagikan nomor kepada siswa
sebagaimana yang telah dilakukan pada minggu
sebelumnya.
• Guru membagikan lembar crossword puzzle yang
sama kepada setiap kelompok.
Kegiatan Pembelajaran Waktu
IX. Penilaian
KUNCI JAWABAN
1) Maha sejahtera, Allah memberi rasa aman dan kemakmuran kepada
semua makhluk-Nya. Kesejahteraan hanya berasal dari Allah.
2) Tidak membenci, tidak pernah berbohong, dan tidak merasa iri.
3) Membaca ayat al-Qur’an, berzikir kepada Allah, dan tidak berkata
jorok.
4) Luka yang disebabkan goresan pedang akan cepat sembuh, tetapi luka
hati karena ucapan sulit dihilangkan.
5) Islam seseorang termasuk baik jika dia meninggalkan perkara yang
tidak berguna baginya.
SOAL SIKLUS I
A. Tugas Kelompok
Isilah crossword puzzle (teka-teki silang) di bawah ini!
2 1
3 4
6 7
8 9
10
Menurun
1. Hukum meminta perlindungan kepada selain Allah
2. Al-Latif berarti
4. orang yang dapat menjaga lisannya akan
7. Allah memberi makan kepada kita agar tidak
9. Zat yang mencukupi kebutuhan semua makhluk adalah
Mendatar
3. Allah Maha sejahtera
5. Jika ingin selamat, kita harus menjaga
6. Allah Maha penjaga Keamanan
8. Lidah lebih tajam daripada
10. Contoh dari perbuatan dosa adalah perbuatan
B. Tugas Individu
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling benar!
2 M 1H
3 A S S
4 A L A M
H E R
A 5 L I S A N
H A M
6 A L M U 7K M I N
L A E
U T L
S A
8P E D 9 A N G
A L
R L
10 S I A S I A
N H
B. Tugas Individu
1) b 6) a
2) d 7) a
3) c 8) a
4) c 9) a
5) d 10) d
2 1
3 5
6 7 8
Menurun
1. Orang yang dapat menjaga lisannya akan
3. Allah sangat lembut terhadap makhluknya, Allah bersifat
5. Allah memberi makan kepada kita agar tidak
7. Jika ingin selamat, kita harus dapat menjaga
8. Hukum meminta perlindungan kepada kuburan
Mendatar
2. Allah Maha sejahtera merupakan arti dari
3. Allah Maha Penjaga keamanan, Allah bersifat Allah
4. Zat yang mencukupi kebutuhan semua makhluk adalah
6. Kita mohon perlindungan dan rasa aman kepada
9. Allah sangat lembut kepada mahluknya denga memberikan
B. Tugas Individu
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan Allah bersifat Al-mukmin!
2. Sebutkan tiga contoh hati yang bersih!
3. Dalam keadaan apakan seseorang mohon perlindungan dan rasa
aman kepada Allah?
4. Apa ciri-ciri orang yang sejahtera?
5. Sebutkan ayat Al-Qur’an bahwa Allah Maha halus!
KUNCI JAWABAN
A. Tugas Kelompok
2 A 1S S A L A M
E
3A L M U 5K M I N
4A L L A H E
A M L
T A 6A L 7L A 8H
I T P I A
F A S R
R A A
A N 9M A D U
N
B. Tugas Individu
1. Allah Maha Penjaga keamanan, hanya Allah yang dapat
memberikan rasa aman kepada manusia.
2. Tidak membenci, tidak merasa iri, dan tidak pernah berdusta.
3. Dari mara bahaya yang mengancam jiwa; dari penyakit hati, seperti
dengki, dendam, bakhil, dan malas; dan dari penyakit jasmani
seperti kelaparan dan kekuatan.
4. Mempunyai hati yang bersih, tidak melakukan perbuatan dosa,
selalu membaca Al-Qur’an dan berzdikir kepada Allah.
5.
LAMPIRAN VIII
Keterangan
s
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
LAMPIRAN IX
INSTRUMEN OBSERVASI
INSTRUMEN DOKUMENTASI
PEDOMAN WAWANCARA
Kepada
Yth. Kepala MI Sunan Kalijogo
di
Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini kami mengharap dengan hormat agar mahasiswa
dibawah ini:
Nama : Cicik Rohmatul Uma
NIM : 07140069
Semester/ Th. Ak
: VIII/2005
Judul Skripsi : Implementasi Cooperative Learning
melalui Strategi Crossword Puzzle dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Asmaul Husna
pada Siswa Kelas IV A MI Sunan Kalijogo di
Malang.
dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/menyusun skripsinya, yang
bersangkutan mohon diberikan izin/kesempatan untuk mengadakan
penelitian di lembaga/instansi yang menjadi wewenang Bapak/Ibu.
Demikian, atas perkenaan dan kerjasama Bapak/Ibu disampaikan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
MADRASAH IBTIDAIYAH
“SUNAN KALIJOGO”
STATUS : TERAKREDITASI B NSM : 112357305009
Sekretariat : Jl. Candi III/D 442 Karangbesuki
Telp. (0341) 574822 Malang (65146)
SURAT KETERANGAN
No: 17/MI-.SK/SK/IV/2009
Supriyati, S.Pd
LAMPIRAN XVI
DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS TARBIYAH
JL. Gajayana 50 Malang Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533
BUKTI KONSULTASI
HASIL YANG
NO. TANGGAL TANDA TANGAN
DIKONSULTASIKAN
1. 4 Februari 2009 Proposal 1.
2. 16 Februari 2009 Revisi Proposal 2.
3. 2 Maret 2009 Revisi Proposal 3.
4. 27 Maret 2009 Bab I dan II 4.
5. 8 April 2009 Revisi Bab I dan II 5.
6. 15 April 2009 Bab III dan IV 6.
7. 21 April 2009 Revisi Bab III dan IV 7.
8. 28 April 2009 Bab V dan VI 8.
9. 13 Mei 2009 Revisi Bab V dan VI 9.
10. 27 Mei 2009 ACC Keseluruhan 10.
Dr. M. Zainuddin, MA
NIP. 150 275 502
BIODATA MAHASISWA
NIM : 07140069
Mahasiswa