SKRIPSI
Oleh:
Yasirah
07140076
SKRIPSI
Oleh:
Yasirah
07140076
SKRIPSI
Oleh:
Yasirah
07140076
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
SKRIPSI
Dipersiapkan dan Disusun Oleh:
Yasirah (07140076)
Telah Dipertahankan Di depan Dewan penguji
Dengan nilai B
Dan Telah Dinyatakan Diterima sebagai Salah Satu Persyaratan untuk
Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S,Pd)
Pada Tanggal:15 April 2009
Ketua Sidang
Drs. Muhammad Yunus, M. Si :
NIP. 150 274 940
Sekretaris Sidang
Drs. H. Farid Hasyim, M. Ag. :
NIP. 150 214 978
Pembimbing
Drs. H. Farid Hasyim, M. Ag. :
NIP. 150 214 978
Penguji Utama
Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M. Pd. :
NIP. 131 121 923
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang
∩⊇⊇∪ 3 öΝÍκŦàΡr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# āχÎ) 3
Kepada
Yth:
Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang
di-
Malang
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu
perguruan tinggi, dan sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan diterbitkan dalam daftar pustaka.
Yasirah
PERSEMBAHAN
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... ii
MOTTO ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR....................................................................................... ix
ABSTRAK......................................................................................................... xi
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 8
E. Definisi Operasional.............................................................................. 9
G. Sistematika Pembahasan...................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 13
A. Lokasi Penelitian................................................................................. 39
C. Prosedur Penelitian.............................................................................. 44
F. Instrumen Penelitian............................................................................ 49
H. Analisis Data....................................................................................... 54
2. Keadaan Guru................................................................................ 63
6. Deskripsi Kelas.............................................................................. 64
B. Siklus Penelitian.................................................................................. 66
1. Siklus I .......................................................................................... 66
2. Siklus II......................................................................................... 77
BAB VI PENUTUP.......................................................................................... 89
A. Kesimpulan ......................................................................................... 89
B. Saran ................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
dalamnya termuat kurikulum dalam bidang agama Islam. Begitu juga dengan
yang bercirikan Islam yang didirikan oleh Yayasan Sumber Payung, karena
pendidikan dasar berciri khas Islam yang bernama MI Sumber Payung. MI ini
yang lebih baik. Begitu juga yang terjadi di MI Sumber Payung telah mampu
sementara visi dan misi keislaman terus mengalami perubahan. Sejak akhir
wilayah Nusantara (Indonesia). Hal ini seiring dengan semakin kuatnya proses
didik sebagai objek atau klien, guru berfungsi sebagai pemegang otoritas
yang riil yang ada di luar sekolah, kurang relevan antara apa yang diajarkan
sebagai satu kesatuan yang utuh dan berkepribadian. Proses belajar mengajar
disebabkan karena guru tidak menyadari bahwa dewasa ini kita berada pada
sebagai suatu institusi yang berdiri sendiri yang bukan merupakan bagian dari
masyarakatnya yang tengah berubah. Selain itu, banyak guru yang tidak
yang dihadapi masyarakat. Akibatnya guru terus terpaku pada pemikiran yang
yang lebih baik. Dimana siswa dituntut harus lebih aktif lagi dalam proses
memasuki era globalisasi dan era otonomi daerah yang sarat persaingan.
yang baik yaitu selain mereka memahami pelajaran atau materi yang
mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif, semua itu tidak lepas dari
interaksi yang kondusif. Guru dalam mengajar tidak lepas dari metode yang
dipakai agar peserta didik memahami apa yang telah diajarkan. Metode
mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan bukan asal pakai,
didik tergantung atau terletak pada bagaimana seorang guru dapat mengelola
dunia pengajaran.
luhur dan kepribadian baik dan bias membangun dirinya untuk lebih baik dari
Oleh karena itu guru harus mengetahui bagaimana situasi dan kondisi
ajaran itu disampaikan kepada peserta didik, saran apa saja yang diperlukan
isi pembelajaran, hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut, dan seberapa
dan pengetahuan guru dalam proses pembelajaran sangat penting dan harus
selalu ditingkatkan. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu
mengevaluasi yang baik dan benar. Guru tiak harus selalu berpedoman pada
kurikulum yang ada, tetapi sebagai guru yang baik harus mampu
oleh pemerintah.
yang selama ini digunakan harus dirubah. Yaitu pendekatan yang sebelumnya
pada siswa. Hal ini bertujuan agar siswa lebih aktif dan tidak hanya menjadi
pendengar.
diandalkan. Tetapi karena madrasah ini masih belum memiliki tenaga pengajar
baik, dan masih menjadikan siswa sebagai pendengar saja maka motivasi
belajar siswa MI Sumber Payung cenderung masih rendah. Oleh karena itu,
gerak benda melalui pendekatan inkuiri pada siswa kelas III MI Sumber
kurangnya motivasi belajar pada sisiwa kelas III, ketika pelajaran IPA
berlangsung.
Dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran gerak
B. Rumusan Masalah
pembelajaran gerak benda melauli pendekatan inkuiri pada siswa kelas III MI
Sumenep?
Sumenep?
Sumenep?
C. Tujuan Penelitian
Dari tujuan umum di atas bisa ditemukan tujuan khusus sebagai berikut:
Ganding Sumenep.
Ganding Sumenep.
Ganding Sumenep.
D. Manfaat Penelitian
yang baru dari guru akan meningkatkan kualitas siswa untuk terlibat
serta mampu untuk berpikir yang lebih kreatif, sehingga siswa termotivasi
3. Bagi sekolah/LPI
yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan
2. Ilmu Pengetahuan Alam: ilmu yang muncul dari selain aktivitas progresif
3
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta 2007, hal: 106
dilakukannya eksperimen-eksperimen dan observasi-observasi lebih
lanjut.4
banyaknya materi pada pelajaran IPA, maka peneliti membatasi pada materi
gerak benda saja. Hal ini untuk mempermudah bagi peneliti untuk melakukan
peneliti dapat bekerja sama dengan baik. Dan peneliti mngharapkan dengan
maka motivasi belajar siswa kelas III MI Sumber Payung dapat ditingkatkan.
H. Sistematika Pembahasan
4
Subiyanto, Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam, IKIP Malang, Malang
1990, hal: 14
5
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo, Bandung
2005, hal: 154
BAB II :Tinjauan pustaka dibahas pada bab ini. Yaitu membahas tentang
BAB III :Metode penelitian, membahas desain dan jenis penelitian, lokasi
penelitian.
KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
mencapai tujuan.6
tumbuh karena tingkah laku dan kegiatan manusia. Motivasi juga sebagai
penggerak tingkah laku ke arah suatu tujuan dengan didasari adanya suatu
kebutuhan.8
perumusan ini kita dapat lihat tiga unsur yang berkaitan, yaitu:
6
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta 2007, hal:106
7
M. Ngalim purwanto, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung 2007, hal:
71
8
A. Tabrani Rusyan dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung 1994, hal: 99
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi di dalam pribadi.
berikut:
yang dipentingkan dalam belajar itu dibangun dari minat yang telah ada
pokoknya motivasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: (1) motivasi
juga disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam
9
Ibid. hal: 100
10
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta 2007, hal: 68
tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap
sebagainya. Jadi, motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Motivasi
intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam
situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian, hadiah atau yang
atau belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu. Seperti dikatakan
oleh Emerson, The reward of a thing well done is to have done it. Jadi
factor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan
sesuai dengan kebutuhan siswa. Lagi pula sering kali para siswa belum
Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru
sehingga para siswa mau dan ingin belajar. Usaha yang dapat dikerjakan
oleh guru memang banyak, dank arena itu di dalam memotivasi siswa kita
tidak akan menentukan suatu formula tertentu yang dapat digunakan setiap
c. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada
11
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta 2007, hal: 162-163
h. Pujian-pujian yang datangnya dari luar (external reward) kadang-
sebenarnya
j. Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis
yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para
n. Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustasi
berlainan
12
Oemar Hamalik, op.cit, hal: 114-116
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan
pekerjaan.13
atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah
jasmani dan rohani siswa. Faktor internal ini meliputi: (1) aspek
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
16
Muhibbin Syah, op cit, hal: 144-155
melakukan berbagai upaya tertentu secara nyata untuk meningkatkan
belajar siswa.
Guru perlu mengatur tingkah laku siswa dengan cara restitusi dan
ripple effect.
yaitu:
a. Memberi angka
b. Pujian
c. Hadiah
d. Kerja kelompok
e. Persaingan
17
Oemar Hamalik, op cit, hal: 116-121
g. Penilaian
baginya.
i. Film pendidikan
cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar
j. Mendengarkan radio
ceramah guru.18
B. Pembelajaran IPA
18
Oemar Hamalik, op cit, hal: 166-168
c. Suatu cabang studi yang bersangkutan dengan observasi dan klasifikasi
lebih lanjut.20
bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori
19
Subiyanto, Strategi Belajar Mengajar Ilmu pengetahuan Alam, IKIP Malang, Malang
1990, hal: 4
20
Ibid, hal: 14
21
Abdullah Aly dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Bumi Aksara, Jakarta 2006, hal: 13
22
Ibid, hal: 18
tersebut didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan terhadap
dengan seksama sehingga sampai pada kesimpulan yang benar. Dapat juga
23
Ibid
24
Subiyanto, op cit, hal: 4
dikatakan bahwa metode ilmiah merupakan gabungan antara rasionalisme
Langkah pertama ini kita menetapkan masalah yang akan kita teliti
c. Pengajuan hipotesis
permasalahan.
d. Deduksi hipotesis
identifikasi fakta-fakta apa saja yang dapat diamati dalam dunia fisik
e. Pengujian hipotesis
Langkah ini merupakan usaha untuk mengumpulkan fakta-fakta
C. Pendekatan Inkuiri
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara
strategi heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heurisken yang
menunjang pengalaman.30
terpimpin (guided inquiry) dan (2) inkuiri bebas atau terbuka (open-ended
pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya. Pada inkuiri terpimpin guru
pada awal suatu pelajaran untuk siswa yang belum terbiasa, untuk
kemudian dapat diikuti oleh open ended inquiry atau inkuiri terbuka. Pada
siswa dan pemecahannya pun dirancang oleh siswa. Hasil dari pemecahan
29
Ibid
30
Nuryani, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Universitas Negeri Malang, Malang 2005,
hal: 95
mungkin mengarah pada pertanyaan baru yang merupakan pengembangan
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama pendekatan inkuiri yaitu:
31
Ibid
dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
b. Prinsip interaksi
c. Prinsip bertanya
32
Wina Sanjaya, op cit, hal: 196-197
mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak
e. Prinsip keterbukaan
sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan
tuduhan bahwa sekolah menciptakan kultur bisu, tidak akan terjadi apabila
33
Ibid, hal: 199-201
f. Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan
siswa.34
berikut:
a. Orientasi
b. Merumuskan masalah
34
Nana Sudjana, op cit, hal: 154-155
teka-teki. Dikatakan, teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin
diantaranya:
dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih
c. Merumuskan hipotesis
dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu
dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-
d. Mengumpulkan data
potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam
e. Menguji hipotesis
dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan
yang relevan.35
kemampuan, yaitu: (1) aspek kognitif (2) aspek psikomotor dan (3) aspek
afektif yang dilakukan melalui tes dan non tes. Penilaian yang dilakukan
35
Wina Sanjaya, op cit, hal: 202-205
berbagai cara sesuai dengan tipe kelemahan yang dimilki oleh peserta
tugas ekstra kepada semua peserta didik sesuai dengan minat, perhatian
sebagainya.36
keunggulan, diantaranya:
36
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2005, hal: 199
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkarat adanya
pengalaman.
keberhasilan siswa
37
Ibid hal: 208-209
8. Hubungan antara Pembelajaran IPA dan Motivasi Belajar Siswa
Hal ini sangat sesuai dengan metode yang diterapkan dalam pembelajaran
Menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan
individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan
seperti yang telah dijelaskan di atas. Jadi, pembelajaran IPA sangat cocok
belajar siswa. Karena pada pendekatan inkuiri siswa dituntut untuk lebih
38
Wina Sanjaya, op cit, hal: 196.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
+ 1 km dari pusat kecamatan dan pasar Ganding kearah selatan melalui jalur
sesuai dengan PTK. Sebab yang diutamakan adalah mengungkap makna yakni
kualitatif ada lima yaitu:(1) menggunakan latar alamiah, (2) bersifat deskriptif,
(3) lebih mementingkan proses dari pada hasil, (4) induktif dan (5) makna
39
Wahid Murni, Penelitian Tindakan Kelas dari Teori Menuju Praktek, UM Press,
Malang, 2008, hal:33
Menurut pendapat lain, karakteristik penelitian kualitatif yaitu sebagai
berikut:
maka data tidak dapat dikuantifikasi karena apresiasi terhadap nuansa dari
majemuknya kenyataan.
40
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Remaja Rosdakarya,
Bandung 2007, hal: 10
Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam istilah bahasa inggris adalah
dilakukan di kelas. Karena ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
c. Kelas-dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu
41
Suharsimi Arikuntoro dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta 2007, hal:
2-3
usaha seseorang untuk memehami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat
desain penelitian yang telah dirancang sesuai dengan prosedur penelitian yang
motivasi belajar siswa kelas III MI Sumber Payung Ganding Sumenep, pada
Secara garis besar, dalam PTK terdapat empat tahapan yang harus dilalui,
yaitu:44
a. Perencanaan (planning)
atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati,
yang digunakan dalam penelitian ini bentuk terpisah maka peneliti dan
dapat terjadi secara wajar, realistis, dan dapat dikelola dengan mudah.
b. Pelaksanaan (Acting)
guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam
rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar dan tidak dibuat-buat. Dalam
c. Pengamatan (Observing)
dengan motivasi belajar siswa. Selain itu observasi juga dilakukan dengan
d. Refleksi (Reflecting)
C. Prosedur Penelitian
a. Identifikasi masalah
ini diterapkan.
b. Memeriksa lapangan
c. Perencanaan tindakan
45
Rochiati Wiriaatmadja, op cit, hal: 64
1) Mempersiapkan segala sesuatu sehubungan dengan pendekatan inkuiri
siswa.
d. Pelaksanaan tindakan
e. Observasi
46
Ibid, hal: 12-16
dengan merancang solusi-solusi secara sistematik pada kolom-kolom
langkah awal antara lain memberi kode, membuat catatan pinggir dan
merefleksi data.47
g. Revisi perencanaan
D. Kehadiran Peneliti
47
Ibid, hal: 139-144
peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul
data utama. Sedangkan instrumen yang lain seperti wawancara, dan observasi,
sifatnya hanya sebagai pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti adalah
sebagai data sekunder dan data kuatitatif sebagai data primer. Data yang
diambil dalam penelitian ini bersumber dari siswa kelas III MI Sumber
Payung, serta guru bidang studi IPA. Data tersebut diambil dari proses
Menurut Lofland dan lofland (1984) sumber data utama dalam penelitian
seperti dokumen dan langkah-lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian
ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis,
48
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung
2007, hal: 168
49
Ibid, hal: 157
a. Data kualitatif
1) Kata-kata dan tindakan diamati dari catatan hasil wawancara baik guru
kelas.
2) Sumber tertulis
Sumber tertulis tidak dapat dipisahkan dari sumber yang lain. Peneliti
3) Foto
berlangsung.
b. Data kuantitatif
Data ini diperoleh dari sekolah, seperti data prestasi siswa baik pre test
maupun post test, data yang diperoleh dari lembar observasi maupun data
angka-angka.
F. Instrumen Penelitian
diciptakan.
6) Klarifikasi dan kesimpulan, peneliti juga dapat membuat kesimpulan
b. Instrumen pendukung
belajar siswa.
siswa kelas III MI Sumber Payung Ganding Sumenep pada mata pelajaran
IPA. Hal ini dilakukan secara intensif, obyektif, dan sistematis. Dalam
50
Rochiati Wiriaatmadja Op cit, hal: 96-97
51
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia
Indonesia, Jakarta 2002, hal: 83
a. Observasi
mengobservasi kelas.
52
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta 2000, hal: 158-
159
akan dilakukan sebagai usaha untuk memperbaiki pembelajaran yang
2) Observasi kelas
3) Diskusi balikan
b. Wawancara
c. Dokumentasi
53
Rochiati Wiriaatmadja, op cit, hal: 106
54
Ibid, hal: 117
Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi,
Ganding Sumenep.
H. Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman model ideal dari pengumpulan data dan
analisis adalah yang secara bergantian berlangsung sejak awal. Jadi, analisis
data yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas dilakukan sejak awal
orientasi lapangan.56
Jadi kode dan koding adalah kegiatan memberi label dan mencari data
b. Catatan pinggir
lapangan.
55
M. Iqbal Hasan, op cit, hal: 87
56
Rochiati Wiriaatmadja, op cit, hal: 139
57
Ibid, hal: 140
c. Catatan reflektif
tanda kurung atau garis bawah atau dimasukkan pada kolom tersendiri
deskriptif kualitatif.
sebelumnya.
58
Ibid, hal: 144-146
59
Hamzah. B. Uno, 2007, Model Pembelajaran (menciptakan proses belajar mengajar
yang kreatif dan efektif), Jakarta: Bumi Aksara, hal. 73
Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (kredibility),
Model dan tahapan penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu merujuk
pada model dan tahapan penelitian tindakan kelas yang digambarkan oleh
60
Lexy Moleong, op cit, hal:324-327
61
Rochiati Wiriaatmadja, op cit, hal: 64
(gambar 3.1) Model Lewin Menurut Elliot
Identifikasi
Masalah
Memeriksa
Lapangan
S
I Perencanaan
K
L Langkah/Tindakan 1 Pelaksanaan
U Langkah/Tindakan 1
S Langkah/Tindakan 2
I Langkah/Tindakan 3
Observasi/Pengaruh
Revisi Perencanaan
Reconnaissance
Diskusi Kegagalan
dan Pengaruhnya/ Rencana Baru
Refkeksi
Langkah/Tindakan 1
S
I Langkah/Tindakan 2
K
L Langkah/Tindakan 3
U
S
II
Observasi/Pengaruh Pelaksanaan
Langkah/Tindakan
Selanjutnya
Reconnaissance
Diskusi Kegagalan Dan seterusnya
dan Pengaruhnya/
Refkeksi
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua siklus saja, siklus I
Siklus I
a. Mengidentifikasi Masalah
kelas III MI Sumber Payung, seperti melihat strategi apa yang digunakan
serta bagaimana motivasi dan prestasi belajar siswa selama ini pada
b. Memeriksa Lapangan
c. Perencanaan Tindakan
d. Pelaksanaan Tindakan
e. Observasi
motivasi belajar siswa. Selain itu observasi juga dilakukan dengan cara
pelajaran IPA.
g. Revisi Perencanaan
peneliti bersama dengan guru bidang studi IPA, meninjau kembali rencana
yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan mendiskusikan jika ada
Siklus II
a. Rencana Baru
yang telah dilakukan, sehingga ada rencana baru yang simultan, seperti
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
dari pusat Kecamatan dan pasar Ganding kearah selatan melalui jalur jalan
raya ke Guluk-guluk.
waktu itu masih dikenal dengan istilah “Lembaga Diniyah”, dan bahkan
atas saran dan perhatian masyarakat sekitar Sumber Payung. Pada tahun
1970 didirikanlah lembaga pendidikan formal yakni Madrasah Ibtidaiyah
2. Keadaan Guru
adalah Guru Tidak Tetap (GTT). Para guru yang mengajar rata-rata
3. Keadaan Siswa
dari 8 kelas, ruang guru, ruang Tata Usaha (TU), perpustakaan, Lab. Al-
Qur’ani.
6. Deskripsi kelas
jumlah siswa di kelas III ini sebanyak 31 siswa. 16 putri dan 15 putra.
Pelajaran IPA diberikan dua kali dalam seminggu yaitu pada hari
sabtu jam ke V dan VI, dan hari selasa pada jam ke VII dan VIII. Dan guru
1. Siklus I
a. Pre test
antara lain:
kedatangan peneliti.
(2) Pada kegiatan inti, guru menulis di papan tulis materi
siswa.
Dalam kondisi seperti itu, siswa terlihat jenuh, bosan dan kurang
yang lain ada siswa yang tengah asyik bermain sendiri dengan
refleksi. Selanjutnya guru menulis soal pre test dan siswa menulis
bersifat statis, pasif, doktriner dan tidak menarik bagi siswa, dan
hari.
Pembelajaran yang demikian kurang mendorong siswa untuk
pendekatan inkuiri.
dibagi menjadi tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan
penutup.
melakukan penilaian.
24 pebruari 2009.
1) Pertemuan I
2) Pertemuan II
inkuiri. Hal ini diupayakan agar siswa lebih termotivasi dan dapat
dan berputar.
berupa kelereng dan papan triplek, bola, air dan gelas serta kayu
tersebut.
dibahas.
berkelompok.
d. Observasi
e. Refleksi
f. Revisi perencanaan
lain:
percobaan.
d) Mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan siklus II,
berikutnya.
2. Siklus II
dengan kelompok yang sama. Hal ini dilakukan karena materi pada
sebagai berikut:
berbagai keperluan.
2009.
1) Pertemuan I
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir berupa refleksi dan evaluasi.
pertemuan ini.
percobaan. Hal ini dilakukan agar semua siswa ikut andil dan tidak
guru, karena siswa merasa senang sekali karena selama ini belum
2) Pertemuan II
akhir/penutup.
benda yang dibawa oleh guru di daftar yang telah diberikan oleh
Pelajaran diakhiri dengan do’a dan tak lupa guru memberi motivasi
3) Pertemuan III
sudah selesai.
c. Observasi
di luar jam pelajaran. Dari tiga kali pertemuan, dapat dilihat pada
belajar siswa. Hal ini dapat terlihat pada saat pembelajaran IPA
d. Refleksi
telah dilakukan oleh peneliti. Dari hasil observasi dan data empiris
sebagai berikut:
pembelajaran.
ANALISA PEMBAHASAN
Fokus dalam penelitian ini adalah upaya peningkatan motivasi belajar siswa
Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, siklus pertama dilaksanakan dua
kali pertemuan dan siklus kedua dilaksanakan tiga kali pertemuan, hal ini
mengingat materi yang akan diajarkan hanya gerak benda saja. Siklus I, pada
dan Tanya jawab. Guru menjelaskan, mendekte di depan kelas, sedangkan siswa
mendengarkan dan menulis apa yang diperintahkan guru, serta diselingi Tanya
jawab.
metode ceramah dan Tanya jawab menjadikan siswa pasif dan menjadikan guru
sebagai satu-satunya pentransfer ilmu. Siswa tidak dituntut untuk mencari sendiri
cenderung tidak semangat dan motivasi belajar siswa sangat rendah, karena hanya
menjadi pendengar saja dan tidak terlalu ikut andil dalam pembelajaran.
ini sangat cocok diterapkan pada materi gerak Mata Pelajaran IPA. Dengan
tampak ekspresi siswa menunjukkan rasa senang dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran. Selain itu, siswa juga mulai tidak ragu-ragu lagi dalam
sangat sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu tentang “gerak benda”,
dimana materi ini perlu pengamatan dan percobaan yang melibatkan siswa secara
langsung. Sedangkan bukti yang lain adalah pernyataan siswa yang mengatakan
senang terhadap pendekatan yang diterapkan, sehingga kelas lebih hidup dan tidak
hanya menunggu dari guru saja, tetapi siswa mampu mencari dan menemukan
sendiri.
Sheal bahwa jika guru mengajar dengan banyak ceramah, siswa akan mengingat
hanya 20% saja karena siswa hanya mendengarkan. Sebaiknya jika guru meminta
siswa untuk mencri dan menemukan sendiri maka mereka akan mengingat
sebanyak 90%. Hal ini ada kaitannya dengan pendapat Confucius bahwa; apa
yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; dan apa yang saya
Sudah sangat jelas bahwa pendekatan inkuiri yang diterapkan oleh peneliti
pada pembelajaran IPA pada materi gerak benda, dapat menggerakkan motivasi
belajar siswa. Hal ini selaras dengan hasil observasi saat pembelajaran
Tidak ada rasa bosan dan jenuh, karena siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Motivasi belajar siswa sangat menentukan hasil belajar siswa. Makin tepat
motivasi yang diberikan maka akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi
motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.63
Jadi motivasi belajar pada siswa harus selalu digerakkan dengan cara selalu
memberikan metode, strategi dan pendekatan yang variatif agar siswa selalu
62
Wahid Murni, op cit, hal: 98-99
63
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, RajaGrafindo persada, Jakarta
2007, hal: 84-85
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
pelajaran IPA.
inkuiri pada materi gerak benda mata pelajaran IPA dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas III MI Sumber Payung. Hal ini dapat
diketahui dari:
pelajaran IPA
materi gerak benda mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari:
pertemuan sebelumnya
Pre test
belajar siswa sebesar 80,95%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
motivasi belajar siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari
pendekatan inkuiri pada materi gerak benda mata pelajaran IPA bisa
pendekatan inkuiri.
B. Saran
1. Hendaknya para guru lebih banyak berpikir tentang strategi dan metode
Aly, Abdullah, dkk. 2006, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, Bumi Aksara
Materi Penilaian
Pokok Pengalam Sumber
Kompeten- Alokasi
dan -an Indikator / Bahan/
si Dasar Jenis Bentuk Contoh Waktu
Uraian Belajar Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
Materi
Materi Penilaian
Pokok Pengalam Sumber
Kompeten- Alokasi
dan -an Indikator / Bahan/
si Dasar Jenis Bentuk Contoh Waktu
Uraian Belajar Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
Materi
5.1 Membua Menerap Melaku Menentu Tugas Laporan dan Kegiatan 4 jp Sumber:
t kincir kan kan kan Individu unjuk kerja 5.1 • Buku
angin konsep percoba rancanga dan SAINS
untuk energi an n yang Kelompo Kegiatan SD/MI
menunju gerak Memah akan k Uraian 5.2 Tiga
kkan ami dibuat Objektif Serangk
bentuk A. Karya bahwa : modelnya ai Kelas
energi yang - Kicir , III
angin menu angin misalnya • Buku
Materi Penilaian
Pokok Pengalam Sumber
Kompeten- Alokasi
dan -an Indikator / Bahan/
si Dasar Jenis Bentuk Contoh Waktu
Uraian Belajar Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
Materi
dapat njukk digera kincir SAINS
diubah an kkan angin/air. SD/MI
menjadi bahw oleh Departe
energi a air angin Menentu men
gerak dan - Energ kan alat Pendidi
angin i dan kan
meng gerak bahan Nasiona
hasilk pada yang l, kelas
an kincir mudah III
energi angin diperoleh
gerak ditim dan Alat:
bulka mudah - Kertas
n oleh digunaka karton,
angin. n. kertas
- Bentu biasa,
k Memberi lidi,
kincir kan lem,
amgin alasan gunting
memp atas .
engar pemilihan
uhi alat / - Botol
gerak bahan. plastik
an bekasga
kincir bus,
angin. pita
- Baha isolasi,
n tusuk
yang sate,
kaku ember,
dan pisau,
ringa gunting
n
memb
uat
putara
n
sema
kin
cepat.
Menyeb
Materi Penilaian
Pokok Pengalam Sumber
Kompeten- Alokasi
dan -an Indikator / Bahan/
si Dasar Jenis Bentuk Contoh Waktu
Uraian Belajar Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
Materi
utkan
keguna
an
kincir
angin.
Memah
ami
bahwa :
- Kicir
air
digera
kkan
oleh
air.
- Terja
ngan
air
meny
ebabk
an
kincir
air
berpu
tar.
- Sema
kin
deras
aliran
air,
sema
kin
kenca
ng
putara
n air.
Menyeb
utkan
keguna
an
kincir
Materi Penilaian
Pokok Pengalam Sumber
Kompeten- Alokasi
dan -an Indikator / Bahan/
si Dasar Jenis Bentuk Contoh Waktu
Uraian Belajar Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
Materi
air.
- Untuk
meng
airi
sawah
- Meng
gerak
an
gener
ator
Materi Penilaian
Pokok Pengalam Sumber
Kompeten- Alokasi
dan -an Indikator / Bahan/
si Dasar Jenis Bentuk Contoh Waktu
Uraian Belajar Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
Materi
Kelas/Semester : III/II
A. Standar Kompetensi
sumber energi.
B. Kompetensi Dasar
dan ukuran.
C. Indikator
D. Materi Ajar
• Papan tulis
• Kapur tulis
F. Sumber Belajar
• Lebih Akrab dengan IPA untuk kelas III SD dan MI, Penerbit Tiga
Serangkai.
Pendidikan Nasional.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Absensi
• Pengkondisian kelas
• Umpan balik
2. Kegiatan Inti
• Evaluasi
3. Kegiatan Akhir
• Test tulis
pengumpulan tugas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas/Semester : III/II
A. Standar Kompetensi
sumber energi.
B. Kompetensi Dasar
dan ukuran.
C. Indikator
C. Materi Ajar
• Papan tulis
• Kapur tulis
• Lebih Akrab dengan IPA untuk kelas III SD dan MI, Penerbit Tiga
Serangkai.
Pendidikan Nasional.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Absensi
• Pengkondisian kelas
• Umpan balik
2. Kegiatan Inti
orang.
• Evaluasi
4. Kegiatan Akhir
H. Penilaian
• Tugas kelompok
pengumpulan tugas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas/Semester : III/II
A. Standar Kompetensi
sumber energi.
B. Kompetensi Dasar
dan ukuran.
C. Indikator
benda.
C. Materi Ajar
• Papan tulis
• Kapur tulis
• Bola, kelereng, gelas, balok kayu, papan triplek, plastik, dan lain-lain.
E. Sumber Belajar
• Lebih Akrab dengan IPA untuk kelas III SD dan MI, Penerbit Tiga
Serangkai.
Pendidikan Nasional.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Absensi
• Pengkondisian kelas
• Umpan balik
2. Kegiatan Inti
• Evaluasi
5. Kegiatan Akhir
H. Penilaian
• Tugas kelompok
• Test tulis
pengumpulan tugas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas/Semester : III/II
A. Standar Kompetensi
sumber energi.
B. Kompetensi Dasar
dan ukuran.
C. Indikator
D. Materi Ajar
• Papan tulis
• Kapur tulis
• Lebih Akrab dengan IPA untuk kelas III SD dan MI, Penerbit Tiga
Serangkai.
• Senang Belajar IPA untuk kelas III SD/MI, Penerbit dinas Pendidikan
Nasional.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Absensi
• Pengkondisian kelas
• Umpan balik
2. Kegiatan Inti
orang.
• Guru memberikan modul (daftar benda padat, dan cair) pada siswa
• Evaluasi
6. Kegiatan Akhir
H. Penilaian
• Tugas individu
pengumpulan tugas.
LAMPIRAN 3
Modul I
Rangkuman
berputar.
2. Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, berat, dan permukaan benda.
Daftar istilah
Menggelinding: gerak maju benda yang berbentuk bulat atau berbentuk lingkaran.
Modul II
Gerak Benda
Permukaan
Berputar Benda
Jatuh
Memantul
Mengalir
Modul III
1. Kelereng ..............................................................
4. Bola ..............................................................
5. Air ..............................................................
7. Kelapa ..............................................................
8. Baling-baling ..............................................................
9. Pensil ..............................................................
disebut..........
5. Gerak benda yang selalu ke bawah karena pengaruh gaya tarik bumi
disebut........
Kunci jawaban soal Pre test
1. Mengalir
2. Memantul
3. Berputar
4. menggelinding
5. Gerak jatuh
Soal latihan siklus II pertemuan I
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,
b, c, atau d !
1. Gerak benda yang selalu ke bawah karena pengaruh gaya tarik bumi
disebut.........
jauh dari pada balok, hal itu membuktikan bahwa gerak benda dipengaruhi
oleh................................
5. Jika digelindingkan pada bidang miring yang sama, bola akan menempuh jarak
6. Gerak mengalir pada air disebabkan oleh sifat air, yaitu ..................................
Kunci jawaban soal latihan Siklus II pertemuan I
1. b
2. d
3. b
4. c
5. b
1. Menggelinding
2. Memantul
3. Mengalir
4. Berputar
5. cair
Soal latihan Siklus II pertemuan II
1. Kelereng ..............................................................
4. Bola ..............................................................
5. Air ..............................................................
7. Kelapa ..............................................................
8. Baling-baling ..............................................................
9. Pensil ..............................................................
1. Menggelinding
2. Meluncur
3. Menggelinding
4. Memantul
5. Mengalir
6. Berputar
7. Jatuh
8. Berputar
9. Meluncur
10. Menggelinding
Soal ulangan
1. Gerak benda yang selalu ke bawah karena pengaruh gaya tarik bumi
disebut.........
jauh dari pada balok, hal itu membuktikan bahwa gerak benda dipengaruhi
oleh................................
5. Jika digelindingkan pada bidang miring yang sama, bola akan menempuh jarak
6. Benda berikut ini yang meluncur jika dilepaskan pada papan miring adalah.......
9. Gerak air sungai dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah disebut...........
10. Gerak benda yang berbalik arah ketika menumbuk tembok disebut..................
1. Jika disiram air, kotoran pada lantai dapat bersih. Hal itu terjadi karena gerak
air bersifat.............................
disebut...................................
5. Olahraga yang menggunakan perahu karet dan memanfaatkan gerak air yang
deras adalah........................................................
Kunci jawaban soal latihan
1. b
2. d
3. b
4. c
5. b
6. c
7. c
8. c
9. c
10. a
1. Cair
3. Selancar
sepeda
5. Arung jeram
LAMPIRAN 5
REKAPITULASI NILAI
Keterangan:
TI : TugasIndividu
TK : Tugas Kelompok
A : Baik Sekali
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
LAMPIRAN 6
Keterangan
4 : baik sekali 2 : cukup
3 : baik 1 : kurang
LAMPIRAN 7
Melakukan percobaan I
Kepada
Yth. Kepala MI Sumber Payung
di
Ganding
Dengan ini kami mengharap dengan hormat agar mahasiswa dibawah ini:
Nama : Yasirah
NIM : 07140076
Semester/ Th. Ak : VIII/2005
Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Gerak Benda
Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Inkuri Siswa
Kelas III MI Sumber Payung Di Ganding Sumenep
dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/menyusun skripsinya, yang bersangkutan
mohon diberikan izin/kesempatan untuk mengadakan penelitian di
lembaga/instansi yang menjadi wewenang Bapak/Ibu.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Dekan,
BUKTI KONSULTASI
Nama : Yasirah
NIM : 07140076
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Dosen Pembimbing : Drs. H. Farid Hasyim, M. Ag
Judul : Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Gerak Benda
Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Inkuri Siswa
Kelas III MI Sumber Payung Di Ganding Sumenep
HASIL YANG
NO. TANGGAL TANDA TANGAN
DIKONSULTASIKAN
1. 10 Februari 2009 Proposal 1.
2. 13 Februari 2009 Revis proposal 2.
3. 13 Maret 2009 Bab I, II, III 3.
4. 19 Maret 2009 Revisi Bab I, II, III 4.
5 22 Maret 2009 Bab IV, V, VI 5.
6 25 Maret 2009 Revisi Bab IV, V, VI 6.
7 25 Maret 2009 ACC Keseluruhan 7.