Oleh :
SHENDY FITRIANI
B1A016255
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian dan Memenuhi
Persyaratan Guna Mencapai
Sarjana Hukum
Disusun Oleh:
SHENDY FITRIANI
B1A016255
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Bagian
Hukum Peradilan Perdata dan Ekonomi
B. Latar Belakang
Tahun 1945 (UUD NRI 1945). Hal ini menjelaskan bahwa apabila Warga
pada Pasal 28D ayat (1) UUD NRI 1945. Selain itu, dalam melakukan
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap WNI juga dijamin oleh
Pasal 28C ayat (1) UUD NRI 1945 bahwa setiap orang memiliki hak yang
sama untuk memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni,
serta budaya. Hal ini menjelaskan bahwa setiap kebutuhan dari warga negara
negara.1
1
Abdul Atsar. Mengenal Lebih Dekat Hukum HKI. (Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
2018) h. 67
maka usaha dari pencipta tersebut patut untuk dilindungi sebagaimana yang
memberikan Hak Cipta kepada para pencipta hasil karya tersebut. Perwujudan
dari perlindungan hukum yang diberikan oleh negara pun kemudian diatur
lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Cipta adalah hak eksklusif yang hanya dimiliki oleh pencipta dan dimiliki
tersebut diakui oleh masyarakat luas sebagai hasil dari ciptaannya. Pendapat
lain juga dikemukakan oleh Jill McKeough dan Andrew Stewart. Menurut
McKeough dan Stewart, perlindungan Hak Cipta adalah hak yang dimiliki
oleh pencipta untuk menggunakan hasil karya dan juga pencipta memiliki hak
untuk melarang orang lain untuk meniru karyanya (McKeough dan Stewart,
1991: 119).
Menurut OK. Saidin, Hak Cipta menempati tempat yang spesial, karena
Hak Cipta adalah induk dari Hak Kekayaan Intelektual. Hak Cipta
berkaitan dengan hak dari pencipta untuk mencantumkan namanya pada hasil
karyanya, baik nama asli maupun nama samaran sebagai bukti yang kekal
mengenai hubungan antara pencipta dengan objek ciptaannya, maka apabila
terdapat pihak lain yang ingin memanfaatkan hasil karya tersebut, haruslah
untuk memudahkan segala aktivitas masyarakat yang kian kompleks dan serba
cepat, contohnya saja adalah Karya Intelektual seperti buku. Saat ini sudah
tersedia teknologi untuk membaca buku dalam versi digital yang biasa dikenal
dengan sebutan e- book atau electronic book, yakni perangkat membaca untuk
membaca teks dalam bentuk elektronik, kemudian secara cepat istilah ini
berubah menjadi memiliki makna umum yaitu sebagai alat untuk penggunaan
Buku dalam versi digital ini tentunya sangatlah berkaitan dengan peran
masyarakat, bahkan telah menjadi gaya hidup yang dijalani oleh masyarakat
masa kini. Masyarakat saat ini sudah dapat mengakses buku digital dengan
2
Asril Sitompul. Hukum Internet (Pengenalan mengenai Masalah Hukum di Cyberspace).
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2004) h. 90
3
Budi Agus Riswandi. Hukum Cyberspace. (Yogyakarta: Gita Nagari. 2006) h. 66
dengan harga tertentu apabila ingin mengunduhnya, serta terdapat pula buku
Book, maka e- book yang telah dibeli dapat dibaca melalui aplikasi Google
Play Book yang dapat diunduh pada gadget berbasis Android, iPad dan
secara otomatis dengan akun yang dimiliki oleh pembeli sehingga kemudian
e- book dapat diakses secara offline maupun online. Google Play Book juga
dapat dibaca melalui web browser yang tersedia pada komputer atau laptop
Cara lain untuk membaca buku dalam bentuk digital adalah dengan
Writing Project. Biasanya pembaca yang menggunakan media online ini tidak
yang tersedia pada media tersebut. Pembaca hanya perlu membuat akun untuk
Penulis buku yang menggunakan media online ini sebagai wadah untuk
sekadar ingin mengisi waktu luang dan juga sebagai sarana untuk
menyalurkan hobi, kemudian banyak karya novel yang berasal dari media
4
Ida F. Priyanto dan Sri P. Sedyaningsih. “Buku Digital: Kajian Literatur
Perkembangan dan Pengaruhnya pada Perpustakaan”. Jurnal Fihris, Volume 8 No. 2, 2013.
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. 2013) h. 3
5
______. Doktrin Perlindungan Hak Cipta Di Era Digital. (Yogyakarta: FH UII Press.
2016) h. 122
online ini yang mendapat perhatian dari penerbit-penerbit ternama dan pada
akhirnya hasil tulisan yang semula hanya berada di dunia maya dengan bentuk
awal yang masih belum sempurna, kemudian dipoles oleh tim penerbit
sehingga layak untuk diperdagangkan, bukan hanya dalam bentuk digital saja,
tetapi juga dalam bentuk fisik. Karya novel di media online yang telah melalui
tahapan ini kemudian tidak hanya mengandung hak moral saja, tetapi juga
koneksi internet dan daya baterai, penerbit yang tidak menyediakan versi
digital dari buku yang diterbitkannya, perangkat yang tidak mendukung file e-
book yang ingin dibaca, hingga pembajakan yang rawan terjadi dikarenakan
format e- book yang bersifat soft file sehingga rentan disalahgunakan dan
2016, dan dalam kasus e- book pada media online ini, perlindungan juga
media untuk membaca e- book, seperti Google Play Book, Adobe Reader,
6
CNIPA dan WIPO. Intellectual Property Basics: A Q&A for Students. (Geneva: WIPO.
2019) h. 67
dan Microsoft Reader. DRM sendiri adalah teknologi yang digunakan
media online masih terjadi, contohnya adalah upaya linking to materials that
merasa perlu untuk mengkaji lebih lanjut mengenai apa saja problematika
hukum Hak Cipta dalam pengunggahan karya novel melalui media online
“Perlindungan Hukum Hak Cipta Karya Penulis Novel dan Cerpen di aplikasi
Joylada”.
7
Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Departemen Perindustrian. Hak dan
Kewajiban Pemerintah dalam Penerapan Undang-Undang No. 7/1994 tentang Ratifikasi TRIPs.
(Jakarta: Departemen Perindustrian. 2007) h. 33
C. Identifikasi Masalah
1. Apa sajakah problematika hukum hak cipta karya penulis novel dan
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Objektif
b. Tujuan Subjektif
pelanggaran Hak Cipta karya novel melalui media online ini serta
bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
dan literatur pada ilmu hukum serta melindungi Hak Cipta dari
b. Manfaat Praktis
E. Kerangka Teori
1. Perlindungan Hukum
dari hukum itu sendiri yaitu untuk memberikan kepastian hukum dan
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hasil karya yang berasal dari
8
OK. Saidin. Aspek Hukum HKI (Edisi Revisi). (Jakarta: Rajawali Press. 2015) h. 77
9
P. Bernt Hugenholtz. The Future of Copyright in A Digital Environment. Den Haag,
London, Boston: Kluwer Law International Patricia Akester. 2008. A Practical Guide to Digital
Copyright Law. London: Sweet & Maxwell Peter Mahmud Marzuki. 2019. Penelitian Hukum
Edisi Revisi. (Jakarta: Kencana Prenamedia Group. 1996)h. 154
(CNIPA dan WIPO, 2019: 14), maka dapat disimpulkan bahwa HKI
secara sederhana adalah hak yang timbul akibat pemikiran dari manusia
pemikiran John Locke yang mengemukakan bahwa hak milik adalah hal
3. Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak eksklusif yang hanya dimiliki oleh pencipta dan
dialihwujudkan.12
4. Hak Kebendaan
Benda menurut Pasal 499 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata (KUH
Perdata) adalah setiap hak yang dapat menjadi objek dari hak milik. Lebih
lanjut dijelaskan pada Pasal 503 dan 504 KUH Perdata, benda dibagi
10
John Locke. 1997. “Summa Theologiae”, dalam Sonny Keraf, Hukum Kodrat dan Teori
Hak Milik Pribadi. (Yogyakarta: Kanisiush). 87
11
Muchtar Pakpahan & Associates. Mengenal HAKI Hak Cipta, Paten, Merek, dan Seluk-
beluknya. (Jakarta: Penerbit Erlangga. 2008) h. 12
12
Van Lindberg. Intellectual Property and Open Source. (California: O’Reilly Media, Inc.
2008) h. 67
menjadi benda berwujud maupun tidak berwujud, benda bergerak maupun
kebendaan ini.13
dapat dijadikan sebagai objek hak milik dan juga HKI lahir dari
sehingga hasil dari pemikiran pencipta itu berhak untuk dimiliki oleh
yang layak dan lebih baik, untuk dirinya sendiri maupun orang lain 14.
suatu hak tidak memiliki wujud fisik, akan tetapi perlu diperhatikan
13
Arif Budi Mawardi. “Komodifikasi Sastra Cyber Wattpad pada Penerbit Indie”.
Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018. (Semarang: Universitas Diponegoro. 2018) h. 55
14
John Locke. 1997. “Summa Theologiae”, dalam Sonny Keraf, Hukum Kodrat dan Teori
Hak Milik Pribadi. (Yogyakarta: Kanisius), h. 77
15
Barzah Latupono. “Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap Pekerja
Kontrak (Outsourcing) di Kota Ambon”. Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011.
(Ambon: Universitas Pattimura. 2011) h. 89
menunjang pembuatan karya. Saat ini mulai banyak hasil ciptaan yang
karya sastra seperti buku novel dan karya ilmiah lainnya yang saat ini
kontra pada awalnya bersumber dari dua hal, yaitu karena karakteristik
aktivitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga sulit untuk tunduk
pemegang Hak Cipta dan juga menjadi bagian dari pelanggaran HKI
yang dimiliki oleh pencipta, baik hak moral maupun hak ekonominya.18
7. Electronic Book
ini, contoh nyatanya adalah buku yang memiliki wujud baru sebagai efek
dengan singkatan e- book memiliki makna yaitu hasil adaptasi dari buku
Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, buku elektronik (e- book)
adalah salah satu bentuk buku yang merupakan karya tulis berupa teks,
18
Prasetyo. “Perlindungan Hukum Pencipta atas Penggandaan Buku Ilegal berdasarkan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (Studi Kasus Penggandaan Buku oleh
Pedagang Buku Titi Gantung Medan)”. Jurnal Universitas Sumatera Utara. (Medan: Universitas
Sumatera Utara. 2017) h. 114
Menurut penjelasan Pasal 28 huruf c Undang-Undang Sistem
media atau alat digital. DRM dapat melindungi data dalam berbagai
pihak tertentu saja yang dapat mengaksesnya. Sistem proteksi DRM ini
F. Keaslian Penelitian
maupun Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia melalui internet, baik dari
segi penelitian, penulisan skripsi dan informasi yang didapat, bahwa tidak ada
Hukum Hak Cipta Karya Penulis Novel dan Cerpen di aplikasi Joylada”.
pemegang hak cipta, atau pihak-pihak terkait dalam suatu ciptaan buku
penyedia jasa dan toko fotokopi buku terhadap pelanggaran hak cipta
buku. Kedudukan hukum pihak toko jasa fotokopi dan toko buku yang
jasa fotokopi dan toko buku sebagian tidak mengakui bahwa telah
tahun 2002 tentang Hak Cipta kepada para pencipta, khususnya pencipta
atau penulis dari karya cipta berwujud tulisan yang berada di jaringan
internet, disertai dengan cara pembuktian terhadap karya cipta tulisan yang
terhadap hak cipta yang sering terjadi di jaringan internet disertai dengan
Pembuktian terhadap karya cipta tulisan yang telah dibajak terbatas pada
pembuktian metadata dan dengan dalil klaim yang disertai dengan saksi.
internet hukum masih tetap berlaku dan masih memiliki fungsi untuk
internet.
elektronik tanpa izin yang melanggar hak eksklusif yang dimiliki oleh
penulis dan pemegang hak cipta, sehingga perbuatan ini dapat digolongkan
ke dalam bentuk pelanggaran terhadap hak eksklusif penulis buku dan juga
pemegang hak cipta buku tersebut. Hal yang didapat dari penelitian ini
2. Perbedaannya adalah
penelitian ini
berfokus pada
permasalahan
penggandaan tanpa
izin dengan cara
fotokopi dan objek
penelitian adalah
buku fisik.
2. Andry Fajar Tinjauan tentang Jenis penelitian 1. Persamaan dengan
Yunanto Perlindungan Hak doktrinal atau normatif penelitian ini adalah
Cipta di Internet yang bersifat deskriptif sama- sama
menurut Undang- dengan pendekatan membahas
Undang Nomor 19 kualitatif. Jenis data perlindungan hukum
Tahun 2002 tentang dan sumber data yang terhadap Hak Cipta
Hak Cipta digunakan adalah data karya tulisan di
primer dan data internet.
sekunder. Data 2. Perbedaannya adalah
dikumpulkan dengan penelitian ini masih
teknik kuesioner dan menggunakan
teknik studi Undang- Undang
kepustakaan. Nomor 19 Tahun
Teknik analisis 2002 dan juga fokus
data dengan penelitiannya
menggunakan content merupakan karya
analysis. cipta tulisan secara
umum, sementara
penelitian yang
dilakukan oleh
penulis adalah
analisis dengan
undang- undang
yang lebih baru
yaitu Undang-
Undang Nomor
28 Tahun 2014 serta
fokus penelitian
penulis lebih
mengkhusus kan
pada pembajakan
novel berbentuk e-
book melalui situs,
e- commerce, media
sosial, serta
pembajakan terhadap
novel yang berasal
dari platform online
seperti Wattpad.
3. Reynold Yoshua Perlindungan Hukum Jenis penelitian 1. Persamaan dengan
Hak Cipta Buku normatif yang penelitian ini adalah
terhadap Kegiatan mencakup penelitian sama- sama
Penggandaan Buku terhadap asas-asas membahas mengenai
dalam Bentuk Buku hukum, taraf perlindungan hukum
Elektronik menurut sinkronisasi hukum, terhadap Hak Cipta
Undang-Undang dan sejarah hukum. buku elektronik
Nomor 28 Tahun Teknik pengumpulan dengan meninjau
2014 tentang Hak data dilakukan Undang- Undang
Cipta dengan penelitian Nomor 28 Tahun
kepustakaan, maka 2014.
meneliti dari sumber 2. Perbedaannya adalah
bacaan, yang penelitian ini lebih
berhubungan dengan fokus pada kasus
penelitian yang penggandaan melalui
dapat dipergunakan pengalihwuju dan
sebagai dasar dalam buku fisik menjadi e-
menganalisa masalah book secara umum.
yang dihadapi.
4. Qoidah Penggandaan Buku Jenis penelitian ini 1. Persamaan dalam
Mustaqimah melalui E- book, adalah empiris atau penelitian ini adalah
Perspektif Undang- penelitian lapangan sama- sama
Undang Nomor 28 dengan membahas tentang
Tahun 2014 tentang menitikberatkan pada perlindungan hukum
Hak Cipta dan Majelis pengumpulan data atas Hak Cipta e-
Ulama Indonesia dari narasumber. book dalam perspektif
(MUI) Kabupaten Undang- Undang
Malang Nomor 28 Tahun
2014.
2. Perbedaannya adalah
penelitian ini
membahas persoalan
e- book tanpa
mengkhusus kan pada
jenis buku atau tulisan
tertentu dan juga
mengaitkan nya
dengan Hukum Islam,
sementara pada
penelitian yang
penulis lakukan,
persoalan yang diteliti
lebih dikhususkan
pada novel dalam
bentuk e- book dan
novel online dikaitkan
dengan Undang-
Undang Nomor 28
Tahun 2014 serta
beberapa pendapat
dari instansi yang
berhubungan dengan
perlindungan Hak
Cipta bidang literasi.
G. Metode Penelitian
yang dirasa sangat penting karena melihat dari hubungan antara penelitian
hukum dengan produk penulisan hukum, maka kegiatan ini dapat berguna
teoritis. Maka dari itu, metode penelitian yang akan digunakan dalam
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
2. Sifat Penelitian
online.21
3. Pendekatan Penelitian
Marzuki, 2019: 133). Melihat dari masalah yang akan penulis teliti, maka
20
Handy Awaludin Prandika. “Analisa Perlindungan Hak Cipta di Jaringan Internet
menurut Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta”. Jurnal Lex Privatum,
Vol.III/No. 1/Jan-Mar/2015. (Manado: Universitas Sam Ratulangi. 2015) h. 155
21
Hoedi Prasetyo dan Wahyudi Sutopo. “Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek dan Arah
Perkembangan Riset”. J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 1, Januari 2018.
(Semarang: Universitas Diponegoro. 2018) h. 45
penulis akan menggunakan pendekatan undang-undang serta
tersier dalam penelitian hukum ini. Bahan hukum primer yang penulis
sekunder terdiri dari publikasi hukum meliputi jurnal hukum maupun data-
data pendukung mengenai kasus yang diteliti, serta bahan hukum tersier
yang bersumber dari kamus dan internet. Sumber hukum yang digunakan
Rights (TRIPS);
22
Ida F. Priyanto dan Sri P. Sedyaningsih. “Buku Digital: Kajian Literatur
Perkembangan dan Pengaruhnya pada Perpustakaan”. Jurnal Fihris, Volume 8 No. 2, 2013.
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. 2013) h. 44
6) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta;
Perbukuan;
2) Jurnal hukum;
3) Artikel ilmiah;
5) Wawancara.
internet.
penelitian ini adalah dengan melakukan studi pustaka atau studi dokumen.
dengan kasus yang diteliti. Hasil dari metode ini diharapkan dapat
menemukan sebab dan akibat yang akan terjadi. Menurut Peter Mahmud,
hukum ini, oleh karena itu, sistematika penulisan hukum ini terdiri dari 4
(empat) bab yang setiap bab-nya dilengkapi dengan penjelasan per sub-bab
penulisan hukum ini. Adapun sistematika dari penulisan hukum ini adalah
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
25
Muchtar Pakpahan & Associates. Mengenal HAKI Hak Cipta, Paten, Merek, dan Seluk-
beluknya. (Jakarta: Penerbit Erlangga. 2008) h. 12
26
Muhammad Djumhana & R. Djubaedillah. Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori dan
Prakteknya di Indonesia). (Bandung: Citra Aditya Bakti. 1997) h. 115
Bab ini menguraikan beberapa sub-bab yang terdiri dari latar belakang,
masalah yang diteliti oleh penulis. Bagian ini terdiri dari kerangka teori serta
Cipta, pelanggaran Hak Cipta, Hak Cipta di internet, karya novel, electronic
Bab ini adalah bab inti dari penulisan hukum ini, di dalam bab ini akan
permasalahan seperti yang dirumuskan pada bagian awal dari penelitian ini.
perlindungan hukum Hak Cipta Karya Penulis Novel dan Cerpen di aplikasi
Joylada.
jelas untuk menjawab isu hukum atau permasalahan yang telah dirumuskan
serta hasil analisis dari pembahasan penelitian ini. Bab ini juga memuat saran
DAFTAR PUSTAKA
CNIPA dan WIPO. 2019. Intellectual Property Basics: A Q&A for Students.
Geneva: WIPO
John Locke. 1997. “Summa Theologiae”, dalam Sonny Keraf, Hukum Kodrat dan
Teori Hak Milik Pribadi. Yogyakarta: Kanisius
Kholis Roisah. 2015. Konsep Hukum HKI: sejarah, pengertian dan filosofi
pengakuan HKI dari masa ke masa. Malang: Setara Press
Muchtar Pakpahan & Associates. 2008. Mengenal HAKI Hak Cipta, Paten,
Merek, dan Seluk-beluknya. Jakarta: Penerbit Erlangga
OK. Saidin. 2015. Aspek Hukum HKI (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Press
Richard Bartle. 2004. Pitfalls of Virtual Property. Durham: Themis Group Inc
Sony Pawoko. 2019. Pemanfaatan Flip Book dalam Implementasi UIANA Digital
Program (UDP) untuk Pemberian Akses Baca dan dan Perlindungan
Hak Cipta pada Konten Perpustakaan Digital. Depok: Universitas
Indonesia
Tomi Suryo Utomo. 2010. HKI (HKI) di Era Global: Sebuah Kajian
Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu
Van Lindberg. 2008. Intellectual Property and Open Source. California: O’Reilly
Media, Inc
Arif Budi Mawardi. 2018. “Komodifikasi Sastra Cyber Wattpad pada Penerbit
Indie”. Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018. Semarang: Universitas
Diponegoro
Barzah Latupono. 2011. “Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap
Pekerja Kontrak (Outsourcing) di Kota Ambon”. Jurnal Sasi Vol. 17 No.
3 Bulan Juli-September 2011. Ambon: Universitas Pattimura
Habi Kusno. 2016. “Perlindungan Hukum Hak Cipta terhadap Pencipta Lagu
yang Diunduh melalui Internet”. Fiat Justisia Journal of Law Volume 10
Issue 3, July-September 2016. Lampung: Universitas Lampung
Hoedi Prasetyo dan Wahyudi Sutopo. 2018. “Industri 4.0: Telaah Klasifikasi
Aspek dan Arah Perkembangan Riset”. J@ti Undip: Jurnal Teknik
Industri, Vol. 13, No. 1, Januari 2018. Semarang: Universitas
Diponegoro
Joshua Fairfield. 2005. “Virtual Property”. Boston University Law Review, Vol.
85, 2005. Boston: Boston University
Mahir Pradana. 2015. “Klasifikasi Bisnis E-Commerce di Indonesia”. Modus, Vol.
27, No. 2. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Muchtar Anshary Hamid Labetubun. 2018. “Aspek Hukum Hak Cipta terhadap
Buku Elektronik (E- book) sebagai Karya Kekayaan Intelektual”. Jurnal
SASI Vol. 24 No. 2, Januari - Juni 2018. Ambon: Fakultas Hukum
Universitas Pattimura
Yoga Mahardhita dan Ahmad Yakub Sukro. 2018. “Perlindungan Hukum HKI
melalui Mekanisme Cross Border Measure”. Jurnal Ilmiah Ilmu
Hukum QISTIE Vol. 11 No. 1 Mei 2018. Semarang: Universitas Wahid
Hasyim
Alfared Damanik. 2010. Perlindungan Hukum terhadap Hak Cipta atas Karya
Sinematografi (Tinjauan Khusus Hak Penyewaan Karya Sinematografi
dalam Bentuk VCD). Skripsi pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Pelanggaran Hak Cipta dan atau Hak Terkait dalam Sistem Elektronik.
Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik