Oleh :
NIM : 01051190144
BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1
i
3.3. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………… 30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
agama, etnis dan budaya. Keanekaragaman tersebut, mendorong setiap orang untuk
menghasilkan suatu karya yang bernilai tinggi dan berharga. Karya-karya yang
cipta atas suatu karya yang dihasilkannya. 1 Suatu karya merupakan hak milik bagi
penciptanya baik itu hak milik atas benda berwujud (Real Property) maupun atas
benda tidak berwujud (Intellectual Property). Salah satu bagian dari Intellectual
Property adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). HAKI dibagi menjadi 2
bagian yaitu hak cipta dan hak kekayaan industri. Hak kekayaan industri
didalamnya mencakup paten, merek, desain tata letak sirkuit terpadu, desain
industri, rahasia dagang dan varietas tanaman.. Alasan HAKI perlu dilindungi
diantaranya karena hak tersebut merupakan hak alamiah, perlindungan atas reputasi
dan mendorong serta menghargai reputasi pencipta.2 Sehingga prinsip dasar dari
HAKI yaitu melindungi para pemegang atas hak tersebut dan karya yang dihasilkan.
1
M.Abdul Aziz, “Perlindungan Hukum Bagi Pengarang Terhadap Hak Ciptanya dan
Sanksi Bagi Pelanggaran Hak Cipta Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Cipta”, Skripsi, Palembang : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang, 2016, hal 2.
2
Ibid
1
Dalam perkembangannya, HAKI menghadapi permasalahan, dimana
permasalahan ini telah menyentuh berbagai aspek lainnya. Namun, aspek yang
intelektual adalah aspek hukum. Aspek hukum menjadi sangat penting karena
yang berkaitan dengan HAKI. Hukum harus bisa memberikan perlindungan bagi
Pelanggaran yang biasa terjadi pada HAKI dapat berupa pemalsuan, pembajakan,
peniruan, reproduksi, plagiat dan lain sebagainya. Motif dari pelanggaran tersebut
adalah bermotif ekonomi yang dapat merugikan pemegang hak cipta yang
menciptakan karya nya tersebut. Hak Cipta sebagai salah satu bagian dari hak atas
kekayaan intelektual didalamnya memiliki ruang lingkup objek yang sangat luas
dan dilindungi, diantaranya yaitu ilmu pengetahuan, seni dan sastra dan program
sehingga ciptaan tersebut dapat dibaca, dilihat, didengar oleh pihak lain. Hak Cipta
deklaratif setelah suatu ciptaan tersebut telah diwujudkan dalam bentuk yang nyata
undangan. Sehingga dengan adanya hak tersebut, maka pihak lain tidak boleh
3
Robby Noviandy, “Perlindungan Hukum Bagi Pencipta Film Terhadap Situs Penyedia
Jasa Unduh Film Gratis Di Media Internet”, Naskah Publikasi,Yogyakarta : Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2016, hal 1.
2
memanfaatkannya tanpa izin dari penciptanya. Pada dasarnya, pencipta memiliki
hak eksklusif yang muncul secara alami sesudah karya cipta tersebut diwujudkan
Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI). Namun ciptaan tersebut juga dapat
Hak Cipta lahir secara otomatis atau yang dikenal dengan Automatic
Protection. Artinya bahwa Hak Cipta tersebut akan lahir secara otomatis dalam diri
pencipta setelah karya cipta tersebut selesai dibuat. Terdapat dua hak yang melekat
pada diri pencipta yaitu hak ekonomi (economic right) dan hak moral (moral right).
Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh seorang pencipta untuk mendapatkan
pribadi pencipta dan tidak dapat dipisahkan dari pencipta karena hak tersebut telah
melekat selama hidup pencipta bahkan setelah pencipta meninggal dunia. 5 Saat
pencipta meninggal dunia, karya yang dihasilkannya tersebut tidak boleh dilakukan
perubahan seperti judul, anak judul ciptaan, pencantuman dan perubahan nama
samaran pencipta kecuali dengan adanya persetujuan dari ahli warisnya. 6 Kedua
hak ini menjadi hak dasar yang harus dilindungi Negara karena hal ini sudah
4
Ras Elyta Ginting, Hukum Hak Cipta Indonesia( Analisa Teori dan Praktek),(Bandung :
Citra Aditya Bakti), hal 64.
5
Budi Santoso, Hak Kekayaan Intelektual, (Semarang : Pustaka Magister),, hal 90-100
6
Ibid
3
Indonesia, dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 28 C ayat 1 Undang-Undang
Dasar 1945 yang pada intinya menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk
pasal ini jelas mengatakan bahwa setiap orang berhak untuk memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat dan negara. Hak Cipta ini
Pelanggaran langsung seperti pihak lain tidak izin kepada pemegang hak cipta
Pelanggaran yang sering terjadi oleh para pihak tersebut seperti pembajakan
terhadap film-film yang diunggah di website ilegal tanpa adanya persetujuan dari
pencipta. Sejak tahun 80-an, pembajakan pada bidang perfilman sudah dilakukan
kepada laser disk, VCD hingga sampai penyebarluasan ke situs ilegal. Pembajakan
terhadap karya cipta film layar lebar yang sangat marak ini disebabkan karena
4
masyarakat merasa rugi apabila harus membeli DVD/VCD atau membeli paket
nonton layanan streaming di berbagai aplikasi seperti Netflix, Disney Hot Star, We
an. Pada tahun tersebut film hanya ditayangkan hitam putih, tanpa suara dan narasi
sinemator di Indonesia maka sekarang ini dunia perfilman sudah meningkat dengan
lebih bagus sehingga makin dinikmati oleh banyak orang. Film yang sekarang
pihak untuk menghasilkan karya yang sempurna. Maka dari itu hasil dari sebuah
karya tentu memerlukan apresiasi dan perlindungan oleh semua pihak termasuk
Kekayaan Intelektual. 7
Film merupakan suatu karya cipta dan seni budaya yang merupakan pranata
sosial dan media komunikasi yang dibuat berdasarkan pada kaidah sinematografi
dengan dan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan. Sebagai karya seni budaya,
film tidak hanya berfungsi sebagai hiburan namun juga sebagai pendidikan,
informasi dan pendorong karya kreatif seseorang. Sebagai suatu karya cipta, maka
film merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang melekat pada diri
7
Liza Anggrayni, “Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak Cipta Film Bioskop
Yang Ditayangkan Pada Media Sosial”, Skripsi, Batam : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Ilmu
Sosial dan Humaniora Universitas Putera Batam, 2020, hal 3.
5
Hak Cipta. Film sebagai karya cipta merupakan media komunikasi pada massa
Pada saat proses mewujudkan ide film tersebut ke bentuk nyata maka
pembuatan suatu film. Modal yang dimaksud yaitu sumber daya manusia,ilmu
pengetahuan, teknologi dan dana. Ketika suatu film telah selesai dibuat dan telah
penontonnya sehingga hal ini juga bisa menjadi celah bagi para pihak-pihak yang
yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut yaitu dengan menggunakan internet untuk
Seperti contoh pada tahun 2018, seseorang bernama Aditya Fernando Phasyah
terbukti dan dinyatakan bersalah karena telah melakukan pembajakan film pada
film Keluarga Cemara milik rumah produksi Visinema Pictures yang ditampilkan
pada website Dunia Film 21. Ia juga melakukan pembajakan terhadap 3.000 judul
8
Ahmad M. Ramli, dan Fathurahman, Film Indefenden dalam hukum perspektif hukum
hak cipta dan hukum perfilman indonesia, (Bogor: penerbit Ghalia Indonesia, 2004), hal 9.
6
film lokal dari sejak tahun 2018 untuk mencari keuntungan dari iklan yang di
daftarkan.9 Contoh lainnya yaitu kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn.
terutama di bidang internet. Internet adalah salah satu hasil ciptaan yang
berkembang dari tahun 1962 hingga saat ini. Kehadiran internet dimaknai sebagai
arus globalisasi. Kehadiran internet juga menghasilkan hal positif dan hal negatif.
kreativitas dan bisa digunakan sebagai hiburan. Kemudahan yang diberikan oleh
internet yang dapat dilihat yaitu seperti saat ingin menyaksikan suatu film, tidak
perlu lagi untuk mengantri dan pergi ke bioskop ataupun membeli CD (Compact
Disc). Melainkan dapat mengaksesnya secara mudah melalui situs di internet yang
menyediakan berbagai macam film yang ingin disaksikan. Di sisi negatif, internet
menjadi salah satu hal penyebab munculnya kejahatan yang erat kaitannya dengan
9
Gresi Plasmanto, “Jejak Seorang Gamers Jadi Pembajak Film Keluarga Cemara”, 2021.
https://www.liputan6.com/regional/read/4548779/jejak-seorang-gamers-jadi-pembajak-film-
keluarga-cemara diakses pada 14 Maret 2022.
10
Abdul Wahid, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime),(Bandung : refika Aditama, 2010),
hal 21.
7
informasi yang begitu pesat membuat perubahan kegiatan dalam kehidupan
manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung membuat lahirnya bentuk-
bentuk perbuatan hukum baru. Selain itu, kemajuan teknologi yang berkembang
secara pesat menjadikan keadaan yang sangat rentan untuk para pencipta dari karya
ilegal tanpa adanya ijin dari pencipta. Penggunaan internet sebagai media informasi
dan komunikasi membuat beragam karya dapat terus menerus digandakan dan
disebarluaskan ke ribuan orang dalam waktu yang singkat yang dilakukan oleh
hak cipta.11Salah satunya adalah penggandaan suatu ciptaan yang dilakukan secara
tidak sah dan pendistribusian ciptaan tersebut dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau dengan kata lain hal ini disebut dengan Pembajakan. Pembajakan
dalam film layar lebar biasnya dilakukan dengan melakukan download dari website
film yang disediakan dan kegiatan ini ada yang berbayar maupun yang tidak
berbayar atau gratis. Perbedaan yang dapat dilihat yaitu apabila website film
berbayar seperti Netflix, Disney Hot Star, We Tv, dan lain sebagainya, memiliki izin
11
Baru Tulus Obtain Siambaton, “Modul Hukum Cyber & Transaksi Elektronik”, Medan
: Fakultas Hukum Universitas HKBP NOMMENCEN, 2018, hal, 196.
8
Sebaliknya, yang tidak berbayar atau gratis tersebut tidak memiliki izin untuk
daripada pihak yang tidak bertanggung jawab seperti melakukan upload film,
download film secara ilegal dan aktivitas lainnya yang sering dilakukan dalam
aktivitas online. Perbuatan ini tanpa disadari telah melanggar hukum. Perbuatan
mengupload dan mendownload ini secara tidak langsung masuk ke dalam kategori
penyedia layanan situs ilegal tersebut. Adanya situs-situs yang menayangkan dan
menyebarluaskan film tanpa izin dari pencipta memberikan dampak kerugian bagi
pemegang hak cipta yang memiliki hak ekonomi atas ciptaan yang ia buat.
Pemegang hak cipta tidak akan mendapat royalti dengan adanya penanyangan dan
beberapa situs straming ilegal yang banyak digunakan seperti Juragan Film, LK21,
12
Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,”22 Situs Diduga
Pembajak Film Diblokir Kemenkominfo” ,2015. https://kominfo.go.id/content/detail/5651/22-situs-
diduga-pembajak-film-diblokir-kemenkominfo/0/sorotan_media diakses pada 14 Maret 2022.
9
Menurut Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Ari Juliano
pembajakan film tertinggi. 13 Pada bulan Desember 2019, YouGov yang merupakan
perusahaan riset dan analisis data film mengatakan bahwa 63% konsumen daring
14
di Indonesia menonton film di situs ilegal. Apabila dilihat pada survei Asosiasi
di Indonesia sebesar 196,7 juta jiwa, sehingga jumlah pengguna yang terlibat pada
pembajakan ini 110 sampai 125 juta pengguna. Dari total jumlah responden, 44
berkurangnya pemasukan Negara dalam bentuk pajak, merusak reputasi dan nama
baik negara, terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat di pasar dalam
negeri.Indonesia juga telah dikenal sebagai salah satu negara pembajak kekayaan
13
Relys Sandi, Luna Dezeana, Herlin Sri, “Mengoptimalkan Peran Badan Perfilman
Indonesia : Analisis Aspek Hak Cipta terhadap Praktik Siaran Video Ilegal”, Jurnal Kajian
Pembaruan Hukum Universitas Jember, 2021, hal 8.
14
Hidayat Setiaji, “Serupa IndoXXI, Situs Ini Punya Koleksi Melebihi Netflix!”, 2019.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191224185849-37-125487/serupa-indoxxi-situs-ini-
punya-koleksi-melebihi-netflix , diakses pada 14 Maret 2022
15
Luki Safriana, “Kembali ke Bioskop dan Upaya Melawan Pembajakan di Era Internet”,
2021. https://katadata.co.id/muchamadnafi/indepth/6062929b63666/kembali-ke-bioskop-dan-
upaya-melawan-pembajakan-di-era-internet , pada 14 Maret 2022.
10
melaksanakan kewajibannya di bidang legislasi dalam pengaturan mengenai Hak
Tahun 1982, yaitu pengertian pemegang hak cipta dan program komputer.
lembaga penyiaran, kantor hak cipta dan rekaman suara. Dalam Undang-Undang
ini ditambahkan ketentuan baru yaitu mengenai hak pemegang hak cipta untuk
memberi izin atau melarang orang lain untuk menyewakan ciptaan tersebut tanpa
adanya izin dari pemegang hak cipta.Pada Undang-Undang ini juga muncul sebuah
bab baru yaitu Bab V A yang mengatur mengenai hak-hak yang berkaitan dengan
11
No 19 Tahun 2002 yang didalamnya diatur ketentuan baru yaitu mengenai
pemegang hak terkait, hak ekonomi atas potret, kepemilikan hak ekonomi pencipta
untuk sold flat dan kepemilikan hak ekonomi lagu dan musik yang beralih setelah
tentang Hak Cipta agar sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan
Undang sebelumnya yaitu tentang lama perlindungan hak cipta setelah penciptanya
meninggal.
untuk para pemegang hak cipta sehingga karya cipta tersebut dapat memiliki
pengakuan secara hukum dan mendapat penghargaan atas karya cipta yang ia buat.
bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab
16
Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPS, (Bandung : Alumni,
2005), hal 105.
12
Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta juga menerapkan
sanksi pidana dan denda terutama untuk para oknum yang melakukan pembajakan
atas karya cipta.Hal ini diatur dalam pasal 116 ayat 3 Undang-Undang No 28 Tahun
efek jera terhadap para pelaku pembajakan karya cipta film. Selain itu juga,
hak cipta. Undang-Undang No 28 Tahun 2014 ini juga memberikan pedoman bagi
para aparat penegak hukum hak cipta untuk meningkatkan penegakan hukum hak
cipta. Walaupun Undang-Undang Hak Cipta sudah terus dilakukan pergantian dan
diperluas mulai dari ruang lingkup hak cipta sampai dengan pasal-pasal yang
mengatur mengenai sanksi dan ketentuan pidana bagi yang melanggar, tetapi pada
faktanya pelanggaran tersebut terutama pembajakan terhadap karya cipta seni film
bergantung pada tiga hal yaitu, pertama, substansi hukum yaitu yang menentukan
menentukan apakah hukum yang berlaku dapat dilaksanakan oleh para aparat
yaitu sikap manusia terhadap hukum yang ada dan kaitannya dengan kesadaran
hukum dalam masyarakat. Ketiga unsur penegakan hukum tersebut tidak dapat
13
Dalam pelaksanaannya, ketiga unsur tersebut harus mendukung satu dengan yang
lainnya. Tujuannya adalah agar terciptanya pola hidup masyarakat yang taat aturan,
aman dan tentram. Namun, pada prakteknya payung hukum dan penegakan hukum
khususnya pembajakan film yang disebarkan di situs ilegal semakin marak dan
terus bertambah.
Tahun 2014 tentang Hak Cipta sudah menyentuh sampai pada perlindungan
bagi pencipta yang akan saya kaji lebih lanjut. Oleh karena itu, judul penelitian ini
14
2. Bagaimana upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pemegang
ilegal.
hak cipta atas pembajakan film yang disiarkan di website ilegal yang
dan HAKI khususnya pada bidang hak cipta dan dapat menjadi
15
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi masyarakat
di internet.
2. Bagi pemerintah
yang dibuat.
Indonesia dan upaya hukum apa yang dapat dilakukan bila terjadi
BAB I : PENDAHULUAN
16
Dalam bab ini dibagi menjadi 5 (lima) bagian yang
dengan Bab V
17
berlandaskan pada teori-teori hukum dan peraturan
BAB V : PENUTUP
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang lainnya. Oleh sebab itu, perlindungan hukum diperlukan untuk bisa
dengan adanya hak dan kewajiban yang dimiliki oleh manusia sebagai subyek
manusia sebagai subyek hukum memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan
17
CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. (Jakarta :Balai
Pustaka,1989),hal 102
18
Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, (Surakarta :
Universitas Sebelas Maret, 2003), hal 20.
19
Perlindungan ini diberikan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mencegah
melakukan pelanggaran.
pengayoman terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain dan
perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat menikmati semua hak-
hak yang diberikan oleh hukum. 19 Ketiga, pandangan menurut Lili Rasijidi dan I.B
yang sifatnya tidak sekedar adaptif dan fleksibel, namun juga predektif dan
antipatif. 20
perlindungan hukum adalah suatu gambaran bahwa fungsi dari hukum bekerja
19
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum ,( Bandung : Citra Aditya Bakti, 2000), hal. 53
20
Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, (Bandung : Remaja
Rusdakarya, 1993) hal. 118.
20
atau wanita. Indonesia sebagai negara hukum harus memberikan perlindungan
hukum tersebut tentunya akan melahirkan pengakuan terhadap hak asasi manusia
mengatakan bahwa setiap orang harus diakui dan berhak untuk memiliki apa yang
dihasilkannya.Apabila hak itu diambil darinya maka ia tak lebih dari seorang budak.
Dengan adanya ungkapan ini maka tentunya menjadi pengingat bagi setiap individu
dalam perspektif hak atas kekayaan intelektual, bahwa karya yang dihasilkan
Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Perlindungan hukum terhadap hak cipta
intelektual untuk lebih bersemangat menciptakan karya cipta. Perlindungan ini juga
diarahkan untuk melindungi hak terkait yaitu hak eksklusif yang dimiliki oleh
pencipta. Sehingga, tujuan dari adanya perlindungan terhadap hak cipta ini yaitu
untuk melindungi para pemegang hak cipta dari segala kegiatan yang merugikan
21
Henry Soelistyo, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, (Jakarta :Rajawali Pers, 2011), hal. 21.
21
dirinya dan melindungi semua hak yang melekat pada diri pencipta supaya hak-hak
hukum dalam masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menertibkan fungsi, tugas, dan
norma hukum sebagai perilaku dalam lalu lintas dalam kehidupan bermasyarakat
nilai yang mantap dan mengejewantah dan sikap tindak sebagai rangkaian
22
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, (Jakarta :
Rajawali Pers,, 2010), hal. 5.
23
Fajar Alamsyah Akbar, “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Menurut Pasal 12
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Di Indonesia”, Jurnal Fakultas Hukum
Volume III No 2, 2016, hal 5.
22
Menurut pendapat Moeljanto, penegakan hukum adalah bagian dari
larangan tersebut.
b. Menentukan dan dalam hal apa kepada mereka yang melanggar larangan-
larangan itu dapat dikenakan dan dijatuhi pidana sebagaimana yang telah
diancamkan
nilai yang tertera dalam kaidah-kaidah yang yang sesuai dalam masyarakat dengan
substansi, struktur dan kultur. Apabila ketiga komponen tersebut berjalan serasi,
23
Dalam menyikapi pembajakan yang terjadi tentunya perlu dilakukan pembentukan
produk hukum yang mengatur secara tegas serta memberikan sanksi bagi para
oknum yang melakukan kegiatan pembajakan terutama pembajakan film atas karya
cipta orang lain. Pembajakan hak cipta pada dasarnya adalah suatu kegiatan dengan
menggunakan hasil dari karya cipta orang lain, tanpa adanya izin dari pemegang
2014 tentang Hak Cipta adalah suatu bentuk penggandaan ciptaan atau produk hak
terkait secara tidak sah dan pendistribusian barang hasil penggandaan tersebut
tentang Hak Cipta adalah sebuah produk hukum yang dibuat secara khusus
24
Dita Shahnaz, “Analisis Hukum Pelanggaran Hak Cipta Terhadap Cuplikan Film
Bioskop Yang Diunggah Ke Instastory Oleh Pengguna Instagram”, Skripsi : Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, 2020, hal 30.
24
pada Ciptaan tersebut, atau ketika terhadap Ciptaan tersebut dilakukan
berita, lembaga penyiaran dan surat kabar atau sumber sejenis lainnya.
pimpinan lembaga negara dan kepala daerah yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
orang yang tidak bertanggung jawab atas karya cipta seseorang sebagai pencipta
menyebarluaskan dan menjiplak hasil karya milik orang lain tersebut. Sehingga
hukum. Perlindungan hukum terhadap hak cipta terutama karya cipta pembajakan
film menjadi tugas bagi pemerintah dan juga masyarakat untuk semakin menjaga
dan memiliki rasa menghargai atas karya orang lain tersebut. Di Indonesia,
penegakan hukum berpacu kepada hukum pidana dengan memberikan hukum yang
berat serta meminta ganti kerugian kepada pelaku atas perbuatan yang
dilakukannya tersebut.
Pemegang hak cipta dapat mengajukan upaya hukum dan berhak untuk
25
mengajukan ganti rugi kepada pengadilan niaga atas pelanggaran hak yang
dilakukan kepada ciptaannya. 25 Hal ini diatur pada pasal 56 ayat 1 sampai 3
lebih besar pada pihak yang haknya dilanggar, hakim dapat memerintahkan
Cipta.
Namun ketentuan diatas tidak berlaku bagi para pihak yang dengan itikad baik
memperoleh ciptaan tersebut dan semata-mata untuk keperluan sendiri dan tidak
digunakan untuk kegiatan komersial. Hal ini telah diatur dalam pasal 57 Undang-
25
M. Abdul Aziz, “Perlindungan Hukum Bagi Pengarang Terhadap Hak Ciptanya dan
Sanksi Bagi Pelanggar Hak Cipta Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Cipta”, Skripsi :Universitas Muhammadiyah Palembang, 2016, hal 47.
26
Ibid, hal 48
26
Pada ketentuan pasal 113 ayat 4 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta, pada intinya mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan
pelanggaran pembajakan akan dipidana penjara paling lama 10 tahun dan atau
pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah). Jika selama
ini pemidanaan bagi pelaku kejahatan pelanggaran pembajakan atas karya cipta
yakni Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, pidana bagi pelaku
pelanggaran tersebut dapat menerima efek jera sehingga tidak akan mengulangi hal
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam proses penelitian terdapat hal penting yang harus diperhatikan yaitu
tentang jenis penelitian. Tujuan adanya jenis penelitian ini adalah agar suatu proses
penelitian bisa terarah sesuai dengan objek yang akan diteliti. Pada jenis penelitian
cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Pada penelitian jenis ini,
yang berlaku.28
27
Depri Liber Sonata, “Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris : Karakteristik
Khas Dari Metode Meneliti Hukum”, Fakultas Hukum Universitas Lampung :Jurnal Ilmu Hukum
Volume 8 No.1,(2014), hal 12
28
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2006), hal. 118.
29
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (Bandung : CitraAditya Bakti,
2004), hal. 54.
28
masyarakat, peran lembaga hukum serta penegakan hukum yang dikaji
Terdapat tiga kategori dalam penelitian ini yaitu non-judicial case study,
judicial case study, dan live case study. Penelitian ini menggunakan data
ada.
30
Ibid
29
catatan resmi atau risalah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan
dari buku-buku yang ditulis oleh para ahli hukum, jurnal-jurnal hukum,
bahan hukum tersier yang merupakan bahan hukum yang merupakan bahan
hukum diluar bidang hukum yang berisi tentang informasi dan penjelasan
terhadap topik penelitian. Bahan yang digunakan yaitu situs internet, kamus,
karya tulis ilmiah ini yaitu studi kepustakaan. Teknik ini diartikan sebagai
31
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 181.
32
Jonaedi Efendi dan Johnny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum (Depok : Prenadamedia
Group), 2018, hlm. 153.
30
kepustakaan dapat mempelajari berbagai referensi dari buku serta hasil
yang nantinya data tersebut akan disajikan dan dapat diambil kesimpulan
dalam penulisan tugas akhir. Menurut Patton, analisa data merupakan proses
dan satuan uraian dasar sehingga data-data lebih mudah dibaca dan
33
Yusuf Abdhul, “Studi Pustaka : Pengertian, Tujuan, Metode”,
https://penerbitbukudeepublish.com/studi-pustaka/#Sarwono diakses pada 11 Maret 2020
31
disimpulkan. 34 Teknik analisis data yang dilakukan oleh penulis dalam
khusus.35
34
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008),
hal. 103.
35
Sutrisno Hadi, Metode Research II, (Jogjakarta : Andi Ofset, 1989), hal 193.
32
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jurnal
Baru Tulus Obtain Siambaton, “Modul Hukum Cyber & Transaksi Elektronik”,
Medan : Fakultas Hukum Universitas HKBP NOMMENCEN, 2018
Depri Liber Sonata, “Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris :
Karakteristik Khas Dari Metode Meneliti Hukum”, Fakultas Hukum
Universitas Lampung :Jurnal Ilmu Hukum Volume 8 No.1,2014
Relys Sandi, Luna Dezeana, Herlin Sri, “Mengoptimalkan Peran Badan Perfilman
Indonesia : Analisis Aspek Hak Cipta terhadap Praktik Siaran Video
Ilegal”, Jurnal Kajian Pembaruan Hukum Universitas Jember, 2021
Hasil Penelitian
M. Abdul Aziz, “Perlindungan Hukum Bagi Pengarang Terhadap Hak Ciptanya dan
Sanksi Bagi Pelanggar Hak Cipta Menurut Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 Tentang Hak Cipta”, Skripsi :Universitas Muhammadiyah
Palembang, 2016
Dita Shahnaz, “Analisis Hukum Pelanggaran Hak Cipta Terhadap Cuplikan Film
Bioskop Yang Diunggah Ke Instastory Oleh Pengguna Instagram”, Skripsi
: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2020
Liza Anggrayni, “Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak Cipta Film
Bioskop Yang Ditayangkan Pada Media Sosial”, Skripsi, Batam : Program
Studi Ilmu Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Putera
Batam, 2020
Robby Noviandy, “Perlindungan Hukum Bagi Pencipta Film Terhadap Situs
Penyedia Jasa Unduh Film Gratis Di Media Internet”, Naskah
Publikasi,Yogyakarta : Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, 2016.
Peraturan Perundang-Undangan
Internet
Gresi Plasmanto, “Jejak Seorang Gamers Jadi Pembajak Film Keluarga Cemara”,
2021. https://www.liputan6.com/regional/read/4548779/jejak-seorang-
gamers-jadi-pembajak-film-keluarga-cemara diakses pada 14 Maret 2022.
Hidayat Setiaji, “Serupa IndoXXI, Situs Ini Punya Koleksi Melebihi Netflix!”,
2019. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191224185849-37-
125487/serupa-indoxxi-situs-ini-punya-koleksi-melebihi-netflix , diakses
pada 14 Maret 2022
Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, ”22 Situs Diduga
Pembajak Film Diblokir Kemenkominfo” ,2015.
https://kominfo.go.id/content/detail/5651/22-situs-diduga-pembajak-film-
diblokir-kemenkominfo/0/sorotan_media diakses pada 14 Maret 2022.
Luki Safriana, “Kembali ke Bioskop dan Upaya Melawan Pembajakan di Era
Internet”, 2021.
https://katadata.co.id/muchamadnafi/indepth/6062929b63666/kembali-ke-
bioskop-dan-upaya-melawan-pembajakan-di-era-internet , pada 14 Maret
2022.
Sutrisno Hadi, Metode Research II, (Jogjakarta : Andi Ofset, 1989), hal 193.
Yusuf Abdhul, “Studi Pustaka : Pengertian, Tujuan, Metode”,
https://penerbitbukudeepublish.com/studi-pustaka/#Sarwono diakses pada
11 Maret 2020