Oleh:
Oleh:
Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian........................................................................................8
1. Manfaat Teoritis......................................................................................8
2. Manfaat Praktis........................................................................................9
A. Perlindungan Hukum.................................................................................10
D. Hak Cipta...................................................................................................22
A. Jenis Penelitian...........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
biasa. Dikala banyak dari masyarakat di daerah Timur dan pelosok Indonesia
batasannya dan semakin sulit bagi kita membedakakan apa yang memisahkan
dunia kita benar-benar hidup dan dunia digital dimana kita menunjukan jati
diri kita melalui angka dan bahasa program yang dikonversi kedalam desain
grafis. Jika menelisik pada cara manusia bersosialisasi saja, sudah kita dapati
bahwa interaksi banyak terjadi melalui Internet dan media sosial maya yang
seperti menggantikan esensi dari dunia nyata tempat raga kita berdiri. Untuk
itu, Hukum yang merupakan payung dan landasan segala tindakan kita di
perkembangan Dunia digital tentu saja membuat hukum harus ikut melaju
Di dalam hukum ada istilah Hak dan Kewajiban. Pendukung hak dan
kewajiban ini hanyalah subjek hukum dan yang masuk ke dalam kategori
1
2
1. Persoon (Orang/Manusia)
Lalu selain Subjek hukum, ada pula objek hukum yang merupakan
kebalikan dari subjek hukum, objek hukum dikatakan juga sebagai segala
sesuatu yang bermanfaat bagi subjek Hukum. Sekalipun subjek dan objek
hukum dalam kehidupan hampir tidak memiliki garis batas yang jelas namun
Objek hukum dalam hal ini adalah Hak serta Kewajiban yang dimiliki oleh
Salah satu hak yang saat ini terancam oleh perkembangan society pada
era kemajuan Digital adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau
dikatakan bahwa setiap orang memiliki hak eksklusif atas karya ciptaannya
yang terdiri dari hak moral dan hak ekonomi dimana hak tersebut lahir secara
1
Andi Fariana, Subyek Hukum, Obyek Hukum? https://dosen.perbanas.id/subyek-
hukum-obyek-hukum/
3
Salah satu produk turunan dari Hak Kekayaan Intelektual adalah Hak
Seni;
Sastra, dan;
Ilmu Pengetahuan.
hak-hak eksklusif pencipta yang melekat pada karya yang sudah lahir
memproduksi setidaknya menjadi satu alasan yang rasanya menjadi satu dari
sekian pondasi dasar pemikiran masa bodoh dalam melanggar hukum terkait
jauh prihal Hak Cipta ini. Banyak pelanggaran didasarkan oleh ketidaktahuan
karya ciptaan. Pun demikian, tidak dapat menjadi alasan pemaaf atas alasan
penting sebagai garda depan demi memberikan perlindungan atas warga dan
HAKI khususnya bidang Hak Cipta, lebih spesifik lagi dalam Karya Cipta
Masalah yang menjadi urgensi saat ini bagi pemilik Hak Cipta Lagu
adalah orang lain yang mengumumkan lagu tanpa adanya pemberian lisensi
atau izin dari pemilik karya terlebih dahulu. Sangat banyak kita temukan
pengumuman karya ciptaan Lagu dan musik yang tidak sesuai dengan
ini, bahwa pengumuman karya tidak melewati prosedur yang sesuai dan
melanggar Hak Eksklusif yang dimiliki pencipta sebagai pemilik karya dan
tentu saja dirugikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Vokalis Band Folk Indonesia, Payung Teduh, Mas Is. Ia melaporkan Hanin
lagu milik payung teduh berjudul Akad dengan yang sempat booming dan
menjadi lagu yang sangat fenomenal saat itu. Dengan ketenaran lagu tersebut,
dapat-dibenarkan
4
Muh. Luth Septian Vasri, Skripsi: Tinjauan Yuridis Pembayaran Royalti Atas
Penggunaan Komersial Musik Oleh Pelaku Usaha Cafe di Kota Kendari (Kendari: UMK, 2021),
Hal. 43.
5
pemilik aslinya malah tidak mendapatkan hasil yang lebih daripada Hanin.
Bukan Cuma itu saja, menutur perkataan Mas Is, bahwa yang menjadi poin
utaman disini bukan semata keuntungan yang tidak imbang, namun tidak
secara komersial digital. Hal ini tentu saja soal Hak Eksklusif, yakni Hak
merupakan End User dalam ekosistem Media Digital, terpecah menjadi dua
kubu. Ada dari masyarakat yang beraggapan bahwa kelakuan Hanin Dhiya
pantas menerima ganjaran sebagai bentuk contoh bagi musisi digital lain yang
sudah banyak pula melakukan pengumuman lagu milik orang lain. Namun,
tidak sedikit pula dari kubu lainnya yang beranggapan bahwa tindakan Mas Is
Hanin dikatakan sebagai satu bentuk “mencari rejeki” yang mana semua
orang berhak mencari rejeki lewat usaha masing-masing. Tentu saja, arahnya
Keuntungan dan eksposure yang jauh lebih besar ketimbang Payung Teduh
yang dikomandoi Mas Is. Kasus ini berakhir dengan damai melalui proses
Kasus serupa yang berada di luar lingkup karya musik juga sempat
beredar pada pertengahan Tahun 2021 ini. Warkop DKI yang merupakan
grup Lawak beranggotakan Alm. Dono, Alm Kasino, dan Pakde Indro sempat
6
mencuat dan menghebohkan jagat Indonesia. Bagaimana tidak, ada grup lain
terlebih dahulu, meskipun tidak ada respon lanjut dari pihak tergugat.
Intelektual mereka yang sudah meliputi Merk dan Hak Cipta telah
Namun kembali, akhir dari kasus ini adalah mediasi Damai dari kedua pihak
saja hal ini sudah tidak dapat di tampik lagi dapat legal di proses secara
hukum.
Pada Tahun 2021 ini tidak berlebihan jika kita katakan bahwa tahun
ini merupakan tahun dimana Hak Kekayaan Intelektual menjadi satu bahasan
utama yang mendapatkan perhatian lebih di tanah air. Pada awal Tahun 2021,
Pengelolaan Royalti Atas Musik dan/atau Lagu. Hal ini didasari oleh UUHC
nomor 28 Tahun 2014, pasal 87, pasal 88, dan Pasal 89 yang menjabarkan
Hak Cipta dan Pemilik Hak Terkait. LMK diberi Kuasa oleh pemilik Hak
Cipta untuk melakukan hal-hal tersebut. Dalam PP 56, diatur bahwa di atas
LMK ada lagi Lembaga Manajemen Kolektif Nasional yang menjadi pucuk
LMK saja sudah terbagi menjadi 8 Lembaga, dan di atas mereka ada LMKN
yang juga memiliki fungsi yang sama dengan 8 lembaga tadi. Hal ini
bertujuan untuk mengambil tema penelitian dalam hal tersebut dengan judul
Digital.
B. Rumusan Masalah
pemilik karya lagu atas pengumuman karya pencipta oleh orang lain di media
streaming digital ?
C. Tujuan Penelitian
terhadap hak eksklusif pemilik karya lagu atas pengumuman karya pencipta
D. Manfaat Penelitian
dan kegunaan terkait hasil penelitian tersebut. Adapun manfaat penelitian ini
adalah:
9
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
hak dan/atau pencipta karya serta musisi dalam memperoleh hak yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perlindungan Hukum
bersifat umum dan normatif, hukum bersifat umum karena berlaku bagi setiap
dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta
kaedah”.5
5
Sudikno Martokusumo, Mengenal Hukum Satu Pengantar, Liberty, Yogyakarta,
2005, hlm. 4.
11
yang paling utama dan yang menjadi topik pembahasan ini adalah
yang utama karena berdasarkan pemikiran bahwa hukum sebagai sarana yang
Di samping itu, hukum memiliki kekuatan memaksa yang diakui secara resmi
atau politik misalnya, yang bersifat temporer atau sementara. Fungsi Hukum
dilihat dari delapan arti, yaitu hukum dalam arti penguasa, hukum dalam arti
para petugas, hukum dalam arti sikap tindakan, hukum dalam arti sistem
kaidah, hukum dalam arti jalinan nilai, hukum dalam arti tata hukum, hukum
dalam arti ilmu hukum, hukum dalam arti disiplin hukum. Beberapa arti
hukum dari berbagai macam sudut pandang yang dikemukakan oleh Soedjono
ini dipahami oleh masyarakat umum yang tidak tahu tentang hukum. Tetapi
hukum juga meliputi hal-hal yang sebenarnya sudah hidup dalam pergaulan
jenis atau tiga macam konstruksi hukum yaitu, pertama, konstruksi hukum
memperluas makna yang dihadapi sehingga suatu masalah dapat dijerat dalam
bukan ilmu alam. Lebih lanjut Hans Kelsen menjelaskan bahwa hukum
yang membahayakan atau lebih bersifat negatif, sesuatu itu bisa saja berupa
seorang warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggar akan dapat
dibuat oleh pemerintah data yang berlaku bagi semua orang atau warga dalam
diberikan kepada subyek hukum dalam bentuk perangkat hukum baik yang
bersifat preventif maupun yang bersifat represif, ada yang tertulis maupun
tidak tertulis. Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran
14
dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan
yaitu:
terjadinya sengketa.
manusia.
perlindungan hukum yang diberikan oleh suatu negara memiliki dua sifat,
Bentuk perlindungan hukum yang paling nyata atau jelas yaitu adanya
beragam dalam masyarakat dan salah satunya yang paling nyata dari
kegiatan penanaman modal seperti notaris yang mana para pihak tersebut
terbatas.6
Subjek hukum dalam hukum perdata terdapat dua subjek hukum, yaitu
subjek hukum orang pribadi dan subjek hukum berupa badan hukum. Subjek
hukum orang pribadi atau natuurlijkepersoon adalah orang atau manusia yang
merupakan pendukung atau pembawa hak sejak dia dilahirkan hidup hingga
dia mati. Walaupun ada pengecualian bahwa bayi yang masih ada di dalam
hukum itu sendiri adalah mencapai keadilan. Maka dari itu, adanya
pribadi atau dapat pula merupakan kumpulan dari badan hukum. Menurut
6
Sutantya R. Hadhikusuma dan Sumantoro, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan :
Bentuk-bentuk Perusahaan yang berlaku di Indonesia, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1996,
hlm. 5-8
7
H.R. Sardjono dan Frieda Husni Hasbullah, Bunga Rampai Perbandingan Hukum
Perdata, INDHILL, Jakarta, 2003, hlm. 143.
17
Hak itu sendiri adalah sesuatu yang harus kita dapatkan sedangkan
kewajiban adalah sesuatu yang harus kita kerjakan. Suatu kontrak akan
timbulnya hak dan kewajiban. Pemenuhan hak dan kewajiban itu yang
menjadi akibat hukum dari adanya suatu kontrak. Dengan kata lain, akibat
hukum kontrak sebenarnya yaitu pelaksanaan dari isi kontrak itu sendiri.
kontrak tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan
dalam kontrak tersebut, tetapi juga segala sesuatu yang menurut sifatnya
Tentang hak dan kewajiban para pihak dalam kontrak tertuang dalam
8
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, cet. VI, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006,
hlm. 54.
9
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbaini, “Penerapan Teori Hukum pada Penelitian
Tesis dan Disertasi”, cet. 1, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 261.
18
2. Hak mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur atas barang
dan jasa;
diskriminatif;
jasa;
penyelesaian sengketa;
merugikan;
diantaranya meliputi:
dan/atau jasa.
keselamatan.
adalah suatu upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
kepada konsumen.
adalah menciptakan rasa aman dan nyaman bagi konsumen dalam memenuhi
yang sangat penting dalam Islam. Karena didalam agama islam, bahwa
konsep halal dan haram, serta keadilan ekonomi berdasarkan nilai-nilai atau
hingga pada akibat mengonsumsi barang dan atau jasa. Didalam Islam,
barang atau jasa yang halal dari segi zatnya yang dapat menjadikan haram,
sebagai muslim dan menjauhi segala sesuatu yang menjadi larangan Allah
SWT.
Hak atas Kekayaan Intelektual adalah suatu hak yang timbul dari hasil
olah fikir manusia, yang menghasilkan suatu produk atau proses yang
Rights adalah hak hukum yang bersifat ekslusif (khusus) yang dimiliki oleh
10
Syafrinaldi, Fahmi dan M. Abdi Almaktsur, Hak Kekayaan Intelektual, (Pekanbaru:
Suska Press, 2008), h. 18.
11
Iswi Hariyani, Prosedur Mengurus HAKI yang Benar, (Yogyakarta: Pustaka
Yustisia, 2010), Cet 1, h. 16.
21
HaKI bersifat tidak nyata sehingga tidak mudah hilang, tidak dapat disita, dan
hak tersebut telah dialihkan kepada pihak lain. HaKI juga mengenal adanya
ciptaan atau temuan yang sama. Melalui dokumentasi HaKI yang baik maka
12
Ibid.
22
intelektualnya.
martabat manusia.
D. Hak Cipta
yang memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas, karena mencakup
ilmu pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya
menjadi salah satu andalan Indonesia dan berbagai negara dan berkembang
maka diharapkan kontribusi sektor Hak Cipta dan Hak Terkait bagi
makna hak cipta dan hak terkait menurut Dirjen Kekayaan Intelektual, Yaitu:
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
peraturan perundang-undangan.
Hak Terkait itu adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang
apa-apa saja dari Hak Cipta yang masuk perlindungan di Indonesia, Yakni:
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
pengetahuan;
pantomim;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir,
seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitektur;
8. Peta;
9. Seni Batik;
10. Fotografi;
11. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan.
14
Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual, Kekayaan Intelektual,
https://www.dgip.go.id/tentang-djki/kekayaan-intelektual
25
merupakan hak yang berisi hak moral serta hak ekonomi berdasarkan
pengumuman atau perbanyakan ciptaan. Hak ini adalah hak yang timbul
akibat lahirnya suatu ciptaan. Dengan danya hak ini, maka tidak ada orang
yang boleh/dapat melakukan ciptaan serupa tanpa ijin dari sang pencipta.
Dalam dunia hukum kita mengenal dua istilah yakni Common Law
dan Civil Law. Menurut civil Law, hak eksklusif yang lahir akibat suatu
ciptaan menghasilkan perlindungan hukum atas hak cipta. Di dalam Civil Law
jugalah hak moral bersanding dengan hak ekonomi. Hak moral dalam hal ini
menyatakan bahwa ada ikatan dalam dimensi moral dimana keterikatan antara
perlu ada fee berupa hak ekonomi yang perlu diwujudkan dan diberikan oleh
pegguna.
Namun hal ini berbeda dengan Common Law dimana hukum ini hanya
mengenal adanya hak ekonomi saja, hak moral dalam lingkup ini masih
lebih jauh apa saja yang merupakan bentuk pengumuman atau eksploitasi
dalam ranah hak cipta, sehingga kerterkaitan antara pemanfaatan dan hak
eksklusif pencipta dapat di tenun dengan jelas. Berikut adalah hak yang
26
diberikan oleh hak ekonomi kepada pemilik dan pemegang hak cipta dan hak
terkait, yaitu:
1. Hak Penerjemahan
2. Hak Reproduksi
3. Hak Publikasi
6. Hak Adaptasi
7. Hak Penyewaan
video atau audio secara langsung atau denga pre-recorder dari mesin server
sekarang dan sudah lama beredar di Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah ada
media streaming digital sepeti Hooq yang didirikan tahun 2015 dan Iflix yang
berdiri pada tahun 2014. Perkembangan media streaming digital yang sangat
pesat akhir-akhir ini didukung juga dengan adanya masa pandemi Covid-19,
streaming digital, sebab kegiatan diluar rumah sudah dibatasi, hampir semua
pekerjaan dilakukan di rumah, mulai dari sekolah dilakukan secara daring dan
15
Rafida Ilma N, Meningkatnya Penggunaan Media Streaming Digital Menjadikan
Budaya Populer di Masa Pandemi Covid-19
27
audio atau video yang dikirim dalam bentuk yang sudah terkompres melalui
atau mentransfer data dari server kepada host dimana data yang ditransfer
yang dikirimkan melalui proses ini berupa video, audio, grafik, web
lain, baik secara langsung atau melalui aplikasi tertentu, yang sifatnya
mengklik video yang akan disaksikan, dan secara langsung Anda akan
radio online ini untuk mencari informasi berupa berita terkini atau
3. Prerecord Streaming
4. Live Streaming
Nantinya host dapat melihat secara langsung setiap detik yang dilalui
lebih erat.
dan dapat membuat host atau penonton merasa lebih terkait dengan
konten yang akan Anda lihat terlebih dahulu, akan berapa banyak
waktu dan paket data yang Anda habiskan dalam proses tersebut?
penyimpanan.
kegiatannya dalam format tertentu yang dapat dilihat lagi di lain waktu.
disiarkan secara langsung pada media yang dipilih agar dapat dinikmati oleh
penggemarnya.16
16
Bakti Kominfo, Pengertian Streaming Serta Jenis Dan Penerapannya:
https://www.baktikominfo.id/id/informasi/pengetahuan/pengertian_streaming_serta_jenis_dan_pen
erapannya-1065
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kepada data yang sudah ada, serta menemukan norma-norma yang dapat
menjadi acuan serta basis data bagi pendekatan serta perumusan hasil dan
Untuk menganalisis data, ada beberapa metode yang dapat dilakukan yang
Selain itu ada beberapa pengertian lagi yang sudah tertera dalam
17
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986, hal. 3.
31
32
yang dihadapi”.19
Approach.
penyusun dalam penelitian ini. Hasil akan bersumber dari data yang sudah
terkumpul dalam beberapa hierarki. Mulai dari primer hingga bahan tersier.
18
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan
Singkat, PT. Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 13.
19
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta,:Kencana Prenada, 2010, hal.
35.
20
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta:PT.
Raja Grafindo Persada, 2006, hal. 118.
33
Untuk lebih jelasnya berikut ini jabaran dari tiga golongan sumber bahan
hukum:
hukum. Selain itu Pandangan para ahli hukum yang termuat dalam media
massa, ensiklopedia, dan internet dalam situs resmi juga merupakan salah
petunjuk serta penjelasan terhadap kedua bahan di atas dan dalam hal ini
34
adalah Internet atau media massa berbasis daring yang memuat bahasan
tidak tepat, setuju atau tidak setuju, benar atau salah, sah atau tidak sah
Menurut Doktrin)
dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum, cetakan. VI, 2006 , PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
B. Internet
35
Andi Fariana, “Subyek Hukum, Obyek Hukum?”
https://dosen.perbanas.id/subyek-hukum-obyek-hukum/ (diakses pada
4 Desember 2021, Pukul 23.52)
C. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014. Hak Cipta. 16 Oktober 2014.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266.
Jakarta
36