(Studi Kasus di LBH Rakyat Tentang Pencemaran Nama Baik Oleh Anak Dalam
Media Sosial)
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T. yang dengan izinNya Tim
Penelitian Hukum tentang Tindak Pidana Anak Dalam Ruang Penerapan Undang-Undang
Informasi Dan Transaksi Elektronik yang dibentuk oleh Lembaga Bantuan Hukum Rakyat di
Kabupaten Trenggalek ini dibentuk untuk melaksanakan program kerja penelitian hukum
dengan tujuan memberikan pemikiran dan pengembangan ilmu hukum bagi masyarakat.
Sesuai tugas yang diberikan kepada tim, seluruh anggota tim akan melakukan
tugasnya dengan baik dengan melakukan Penelitian Hukum tentang Tindak Pidana Anak
Dalam Ruang Penerapan Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik baik melalui
Penelitian kepustakaan, maupun studi kasus lapangan. Program kerja penetian hukum yang
dilaksanakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Rakyat ini adalah pelaksanaan program untuk
pertama kalinya sebagai bentuk implementasi kerjasama Kementerian Hukum Dan HAM
dengan Organisasi Bantuan Hukum yang terakreditasi tiap tahunnya.
Proposal penelitian hukum ini kami ajukan kepada kementerian Hukum Dan HAM
Republik Indonesia, untuk mendapatkan persetujuan TIM Penelitian Hukum yang dibentuk
Lembaga Bantuan Hukum Rakyat merealisasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan non-
litigasi melakukan penelitian hukum. Tim Penelitian Hukum, sudah membuat perencanaan
dan jadwal penelitian, sekiranya proposal ini mendapatkan persetujuan maka Tim Penelitian
Hukum akan memulai melaksanakan penelitian sesuai perencanaan yang sudah kami buat.
Hasil Penelitian Hukum ini nantinya akan kami buat Laporan Hasil Penelitian Hukum kepada
Kementerian Hukum Dan HAM RI sebagai bentuk pertanggungjawaban baik akademik
maupun pelaksana anggaran.
JADWAL PENELITIAN
Penelitian Hukum ini rencana akan dilaksanakan dalam jangka waktu 8 hari.
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I : Pendahuluan
I.2.Perumusan Masalah...................................................................8
I.3.Tujuan Penelitian.......................................................................8
I.4.Metode Penelitian.......................................................................9
I.5.Sistematika Penelitian...............................................................12
dengan hukum.............................................................55
BAB III : Peran LBH RAKYAT Dalam Kasus Pencemaran Nama Baik
A.Kesimpulan.....................................................................................75
B.Saran...............................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
I.1.LATAR BELAKANG
dan jenis kelamin,tingkat pendidikan serta status sosial. Perkembangan tehnologi informasi
dan komunikasi tersebut membawa pengaruh positif dan negatif bagi kehidupan
manusia terhubung satu dengan yang lainnya tanpa batas ruang ,jarak dan waktu.Teknologi
informasi mendekatkan yang jauh dan memberikan banyak sekali kemudahan dalam
Di satu sisi yang lain kemajuan tehnologi ITE dapat dimanfaatkan untuk melakukan
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronika (ITE). Undang-Undang
Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronika (ITE) tersebut telah
merumuskan perbuatan-perbuatan yang termasuk tindak pidana di bidang ITE (cyber crime)
dan telah menentukan sifat jahatnya dan penyerangan terhadap berbagai kepentingan hukum
dalam bentuk rumusan-rumusan tindak pidana tertentu.Tindak pidana dalam UU ITE diatur
upload informasi yang mencantumkan sumber yang jelas,upload foto-foto dokumentasi masih
G hingga sampai saat ini yang telah menggunakan tehnologi 4 G.Internet sendiri adalah
dan sistem-sistem komunikasi yang lain.Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang
text,gambar,audio,video dan lainnya untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama sesama
pengguna media sosial berbasis tehnologi informasi yang didukung oleh internet.
Disamping menggunakan Personal Computer (PC) media sosial yang didukung oleh
layanan internet juga dapat diakses melalui Handphone (HP) menggunakan fasilitas yang
disebut GPRS (General Packet Radio Service).Tehnologi GPRS dapat diakses menggunakan
fasilitas tersebut,dimana pensettingan GPRS pada ponsel tergantung dari operator yang
Saat ini hampir setiap penduduk di Indonesia telah mengenal media sosial yang
berbasis tehnologi informasi yang didukung oleh internet dan smartphone.Setiap hari
Internet dengan menu media sosial nya yang memberi hiburan dan kemudahan –
kemudahan dalam kehidupan tersebut sebenarnya bagai dua sisi mata uang.Satu sisi
membawa manfaat ,namun disisi yang lain bagaikan pedang yang akan menebas kehidupan
dan waktu jika tidak digunakan dengan semestinya. Sisi positif Internet yang didukung
hitungan detik,menyebarkan informasi dengan cepat dan luas serta mengunggah apapun
Media sosial saat ini sudah menjadi menu wajib setiap pemakai android/ponsel yang
nyata layaknya di kehidupan nyata.Sehingga terkadang para pemakai menu media sosial di
smartphone nya tidak menyadari bahwa penggunaannya mempunyai akibat hukum apalagi
2008 (UU ITE No.11 tahun 2008).Keberadaan UU ITE No.11 tahun 2008 tersebut menjadi
payung hukum bagi setiap pemakai tehnologi informasi,yang melindungi hak-hak warga
para pemakai media sosial kurang memahami akibat serta dampak hukumnya.Bahkan
terkesan meremehkan sanksi hukumnya. Tentu tidak akan menjadi masalah jika media sosial
untuk mencurahkan perasaan baik sedih,galau,gembira. Di satu sisi yang lain pengaruh
tertangkap dan menyebar dengan cepat dengan satu kali klik dalam hitungan detik.
Sisi negatifnya adalah berkembangnya jurnalisme warga (citizen report) yang tak
mengenal adanya etika jurnalistik.Karena itulah banyak berita yang tidak jelas sumbernya
semacam kabar angin,kasak kusuk,issue dan lain-lain yang sangat mudah menyebar dengan
satu kali klik,namun secara luas dan massif dipercaya kebenarannya (Hoax),informasi yang
cepat atau gambar-gambar mengerikan yang seharusnya di blur,diunggah dengan jelas tentu
Masalah- masalah mulai bermunculan ketika, dengan atau tanpa disadari ,pengguna
media sosial sudah melupakan etika dan peraturan perundang-undangan yang mengatur
interaksi di dunia maya. Faktanya, pengguna media sosial adalah semua kalangan,tanpa
anak yang notabene tidak dapat dipungkiri sampai saat ini banyak yang kurang memahami
bahwa interaksi sosialnya didunia maya pun telah dikenai sanksi melalui diberlakukannya
pasal.Tercatat dari pasal 27 sampai dengan pasal 35.Dalam 9 pasal tersebut dirumuskan 20
bentuk tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronika (ITE),salah satunya adalah
Kurangnya sosialisasi tentang UU No.11 Tahun 2008 juga menjadikan banyak sekali
kasus hukum terkait penyalahgunaan informasi baik yang dilakukan oleh orang dewasa
maupun anak-anak.Seperti kasus yang menimpa seorang siswi dari SMPN Panggul
Trenggalek Bermula dari peristiwa biasa yang dilakukan antara sesama teman di dunia
maya,me enuliskan status yang isinya keluhan mengenai kekecewaan terhadap gurunya yang
mengadukan perilakunya kepada ibunya. Meskipun di tulis di wall nya sendiri, namun
ternyata tersebar dan dibaca korban,status di media sosial (facebook) tersebut.Merasa harga
dirinya direndahkan dan nama baiknya dicemarkan,Sang Guru pun pada akhirnya
mengajukan gugatan.
perbuatan pencemaran nama baik dan penghinaan melalui akun facebooknya terhadap
Trenggalek merasa kesal terhadap gurunya yang menegur dan mengadukan perilakunya
kepada ibu nya,sehingga siswi tersebut ditegur oleh ibunya sendiri.Sang guru tersebut
menegur atas adegan ciuman dirinya dengan seorang laki-laki di tengah lapangan saat acara
Perkara di mulai saat Putri kedua dari pasangan suami istri Heri Kuswanto dan
Suratmi yang berdomisili di Desa Besuki RT 009/RW 003 menulis sebuah status di media
sosial facebook miliknya setelah ditegur dengan keras oleh ibunya, yang baru saja menerima
sebuah status di media sosialnya (facebook) .Dalam statusnya ia menuliskan dalam bahasa
(Status tersebut diunggah pada tanggal 20 Agustus 2015 jam 14.38 WIB di rumahnya sendiri
(Ditulis pada tanggal 20 Agustus 2015 jam 15:24 WIB di rumahnya sendiri Di Dusun
menuliskan :
“Nur Rofik cocote bosok,opo oraa tau scolah we kie dadi guru rtek,guru smp 1 kwi
(Terjemahan :Nur Rofik mulutnya busuk,apa tidak pernah sekolah meskipun jadi guru,guru
Jaya Net).
Seluruh postingan tersebut telah tampil di dinding akun media sosial ( facebook) atas
nama Diskii Setya Wardhana, sehingga postingan kalimat tersebut dibaca oleh saksi korban
dan saksi Indah Astuti Dwi Rahayu (keduanya guru SMPN 1 Panggul) dan bisa juga dibaca
oleh khalayak umum yaitu orang-orang yang berteman dengan akun facebook atas nama
Diskii Setya Wardhana atau oleh orang yang tidak berteman dengan Diskii Setya Wardhana
namun memiliki akun facebook dan membuka akun facebook atas nama Diskii Setya
Wardhana atau oleh orang yang tidak memiliki akun facebook namun ditunjukkan oleh
mempunyai akibat hukum membawanya berstatus sebagai Anak yang Berhadapan dengan
Hukum (ABH).
I.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, Tim Peneliti mengangkat permasalahan
1. Apakah Pencemaran Nama Baik yang dilakukan oleh anak dibawah umur melalui
akun media sosial miliknya (facebook) dapat dikategorikan sebagai tindak pidana?
2. Bagaimanakah penanganan kasus pencemaran nama baik melalui akun media sosial
(Facebook) oleh pelaku anak dibawah umur yang dilakukan oleh LBH RAKYAT?
I.3.TUJUAN PENELITIAN
2. Untuk mengetahui Dasar hukum /tinjauan yuridis terhadap kasus pencemaran nama
3. Untuk mengetahui bagaimana kasus pencemaran nama baik dapat terjadi pada pelaku
di bawah umur;
dalam penanganan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh anak dibawah
umur;
nama baik melalui akun media sosial facebook oleh anak dibawah umur dengan
tindak pidana yang pelakunya anak di Lembaga Bantuan Hukum ini dan karena
yang telah lolos akreditasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham).
a. Data Primer
dengan cara :
1. Wawancara
2. Dokumentasi
b. Data Sekunder
Trenggalek.
1. Study Kepustakaan
Adalah kegiatan pengumpulan data dari bahan-bahan bacaan yang dapat diperoleh
a. Literatur-Literatur
b. Buku-Buku Ilmiah
sebagaimana yang terdapat dalam tehnik pengumpulan data pada buku nya Hadari
di tempat-tempat lain.Literatur yang digunakan tidak terbatas hanya pada buku-buku,tetapi juga
lain berupa bahan tertulis.Dari literatur tersebut dapat ditemukan berbagaio teori,hukum,dalil,prinsip-
2. Study Dokumentasi
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mencatat secara langsung terhadap data
yang tersedia pada tempat yang dijadikan obyek penelitian khususnya yang berkaitan
Pelanggaran UU ITE Pasal 27 (Pencemaran Nama Baik) Yang dilakukan Oleh Anak
Analisa data dilakukan dengan cara data yang terkumpul kemudian dicari
hubungannya satu dengan yang lain secara sistematis ,lugas dan yuridis. Kemudian
akhir sampai pada kesimpulan yang didasarkan pada data yang telah dikumpulkan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronika (ITE)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Perlindungan Anak-Anak
INTERNET
Id.wikipedia.org/wiki/
www.romelteamedia.com
ptkomunikasi.wordpress.com
www.brilio.net
www.trigonalmedia.com
gagaje.blogspot.com
chrisyanuaradetya.wordpress.com
www.whatapps.com
^http://tekno.kompas.com/read/2010/11/24/19145961/
^http://ensiklo.com/2015/01/bagaimana-cara-instalasi-whatsapp-untuk-desktop-pc-atau-
komputer/
^http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6659941