UPGRADING
”KONFERENSI DAERAH IKATAN NOTARIS INDONESIA KABUPATEN PANDEGLANG-LEBAK, PROVINSI BANTEN."
Satu orang atau lebih sebagai pelepas uang atau yang sering disebut dengan
sekutu komanditer atau sekutu diam.
• Terang-
terangan yang
modalnya terdiri
atas saham
modal masing-
masing pesero PRAKTIK KESEHARIAN
disebutkan
dalam akta
pendiriannya.
• Tidak dikenal
dalam kuhd
CV merupakan badan usaha yang bukan berbentuk badan hukum, tidak
terdapat pemisahan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan
pemiliknya.
Sekutu komanditer dapat dipersamakan dengan pihak yang menitipkan
modal pada perusahaan.
Pasal 19 sampai 21 KUHD, pengembangan Firma menjadi bentuk
persekutuan yang lebih canggih dengan adanya dua sekutu (twi tier), yaitu
sekutu kerja/sekutu aktif/sekutu komplementer dan sekutu tidak
kerja/sekutu pasif/sekutu komanditer.
Sekutu pasif atau sekutu komplementer: sekutu yang dapat melakukan
inbreng kedalam persekutuan dalam bentuk uang, kebendaan atau
keahlian.
Sekutu kerja atau sekutu aktif sama atau mirip dengan sekutu Firma
Penjelasan Lainnya Terkait CV
SURAT EDARAN
2/2019
HGB CV
CV -HGB
Persekutuan Komanditer
(Commanditaire Hak Guna
Vennootschap)/CV Bangunan/HGB
III. HAK GUNA BANGUNAN (HGB)
Agrarische
Wet 1870
Domeinverklaring
Hak Gogolan, Pekulen
Atau Sanggan
Hak-Hak Yang
Tidak Didaftar
Menurut
Overschrijvings- Hak Concessie Dan Sewa
Ordonnantie
Hak Milik
HGB/HP
HP/HGB di atas
di atas
Tanah Negara Hak Milik
HAK HAK
SEKUNDER
PRIMER
Hak Guna HP/HGB di
atas Hak
Usaha Pengelolaan
Hak Pengelolaan
Hak Primer
adalah hak yang Hak Sekunder adalah hak atas
langsung diberikan tanah yang berasal dari tanah
oleh Negara kepada pihak lain.
pemegang haknya.
HAKMILIK
• Terjadinya HM :
a.Terjadinya HM menurut Hukum Adat diatur dengan PP;
b.HM terjadi karena :
1. Penetapan Pemerintah, menurut cara dan syarat-
sayarat yang ditetapkan dengan PP;
2. Ketentuan UU;
• HM hapus bila :
a.Tanahnya jatuh kepada Negara :
1. Karena pencabutan hak berdasarkan Ps. 18 UUPA
2. Karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya;
3. Karena diterlantarkan;
4. karena ketentuan Ps. 21 ayat (3) dan Ps. 26 ayat (2)
UUPA;
b.Tanahnya musnah
• Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara, dalam jangka waktu (Max 25/35 th + 25 th)
guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan;
• TERJADINYA HGB:
a. HGB atas tanah negara : dgn Keputusan Pemberian
Hak oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk;
b. HGB atas tanah HPL : dgn Keputusan Pemberian Hak
oleh Menteri atau pejabat yg ditunjuk berdasarkan
usul pemegang HPL;
c. HGB atas tanah HM : dgn pemberian oleh pemegang
HM sesuai Akta PPAT;
• HGB hapus karena :
a. Jangka waktunya berakhir;
b. Dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, pemegang
HPL atau pemegang HM sebelum jangka waktunya
berakhir karena :
1. Tidak dipenuhinya kewajiban pemegang hak dan/atau
dilanggarnya ketentuan Ps. 30, 31 dan 32 PP No.
40/1996;
2. Tidak dipenuhinya syarat-syarat atau kewajiban-
kewajiban yang tertuang dalam perjanjian pemberian
HGB
a. Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka
waktunya berakhir;
b. Dicabut untuk kepentingan umum;
c. Diterlantarkan;
d. Tanahnya musnah;
e. Ketentuan dalam Ps. 36 ayat (2) UUPA.
• Hak untuk menggunakan dan/atau memungut
hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi
wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh pejabat yang
berwenang memberikannya atau dalam perjanjian
dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian
sewa menyewa atau perjanjian pengolahan
tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan
dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan UU ini
(UUPA);
KEPASTIAN HUKUM
PENDAFTARAN TANAH
DI SELURUH WILAYAH
R
I (OLEH PEMERINTAH)
KEMENTERIAN PELAKSANA
AGRARIA DAN TATA
RUANG/BPN Kepala
Kantah
dibantu Pejabat
PPAT
lain
Ristiawan_2018
Rangkaian
Kegiatan yg
dilakukan
Pemerintah
1
Mengenai Bidang
Tanah & Sarusun, Terus-menerus
Termasuk Tanda Kepastian & Perlindungan Berkesinambung
bukti hak, serta Hukum
an dan Teratur
Hak-hak yang
membebani 2
5 Tujuan
Pul, Olah,
Peta dan Buku, Saji &
Daftar pelihara data
fisik dan yuridis
4
3
JAMINAN KEPASTIAN HUKUM
Tanah Wakaf.
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
Pendaftarantanah pertama kali harus memenuhi 3 unsur
data :
1.Data administrasi yaitu kelengkapan berkas
persyaratan
dari pemohon
2.Data Fisik yaitu data mengenai letak,
luas dan batas bidang tanah serta
penguasaan fisik di lapangan
3.Data yuridis yaitu data status kepemilikan bidang tanah
berdasarkan alat buktinya
Pembuktian Hak Baru
• Akta PPAT :
Akta Pemberian HGB dan HP di atas HM;
• Akta ikrar - wakaf / Surat Ikrar wakaf yang dibuat sebelum atau
sejak mulai dilaksanakan PP No. 28 Tahun 1977, dengan disertai
alas hak yang diwakafkan, atau
• Risalah Lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang
berwenang, yang tanahnya belum dibukukan, dengan disertai
alas hak yang dialihkan, atau
Pembaharuan HAT
dan Hapusnya Hak
atas tanah
Peristiwa hukum, yang dibuktikan dengan
adanya surat keterangan kematian dan
surat keterangan waris
Penggabungan
Bidang
Tanah
• Atas permintaan pemiliknya, bidang tanah yang
sudah bersertipikat dapat dipisahkan sebagian
atau beberapa bagian, kemudian menjadi bidang
baru yang status hukumnya sama dengan bidang
tanah semula.
Pemecahan BidangTanah
Melaksanakan sebagian
PPAT kegiatan pendaftaran tanah
(PP No. 37 Tahun 1998)
Disaksikan minimal 2
Pelaksanaan orang saksi
Pembuatan
Akta PPAT
PPAT wajib
membacakan atau
menjelaskan isi Akta
Ketetapan MPR
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 7
(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
(2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 8 :
(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang
ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi
Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi
yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau
Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang
setingkat.
(2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan
kewenangan.
Pasal 9
(1) Dalam hal suatu Undang-Undang diduga bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh
Mahkamah Konstitusi.
(2) Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di
bawah Undang-Undang diduga bertentangan dengan
Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah
Agung.
V. SURAT EDARAN NOMOR 2
TAHUN 2019
Surat Edaran Nomor : 2/SE‐HT.02.01/VI/2019 Tentang
Pemberian Hak Guna Bangunan Untuk Persekutuan Komanditer
(Commanditaire Vennootschap).
MAKSUD DAN TUJUAN SE PETUNJUK PELAKSANAAN
UNTUK PELAYANAN PEMBERIAN HGB KEPADA
PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV)
RUANG LINGKUP SE KETENTUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN
HGB KEPADA CV
ISI SURAT EDARAN
a. DALAM RANGKA MEMBERIKAN KEMUDAHAN PELAYANAN PERTANAHAN, CV DAPAT
MENGAJUKAN PERMOHONAN HAK ATAS TANAH BERUPA HGB
94
VI. KEDUDUKAN SURAT EDARAN
DALAM TATA URUTAN
PERUNDANG‐UNDANGAN DI
INDONESIA
KEDUDUKAN SE DAN ANALISIS TERHADAP SE
5. Sifat dari Surat Edaran itu biasanya tidak ditujukan untuk umum,
namun ditujukan kepada internal Pemerintah sendiri. Meskipun
umumnya hanya ditujukan untuk interal Pemerintah bukan berarti
Surat Edaran tidak memiliki pengaruh bagi rakyat. Hal ini karena SE
kadangkala digunakan oleh Pemerintah sebagai dasar guna
melaksanakan kebijakan yang berhubungan langsung dengan
Rakyat.
6. Surat Edaran di Indonesia dikonsepkan sekedar mempenjelas
dan / atau memberi petunjuk cara melaksanakan hal tertentu
yang dianggap penting dan mendesak yang belum ada/ belum
jelas aturannya di peraturan perundangan sebagai sumber utama
hukum positif di Indonesia, bukan untuk menentang hukum atau
peraturan perundangan. Peraturan perundangan umumnya
memuat pasal‐pasal sanksi hukum bagi pelanggar ketentuan
persyaratan yang sudah ditetapkan oleh peraturan perundangan
tersebut, sedangkan Surat Edaran hanyalah aturan kebijakan dari
pejabat yang tidak memiliki akibat hukum apapun. Jadi apabila
terjadi pertentangan antara Peraturan perundangan dan Surat
Edaran maka Peraturan Perundangan memiliki kedudukan yang
lebih kuat (seharusnya) lebih didahulukan daripada Surat Edaran
tersebut.
7. SE TERSEBUT TELAH MEMBUAT NORMA HUKUM BARU (PERLUASAN) CV
BOLEH MEMILIKI TANAH DENGAN STATUS HAK GUNA BANGUNAN (HGB).
10. PASAL 36 AYAT (1) HURUF B UUPA TELAH MENENTUKAN SUBJEK HUKUM
YANG BOEH MEMILIH HAK ATAS TANAH DENGAN STATUS HGB BADAN
HUKUM YANG DIDIRIKAN MENURUT HUKUM INDONESIA DAN
BERKEDUDUKAN DI INDONESIA PT, YAYASAN, PERKUMPULAN, KOPERASI.
19. Dasar Hukum SE mengacu UUPA dan PP 40/1996 sebagai dasar hukum
pemberian Hak Guna Bangunan untuk CV. Hal tersebut SANGAT
BERTENTANGAN dengan UUPA dan PP. 40/1996 itu sendiri. CV tidak
dapat dikualifisir sebaga BADAN HUKUM yang dapat menjadi pemegang
HGB.
20. SE TIDAK MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM karena pencatatan
pendaftaran HGB untuk CV dengan menyebutkan atas nama seluruh
anggota pesero dalam CV secara pribadi (orang perorangan),
sedangkan dokumen kelengkapannya atas nama CV dapat dikualifisir
PERJANJIAN NOMINEE yang mencerminkan pengakuan para pesero
secara pribadi bahwa Hak Atas Tanah adalah milik CV dan hal
tersebut adalah DILARANG.
VII. PERJANJIAN NOMINEE
• Nominee adalah orang atau badan yang secara hukum
memiliki (legal owner) suatu harta atau penghasilan untuk
kepentingan atau berdasarkan amanat pihak yang sebenarnya
menjadi pemilik harta atau pihak yang sebenarnya menikmati
manfaat atas penghasilan.
Perjanjian nominee adalah orang atau badan yang secara hukum memiliki
(legal owner) suatu harta atau penghasilan untuk kepentingan atau
berdasarkan amanat pihak yang sebenarnya menjadi pemilik harta atau
pihak yang sebenarnya menikmati manfaat atas penghasilan.
Perjanjian Nominee bisa dikatakan perjanjian simulasi (perjanjian pura‐pura)
yang dilakukan oleh beberapa pihak dalam hal ini WNA dengan WNI ataupun
WNI dengan WNI yaitu seolah‐olah terjadi perjanjian, namun sebenarnya secara
rahasia setuju perjanjian itu tidak berlaku, ini dapat terjadi dalam hal hubungan
hukum antara mereka tidak ada perbuatan apa‐apa atau dengan perjanjian
pura‐pura itu akan berlaku hal lain.
JANGAN DILAKUKAN
HINDARKAN
KARAKTER HUKUM NOMINEE :
• Diperjanjikan secara tertulis (akta Notaris/dibawah tangan).
• Pemilik harta / (legal owner) (benda bergerak/tidak bergerak = saham)
yang menikmati keuntungan.
• Bersifat rahasia.
• Legal Owner tidak dimunculkan sebagai pemilik dalam berbagai tindakkan
hukum.
• Sebagai bentuk penyelundupan hukum.
• Dilarang (jangan dilakukan)
• Ancaman Hukum Perdata Pidana maupun lainnya
ANCAMAN PIDANA
• Diancam Pasal dalam KUHP
• Perjanjian nominee merupakan tindakan pinjam nama untuk menutupi dan menyembunyikan
harta kekayaan yang terlarang.
• Pasal 3 UU No. 8/2010 tentang TPPU
•Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan
yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal
usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah). Pasal 4 UU No. 8/2010 tentang TPPU
•Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi,
peruntukan, pengalihan hak‐hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
TINDAKKAN DAN SUBSTANSI DARI Surat Edaran Nomor : 2/SE‐
HT.02.01/VI/2019 tidak memenuhi karakter hukum Nominee :
TIDAK DIPERJANJIKAN DI ANTARA PESERO KOMANDITER DAN
KOMPLEMENTER.
SEMUA NAMA PESERO KOMANDITER DAN KOMPLEMENTER
DIMUNCULKAN DENGAN SEBENARNYA.
BERSIFAT TERBUKA.
HGB YANG DIPEROLEH CV DARI PERMOHONAN HAK TERMASUK
KEPEMIKIKAN BERSAMA YANG TERIKAT.
VIII. USULAN ATAU REKOMENDASI DAN
AKTA YANG DIBUAT
(PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN
DASAR CV)
USUALAN ATAU REKOMENDASI
1. Apabila SE akan dilaksanakan ketika pembuatan cv harus
dibuat cv yang didalamnya mencantumkan modal para
pesero karena akan berkaitan dengan bagian (prosentase)
atas masing‐masing pesero atas HGB tersebut.
2. CV (pendirian baru) bisa dicantumkan/disebutkan modal
para pesero tersebut.
3. Untuk yang sudah ada (existing) bisa dilakukan perubahan
adanya pemasukan modal dari para pesero (yang terakhir).
4. Apabila ada modal para pesero, maka jika ada penggantian
(mengundurkan diri/meninggal dunia) pesero harus ada
kompensasi kepada pesero yang keluar/yang diganti.
AKTA YANG DIBUAT
112
IX. IMPLEMENTASI SE
IMPLEMENTASI SE
PERHATIKAN:
Lakukan Perdamaian
1. KUHP
2. KUHD
3. UUPA
4. PP 40/1996 tentang HGU, HGB dan Hak Pakai
5. UU 40/2007 tentang PT
6. PP. 24/1997 tentang Pendaftaran Tanah
7. PP 24/2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
8. Perpres 17/2015 tentang Kementerian ATR
9. Perpres 20/2015 tentang BPN
10. Permen Hukum dan HAM RI 17/2018 tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer, Persekutuan Firma, dan Persekutuan
Perdata.
11. PJ PPAT
12. Surat Edaran 2/2019
13. Badan Pertanahan Nasional (2019)
14. Habib Adjie (2019)
15. Udin Narsudin (2019)
16. Julius Purnawan (2019)
17. Lainnya.
126
Dr. M. Sudirman, SH, MH, SpN, MKn
Dosen Universitas Brawijaya, Universitas Tarumanagara, Universitas Jayabaya
Email: m.sudirman321@gmail.com
Hp: 0 8 1 3 8 5 9 1 5 1 9 9
Salam Hormat