Anda di halaman 1dari 12

Tuesday, 3 March 2015

CONTOH SOAL HUKUM AGRARIA TES MKN UNDIP


Apa yang dimaksud dengan Asas Pemisahan Horizontal dari hukum adat yang sekarang
    

diadopsi dalam Hukum Tanah Nasional, dan apa konsekuensi hukumnya kalau terjadi jual
beli tanah ?
-          Asas Pemisah Horizontal adalah asas yang membagi, membatasi, memisahkan
pemilikan atas sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berkenaan dengan
tanah tersebut.
-          Bangunan & tanaman bukan merupakan bagian dari tanah maka hak atas tanah
tidak dengan sendirinya meliputi pemilikan bangunan & tanaman yang
diatasnya.
Mengapa tanah menjadi jaminan yang disukai oleh Kreditur ( Bank) daripada jaminan
    

yang lain, dan tanah yang bagaimana yang memenuhi syarat sebagai benda jaminan
tersebut ?
-                  Karena tanah memiliki harga jual yang semakin tahun ke tahun semakin
meningkat harganya, tanah yang memiliki syarat sebagai benda jaminan adalah
tanah yang bersertifikat hak milik.
        Berikan perbedaan antara tanah HGB, HGU, HM (Jawaban meliputi pengertian,
penggunaan, jangka waktu, subyek hukumnya, asal tanah).
-          HBG (pasal 35-40 UUPA)
·                HGB : hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan atas tanah yang
bukan miliknya sendiri, untuk jangka waktu HT diatas tanah negara maupun
tanah HM.
·         Subyek Hukum : WNI, BHI (PT, Perum, Persero, Perdata)
·                Jangka Waktu : 30 Tahun di perpanjang 20 & di perbaharui 30 tahun untuk
penanaman modal / pembaharuan HGB dapat dilakukan sekaligus pada saat
permohonan pemberian pertama dengan membayar uang pemasukan
dimuka. HGB atas HM habis tidak dapat di perpanjang.
·         Asal tanah :
1.      tanah negaradengan surat penetapan pemerintah (SKPH)
2.          tanah negara hak milik dengan perjanjian dengan pemilik tanah dengan
akta PPAT (PP 24/97 Jo MA/KABPN 3/97)
-          HGU (pasal 28-34 UUPA) pasal 2 pp 40/96
·                HGU : haks untuk menguasai tanah yang langsung dikuasai oleh negara
dalam jangka waktu guna HT guna perusahaan pertanian, peternakan /
perikatan (pertannian dalam arti luas)
·                Subyek Hukum : WNI, BHI berkedudukan di Indonesia : modal swasta : PT,
Modal Saham : Persero
·         Jangka Waktu : 35 Tahun di perpanjang 25 Tahun, untuk tanaman keras usaha
perkebunan 35 – 25 Tahun.
·         Asal Tanah : Perpem dengan surat keputusan pemberi hak atas tanah (SKPH),
wajib di daftarkan di kantor pertanahan kab / kota.
-          HM (Pasal 20-27 UUPA) à penggunaan utk pribadi
·                HM : hak turun temurun, terkuat dan terpenuhi yang dapat dipunyai orang
atas tanah dengan fungsi sosial tidak dibatasi oleh jangka waktu & apabila
meninggal dilanjutkan kepemilikan oleh ahli waris.
·         Subyek Hukum : WNI tunggal (pasal 21 ayat 1 dan 4), BHI yang ditunjuk oleh
pemerintah (Pasal 21 ayat 2 jo pp 38/63 (BN, koperasi pertanian, badan
keagamaan, badan sosial) jika subyek tidak memenuhi syarat akibat
hukumnya haknya hapusdan tanah nya jatuh ke negara.
·                Asal Tanah : HM terjadi karena hukum adat (dalam perkembangan diatur
dalam PP), penetapan pemerintah melalui permohonan hak, konversi tanah”
lama : eigendom, agrarische Frgendom, yasan, Erfpacht Abadi, Norowito
mathok.
    Apa yang saudara ketahui tentang Hak Menguasai dari Negara (HMN) ? dan apa pula yang
disebut dengan Hak Pengelolaan (HPL) ? Siapa saja subyek hukum HPL, berikut contohnya
!
-                  HMN : Hak tertinggi yang di kenakan terhadap tanah melebihi hak apapun,
subyek hukum nya adalah seluruh rakyat indonesia masyakat adat adalah
pengambilan tanah rakyat secara paksa.
-          HPL :  hak menguasai dari negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian
dilimpahkan kepada pemegangnya, subyek hukumnya adalah Pemda, BUMN,
Badan otoriter, BH yang ditunjuk pemerintah.
        Sebutkan macam-macam PPAT dan bolehkah jual beli tanah tidak dilakukan dihadapan

PPAT ? dan apa akibat hukumnya ?


-          Macam-macam PPAT
·         PPAT umum /dianggat
·         PPAT Sementara / ditunjuk
·         PPAT khusus / ditunjuk
-                  Akibat hukum pembeli tidak di hadapan PPAT : tetap sah, dan mempunyai
kekuatan hukum jika diakui oleh pihak lawan namun belum bersertifikat.
     Apakah yang dimaksud degnan “konversi” hak atas tanah ? berikan contohnya

-          Konversi adalah perubahan hak lama atas tanah menjadi hak baru.
-                  Yang dimaksud dengan hak-hak lama adalah hak-hak atas tanah sebelum
berlakunya UUPA, dan yang dimaksud dengan hak-hak baru adalah hak-hak yang
memuat UUPA khususnya Pasal 16 ayat 1, c.q Hak Milik, Hak Guna Bangunan,
Hak Guna Usaha dan Hak Pakai.
     Sertifikat adalah bukti kepemilikan tanah yang kuat, dapatkah sertifikat tanah yang
diterbitkan oleh BPN dibatalkan ?
-                  Sertifikat yang sudah di terbitkan oleh BPN dapat dibatalkan apabila ada
gugatan dari pihak ketiga, ada bukti-bukti yang kuat dalam hal kepalsuan isi
sertifikat, dibuktikan melalui jalur pengadilan.
     Sebutkan macam-macam PPAT dan apa tugas utamanya ?
-                  Macam-macam PPAT menurut ketentuan dari Pasal 1 Peraturan Pemerintah
Nomor  37 Tahun 1998 adalah terdiri dari :
·                Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah pejabat umum yang diberi     
kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum
tertentu mengenai hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun.
·         PPAT sementara adalah Pejabat pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya
untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah yang
belum cukup terdapat PPAT.
·                PPAT khusus adalah Pejabat Badan Pertanahan Nasional yang ditunjuk
karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta
PPAT tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program atau tugas
pemerintah tertentu.
     Bolehkah suatu PT (Perseroan terbatas) memiliki tanah yang berstatus HM (Hak Milik)
berikan alasannya ?
-          Tidak boleh, karena ada keterangan di UU PT baru yang menyebutkan PT tidak
bisa memiliki tanah berstatus HM.
0.  Apa perbedaan antara “Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanah (PPJB)” dengan “Akta Jual
Beli Tanah (AJB)”
-                  PPJB adalah Perjanjian Pengikatan Jual Beli, sedangkan AJB adalah Akta Jual
Beli. Perbedaan utama keduanya adalah pada sifat otentikasinya.
·         PPJB merupakan ikatan awal antara penjual dan pembeli tanah yang bersifat
di bawah tangan atau akta nonotentik. Akta non otentik berarti akta yang
dibuat hanya oleh para pihak atau calon penjual dan pembeli, tetapi tidak
melibatkan notaris/PPAT.
·                Berbeda halnya dengan PPJB, AJB merupakan akta otentik yang dibuat oleh
Notaris/PPAT dan merupakan syarat dalam jual beli tanah. Dengan dibuatnya
AJB oleh Notaris/PPAT, maka tanah sebagai obyek jual beli telah dapat
dialihkan atau balik nama dari penjual kepada pembeli.
1.  Jelaskan bahwa sertifikat merupakan alat bukti kepemilikan tanah yang bersifat “kuat”
dan bukan “mutlak” . bila perlu berikan contoh dalam menjelaskan.
-                  Karena Hal ini berkaitan dengan sistem publikasi yang dianut oleh hukum
pertanahan Indonesia baik Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 maupun
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yakni sistem publikasi negatif yang
mengandung unsur positif karena akan menghasilkan surat-surat tanda bukti
hak (sertifikat) yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Maksudnya
adalah bahwa selama tidak dibuktikan sebaliknya data fisik dan data yuridis
yang tercantum di dalamnya harus diterima sebagai data yang benar. Sudah
barang tentu data fisik maupun data yuridis yang tercantum dalam buku
sertifikat harus sesuai dengan data yang tercantum dalam buku tanah dan surat
ukur yang bersangkutan karena data itu diambil dari buku tanah dan surat ukur
tersebut.
2.  Bolehkah seorang WNA membeli tanah untuk dimiliki sendiri terhadap sebidang tanah di
Indonesia sekarang ini ? berikan dasar hukumnya.
-          Hak milik kepada orang asing dilarang (Pasal 26 ayat 2 UUPA), dan pelanggaran
terhadap pasal ini mengandung sanksi “Batal Demi Hukum.” Namun demikian
UUPA tidak menutup sama sekali kesempatan warga negara asing dan badan
hukum asing untuk mempunyai hak atas tanah di Indonesia. Warga negara asing
dapat mempunyai hak atas tanah di Indonesia, tetapi terbatas, yakni hanya boleh
dengan status hak pakai.
3.  Apa yang dimaksud dengan Tanah Negara, ada berapa jenis tanah negara ? sebutkan
contoh dari masing-masing jenis Tanah Negara tersebut dan bolehkah disertifikatkan oleh
seseorang ?
-          Tanah yang tidak atau belum di haki (hak milikan) dengan hak-hak perorangan
dan di kuasai penuh oleh negara.
-           
4.  Menurut UU no 30 tahun 2004 tentang jabatan notaris, notaris berwenang membuat akta
yang berkaitan dengan “pertanahan”. Apakah ketentuan tersebut berarti tidak diperlukan
lagi PPAT sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah ?
-          PPAT tetap diperlukan, hanya saja ada pembeli yang melakukan perbuatan jual
beli tanah tidak dihadapan PPAT, dan itu tetap sah akibat hukumnya, karena akta
dibawah tangan yang dilakukn oleh pihak yang bersangkutan tetap mempunyai
kekuatan jika akta itu diakui oleh pihak lawan namun belum bersertifikat.
5.  Berikan pendapat saudara apakah Petuk Pajak Bumi (dikenal juga dengan nama Letter D)
pada saat sekarang ini dapat dipergunakan sebagai alat bukti pemilikan tanah yang
dilindungi oleh hukum ?
-                  Petuk Pajak Bumi (Letter D ) à fiscal casdastre, sebagai alat bukti pembayaran
pajak, tidak dapat dipergunakan lagi sebagai alat bukti kepemilikan tanah yang
dilindungi hukum karena sekarang harus didaftarkan haknya menurut UU No 24
tahun 1997 tentang pendaftaran tanah.
6.  Berikan perbedaan ciri-ciri hukum agraria zaman kolonial dan hukum agraria nasional !
sebutkan dasar hukum yang dipakai !
-          Ciri hukum agraria zaman kolonial :
-                  Hukum agraria Kolonial yang berlaku sebelum Indonesia merdeka bahkan
berlaku sebelum diundangkannya UUPA, yaitu tanggal 24 September 1960.
-                  Dari konsideran UUPA di bawah kata ”menimbang”, dapat diketahui beberapa
ciri dari hukum agraria kolonial pada huruf b, c dan d, sebagai berikut :
·                Hukum agraria yang masih berlaku sekarang ini sebagian tersusun
berdasarkan tujuan dan sendi-sendi dari pemerintahan jajahan dan sebagian
dipengaruhi olehnya, hingga bertentangan dengan kepentingan rakyat dan
negara di dalam menyelesaikan revolusi nasional sekarang ini serta
pembangunan semesta;
·                Hukum agraria tersebut mempunyai sifat dualisme, dengan  berlakunya
hukum adat di samping hukum agraria yang didasarkan atas hukum barat;
·                Bagi rakyat asli hukum agraria penjajahan itu tidak menjamin kepastian
hukum.
·         Agrarische Eigendom
·         Erfacht Ordonantie
·         Agrarische Besluit (AB
·         Agrarische Wet (AW)
-          Hukum Agraria nasional yang berlaku setelah diundangkannya UUPA.
7.  Tanah yang menjadi jaminan utang yang favourite terutama bagi kreditur. Berikan
alasannya  ! dan apa syaratnya ?
-                  Tanah yang menjadi favourite à mudah dijual, harga terus meningkat, dapat
menjadi alat bukti yang sah, tidak mudah digelapkan dan dapat dibebani HT.
-          Syarat :
·         Status tanah tidak dalam sengketa / diletakkan sita oleh pengadilan
·         Tidak dibebani hak tanggungan lain
·         Keabsahan dari sertifikat H.A.T
8.  Jelaskan mengapa dalam banyak kegiatan pengadaan tanah (misalnya Proyek jalan tol
smg, solo, proyek pabrik semen di pati) sering menemui hambatan. Berikan solusinya
menurut anda ?
-          Sebelum diadakannya pengadaan tanah.. terlebih dahulu melakukan penelitian
9.  Apa yang dimaksud dengan pengertian di bawah ini :
1.      Asas pemisahan Horizontal
2.      Fungsi Sosial Tanah
-          Pasal 6 UUPA : Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. Seseorang tidak
dibenarkan mempergunakan atau tidak mempergunakan hak miliknya (atas
tanah) semata hanya untuk kepentingan pribadinya, apalagi jika hal itu dapat
merugikan kepentingan masyarakat karena sesuai dengan asas fungsi social ini
hak milik dapat hapus jika kepentingan umum menghendakinya.
3.      Hak Guna Bangunan
-                  Hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang
bukan miliknya sendiri selama jangka waktu tertentu.
4.      Tanah Negara.
-          Tanah yang tidak atau belum di haki (hak milikan) dengan hak-hak perorangan
dan di kuasai penuh oleh negara.
0.  Sebutkan hukum positif yang mengatur tentang Hukum Agraria di Indonesia dan kapan
(tanggal berapa) diundangkannya.
-                  Hukum tanah, hukum air, hukum perikanan, hukum pertambangan, hukum
penguasaan atas tenaga dan unsur” dalam ruang angkasa.
1.  Menurut saudara apakah sama kedudukan hukumnya antara Letter C/Girik/Petuk Pajak
dengan sertifikat hak atas tanah sebagai alat bukti kepemilikan tanah ? jelaskan
-                  Tidak sama, karena letter C/Girik/Petuk Pajak sekarang tidak lagi sebagai alat
bukti, tidak mempunyai kekuatan hukum setelah adanya UUPA tetapi hanya
berupa surat keterangan objek atas tanah.
2.  Apakah hukum agraria kita mengenal adanya tanah-tanah res nullius ? jelaskan jawaban
saudara
-          Tidak, karena setelah berlakunya UUPA semua tanah yang tidak ada pemiliknya,
dikuasai oleh Negara.
3.  Pendaftaran tanah di Indonesia bertujuan untuk memberikan jaminan kepastian Hukum
(rechts kadaster / legal cadastre). Apa maksudnya ? jelaskan menurut saudara
-          Untuk membuktikan bahwa dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.
4.  Apa yang saudara ketahui tentang pengertian dan kedudukan Tanah Negara pada masa
kolonial dan Tanah Negara pada masa sekarang ini
-           
5.  UUPA mengatur mengenai setiap hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. Jelaskan fungsi
sosial tanah tersebut dan berikan contohnya.
-          Digunakan untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
6.  Dalam jual beli tanah sekarang bolehkah hanya dilakukan di depan kepala desa ? apa
akibat hukumnya.
-          Sekarang tidak boleh, karena sekarang harus dihadapan PPAT, akibat hukumnya
tidak sah.
7.  Jelaskan apakah sertifikat Tanah yang sudah diterbitkan oleh Kantor Pertanahan bersifat
mutlak dan tidak bisa di lakukan perubahan ?
-                  Bisa dilakukan perubahan apabila ada persengketaan yang bersangkutan
dengan sertifikat tersebut.
8.  Hukum agraria mempunyai kaidah-kaidah yang mengatur hubungan antara orang
dengan bumi, air, ruang  udara/angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
a.       Apa tujuan hukum agraria untuk mencapai kaidah yang dimaksud ?
-          Meletakkan dasar bagi penyusunan Hukum Agraria Nasional, yang merupakan
sarana untuk mewujudkan kemakmuran, kebahagiaan, keadilan bagi rakyat dan
Negara, terutama rakyat tani dalam rangka menuju kemasyarakat adil dan
makmur.
-                  Meletakan dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum
pertanahan.
-                  Meletakan dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas
tanah bagi rakyat seluruhnya.
b.          Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan asas-asas hukum agraria,
sebutkan dan jelaskan minimal 3 asas hukum agraria ?
-          Asas kesatuan : pasal 1 ayat 1 UUPA seluruh wilayah indonesia adalah kesatuan
tanah air dari seluruh rakyat Indonesia yang bersatu sebagai Bangsa Indonesia
-          Asas Nasionalisme : suatu asas yang menyatakan bahwa warga Negara Indonesia
saja yang mempunyai hak milik atas tanah atau boleh mempunyai hubungan
dengan bumi dan ruang angkasa dengan tidak membedakan antara laki-laki
dengan wanita serta sesama warga Negara baik asli maupun keturunan.
-                  Asas dikuasai oleh Negara : bahwa bumi, air, dan ruang angkasa termasuk
kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu pada tingkat tertinggi dikuasai
oleh Negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat (Pasal 2 ayat 1 UUPA)
-          Asas hukum adat yang disaneer : Yaitu bahwa hukum adat yang dipakai sebagai
dasar hukum agrarian adalah hukum adat yang sudah dibersihkan dari segi-segi
negatifnya.
-          Asas fungsi social : Yaitu suatu asas yang menyatakan bahwa penggunaan tanah
tidak boleh bertentangan dengan hak-hak orang lain dan kepentingan umum,
kesusilaan serta keagamaan(pasal 6 UUPA).
-                  Asas kebangsaan atau (demokrasi) : Yaitu suatu asas yang menyatakan bahwa
setiap WNI baik asli maupun keturunan berhak memilik hak atas tanah.
-                  Asas non diskriminasi (tanpa pembedaan) : Yaitu asas yang melandasi hukum
Agraria (UUPA).UUPA tidak membedakan antar sesama WNI baik asli maupun
keturunan asing jadi asas ini tidak membeda - bedakan keturunan-keturunan
anak artinya bahwa setiap WNI berhak memilik hak atas tanah.
-                  Asas gotong royong : Bahwa segala usaha bersama dalam lapangan agrarian
didasarkan atas kepentingan bersama dalam rangka kepentingan nasional,
dalam bentuk koperasi atau dalam bentuk-bentuk gotong royong lainnya, Negara
dapat bersama-sama dengan pihak lain menyelenggarakan usaha bersama dalam
lapangan agraria (pasal 12 UUPA).
-          Asas unifikasi : Hukum agraria disatukan dalam satu UU yang diberlakukan bagi
seluruh WNI, ini berarti hanya satu hukum agraria yang berlaku bagi seluruh
WNI yaitu UUPA.
-                  Asas pemisahan horizontal (horizontale scheidings beginsel) : Yaitu suatu asas
yang memisahkan antara pemilikan hak atas tanah dengan benda - benda atau
bangunan-bangunan yang ada diatasnya. Asas ini merupakan kebalikan dari asas
vertical (verticale scheidings beginsel ) atau asas perlekatan yaitu suatu asas
yang menyatakan segala apa yang melekat pada suatu benda atau yang
merupakan satu tubuh dengan kebendaan itu dianggap menjadi satu dengan
benda itu artnya dala sas ini tidak ada pemisahan antara pemilikan hak atas
tanah dengan benda-benda atau bangunan-bangunan yang ada diatasnya.
c.            Dalam hukum Agraria diatur mengenai hak-hak keagrariaan, sebutkan dan
jelaskan hak-hak tersebut minimal 5 keagrariaan ?
-          Pasal 20-27: Hak Milik
·         Hak Milik adalah hak yang terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang
WNI atau Badan hukum Indonesia (pemilikannya bersifat tidak mutlak)
karena tanah juga mempunyai fungsi sosial, diatur dalam Pasal 6, yang
berbunyi sebagai berikut: “Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial.”
-          Pasal 28-34: Hak Guna Usaha
·                Hak Guna Usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara dalam jangka waktu yang tertentu guna perusahaan
pertanian, perikanan atau perternakan. Diberikan dalam waktu paling lama
25 tahun, dan untuk perusahaan tertentu yang memerlukan waktu lebih lama
diberi waktu paling lama 35 tahun, dan dapat diperpanjang 25 tahun.
·                Yang berhak memiliki Hak Guna Usaha adalah WNI, badan hukum yang
didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. (Pasal
30)
·                Hak Guna Usaha dapat dialihan kepada pihak lain jika orang atau badan
hukum yang mempunyai Hak Guna Usaha tidak lagi memenuhi syarat-syarat
dalam Pasal 30. Hak Guna Usaha dapat dijadikan jaminan utang dengan
dibebani hak tanggungan.
-          Pasal 35-40: Hak Guna Bangunan
·                Hak Guna Bangunan : hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-
bangunan di atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu
sampai 30 tahun dan dapat diperpanjang sampai 20 tahun. Seperti Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dapat dialihan kepada pihak lain, dan hanya WNI
atau badan hukum Indonesia berhak memiliki Hak Guna Bangunan, serta
dapat dijadikan jaminan Hutang.
-          Pasal 41-43: Hak Pakai
·                Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari
tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain yang
memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan oleh pejabat yang
berwenang memberikannya atau dengan perjanjiannya dengan pemilik
tanahnya. Hak ini bukan hak sewa-menyewa atau perjanjian pengolehan
tanah.
·         Yang boleh memiliki Hak Pakai adalah WNI orang asing yang berkedudukan
di Indonesia, badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, badan
hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.
-          Pasal 44-45: Hak Sewa untuk Bangunan
·                Seseorang atau badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah apabila ia
berhak mempergunakan tanah milik orang lain untuk keperluan bangunan,
dengan membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa.
Perjanjian sewa yang dimaksudkan tidak boleh disertai syarat yang
mengandung syarat-syarat memeraskan. Yang boleh memiliki Hak Sewa
adalah WNI orang asing yang berkedudukan di Indonesia, badan hukum yang
didirikan menurut hukum Indonesia, badan hukum asing yang mempunyai
perwakilan di Indonesia.
-          Pasal 46: Hak Membuka Tanah, Memungut Hasil Hutan
·         Hak Membuka Tanah dan Memungut Hasil Hutan hanya dapat dipunyai oleh
WNI dan diatur oleh peraturan pemerintah. Penggunaan Hak Memungut
Hasil Hutan secara sah tidak berarti diperoleh hak milik atas tanah itu.
-          Pasal 47: Hak Guna-air, Pemeliharaan & Penangkapan Ikan
·         Hak guna-air adalah hak memperoleh air untuk keperluan tertentu dan/atau
mengalir air itu di atas tanah orang lain. Hak guna air serta pemeliharaan &
penangkapan ikan diatur dengan peraturan pemerintah.
-          Pasal 48: Hak Guna Ruang Angkasa
·                Hak Guna Ruang Angkasa memberi wewenang untuk mempergunakan
tenaga dan unsur-unsur dari ruang angkasa guna usaha-usaha memelihara
dan memperkembangkan kesuburan bumi, air serta kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Hak Guna Ruang Angkasa diatur dengan peraturan
pemerintah.
-          Pasal 49: Hak-hak tanah untuk Keperluan Suci dan Sosial
·         Hak milik tanah badan-badan keagamaan dan sosial sepanjang dipergunakan
untuk usaha dalam bidang keagamaan dan sosial diakui dan dilindungi.
Badan-badan tersebut dijamin pula akan memperoleh tanah yang cukup
untuk bangunan dan usahanya dalam bidang keagamaan dan sosial
9.  Dalam hukum agraria dikenal dengan sistem pendaftaran tanah, dan hasil dari
pendaftaran tanah adalah terbitnya sertifikat hak, dimana Sertifikat adalah tanda bukti
yang kuat.
a.       Apa maksudnya ?
-                  Sertifikat adalah tanda bukti yang terkuat maksudnya selama tidak dapat
dibuktikan sebaliknya, sebaliknya data fisik dan data yuridis yang tercantum di
dalamnya harus diterima sebagai data yang benar.
b.      Bagaimana agar kekuatannya maksimal ? uraikan
-                  Agar kekuatannya maksimal maksudnya yang memperoleh tanah tersebut
dengan iktikad baik dan secara nyata menguasainya maka pihak lain yang
merasa mempunyai hak atas tanah tidak dapat lagi mentuitut hak setelah 5
tahun sejak diterbitkannya Sertifikat itu tidak mengajukan keberatan ke Kantor
Pertanahan yang bersangkutan atau gugatan ke pengadilan.
(Dasar Pengaturannya: PP No. 24 Tahun 1997 pasal 32 ayat 2).
0.  Konsepsi Hukum Agraria / hukum tanah nasional (HTN) adalah
1.      HTN bersifat komunalistik
2.      HTN adalah hak bangsa indonesia
3.      HTN adalah hak menguasai oleh Negara
       Apa maksud pengertian tersebut ?

      Berikan dasar pengaturannya ?

)      Hukum Tanah Nasional bersifat Komunalistik;


-          Sifat komunalistik bahwa konsepsi Hukum Tanah Nasional Dasar pengaturannya
oleh Pasal 1 ayat 2 UUPA: Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia,
sebagi karunia Tuhan Yang Maha Esa, adalah bumi, air dan ruang angkasa
bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional.
-          Hukum Tanah Nasional artinya bahwa semua tanah dalam wilayah Negara kita
adalah tanah bersama seluruh rakyat Indonesia, yang telah bersatu menjadi
bangsa Indonesia. Pernyataan ini menunjukkan sifat Komunalistik konsepsi
hukum Tanah Nasional.
)      Hukum Tanah Nasional adalah Hak Bangsa Indonesia,
-          Dasar pengaturannya adalah Pasal 1  UUPA
-                  (1)   Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat
Indonesia yang bersatu sebagai Bangsa Indonesia.
-                  (2)  Seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi, air, dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan
merupakan kekayaan nasional.
-                  (3)  Hubungan antara bangsa Indonesia dan bumi, air serta ruang angkasa
termasuk dalam ayat (2)  pasal ini adalah hubungan yang bersifat abadi.
)      Hukum Tanah Nasional adalah Hak Menguasai oleh Negara.
-          Dasar pengaturannya adalah Pasal 2 UUPA
-                  (1)   Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat 3 UUD dan hal-hal sebagai yang
dimaksud dalam pasal 1, bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam
yang terkandung didalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara,
sebagai organisasikekuasaan seluruh rakyat.
-                  Perkataan “dikuasai” bukan berarti “dimiliki”  akan tetapi pengertian yang
memberi wewenang kepada Negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat
untuk pada tingkatan tertinggi.

-                    (2)    Hak menguasai dari Negara termasud dalam ayat 1 pasal ini memberi
wewenang untuk:
a.            Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persedian dan
pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa.
b.      Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang
dengan bumi, air dan ruang angkasa.
c.            Menentukan dan mengatur hhubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang
angkasa.

-                  Hak menguasai dari Negara tersebut ditujukan untuk mencapai sebesar-


besarnya kemakmuran rakyat dalam arti terwujud kebahagian dan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Unknown at 22:20

Share

No comments:

Post a comment

‹ Home ›
View web version

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai