WNA dapat mempunyai tanah hanya dengan status hak pakai dengan luas
terbatas (asas kebangsaan)
Hak Milik (HM)
Kepemilikan atas tanah diatur maksimumnya (pasal 17 UUPA)
Contoh:
Kepemilikan tanah HM untuk rumah tinggal dibatasi tdl lebih 5 bidang
dengan maksimal luasan 5.000m2.
Pasal 2 ayat (1) huruf e dan pasal 4 ayat (3) Keputusan Menteri Negara
Agraria/Kepala BPPN Nomor 6 Tahun 1998 tentang Pemberia Hak milik Atas
Tanah untuk Rumah Tinggal
HM tanah Pertanian
Kepemilikan tanah pertanian: Pasal 3 Permenag No. 18 Tahun
2016 ttg Pengendalian Penguasaan Tanah Pertanian.
Hak Milik (HM)
Pemerolehan:
Dapat diperoleh berdasarkan hukum adat (diatur oleh pemerintah) atau
peraturan pemerintah (adanya UU atau penetapan pemerintah).
Pasal 5 PP 40/1996 : Hak Guna Usa, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai
atas Tanah
Hak Guna Usaha (HGU)
Kesimpulan : Maksimal Jangka waktu (pasal 29 UUPA)
Perseorangan: 25 tahun
Perusahaan : 35 tahun
Luas kepemilikan:
Luas tidak lebih 2.000 m2 dan jangka waktu tidak lebih 20 tahun diberikan oleh
Gubernur
pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1972 tentang
Pelimpahan wewenang pemberian hak atas tanah.
Luas kurang dari 5 ha pemberian hak oleh Ka Kanwil BPN sedangkan jika
luasnya lebih 5 ha pemberian hak oleh Ka BPN
Peraturan menteri agraria Nomor 2 Tahun 1993 Tata Cara Memperoleh Izin
Lokasi dan Hak Atas Tanah Bagi Perusahaan dalam Rangka Penanaman
Modal
Subyek HGB: HGB
Perseorangan WNI
Badan Hukum Indonesia
Pasal 36 UU No.5/1960 orang atau badan hukum yang memiliki hak guna
bangunan dan tidak memenuhi syarat-syarat (diatas) dalam jangka waktu 1
tahun wajib melepaskan atau mengalihkan hak itu kpd pihak lain yang
memenuhi syarat
Obyek HGB:
a. Tanah Negara, diberikan dengan keputusan pemberian hak oleh menteri
Agraria atau pejabat yang ditunjuk;
b. Tanah Hak Pengelolaan: hak menguasai dari Negara yang kewenangan
pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya, diberikan
dengan keputusan pemberian hak oleh menteri Agraria atau pejabat yang
ditunjuk berdasarkan usul pemegang hak pengelolaan
c. Tanah Hak Milik; terjadi dengan pemberian oleh pemegang Hak Milik dengan
akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta tanah (PPAT).
Hak Guna Bangunan (HGB)
Jangka waktu:
HGB di atas tanah negara atau diatas Hak Pengelolaan
ditetapkan paling lama 30 tahun dapat diperpanjang 20 tahun,
bila berakhir bisa diajukan pembaharuan.
Diatas tanah HM paling lama 30 tahun dan tidak dapat
diperpanjang, namun dapat diperbaharui dengan perjanjian
dengan pemilik dan dihadapan PPAT/Notaris dan didaftarkan
ke kantor pertanahan
Perpanjangan diajukan kepada kepala Kantor pertanahan
selambat-lambat 2 tahun sebelum berakhir.
Hak Guna Bangunan (HGB)
Hak pakai yang diberikan atas tanah negara dan tanah pengelolaan, dengan
jangka waktu tertentu dapat beralih dan dialihkan,
Hak Pakai atas HM hanya dapat dialihkan apabila hal tersebut dimungkinkan
dalam perjanjian pemberian hak pakai atas hak milik.
Peralihan Hak Pakai karena: Jual beli, Tukar Menukar, Penyertaan Modal, Hibah,
Pewarisan.
Hak yang bersifat sementara: Hak Gadai, Hak Usaha Bagi Hasil,
Hak Menumpang, Hak Sewa Tanah Pertanian (dimana hak-hak
tersebut utk membatasi sifatnya yang bertentangan dengan
UUPA No. 5/1960 dan hak-hak tsb diupayakan hapusnya dlm
waktu yg singkat.
Pasal 53 UUPA
Hak Pengelolaan
Terjadinya HPL
Persyaratan Gedung:
•Administratif: status hak atas tanah (sertifikat), hak kepemilikan
gedung
•Teknis : tata bangun dan keandalan bangunan gedung
Penyelenggara
Bangunan Gedung
Terkait aspek bisnis properti