Anda di halaman 1dari 89

?

K B
R en
P
M
g
N aa
ad
n
MATERI

S K B M N N DAN
1. SB U S U N A
S P EN Y
P RO S E B M N
2. I A N R K
E N E L I T N AN
P N Y U S U
H A N P E
AT I
3. L N
RK B M
PMK 150/PMK.06/2014
PMK7/250
2 00/P
3 MK.06 /20 11
N o . 1
UU PM.K1/24208/ 6/20
K.0No
04PMPP .27 11/ 2014
U N o
U KMK 450/KM 6/2
K.0/2 010014
DASAR HUKUM PP 90
KMK 451/KPeMrpr 14 11
20/20
K.0es6/73
KMK 452/KMK.06/2014
(PP 27 2014)
(Perpres 73 2011)
1. Perencanaan Kebutuhan merupakan
Persiapan Pembangunan bangunan
salah
gedung (PP
satu dasar 90 2010)
bagi
negara K/L/SKPD
meliputidalam a.l.
pengusulan
Sasaran Kinerja
Penyusunan penyediaan
K/L yang
Rencana anggaran
keluarannya
Kebutuhan
untuk
2.berbentukkebutuhan
Rencana BMN baru (new
mengacu
Kebutuhan padainitiative)
tsbRencana
yang
dan angka dasar
Kebutuhan
pendanaannya (baseline)
Pengadaan
bersumber BMN serta
dari APBN,
penyusunan
harus mendapat rencana kerja dan
persetujuan dari
anggaran.
Menteri Keuangan
Jan-Jun Strategic Asset
1.Quality Assurance aplikasi
Perencanaan Kebutuhan BMN
2018 Management
(CBA)
2. Piloting Project
3. DTSS Perencanaan
2017
Kebutuhan BMN untuk Tingkat
Satuan Kerja K/L
Jul-Des 2016
Penyampaian RKBMN untuk
RKAKL 2017 oleh 20 K/L
1. Penelaahan RKBMN untuk RKAKL
2015 Jan-Peb
2018 pada 50 K/L (Jan-Peb)
2. Penyampaian Usulan Perubahan
Penelaahan RKBMN Hasil Penelaahan RKBMN untuk
untuk RKAKL 2017 pada RKA-KL 2017
20 K/L
2014 Mar-Jun
3. Perubahan Hasil Penelaahan
RKBMN RKBMN untuk RKA-KL
Monev 2017
1. Penetapan PMK 150/PMK.06/2014 Jul-Des Penyampaian 4. Monev
RKBMN untuk RKAKL 5. Penyampaian RKBMN untuk
2. Finalisasi Modul Penyusunan dan 2018 oleh 50 K/L RKAKL 2019 oleh seluruh K/L
Modul Penelaahan RKBMN (Jul-Des)

p
(450,451,452)

a
3. User Requirement dan spesimen

m
aplikasi Perencanaan Kebutuhan BMN

d BMN
4. ToT Perencanaan Kebutuhan BMN

a
5. Workshop Perencanaan Kebutuhan

o K
BMN pada 35 K/L
6. Workshop on CBA
Pengertian
Kegiatan merumuskan rincian
kebutuhan BMN/D untuk menghubungkan
telah lalu dengan
pengadaan barang yang

keadaan yang sedang berjalan


sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang
akan datang
dalam rangka mewujudkan
efisiensi, efektifitas dan
optimalisasi perencanaan
kebutuhan Barang Milik Negara
yang mencerminkan kebutuhan
riil Barang Milik Negara pada
Kementerian/Lembaga
Tujuan
Urgensi Asset Planning
Standardisasi BMN guna meningkatkan
Quality Assurance Belanja Modal

Efektifitas Pengadaan BMN untuk Tusi

Efisiensi existing Asset dan Optimalisasi


BMN Idle
SUBJEK

1.KUASA PENGGUNA BARANG


2.PENGGUNA BARANG
3.APARAT INTERNAL
PEMERINTAH (Itjen)
4.PENGELOLA
RUANG LINGKUP
PP 27-2014 PMK 150
PENGADAAN PENGADAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
PEMANFAATAN
PEMINDAH-
TANGANAN
PENGHAPUSAN
RKBMN
bjek A N
A
A AN
E LI HAR
GAD M
E N PE
P
Tanah Tanah
dan/atau dan/atau
Bangunan Bangunan,
Kend.
Selain Tanah Bermotor
dan/atau BMN lain
Bangunan, >100
(SBSK) Jt/unit
KEWENANGAN
KPB/PENGGUNA
1. Mengajukan RKBMN kepada PB
1. Melakukan penelitian atas RKBMN KPB
2. Menyampaikan RKBMN K/L
3. Memberikan penjelasan, klarifikasi,
dan/atau keterangan
4. Menandatangani RKBMN/P-RKBMN
5. Bertanggung jawab atas kebenaran,
kelengkapan, dan kepatuhan
Perencanaan Kebutuhan BMN
PENGELOLA

Menelaah
Menandatangani
Menyampaikan

RKBMN/P
PRINSIP UMUM RKBMN

PENGADAAN
• Kesesuaian program, kegiatan, output
dengan Renstra-K/L
• Kesesuaian kebutuhan BMN dengan SBSK
• Ketersediaan BMN :
– BMN idle
– Pemanfaatannya akan berakhir
– BMN pada Pengelola Barang
Skema Pemenuhan
Kebutuhan Asset

• Asset Solution
• Non Asset Solution
• Mekanisme Lain
Perencanaan pengadaan dibuat
dengan mempertimbangkan
pengadaan barang melalui
mekanisme pembelian, Pinjam
Pakai, Sewa, sewa beli (leasing),
atau mekanisme lainnya yang
lebih efektif dan efisien sesuai
kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan Negara.
Mekanisme

PENGANGGARAN
Penyediaan BMN yang berdampak
pada pembebanan APBN
dilaksanakan dengan

Rp
mempertimbangkan prinsip
efisiensi, efektifitas, dan
ketersediaan alokasi
anggaran melalui proses
pengusulan RKAKL sesuai ketentuan
yang berlaku.
PRINSIP UMUM RKBMN
PEMELIHARAAN
1. Disusun berdasarkan DAFTAR BARANG yang
memuat informasi STATUS PENGGUNAAN dan
KONDISI BARANG
2. Pemeliharaan BMN TIDAK dapat diusulkan atas
BMN dalam kondisi RUSAK BERAT, dalam
Penggunaan Sementara, status Dioperasikan
Pihak Lain, dan Dimanfaatkan , (KECUALI pinjam
pakai dengan jangka waktu kurang dari 6 bulan)
PRINSIP UMUM RKBMN
PEMELIHARAAN
• Pemeliharaan BMN dalam status
penggunaan sementara diusulkan
oleh Kementerian/Lembaga yang
menggunakan sementara BMN
PRINSIP UMUM
SISTEM PENGELOLAAN ASET
DALAM PERENCANAAN KEBUTUHAN BMN
Pemeliharaan BMN

• RKBMN untuk • Pemeliharaan


• RKBMN untuk Pemeliharaan BMN TIDAK
Pemeliharaan dapat diusulkan atas BMN dalam
BMN disusun
BMN: status
berdasarkan penggunaan

informasi STATUS PENGGUNAAN dan KONDISI BARANG.  


RKBMN untuk Pemeliharaan BMN disusun berdasarkan DAFTAR BARANG yang memuat
• dalam kondisi RUSAK
DAFTAR BERAT; sementara
BARANG yang • dalam status
diusulkan
memuat PENGGUNAAN
informasi
SEMENTARA; oleh
• dalam status Kementerian
STATUS DIOPERASIKAN PIHAK
PENGGUNAAN LAIN; dan/atau / Lembaga
dan KONDISI • dalam status yang
BARANG.   DIMANFAATKAN (KECUALI
pinjam pakai dengan menggunaka
jangka waktu kurang dari 6 n sementara
(enam) bulan)
BMN.
Dokumen Penelitian
Acuan (PB/APIP)

BUSINESS
PROCESS

Penelaahan Ketersediaan
BMN
BMN (Pengguna)
Penelitian (PB/APIP)

1. Kesesuaian program, kegiatan, dan


keluaran (output) dengan Renstra-K/L
2. Ketersediaan BMN pada satuan kerja di
lingkungan Pengguna Barang.
3. Review atas kebenaran, kelengkapan,
dan kepatuhan penerapan kaidah
Perencanaan kebutuhan BMN.
Ketersediaan BMN (Pengguna)

1. Sebagian tanah dan/atau bangunan


idle
2. BMN selain tanah dan/atau
bangunan idle
3. Jangka waktu pemanfaatan BMN
berakhir dalam jangka waktu
maksimal 5 (lima) tahun
Penelaahan BMN

1. Relevansi program
= rencana keluaran
2. Optimalisasi BMN
pada Pengguna
Barang
3. Efektivitas BMN
yang berada pada
Pengguna Barang
Dokumen Acuan
1. Program dan rencana keluaran
(output) K/L
2. SBSK
3. Daftar barang Pengguna
4. BMN pada Pengelola
SBSK
• Standar Barang
spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai
acuan perhitungan pengadaan BMN
dalam perencanaan kebutuhan K/L
• Standar Kebutuhan
satuan jumlah barang yang dibutuhkan
sebagai acuan perhitungan pengadaan
dan penggunaan BMN dalam
perencanaan kebutuhan
Kementerian/Lembaga
LINGKUP
1. Bangunan Gedung Kantor
2. Tanah untuk Bangunan Gedung
Kantor
3. Bangunan Rumah Negara
4. Tanah untuk Bangunan Rumah
Negara
5. Bangunan Khusus
SBSK AADB
Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas
Operasional Jabatan Di Dalam Negeri, yang
selanjutnya disebut AADB Dinas Operasional

Jabatan, adalah kendaraan


bermotor yang

digunakan oleh pejabat


pemerintah dalam rangka
D B
S K AAKualifikasi Jumlah Jenis Kapasitas Silinder
Mesin
SBM

SB A (Menteri/setingkat) 2 Sedan 3.500 cc


SUV
6 -
Sedan 3.500 cc
A (Wamen/Setingkat) 1 SUV 6 -
B (Esl. I a/Setingkat) 1
 
Sedan 2.500 cc
SUV 3.000 cc
4
6
 
702.970
C (Esl. I b/Setingkat) 1 Sedan 2.000 cc 4
D (Esl. II a/Setingkat) 1 SUV 2.500 cc 4
400-430
E (Esl. II b/Setingkat) 1 SUV 2.000 cc 4
2.000 cc B
F (Esl. III/Setingkat, Kepala Kantor) 1 MPV 4
2.500 cc S 200-500
G (Esl. IV/Setingkat, Kepala Kantor >1 1 MPV 1.500 cc 4
Kab/Kota)

G (Esl. IV/Setingkat, Kepala Kantor <1 1 Motor 225 cc 1 30-42


Kab/Kota)
PIKIRKAN & TULISKAN
1. Bilangan Antara 0-9
2. Kalikan 2
3. Tambahkan 5
4. Kalikan 5
5. Bilangan Antara 0-9
6. Tambahkan dengan jumlah bilangan 1
7. Kurangi 25
KELENGKAPAN DOKUMEN
RKBMN

Surat Pengantar
RKBMN tingkat KPB
SPTJM
Laporan hasil review
APIP K/L
ADK RKBMN
Dalam hal terdapat revisi
anggaran yang berdampak
pada perubahan
kebutuhan pengadaan
dan/atau pemeliharaan BMN,
Pengguna Barang dapat
mengajukan Usulan
Perubahan Hasil Penelaahan
RKBMN
Batas
WAKTU
(Pengusulan)
RKBMN
minggu I bulan Januari TA sebelumnya

P-RKBMN
1 bulan sebelum revisi anggaran
Batas
WAKTU
(Persetujuan)
RKBMN
minggu III bulan Februari TA sebelumnya

P-RKBMN
1 Minggu sebelum revisi anggaran
STO Sanksi

P!
PB yang tidak
penyampaian RKBMN
tidak dapat mengusulkan
!!
penyediaan anggaran (new initiative) dan
(baseline) dalam rangka rencana pengadaan
dan/atau pemeliharaan BMN dalam Rencana
Kerja K/L bersangkutan.
PENGECUALIAN
1. Kegiatan dalam
rangka mengatasi
kondisi darurat
2. Kegiatan dalam
rangka menghadapi
kondisi lainnya
Terjadi setelah batas akhir
penyamaian RKBMN
Integrasi Sistem Pengelolaan Aset dan Sistem Penganggaran

JAN – APRIL MEI – JULI AGS - OKT NOP – DES


MULAI
DPR Januari Pembicaraan Nota Keuangan;
Pendahuluan RAPBN; RUU
UU APBN
Arah RAPBN APBN
Kebijakan

Kabinet Alokasi
Rancangan Pembahasan Anggaran K/L
Awal RKP RKP

Kemenkeu
Pagu
Berita Acara
Pagu Indikatif Anggaran K/L
Maret Nota Keuangan;
K/L RAPBN; RUU SELESAI
APBN
M4 Juni

Perkiraan Penelaahan
Kapasitas Hasil RKA-KL
Penges
Fiskal Penelaahan ahan
Peb RKBMN DIPA
M4 Juli
K/L

Indikasi
Renja K/L
Kebutuhan
Anggaran Penyesuaian
RKA-KL

RKAKL
RKBMN Penyusunan
DIPA
INTEGRASI SISTEM PENGELOLAAN ASET
DAN SISTEM PENGANGGARAN
JANUARY FEBRUARY
KEMENTERIAN/ MULAI Previous Budget
Execution Mengajukan Usulan
LEMBAGA Document Penggunaan
BMN Tersedia
(Penggunaan BMN Idle,
Renstra K/L Alih Status, dsb.)

RKBMN
Indikasi
Tidak Kebutuhan
Anggaran
Penelaahan
RKBMN
DJKN
Hasil MEKANISME
Penelaahan Pengaruh ke
Ya PENGELOLAAN
RKBMN APBN?
ASET

DJA
BAPPENAS Review
New Pagu Indikatif
Initiatives

MEKANISME
SELESAI
ANGGARAN
SBSK
GEDUNG KANTOR
1.Komposisi/struktur dan jumlah pegawai
menentukan luas bangunan netto (Lbn) yang
merupakan keseluruhan luas ruang kerja,
ruang penunjang (ruang arsip, ruang
fungsional, toilet, ruang server, dan
lobby/fasilitas lain). Adapun ruang pelayanan
ditentukan oleh target layanan (pengunjung)
per hari.
SBSK
GEDUNG KANTOR
2. Luas bangunan netto (Lbn) adalah luas
bangunan yang dapat diutilisasi sesuai fungsi
utama bangunan. Tidak termasuk luas ruang
untuk lift, tangga, Air Handling Unit (AHU),
koridor, pantry/dapur, dan dead-space akibat
konstruksi/bentuk arsitektur bangunan.
SBSK GEDUNG KANTOR
3. Klasifikasi Bangunan, klasifikasi bangunan
mencakup jenis dan/atau type bangunan, serta
klasifikasi bangunan menurut tingkat
kompleksitas fisik bangunnnya. Klasifikasi
bangunan menentukan angkan nisbah bangunan

4. Luas bangunan bruto (Lbb) adalah luas


bangunan termasuk luas yang tidak dapat
diutilisasi.
SBSK
GEDUNG KANTOR
5. Koefieisn Dasar Bangunan (KDB) adalah
perbandingan antara luas lantai dasar bangunan
dengan luas semua lahan yang dimiliki (termasuk
luas bangunan).
SBSK
GEDUNG KANTOR
6. Optimalisasi existing BMN merupakan hasil
pengurangan Lbb atas existing bangunan
gedung kantor terhadap luas existing BMN.
Optimalisasi existing BMN dihitung per
objek existing tanah dan/atau bangunan
gedung kantor.
SBSK
GEDUNG KANTOR
7. Luas lahan adalah luas tanah yang menjadi
batas tertinggi (luas Maksmum lahan)
dan/atau menjadi batas terendah (luas
minimum lahan) yang harus diikuti ketika
akan mendirikan bangunan disuatu tempat
SBSK
GEDUNG KANTOR
7. Kebutuhan Riil
– Angka standar kebutuhan BMN berdasarkan
perhitungan SBSK setelah dikurangi angka
optimalisasi data BMMN eksisting
– Kebutuhan Riil BMN menjadi dasar bagi usulan
angka RKBMN untuk pengadaan dengan
berpedoman pada Renstra K/L
– Kebutuhan riil merupakan batas tertinggi luas
tanah dan bangunan yang boleh diadakan
Bagaimana aku merespon
kegegalan-kegagalanku
sekarang ?
Apakah ini sebuah Kemajuan
atau Kemunduran ?
STANDAR LUAS TANAH
Standar Luas Ruang Kerja
Standar Ruang Penunjang
Standar Jenis dan Jumlah Ruang Rumah Dinas
“You will be your
best self when you
take time to
understand what
you really need, feel
and want.”
(Deborah Day, BE HAPPY NOW!)
PIKIRKAN & TULISKAN
1. Bilangan Antara 0-9
2. Kalikan 2
3. Tambahkan 5
4. Kalikan 5
5. Bilangan Antara 0-9
6. Tambahkan dengan jumlah bilangan 1
7. Kurangi 25
Memaafkan
adalah kunci
yang membuka
belenggu
Perencanaan
Pemelihara
an BMN
“memelihara lebih sulit
daripada membangun”
MATERI

Prinsip Umum

Proses Prosedur

Praktik
PMK / /2 0 1 4
M K .0 6 K 4 5 0
DASAR HUKUM
15 0 / P
2014
KM
2 0 03
o . 1 7/
UU N .1/ 2004
PP 27/
UU20
N o
14
Subjek
1. Pengelola
2. Penggunaan
3. Pembantu
Pengguna Eselon
I
4. Pebantu
Pengguna Eselon
II (Wilayah)
OBJEK
STATUS BMN
I. Penggunaan
Sementara
II. Dioperasikan
pihak lain
III. Dimanfaatkan
KONDISI
BMN
I. Baik (B)
II. Rusak Ringan
(RR)
III. Rusak Berat
(RB)
Perencanaan Kebutuhan BMN untuk
Pemeliharaan

RKBMN-
pemeliharaa
n

BMN kondisi BMN


Rusak Ringan kondisi Baik
a ra
nt
m e
Se
u .
g g
en
P
Dioperasikan PL

Dimanfaatk
an
Rusa
k Ber
at
PP
>6
Bul
an
Biarkan hari berlalu dengan
segala lakunya, lapangkan dada
atas segala takdir-Nya
(Imam Syafi’i)
PRINSIP UMUM RKBMN
PEMELIHARAAN
1. Disusun berdasarkan DAFTAR BARANG yang
memuat informasi STATUS PENGGUNAAN dan
KONDISI BARANG
2. Pemeliharaan BMN TIDAK dapat diusulkan atas
BMN dalam kondisi RUSAK BERAT, dalam
Penggunaan Sementara, status Dioperasikan
Pihak Lain, dan Dimanfaatkan , (KECUALI pinjam
pakai dengan jangka waktu kurang dari 6 bulan)
PRINSIP UMUM RKBMN
PEMELIHARAAN
• Pemeliharaan BMN dalam status
penggunaan sementara diusulkan
oleh Kementerian/Lembaga yang
menggunakan sementara BMN
N n
a
r PRINSIP UMUM S t
k SISTEM PENGELOLAAN ASET
E a
a DALAM PERENCANAAN KEBUTUHAN
M BMN r
Pemeliharaan BMN E
n N a
T RKBM
D A N
A R d untuk
Peme
F
A
;
i lihara
an
T • d u BMN
A a
l
s disus
un
R a u berda
sarka
B
m l n

A s k DAFT
AR
R t
a
a BARA
NG
A t n yang
N u mem
uat
G s
D o infor
masi
y
I
O
l STAT
US
a P e PENG
GUN
n E
R
h AAN
g A
dan
KOND
m
e
S
I
K BARA
ISI

m K e NG.  
PROSES PENGUSULAN
1. KPB menyampaikan RKBMN untuk
Pemeliharaan secara berjenjang yaitu
kepada PPB-W/Koordinator Wilayah
2. PPB-W/Koordinator Wilayah melaksanakan
penggabungan RKBMN KPB untuk wilayah
kerjanya, dan pengiriman gabungan
RKBMN KPB kepada PPB-E1 atau
Korodiantor Eselon I.
3. PPB-E1 atau Koordinator Eselon I
melaksanakan penggabungan dan penelitian
RKBMN untuk wilayah kerjanya dan
PROSES PENELITIAN
4. PB melakukan penelitian atas RKBMN yang
disampaikan oleh KPB secara berjenjang
melalui PPB-W atau Koordinator Wilayah
dan PPB-E1/Koordinator Eselon I
5. PB bertanggung jawab mutlak bahwa
penelitian telah dilaksanakan dengan
mengikutsertakan (APIP-K/L) untuk
melakukan review atas kebenaran,
kelengkapan, dan kepatuhan penerapan
kaidah Perencanaan Kebutuhan BMN dan
PROSES PENELAAHAN
• Pengelola Barang menelaah usulan
RKBMN Pemeliharaan bersama PB
dalam forum penelaahan
• Hasil Penelaahan atas RKBMN untuk
pemeliharaan BMN dituangkan dalam
hasil Penelaahan RKBMN
pemeliharaan BMN yang sekurang-
kurangnya memuat unit satuan kerja
(nama dan kode satuan kerja) dan
jenis dan satuan BMN.
Jangan menghindar
dari rasa takut,
lebih baik hadapi
karena
itu membuat kita
lebih kuat
PENGELOL
Penelaahan A

Penelitian PB APIP

Penelitian &
Penggabungan
PPB-Eselon I

Penggabungan PPB-Wilayah

SATKER/KPB
BMN

N N
T /B PS

Angkt N N
. DOP
Y Berm Y
otor Dima
Nilai N
Y n N
>100 Y
Juta faatka
n
Y Pengaju
Y
an Non
RKBMN
Kondi N Tidak
si Diusulkan
Diusulkan
B, RR Proses
Penghapusa
Y n
Keinginan untuk menang...
Keinginan untuk mencapai
sukses...
Menjadi hampa dan tidak
berarti tanpa ada
pembaharuan secara
terus menerus

Anda mungkin juga menyukai